SlideShare a Scribd company logo
Bab 3
TATA URUTAN PERUNDANG
UNDANGAN
KELOMPOK 4
 Kodrat Rifat Irawan (16)
 Naswa Lunara Tungga (20)
 Naufal Nur Hady (21)
 Praziztya Murtadha Muthahari (22)
 Quarta Atsir Azaria Dewi (23)
• Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan
mempunyai kekuatan yang mengikat
• Hukum di Indonesia memiliki asas “lex superiori derogate lex
inferiori” artinya adalah peraturan yang lebih tinggi
mengabaikan atau mengesampingkan peraturan di bawahnya
• UU no 12 tahun 2011, peraturan perundang undangan yang
diatur dalam undang undang ini meliputi undang undang dalam
peraturan perundang undangan di bawahnya.
Tata urutan peraturan perundang undangan
nasional
• Peraturan perundang undangan republik Indonesia memiliki jenis dan
tata urutan tertentu.
• Dalam sejarahnya tata urutan perundang undangan nasional telah
mengalami beberapa perubahan,
• Beberapa ketentuan yang mengatur mengenai jenis dan tata urutan
peraturan perundang undangan yang pernah dan sedang berlaku di
Indonesia, antara lain sebagai berikut
1. ketetapan MPRS no. XX/MPRS/1966
2. ketetapan MPR no. III / MPR/ 2000
3. Undang undang no. 10 tahun 2004
4. Undang undang no. 12 tahun 2011
1. UUD 1945
• UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis yang merupakan
peraturan Negara tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang
undangan republik Indonesia.Hal hal yang bersifat lebih rinci diatur
dalam peraturan perundang undangan di bawahnya.
• BPUPKI yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang
menyusun rancangan UUD 1945
• Sidang pertama bpupki berlangsung dari tanggal 29 mei-1 juni 1945
• Yang membahas dasar Negara Indonesia merdeka sebagai awal
perumusan UUD
• Pada tanggal 22 juni 1945 BPUPKI membuat panitia kecil yang
beranggotakan 9 orang (panitia 9)
• Pada persidangan ke 2, BPUPKI pada tanggal 13 juli 1945 menerima
laporan hasil panitia perancang UUD dengan ir. Soekarno selaku ketua
panitia yaitu
• a. pernyataan Indonesia merdeka
• B. pembukaan UUD
• C. UUD (batang tubuh)
2. Ketetapan MPR
• Ada 2 macam putusan MPR
a) ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik kedalam
maupun keluar majelis
b) keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat kedalam majelis saja
c) Pemenuhankenutuhan hukum dalam masyarakat
Perencaanaan penyusunan UU dilakukan dalam Prolegnas
(Program Legislasi Nasional). Penyusunan Prolegnas dilaksanakan oleh
DPR dan pemerintahan. RUU dapat berasal dari Presiden, DPR/ atau
DPD. Dasar ketentuannya adalah sebagai berikut :
a) Pasal 5 UUD 1945 Ayat 1
b) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 1
c) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 3
Semua RUU yang telah disetujui bersama disahkan oleh Presiden menjadi UU.
A. Proses penyusunan UU
Dilakukan dalam 3 tahap :
1. Proses penyiapan RUU
2. Proses pembahasan di DPR
3. Proses pengasahan dan Pengundangan
Ditegaskan dalam UU no 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perpu yang ketentuannya
1. Proses penyiapan RUU
Ketentuan umum sebagai berikut :
a) RUU berasal dari DPR, presiden, dan DPD yang disertai naskah akademik kecuali APBN
b) Penyusunan naskah akademik RUU dilakukan sesuai yang diatur UU
c) RUU berasal dari DPR, Presden, maupun DPD yang diajukan kepada DPR
d) RUU yang diajukan DPD tentang Otonomi daerah
e) Untuk keperluan pembahasan RUU sesuai kebutuhan
f) Apabila, DPR dan Presiden menyampaikan RUU yang materinya sama, yang dibahas adalah
RUU yang disampaikan DPR.
RUU yang diajukan oleh DPR, Presiden, dan DPD melalui proses berikut :
Berdasarkan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata tertib
MPR RI bab XIII,dijelaskan sebagai berikut.
Pembuatan putusan-putusan majelis dilakukan melalui 4 tingkat
pembicaraan,keempat itu adalah sebagai berikut:
a) Tingkat 1 = pembahasan oleh badan pekerja majelis
b) Tingkat 2 = pembahasan oleh rapat paripurna majelis
c) Tingkat 3 = pembahasan oleh komisi/panitia Ad Hoc Majelis
d) Tingkat 4 = pengambilan putusan oleh rapat paripurna majelis
3. Undang undang/ peraturan pemerintah pengganti
undang undang
• Undang undang dibuat oleh DPR bersama presiden, peraturan
pemerintah pengganti UU dibuat oleh pemerintah untuk masalah
yang genting.
• Muatan yang harus diatur dengan UU maupun Perpu :
a) pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945
b)Perintah suatu UU untuk diatur UU
c)Pengesahan perjanjian internsional tertentu
