SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL
1. Kedudukan UUD 1945 dalam sistem peraturan
perundang-undangan
Secara hirarkis kedudukan UUD 1945 lebih tinggi
dibandingkan dengan perundan-undangan lainnya. Hal
ini ditetapkan dalam TAP MPRS No. XX/MPRS/1966
tentang memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib
hukum RI dan tata urutan perundang-undangan RI.
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang (UU)
4. Peraturan Pemerintah(PP)
5. Keputusan presiden (kepres)
6. Peraturan pelaksanaan lainnya
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI
Kemudian di ganti dengan TAP MPR NO. III/MPR/2000
tentang sumber tertib hukum RI dan tata urutan perundang-
undangan
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang (UU)
4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang(Perpu)
5. Peraturan Pemerintah(PP)
6. Keputusan presiden (kepres)
7. Peraturan Daerah (Perda)
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI
Kemudian di ganti dengan UU No. 10 Tahun 2004
berdasarkan pasal 7 ayat 1 UU no. 10 tahun 2004,
menjadi :
1. UUD 1945
2. Undang-Undang (UU)
3. Peraturan Pemerintah(PP)
4. Keputusan presiden (kepres)
5. Peraturan Daerah (Perda)
Pentingnya Peraturan Perundang-
undangan bagi warga Negara
a. Menjamin hak dan kewajiban warga negara
b. Memberi kepastian hukum
c. Menjamin keadilan dan rasa aman
d. Mewujudkan ketertiban dan ketentraman
e. Mewujudkan kesejahteraan
PROSES PENYUSUNAN PERUNDANG-
UNDANGAN NASIOANAL
1. HAKIKAT
CIRI-CIRINYA :
a. DIKELUARKAN OLEH PIHAK BERWENANG
b. ISINYA MENGIKAT SELURUH WARGA NEGARA
c. SIFATNYA NORMATIF
LANDASAN FILOSOFI, SOSIOLOGIS DAN
YURIDIS
1. FILOSOFIS, peraturan yang dibuat harus berdaarkan
nilai-nilai filosofis negara, yaitu pancasila
2. SOSIOLOGIS, hukum yang dibuat harus sesuai
dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat
3. YURIDIS, penyusunan peraturan harus mengikuti
prosedur dan aturan tertentu, ada kewenangan yg
membuat, ada kesesuai, mengikuti prosedur, dan
tidak bertentangan dengan undang-undang yg lebih
tinggi.
Pedomana Penyusunan UU
a. Berdasarkan peraturan perundang undangan
b. Hanya peraturan tertentu yg menjadi dasar yuridis
c. Peraturan dapat di ubah/dicaabut oleh peraturan yg
sederajat/lebih tinggi
d. Peraturan yg baru mengganti peraturan yg lama
e. Peraturan yg lebih tinggi mengenyampingkan
peraturan yg lebih rendah
f. Peraturan yg khusus mengenyampingkan peraturan
umum
g. Setiap peraturan materi berbeda
Proses Penyusunan Peraturan
Perundang undangan
a. Proses Penyusunan UUD 1945
b. Proses penyusunan UU
c. Proses penyusunan pengganti UU
d. Proses pembuatan PP
e. Proses penyusunan Kepres
f. Proses penyusunan Perda
PIHAK2 YG TERLIBAT DLM PENYUSUNAN
PERUNDANG UNDANGAN
NO JENIS
PERATURAN
PIHAK YG TERLIBAT KETERANGAN
1 UUD 1945 ANGGOTA PPKI
ANGGOTA MPR (DPR & DPD)
MASYARAKAT
UMUM ATAU
2 UU DPR & SEKJEN
PRESIDEN & WAKIL
MENTERI TERKAIT
SESNEG
YG TERGABUNG
DLM BERBAGAI
ORGANISASI
DAPAT SECARA
3 PERPU PRESIDEN & WAKIL
