Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
asuhan keperawataan osteoporosis lebih beresiko tinggi pada lansia terutama perempuan faktor pemicu utama yaitu hormon estrogen yang sudah tidak berproduksi.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Osteoporosis adalah penyakit reumatologi berupa penurunan
massa tulang dan perburukan jaringan tulang tanpa disertai perubahan
komposisi tulang (densitas tulang skor T <-2.5)
DEFINISI
Timbulnya osteoporosis akibat ketidakseimbangan antara aktivitas osteoblas dan
osteoklas. Osteoblas berperan dalam osteogenesis sedangkan osteoklas berperan dalam
resorpsi tulang. Aktivitas osteoklas meningkat tetapi aktivitas osteoblas inadekuat
mengakibatkan tulang berporos sehingga rapuh dan rentan fraktur. Fraktur osteoporotik
menurunkan kualitas hidup maupun mengakibatkan mortalitas
3. Menopause
Penuaan
Diabetes Melitus Tipe 1
Penyakit Hipertiroid
Penyakit Ginjal Kronis
PENYEBAB OSTEOPOROSIS
Osteoporosis Primer
Osteoporosis Sekunder
Tuberkulosis Tulang
4. Perubahan kepadatan
dan kekuatan tulang
akibat
ketidakseimbangan
pembentukan dan
resorpsi tulang.
Kepadatan dan
kekuatan tulang ini
ditentukan oleh aktivitas
osteoklas dan osteoblas
Ketidakseimbangan
proses berupa
peningkatan resorpsi
hingga melebihi
pembentukan tulang
dalam jangka Panjang
akan menyebabkan
osteoporosis
Osteoklas
Untuk resorpsi tulang
Osteoblas
Untuk membentuk tulang
PATOFISIOLOGI
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASSA TULANG
01 02 03 04 05
Asupan
nutrisi
Hormon
Stress
Mekanik
Genetik
Usia
7. Terjadi pada anak remaja usia
2-14 tahun yang ditandai
dengan nyeri tulag,.
Pembentukan tulang
cancellous terganggu hingga
tulang trabeculae matur tipis
Osteoporosis
Juvenil Idiopatik
Defisiensiestrogen pada
menopause berkaitan dengan
deteriorasi tulang yang
menyebabkan osteoporosis
Osteoporosis
akibat Menopause
Dialami setelah usia 65 tahun
pada pria dan wanita,
penyerapan kalsium
menurun, keterbatasan gerak
Osteoporosis Senilis
Terjadi pada wanita
premenopause dan pria
muda tanpa etiologi yang
jelas. Terjadinya gangguan
remodeling tulang
Osteoporosis Idiopatik
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS PRIMER
8. Identity
Imobilisasi
Beban tubuh dan
tegangan yang diterima
oleh skeletal akibat
tarikan otot memicu
aktivitas osteoblastik.
Proses resorpsi tidak
menurun mengakibatkan
osteoporosis
Penyakit
1. Penyakit hematologi
2. Penyakit ginjal
3. PenyakitAutoimun
4. Penyakit Infeksi
5. Penyakit Endokrin
6. Metastasis keganasan pada tulang
7. Defisiensi Nutrisi
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS PRIMER
1. Obat glukokortikoid
2. Analog hormon paratiroid
3. Antikonvulsan
4. Antidepresan
5. Heparin (penggunaan jangka
panjang)
6. Loop diuretik
7. Inhibitor pompa proton
(penggunaan jangka
panjang)
Obat yang menyebabkan
Osteoporosis
9. USIA
Amenorrhea
primer dan
sekunder
Pola diet
Aktivitas
fisik kurang
Riwayat
orangtua
fraktur
panggul
FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS
Defisiensi
vitamin D
Merokok
Indeks Massa Tubuh
Gangguan makan
Orang
dengan
risiko tinggi
jatuh
Konsumsi
glukokotikoid
10. osteoporosis mulai
dialami usia 40
tahun. Penderita
didominasi oleh
perempuan pada
populasi usia > 55
tahun
29EPIDEMIOLOGI
Osteoporosis
sering kali
terdiagnosis saat
pasien datang
dengan fraktur
data epidemiologi
dapat berasal dari 2
sumber, yaitu:
Misalnya pada
fraktur kompresi
vertebra. Beban
biaya yang
dikeluarkan untuk
penanganan fraktur
osteoporosis sangat
besar.
1. pasien yang terdeteksi
saat skrining
2. pasien yang
terdiagnosis saat
datang dengan fraktur
yang dicurigai
mengalami
osteoporosis
11. Osteoporosis secara global
penderita osteoporosis terdapat di seluruh
belahan dunia. Rasio fraktur osteoporotik populasi usia >50
tahun yakni pada wanita 1 di antara 2 orang sedangkan
pria 1 di antara 5 pria.
Sekitar 9 juta fraktur timbul pada osteoporosis,
dengan fraktur tersering pada tulang pinggul, diikuti
pergelangan tangan, vertebra dan humerus. Dampak sosial
maupun ekonomi akibat fraktur sangat besar.
