Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengolahan pangan setengah jadi serealia. Dokumen tersebut menjelaskan jenis-jenis serealia, kriteria beras sebagai makanan pokok, komposisi kimia serealia, standar mutu, dan teknologi pengolahan serealia menjadi produk setengah jadi seperti kerupuk, pasta, dan bubuk minuman. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembuatan produk tertentu seperti tortilla,
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Nurhakiky
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.
Pengertian Konflik menurut Ahli :
• Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
• Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
• perbedaan antarindividu,
• perbedaan kebudayaan ,
• perbedaan kepentingan dan
• perubahan sosial.
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIReni H_dika BK
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional, yang didefinisikan sebagai proses penyatuan berbagai aspek sosial dan budaya menjadi satu kesatuan wilayah dan identitas nasional. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor pendukung dan penghambat tercapainya integrasi nasional, serta kesimpulan bahwa pembangunan integrasi masih diperlukan untuk mengendalikan konflik dan menjamin keutuhan bangsa.
Penjelasan mengenai apa itu vitamin A, fungsi dalam tubuh manusia, serta dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kelebihan dan kekurangan vitamin ini.
Download this file: http://adf.ly/OGMVg
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Lembaga sosial adalah sistem norma yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Terdapat berbagai jenis lembaga sosial seperti keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik yang memiliki fungsi untuk membantu masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengolahan pangan setengah jadi serealia. Dokumen tersebut menjelaskan jenis-jenis serealia, kriteria beras sebagai makanan pokok, komposisi kimia serealia, standar mutu, dan teknologi pengolahan serealia menjadi produk setengah jadi seperti kerupuk, pasta, dan bubuk minuman. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembuatan produk tertentu seperti tortilla,
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Nurhakiky
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.
Pengertian Konflik menurut Ahli :
• Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
• Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
• perbedaan antarindividu,
• perbedaan kebudayaan ,
• perbedaan kepentingan dan
• perubahan sosial.
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIReni H_dika BK
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional, yang didefinisikan sebagai proses penyatuan berbagai aspek sosial dan budaya menjadi satu kesatuan wilayah dan identitas nasional. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor pendukung dan penghambat tercapainya integrasi nasional, serta kesimpulan bahwa pembangunan integrasi masih diperlukan untuk mengendalikan konflik dan menjamin keutuhan bangsa.
Penjelasan mengenai apa itu vitamin A, fungsi dalam tubuh manusia, serta dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kelebihan dan kekurangan vitamin ini.
Download this file: http://adf.ly/OGMVg
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Lembaga sosial adalah sistem norma yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Terdapat berbagai jenis lembaga sosial seperti keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik yang memiliki fungsi untuk membantu masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang interaksi sosial dan tindakan sosial yang merupakan perbuatan manusia untuk mempengaruhi orang lain.
2. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu atau kelompok melalui kerjasama, persaingan, atau pertikaian.
3. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial seperti imitasi, sugest
Makalah ini membahas tentang ketahanan nasional, termasuk pengertian, asas-asas, dan upaya menjaganya. Asas-asas ketahanan nasional antara lain kesejahteraan, integral, mawas ke dalam dan luar, serta kekeluargaan. Upaya menjaganya meliputi penerapan asas-asas tersebut dan sifat mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi, dan kerjasama. Tanpa ketahanan nasional, negara tidak akan tangguh
Dokumen tersebut membahas tentang problematik diskriminasi. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian problematik dan diskriminasi serta faktor-faktor penyebab terjadinya diskriminasi dan perubahan sosial budaya. Dokumen tersebut juga membahas mengenai penyebab konflik di masyarakat. [/ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang email, mulai dari pengertian email, sejarahnya, kelebihan dan kekurangannya, penyedia email, serta cara membuat dan menggunakan akun email.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penggunaan gula, garam, dan asam dalam pengawetan makanan. Metode penggulaan, penggaraman, dan pengasaman digunakan untuk mengawetkan berbagai produk seperti selai, jelly, ikan asin, telur asin, dan acar. Dokumen juga menjelaskan proses dan kriteria mutu untuk beberapa produk tersebut.
