PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penerapannya di tempat kerja. Termasuk di dalamnya penjelasan mengenai lambang K3, filosofi K3, pengertian K3, dasar hukum penerapan K3, tujuan K3, bahaya K3, resiko K3, insiden K3, penyebab kecelakaan kerja, kerugian kecelakaan kerja, upaya pencegahan kecelakaan kerja, penyak
Dokumen tersebut membahas tentang Material Safety Data Sheet (MSDS) yang merupakan dokumen penting yang berisi informasi mengenai bahaya kimia, penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia. MSDS digunakan untuk menjamin keselamatan kerja di laboratorium kimia dan bermanfaat untuk berbagai bidang seperti kimia, farmasi, pertanian, kedokteran, pangan, teknik, dan lingkungan.
SMK3 - sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012Ekhsan Hari Nuryanto
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Dokumen ini menjelaskan lima prinsip dasar dan dua belas unsur SMK3, serta beberapa aspek penerapan SMK3 seperti komitmen manajemen, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peninjauan SMK3."
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penerapannya di tempat kerja. Termasuk di dalamnya penjelasan mengenai lambang K3, filosofi K3, pengertian K3, dasar hukum penerapan K3, tujuan K3, bahaya K3, resiko K3, insiden K3, penyebab kecelakaan kerja, kerugian kecelakaan kerja, upaya pencegahan kecelakaan kerja, penyak
Dokumen tersebut membahas tentang Material Safety Data Sheet (MSDS) yang merupakan dokumen penting yang berisi informasi mengenai bahaya kimia, penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia. MSDS digunakan untuk menjamin keselamatan kerja di laboratorium kimia dan bermanfaat untuk berbagai bidang seperti kimia, farmasi, pertanian, kedokteran, pangan, teknik, dan lingkungan.
SMK3 - sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012Ekhsan Hari Nuryanto
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Dokumen ini menjelaskan lima prinsip dasar dan dua belas unsur SMK3, serta beberapa aspek penerapan SMK3 seperti komitmen manajemen, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peninjauan SMK3."
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut dituangkan dalam lampiran yang mencakup tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3), termasuk pengertian B3, klasifikasi B3, simbol dan label B3, penyimpanan B3 yang aman, lembar data keselamatan (MSDS), langkah pencegahan untuk kondisi darurat, dan penanganan darurat jika terjadi kontak atau kecelakaan dengan B3.
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut dituangkan dalam lampiran yang mencakup tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3), termasuk pengertian B3, klasifikasi B3, simbol dan label B3, penyimpanan B3 yang aman, lembar data keselamatan (MSDS), langkah pencegahan untuk kondisi darurat, dan penanganan darurat jika terjadi kontak atau kecelakaan dengan B3.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan dan penerapan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, termasuk pengertian, tujuan, bahaya, resiko, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, tanggap darurat, api dan kebakaran.
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptxSintaMarlina3
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencakup pengenalan fasilitas, tertib pelatihan, tindakan dalam keadaan darurat, jam pelatihan, larangan merokok dan penggunaan telepon genggam, serta konsentrasi selama pelatihan. Juga terdapat daftar riwayat hidup pelatih dan penjelasan mengenai K3 serta undang-undang, peraturan dan standar terkait."
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Basofi3
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengertian, tujuan, dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, termasuk lambang K3, bahaya-bahaya yang ada, upaya pencegahannya, serta peraturan dan standar yang berlaku.
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxfransisca47
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dasar hukum, bahaya, resiko, pengendalian resiko, penerapan 5R, tanda-tanda keselamatan, dan izin pekerjaan bahaya di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk upaya untuk mencegah penyakit dan kecelakaan bagi pekerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat keselamatan kerja menurut undang-undang dan faktor-faktor penyakit serta bahaya yang dapat timbul di tempat kerja.
Kerajaan Kalingga bercorak Buddha berada di Jawa Tengah abad ke-6 hingga ke-7. Kerajaan ini dipimpin Ratu Sima yang terkenal bijak dan adil. Masyarakatnya beragama Buddha dan budayanya dipengaruhi India. Ekonominya berbasis perdagangan dan pertanian.