MENTERI TERKAIT
SESNEG
PERSETUJUAN DPR
TIDAK
LANGSUNG DLM
PENYUSUNAN
PERATURAN
4 PP PRESIDEN & WAKIL
MENTERI TERKAIT
SESNEG
PERUNDANG-
UNDANGAN.
LANJUT
5. KEPRES PRESIDEN & WAKIL
MENTERI TERKAIT
SESNEG
6. PERDA KEPALA DAERAH
ANGGOTA DPRD
KETAATAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
 FAKTOR SUATU PERATURAN TIDAK
MENGAKOMODASI KEPENTINGAN MASYARAKAT
1. Adanya pihak lain yg berkepentingan
2. Kurang kepedulian dan kemampuan pihak penyusun
peraturan dlm mengakomodasi kepentingan
masyrakat
3. Tertinggalnya suatu materi atau isi suatu peraturan
dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat.
4. Kurangnya informasi masyrakat mengenai peraturan
perundang-undangan
Sikap Kritis dlm Mencermati
Peraturan
1. Masyarakat menyampaikan usul/aspirasi
kepentingan masyrakat
2. Masyrakat turut mengawasi peraturan itu apabila
sudah berjalan
3. Masyarakat mengajukan pengujian secara materi
Sikap Patuh Terhadap Peraturan
1. Melaksanakan setiap peraturan
2. Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai
aturan
3. Mendukung setiap upaya perbaikan
4. Melaporankan kepada pihak berwenang
jika ada pelanggaran peraturan
5. Menjadi saksi jika diperlukan dalam
pengadilan.
KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
1. Pengertian
bahasa latin-corruptio : busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok.
 KORUPSI adalah perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau kelompok orang dengan cara
melanggar hukum sehingga merugikan keuangan
negara.
 KOLUSI adalah pemufakatan atau
kerjasama melawan hukum antara
penyelenggara negara atau penyelenggara
negara dengan pihak lain yang merugikan
orang lain.
 NEPOTISME adalah perbuatan
penyelenggara negara melawan hukum yang
menguntungkan kepentingan keluarganya.
Faktor-faktor terjadinya Korupsi
a. Kurang transparan dlm pengambilan kebijakan
b. Birokrasi yg rumit
c. Lemahnya hukum
d. Kurang partisipasi masyarakat terhadap kontrol
pemerintah
e. Kurang sosialisasi tentang bahayanya korupsi
f. Lemahnya iman
g. Pendapatan yang kecil
2. BENTUK DAN DAMPAK NEGATIF
a. Penyalahgunaan dalam
pembangunan
b. Penyalahgunaan di bidang
pelayanan publik
c. Penyalahgunaan di bidang
pemberdayaan SDM
Ciri Khas Korupsi
1) Melibatkan lebih dari satu orang
2) Korupsi terjadi tidak hanya terjadi di pemerintahan,
tetapi terjadi juga terjadi di organisasi usaha swasta
3) Korupsi berupa menerima sogok, uang kopi, salam
tempel, uang pelancar, baik dalam bentuk uang atau
benda
4) Umumnya serba rahasa, kecuali sudah membudaya
5) Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan
timbal balik
6) Mengandung penipuan kepada
masyarakat
7) Melanggar norma tugas dan
pertanggung jawaban
8) Di swasta bentuk korupsi dapat
berbentuk pemberian informasi
kepada pihak lain dengan tujuan
mendapatkan imbalan.
Dampak negatif korupsi
a. Memperlambatnya pembangunan
ekonomi, sehingga tertinggalnya
pembangunan ekonomi yang
dilakukan
b. Pembangunan yang tidak merata
c. Menjatuhkan wibawa pemerintah
Pencegahan dan pemberantasan
