2. IDENTITAS MODUL
PAKET MODUL 1
MODUL Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
SESI PEMBELAJARAN Forum Diskusi Refleksi Kritis tentang Pemikiran KHD di Ruang Diskusi Virtual
JUMLAH JAM PELAJARAN 2 JP
FASILITATOR
KOMPETENSI LULUSAN YANG DI
TUJU
1. Guru Penggerak memahami peran dan alasan menjadi pemimpin pembelajaran.
2. Guru Penggerak, melalui refleksi diri yang terdokumentasi, mampu secara reguler mengidentifikasi
kebutuhan peningkatan kompetensi dan kematangan diri demi mendukung pembelajaran murid.
CAPAIAN UMUM MODUL
1. CGP mampu memahami pemikiran filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi-kritis
atas korelasi pemikiran-pemikiran tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini.
2. CGP mampu mengambil pembelajaran dari pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara untuk diterapkan
sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan
karakter
CAPAIAN KHUSUS MODUL
Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu CGP untuk mampu memiliki:
1. Pengetahuan tentang dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD),
2. Keterampilan mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid pada konteks lokal kelas dan sekolah,
3. Sikap reflektif-kritis dalam menerapkan pembelajaran yang merefleksikan dasar-dasar Pendidikan KHD
dalam menuntun murid mencapai kekuatan kodratnya.
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta mampu memberikan perspektif
reflektif kritis tentang pemikiran (filosofi
pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dalam
forum diskusi
6. SKENARIO PEMBELAJARAN
NO JUDUL SESI AKTIVITAS DURASI
1 PEMBUKAAN • Fasilitator membuka Forum Diskusi dengan menegaskan tujuan
pembelajaran
• Fasilitator meminta CGP untuk saling membuka diri terhadap perbedaan
dalam berpendapat, bertanya dan berbagi praktik baik untuk lebih kritis dan
reflektif dalam memaknai dan menghayati pemikiran filosofis Ki Hajdar
Dewantara.
(25’)
2 REFLEKSI KRITIS
CGP
• Setiap CGP menyampaikan memberikan perspektif reflektif kritis tentang
pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara.
(30’)
3 DIALOG : DISKUSI
DAN TANYA
JAWAB
• CGP saling berdialog untuk mengkonfirmasi perspektif setiap CGP dalam
memaknai dan menghayati pemikiran KHD dengan saling bertanya atau
mengkonfirmasi perspektif rekan CGP lain
• Fasilitator memandu dialog
(20’)
4 REFLEKSI DAN
UMPAN BALIK
• Fasilitator memberi umpan balik untuk memberi penguatan terhadap
pemahaman CGP.
• Refleksi pembelajaran dituliskan pada aplikasi yang disediakan oleh
Instruktur (padlet).
(10’)
5 PENUTUP • Fasilitator menutup kegiatan pembelajaran Eksplorasi Konsep Forum
Diskusi “ Refleksi Kritis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara”
(5’)
7. KESEPAKATAN BELAJAR
1. Seluruh peserta memiliki kesempatan untuk berpendapat;
2. Berpikiran terbuka dan saling menghormati;
3. Jika ada satu peserta berbicara maka peserta yang lain mendengarkan;
4. Berpendapat setelah dipersilakan;
5. Berpartisipasi penuh; dan
6. Mengikuti sesi kelas dengan perasaan yang gembira.
9. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi saya?
me·nun·tun v 1 membimbing (dengan menggandeng tangan): dengan sabar perawat itu ~ pasien itu dan
mengantarkannya sampai ke pintu taksi; 2 menunjuk (mengarahkan) ke jalan yang benar: ia ~ kuda itu ke
jalan yang menuju ke perkebunan; dengan cinta kasih dia mampu ~ anaknya ke jalan yang benar;~
sepeda membawa sepeda dengan mendorong dari samping;
1. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya di daerah saya? Apa dapat saya
lakukan untuk mewujudkan pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya?
2. Mengapa pendidikan murid (anak) perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?
KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya
masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah
menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga
menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.
1. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang berhamba pada anak” dengan peran saya sebagai pendidik?
10. MIND MAP SUBSTANSI MODUL
Kompetensi Lulusan yang di tuju : 1. Guru Penggerak memahami peran dan alasan menjadi pemimpin pembelajaran.
2. Guru Penggerak, melalui refleksi diri yang terdokumentasi, mampu secara reguler
mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kompetensi dan kematangan diri demi
mendukung pembelajaran murid.
12. • CGP saling berdialog untuk mengkonfirmasi perspektif setiap CGP dalam
memaknai dan menghayati pemikiran KHD dengan saling bertanya atau
mengkonfirmasi perspektif rekan CGP lain
• Fasilitator memandu dialog
16. Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi
saya?
Bahwa anak itu senantiasa dibimbing dan diarahkan berdasarkan
bakat dan minatnya pada suatu tujuan yang ingin dicapai karena
anak itu berkembang menurut kodrat alami dalam diri mereka.
Sebagai pendidik tugas kita tentunya hanya bisa mengarahkan ke
arah yang lebih baik agar anak dapat menemukan manfaat dalam
kegiatan belajarnya.
17. 1. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya di daerah saya? Apa
dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial
budaya di daerah saya?
Kata menuntun dimaknai sebagai bentuk bimbingan untuk mengembangkan kodrat alam pada
anak dimana dalam pengajaran setiap daerah memiliki kultur budaya yang berbeda dan kondisi
lingkungan yang berbeda pula
1. Mengapa pendidikan murid (anak) perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?
KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat
zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada,
sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah
membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat
dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-
sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.
1. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang berhamba pada anak” dengan peran saya
sebagai pendidik?