SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
MODEL BELAJAR
INTERAKSI
SOSIAL
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN:
4th Grade
https://slidesgo.com/
PENGERTIAN
Model interaksi sosial didasari oleh teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan hubungan
yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together). Pokok pandangan
Gestalt adalah pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh, bukan
bagian-bagian.
Model interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada terbentuknya
hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Model ini beranjak dari paradigma
bahwa individu tidak mungkin bisa membebaskan dirinya dari interaksi dengan orang lain. Dalam
konteks yang lebih luas, hubungan itu mengarah pada hubungan individu dengan masyarakat.
Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dapat menjadi wahana untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat berinteraksi secara ekstensif dengan masyarakat, mengembangkan sikap dan
perilaku demokratis, serta menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar peserta didik.
https://slidesgo.com/
MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL
Investigasi
Kelompok
01
Role Playing
Pembelajaran
Yurisprudensial
Social Inquiry
03
https://slidesgo.com/
https://slidesgo.com/
Investigasi
Kelompok
01
https://slidesgo.com/
INVESTIGASI KELOMPOK
https://slidesgo.com/INVES
ROLE
PLAYING
02
https://slidesgo.com/
ROLE PLAYING
https://slidesgo.com/INVES
1. Menyiapkan skenario pembelajaran
2. Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario tersebut
3. Pembentukan kelompok murid
4. Penyampaian kompetensi
5. Menunjuk murid untuk melakukan skenario yang telah dipelajari
6. Kelompok murid membahas peran yang dilakukan oleh pelaku
7. Presentasi hasil kelompok
8. Bimbingan penyimpulan dan refleksi
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam model role playing
SOCIAL
INQUIRY
03
https://slidesgo.com/
SOCIAL INQUIRY
https://slidesgo.com/INVES
Pembelajaran
Yurisprudensial
04
https://slidesgo.com/
PEMBELAJARAN YURISPRUDENSIAL
https://slidesgo.com/INVES
CIRI-CIRI MODEL
PEMBELAJARAN
INTERAKSI SOSIAL
https://slidesgo.com/
Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Interaksi Sosial
1 2 3 4
Rasional
teoritik
yang logis
Landasan
pemikiran
tentang
apa dan
bagaimana
siswa
belajar
Tingkah laku
mengajar yang
diperlukan agar
model
tersebut
berhasil
dilaksanakan
Lingkungan
belajar yang
diperlukan agar
tujuan
pembelajaran
dapat tercapai
https://slidesgo.com/
https://slidesgo.com/
Aplikasi Model Pembelajaran Interaksi Sosial
1. Pengalaman (Insight)
Dalam proses pembelajaran siswa hendaknya memliki kemampuan insight, yaitu kemampuan
mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek. Guru hendaknya mengembangkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah dengan insight.
2. Pembelajaran yang Bermakna
Kebermaknaan unsur-unsur yang terkait dalam suatu objek akan menunjang pembentukan
pemahaman dalam proses pembelajaran. Konten yang dipelajari siswa hendaknya memliki makna
yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupan di masa yang akan datang.
3. Perilaku Bertujuan
Perilaku bertujuan yaitu perilaku terarah pada suatu tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran akan
berhasil bila siswa mengetahui tujuan yang akan di capai.
4. Prinsip Ruang Hidup (Life Space)
Dikembangkan oleh Kurt Lewin. Perilaku siswa terkait dengan lingkungan medan dimana ia berada.
Materi yang disampaikan hendaknya memliki kaitan dengan situasi lingkungan dimana siswa berada
(kontekstual).
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
INTERAKSI SOSIAL
https://slidesgo.com/
KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL
1. Adanya kejelasan dan pandangan yang terkotak-kotak dalam suatu mata
pelajaran.
2. Konsep-konsep utama saling terkoneksi, mengarah pada repetisi (review),
rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin ilmu.
3. Memberikan minat pada berbagai bidang studi yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan, serta mampu memperkaya dan memperluas topik pembelajaran.
4. Memudahkan transfer pengetahuan dan pembelajaran yang berintegrasi dengan
beberapa mata pelajaran lain.
5. Diperoleh berbagai macam pengalaman instruksional bersama, apabila
pembelajaran dilaksanakan berkolaboratif dengan guru lain.
6. Mampu memotivasi siswa sehingga memudahkan siswa untuk mengintegrasikan
antar gagasan.
7. Bersifat proaktif; siswa terstimulan oleh informasi, kecakapan (skill), atau konsepsi
baru.
KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL
1. Keterhubungan menjadi tidak jelas; transfer pembelajaran lebih sedikit.
2. Disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan; konten tetap terfokus pada satu disiplin ilmu.
3. Siswa bingung berkenaan dengan konsep utama dari suatu kegiatan atau materi
pelajaran yang telah dipelajari.
4. Membutuhkan kolaborasi yang kontinu dan fleksibilitas yang tinggi, karena para
pendidik memiliki lebih sedikit otonomi untuk merancang kurikulum.
5. Membutuhkan waktu yang panjang dan fleksibilitas, komitmen dan kompromi dari
semua kalangan terutama untuk kegiatan pembelajaran kolaboratif.
6. Guru harus selektif dalam menetukan tema yang relevan sesuai dengan konten
materi ajar, sehingga pembelajaran bermakna dapat terwujud.
7. Disiplin-disiplin ilmu yang saling terkait tetap dikaji terpisah-pisah satu sama lain.
8. Dapat memecah perhatian siswa, sehingga segala upaya yang direncanakan
menjadi tidak efektif.
KESIMPULAN
Model interaksi sosial didasarkan pada teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan pada
hubungan yang harmonis antara individu dan masyarakat (learning to live together). Poin
utama dari pandangan Gestalt adalah bahwa pembelajaran akan lebih bermakna jika materi
diberikan secara keseluruhan daripada bagian-bagian.Model interaksi sosial merupakan
model pembelajaran yang menekankan pada pembentukan hubungan antar siswa. Model ini
menyimpang dari paradigma bahwa individu tidak bisa lepas dari interaksi dengan orang
lain. Dalam konteks yang lebih luas, guanxi mengacu pada hubungan antara individu dan
masyarakat. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus menjadi sarana yang membantu
siswa untuk berinteraksi secara luas dengan masyarakat, mengembangkan sikap dan perilaku
demokratis, serta meningkatkan produktivitas kegiatan belajar siswa. Model belajar ini
memiliki karakteristik sebagai berikut : rasional teoritik yang logis, landasan pemikiran
tentang apa dan bagaimana siswa belajar, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut berhasil dilaksanakan, dam lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
TERIMA
KASIH
Adinda Mutia Rahma_2113024081_A

