Dokumen tersebut membahas berbagai model dokumentasi keperawatan dan kebidanan, yaitu POR (Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), CBE (Charting By Exception), dan KARDEKS. Model-model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan pasien. Dokumen juga membahas tentang komputerisasi sistem dokumentasi yang memiliki keuntungan seperti memudahkan pembacaan
Dokumen tersebut membahas pentingnya dokumentasi keperawatan dan kebidanan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bertanggung jawab. Beberapa model dokumentasi dirangkum seperti POR, SOR, CBE, dan penggunaan komputerisasi untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Dokumen tersebut membahas berbagai model dokumentasi keperawatan dan kebidanan, yaitu POR (Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), CBE (Charting By Exception), dan KARDEKS. Model-model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan pasien. Dokumen juga membahas tentang komputerisasi sistem dokumentasi yang memiliki keuntungan seperti memudahkan pembacaan
Dokumen tersebut membahas pentingnya dokumentasi keperawatan dan kebidanan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bertanggung jawab. Beberapa model dokumentasi dirangkum seperti POR, SOR, CBE, dan penggunaan komputerisasi untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi keperawatan yang mencakup (1) komunikasi, (2) dokumentasi proses keperawatan, dan (3) standar dokumentasi. Dokumentasi keperawatan berguna untuk komunikasi, jaminan mutu, hukum, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Metode dokumentasi mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan intervensi/tindakan keperawatan
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan berbasis komputer dan acuan praktik laboratorium klinik. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus kegiatan belajar dokumentasi keperawatan, uraian materi tentang petunjuk pelaksanaan praktik laboratorium klinik dokumentasi keperawatan, instrumen analisis dokumentasi keperawatan, sistematika laporan praktik individu dan kelompok, serta format penilaian laporan hasil praktik
Model Dokumentasi yang Berhubungan dengan Permasalahan Wanita.pptxlailatulhusni1
Dokumen tersebut membahas tentang model dokumentasi keperawatan yang bernama Charting by Exception (CBE). CBE adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat penemuan yang menyimpang dari kondisi normal menggunakan format flowsheet, diagnosis standar, dan catatan SOAP. CBE bertujuan menghemat waktu dengan tidak mencatat hal-hal rutin secara berulang.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan, proses keperawatan, model-model dokumentasi keperawatan, dan standar keperawatan. Terdapat diskusi mengenai pengertian, tujuan, dan komponen-komponen penting dari dokumentasi keperawatan dan proses keperawatan secara umum.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi keperawatan yang mencakup (1) komunikasi, (2) dokumentasi proses keperawatan, dan (3) standar dokumentasi. Dokumentasi keperawatan berguna untuk komunikasi, jaminan mutu, hukum, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Metode dokumentasi mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan intervensi/tindakan keperawatan
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan berbasis komputer dan acuan praktik laboratorium klinik. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus kegiatan belajar dokumentasi keperawatan, uraian materi tentang petunjuk pelaksanaan praktik laboratorium klinik dokumentasi keperawatan, instrumen analisis dokumentasi keperawatan, sistematika laporan praktik individu dan kelompok, serta format penilaian laporan hasil praktik
Model Dokumentasi yang Berhubungan dengan Permasalahan Wanita.pptxlailatulhusni1
Dokumen tersebut membahas tentang model dokumentasi keperawatan yang bernama Charting by Exception (CBE). CBE adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat penemuan yang menyimpang dari kondisi normal menggunakan format flowsheet, diagnosis standar, dan catatan SOAP. CBE bertujuan menghemat waktu dengan tidak mencatat hal-hal rutin secara berulang.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan, proses keperawatan, model-model dokumentasi keperawatan, dan standar keperawatan. Terdapat diskusi mengenai pengertian, tujuan, dan komponen-komponen penting dari dokumentasi keperawatan dan proses keperawatan secara umum.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas mengenai adverse events atau kejadian tidak diharapkan pada pasien, penyebabnya, dan upaya yang ditempuh untuk mencegah serta merespons adverse events tersebut melalui penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan dan keperawatan. Upaya kunci mencakup penerapan sistem entry order obat berbasis komputer, bukti dasar rujukan rumah sakit, serta dokter ICU. Dokumen juga membahas peran
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya K3 keperawatan dan mendefinisikan berbagai konsep seperti hazard, danger, risk, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan tanggung jawab perawat dalam penerapan K3 dan etika keperawatan yang relevan dengan K3.