KORUPSI
PREVENTIF – dengan menanamkan
kesadaran
REPRESIF – dengan menangkap,
mengadili, dan menghukum koruptor
dan mengembalikan uang negara
untuk kepentingan rakyat.
Acuan Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
a. Meningkatkan penegakan sistem hukum yang
berlaku tentang korupsi denga lembaga antikorupsi
b. Membudayakan transparansi dlm seleksi PNS
c. Meningkatkan partisipasi dan kontrol masyarakat
d. Mengenalkan pengetahuan tentang korupsi sejak
dini dalam pendidikan
ANTI KORUPSI DAN INSTRUMENNYA
 PENGERTIAN
Sikap tidak melakukan korupsi dan melawan segala
bentuk korupsi.
 INSTRUMEN
9 Desember sebagai hari pemberantasan korupsi
dan diharapkan dapat mengingatkan seluruh bangsa
indonesia untuk melawan korupsi secara bersama-
sama.
5 FORMULA PEMBERANTASAN KKN
1. Presiden membuat cetak biru restrukturisasi
organisasi dan manajemen semua lembaga
pemerintahan
2. Membuat uraian tugas dari cetak biru yang ada
3. Pemerintah membuat sistem penggajian PNS, TNI,
POLRI sesuai dengan keahlian, kepangkatan dan
tanggung jawab.
4. Pemerintah perlu menaikkan gaji PNS dan
TNI/POLRI agar memadai
5. Menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya
apabila PNS, TNI/POLRI melakukan Korupsi
Aturan Hukum Anti Korupsi
1) UU No. 30 Tahun 2002 tentatang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
2) UU No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang
bersih dan bebas dari KKN
3) UU No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi
4) UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31
Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
5) UU No. 25 Tahun 2003 tentang perubahan atas UU No. 15
Tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang
6) PP No. 77 Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan peran
serta masyarakat dan pemberian penghargaan dalam
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
7) PP No. 109 Tahun 2000 tentang kedudukan keuangan kepala
daerah dan wakil kepala daerah.
LEMBAGA ANTIKORUPSI
1) Tim Taspikor (Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)
2) KPK
3) Kepolisian
4) Kejaksaan
5) Lembaga nonpemerintah (LSM)
Pemberantasan Korupsi saat ini ditangani oleh KPK
dengan bekerjasana bersama lembaga lain.
KPK sendiri dibentuk pada taun 2003
berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002.
Visi KPK “MEWUJUDKAN
INDONESIA YANG BEBAS KORUPSI”
Misi KPK “PENGGERAK PERUBAHAN
UNTUK MEWUJUDKAN BANGSA
YANG ANTIKORUPSI”
Tugas KPK
 Koordinasi dengan instansi lain dalam pemberantasan
korupsi
 Supervisi terhadap instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan korupsi
 Melakukan penyelidikan, penyidikan dan menuntut
pelaku korupsi
 Melakukan tindakan pencegahan tindak korupsi
 Melakukan monitoring terhadap penyelenggara
pemerintahan negara.
Wewenang KPk
 Mengkoordinasi
 Menetapkan sistem pelaporan pemberantasan korupsi
 Meminta informasi
 Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan
 Meminta laporaninstansi terkait

