Sayuran termasuk komoditas yang kadar airnya tinggi, terutama untuk sayuran daun, sehingga mudah mengalami kerusakan yang akhirnya memicu busuknya sayuran. Salah satu kegiatan pasca panen sayuran yang berperan dalam meningkatkan umur simpan sayuran adalah kegiatan penyimpanan dan pengemasan. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan tepat agar sayuran dapat bertahan lama dan sampai di tangan konsumen dalam keadaan yang tetap baik. Penyimpanan sendiri merupakan usaha untuk mempertahankan komoditi (panenan) tersebut dari sejak dipanen hingga saatnya digunakan.
Tujuan dari praktikum Penanganan Pasca Panen Sayuran adalah untuk mengetahui cara penanganan pasca panen yang tepat untuk sayuran.
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniNandag23
Berisi tentang macam - macam produk pangan khas daerah yang berbahan dasar nabati dan hewani. Contohnya rendang, dadih, bandeng presto, asinan, kripik buah, dll.
Sayuran termasuk komoditas yang kadar airnya tinggi, terutama untuk sayuran daun, sehingga mudah mengalami kerusakan yang akhirnya memicu busuknya sayuran. Salah satu kegiatan pasca panen sayuran yang berperan dalam meningkatkan umur simpan sayuran adalah kegiatan penyimpanan dan pengemasan. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan tepat agar sayuran dapat bertahan lama dan sampai di tangan konsumen dalam keadaan yang tetap baik. Penyimpanan sendiri merupakan usaha untuk mempertahankan komoditi (panenan) tersebut dari sejak dipanen hingga saatnya digunakan.
Tujuan dari praktikum Penanganan Pasca Panen Sayuran adalah untuk mengetahui cara penanganan pasca panen yang tepat untuk sayuran.
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniNandag23
Berisi tentang macam - macam produk pangan khas daerah yang berbahan dasar nabati dan hewani. Contohnya rendang, dadih, bandeng presto, asinan, kripik buah, dll.
desain kemasan sangat membantu dalam keberhasilan pemasaran suatu produk hasil dari produksi yang dilakukan selain melindungi juga sebagai bahan promosi
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PKW
Kelompok 1:
Ahmad naufal prabowo
Bayu putra al ghofur
Desak putu kenanga p
Muhammad naufal octo
Shaffah azzahra windriyana
2. D. Cara merancang pengawetan
bahan nabati dan hewani
1. Mencari Ide
ide perancangan pengawetan bahan nabati dan hewani
berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses
pengawetan yang sudah dilakukan dan dapat
diawali dengan melakukan pengamatan. Yang harus
diamati iyalah kelemahan,peluang pasar,potensi
bahan baku serta ketersediaan alat.
2. Percobaan
Lakukan percobaan modifikasi terhadap proses
pengolahan produk pengawetan yang sudah ada
dan catat dengan teliti hingga ditemukan proses
dan teknik yang tepat.
3. 3. Perencanaan produksi
Buatlah perancanaan secara mendetail meliputi
waktu,sarana,dan proses yang dilakukan guna untuk
rancangan proses pengawetan.
4. Pembuatan produk pengawetan dari bahan
nabati dan hewani
Pembuatan produk pengawetan dilakukan pada setiap
tahapan dan proses dengan hati-hati dan teliti .
Lakukan evaluasi disetiap produk dan selalu
memperhatikan keselamatan kerja serta kebersihan
agar menghasilkan produk yang higienis.
4. E. Pengemasan dan perawatan
produk hasil pengawetan bahan
nabati dan hewani
Pengemasan dan pelabelan merupakan tahapan terakhir
dalam proses pengolahan produk. Pelabelan harus
mengikuti Pp No. 69/2000 tentang pelabelan dan iklan
pangan.
• Beberapa hal kemasan yang harus diperhatikan guna
memenuhi harapan konsumen yaitu :
- Melindungi isi dengan baik,mudah dibuka,mudah
ditutup,mudah dibawa.
- Bentuk dan ukuran menarik
- Labeling harus jelas dan komplit
- Bahan kemasan harus ramah lingkungan
5. 1. Fungsi kemasan
• 3 fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh
kemasan :
- Fungsi perlindungan untuk menjaga produk tetap
bersih dan melindungi produk terhadapa kerusakan
fisik.
- Fungsi penanganan antara lain kemudahan dalam
membuka tutup,mempunyai fungsi yang
baik,efesien,ekonomis,mempunyai ukuran dan bobot
sesuai standar.
- Fungsi pemasaran . Maksudnya kemasan
menampakan informasi ,identifikasi dan daya tarik
yang jelas sehingga membantu promosi/penjualan.