Menebarkan perdamaian dan menghindari kekerasanSiti Fatimah
[Ringkasan]
1. Ayat Al-Maidah 32 melarang tindakan kekerasan dan membunuh manusia secara tidak adil.
2. Nyawa manusia sangat berharga di Islam dan menyelamatkan satu nyawa setara dengan menyelamatkan seluruh manusia.
3. Umat Islam harus menjauhi tindakan yang dapat membahayakan orang lain dan berbuat kebaikan kepada sesama.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi rumah tinggal yang mencakup 3 hal utama: (1) pengertian sanitasi dan ruang lingkupnya, (2) sistem sanitasi bangunan termasuk instalasi air bersih dan alat-alat saniter, dan (3) sistem drainase bangunan seperti septik tank dan peresapan.
Dokumen tersebut membahas peristiwa-peristiwa penting menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari kekalahan Jepang hingga pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia setelah proklamasi. Beberapa peristiwa kunci yang diuraikan antara lain perbedaan pendapat soal waktu proklamasi, penyusunan teks proklamasi, pembacaan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, serta langkah-langkah awal p
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. Pendahuluan
Tempat kerja merupakan tempat dimana setiap
orang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri maupun keluarga yang sebagian besar waktu
pekerja dihabiskan di tempat kerja.
Setiap tempat kerja selalu terdapat berbagai
potensi bahaya yang dapat memengaruhi kesehatan
pekerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat
kerja.
4. Potensi Bahaya Fisik merupakan potensi
bahaya yang dapat menyebabkan gangguan
gangguan terhadap tenaga kerja yang
terpapar.
Potensi Bahaya mekanik
disebabkan oleh mesin atau
alat kerja mekanik lainnya.
Pendahuluan
6. 1. Kebisingan
1. Gangguan fisiologis
Peningkatan tekanan darah, sakit kepala, mual,
gangguan keseimbangan
2. Gangguan Psikologis
Mengurangi kenyamanan, gangguan konsentrasi,
sulit tidur, cepat marah
3. Gangguan Komunikasi
4. Efek pada organ pendengaran
- Temporary hearing loss (sementara)
- Permanent hearing loss (tetap)
Jenis Kecelakaan
7. Iklim Kerja Panas
• Heat Cramps (Kejang Krn
panas)
• Heat Exhaustion (kelelahan
karena panas)
• Heat Stroke
Jenis Kecelakaan
2. Iklim kerja
8. 3. Pencahayaan
Iritasi, mata berair dan kelopak mata berwarna
merah
Penglihatan rangkap dan sakit kepala.
Ketajaman penglihatan merosot, demikian pula
kepekaan terhadap perbedaan dan kecepatan
pandangan.
Kekuatan menyesuaikan ( accomodation ) dan
konvergensi menurun.
Jenis Kecelakaan
10. 5. Getaran
Jenis Kecelakaan
1. Gangguan kenyamanan
2. Kelelahan
3. Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetar,
kesemutan, gangguan tidur
4. Kerusakan organ dalam
5. Sakit persendian dan otot lengan
6. Penurunan fungsi indra perasa pada jari-jari,
hilangnya ketangkasan
7. Noda putih pada telapak tangan (white finger
sindrom-mati rasa permanen)
11. Penanggulangan
1
2
3
4
Pembatas akustik ( menempatkan peredam pada sumbernya )
Pemeliharaan peralatan
Dengan penggunaan APD
Pemeriksaan audiometric secara berkala
6
Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit langit keda
suara, jauhkan sumber
5
Pengukuran & pemantauan kebisingan
12. Iklim Kerja Panas
• Pindahkan korban keruangan yg lebih
dingin
• Basahi kulit korban dgn pakaian basah /
air
• Berikan Kompres dingin
• Utk Kram, pijat otot yg terkena
• Rujuk ke pertolongan medis
2. Iklim kerja
Penanggulangan
13. 3. Pencahayaan
1. Pengendalian Teknis
a. Perbesar ukuran obyek (kaca pembesar, monitor)
b. Perbesar intensitas penerangan (buatan atau alami)
c. Reflektor
d. Menambah lampu lokal
e. Mencegah kesilauan
f. Penataan warna dinding, langit-langit
2. Pengendalian Administratif
a. Seleksi pekerja
b. Jaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu
Penanggulangan