3. numerasi itu seputar hitung-hitungan saja
ia hanya ada di matematika
terkadang begitu kita mendengar numerasi yang
terlintas adalah angka-angka symbol, pemecahan
soal atau hal- hal lain yang mungkin saja terdengar
rumit bagi sebagian orang
padahal numerasi itu hadir dalam kehidupan kita
sehari-hari.
4. hitung-hitungan itu hanyalah salah satu
bagiannya
masih banyak area numerasi yang jauh lebih
luas untuk kita eksplorasi seperti analisis
argument, pemecahan masalah dengan
kemampuan logika dan lain sebagainya.
7. Pentingnya penggunaan angka dan sibol
matematika dalam kehidupan sehari-hari
Bentuk penyajian informasi melalui grafik, tabel,
dan bagan dapat membantu orang lebih mudah
memahami informasi
Panggunaan angka dan simbol matematika dapat
membantu dalam menyelesaikan masalah,
mengabmil kepututsan dan atau tindakan yang
akan dilakukan
8. Mengestimasi dan menghitung dengan bilangan
bulat
Menggunakan pecahan desimal, persen, dan
perbandingan
Mengenali dan menggunkan pola dan relasi
Menggunkanan penalaran spasial
Menggunakan pengukuran
menginterpreasi informasi statistik
9. Di sekolah
1. Proyek-proyek numerasi sederhana di dalam kelas
Mengukur tinggi, berat umur siswa
Membuat gambaar denah sekolah atau desa
Membuat miniatur rumah atau jembaatan
2. Membuat penelitian sederhana bersama teman di
kelopompok numerasis siswa
Membuat survei tentang bakat dan minat siswa
Menghitung jarak dan lama waktu perjalanan siswa ke
sekolah
10. 3. Mengunjungi dan mencari informasi penggunaan
angkat, simbol matematika, grafik, tabel, bagan di
lingkungan sekitar sekolah
Pasar
Kantor desa
Puskesmas
Bank
museum
11. Di masyarakat
1. Mengumpulkan data ddan ifnormasi tentang
warga desa
2. Membuat batas-batas wilayah rumah dan
tanah
3. Menghitung jumlah sampah yang dihasilkan
sebuah desa
4. Mengelola pemasukan dan pengeluaran zakat
12. Di rumah
Melibatkan anak dalam melakukan transksi jual beli
Memperhatikan jarak dan waktu tempuh saat
bepergian
Membaca resep masakan dan pengukuran bahan
Menghitung kebutuhan listrik dan air setiap bulan
dalam satu tahun
Dll
13. Jauh dibawah
kompeensi minimum
1,00 s.d. 1,39
tahap ini yang berarti
sebagian besar
peserta didik belum
mencapai batas
kompetenis
minimumum untuk
literasi
Di bawah
kompentensi
minimum 1,40 s.d.
1,79
pada tahap ini berarti
mempunyai kurang
dari 50% peserta
didiknya yang telah
mencapai kompetensi
minimum untuk
numerasi
Mencapai
kompetensi
minimum 1,80 s.d
2.09
Di tahap ini, sebagian
besar peserta didik
telah mencapai batas
kompetensi
minimum untuk
numerasi namun
masih perlu
didiorong agar lebih
banyak peserta didik
yang bisa berada
pada tahap mahir
Di atas kompetensi
minimum 2,10 s.d.
3,00
pada tahapa ini,
peserta didik sudah
mampu
menunjukkan tingkat
numerasi yang cakap
dan cukup banyak
peserta didik berada
pada level mahir
14. Perlu intervensi
khusus
peserta didik hanya
memiliki
pengetahuan
matematika yang
terbatas, seperti
penguasaan konsep
yang partsioa dan
keterampilan
komputasi yang
terbatas
Dasar
peserta didik
memiliki
keterampilan dasar
matematika seperti
komputasi dasar,
konsep dasar
geometeri dan statia,
serta mampu
menyelesaikan
masalah matematika
sederhana yang rutin
Cakap
peserta didik mampu
mengaplikasikan
pengetahuan
matematika yang
dimiliki dalam
konteks yang lebih
beragam
Mahir
peserta didik mampu
bernalar untuk
menyelesaikan
masalah kompoeks
serta non rutin
berdasarkan konsep
matematika yang
dimilikinya.
15. Semangat asesmen nasional adalah semangat peningkatan kualitas kompetensi bukan hanya sekedar
peningkatan nilai. Oleh sebab itu, satuan pendidikan dapat melakukan strategi penguatan numerasi
dengan melakukan pengembangan terhadap materi pembelajaran yang sudah ada. Pendekatan yang
dapat mengakomodasi adalah dengan numerasi lintas mata pelajaran yaitu peran aktif dari guru mata
pelajaran selain matematikan untuk melakukan penguatan numerasi di dalam mata pelajaran yang
diajarnya dan untuk berkolaborasi dengan guru lain mengenai numerasi dalam kurikulum dalam
mata pelajaran, bukan berarti semua pelajaran akan menjadi matematika tetapi menanamkan dan
menerapkan konten penguatan dan alur pembelajaran numerasi dalam setiap mata pelajaran tanpa
kehilangan fokus pada mata pelajaran tersebut. Pendidik dapat menggunakan berbaagai pendekatan
belajar numerasi melalui hal berikut:
Mengidentifikasi aspek atau unsure numerasi yang dapat dilakukan penguatan dalam mata pelajaran
selain matematika
Merancang pengalaman dan peluang belajar yang mendukung penerapan pengetahuan dan
keterampilan matematika umum peserta didik dalam mata pelajaran selain matematika
Menggunakan istilah dan terminology matematika dengan tepat di mata pelajaran non matematika