LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Uji Komprehensif
Identifikasi Masalah Eksplorasi Penyebab
Masalah
Eksplorasi Alternatif Solusi Penentuan Solusi
LK. 1.1 LK. 1.2
LK. 2.1 LK. 2.2
Masalah Terpilih
Rencana Aksi
LK. 1.3
LK. 2.3
LK. 2.4
Rencana Evaluasi
3. Peserta didik kurang
semangat dalam
mengikuti pelajaran
karena media
pembelajaran kurang
menarik
Rendahnya semangat
belajar peserta didik
Peserta didik belum
Mampu membaca
pemahaman teks cerita
sederhana yang telah
dibaca
Membaca
Pemahaman
Peserta didik belum
mampu melakukan
operasi hitung
pengurangan dengan
benar
Operasi hitung
Pengurangan
LK. 1.1 Identifikasi Masalah
Literasi Numerasi
Pedagogik
4. LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
1. Analisisnya adalah strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
kurang tepat, misalnya pembelajaran cenderung monoton.
2. Asesmen yang dilakukan guru belum maksimal
3. Guru tidak menggunakan media
4. Guru belum memhami bahwa penggunaan media akan memudahkan
peserta didik untuk memahami pelajara.
5. Guru hanya berfokus pada peserta didik yang sudah mampu
6. Kurangnya stimulus dari orang tua
7. Karalteristik siswa yang mudah bosan.
Pedagogik : peserta didik mengalami kesulitan dlam membaca pemahaman
5. LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
1. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa autis yaitu visual learn
2. Model pembelajaran yang guru terapkan belum inovatif
3. Metode yang guru ajarkan hanya berfokus pada media bergambar
Numerasi : media yang digunakan guru belum tepat, sehingga peserta didik belum
mampu melakukan operasi hitung pengurangan.
6. LK. 1.3 Penentuan penyebab masalah & masalah terpilih yang
akan diselesaikan
Media pembelajaran
memiliki fungsi untuk
mempermudah guru
dalam menyampaikan
materi.
Peserta didik
mengalami kesulitan
dalam membaca
pemahaman.
1. Media
pembelajaran
2. Teknik dan metode
pembelajaran
Akar penyebab
masalah
Analis Masalah yang
terpilih
7. LK. 1.3 Penentuan penyebab masalah & masalah terpilih yang
akan diselesaikan
Penggunaan media
pembelajaran yang
sesuai akan
mempermudah guru
dalam menyampaikan
materi pembelajaran.
Peserta didik belum
mampu melakukan
operai hitung
pengurangan
1. Media pembelajaran
2. metode pembelajaran
3. Belum memahami konsep
operasi hitung pengurangan
Akar penyebab
masalah
Analis Masalah yang
terpilih
8. L.K 2.1. Eksplorasi alternatif masalah
Belum mampu operasi hitung
pengurangan
Masalah dalam
pembelajaran
Guru tidak menggunakan
media pembelajaran
Penyebab masalah
Media Papan Pintar
Alternatif solusi
1. Menumbuhkan minat belajar
2. Lebih mudah dipahami
3. Siswa lebih aktif
4. Lebih menarik dalam
pembelajaran
Kelebihan
1. Siswa mudah bosan
kekurangan
Modivikasi kelas dan memberi
worksheet pada siswa yang
belum mendapat giliran
Mitigasi
9. LK. 2.2 PENENTUAN SOLUSI
Masalah yang dipilih
Peserta didik belum mampu melakukan operasi hitung pengurangan.
Penyebab Masalah
Guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
10. LK. 2.2 PENENTUAN SOLUSI
Solusi yang dipilih
Media pembelajaran yang guru gunakan untuk pembelajaran matematika
operasi hitung pengurangan adalah menggunakan media papan pintar.
Manfaat media papan pintar tersebut peserta didik akan lebih mudah
memahami materi pengurangan yang diberikan oleh guru. Dan siswa akan
lebih aktif lagi pada saat pembelajaran berlangsung.
11. LK. 2.2 PENENTUAN SOLUSI
Deskripsi
1. Media papan pintar belum pernah digunakan sebelumnya.
2. Media papan pintar membuat peserta didik lebih tertarik karena belum pernah digunakan sebelumnya.
3. Cara belajar dapat terpenuhi melalui papan pintar ini karena siswa dapat menggunakan media konkret
12. LK. 2.2 PENENTUAN SOLUSI
Kelebihan
1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pembelajaran lebih menarik.
2. Memperjelas makna hingga peserta didik lebih memahami.
3. Membuat siswa lebih aktif dalam melakukan pembelajaran seperti mengamati, mempraktekan
dan sebagainya.
4. Membantu keberhasilan peserta didik menyampaikan konsep pengurangan agar lebih menarik
13. LK. 2.2 PENENTUAN SOLUSI
Kekurangan
1. Mengajarkan dengan menggunakan alat peraga memerlukan banyak
waktu.
2. Mudah bosan menunggu giliran jika penggunaan dalam kelas skala besar.
14. LK. 2.2 PENENTUAN SOLUSI
Mitigasi
1. Suasana kelas akan saya modivikasi tempat duduk agar lebih menyenangkan
dan untuk siswa yang belum mendapatkan giliran akan saya berikan worksheet
agar siswa tidak merasa bosan.
2. Meminta bantuan teman sejawat untuk mengkondisikan siswa yang lain.
15. L.K. 2.3 Rencana Aksi
1. Peserta didik melakukan operasi hitung pengurangan menggunakan
media papan pintar.
2. Peserta didik menuliskan hasil dari operasi hitung pengurangan yang
menggunakan media papan pintar.
3.3 Mengenal konsep pengurangan yang melibatkan bilangan asli sampai 50
menggunakan benda konkret.
Tujuan
17. Kegiatan Belajar dan Asesmen Formatif
Pendahuluan
Apersepsi
Menyampaikan materi dan
tujuan pembelajaran
Melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
18. Kegiatan Belajar dan Asesmen Formatif
Inti
Mendemonstrasikan cara
penggunaan media papan pintar
Mempraktekkan cara
penggunaan media papan pintar
Mengerjakan LKS
20. L.K. 2.4 Rencana Evaluasi
Metode
Observasi Pembelajaran menggunakan lembar ceklis yang
diperuntukan untuk guru dan peserta didik.
Refleksi
- Pedoman wawancara guru dan peserta didik.
- Lembar observasi praktek pembelajaran
- Artefak