Presentasi ini merupakan pengantar pengelolaan standar, sasaran, dan langkah-langkah keselamatan pasien di Puskesmas (fasyankes primer). Pengelolaan tersebut termasuk penerapan standar-standar akreditasi mengenai keselamatan pasien dan pelaporan insiden keselamatan pasien ke KNKP.
ada banyak remaja maupun dewasa sudah merokok dan itu sangat tidak baik buat kesehatan.
bahaya yang ditimbulkan rokok antara lain : kanker paru- paru, serangan jantung, impoten dan lain-lain.
perokok dibagi menjadi 3 di antaranya :1. perokok ringan. 2. perokok sedang dan perokok berat.
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
▹ Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
▹ Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Keterampilan Sosial”).
Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
Tidak terlibat tawuran, perkelahian
Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
Presentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir) 60%
Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes 60%
Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 11.000
Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Presentasi ini merupakan pengantar pengelolaan standar, sasaran, dan langkah-langkah keselamatan pasien di Puskesmas (fasyankes primer). Pengelolaan tersebut termasuk penerapan standar-standar akreditasi mengenai keselamatan pasien dan pelaporan insiden keselamatan pasien ke KNKP.
ada banyak remaja maupun dewasa sudah merokok dan itu sangat tidak baik buat kesehatan.
bahaya yang ditimbulkan rokok antara lain : kanker paru- paru, serangan jantung, impoten dan lain-lain.
perokok dibagi menjadi 3 di antaranya :1. perokok ringan. 2. perokok sedang dan perokok berat.
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
▹ Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
▹ Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Keterampilan Sosial”).
Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
Tidak terlibat tawuran, perkelahian
Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
Presentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir) 60%
Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes 60%
Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 11.000
Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
1. PLAN OF ACTION (POA) KEGIATAN NERS CILIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI
(SDN) ALUE MERBAU KECAMATAN LANGSA TIMUR TAHUN 2014
A. Latar Belakang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak
usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6 – 21 tahun, yang sesuai dengan
proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun)
dan remaja (10-19 tahun).
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi
dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama
dengan guru UKS terlatih, ners cilik, dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal
oleh guru, ners cilik dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).
Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS adalah dengan
mengadakan Lomba Cerdas Tangkas Ners Cilik. Ners Cilik merupakan siswa pilihan yang
mempunyai respon baik dan sikap caring (rasa peduli) tinggi terhadap suatu kejadian terkait
masalah kesehatan dalam kesehariannya, mempunyai rasa tanggung jawab dan sigap serta
mampu melakukan tindakan keperawatan terhadap sesama dan lingkungannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus :
1
2. a. Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik/siswa yang di dalamya mencakup : Memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam
usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah tangga
maupun di lingkungan masyarakat.
b. Melatih kemampuan untuk merawat dan memberi pelayanan kesehatan yang minimal
pada diri sendiri, teman – teman sekolah, keluarga dan masyarakat.
C. Tinjauan Pustaka
1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
a. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak
usia sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja
( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat
anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
b. Tujuan UKS
1) Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan
siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
2) Tujuan khusus
2
3. Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan siswa, yang mencakup :
Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah perguruan agama, di rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.
Sehat fisik, mental maupun sosial.
Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA.
2. Program Ners Cilik
a. Pengertian
Ners Cilik merupakan siswa pilihan yang mempunyai respon baik dan sikap caring
(rasa peduli) tinggi terhadap suatu kejadian terkait masalah kesehatan dalam
kesehariannya, mempunyai rasa tanggung jawab dan sigap serta mampu melakukan
tindakan keperawatan terhadap sesama dan lingkungannya. Ners cilik juga dapat
menjadi role model dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.
b. Tujuan
1) Tujuan umum
Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
2) Tujuan Khusus
Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan
lingkungannya.
3
4. Agar siswa mampu mengembangkan potensi diri untuk membangun sikap
caring, rasa tanggung jawab dalam setiap tugas yang telah diamanahkan
menyangkut perihal kesehatan.
