Makalah ini membahas tentang Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs). MDGs merupakan komitmen pembangunan global yang ditetapkan PBB pada tahun 2000 dengan 8 tujuan, sedangkan SDGs ditetapkan pada tahun 2015 sebagai kelanjutan dari MDGs dengan 17 tujuan baru."
1. MAKALAH
MDGs dan SDGs
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Perkembangan Mutakhir Dan Isu-Isu Global
Dalam Kurikulum Dan Pembelajaran
Dosen:
Prof. Dr. H. Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak.
Dr. Laksmi Dewi, M.Pd.
Oleh :
Ade Rusliana
NIM : 1803611
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM (S3)
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2019
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin,Segalapujidansyukurkitapanjatkankepada AllahSWT.Atassegala
karunia nikmatNya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang
berjudul “PerkembanganMutakhirDanIsu-IsuGlobalDalamKurikulumDanPembelajaran”disusundalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pedagogik, dengan dosen Prof. Dr. H. Ishak
Abdulhak dan Dr. Laksmi Dewi, M.Pd.
Makalah ini berisi tentang perkembangan dunia dalam hal menuntaskan beberapa aspek yang
rumuskan bersama di PBB sejak tahun 2000.dan direncanakan sampai tahun 2015, kesepakatan itu
dinamakanMDGs (MillenniumDevelopmentGoals).Kesepakatantersebutdi evaluasi kemudianmuncul
kembali kesepakatan baru yaitu SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai kelajutan dari MDGs
sekaligus menutupi kelemahan/ kekurangan dari MDGs.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.
Bandung,17 Maret 2019
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................................3
Latar belakang................................................................................................................................3
Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
Tujuan Penulisan Makalah...............................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................................................4
Millennium Development Goals(MDGs)...........................................................................................4
Sustainable Development Goals (SDGs)............................................................................................6
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................................12
Kesimpulan..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................14
4. 3
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Zaman pembangunan (the age of development). Zaman di saat suatu gagasan mampu
mendominasi dan mempengaruhi pemikiran bangsa - bangsa secara global, menyangkut masalah
kemiskinan dan keterbelakangan bagi berjuta-juta rakyat di dunia ketiga. Istilah pembangunan
(development)kinitelahmenyebardandigunakansebagaivisi,teori,danprosesyangdiyakiniolehrakyat
di hampir semua Negara, khususnya Dunia Ketiga. Bahkan dewasa ini aneka ragam pendekatan
pembangunan banyak dimunculkan sebagai pemikiran untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
pembangunan itu sendiri, yaitu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada tanggal 27 september2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) mendeklarasikan suatu
rencana bersama pembangunan global yang terkenal denganTujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu
Sustainable Development Goals (SDGs). Deklarasi itu menandai dimulainya suatu masa pembangunan
baru yang berdurasi waktu 15 tahun, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016.
SDGs adalah sebuah harapan pembangunan bangsa - bangsa yang merupakan kelanjutan dan
penyempurnaan dari komitmen atau rencana pembangunan terdahulu yang terkenal dengan nama
MilleniumDevelopmentGoals(MDGs) atauTujuanPembangunanMilenium. Komitmeniniberisitujuan-
tujuanpembangunandantarget - targetyangakandicapai,dalammanatujuan-tujuandantarget- target
itumerupakantanggapanterhadapisu-isupentingataupersoalan- persoalanyangdihadapi olehbangsa
- bangsadi dunia,seperti isukemiskinan, kematian ibu dan bayi, air dan kebersihan, dan yang lainnya.
Rumusan Masalah
1. apakah MillenniumDevelopmentGoals (MDGS) itu?
2. apakah Sustainable DevelopmentGoals (SDGs) itu?
Tujuan PenulisanMakalah
1. menguraikan MillenniumDevelopmentGoals (MDGS).
2. menguraikan Sustainable DevelopmentGoals (SDGs).