More Related Content

What's hot

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganMaharani Asmara Putri
 
Bab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasional
Bab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasionalBab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasional
Bab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasionalandangkusuma
 
Tugas politik hukum
Tugas politik hukumTugas politik hukum
Tugas politik hukum
FaizalAndiIchal
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Rizky Pradnya
 
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahanBagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
Dhani Irawan
 
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undanganPresentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangandarmanbewok
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAIntan Irawati
 
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundanganUu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundanganMystic333
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
Abrar Bilisanimar
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Nugroho Ariwibowo
 
Peraturan pkn
Peraturan pknPeraturan pkn
Peraturan pkn
argosuseno
 
Teknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluTeknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluRisa Sutrisno
 
Lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga negara pasca amandemen uud 1945Lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga negara pasca amandemen uud 1945Alfian Akatsuki
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIMuhamad Yogi
 

What's hot (20)

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
 
Bab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasional
Bab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasionalBab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasional
Bab 3. ketaatan terhadap perundang undangan nasional
 
Tugas politik hukum
Tugas politik hukumTugas politik hukum
Tugas politik hukum
 
Power point p kn 5 sd 1
Power point p kn 5 sd 1Power point p kn 5 sd 1
Power point p kn 5 sd 1
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
 
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahanBagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undanganPresentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangan
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
 
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundanganUu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
 
Ppt 6
Ppt 6Ppt 6
Ppt 6
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
 
Peraturan pkn
Peraturan pknPeraturan pkn
Peraturan pkn
 
Teknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluTeknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenlu
 
Lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga negara pasca amandemen uud 1945Lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga negara pasca amandemen uud 1945
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
 

Similar to PKN-Peraturan perundang undangan nasional

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
sunnysidemochi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
University of Andalas
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Izzatul Ulya
 
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxMateri ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
noviantiatman1
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Yosua S L
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
hadiarnowo
 
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
BellaDwiLestari2
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
ChoujiEriko
 
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanBahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Hadi Wijaya
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
Siti Hardiyanti
 
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
GAN GAN SMKBAH
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiDini Islamiana
 
Kewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mprKewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mprAhmad Solihin
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
EsaGhanimFadhallah1
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Ahsanul Minan
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Ahmad Solihin
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesiaBetha Taiyou
 

Similar to PKN-Peraturan perundang undangan nasional (20)

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxMateri ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
 
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanBahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusan
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Kewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mprKewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mpr
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
 

More from Rubianto Cure

rpl Tuhan selalu hadir dalam hidupku
rpl Tuhan selalu hadir dalam hidupkurpl Tuhan selalu hadir dalam hidupku
rpl Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Rubianto Cure
 
Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Tuhan selalu hadir dalam hidupkuTuhan selalu hadir dalam hidupku
Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Rubianto Cure
 
Kedisiplinan
KedisiplinanKedisiplinan
Kedisiplinan
Rubianto Cure
 
Karir ATAU jurusan sekolah lanjutan
Karir ATAU jurusan sekolah lanjutanKarir ATAU jurusan sekolah lanjutan
Karir ATAU jurusan sekolah lanjutan
Rubianto Cure
 
Wawasan wiyata mandala terput
Wawasan wiyata mandala terputWawasan wiyata mandala terput
Wawasan wiyata mandala terput
Rubianto Cure
 
Rpl penyalahgunaan-napza
Rpl penyalahgunaan-napzaRpl penyalahgunaan-napza
Rpl penyalahgunaan-napza
Rubianto Cure
 
BK-NARKOBA
BK-NARKOBABK-NARKOBA
BK-NARKOBA
Rubianto Cure
 
PKN-Pelaksanaan demokrasi
PKN-Pelaksanaan demokrasiPKN-Pelaksanaan demokrasi
PKN-Pelaksanaan demokrasi
Rubianto Cure
 
Program bk
Program bkProgram bk
Program bk
Rubianto Cure
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
Rubianto Cure
 
Arah dan perspektif baru bk
Arah dan perspektif baru bkArah dan perspektif baru bk
Arah dan perspektif baru bk
Rubianto Cure
 
Satlan bk kelas vii
Satlan bk kelas viiSatlan bk kelas vii
Satlan bk kelas vii
Rubianto Cure
 
Satuan layanan bk kelas vii smp
Satuan layanan bk kelas vii smpSatuan layanan bk kelas vii smp
Satuan layanan bk kelas vii smp
Rubianto Cure
 
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
Rubianto Cure
 

More from Rubianto Cure (14)

rpl Tuhan selalu hadir dalam hidupku
rpl Tuhan selalu hadir dalam hidupkurpl Tuhan selalu hadir dalam hidupku
rpl Tuhan selalu hadir dalam hidupku
 
Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Tuhan selalu hadir dalam hidupkuTuhan selalu hadir dalam hidupku
Tuhan selalu hadir dalam hidupku
 