Lemak merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak bermanfaat sebagai sumber energi, pelarut vitamin, dan melindungi organ dalam tubuh. Lemak dibutuhkan sekitar 20-30% dari total kebutuhan energi sehari. Kekurangan maupun kelebihan lemak dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Surimi merupakan daging ikan yang telah dilumatkan dan dicuci berulang-kali untuk menghilangkan bau, darah, pigmen, dan lemak, sehingga menghasilkan bahan yang putih dan memiliki sifat elastisitas gel yang tinggi. Surimi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan seperti bakso, sosis, dan kamaboko. Ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku surimi antara lain ikan remang, tenggiri
Beberapa faktor yang diduga menyebabkan timbulnya sariwan berulang pada kasus ini antara lain:
1. Defisiensi nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat
2. Riwayat penyakit gastritis yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan absorpsi nutrisi
Dokumen ini membahas tentang indra manusia khususnya lima indra utama (penglihatan, penciuman, pencicipan, perabaan, pendengaran) sebagai alat untuk menganalisis sifat sensori suatu produk. Juga dijelaskan proses penginderaan, atribut sensori, dan metode pengukuran respon indra untuk keperluan analisis sensori produk pangan. Mahasiswa diminta membuat makalah tentang kajian analisis sensori suatu produk pangan tertent
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)deywoon
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan penggunaan kata baku dan non baku dalam bahasa Indonesia. Diksi didefinisikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan agar diperoleh efek tertentu. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia sedangkan kata non baku tidak memenuhi standar baku. Dokumen ini memberikan contoh perbedaan penggunaan kata baku dan non baku
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia (SNI) tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang mengatur tentang ruang lingkup, acuan, definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, dan penandaan produk tepung terigu.
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...An Nisa Rizki Yulianti
An Nisa Rizki Yulianti (Mahasiswi Universitas Mercu Buana) 2019
NIM : 43218010031
Jakarta, Indonesia
PROF.DR.IR HAPZI ALI,MM,CMA (Dosen Pengampu)
Hukum Bisnis dan Lingkungan (Studi Kasus Pt Gudang Garam)
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang interaksi sosial dan tindakan sosial yang merupakan perbuatan manusia untuk mempengaruhi orang lain.
2. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu atau kelompok melalui kerjasama, persaingan, atau pertikaian.
3. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial seperti imitasi, sugest
Makalah ini membahas tentang ketahanan nasional, termasuk pengertian, asas-asas, dan upaya menjaganya. Asas-asas ketahanan nasional antara lain kesejahteraan, integral, mawas ke dalam dan luar, serta kekeluargaan. Upaya menjaganya meliputi penerapan asas-asas tersebut dan sifat mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi, dan kerjasama. Tanpa ketahanan nasional, negara tidak akan tangguh
Dokumen tersebut membahas tentang problematik diskriminasi. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian problematik dan diskriminasi serta faktor-faktor penyebab terjadinya diskriminasi dan perubahan sosial budaya. Dokumen tersebut juga membahas mengenai penyebab konflik di masyarakat. [/ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang email, mulai dari pengertian email, sejarahnya, kelebihan dan kekurangannya, penyedia email, serta cara membuat dan menggunakan akun email.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penggunaan gula, garam, dan asam dalam pengawetan makanan. Metode penggulaan, penggaraman, dan pengasaman digunakan untuk mengawetkan berbagai produk seperti selai, jelly, ikan asin, telur asin, dan acar. Dokumen juga menjelaskan proses dan kriteria mutu untuk beberapa produk tersebut.
Lemak merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak bermanfaat sebagai sumber energi, pelarut vitamin, dan melindungi organ dalam tubuh. Lemak dibutuhkan sekitar 20-30% dari total kebutuhan energi sehari. Kekurangan maupun kelebihan lemak dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Surimi merupakan daging ikan yang telah dilumatkan dan dicuci berulang-kali untuk menghilangkan bau, darah, pigmen, dan lemak, sehingga menghasilkan bahan yang putih dan memiliki sifat elastisitas gel yang tinggi. Surimi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan seperti bakso, sosis, dan kamaboko. Ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku surimi antara lain ikan remang, tenggiri
Beberapa faktor yang diduga menyebabkan timbulnya sariwan berulang pada kasus ini antara lain:
1. Defisiensi nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat
2. Riwayat penyakit gastritis yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan absorpsi nutrisi
Dokumen ini membahas tentang indra manusia khususnya lima indra utama (penglihatan, penciuman, pencicipan, perabaan, pendengaran) sebagai alat untuk menganalisis sifat sensori suatu produk. Juga dijelaskan proses penginderaan, atribut sensori, dan metode pengukuran respon indra untuk keperluan analisis sensori produk pangan. Mahasiswa diminta membuat makalah tentang kajian analisis sensori suatu produk pangan tertent
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)deywoon
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan penggunaan kata baku dan non baku dalam bahasa Indonesia. Diksi didefinisikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan agar diperoleh efek tertentu. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia sedangkan kata non baku tidak memenuhi standar baku. Dokumen ini memberikan contoh perbedaan penggunaan kata baku dan non baku
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia (SNI) tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang mengatur tentang ruang lingkup, acuan, definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, dan penandaan produk tepung terigu.
