Promosi kesehatan di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman serta meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Program-programnya meliputi penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pelayanan kesehatan di sekolah. Sasarannya adalah siswa, guru, karyawan sekolah, dan masyarakat
PHBS di sekolah bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah agar mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Program ini meliputi sosialisasi, pelatihan kader, fasilitasi kesehatan sekolah, media kampanye, dan lomba untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa. PHBS di sekolah dapat dilakukan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tujuan membentuk pola hidup sehat sejak dini, mencegah penyakit, dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Implementasi PHBS di sekolah melibatkan siswa, g
Program Dokter Kecil bertujuan untuk membentuk siswa SD agar memiliki kemampuan dan kepedulian dalam mempromosikan pola hidup sehat di sekolah dan lingkungan. Salah satu siswi yang menjadi Dokter Kecil mengatakan bahwa ia senang menolong teman-teman dan mempererat pertemanan.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program kesehatan yang bertujuan meningkatkan kebiasaan hidup sehat dan derajat kesehatan siswa melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat. UKS dirintis pada tahun 1956 dan bertujuan membentuk perilaku hidup sehat siswa untuk mencapai pertumbuhan yang optimal secara fisik, mental, dan sosial.
Pada dasarnya tujuan promosi kesehatan adalah membangun karakter masyarakat dalam melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan dalam gerakan masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan yang sudah terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat. Selain itu, Promosi kesehaan juga mampu meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
Buku ini memberikan panduan bagaimana menciptakan kebijakan tentang lingkungan sekolah yang sehat dan aman untuk peserta didik dengan memberikan informasi tentang kecakapan hidup, layanan kesehatan dan gizi sekolah, serta lingkungan yang mudah diakses dan aman. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk membuat, memantau, dan mengevaluasi kebijakan tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan di sekolah, termasuk 6W1H (mengapa, siapa, kepada siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana), tujuan, pelaksana, sasaran, materi, waktu, tempat, metode, strategi, pendekatan, dan manfaat promosi kesehatan di sekolah.
PHBS di sekolah bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah agar mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Program ini meliputi sosialisasi, pelatihan kader, fasilitasi kesehatan sekolah, media kampanye, dan lomba untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa. PHBS di sekolah dapat dilakukan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tujuan membentuk pola hidup sehat sejak dini, mencegah penyakit, dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Implementasi PHBS di sekolah melibatkan siswa, g
Program Dokter Kecil bertujuan untuk membentuk siswa SD agar memiliki kemampuan dan kepedulian dalam mempromosikan pola hidup sehat di sekolah dan lingkungan. Salah satu siswi yang menjadi Dokter Kecil mengatakan bahwa ia senang menolong teman-teman dan mempererat pertemanan.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program kesehatan yang bertujuan meningkatkan kebiasaan hidup sehat dan derajat kesehatan siswa melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat. UKS dirintis pada tahun 1956 dan bertujuan membentuk perilaku hidup sehat siswa untuk mencapai pertumbuhan yang optimal secara fisik, mental, dan sosial.
Pada dasarnya tujuan promosi kesehatan adalah membangun karakter masyarakat dalam melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan dalam gerakan masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan yang sudah terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat. Selain itu, Promosi kesehaan juga mampu meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
Buku ini memberikan panduan bagaimana menciptakan kebijakan tentang lingkungan sekolah yang sehat dan aman untuk peserta didik dengan memberikan informasi tentang kecakapan hidup, layanan kesehatan dan gizi sekolah, serta lingkungan yang mudah diakses dan aman. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk membuat, memantau, dan mengevaluasi kebijakan tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan di sekolah, termasuk 6W1H (mengapa, siapa, kepada siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana), tujuan, pelaksana, sasaran, materi, waktu, tempat, metode, strategi, pendekatan, dan manfaat promosi kesehatan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas program-program pendidikan di Kabupaten Boyolali yang mendukung kesehatan, seperti Program Makanan Tambahan Anak Sekolah, Unit Kesehatan Sekolah, Dokter Kecil, Apotik Hidup di Sekolah, serta berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan pola hidup sehat. Tujuannya adalah membentuk siswa yang sehat secara fisik dan mental melalui pendidikan.
Policy Brief Sanitasi Sekolah 2017 - UNICEF IndonesiaReza Hendrawan
Perbaikan kondisi Sanitasi Sekolah memerlukan penanganan yang lengkap dan terpadu, namun juga harus realistis dan terukur sehingga dapat dilaksanakan. Perbaikan Sanitasi Sekolah tidak dapat diselesaikan secara parsial. Selain sektor kesehatan dan pendidikan, Kementerian Dalam Negeri memiliki peran besar dalam mengkoordinir berbagai upaya penanganan sanitasi di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Usahat Kesehatan Sekolah) yang merupakan upaya kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan prestasi belajar siswa. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, lingkup kegiatan, sasaran, pelaksana, prinsip dan tolak ukur keberhasilan program UKS di sekolah.
