Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANyusria izza
Dokumen tersebut membahas program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan balita di seluruh fasilitas kesehatan. Program ini mencakup deteksi dini risiko, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan neonatal, imunisasi,
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANyusria izza
Dokumen tersebut membahas program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan balita di seluruh fasilitas kesehatan. Program ini mencakup deteksi dini risiko, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan neonatal, imunisasi,
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi. Ia mendefinisikan kesehatan reproduksi, menjelaskan konsep dan tujuannya, serta menggambarkan siklus hidup reproduksi manusia. Dokumen tersebut juga membahas komponen prioritas kesehatan reproduksi seperti kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, dan pencegahan HIV/AIDS. Strategi intervensi yang dijelaskan termasuk peningkatan layanan ke
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan strategi penurunan angka kematian ibu (AKI) dengan menjelaskan definisi AKI, penyebab, faktor risiko, target penurunan, serta empat strategi utama untuk penurunan AKI yaitu meningkatkan akses pelayanan kesehatan, kerja sama lintas sektor, pemberdayaan wanita dan masyarakat, serta keterlibatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
Teks tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi. Secara ringkas, teks ini menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan prosesnya. Teks ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti faktor sosial, budaya, psikologis, dan biologis. Tujuan utama program kesehatan reproduksi
Dokumen tersebut membahas tentang upaya kesehatan ibu dan anak, meliputi pelayanan antenatal, persalinan, nifas serta imunisasi. Tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak guna mencapai pertumbuhan yang optimal.
Rangkaian peraturan daerah ini membahas tentang keselamatan ibu dan anak di Kota Semarang. Dokumen ini menjelaskan tentang hak dan kewajiban ibu hamil, bayi, dan anak dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, serta tanggung jawab pemerintah daerah dan tenaga kesehatan dalam menyediakan pelayanan tersebut. Dokumen ini juga membahas tentang kerjasama lintas sektor dan peran serta masyarakat dalam mening
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen juga membahas ruang lingkup masalah kesehatan reproduksi, faktor yang mempengaruhinya, serta tujuan dan pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi meliputi definisi, interpretasi, program, dan tujuan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan individu untuk memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mampu bereproduksi. Program kesehatan reproduksi mencakup pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif, keluarga berencana,
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah Indonesia dalam menurunkan Angka Kematian Ibu melalui program-program seperti Safe Motherhood, Making Pregnancy Safer, dan Gerakan Sayang Ibu. Indikator keberhasilan program tersebut diukur berdasarkan Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Angka Kematian Ibu antara lain faktor medik, non-medik, dan pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi. Ia mendefinisikan kesehatan reproduksi, menjelaskan konsep dan tujuannya, serta menggambarkan siklus hidup reproduksi manusia. Dokumen tersebut juga membahas komponen prioritas kesehatan reproduksi seperti kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, dan pencegahan HIV/AIDS. Strategi intervensi yang dijelaskan termasuk peningkatan layanan ke
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan strategi penurunan angka kematian ibu (AKI) dengan menjelaskan definisi AKI, penyebab, faktor risiko, target penurunan, serta empat strategi utama untuk penurunan AKI yaitu meningkatkan akses pelayanan kesehatan, kerja sama lintas sektor, pemberdayaan wanita dan masyarakat, serta keterlibatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
Teks tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi. Secara ringkas, teks ini menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan prosesnya. Teks ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti faktor sosial, budaya, psikologis, dan biologis. Tujuan utama program kesehatan reproduksi
Dokumen tersebut membahas tentang upaya kesehatan ibu dan anak, meliputi pelayanan antenatal, persalinan, nifas serta imunisasi. Tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak guna mencapai pertumbuhan yang optimal.
Rangkaian peraturan daerah ini membahas tentang keselamatan ibu dan anak di Kota Semarang. Dokumen ini menjelaskan tentang hak dan kewajiban ibu hamil, bayi, dan anak dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, serta tanggung jawab pemerintah daerah dan tenaga kesehatan dalam menyediakan pelayanan tersebut. Dokumen ini juga membahas tentang kerjasama lintas sektor dan peran serta masyarakat dalam mening
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen juga membahas ruang lingkup masalah kesehatan reproduksi, faktor yang mempengaruhinya, serta tujuan dan pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi meliputi definisi, interpretasi, program, dan tujuan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan individu untuk memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mampu bereproduksi. Program kesehatan reproduksi mencakup pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif, keluarga berencana,
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah Indonesia dalam menurunkan Angka Kematian Ibu melalui program-program seperti Safe Motherhood, Making Pregnancy Safer, dan Gerakan Sayang Ibu. Indikator keberhasilan program tersebut diukur berdasarkan Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Angka Kematian Ibu antara lain faktor medik, non-medik, dan pelayanan kesehatan.
