2. PENGERTIAN
Model interaksi sosial didasari oleh teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan hubungan
yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together). Pokok pandangan
Gestalt adalah pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh, bukan
bagian-bagian.
Model interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada terbentuknya
hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Model ini beranjak dari paradigma
bahwa individu tidak mungkin bisa membebaskan dirinya dari interaksi dengan orang lain. Dalam
konteks yang lebih luas, hubungan itu mengarah pada hubungan individu dengan masyarakat.
Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dapat menjadi wahana untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat berinteraksi secara ekstensif dengan masyarakat, mengembangkan sikap dan
perilaku demokratis, serta menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar peserta didik.
https://slidesgo.com/
3. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL
Investigasi
Kelompok
01
Role Playing
Pembelajaran
Yurisprudensial
Social Inquiry
03
https://slidesgo.com/
8. 1. Menyiapkan skenario pembelajaran
2. Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario tersebut
3. Pembentukan kelompok murid
4. Penyampaian kompetensi
5. Menunjuk murid untuk melakukan skenario yang telah dipelajari
6. Kelompok murid membahas peran yang dilakukan oleh pelaku
7. Presentasi hasil kelompok
8. Bimbingan penyimpulan dan refleksi
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam model role playing
14. Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Interaksi Sosial
1 2 3 4
Rasional
teoritik
yang logis
Landasan
pemikiran
tentang
apa dan
bagaimana
siswa
belajar
Tingkah laku
mengajar yang
diperlukan agar
model
tersebut
berhasil
dilaksanakan
Lingkungan
belajar yang
diperlukan agar
tujuan
pembelajaran
dapat tercapai
https://slidesgo.com/
16. Aplikasi Model Pembelajaran Interaksi Sosial
1. Pengalaman (Insight)
Dalam proses pembelajaran siswa hendaknya memliki kemampuan insight, yaitu kemampuan
mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek. Guru hendaknya mengembangkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah dengan insight.
2. Pembelajaran yang Bermakna
Kebermaknaan unsur-unsur yang terkait dalam suatu objek akan menunjang pembentukan
pemahaman dalam proses pembelajaran. Konten yang dipelajari siswa hendaknya memliki makna
yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupan di masa yang akan datang.
3. Perilaku Bertujuan
Perilaku bertujuan yaitu perilaku terarah pada suatu tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran akan
berhasil bila siswa mengetahui tujuan yang akan di capai.
4. Prinsip Ruang Hidup (Life Space)
Dikembangkan oleh Kurt Lewin. Perilaku siswa terkait dengan lingkungan medan dimana ia berada.
Materi yang disampaikan hendaknya memliki kaitan dengan situasi lingkungan dimana siswa berada
(kontekstual).
18. KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL
1. Adanya kejelasan dan pandangan yang terkotak-kotak dalam suatu mata
pelajaran.
2. Konsep-konsep utama saling terkoneksi, mengarah pada repetisi (review),
rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin ilmu.
3. Memberikan minat pada berbagai bidang studi yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan, serta mampu memperkaya dan memperluas topik pembelajaran.
4. Memudahkan transfer pengetahuan dan pembelajaran yang berintegrasi dengan
beberapa mata pelajaran lain.
5. Diperoleh berbagai macam pengalaman instruksional bersama, apabila
pembelajaran dilaksanakan berkolaboratif dengan guru lain.
6. Mampu memotivasi siswa sehingga memudahkan siswa untuk mengintegrasikan
antar gagasan.
7. Bersifat proaktif; siswa terstimulan oleh informasi, kecakapan (skill), atau konsepsi
baru.
19. KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL
1. Keterhubungan menjadi tidak jelas; transfer pembelajaran lebih sedikit.
2. Disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan; konten tetap terfokus pada satu disiplin ilmu.
3. Siswa bingung berkenaan dengan konsep utama dari suatu kegiatan atau materi
pelajaran yang telah dipelajari.
4. Membutuhkan kolaborasi yang kontinu dan fleksibilitas yang tinggi, karena para
pendidik memiliki lebih sedikit otonomi untuk merancang kurikulum.
5. Membutuhkan waktu yang panjang dan fleksibilitas, komitmen dan kompromi dari
semua kalangan terutama untuk kegiatan pembelajaran kolaboratif.
6. Guru harus selektif dalam menetukan tema yang relevan sesuai dengan konten
materi ajar, sehingga pembelajaran bermakna dapat terwujud.
7. Disiplin-disiplin ilmu yang saling terkait tetap dikaji terpisah-pisah satu sama lain.
8. Dapat memecah perhatian siswa, sehingga segala upaya yang direncanakan
menjadi tidak efektif.
20. KESIMPULAN
Model interaksi sosial didasarkan pada teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan pada
hubungan yang harmonis antara individu dan masyarakat (learning to live together). Poin
utama dari pandangan Gestalt adalah bahwa pembelajaran akan lebih bermakna jika materi
diberikan secara keseluruhan daripada bagian-bagian.Model interaksi sosial merupakan
model pembelajaran yang menekankan pada pembentukan hubungan antar siswa. Model ini
menyimpang dari paradigma bahwa individu tidak bisa lepas dari interaksi dengan orang
lain. Dalam konteks yang lebih luas, guanxi mengacu pada hubungan antara individu dan
masyarakat. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus menjadi sarana yang membantu
siswa untuk berinteraksi secara luas dengan masyarakat, mengembangkan sikap dan perilaku
demokratis, serta meningkatkan produktivitas kegiatan belajar siswa. Model belajar ini
memiliki karakteristik sebagai berikut : rasional teoritik yang logis, landasan pemikiran
tentang apa dan bagaimana siswa belajar, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut berhasil dilaksanakan, dam lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.