Program UKS bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah yang kondusif melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah. Tim pelaksana UKS memastikan pelaksanaan kegiatan UKS secara terencana dan berkelanjutan setiap tahunnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan kesehatan sekolah, meliputi ruang lingkup, standar praktik, proses keperawatan, program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), asuhan keperawatan, diagnosa, intervensi, serta isu dan permasalahan kesehatan sekolah. Keperawatan sekolah berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
▹ Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
▹ Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Keterampilan Sosial”).
Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
Tidak terlibat tawuran, perkelahian
Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
Presentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir) 60%
Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes 60%
Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 11.000
Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pengertian, sejarah, tujuan, sasaran, program, dan strata pelaksanaan UKS. Program utama UKS terdiri atas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, warga sekolah, dan masyarakat sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, organisasi, kegiatan, dan tolak ukur UKS. UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar, dan kesehatan siswa melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.
Buku ini merupakan acuan bagi tim pelaksana UKS di sekolah dan Puskesmas bagaimana melaksanakan trias UKS/M yang terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar. Buku Saku ini berisi penjelasan langkah-langkah menerapkan kegiatan pendidikan kesehatan (gerakan literasi, sarapan bersama, PHBS) ; pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan, imunisasi); dan pembinaan lingkungan sehat (kantin sehat, kebersihan, pemanfaatan pekarangan, pembinaan kader kesehatan sekolah) dalam keseharian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
UKS adalah usaha kesehatan di sekolah yang bertujuan meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah. UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Sasarannya adalah siswa, guru, dan masyarakat sekolah. Organisasi UKS terdiri dari tim pembina dan pelaksana.
Policy Brief Sanitasi Sekolah 2017 - Bappenas dan UNICEFReza Hendrawan
Perbaikan kondisi Sanitasi Sekolah memerlukan penanganan yang lengkap dan terpadu, namun juga harus realistis dan terukur sehingga dapat dilaksanakan. Perbaikan Sanitasi Sekolah tidak dapat diselesaikan secara parsial. Selain sektor kesehatan dan pendidikan, Kementerian Dalam Negeri memiliki peran besar dalam mengkoordinir berbagai upaya penanganan sanitasi di sekolah.
Dokumen tersebut membahas program-program pendidikan di Kabupaten Boyolali yang mendukung kesehatan, seperti Program Makanan Tambahan Anak Sekolah, Unit Kesehatan Sekolah, Dokter Kecil, Apotik Hidup di Sekolah, serta berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan pola hidup sehat. Tujuannya adalah membentuk siswa yang sehat secara fisik dan mental melalui pendidikan.
Policy Brief Sanitasi Sekolah 2017 - UNICEF IndonesiaReza Hendrawan
Perbaikan kondisi Sanitasi Sekolah memerlukan penanganan yang lengkap dan terpadu, namun juga harus realistis dan terukur sehingga dapat dilaksanakan. Perbaikan Sanitasi Sekolah tidak dapat diselesaikan secara parsial. Selain sektor kesehatan dan pendidikan, Kementerian Dalam Negeri memiliki peran besar dalam mengkoordinir berbagai upaya penanganan sanitasi di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Usahat Kesehatan Sekolah) yang merupakan upaya kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan prestasi belajar siswa. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, lingkup kegiatan, sasaran, pelaksana, prinsip dan tolak ukur keberhasilan program UKS di sekolah.
Program UKS bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah yang kondusif melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah. Tim pelaksana UKS memastikan pelaksanaan kegiatan UKS secara terencana dan berkelanjutan setiap tahunnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan kesehatan sekolah, meliputi ruang lingkup, standar praktik, proses keperawatan, program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), asuhan keperawatan, diagnosa, intervensi, serta isu dan permasalahan kesehatan sekolah. Keperawatan sekolah berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
▹ Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
▹ Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Keterampilan Sosial”).
Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
Tidak terlibat tawuran, perkelahian
Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
Presentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir) 60%
Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes 60%
Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 11.000
Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pengertian, sejarah, tujuan, sasaran, program, dan strata pelaksanaan UKS. Program utama UKS terdiri atas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, warga sekolah, dan masyarakat sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, organisasi, kegiatan, dan tolak ukur UKS. UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar, dan kesehatan siswa melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.
Buku ini merupakan acuan bagi tim pelaksana UKS di sekolah dan Puskesmas bagaimana melaksanakan trias UKS/M yang terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar. Buku Saku ini berisi penjelasan langkah-langkah menerapkan kegiatan pendidikan kesehatan (gerakan literasi, sarapan bersama, PHBS) ; pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan, imunisasi); dan pembinaan lingkungan sehat (kantin sehat, kebersihan, pemanfaatan pekarangan, pembinaan kader kesehatan sekolah) dalam keseharian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
UKS adalah usaha kesehatan di sekolah yang bertujuan meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah. UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Sasarannya adalah siswa, guru, dan masyarakat sekolah. Organisasi UKS terdiri dari tim pembina dan pelaksana.
