3. Pengertian Pembaharuan dalam Islam
Hakikat pembaharuan merujuk kepada makna kata tajdid, kemudian muncul
berbagai istilah yang dipandang memiliki relevansi makna dengan pembaruan,
Berkaitan hal tersebut, maka pembaruan dalam Islam bukan dalam hal yang
menyangkut dengan dasar atau fundamental ajaran Islam; artinya bahwa pembaruan
Islam bukanlah dimaksudkan untuk mengubah, memodifikasi, ataupun merevisi
nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera jaman, melainkan
lebih berkaitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap ajaran-ajaran dasar agar
sesuai dengan kebutuhan perkembangan, serta semangat jaman.
Menurut Harun Nasution, Pembaharuan Islam adalah pikiran dan gerakan untuk
menyesuaikan faham-faham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang
ditimbulkan oleh pengetahuan dan teknologi modern.
5. Latar Belakang Pembaharuan Islam
Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia Islam timbul terutama karena adanya
kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat
Islam abad XIX mulai menyadari bahwa mereka telah mengalami kemunduran
dibandingankan dunia Barat yang pada saat itu mulai menemukan titik kemajuan
peradaban. Kondisi itu akhirnya membuka pemikiran pemuka-pemuka intelektual
dan pemerintahan Islam di Mesir untuk segera mengadakan upaya-upaya
pembahruan. Di antara hal-hal yang mendorong lahirnya gerakan pembaharuan dan
modernisasi Islam adalah: Adanya sifat jumud (stagnan) yang telah membuat umat
Islam berhenti berpikir dan berusaha, Persatuan di kalangan umat islam mulai
terpecah belah, dan Hasil dari adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan
Barat.
6. Latar Belakang Pembaharuan Islam
Meski demikian, pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia
Barat. Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran agama dari
kehidupan masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni untuk tujuan
memperkuat prinsip dan ajaran Islam itu sendiri demi kemashlahatan dunia secara
lebih luas. Pada saat dunia Islam mengalami kemunduran, bangsa Barat justru
mengalami kemajuan dan berhasil melakukan ekspansi wilayah perdagangan baru.
Meski jalur strategis perdagangan yang selama itu menjadi jalur internasional telah
dikuasai oleh umat Islam sehingga bangsa Barat sulit melakukan transaksi-transaksi
perdagangan melalui jalur tersebut, namun dengan didukung oleh kesuksesan
Christoper Columbus (1492M) yang berhasil menemukan benua Amerika, juga
Vasco da Gama yang berhasil menemukan jalur ke Timur melalui Tanjung Harapan
pada tahun 1498M.
8. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
1. Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab bin Sulaiman bin ‘Ali bin
Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Buraid bin Muhammad bin Buraid bin
Musyarraf. Ia dilahirkan di kota ‘Uyainah (sebelah utara kota Riyadh). Pada tahun
1115 Hijriyah, bertepatan dengan tahun 1703 Masehi di tengah-tengah keluarga
Ulama. Saat sudah mencapai usia baligh beliau berangkat ke Mekkah untuk
menunaikan ibadah haji dan ia bertemu serta menimba ilmu dari para ulama Mekkah
dan Madinah. Muhammad Ibn Abd al-Wahhab memulai dakwahnya di kota
Huraimila`, yaitu tempat tinggal ayahanda beliau yang menjabat sebagai hakim di
sana. Beliau mulai mengajak untuk memurnikan ibadah hanya kepada Allah swt, dan
menjelaskan bahaya syirik serta bahaya beribadah kepada selain Allah.
9. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
Tetapi sepeninggal ayahanda, beliau kembali ke ‘Uyainah dan kembali berdakwah di sana.
Lantaran terjadi berbagai tekanan, akhirnya beliau meninggalkan kota ‘Uyainah menuju
Dir’iyah. Di kota Dir’iyah inilah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab bertemu dengan Amir
Muhammad bin Su’ud sebagai pemimpin kota Dir’iyah ketika itu, yang akhirnya mereka
berdua sepakat untuk menyebarkan dakwah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab, yaitu untuk
memurnikan ajaran Islam dari segala bentuk syirik, bid’ah dan khurafat, serta mengembalikan
kaum Muslimin kepada ajaran Islam yang benar sesuai yang dibawa oleh Rasulullah saw dan
telah dipraktekkan oleh para sahabat. Pada masa itu, negeri-negeri Islam benar-benar
mengalami kemerosotan, kaum Muslimin mengalami kemunduran moral dan akhlak, praktek
kesyirikan tersebar dimana-mana, berdoa kepada selain Allah, meminta dengan munculnya
dakwah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab ini di tengah Jazirah Arab, dan dibantu oleh kekuatan
pedang Amir Muhammad bin Su’ud yang kemudian menyebar ke negeri-negeri Islam lainnya,
maka pantaslah jika beliau dijuluki sebagai pembaharu abad kedua belas Hijriyah.
10. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
2. Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang tokoh penting penggerak pembaruan dan
kebangkitan Islam abad ke-19. Ia dilahirkan pada 1838 M. Ayahnya bernama Sayyid Syafdar,
seorang penganut mazhab Hanafi. Menurut L. Stoddard, Jamaluddin dilahirkan di Asadabad
dekat Hamazan di Persia, namun ia berkebangsaan Afganistan, bukan Persia seperti dinyatakan
dalam namanya. Sejak kecil, Jamaluddin telah menekuni berbagai cabang ilmu keislaman,
seperti tafsir, Hadits, tasawuf, dan filsafat Islam. Ia juga belajar bahasa Arab dan Persia. Sejak
remaja ia mulai menekuni filsafat dan ilmu eksakta menurut sistem pelajaran Eropa modern.
Dalam sebuah konspirasi, Inggris berhasil menghasut penguasa Mesir untuk mengusir al-
Afghani. Akhirnya ia dibuang ke India dan ditahan di sana pada 1879. Dari India ia menjalani
kehidupan yang mobile, seperti di London, Paris, Teheran, dan Istanbul. Jamaluddin wafat pada
usia 59 tahun pada 9 Maret karena penyakit kanker.
11. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
3. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh dilahirkan pada 1849 M di sebuah desa pertanian di lembah
Sungai Nil. Ayahnya, Abdul Hasan Khairullah, adalah seorang keturunan Turki yang
telah lama menetap di Mesir. Adapun ibunya adalah seorang Arab yang masih
mempunyai hubungan dengan keluarga Umar ibn al-Khattab, khalifah kedua dalam
Islam setelah Nabi Muhammad saw wafat. Pendidikan dasar Abduh ditangani
langsung oleh ayahnya yang mengajarkan membaca dan menulis setra ilmu-ilmu
keislaman. Selanjutnya, ia belajar menghafal Al-Quran di bawah bimbingan seorang
hafiz. Selama dua tahun, Abduh berhasil menghafal Al-Quran dengan sempurna.
Selanjutnya, dalam usia lima belas tahun ia dikirim ayahnya ke Madrasah al-Ahmadi
di Thantha untuk belajar ilmu agama.
12. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
Pada usia 16 tahun, ayahnya menikahkannya, Namun pendiikan masih tetap berlanjut
hingga ia menyelesaikan studinya di al-Azhar pada 1877. Selanjutnya, ia
mengembangka ilmunya dengan mengajar di Dar al-`Ulum, di samping juga
mengajar di rumahnya sendiri. Di rumahnya, ia mengajarkan buku tentang akhlak
berjudul Tahdzib al-Akhlaq karangan Ibn Miskawaih, yang sudah diterjemahkan oleh
al-Thanthawi. Abduh wafat pada 11 Juli 1905. Jenazahnya diiringi oleh ribuan orang
yang mencintainya. Bukan hanya orang Muslim, orang-orang Yahudi dan Nasrani
pun ikut berbondong-bondong memberi penghormatan terakhir kepada tokoh
penggerak pembaruan Islam ini.
13. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
4. Muhammad Rasyid Rida
Nama lengkapnya adalah Muhammad Rasyid bin Ali Rida bin Muhammad
Syamsuddin bin Muhammmad Baharudin bin Mulla Ali Kalifa. Ia lahir di al-
Qalamun, sebuah desa dekat Tripoli di tepi Pantai Mediteranian sebelah utara
Lebanon (Syiria), pada tanggal 27 Jumadil Ula 1282 H /23 september 1865 M dan
meninggal pada 23 Jumadil Ula 1354 H/22 Agustus 1935. Secara geneologis, ia
masih memeliki pertalian darah dengan al-Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi
Muhammad dari garis Fatimah. Pendidikannya dimulai pada kuttab di Qalamun, lalu
kesekolah nasional Usmani, sekolah nasional Islam Tripoli (al-madrasah al-Wataniah
al-Islamiah) tahun 1882, dan Sekolah Agama di Tropoli.
14. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
Pemikiran pembaharuan Muhammad Rasyid Rida secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu: Keagamaan, Pendidikan, dan Politik. Ia mulai
mencoba menjalankan ide-ide pembaharuan itu ketika masih berada di Suria, tetapi
usahnya mendapat tantangan dari pihak kerajaan Usmani. Ia merasa terikat dan tidak
bebas dan oleh karena itu memutuskan pindah ke Mesir pada bulan Januari 1898 dan
Beberapa bulan kemudian ia mulai menerbitkan majalah termasyhur, Al-Manar.
Didalam nomor pertama dijelaskan bahwa tujuan al-manar antara lain mengadakan
pembaharuan dalam bidang agama, social dan ekonomi, memberantas tahayul dan
bid’ah yang masuk kedalam tubuh islam, menghilangkan faham fatalism yang
terdapat dalam kalangan umat islam, serta faham-faham salah yang dibaw tarekat-
tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat islam terhadap
permainan politik Negara-negara barat.
15. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
5. Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1876. Ia berasal dari keluarga Kasta
Brahmana Khasmir. Ayahnya bernama Nur Muhammad yang terkenal saleh adalah
guru pertamanya. Untuk meneruskan studinya ia kemudian pergi ke Lahore dan
belajar disana sampai memperoleh gelar kesarjanaan M.A. Dikota inilah ia
berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang orientalis, yang menurut keterangan
mendorong Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris. Di tahun 1905 ia pergi
keNegara ini dan masuk ke universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. 2
tahun kemudian ia pindah ke Munich di Jerman, dan disinilah ia memperoleh gelar
Ph.D, Dalam tasawuf. Tesis doctoral yang diajukannya berjudul ; The development
of metaphysic in Persia (perkembangan metafisik di Persia).
16. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Islam
Pemikiran pembaharuan Muhammad Iqbal secara garis besar terdiri dari tiga bidang :
1.Keagamaan, Muhammad Iqbal memandang bahwa kemunduran umat Islam
disebabkan oleh kebekuan umat islam dalam pemikiran dan ditutupnya pintu ijtihad.
2.Pendidikan, Muhammad Iqbal tidak menjadikan Barat sebagai model
pembaharuannya karena menolak kapitalisme dan imperialise yang dipengaruhi oleh
materialisme dan telah mulai meninggalkan agama. Yang harus diambil umat islam
dari Barat hanyalah ilmu pengetahuannya.
3.Politik, Muhammad Iqbal memandang bahwa India pada hakekatnya tersusun dari
dua bangsa, Islam, dan Hindu. Umat islam India harus menuju pada pembentukan
Negara sendiri, terpisah dari negara Hindu di India sehingga beliau dipandang
sebagai bapak Pakistan.
18. Dampak Pembaharuan dalam Islam
Pembaharuan di Negara-negara timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan
mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari
pembaharuan tersebut antra lain :
1. Gema pembaharuan yang dilakukan oleh JaWahab maludin Al-Afghani dan Syekh
Muhammad Abdul samapai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti
Haji Muhammad Miskin , Haji Abdul Rahman dan Haji Salman Faris , mereka
sepulang dari tanah suci terilhami oleh syekh Abdul Wahab. Pengaruh pemikiran
pembaharun Timur Tengah tersebut adalah timbulnya gerakan Paderi. Gerakan
tersebut ingin membersihkan ajaran islam yang telah tercampur baur dengan
perbuatan yang bukan Islam. Hal itu menimbulakn pertentangan antara golongan adat
dan golongan paderi.
19. Dampak Pembaharuan dalam Islam
2. Pada tahun 1903 M, Murid-murid dari syekh Ahmad Khatib , seorang ulama besar
bangsa Indonesi di Mekkah yang mendapat kedudukan mulia dikalangan masyarakat
dan pemerintah Arab, kembali dari tanah Suci. Merekalah yang menjadi pelopor
gerakan pembaruan Minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia.
Diantara mereka itu adalah Buya Hamka, syekh Daud Rasyid dan K.H Ahmad
Dahlan.
3. Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam Modern Indonesia pada
awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik, maupun ekonomi.
Organisasi tersebut ialah Sarekat Islam, PNI, Partai Muslimin Indonesia dan lain-
lain.