d)Tindak lanjut atas putusan MK
2.PROSES PEMBAHASAN DI DPR
Proses pembahasan RUU di DPR mencakup hal hal berikut:
a) Pembahsan RUU dilakukan oleh DPR bersama presiden/menteri yang ditugasi.
b)Pembahasan RUU yang berkaitan dengan:
1. Otonomi daerah
2. Hubungan pusat dan daerah
3. pembentukan,pemekaran,dan penggabungan daerah
4. Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya
5. Perimbangan keuangan pusat dan daerah, dilakukan dengan
mengikutsertakan DPD
Pembahasan RUU selama proses pembahasan di DPR dilakukan melalui 2 tingkat
pembicaraan, yaitu :
a)Pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat badan
legislasi, rapat badan anggaran, atau rapat panitia khusus.
b)Pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna, pembicaraan tingkat II ini
merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna.
3. PROSES PENGESAHAN DAN PENGUNDANGAN
a. RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan presiden, disampaikan
oleh pimpinan DPR kepada presiden untuk disahkan menjadi UU.
b. Penyampaian RUU dilakukan dalam jengka waktu paling lama 7 hari
terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.
c. RUU disahkan oleh presiden dengan membubuhkan tanda tangan
dalam jangka waktu paling lama 30 hari terhitung sejak RUU disetujui
oleh DPR dan presiden.
d. Apabila RUU tidak ditandatangani oleh presiden dalam waktu 30 hari
terhitung sejak RUU tersebut disetujui bersama, RUU tersebut sah
menjadi UU dan wajib di undangkan.
e. Selanjutnya, RUU yang telah disahkan menjadi UU, kemudia
diundangkan dalam lembaran republik Indonesia.
4. peraturan pemerintah (pp)
Fungsinya untuk menjalankan undang undang peraturan pemerintah ditegaskan
melalui undang undang nomor 12 tahun 2O11 tentang pembentukan peraturan
perundang undagan sebagai berikut.
• Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah dilakuka dalam suatu
program penyusunan peraturan pemerintah
• Perencanaan perrautran pemerintah dikoordinasikan oleh menteri yang
menyelenggrakan urusan pemerintah dibidang hukum.
• Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah ditetapkan dengan keputusan
presiden.
• Rancangan peraturan pemerintahan berasal dari kementrian dan atau lembaga
pemerintah non kementrian sesuai dengan bidang tugasnya
5. Peraturan presiden (perpres)
• Muatan peraturan presiden berisi:
a. Yang diperintah oleh undang undang
b. Untuk melaksanakan peraturan pemerintah
c. Untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.
• Selanjutnya ditegaskan dalam undang undang no 12 tahun 2011 bahwa:
a) Perencanaan penyusunan perpres dilakukan dalam suatu progam
penyusunan perpres
b) Dalam penyusunan rancangan peraturam presiden, pemrakarsa
membentuk panitia antarkementrian/lembaga non kementrian
c) Pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan
perpres dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum.
6. Perda provinsi
• Mengenai perda provinsi, dalam UU no.12 Tahun 2011 diatur sebagai
berikut:
a. Materi muatan Perda Provinsi berisi materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan.
b. Perda Provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan / pidana
denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang undangan.
c. Perencanaan penyusunan Perda Provinsi dilakukan dalam Prolegda
Provinsi.
d. Penyusunan Prolegda Provinsi dilaksanakan oleh DPRD Provinsi dan
Perda Provinsi
Dll
7. Peraturan daerah kabupaten / kota (perda
kabupaten/kota)
• Dalam UU no 12 tahun 2011 diatur sebagai berikut:
a. Materi muatan perda kabupaten/kota berisi materi muatan dalam
rangka penyelenggaran otonomi daerah dan tugas pembantuan
serta menampung kondisi khusus daerah/penjabaran lebih lanjut
peraturan perundang undangan yang lebih tinggi.
b. Perda provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan atau
pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang
undangan
c. Ketentuan lainnya sama dengan ketentuan dalam penyusunan
perda provinsi, hanya tingkatannya saja yang berbeda, yaitu tingkat
kab. /kota
Proses penyusunan perda provinsi
1. Tahap I rapat paripurna
2. Tahap II rapat paripurna
3. Tahap III rapat komisi/gabungan komisi/panitia khusus
4. Tahap IV rapat paripurna
Kami dari kelompok 5 berterima kasih dan
meminta maaf bila ada kesalahan dalam
bentuk apapun
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Fenti Anita Sari
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
زكي عليا إبن محمد
 