5. 4
BAB 2
PEMBAHASAN
MillenniumDevelopment Goals (MDGs)
Millennium Development Goals (MDGs) atau “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah
komitmenpembangunanglobal yangdideklarasikanKonferensi TingkatTinggi Mileniumoleh189 negara
anggotaPerserikatanBangsa- Bangsa(PBB) di NewyorkpadabulanSeptember2000.Semuanegarayang
hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari
program pembangunan di masing - masing negaranya dalam upaya menangani penyelesaian terkait
denganisu-isuyangsangatmendasartentangpemenuhanhakasasidankebebasanmanusia,perdamaian,
keamanan, dan pembangunan.
Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan
global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:
1.Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,
2.Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,
3.Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,
4.Menurunkan Angka Kematian Anak,
6. 5
5.Meningkatkan Kesehatan Ibu,
6.Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,
7.Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
8.Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Deklarasi bersamaMDGs merupakanhasil perjuangandankesepakatanbersamaantara negara-
negara yangsedangberkembangdan yangsudah maju.Negara-negaraberkembangberkewajibanuntuk
melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup
pelaksanaan kegiatanmonitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan
memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs agar tercapai.
Sebagai salahsatunegarayang ikutmenandatangani deklarasiMDGs,Indonesia punmempunyai
komitmen untuk melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program
pembangunannasional baikjangkapendek,menengah,danpanjang.Padahakikatnyasetiaptujuandan
target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh sebelum MDGs menjadi agenda
pembangunan global dideklarasikan. Potret dari kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator
seperti bertambahtingginyatingkatpendapatanpendudukdari waktuke waktu,kualitas pendidikandan
derajat kesehatan yang membaik, bertambah banyaknya penduduk yang menempati rumah layak huni,
lingkungan permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam dan aman. Penduduk mempunyai
kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua
penduduk, serta terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.(SMERU Research Institute, 2017)
Pemerintah Indonesia mengklaim delapan target MDGs hampir semuanya tercapai. Itu tertera
dalam laporan Bappenas 2010(Indikator & Sektor, 2014). Di antaranya pemerintah mengklaim berhasil
menurunkanangkakemiskinanpendudukyangberpendapatan1dolarperhari (standarBankDunia),dari
20,6 persen tahun 1990 menjadi 5,8 persen tahun 2008. Namun, klaim keberhasilan itu dibantah oleh
sejumlah organisasi massa yang berhimpundalam Indonesian Peoples Alliance (IPA) atau Aliansi Rakyat
Indonesia.IPA menilai,pencapaianMDGsgagal.Ini seiringmeningkatnyakemiskinan,tidakadanyaakses
masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan dasar, ketahanan pangan, dan kerusakan lingkungan serta
konflikagraria.Namun,gagal atautidaknyakembalilagi kepadamasyarakatIndonesiasendiri bagaimana
menanggapinya.
7. 6
Esensi penugasan: Tugas essay ini adalah langkah awal Mahasiswa Baru Fakultas Kesehatan
Masyarakat UniversitasIndonesiasebelummenjadimahasiswasesungguhnya.Padatugasessayini,tema
yang saya pilih adalah Millennium Development Goals (MDGs). Awalnya, saya masih belum memahami
apa ituMDGs. Namun setelahmempelajari lebihlanjutsayajadi sangattertarikterhadaptemaini.Karena
di dalamnyamencakupkehidupansosialmasyarakat.Danmenurutpendapatsayajikaditinjaudari sudut
pembangunanpusatkota,pemerintahsudahhampirbisadibilangsukses dalammelaksanakanMDGsini.