More Related Content

Similar to PPT BDP10_Model Belajar Interaksi Sosial_Adinda Mutia R_2113024081.pdf

Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematikluxmus74
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualSyam Sheya
 
Concept learningq
Concept learningqConcept learningq
Concept learningqmarta55325
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstualCandra Kurniawan
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu 2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu bbawor aji
 
Hakekat pembelajaran terpadu
Hakekat pembelajaran terpadu Hakekat pembelajaran terpadu
Hakekat pembelajaran terpadu Kelas F PKK
 
Makalah analisis koloid
Makalah analisis koloidMakalah analisis koloid
Makalah analisis koloidsanradamanik
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeRAFITA AL QORNY
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuMel Noizz
 
Kelompok 4 d micro teaching
Kelompok 4 d micro teachingKelompok 4 d micro teaching
Kelompok 4 d micro teachingnikenisti
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptZuhriyyahHidayati2
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranDino414929
 

Similar to PPT BDP10_Model Belajar Interaksi Sosial_Adinda Mutia R_2113024081.pdf (20)

Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Concept learningq
Concept learningqConcept learningq
Concept learningq
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu 2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
 
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran TematikPembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik
 
Hakekat pembelajaran terpadu
Hakekat pembelajaran terpadu Hakekat pembelajaran terpadu
Hakekat pembelajaran terpadu
 
Problematika sejarah
Problematika sejarahProblematika sejarah
Problematika sejarah
 
Makalah analisis koloid
Makalah analisis koloidMakalah analisis koloid
Makalah analisis koloid
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
Kelompok 4 d micro teaching
Kelompok 4 d micro teachingKelompok 4 d micro teaching
Kelompok 4 d micro teaching
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 
Penerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan Model Pembelajaran CIRCPenerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan Model Pembelajaran CIRC
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