3. Kebijakan dan regulasi K3 di Indonesia mencakup organisasi, regulasi, dan pendidikan untuk menghasilk
Dokumen tersebut memberikan beberapa studi kasus tentang statistik kesehatan ibu dan anak di beberapa tempat. Kasus pertama memberikan data jumlah penduduk, kelahiran hidup, ibu dan bayi yang meninggal serta meminta menghitung MMR dan IMR. Kasus kedua memberikan data kelahiran dan kematian bayi di rumah sakit untuk menghitung PMR. Kasus ketiga dan keempat juga memberikan data kelahiran dan kematian untuk menghitung IMR dan MMR
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxlailatulhusni1
Tugas dan tanggung jawab utama bidan di komunitas meliputi pelaksanaan pelayanan kebidanan, pengelolaan pelayanan KB dan kesehatan ibu dan anak, pendidikan kesehatan masyarakat, serta penelitian bidan. Bidan berwenang memberikan pelayanan kebidanan pada seluruh periode kehamilan, bersalin, dan nifas serta anak hingga masa balita.
Program edukasi kesehatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada klien sesuai dengan kebutuhan mereka. Edukasi disesuaikan dengan kondisi masing-masing klien agar informasi yang disampaikan lebih relevan dan mudah dipahami. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan klien tentang pentingnya gaya hidup sehat.
Masa nifas adalah masa pemulihan setelah persalinan yang berlangsung kurang lebih 6 minggu. Masa ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap awal ketergantungan, tahap tengah mulai mandiri, dan tahap akhir kemandirian penuh. Ibu nifas akan mengalami berbagai perubahan psikologis dan gangguan seperti post partum blues yang dapat ditangani dengan dukungan keluarga dan pengob
Dokumen tersebut merangkum promosi kesehatan yang dilakukan terhadap wanita sepanjang daur kehidupannya, mulai dari bayi, balita, remaja, ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui, pra usia subur, usia subur, dan klimakterium. Promosi kesehatan tersebut meliputi pemberian makanan bergizi, imunisasi, deteksi dini penyakit, dan edukasi tentang kesehatan reproduksi.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dan kebijakan yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) kesehatan reproduksi mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang berhubungan dengan sistem reproduksi, (2) diperlukan kebijakan untuk menjamin hak reproduksi seperti pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas, dan (3) paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial dan k
3. Kerugian ( Lanjutan Narative)
Memungkinkan terjadinya
fragmentasi kata – kata yang
berlebihan
Membutuhkan waktu yang
panjang
4. Pedoman dalam tehnik narative
1.Gunakan batasan – batasan standar
2.Ikuti langkah – langkah proses asuhan
3.Buat suatu periode waktu tentang
kapan petugas melakukan tindakan
4.Catat pernyataan evaluasi pada
waktu khusus
5. Contoh tekhnik narasi
Tanggal 12 Mei 2004, di KIA (Puskesmas)
Ibu Yanti, hamil yang kedua kalinya, yang
pertama lahir didukun, anak sekarang umur
2,5 tahun, sehat. Waktu lahir ada perdarahan,
tidak banyak, kata dukun itu biasa. Sejak
Januari 2004 tidak menstruasi, Desember 2003
masih dapat, hanya 3 hari, biasanya 5 hari.
Sekarang masih mual kadang muntah tidak
mulas-mulas,hanya kadang-kadang rasa
kencang diperut bawah. Ibu tidak bekerja diluar
rumah, kadang membantu ke sawah, masak,
mencuci pakaian dilakukan sendiri, menyusui
anak pertama sampai 2 tahun, suami tani,
tamat SD, tinggal serumah dengan kedua orang
mertua.
6. FLOW SHEET
- Flow sheet memungkinkan petugas untuk
mencatat hasil observasi atau pengukuran
yang dilakukan secara berulang yang tidak
perlu ditulis secara narative, termasuk data
klinik klien
- Flow sheet merupakan cara tercepat dan
paling efisien untuk mencatat informasi, selain
itu tenaga kesehatan akan dengan mudah
mengetahui keadaan klien hanya dengan
melihat gravik yang terdapat pada flow sheet
- Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering
digunakan di unit gawat darurat.
7. Tujuan Flow Sheet / Check list
1. Untuk kecepatan dan efesiensi
pendokumentasian data dan asuhan.
2. Menggabungkan data yang jika tidak
dikumpulkan akan tersebar dalam rekam
medis pasien
3. Mempermudah kontinuitas asuhan
4. Mengurangi duplikasi dalam pencatatan
5. Melindungi aspek legal pasien dan bidan
6. Melakukan pengkajian data pasien dengan
cepat
7. Mudah membandingkan data pasien dan
mendokumentasikan informasi yang akan
digunakan mengevaluasi sejauh mana
efektifnya asuhan.