Contohnya,pusatkesehatanterbaikadadi kota. Pendidikanjuga.Namun,bagaimanadenganpenduduk
yang tinggal di desa pedalaman? Apakah hidup mereka sudah layak? Bagi desa yang kehidupan
masyarakatnyasudahmakmur,tentusudah.Tapi apakahdesadi Indonesiahanyasatu?Banyakpenduduk
desa yang merantau ke kota hanya untuk mencari kebenaran dan nilai nyata dari MDGs yang dilakukan
oleh pemerintah Indonesia. Tapi kenyataannya, tidak semua dari mereka bisa merasakannya. Alangkah
baiknyajikapemerintahIndonesiamelakukanpenyuluhankepadamasyarakatdesaagarmerekajugabisa
mulai membantupemerintahuntukmenyukseskanTujuanPembangunanMillenniumyangakanberakhir
pada September 2015 ini. Dan saya pun berharap bisa ikut turut serta di dalamnya.
Sustainable DevelopmentGoals (SDGs)
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan global sebelumnya yaitu MDGs atau Milennium
Development Goals, Peserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Bulan September 2015 meluncurkan SDGs
atau Suistanable Development Goals yang merupakan agenda global yang melanjutkan upaya dan
capaianagendaglobal sebelumnyayaituMDGsyangsudahbanyakmerubahwajahdunia15tahunkearah
yang lebih baik.
SDGs adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan kearah
pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong
pembangunansosial,ekonomidanlingkunganhidup.SDGsdiberlakukan denganprinsip-prinsipuniversal,
integrasi daninklusif untuk meyakinkanbahwatidakakan ada seorang pun yang terlewatkanatau"No-
one Left Behind".
Jika sebelumnya MDGs memiliki 8 tujuan yang ingin dicapai masyarakat global, antara lain; 1)
Menangulangi kemiskinandankelaparan,2) Mencapai pendidikandasarsecarauniversal,3) Mendorong
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, 4) Menurunkan angka kematian anak, 5)
8. 7
Meningkatkan kesehatan ibu, 6) Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit menular lainnya, 7)
Menjamin daya dukung lingkungan hidup, 8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
SDGs memiliki 17 tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat dunia, antara lain;
1. Tanpa Kemiskinan
Tujuan ke-1 memiliki 7 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimana pun. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia,
masihada22,76 pendudukIndonesiamasihhidupdi bawahgariskemiskinannasional dengantigaprovinsi
dengan tingkat kemiskinan tertinggi yaitu NTT, Papua dan Papua Barat.
2. Tanpa Kelaparan
Tujuan ke-2 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan
pertanianberkelanjutan.BerdasarkanlembarFaktaSDGs Indonesia. padaperiode 2007-2013, pravelensi
kekurangan gizi (underwight) meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%.
3. KehidupanSehatdanSejahtera
Tujuan ke-3 memiliki 13 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk menjamin kehidupanyang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia menunjukan kondisi yang semakin baik yaitu pada periode
1991-2015 Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 305 per
9. 8
100.000 kelahiran hidup dan pada periode yang sama, Angka Kematian Bayi (AKB) juga mengalami
penurunan dari 68 per 1000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup.
4. PendidikanBerkualitas
Tujuan ke-4 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar
sepanjang hayat untuk semua. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, Angka
Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI/sederajat sebesar 109,31%, untuk tingkat SMP/MTs/sederajat
sebesar 90,12% dan untuk SMA/SMK/MA/sederajat sebesar 80,89% dengan 97,7% penduduk Indonesia
berusia 15-24 tahun sudah melek huruf.
5. KesetaraanGender
Tujuan ke-5 memiliki 9 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. Berdasarkan lembar fakta
SDGs Indonesia, bahwa presentase kekerasan terhadap masih cukup tinggi sekitar 41,7% perempuan
umur 15-64 tahun mengalami sedikitnya 1 dari 4 jenis kekerasan (fisik, seksual, emosional, ekonomi)
selama hidupnya, dimana kasus kekerasan lebih tinggi di daerah perkotaan sebesar 36,3% dibandingan
daeran perdesaan sebesar 29,5%.