PPT BDP10_Model Belajar Interaksi Sosial_Adinda Mutia R_2113024081.pdf

  • 1. MODEL BELAJAR INTERAKSI SOSIAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN: 4th Grade https://slidesgo.com/
  • 2. PENGERTIAN Model interaksi sosial didasari oleh teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together). Pokok pandangan Gestalt adalah pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh, bukan bagian-bagian. Model interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada terbentuknya hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Model ini beranjak dari paradigma bahwa individu tidak mungkin bisa membebaskan dirinya dari interaksi dengan orang lain. Dalam konteks yang lebih luas, hubungan itu mengarah pada hubungan individu dengan masyarakat. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dapat menjadi wahana untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat berinteraksi secara ekstensif dengan masyarakat, mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, serta menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar peserta didik. https://slidesgo.com/
  • 3. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL Investigasi Kelompok 01 Role Playing Pembelajaran Yurisprudensial Social Inquiry 03 https://slidesgo.com/
  • 8. 1. Menyiapkan skenario pembelajaran 2. Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario tersebut 3. Pembentukan kelompok murid 4. Penyampaian kompetensi 5. Menunjuk murid untuk melakukan skenario yang telah dipelajari 6. Kelompok murid membahas peran yang dilakukan oleh pelaku 7. Presentasi hasil kelompok 8. Bimbingan penyimpulan dan refleksi Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam model role playing
  • 14. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Interaksi Sosial 1 2 3 4 Rasional teoritik yang logis Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil dilaksanakan Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai https://slidesgo.com/
  • 16. Aplikasi Model Pembelajaran Interaksi Sosial 1. Pengalaman (Insight) Dalam proses pembelajaran siswa hendaknya memliki kemampuan insight, yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek. Guru hendaknya mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan insight. 2. Pembelajaran yang Bermakna Kebermaknaan unsur-unsur yang terkait dalam suatu objek akan menunjang pembentukan pemahaman dalam proses pembelajaran. Konten yang dipelajari siswa hendaknya memliki makna yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupan di masa yang akan datang. 3. Perilaku Bertujuan Perilaku bertujuan yaitu perilaku terarah pada suatu tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran akan berhasil bila siswa mengetahui tujuan yang akan di capai. 4. Prinsip Ruang Hidup (Life Space) Dikembangkan oleh Kurt Lewin. Perilaku siswa terkait dengan lingkungan medan dimana ia berada. Materi yang disampaikan hendaknya memliki kaitan dengan situasi lingkungan dimana siswa berada (kontekstual).
  • 18. KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL 1. Adanya kejelasan dan pandangan yang terkotak-kotak dalam suatu mata pelajaran. 2. Konsep-konsep utama saling terkoneksi, mengarah pada repetisi (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin ilmu. 3. Memberikan minat pada berbagai bidang studi yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, serta mampu memperkaya dan memperluas topik pembelajaran. 4. Memudahkan transfer pengetahuan dan pembelajaran yang berintegrasi dengan beberapa mata pelajaran lain. 5. Diperoleh berbagai macam pengalaman instruksional bersama, apabila pembelajaran dilaksanakan berkolaboratif dengan guru lain. 6. Mampu memotivasi siswa sehingga memudahkan siswa untuk mengintegrasikan antar gagasan. 7. Bersifat proaktif; siswa terstimulan oleh informasi, kecakapan (skill), atau konsepsi baru.
  • 19. KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL 1. Keterhubungan menjadi tidak jelas; transfer pembelajaran lebih sedikit. 2. Disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan; konten tetap terfokus pada satu disiplin ilmu. 3. Siswa bingung berkenaan dengan konsep utama dari suatu kegiatan atau materi pelajaran yang telah dipelajari. 4. Membutuhkan kolaborasi yang kontinu dan fleksibilitas yang tinggi, karena para pendidik memiliki lebih sedikit otonomi untuk merancang kurikulum. 5. Membutuhkan waktu yang panjang dan fleksibilitas, komitmen dan kompromi dari semua kalangan terutama untuk kegiatan pembelajaran kolaboratif. 6. Guru harus selektif dalam menetukan tema yang relevan sesuai dengan konten materi ajar, sehingga pembelajaran bermakna dapat terwujud. 7. Disiplin-disiplin ilmu yang saling terkait tetap dikaji terpisah-pisah satu sama lain. 8. Dapat memecah perhatian siswa, sehingga segala upaya yang direncanakan menjadi tidak efektif.
  • 20. KESIMPULAN Model interaksi sosial didasarkan pada teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan pada hubungan yang harmonis antara individu dan masyarakat (learning to live together). Poin utama dari pandangan Gestalt adalah bahwa pembelajaran akan lebih bermakna jika materi diberikan secara keseluruhan daripada bagian-bagian.Model interaksi sosial merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pembentukan hubungan antar siswa. Model ini menyimpang dari paradigma bahwa individu tidak bisa lepas dari interaksi dengan orang lain. Dalam konteks yang lebih luas, guanxi mengacu pada hubungan antara individu dan masyarakat. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus menjadi sarana yang membantu siswa untuk berinteraksi secara luas dengan masyarakat, mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, serta meningkatkan produktivitas kegiatan belajar siswa. Model belajar ini memiliki karakteristik sebagai berikut : rasional teoritik yang logis, landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil dilaksanakan, dam lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.