8. Keuntungan
1. Meningkatkan kualitas pencatatan
2. Mempekuat aspek legal
3. Dokumentasi lebih tepat
4. Mengurangi fragmentasi data pasien
dan asuhan
5. Membatasi narasi yang terlalu luas
9. Kerugian
1.Memperluas catatan medik dan
menciptakan penggunaan
penyimpanan
2.Memungkinkan duplikasi data,
rancangan dan format
3. Tidak ada ruang untuk
pencatatan kejadian yang tidak
biasa
10. Syarat Standar Flow Sheet
1.Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan
format khusus
2.Lengkapi format dengan kata kunci
3.Gunakan tanda cek ( V ) atau ( X ) pada waktu
mengidentifikasi bahwa parameter telah
diobservasi / diintervensi
4.Jangan tinggalkan lembar checklist dalam
keadaan kosong. Tulis 0 untuk mengidentifikasi
bahwa parameter tidak diobservasi
11. Lanjutan……….
5.Tambahkan uraian secara detail jika
diperlukan
6.Pertahankan agar letak lembar alur tepat
dilokasi yang tersedia ( Rekam medis )
7.Beri tanda tangan dan nama jelas pemberi
asuhan
8.Dokumentasikan waktu dan tanggal data
masuk
12. Desain & Bagian Umum Dalam
FlowSheet
• Kolom untuk nama petugas yang
melakukan pemeriksaan atau tindakan.
• Hasil pengkajian, KIE, Observasi, Tindakan
dll
• Hasil Observasi atau intervensi khusus
• Nama pasien, waktu (Tanggal, bulan dan
tahun), nama bidan dan tanda tangan.
• Hanya menuliskan judul tindakan,
sedangkan penjabaran lebih lanjut
diuraikan secara narasi
13. Contoh flow sheet
• ADL (Activity Daily Living)
• Kebutuhan terhadap bantuan bidan
• Tanda-tanda vital
• Keseimbangan cairan (Intake dan Out
put)
• Nutrisi
• Pengkajian kulit
• Review system tubuh
• Hasil laboratorium (kadar gula darah
dan urin)
14. Sistem Kardeks
• Sistem kardeks merupakan sistem
pencatatan yang masih
tradisional yang digunakan diberbagai
sumber mengenai informasi pasien
dan disusun dalam suatu buku.
• Sistem ini terdiri dari serangkaian
kartu yang disimpan pada indeks file
yang dapat dengan mudah
dipindahkan yang berisikan informasi
yang diperlukan untuk asuhan setiap
hari.
• Kardek biasa juga disebut sebagai
sistem kartu.
15. Informasi yang terdapat didalam
kardeks
• Data pasien meliputi : nama, alamat,
status perkawinan, tanggal lahir,
pekerjaan, agama dan kepercayaan
• Diagnosis kebidanan : daftar prioritas
masalah
• Pengobatan sekarang ; perawatan
dan pengobatan, diit, infuse,
konsultasi
• Tes diagnostic : tanggal dan hasil
• Kegiatan / aktivitas sehari-hari pasien
16. Kelemahan Sistem Kardeks
• Kadang data tidak lengkap,
• Tidak cukup tempat atau ruang dalam
memasukkan data yang diperlukan,
• Kadang data tidak up to date, dan
telah dibaca oleh bidan sebelum
mereka memberikan
pelayanan/asuhan
17. Sistem Komputer
Sistem komputer berperan
dalam menyimpulkan,
menyimpan proses, memberikan
informasi yang diperlukan dalam
kegiatan pelayanan kebidanan,
penelitian dan pendidikan.
18. Keuntungan Sistem Komputer
• Meningkatkan pelayanan kepada
pasien
• Meningkatkan pengembangan
protocol
• Meningkatkan penatalaksanaan data
dan komunikasi
• Meningkatkan proses edukasi dan
konseling pada pasien
• Akurasi tinggi
• Hemat biaya
19. Kelemahan Sistem Komputer
• Malfunction, impersonal effect
• Privasi
• Informasi tidak akurat
• Kosakata terbatas
• Penyimpanan bahan catakan
• Biaya besar
20. Aplikasi sistem komputerisasi dalam
sistem informasi di Rumah Sakit,
• Seluruh kegiatan untuk mendokumentasikan
keberadaan pasien sejak pasien masuk rumah
sakit sampai pulang,
• Registrasi pasien,
• Pengkajian data pasien,
• Rencana pengobatan dan pelaksanaan
asuhan,
• Laporan hasil pengobatan, Klasifikasi pasien,
dan
• Catatan perkembangan pasien.
21. Hal hal yang harus diperhatikan dalam
penyediaan sistem komputerisasi
• Perencanaan perlunya sistem komputer,
• Pemilihan produk,
• Pelatihan petugas pengguna,
• Pemakaian sistem komputer,
• Keamanan data,
• Legalitas data (perlunya tanda tangan
dokter),
• Kebutuhan perangkat dan
• Evaluasi keuntungan sistem komputer bagi
pengguna, klien dan administrasi.