6. Air Bersihdan Sanitasi Layak
Tujuan ke-6 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk menjaminketersediaansertapengelolaanairbersihdansanitasi yangberkelanjutanuntuksemua.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, sekitar 70,97% rumah tangga di Indonesia pada tahun 2015
telah memiliki akses air minum yang layak namun baru ada sekitar 62,14% rumah tangga di Indonesia
yang memiliki sanitasi layak.
7. Energi Bersihdan Terjangkau
Tujuan ke-7 memiliki 5 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, rasio elektrifikasi di Indonesia sudah
mencapai 91,16% artinya masih ada 8,84% masyarak Indonesia masih belummendapatkan akses listrik,
dan masalahpemanfaatanenergi terbarukandi Indonesia,seperti energidari tenagaangin,airdanpanas
10. 9
bumi baru sebesar 7%, padahal Indonesia memiliki energi panas bumi yang sangat potensial untuk
dikembangkan.
8. PekerjaanLayakdan PertumbuhanEkonomi
Tujuan ke-8 memiliki 12 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang
produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Berdasarkan lembar fakta
SDGsIndonesia. Pada tahun 2016, dari 43 juta penduduk usia muda (15-24 tahun), sebanyak 25% tidak
dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan (NEET) dengan Tingkat Penganguran Terbuka Nasional
sebesar 5,61% dan Tingkat Penganguran Terbuka Kaum Muda sebesar 19,54%.
9. Industri,Inovasi danInfrastruktur.
Tujuan ke-9 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta
mendorong inovasi. Berdasarkan lempar fakta SDGs Indonesia laju pertumbuhan industri manufaktur
mencapai 4,29% pada tahun 2016, dan sektor ini mampu menyerap 13,24% tenaga kerja serta
menyumbangkan21,39% PDB Indonesia.dantidakhanyaitu,tahun 2014, 93,95% jalannasioanal masuk
dalam kondisi mantap.
10. BerkurangnyaKesenjangan
Tujuanke-10 memiliki 10target yangingindicapai secara global.Inti dari targettersebutadalah
untuk mengurangi kesenjangan intra dan antar negara. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia,
koefisienGINIIndonesiamenurundari 0,41pada 2015 menjadi 0,39pada tahun2016. Namun,masihada
122 daerah/kabupaten ditetapkan sebagai daerah tertinggal 2015-2019 oleh pemerintah.
11. Kota danPemukimanyangBerkelanjutan
Tujuanke-11 memiliki 10target yangingindicapai secara global.Inti dari targettersebutadalah
menjadikankotadanpermukimaninklusif,aman,tangguh,danberkelanjutan.Berdasarkanlembarfakta
SDGs Indonesia.Pada tahun 2015, sekitar 87,92% rumah tangga di Indonesia telah menempati rumah
layak huni dan pada periode 2014-2015 baru sebanyak 61% atau 357 kota/kabupaten telah memenuhi
kriteria sebagai kota berskala baik.
12. Konsumsi danProduksi yangBertanggungJawab
11. 10
Tujuanke-12 memiliki 11target yangingindicapai secara global.Inti dari targettersebutadalah
menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia.
Pada tahun 2016, hampir 100% limbah B3 dari 1.640 perusahaan (121.655.524,23 ton) telah dikelola.
Namun, penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di bank sampah hanya mengurangi 0,014% timbulan
sampah.
13. PenanganPerubahanIklim
Tujuan ke-13 memiliki 5 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah
untukmengambil tindakancepatuntukmengatasi perubahaniklimdandampaknya.Berdasarkanlembar
fakta SDGs Indonesia. Data dan informasi bencana tahun 2016, sebanyak 2.139.124 orang menderita
akibat bencana. Oleh karena itu untuk mengurangi bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim 33
dari 34 provinsi telah menyusun Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
14. EkosistemLautan
Tujuanke-14 memiliki 10target yangingindicapai secara global.Inti dari targettersebutadalah
untukmelestarikandanmemanfaatkansecaraberkelanjutansumberdayakelautandansamuderauntuk
pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Indonesia memiliki ekosistem
terumbukarangterluasdi duniayangmencapai2.5jutahadan sekitar6.20% dalamkondisi sangatbagus.