Kedisiplinan
KedisiplinanKedisiplinan
Kedisiplinan
 
Karir ATAU jurusan sekolah lanjutan
Karir ATAU jurusan sekolah lanjutanKarir ATAU jurusan sekolah lanjutan
Karir ATAU jurusan sekolah lanjutan
 
Wawasan wiyata mandala terput
Wawasan wiyata mandala terputWawasan wiyata mandala terput
Wawasan wiyata mandala terput
 
Rpl penyalahgunaan-napza
Rpl penyalahgunaan-napzaRpl penyalahgunaan-napza
Rpl penyalahgunaan-napza
 
BK-NARKOBA
BK-NARKOBABK-NARKOBA
BK-NARKOBA
 
PKN-Pelaksanaan demokrasi
PKN-Pelaksanaan demokrasiPKN-Pelaksanaan demokrasi
PKN-Pelaksanaan demokrasi
 
Program bk
Program bkProgram bk
Program bk
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
 
Arah dan perspektif baru bk
Arah dan perspektif baru bkArah dan perspektif baru bk
Arah dan perspektif baru bk
 
Satlan bk kelas vii
Satlan bk kelas viiSatlan bk kelas vii
Satlan bk kelas vii
 
Satuan layanan bk kelas vii smp
Satuan layanan bk kelas vii smpSatuan layanan bk kelas vii smp
Satuan layanan bk kelas vii smp
 