6. 2. Jenis dan bahan kemasan
Pengemasan secara umum digolongkan menjadi
3 yaitu :
a. Kemasan primer/kemasan eceran.
Yaitu kemasan yang berhubungan langsung
dengan produk,ukurannya relatif kecil.
Contohnya kantong plastik untuk
gula,kantong plastik untuk kripik,gelas plastik
untuk air minum,kantong plastik untuk mie
instan.
8. b. Kemasan sekunder
Yaitu kemasan kedua yang berisi sejumlah
kemasan primer dan tidak kontak langsung
dengan produk kemasan. Contohnya :
kemasan karton untuk air minum dalam
kemasan,kemasan krat kayu untuk sirup dalam
botol,krat plastik untuk minuman dalam botol.
9. Contoh kemasan karton untuk air minum dalam
kemasan,dan krat plastik untuk minuman
dalam botol.
10. c. Kemasan tersier
Yaitu kemasan yang banyak diperuntukkan
sebagai kemasan transport . Contoh kontainer
dan kotak karton gelombang.
12. 3. Bahan kemasan
a. Kemasan logam
Adalah kemasan yang paling aman karena
kemasan ini dapat melindungi produk dari
sinar matahari,uap air,dan oksigen. Masalah
utamanya pada kemasan ini iyalah mahal
dan pembelian harus jumlah besar. Bahan
kemasan logam dibuat dari aluminium dan
plat besi lapis timah putih.
14. b. Kemasan gelas
Sifatnya tidak bereaksi dengan bahan yang
dikemas,tahan terhadap produk bersifat asam
basa. Kekurangannya mudah pecah jika
terkena benturan,berat dibandingkan dengan
bahan logam,dan banyak digunakan untuk
kemasan minuman/makanan.
16. c. Kemasan plastik
Sifatnya ringan,relatif murah,masa simpan
singkat dibandingkan dengan kaleng. Tidak
semua jenis plastik dapat digunakan untuk
mengemas makanan dan minuman karena
plastik mengandung zat kimia berbahaya yang
tidak baik bagi kesehatan manusia.
18. d. Kemasan kertas
Kemasan kertas dan karton banyak digunakan
untuk kotak karton lipat(KKL) dan kotak karton
gelombang (KKG) mudah dicetak. Bahan yang
banyak terdapat diindonesia antara lain :
(1) Kertas : hvs,kraft,tisu,kertas yang dicoating.
(2) Karton: duplex,ivory,art carton,cast coated
carton.
(3) Karton gelombang : kertas kraft dan kertas
medium.
20. e. Kemasan fleksibel
Kemasan yang revolusi dari teknologi
pembuatan kemasan,bentuk fleksibel sesuai
sifat produk,bentuk berubah jika diberi
tekanan,dan dapat diproduksi dalam bentuk
rol/sachet.
22. 4. Persyaratan kemasan
a.Kemasan harus melindungi isi,baik dari pengaruh
luar,pengaruh dalam dan dapat menjaga mutu
dan aroma sampai batas waktu kadaluarsa.
b.Kemasan harus menjadi media penandaan
terhadap barang yang dikemas sehingga label
harus dicetak dengan jelas dan komplit.
c.Kemasan harus mudah dibuka,ditutup serta
desain atraktif.
d.Kemasan harus dapat mempromosikan diri
sendiri.
e.Bahan kemasan harus ramah lingkungan.
23. 5. Pelabelan
• 3 fungsi pengemasan yang berkaitan dengan
pelabelan yaitu :
- Fungsi identifikasi(kemasan memberikan
informasi tentang bahan,cara menggunakan,
tanggal kadaluarsa,komposisi
produk,ukuran,volume,bobot,siapa
produsennya,lokasi produksi,dan identifikasi
persyaratan lingkungan)
- Fungsi membantu penjualan produk(kemasan
harus menjadi promosi bagi dirinya sendiri)
- Fungsi pemenuhan PP(label harus sesuai dengan
kandungan pangan,label halal,dan nomor
regritrasi)
24. • UU pangan no.7/1996 pasal 30 bab 4 menyebutkan
bahwa, ‘’setiap orang yang memproduksi atau
memasukkan kedalam wilayah indonesia,pangan yang
dikemas untuk diperdagangkan wajib mencatumkan
label pada,didalam dan atau dikemasan pangan’’.
• Label yang dimaksud sekurangnya hal berikut:
1) Nama produk
2) Nama dagang
3) Komposisi
4) Berat/isi bersih
5) Nama dan alamat produsen
6) Nomor pendaftaran
7) Tanggal/bulan/tahun kadaluarsa
8) Kode produksi