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdfAmsalSalomo
Buku ini membahas tentang kader kesehatan usia sekolah dan remaja. Kader kesehatan remaja adalah remaja yang dipilih untuk ikut serta dalam pelaksanaan upaya kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan masyarakat. Buku ini memberikan penjelasan tentang pengertian kader kesehatan menurut peraturan kementerian kesehatan serta contoh-contoh kader kesehatan remaja seperti konselor sebaya
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Makalah ini membahas pelaksanaan perlindungan hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan di bidang kesehatan di Kota Padang. Pemerintah telah melakukan berbagai program kesehatan untuk anak dan perempuan, namun masih dihadapi kendala seperti faktor keluarga, akhlak, ekonomi, dan lingkungan. Upaya yang dilakukan antara lain pemantauan wilayah, pembinaan program kesehatan ibu dan anak, serta kerja s
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan reproduksi remaja dalam pelayanan kebidanan, penyebab masalah tersebut, dan strategi pemecahannya. Masalah utama yang dihadapi remaja antara lain pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi, hubungan seks pra-nikah, dan pengguguran kandungan secara tidak aman. Penyebabnya meliputi informasi yang salah, enggan menggunakan alat kontrasepsi, dan pengaruh lingkungan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang mencakup filosofi, lingkup, prinsip, sejarah, dan tujuan asuhan kehamilan serta peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan yang efektif dan berfokus pada deteksi dini komplikasi serta persiapan persalinan.
Persiapan kehamilan sehat meliputi pemeriksaan kesehatan, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga, menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, serta meningkatkan asupan gizi melalui protein, vitamin, mineral, dan sayuran. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi selama kehamilan seperti anemia.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi wanita dan hak-hak reproduksi. Termasuk didalamnya adalah definisi kesehatan reproduksi menurut WHO dan Depkes RI, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi, tujuan dan sasaran program kesehatan reproduksi, serta pentingnya menjamin hak-hak reproduksi setiap individu.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Makalah ini membahas tentang keluarga berencana di Indonesia, termasuk kewajiban warga negara untuk mendukung program keluarga berencana guna menekan pertumbuhan penduduk yang pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi di Desa Pengkol, Kabupaten Sragen.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengaruh peningkatan jumlah lansia terhadap berbagai aspek kehidupan dan cara mengatasinya. Peningkatan jumlah lansia dapat menimbulkan masalah kesehatan dan kesejahteraan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberdayakan lansia melalui kegiatan kelompok, menjaga kesehatan sejak dini, serta meningkatkan gizi dan kualitas hidup lansia.
Model Dokumentasi yang Berhubungan dengan Permasalahan Wanita.pptxlailatulhusni1
Dokumen tersebut membahas tentang model dokumentasi keperawatan yang bernama Charting by Exception (CBE). CBE adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat penemuan yang menyimpang dari kondisi normal menggunakan format flowsheet, diagnosis standar, dan catatan SOAP. CBE bertujuan menghemat waktu dengan tidak mencatat hal-hal rutin secara berulang.
Dokumen tersebut membahas mengenai adverse events atau kejadian tidak diharapkan pada pasien, penyebabnya, dan upaya yang ditempuh untuk mencegah serta merespons adverse events tersebut melalui penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan dan keperawatan. Upaya kunci mencakup penerapan sistem entry order obat berbasis komputer, bukti dasar rujukan rumah sakit, serta dokter ICU. Dokumen juga membahas peran
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya K3 keperawatan dan mendefinisikan berbagai konsep seperti hazard, danger, risk, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan tanggung jawab perawat dalam penerapan K3 dan etika keperawatan yang relevan dengan K3.
3. Kebijakan dan regulasi K3 di Indonesia mencakup organisasi, regulasi, dan pendidikan untuk menghasilk
Dokumen tersebut memberikan beberapa studi kasus tentang statistik kesehatan ibu dan anak di beberapa tempat. Kasus pertama memberikan data jumlah penduduk, kelahiran hidup, ibu dan bayi yang meninggal serta meminta menghitung MMR dan IMR. Kasus kedua memberikan data kelahiran dan kematian bayi di rumah sakit untuk menghitung PMR. Kasus ketiga dan keempat juga memberikan data kelahiran dan kematian untuk menghitung IMR dan MMR
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxlailatulhusni1
Tugas dan tanggung jawab utama bidan di komunitas meliputi pelaksanaan pelayanan kebidanan, pengelolaan pelayanan KB dan kesehatan ibu dan anak, pendidikan kesehatan masyarakat, serta penelitian bidan. Bidan berwenang memberikan pelayanan kebidanan pada seluruh periode kehamilan, bersalin, dan nifas serta anak hingga masa balita.
Program edukasi kesehatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada klien sesuai dengan kebutuhan mereka. Edukasi disesuaikan dengan kondisi masing-masing klien agar informasi yang disampaikan lebih relevan dan mudah dipahami. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan klien tentang pentingnya gaya hidup sehat.