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...An Nisa Rizki Yulianti
An Nisa Rizki Yulianti (Mahasiswi Universitas Mercu Buana) 2019
NIM : 43218010031
Jakarta, Indonesia
PROF.DR.IR HAPZI ALI,MM,CMA (Dosen Pengampu)
Hukum Bisnis dan Lingkungan (Studi Kasus Pt Gudang Garam)
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran sosiologi SMA yang mencakup pengertian, sejarah, metode, dan objek kajian sosiologi serta berbagai gejala sosial. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang (1) pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, (2) metode ilmiah dalam sosiologi, dan (3) berbagai gejala sosial yang kompleks dan beraneka ragam di masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sosiologi, objek, dan metode sosiologi. Sosiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam masyarakat dengan pendekatan observasi terhadap interaksi sosial, struktur sosial, dan proses sosial. Objek sosiologi adalah masyarakat dan interaksi sosial. Metode yang digunakan sosiologi adalah kual
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat masyarakat, yang didefinisikan sebagai perwujudan kehidupan bersama manusia dimana terjadi proses sosial dan interaksi antar anggota. Dibahas pula pengertian dan struktur sosial masyarakat, pandangan filosofis tentang hakikat masyarakat seperti teori atomistik, organisme, dan integralistik, serta hubungan antara masyarakat dan pendidikan.
Bab I membahas latar belakang sosiologi dan keperawatan serta rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah. Bab II meninjau pengertian sosiologi, dinamika, dan dinamika kesehatan. Bab III membahas penerapan sosiologi dalam keperawatan dan dinamika kesehatan. Bab IV menyimpulkan bahwa proses sosial merupakan awal mempelajari sosiologi yang secara tidak sadar telah diketahui seseorang selama hid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian masyarakat, proses terbentuknya masyarakat, dan hubungan antara pendidikan dengan masyarakat.
2. Masyarakat didefinisikan sebagai kelompok manusia yang terorganisasi dan memiliki identitas bersama.
3. Proses terbentuknya masyarakat dimulai dari keluarga, suku, dan berkembang menjadi bangsa
LMCP 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
Pensyarah:
Prof. Dato' Ir. Riza Atiq Abdullah Bin O.K. Rahmat
Disediakan oleh :
Nur Suhada Binti Sudin | A180350
Rumusan: Kesejahteraan sosial merangkumi 3 aspek utama iaitu sudut ekonomi, alam sekitar dan sosial untuk mencapai pembangunan mapan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proses sosial membentuk komunikasi dan persepsi masyarakat melalui interaksi antar individu yang membentuk pengalaman dan pemahaman sosial, serta komunikasi yang mempengaruhi persepsi namun tetap memperhatikan nilai budaya yang ada.
Teks tersebut membahas tiga teori sosiologi yaitu teori fungsionalisme struktural, teori konflik, dan teori interaksionisme simbolik. Teori fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sistem yang saling terkait, teori konflik melihat masyarakat sebagai arena persaingan kelompok, sedangkan teori interaksionisme fokus pada interpretasi sosial dalam interaksi antarindividu. Ketiga teori ini memiliki pendekatan berbeda d
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakatTrisna Nurdiaman
Buku ini membahas struktur sosial, diferensiasi sosial, dan stratifikasi sosial dalam masyarakat. Materi pembelajaran disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif untuk membantu siswa memahami konsep-konsep sosiologi. Buku ini dilengkapi gambar pembuka pelajaran, format yang menarik, dan penggunaan bahasa sederhana sesuai tingkat siswa.