Proses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundangProses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundangIdris Miaus
 
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptxPPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
MtsAlhidayahIbun
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3Adi Nugraha
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
yudikrismen1
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Rizza Magfira
 
Bab Tata Hukum Indonesia
Bab  Tata Hukum IndonesiaBab  Tata Hukum Indonesia
Bab Tata Hukum Indonesia
Fenti Anita Sari
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acara
Fakhrul Rozi
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Muhamad Arifudin
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapElanda Harviyata
 
Kedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMPKedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMP
lestaridiana28
 

What's hot (20)

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Proses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundangProses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundang
 
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
 
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptxPPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undanganMekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Arbitrase
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Bab Tata Hukum Indonesia
Bab  Tata Hukum IndonesiaBab  Tata Hukum Indonesia
Bab Tata Hukum Indonesia
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acara
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
 
Kedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMPKedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMP
 

Similar to pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN

Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
RezaOktaviaPutra
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
Nandya Guvita
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdf
MawardiWardi5
 
Undang-Undang
Undang-UndangUndang-Undang
Undang-Undang
Norsel Maranden
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
AnitaMusya
 
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfUU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
sahataps
 
Uu 12 tahun 2011
Uu 12 tahun 2011Uu 12 tahun 2011
Uu 12 tahun 2011
juannasoehardy
 
Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011buayyaa
 
UU no. 12 tahun 2011
UU no. 12 tahun 2011UU no. 12 tahun 2011
UU no. 12 tahun 2011
Noviati Indriani
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Ahmad Solihin
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
Yasmine Rusnandha
 
Power point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddinPower point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddin
Ahluddin Ahmad
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Bab7 MATERI MUATAN II.ppt
Bab7 MATERI MUATAN II.pptBab7 MATERI MUATAN II.ppt
Bab7 MATERI MUATAN II.ppt
arifwidodo40
 

Similar to pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN (20)

Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdfBahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdf
 
Undang-Undang
Undang-UndangUndang-Undang
Undang-Undang
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 
Ipu
IpuIpu
Ipu
 
Uu 10 2004
Uu 10 2004Uu 10 2004
Uu 10 2004
 
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfUU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
 
Uu 12 tahun 2011
Uu 12 tahun 2011Uu 12 tahun 2011
Uu 12 tahun 2011
 
Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011
 
UU no. 12 tahun 2011
UU no. 12 tahun 2011UU no. 12 tahun 2011
UU no. 12 tahun 2011
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
 
kelompok 2 pkn upt1.pptx
kelompok 2 pkn upt1.pptxkelompok 2 pkn upt1.pptx
kelompok 2 pkn upt1.pptx
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
 
Power point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddinPower point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddin
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Bab7 MATERI MUATAN II.ppt
Bab7 MATERI MUATAN II.pptBab7 MATERI MUATAN II.ppt
Bab7 MATERI MUATAN II.ppt
 

Recently uploaded

Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 

Recently uploaded (17)

Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 

pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN

  • 1. Bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
  • 2. KELOMPOK 4  Kodrat Rifat Irawan (16)  Naswa Lunara Tungga (20)  Naufal Nur Hady (21)  Praziztya Murtadha Muthahari (22)  Quarta Atsir Azaria Dewi (23)
  • 3. • Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan yang mengikat • Hukum di Indonesia memiliki asas “lex superiori derogate lex inferiori” artinya adalah peraturan yang lebih tinggi mengabaikan atau mengesampingkan peraturan di bawahnya • UU no 12 tahun 2011, peraturan perundang undangan yang diatur dalam undang undang ini meliputi undang undang dalam peraturan perundang undangan di bawahnya.
  • 4.
  • 5. Tata urutan peraturan perundang undangan nasional • Peraturan perundang undangan republik Indonesia memiliki jenis dan tata urutan tertentu. • Dalam sejarahnya tata urutan perundang undangan nasional telah mengalami beberapa perubahan, • Beberapa ketentuan yang mengatur mengenai jenis dan tata urutan peraturan perundang undangan yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia, antara lain sebagai berikut 1. ketetapan MPRS no. XX/MPRS/1966 2. ketetapan MPR no. III / MPR/ 2000 3. Undang undang no. 10 tahun 2004 4. Undang undang no. 12 tahun 2011
  • 6.
  • 7. 1. UUD 1945 • UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis yang merupakan peraturan Negara tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang undangan republik Indonesia.Hal hal yang bersifat lebih rinci diatur dalam peraturan perundang undangan di bawahnya. • BPUPKI yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945 • Sidang pertama bpupki berlangsung dari tanggal 29 mei-1 juni 1945 • Yang membahas dasar Negara Indonesia merdeka sebagai awal perumusan UUD
  • 8. • Pada tanggal 22 juni 1945 BPUPKI membuat panitia kecil yang beranggotakan 9 orang (panitia 9) • Pada persidangan ke 2, BPUPKI pada tanggal 13 juli 1945 menerima laporan hasil panitia perancang UUD dengan ir. Soekarno selaku ketua panitia yaitu • a. pernyataan Indonesia merdeka • B. pembukaan UUD • C. UUD (batang tubuh)
  • 9.
  • 10. 2. Ketetapan MPR • Ada 2 macam putusan MPR a) ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik kedalam maupun keluar majelis b) keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat kedalam majelis saja c) Pemenuhankenutuhan hukum dalam masyarakat Perencaanaan penyusunan UU dilakukan dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional). Penyusunan Prolegnas dilaksanakan oleh DPR dan pemerintahan. RUU dapat berasal dari Presiden, DPR/ atau DPD. Dasar ketentuannya adalah sebagai berikut : a) Pasal 5 UUD 1945 Ayat 1 b) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 1 c) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 3
  • 11. Semua RUU yang telah disetujui bersama disahkan oleh Presiden menjadi UU. A. Proses penyusunan UU Dilakukan dalam 3 tahap : 1. Proses penyiapan RUU 2. Proses pembahasan di DPR 3. Proses pengasahan dan Pengundangan Ditegaskan dalam UU no 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perpu yang ketentuannya 1. Proses penyiapan RUU Ketentuan umum sebagai berikut : a) RUU berasal dari DPR, presiden, dan DPD yang disertai naskah akademik kecuali APBN b) Penyusunan naskah akademik RUU dilakukan sesuai yang diatur UU c) RUU berasal dari DPR, Presden, maupun DPD yang diajukan kepada DPR d) RUU yang diajukan DPD tentang Otonomi daerah e) Untuk keperluan pembahasan RUU sesuai kebutuhan f) Apabila, DPR dan Presiden menyampaikan RUU yang materinya sama, yang dibahas adalah RUU yang disampaikan DPR.
  • 12. RUU yang diajukan oleh DPR, Presiden, dan DPD melalui proses berikut : Berdasarkan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata tertib MPR RI bab XIII,dijelaskan sebagai berikut. Pembuatan putusan-putusan majelis dilakukan melalui 4 tingkat pembicaraan,keempat itu adalah sebagai berikut: a) Tingkat 1 = pembahasan oleh badan pekerja majelis b) Tingkat 2 = pembahasan oleh rapat paripurna majelis c) Tingkat 3 = pembahasan oleh komisi/panitia Ad Hoc Majelis d) Tingkat 4 = pengambilan putusan oleh rapat paripurna majelis
  • 13.
  • 14. 3. Undang undang/ peraturan pemerintah pengganti undang undang • Undang undang dibuat oleh DPR bersama presiden, peraturan pemerintah pengganti UU dibuat oleh pemerintah untuk masalah yang genting. • Muatan yang harus diatur dengan UU maupun Perpu : a) pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945 b)Perintah suatu UU untuk diatur UU c)Pengesahan perjanjian internsional tertentu d)Tindak lanjut atas putusan MK