Policy Brief Sanitasi Sekolah 2017 - Bappenas dan UNICEFReza Hendrawan
Perbaikan kondisi Sanitasi Sekolah memerlukan penanganan yang lengkap dan terpadu, namun juga harus realistis dan terukur sehingga dapat dilaksanakan. Perbaikan Sanitasi Sekolah tidak dapat diselesaikan secara parsial. Selain sektor kesehatan dan pendidikan, Kementerian Dalam Negeri memiliki peran besar dalam mengkoordinir berbagai upaya penanganan sanitasi di sekolah.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
2. PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
◦ suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu komunitas yang
mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah
◦ Di Indonesia promosi kesehatan di sekolah
UKS
3. ◦ Sasaran utama promkes di sekolah
siswa, guru & karyawan sekolah baik di tingkat SD, SMP, dan
SMA
4. Arti Penting Promosi Kesehatan di
Sekolah
◦ Sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi
kesehatan.
◦ Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dengan
lembaga pendidikan dalam jangka waktu cukup lama.
6. Permasalahan
◦ Usia awal sekolah baik untuk menanamkan nilai PHBS tetapi belum dimanfaatkan
optimal
◦ Usia anak sekolah: masa rawan terserang gangguan berbagai penyakit.
◦ Masalah kesehatan pada kelompok pra remaja (usia 6 s.d <10 tahun), umumnya
berkaitan dengan PHBS.
◦ Peranan sekolah belum optimal dalam mengembangkan promosi kesehatan di sekolah
◦ Masih banyak sekolah belum termasuk sekolah sehatDukungan kebijakan promosi
kesehatan di sekolah masih kurang
7. ◦ Data Depkes tahun 2000 prevalensi penyakit kecacingan perut pada anak SD sebesar
60-80%. Kejadian kecacingan berhubungan bermakna dengan perilaku tidak cuci
tangan sebelum makan dengan air dan sabun, BAB tidak dijamban, jajan bukan di
kantin sekolah
◦ Hasil penelitian dilakukan Yayasan Kusuma Buana di 17 Sekolah Dasar di Jakarta,
prevalensi anemia sebesar 23,2%.
◦ Hasil SKRT tahun 2001 prevalensi penyakit karies dan periodontal anak usia 12 tahun
sebesar 74,4%.
◦ Menurut data Susenas tahun 2004, sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang
dari umur 10 tahun. Perokok pemula umur tahun 2004 sebesar 11, 5 %. Persentase
orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun)
8. Potensi Promkes di Sekolah
◦ Banyak sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai PHBS melalui
promosi kesehatan terintegrasi dg program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
◦ Guru dan Masyarakat Sekolah menjadi mitra pengembangan promosi kesehatan di
sekolah
◦ Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarga dan masyarakatAda peluang dan
dukungan dlm promosi kesehatan di sekolah (dana dan kebijakan)
9. Tujuan Promosi Kesehatan di Sekolah
◦ Meningkatkan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk
ber-PHBS.
◦ Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman.
◦ Meningkatkan pendidikan kesehatan di sekolah
◦ Meningkatkan akses (kesempatan) untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah
◦ Meningkatkan peran aktif peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan
sekolah
◦ Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk
mempromosikan kesehatan.
10. Sasaran
◦ Peserta didik, yaitu semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah.
◦ Warga sekolah, yaitu setiap orang yang berperan di dalam proses
belajar-mengajar di sekolah (guru, Kepala Sekolah, karyawan sekolah).
◦ Masyarakat lingkungan sekolah, yaitu seluruh masyarakat yang berada
di lingkungan sekolah selain warga sekolah (pengelola kantin, penjaga
sekolah, dan lain-lain).
◦ Persatuan Guru Republik Indonesia, Komite Sekolah.
◦ Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS.
◦ Penentu kebijakan/pengambil keputusan (Kepala Dinas Pendidikan,
Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Daerah, DPR/DPRD).
11.
12. 1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman
3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah
4. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah
5. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan
meningkatkan kesehatan
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan
masyaraka
13. Program Promosi Kesehatan di
Sekolah
1. Menciptakan lingkungan sekolah
yang sehat ( healthful school
living)
a. Aspek non-fisik ( mental-sosial)
b. Lingkungan fisik, terdiri dari:
- Bangunan sekolah dan
lingkungan
- Pemeliharaan kebersihan perorangan dan
lingkungan
- Keamanan umum sekolah dan lingkungannya
2. Pendidikan kesehatan
( Health Education )
3. Pemeliharaan Pelayanan Kesehatan
disekolah ( Health Service in School)
14. Program UKS yang dapat
dilaksanakan di Sekolah
◦ Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
◦ Jajan di kantin sekolah yang sehat
◦ Membuang sampah pada tempatnya
◦ Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
◦ Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 3-6 bulan
◦ Tidak merokok di sekolah
◦ Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
◦ Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah
◦ PHBS DI SEKOLAH