Similar to Pikp modul09 pikp ss sosial budaya (20)
Dokumen tersebut membahas konsep dan teori-teori motivasi, dimulai dari pengertian motivasi dan empat pendekatan dasar terhadap motivasi karyawan, diikuti dengan pembahasan perspektif isi dan proses pada motivasi yang meliputi teori-teori kebutuhan seperti Maslow dan Herzberg beserta implikasinya bagi manajemen sumber daya manusia."
Manajemen sumber daya manusia membahas strategi kompetitif SDM dalam membangun modal manusia, menghadapi globalisasi, dan menggunakan teknologi informasi. Dokumen ini juga menjelaskan proses penyusunan personalia termasuk perencanaan SDM, penarikan dan seleksi karyawan, pelatihan, dan pemberian kompensasi.
Dokumen tersebut membahas tentang koordinasi dan rentang manajemen. Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan kegiatan berbagai satuan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Ada tiga pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif yaitu menggunakan teknik manajemen dasar, meningkatkan koordinasi, dan mengurangi kebutuhan koordinasi. Rentang manajemen adalah jumlah bawahan yang bertangg
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan organisasi manajemen. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang lingkungan eksternal dan internal organisasi serta hubungannya dengan budaya perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan tugas, sedangkan lingkungan internal terkait dengan budaya perusahaan. Manajer perlu memahami lingkungan tersebut untuk mengelola organisasi dengan baik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manajemen dan pengelolaan, termasuk definisi, proses, dan fungsi-fungsi manajemen serta peran manajer.
2. Manajemen dijelaskan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Manajer memiliki peran penting dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
Dokumen tersebut membahas konsep pengawasan dan pengendalian manajerial. Pengawasan didefinisikan sebagai proses untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai, melalui penetapan standar, pengukuran kinerja, pembandingan hasil, dan tindakan koreksi. Ada tiga tipe pengawasan yaitu pendahuluan, saat berlangsung, dan umpan balik. Alat bantu pengawasan meliputi manajemen pengecualian dan sist
Dokumen ini membahas tentang kategori dan jenis-jenis sumberdaya ikan di perairan Indonesia berdasarkan statistik perikanan. Ada lima kategori ikan utama yaitu ikan bersirip, binatang berkulit keras, binatang berkulit lunak, binatang air lain, dan tanaman air. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan jenis-jenis penting dari kategori ikan bersirip seperti ikan sebelah dan ikan lidah.
Ekosistem perairan tawar merupakan habitat penting bagi berbagai biota. Dokumen ini membahas tentang definisi ekosistem perairan tawar, fungsi dan manfaatnya dalam siklus hidrologi dan mitigasi bencana, serta dampak pembangunan terhadap ekosistem perairan seperti eutrofikasi dan perubahan habitat akibat pembendungan dan pelurusan sungai.
Modul ini membahas tentang pengertian laut dan pembagian wilayah laut. Laut merupakan kumpulan air asin yang luas dan menutupi sekitar 70% permukaan bumi. Secara vertikal, laut dibagi menjadi beberapa wilayah berdasarkan kedalaman. Secara horizontal, laut terbagi menjadi empat samudera besar yaitu Samudera Pasifik, Hindia, Atlantik, dan Arktik. Modul ini juga menjelaskan beberapa istilah terk
1. P a g e | 1
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
A. Pokok Bahasan : SubSistem SosialBudaya Perikanan
B. Diskripsi Singkat : Interaksi sebagai bagian sentral dari sistem sosial, pola awal
manusia berinteraksi secara umum ada tiga, yaitu resiprositas,
redistribusi dan exchange, interaksi mampu menimbulkan
integrasi maupun disintegrasi sistem sosial. Manusia
mengalami evolusi sosiobudaya dari food gather sampai ke
industrial, model analogi dapat menjelaskan dinamika interaksi
sosial..
C. Tujuan Instruksional Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan unsur dan mekanisme interaksi sosial
2. Mahasiswa mampu menjelaskan adanya ketiga pola dan ciri-ciri pokok dari ketiga
pola.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa redistribusi dan resiprositas mampu
menahan laju disintegrasi dalam masyarakat.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan evolusi linier dalam masyarakat perikanan.
5. Mahasiswa dapat secara sederhana menjelaskan model analogi dalam hubungan
sosial patrón-client dalam masyarakat.
D. Isi Pokok Bahasan:
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Sebagai pengingat tentang sistem, sebagaimana disampaikan sebelumnya: “satu set
yang terdiri dari berbagai komponen yang satu sama lain saling mempengaruhi/
saling tergantung (inter relationship)”. Komponen = subsistem, ia juga sebagai
sebuah system juga.