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

PKN-Peraturan perundang undangan nasional

  • 2. 1. Kedudukan UUD 1945 dalam sistem peraturan perundang-undangan Secara hirarkis kedudukan UUD 1945 lebih tinggi dibandingkan dengan perundan-undangan lainnya. Hal ini ditetapkan dalam TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib hukum RI dan tata urutan perundang-undangan RI.
  • 3. TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-Undang (UU) 4. Peraturan Pemerintah(PP) 5. Keputusan presiden (kepres) 6. Peraturan pelaksanaan lainnya
  • 4. TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI Kemudian di ganti dengan TAP MPR NO. III/MPR/2000 tentang sumber tertib hukum RI dan tata urutan perundang- undangan 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-Undang (UU) 4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang(Perpu) 5. Peraturan Pemerintah(PP) 6. Keputusan presiden (kepres) 7. Peraturan Daerah (Perda)
  • 5. TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI Kemudian di ganti dengan UU No. 10 Tahun 2004 berdasarkan pasal 7 ayat 1 UU no. 10 tahun 2004, menjadi : 1. UUD 1945 2. Undang-Undang (UU) 3. Peraturan Pemerintah(PP) 4. Keputusan presiden (kepres) 5. Peraturan Daerah (Perda)
  • 6. Pentingnya Peraturan Perundang- undangan bagi warga Negara a. Menjamin hak dan kewajiban warga negara b. Memberi kepastian hukum c. Menjamin keadilan dan rasa aman d. Mewujudkan ketertiban dan ketentraman e. Mewujudkan kesejahteraan
  • 7. PROSES PENYUSUNAN PERUNDANG- UNDANGAN NASIOANAL 1. HAKIKAT CIRI-CIRINYA : a. DIKELUARKAN OLEH PIHAK BERWENANG b. ISINYA MENGIKAT SELURUH WARGA NEGARA c. SIFATNYA NORMATIF
  • 8. LANDASAN FILOSOFI, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS 1. FILOSOFIS, peraturan yang dibuat harus berdaarkan nilai-nilai filosofis negara, yaitu pancasila 2. SOSIOLOGIS, hukum yang dibuat harus sesuai dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat 3. YURIDIS, penyusunan peraturan harus mengikuti prosedur dan aturan tertentu, ada kewenangan yg membuat, ada kesesuai, mengikuti prosedur, dan tidak bertentangan dengan undang-undang yg lebih tinggi.
  • 9. Pedomana Penyusunan UU a. Berdasarkan peraturan perundang undangan b. Hanya peraturan tertentu yg menjadi dasar yuridis c. Peraturan dapat di ubah/dicaabut oleh peraturan yg sederajat/lebih tinggi d. Peraturan yg baru mengganti peraturan yg lama e. Peraturan yg lebih tinggi mengenyampingkan peraturan yg lebih rendah f. Peraturan yg khusus mengenyampingkan peraturan umum g. Setiap peraturan materi berbeda
  • 10. Proses Penyusunan Peraturan Perundang undangan a. Proses Penyusunan UUD 1945 b. Proses penyusunan UU c. Proses penyusunan pengganti UU d. Proses pembuatan PP e. Proses penyusunan Kepres f. Proses penyusunan Perda
  • 11. PIHAK2 YG TERLIBAT DLM PENYUSUNAN PERUNDANG UNDANGAN NO JENIS PERATURAN PIHAK YG TERLIBAT KETERANGAN 1 UUD 1945 ANGGOTA PPKI ANGGOTA MPR (DPR & DPD) MASYARAKAT UMUM ATAU 2 UU DPR & SEKJEN PRESIDEN & WAKIL MENTERI TERKAIT SESNEG YG TERGABUNG DLM BERBAGAI ORGANISASI DAPAT SECARA 3 PERPU PRESIDEN & WAKIL MENTERI TERKAIT SESNEG PERSETUJUAN DPR TIDAK LANGSUNG DLM PENYUSUNAN PERATURAN 4 PP PRESIDEN & WAKIL MENTERI TERKAIT SESNEG PERUNDANG- UNDANGAN.
  • 12. LANJUT 5. KEPRES PRESIDEN & WAKIL MENTERI TERKAIT SESNEG 6. PERDA KEPALA DAERAH ANGGOTA DPRD
  • 13. KETAATAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN  FAKTOR SUATU PERATURAN TIDAK MENGAKOMODASI KEPENTINGAN MASYARAKAT 1. Adanya pihak lain yg berkepentingan 2. Kurang kepedulian dan kemampuan pihak penyusun peraturan dlm mengakomodasi kepentingan masyrakat 3. Tertinggalnya suatu materi atau isi suatu peraturan dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat. 4. Kurangnya informasi masyrakat mengenai peraturan perundang-undangan
  • 14. Sikap Kritis dlm Mencermati Peraturan 1. Masyarakat menyampaikan usul/aspirasi kepentingan masyrakat 2. Masyrakat turut mengawasi peraturan itu apabila sudah berjalan 3. Masyarakat mengajukan pengujian secara materi
  • 15. Sikap Patuh Terhadap Peraturan 1. Melaksanakan setiap peraturan 2. Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai aturan 3. Mendukung setiap upaya perbaikan 4. Melaporankan kepada pihak berwenang jika ada pelanggaran peraturan 5. Menjadi saksi jika diperlukan dalam pengadilan.
  • 16. KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME 1. Pengertian bahasa latin-corruptio : busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok.  KORUPSI adalah perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau kelompok orang dengan cara melanggar hukum sehingga merugikan keuangan negara.