Masa nifas adalah masa pemulihan setelah persalinan yang berlangsung kurang lebih 6 minggu. Masa ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap awal ketergantungan, tahap tengah mulai mandiri, dan tahap akhir kemandirian penuh. Ibu nifas akan mengalami berbagai perubahan psikologis dan gangguan seperti post partum blues yang dapat ditangani dengan dukungan keluarga dan pengob
Dokumen tersebut merangkum promosi kesehatan yang dilakukan terhadap wanita sepanjang daur kehidupannya, mulai dari bayi, balita, remaja, ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui, pra usia subur, usia subur, dan klimakterium. Promosi kesehatan tersebut meliputi pemberian makanan bergizi, imunisasi, deteksi dini penyakit, dan edukasi tentang kesehatan reproduksi.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dan kebijakan yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) kesehatan reproduksi mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang berhubungan dengan sistem reproduksi, (2) diperlukan kebijakan untuk menjamin hak reproduksi seperti pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas, dan (3) paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial dan k
1. Oleh Kelompok 2:
Atika Zalmi (1210336056)
Nana Nofianti (1110334029)
Rts. Nurfitriani (1210336028)
Silvia Nengcy (1210336014)
Yulia (1210336042)
2. Kesehatan reproduksi
adalah kesejahteraan fisik, mental
dan sosial yang utuh dan bukan han
ya tidak adanya penyakit atau
kelemahan, dalam segala hal yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi dan fungsi-fungsinya
serta proses-prosesnya.
3. Oleh karena itu, kesehatan
reproduksi berarti orang dapat
mempunyai kehidupan seks yang
memuaskan dan aman, dan bahwa
mereka memiliki kemampuan untuk
bereproduksi dan kebebasan untuk
menentukan apakah mereka ingin
melakukannya, bilamana dan
seberapa seringkah. Sehingga, agar
kesehatan reproduksi tetap sehat,
maka perlu diterapkan kebijakan-
kebijakan untuk menjamin kesehatan
reproduksi tersebut.
4. Menempatkan upaya reproduksi menjadi
salah satu prioritas Pembangunan Nasional
Melaksanakan percepatan upaya
kesehatan reproduksi dan pemenuhan hak
reproduksi ke seluruh Indonesia
Melaksanakan upaya kesehatan reproduksi
secara holistik dan terpadu melalui
pendekatan siklus hidup
Menggunakan pendekatan keadilan dan
kesetaraan gender di semua upaya
kesehatan reproduksi
Menyediakan pelayanan kesehatan
reproduksi berkualitas bagi keluarga
miskin
5. 1. Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak
2. Strategi Kesehatan ibu dan anak
a. Pemberdayaan perempuan,suami dan
keluarga
b. Pemberdayaan Masyarakat
c. Kerjasama lintas sektor, mitra lain
termasuk pemerintah daerah dan lembaga
legislatif.
d. Peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak secara
terpadu dengan komponen KR lain.
3. Kebijakan Keluarga Berencana
6. 4. Strategi Keluarga Berencana
5. Kebijakan Pencegahan dan
Penanggulangan IMS termasuk HIV/AIDS
6. Strategi Pencegahan dan
penanggulangan IMS termasuk HIV/AIDS
7. Kebijakan Kesehatan Reproduksi
Remaja
8. Strategi Kesehatan Reproduksi Remaja
7. 9. Kebijakan Kesehatan Reproduksi
Usia Lanjut
10. Strategi Kesehatan Reproduksi Usia
Lanjut
11. Kebijakan Pemberdayaan
Perempuan
12. Strategi pemberdayaan perempuan
8. a. Paket Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial adalah pelayanan
kesehatan reproduksi yang ditujukan
untuk masalah-masalah reproduksi
yang menjadi prioritas, yaitu
mencakup Keluarga berencana, Safe
Matherhood, Pencegahan dan
menajemen komplikasi Aborsi, PMS dan
HIV/AIDS, Pencegahan dan Manajemen
infertilitas dan Kesehatan Reproduksi
Remaja.
9. Paket Kesehatan Reproduksi Esensial
Kesejahteraan Ibu dan Bayi
Keluarga Berencana
Pencegahan dan penanganan
ISR/PMS/HIV
Kesehatah Reproduksi Remaja
Paket Kesehatan Reproduksi
Komprehensip
10. b. Paket Kesehatan Reproduksi
Komprehensip
Yaitu, Pencegahan dan penanganan
masalah usia lanjut, sesuai dengan
undang-undang Nomor 23/1992 dan
undang-undang Nomor
10/1992, Strategi kesehatan
reproduksi nasional diarahkan pada
rencana intervensi untuk mengubah
perilaku didalam setiap keluarga.
11. Bagi perempuan di Indonesia, masalah kesehatan
dan pendidikan merupakan masalah penting
dilihat dari urgensi dan besarnya permasalahan.
Dalam bidang kesehatan, misalnya, penerapan
program KB (keluarga berencana) dalam tiga
puluh tahun terakhir membuktikan focus
pemerintah pada alat reproduksi perempuan
dalam mengendalikan jumlah penduduk. Dalam
bidang pendidikan, data statistik kesejahteraan
tahun 2000 menunjukkan persentase penduduk
buta huruf pada perempuan lebih tinggi 0.35
persen dibanding laki-laki. Sedangkan jumlah
perempuan bersekolah pada usia 16-18 tahun
lebih rendah 0.76 persen dibanding laki-laki .
12. Kesehatan reproduksi
perempuan tidak terpisah
dengan kebijakan
kependudukan. Kebijakan
kependudukan meliputi dua hal
yang mendasar, yaitu . :
a. Pengendalian fertilitas
b. Pengendalian penduduk