Agar siswa dapat merawat serta menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan
orang lain untuk hidup sehat.
c. Kriteria peserta :
1) Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan ners
cilik.
2) Berprestasi sekolah
3) Berbadan sehat.
4) Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
5) Berpenampilan bersih dan berperilaku luhur.
6) Bersikap caring dan tenggang rasa
7) Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
8) Izin orang tua
d. Tugas dan kewajiban ners cilik
1) Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2) Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3) Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di
rumah.
4) Membantu teman untuk meningkatkan motivasi serta rasa caring terhadap sesama
agar peduli dengan lingkungan dan masalah kesehatan.
4
5. 5) Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan
kesehatan di sekolah.
6) Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan
kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan
Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.
e. Kegiatan ners cilik
1) Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.
Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.
Penyuluhan Kesehatan.
2) Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah ,
antara lain :
Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Perawatan luka sederhana
Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3) Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
4) Pengamatan kebersihan Ruang UKS , warung sekolah dan lingkungan sekolah.
5) Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC, kamar mandi, tempat
sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk).
5
6. 6) Pencatatan Kegiatan dan pelaporan, antara lain Buku harian ners cilik.
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh ners cilik dan di masukkan dalam buku
laporan ners cilik yaitu :
a. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
1) Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
2) Hasil pengematan ketajaman penglihatan
3) Jenis pertolongan pertama yang diberikan
4) Hasil pengamatan pengguntingan kuku
5) Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
6) Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah,
misalnya :
Menggunting kuku secara rutin
Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
Tidur tidak terlalu larut malam
Jangan baca buku sambil tiduran
Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
Membuang sampah pada tempatnya, dll.
7) Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
Hasil pengamatan pada warung sekolah
Kebiasaan teman membuang sampah
Melihat orang buang sampah dari mobil
Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
b. Kegiatan yang ada di kelas : Piket kebersihan kelas
c. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang
kesejahteraan, dll
7) Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah /
Guru yang ditunjuk.
6
7. D. Sasaran
Siswa – siswi SDN Alue Merbau Kec. Langsa Timur
E. Target :
Minimal 70% siswa – siswi SDN Alue Merbau Kec. Langsa Timur
F. Pelaksanaan :
• Metode : Ceramah dan diskusi, Demonstrasi
• Strategi : Memberikan materi sosialisasi sesuai dengan Buku Pedoman Praktik
Profesi Asuhan Keperawatan Komunitas serta pertolongan pertama pada kondisi
gawat darurat.
• Waktu dan tempat :
Hari/ Tanggal : Jum’at, 28 Februari 2014
Waktu : 15. 00 s/d selesai
Tempat : SDN Alur Merbau
• Media : LCD, Laptop, Pengeras suara, Kertas flif chard, spidol, dan Papan
tulis/papan plif chard.
7
8. G. Pengorganisasian
Penanggung jawab Desa : Zakaria Nasution
Penanggung jawab Sekolah : Rubiati, S.Pd
Penanggung jawab Mahasiswa : Syahru Ramadhan, S.Kep
Ketua Pelaksana : Alwaliyurrahman, S.Kep
Sekretaris : Melisa, S.Kep
Bendahara Umum : Supandri, S.Kep
Pemberi materi : Saddam Husin, S.Kep
Anggota Pelaksana :
- Firman S, S.Kep
8
9. - Zulfansyah, S.Kep
- Silvia,S.Kep
- Eka Melisa, S.Kep
- Renita Alfiana, S.Kep
- Mutia Rahmah, S.Kep
Sie acara dan Susunan Acara :
- Windawati, S,Kep
- Linda Jurwita, S.Kep
- Raihan Fadhila, S.Kep
- Mirda Iryani, S.Kep
- Maida Noviani, S.Kep
- Yusra, S.Kep
Fasilitator :
- Ridwan, S.Kep
- Khairul Fadli, S.Kep
- Iin Agustina, S.Kep
- Sri Surya Wardani, S.Kep
- Ainul Mardhiah, S.Kep
- Rita Susila, S.Kep
- Nurhayati Ningsih, S.Kep
Sie Konsumsi :
9