  • 15. 2.PROSES PEMBAHASAN DI DPR Proses pembahasan RUU di DPR mencakup hal hal berikut: a) Pembahsan RUU dilakukan oleh DPR bersama presiden/menteri yang ditugasi. b)Pembahasan RUU yang berkaitan dengan: 1. Otonomi daerah 2. Hubungan pusat dan daerah 3. pembentukan,pemekaran,dan penggabungan daerah 4. Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya 5. Perimbangan keuangan pusat dan daerah, dilakukan dengan mengikutsertakan DPD Pembahasan RUU selama proses pembahasan di DPR dilakukan melalui 2 tingkat pembicaraan, yaitu : a)Pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat badan legislasi, rapat badan anggaran, atau rapat panitia khusus. b)Pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna, pembicaraan tingkat II ini merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna.
  • 16. 3. PROSES PENGESAHAN DAN PENGUNDANGAN a. RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan presiden, disampaikan oleh pimpinan DPR kepada presiden untuk disahkan menjadi UU. b. Penyampaian RUU dilakukan dalam jengka waktu paling lama 7 hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama. c. RUU disahkan oleh presiden dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lama 30 hari terhitung sejak RUU disetujui oleh DPR dan presiden. d. Apabila RUU tidak ditandatangani oleh presiden dalam waktu 30 hari terhitung sejak RUU tersebut disetujui bersama, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib di undangkan. e. Selanjutnya, RUU yang telah disahkan menjadi UU, kemudia diundangkan dalam lembaran republik Indonesia.
  • 17.
  • 18. 4. peraturan pemerintah (pp) Fungsinya untuk menjalankan undang undang peraturan pemerintah ditegaskan melalui undang undang nomor 12 tahun 2O11 tentang pembentukan peraturan perundang undagan sebagai berikut. • Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah dilakuka dalam suatu program penyusunan peraturan pemerintah • Perencanaan perrautran pemerintah dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggrakan urusan pemerintah dibidang hukum. • Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah ditetapkan dengan keputusan presiden. • Rancangan peraturan pemerintahan berasal dari kementrian dan atau lembaga pemerintah non kementrian sesuai dengan bidang tugasnya
  • 19.
  • 20. 5. Peraturan presiden (perpres) • Muatan peraturan presiden berisi: a. Yang diperintah oleh undang undang b. Untuk melaksanakan peraturan pemerintah c. Untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan. • Selanjutnya ditegaskan dalam undang undang no 12 tahun 2011 bahwa: a) Perencanaan penyusunan perpres dilakukan dalam suatu progam penyusunan perpres b) Dalam penyusunan rancangan peraturam presiden, pemrakarsa membentuk panitia antarkementrian/lembaga non kementrian c) Pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan perpres dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
  • 21.
  • 22. 6. Perda provinsi • Mengenai perda provinsi, dalam UU no.12 Tahun 2011 diatur sebagai berikut: a. Materi muatan Perda Provinsi berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan. b. Perda Provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan / pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang undangan. c. Perencanaan penyusunan Perda Provinsi dilakukan dalam Prolegda Provinsi. d. Penyusunan Prolegda Provinsi dilaksanakan oleh DPRD Provinsi dan Perda Provinsi Dll
  • 23.
  • 24. 7. Peraturan daerah kabupaten / kota (perda kabupaten/kota) • Dalam UU no 12 tahun 2011 diatur sebagai berikut: a. Materi muatan perda kabupaten/kota berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaran otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah/penjabaran lebih lanjut peraturan perundang undangan yang lebih tinggi. b. Perda provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan atau pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang undangan c. Ketentuan lainnya sama dengan ketentuan dalam penyusunan perda provinsi, hanya tingkatannya saja yang berbeda, yaitu tingkat kab. /kota
  • 25. Proses penyusunan perda provinsi 1. Tahap I rapat paripurna 2. Tahap II rapat paripurna 3. Tahap III rapat komisi/gabungan komisi/panitia khusus 4. Tahap IV rapat paripurna
  • 26. Kami dari kelompok 5 berterima kasih dan meminta maaf bila ada kesalahan dalam bentuk apapun SEKIAN DAN TERIMAKASIH