  • 17.  KOLUSI adalah pemufakatan atau kerjasama melawan hukum antara penyelenggara negara atau penyelenggara negara dengan pihak lain yang merugikan orang lain.  NEPOTISME adalah perbuatan penyelenggara negara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya.
  • 18. Faktor-faktor terjadinya Korupsi a. Kurang transparan dlm pengambilan kebijakan b. Birokrasi yg rumit c. Lemahnya hukum d. Kurang partisipasi masyarakat terhadap kontrol pemerintah e. Kurang sosialisasi tentang bahayanya korupsi f. Lemahnya iman g. Pendapatan yang kecil
  • 19. 2. BENTUK DAN DAMPAK NEGATIF a. Penyalahgunaan dalam pembangunan b. Penyalahgunaan di bidang pelayanan publik c. Penyalahgunaan di bidang pemberdayaan SDM
  • 20. Ciri Khas Korupsi 1) Melibatkan lebih dari satu orang 2) Korupsi terjadi tidak hanya terjadi di pemerintahan, tetapi terjadi juga terjadi di organisasi usaha swasta 3) Korupsi berupa menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang pelancar, baik dalam bentuk uang atau benda 4) Umumnya serba rahasa, kecuali sudah membudaya 5) Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik
  • 21. 6) Mengandung penipuan kepada masyarakat 7) Melanggar norma tugas dan pertanggung jawaban 8) Di swasta bentuk korupsi dapat berbentuk pemberian informasi kepada pihak lain dengan tujuan mendapatkan imbalan.
  • 22. Dampak negatif korupsi a. Memperlambatnya pembangunan ekonomi, sehingga tertinggalnya pembangunan ekonomi yang dilakukan b. Pembangunan yang tidak merata c. Menjatuhkan wibawa pemerintah
  • 23. Pencegahan dan pemberantasan KORUPSI PREVENTIF – dengan menanamkan kesadaran REPRESIF – dengan menangkap, mengadili, dan menghukum koruptor dan mengembalikan uang negara untuk kepentingan rakyat.
  • 24. Acuan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi a. Meningkatkan penegakan sistem hukum yang berlaku tentang korupsi denga lembaga antikorupsi b. Membudayakan transparansi dlm seleksi PNS c. Meningkatkan partisipasi dan kontrol masyarakat d. Mengenalkan pengetahuan tentang korupsi sejak dini dalam pendidikan
  • 25. ANTI KORUPSI DAN INSTRUMENNYA  PENGERTIAN Sikap tidak melakukan korupsi dan melawan segala bentuk korupsi.  INSTRUMEN 9 Desember sebagai hari pemberantasan korupsi dan diharapkan dapat mengingatkan seluruh bangsa indonesia untuk melawan korupsi secara bersama- sama.
  • 26. 5 FORMULA PEMBERANTASAN KKN 1. Presiden membuat cetak biru restrukturisasi organisasi dan manajemen semua lembaga pemerintahan 2. Membuat uraian tugas dari cetak biru yang ada 3. Pemerintah membuat sistem penggajian PNS, TNI, POLRI sesuai dengan keahlian, kepangkatan dan tanggung jawab. 4. Pemerintah perlu menaikkan gaji PNS dan TNI/POLRI agar memadai 5. Menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya apabila PNS, TNI/POLRI melakukan Korupsi
  • 27. Aturan Hukum Anti Korupsi 1) UU No. 30 Tahun 2002 tentatang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2) UU No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari KKN 3) UU No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi 4) UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi 5) UU No. 25 Tahun 2003 tentang perubahan atas UU No. 15 Tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang 6) PP No. 77 Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi 7) PP No. 109 Tahun 2000 tentang kedudukan keuangan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
  • 28. LEMBAGA ANTIKORUPSI 1) Tim Taspikor (Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) 2) KPK 3) Kepolisian 4) Kejaksaan 5) Lembaga nonpemerintah (LSM) Pemberantasan Korupsi saat ini ditangani oleh KPK dengan bekerjasana bersama lembaga lain.
  • 29. KPK sendiri dibentuk pada taun 2003 berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002. Visi KPK “MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BEBAS KORUPSI” Misi KPK “PENGGERAK PERUBAHAN UNTUK MEWUJUDKAN BANGSA YANG ANTIKORUPSI”
  • 30. Tugas KPK  Koordinasi dengan instansi lain dalam pemberantasan korupsi  Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan korupsi  Melakukan penyelidikan, penyidikan dan menuntut pelaku korupsi  Melakukan tindakan pencegahan tindak korupsi  Melakukan monitoring terhadap penyelenggara pemerintahan negara.
  • 31. Wewenang KPk  Mengkoordinasi  Menetapkan sistem pelaporan pemberantasan korupsi  Meminta informasi  Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan  Meminta laporaninstansi terkait