15. EkosistemDaratan
Tujuanke-15 memiliki 12Target yang ingindicapai secaraglobal.Inti dari targettersebutadalah
untukmelindungi,merotasi,danmeningkatkanpemanfaatanberkelanjutanekosistendaratan,mengelola
hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degadrasi lahan, serta menghentikan
kehilangankeanekaragamanhayati.Berdasarkanlembar faktaSDGsIndonesia,terjadipeningkatankasus
peredaran ilegal TSL ( Tanaman dan Satwa Liar yang sudah ditangani sampai P.21 sebanyak 43 kasus
(2015) menjadi 51 kasus (2016).
16. Perdamaian,Keadilan,danKelembagaanyangTangguh
Tujuanke-16 memiliki 12target yangingindicapai secara global.Inti dari targettersebutadalah
untukmenguatkanmasyarakatyanginklusifdandamai untukpembangunanberkelanjutan,menyediakan
akseskeadilanuntuksemuadanmembangunkelembagaanyangefektif,akuntabel,dan inklusif disemua
tingkatan. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia,dalam segi pelaporan keuangan. Pada tahun 2015
12. 11
laporan keuangan 71% kementerian/lembaga, 85% provinsi, 54% kabupaten dan 65% kota di Indonesia
mendapatkanOpini WajarTanpaPengecualian(WTP),danditahunyangsamauntukIndeksPerilakuAnti
Korupsi dari skala 0 samapai 5, Indonesia berada pada nilai 3,59%.
17. KemitraanuntukMencapai Tujuan
Tujuanke-17 memiliki 19target yangingindicapai secara global.Inti dari targettersebutadalah
untuk menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan
berkelanjutan. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Remitansi yang diterima Indonesia meningkat
dari 6.736 juta USD pada tahun 2011 menjadi 8.860 juta USD pada tahun 2016 dan pada periode yang
sama, kontribusi Remitansi tenaga kerja Indonesia meningkat dari 0,75% menjadi 0,95%.
Olehkarenaitu.untukmensukseskanpencapaian17tujuanSDGs yangdicanangkanolehnegara-
negara di dunia. Indonesia menunjukkan komitmen tinggi yaitu dengan telah ditandatanganinya
Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017 oleh Presiden Joko Widodo, dan dibentuk tim koordinasi SDGs
Nasional dibawah koordinasi Kepala Bappenas
13. 12
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Pada bulan September 2015 para pemimpin dunia mengadopsi Agenda 2030 dan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, menempatkan dunia pada jalur menuju masa depan yang lebih sejahtera,
inklusif, dan ramah lingkungan. SDG menyediakan seperangkat tujuan kuantitatif, yang dapat berfungsi
sebagai kerangka kerja bagi pemerintah daerah dan nasional untuk menarik ke arah yang sama.
Pergeseranke pembangunanberkelanjutanadalahkesempatanbagi pemerintahkotadandaerah
untuk melompati lintasan pembangunan tradisional ke jalur pembangunan yang lebih inklusif,
berkelanjutan lingkungan, dan sukses secara ekonomi. Dengan memimpin pergeseran global menuju
pembangunan berkelanjutan, kota-kota berdiri untuk meningkatkan tidakhanya kualitas hidup mereka,
tetapi juga untuk menjadi pusat investasi yang menarik dan para pemimpin politik dengan hak mereka
sendiri.