Teamwork Strategy
1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
2. Praesent sodales odio sit amet odio tristique quis tempus odio
3. Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit
4. amet, consectetur adipiscing elit. Praesent sodales odio sit amet
5. odio tristique quis tempus odio Lorem ipsum dolor sit amet
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Praesent sodales odio sit amet odio tristique quis tempus
odio Lorem ipsum dolor sit amet,
Teamwork Strategy
Di Eropa, beban biaya yang dikeluarkan untuk penanganan fraktur osteoporosis
sangat tinggi, mencapai sekitar 450 triliun Rupiah pada tahun 2005 sedangkan di Amerika
mencapai 280 triliun Rupiah.
Studi pada beberapa negara Asia menunjukkan jumlah penderita osteoporosis
sangat banyak. Sekitar 70 juta penduduk Cina menderita osteoporosis
12. Studi pemeriksaan densitas massa tulang
yang dilakukan terhadap 65.727 sampel oleh
Puslitbang Gizi Depkes RI pada 16 wilayah di
Indonesia tahun 2005 menunjukkan prevalensi
osteopenia 41,7% dan osteoporosis 10,3%.
Penderita wanita > pria pada populasi
usia >55 tahun. Berkebalikan dengan populasi <55
tahun, kasus osteopenia dan osteoporosis lebih
banyak didominasi oleh pria.
OSTEOPOROSIS DI INDONESIA
Tingginya risiko osteoporosis pada studi ini
diduga akibat peningkatan usia harapan hidup yang
tidak disertai dengan rerata konsumsi kalsium yang
adekuat. Rerata konsumsi kalsium saat itu sangat rendah
yakni hanya seperempat dari standar nasional.
Fraktur merupakan komplikasi osteoporosis. Data
tahun 2011 menunjukkan insidensi fraktur osteoporosis
tulang panggul lebih banyak dialami wanita pada populasi
>55 tahun. Kasus fraktur osteoporosis tulang panggul
semakin meningkat seiring usia.
1. Pada populasi wanita, kasus fraktur tertinggi terjadi pada
kelompok usia 95-99 sebanyak 1680 kasus fraktur.
2. pada populasi pria, paling banyak terjadi pada rentang
usia 90-94 tahun dengan jumlah 718 kasus fraktur.
3. Kasus fraktur sangat sedikit terjadi pada rentang usia 40-
44 tahun.
13. Mortalitas pada kasus osteoporosis dapat timbul akibat adanya fraktur. Komplikasi fraktur vertebra
sering terjadi pada penderita osteoporosis. Pada populasi usia >50 tahun, wanita kulit putih memiliki risiko
mengalami fraktur vertebra sebesar 16% sedangkan pria sebanyak 5%.
Risiko mortalitas pada fraktur vertebra sekitar delapan kali lipat. Fraktur vertebra akibat osteoporosis
sekunder merupakan salah satu etiologic terjadinya cedera spinal.
Mortalitas 12 bulan akibat fraktur pinggul pada pria mencapai 20%. Fraktur pinggul pada wanita
lebih sering tetapi risiko mortalitas sebesar 2,8% pada wanita usia ≥50 tahun.
MORTALITAS
14. Studi pemeriksaan densitas massa tulang
yang dilakukan terhadap 65.727 sampel oleh
Puslitbang Gizi Depkes RI pada 16 wilayah di
Indonesia tahun 2005 menunjukkan prevalensi
osteopenia 41,7% dan osteoporosis 10,3%.
Penderita wanita > pria pada populasi
usia >55 tahun. Berkebalikan dengan populasi <55
tahun, kasus osteopenia dan osteoporosis lebih
banyak didominasi oleh pria.
DIAGNOSIS
Tingginya risiko osteoporosis pada studi ini
diduga akibat peningkatan usia harapan hidup yang
tidak disertai dengan rerata konsumsi kalsium yang
adekuat. Rerata konsumsi kalsium saat itu sangat rendah
yakni hanya seperempat dari standar nasional.
Fraktur merupakan komplikasi osteoporosis. Data
tahun 2011 menunjukkan insidensi fraktur osteoporosis
tulang panggul lebih banyak dialami wanita pada populasi
>55 tahun. Kasus fraktur osteoporosis tulang panggul
semakin meningkat seiring usia.
1. Pada populasi wanita, kasus fraktur tertinggi terjadi pada
kelompok usia 95-99 sebanyak 1680 kasus fraktur.
2. pada populasi pria, paling banyak terjadi pada rentang
usia 90-94 tahun dengan jumlah 718 kasus fraktur.
3. Kasus fraktur sangat sedikit terjadi pada rentang usia 40-
44 tahun.
15. Diagnosis definit osteoporosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan densitas tulang dengan
skor T <-2.5. Anamnesis yang mengarah pada osteoporosis adalah adanya keluhan nyeri kronik, deformitas,
fraktur dengan trauma energi rendah, serta ada tidaknya penyakit dasar atau konsumsi obat-obatan yang
dapat mengakibatkan osteoporosis. Sementara itu, pemeriksaan fisik meliputi tinggi badan, postur tubuh,
serta ada tidaknya fraktur.
DIAGNOSIS
16. nyeri kronik intermiten pada
tulang baik pada tulang
punggung maupun tulang
lainnya
perubahan postur tubuh
misal kifosis dorsal maupun
pengurangan tinggi badan
ANAMNESIS
Keluhan yang sering timbul berupa:
penurunan performa fisik
termasuk fungsi respirasi
Patah tulang akibat trauma
energi rendah juga
menunjang anamnesis
Selain 4 hal diatas, perlu ditanyakan faktor risiko terkait osteoporosis.