Panduan ini memberikan saran awal tentang bagaimana kota dan pemerintah daerah dapat
memulai proses operasionalisasi dan pencapaian SDGs. Sebagaimana digarisbawahi, penyelesaian
masalah kreatif dan diskusi intensif di antara para pemangku kepentingan utama diperlukan di semua
tingkatan untuk membuat SDG menjadi kenyataan pada tahun 2030.(Servaes, 2017)
Panduan ini berfokus pada langkah awal implementasi SDG. Ini tidak secara komprehensif
menangani tugas-tugaskompleksdari desainprogram, penganggaran,pembiayaan,pemberianlayanan,
pemantauan dan evaluasi, dll. Kami berharap bahwa ide-ide yang dijelaskan di sini dapat membantu
mendukungdiskusi multi-pemangkukepentinganuntukmencapaiSDGsdi setiapkotadanwilayahDunia.
Sumber daya berharga lainnya tentang lokalisasi SDG adalah Peta Jalan Untuk Melokalkan SDG:
Implementasi dan Pemantauan di Tingkat Daerah, sebuah buku pegangan oleh Global Taskforce dari
Pemerintah Daerah dan Regional, UN-Habitat dan UNDP.
Indonesia masih perlu bekerja keras. Pertama, masih banyak target SDGs yang perlu
diterjemahkan ke indikator yang relevan untuk konteks Indonesia, didukung sistem pendataan dengan
standarbaikdanselarasdenganindikatorglobal.Kedua,memilihdanmenentukankebijakandanprogram
yang efektif mencapai target SDGs. Ketiga, penajaman mekanisme kerja sama dan pembagian peran
antarpelaku agar tidak terjadi tumpang tindih sehingga sumber daya digunakan efisien dan pencapaian
14. 13
SDGs menjangkau setiap individu warga negara (no one left behind). Selanjutnya, tantangan ke depan
adalah menjadikan SDGs sebagai agenda pembangunan yang transformasional, melalui pelaksanaan
sasaran dan target dalam SDGs secara integratif. Setiap sasaran SDGs tidak berdiri sendiri, tetapi harus
secara terpadu dilaksanakan. Sebagai contoh, dalam sasaran kedua: "End hunger, achieve foodsecurity
and improved nutrition and promote sustainable agriculture", penurunan kelaparan sangat penting
dicapai,tetapi harusmelaluipeningkatanproduksiyangberkelanjutan(sustainablefarming/agriculture).
Langkahberikutnyaadalahpenerapanparadigmabaru.Kalausampaidengansaatini,alam(planet) masih
dipandang sebagai penyedia sumber daya yang tidak terbatas jumlahnya, sekarang sudah saatnya
memandang alam memiliki batas dalam penyediaan ruang, isi sumber daya alam, dan kapasitas untuk
mendukung seluruh kegiatan manusia. Berikutnya adalah menjamin bahwa pencapaian sasaran dan
target harus dilaksanakan dan dinikmati setiap individudalam suatu negara (no one left behind). Untuk
itu,mekanisme kerjayangadaharus dapatmenghilangkansekatsektoral danpemanfaatansumberdaya
secara tepat. Banyak pihak mengkhawatirkan besarnya dana yang diperlukan untuk melaksanakan 17
sasaran (goals) secara bersamaan. Langkah mainstreaming sebetulnya menjadikan bahwa pelaksanaan
SDGs dapat menggunakanpembangunannasional yangsudahada.Keterbatasandanajugadapat diatasi
dengankolaborasi antarpelakudanpenggunaandana secara tepat guna. Peningkatanalokasi danadesa
yang dilakukan Indonesia sangat instrumental untuk pelaksanaan SDGs sampai ke tingkat desa dan
sekaligusmemastikannoone leftbehind;sesuai saran Prof JeffreySachs dalamacara Collaborationand
Action to Achieve SDGs in Indonesia yang diselenggarakan di Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas pada Mei 2016. Untuk itu, mari kita semua bersatu padu melaksanakan tahun
pertama pelaksanaan SDGs untuk kesejahteraan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan
lingkungan hidup