Perhatikan kedua gambar berikut:
Gamar 1. Motor dan tubuh manusia sebagai sebuah sistem.
2. Page 2 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Sepeda motor adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem: rem, mesin,
lampu dan sebagainya. Tubuh manusia juga terdiri dari berbagai subsistem: pancaindera,
pencernaan, pernafasaan, dan sebagainya. Semua subsistem yang ada merupakan sebuah
sistem juga. Demikian juga yang ada dalam sebuah sistem sosial.
Kemudian apa itu sosial? Sosial berarti ada hubungan sosial antara manusia yang satu
dengan manusia lainnya. Sebuah kata yang dapat mewakili kata sosial adalah interaksi.
Perhatikan Kotak 1. berikut ini
Social system is a central term in sociological systems theory. The term draws a line to
ecosystem, biological organisms, psychical systems and technical systems. They all
form the environment of social systems. Minimum requirements for a social system is
interaction of at least two personal systems or two persons acting in their roles. The
first who formulated a systematic theory of social systems was Talcott Parsons where it
was a part of his AGIL paradigm yet the social system is only a segment (or a
"subsystem") of what Parsons calls action theory; however, Vilfredo Pareto had used the
term, "social system," earlier but only as a sketch and not as an overall analytical
scheme in the sense of Parsons (www. Wikipedia, dl 2012).
Konsep AGIL Parsons menjelaskan bahwa sistem dapat berjalan jika keseleuruhan subsistem
juga berjalan dengan baik. AGIL adalah kepanjangan dari hal-hal berikut ini (Ritzer dan
Goodman, 2010)
Adaptation (Adaptasi):
Sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan
kebutuhannya.
Goal Attainment: (Pencapaian Tujuan):
Sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuannya.
Integration (Integrasi):
Sebuah sistem harus mengatur antarhubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya.
Sistem juga harus mengelola antarhubungan ketiga fungsi lainnya (A, G, L)
Latency (latensi atau pemeliharaan pola)
Sebuah sistem harus memperlengkapi, memelihara, memperbaiki, baik motivasi individual
maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi.
Sebuah masyarakat akan mampu bertahan jika mampu mempertahankan eksistensi dari
masing-masing subsistem.
3. Page 3 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Interaksi sosial itu terjadi jika ada dua unsur utama, yaitu adanya kontak dan
komunikasi Perhatikan gambar 2 berikut:
Gambar 2. Interaksi sosial terjadi karena ada aksi, ada pemaknaan dan ada sebuah
reaksi sesuai dengan pemaknaan suatu aksi.
1.2. Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan bahwa masyarakat adalah sebuah sistem yang
sangat luas dan kompleks.
Mahasiswa mampu menjelaskan adanya subsistem dalam masyarakat dan
keterkaitan antar sistem yang ada, sehingga perubahan dalam sebuah subsistem
akan berdampak pada subsistem lain dan keseluruhan sistem sosial yang ada.
4. Page 4 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
2. INTERAKSI YANG MEMBENTUK SISTEM
2.1 Pola awal interaksi sosial.
Dasar interaksi itu menurut pada ahli sosiologi dan antropologi adalah adanya perhitungan
ekonomi dan psikologi dasar. Para ahli sosiologi menyatakan bahwa interaksi itu selalu
didorong oleh adanya perhitungan cost dan reward. Orang akan selalu menghitung berapa
cost yang telah dikeluarkan untuk memperoleh reward. Atau disebutkan oleh Malinoski
bahwa keseluruhan kehidupan manusia itu didasarkan pada take dan give.
2.1.1 Resiprositas.
Secara umum ada tiga pola interkasi sosial yaitu resiprositas, redistribsi dan exchange. Ada
yang menyatakan bahwa resiprositas merupakan hubungan sosial yang terjadi atas orang-
orang yang memiliki status yang sama. Namun dalam kajian ini digunakan sebah
pernyataan Service (1966) bahwa resiprositas adalah bentuk umum dari seluruh pertukaran
sosial.
Resirporitas dibagi dalam tiga bentuk, yaitu : (1) umum/sama rata atau Generelized
Reciprocity, (2) Balance atau seimbang, dan (3) Negatif.
Resiprositas umum cenderung bersifat altruistik dengan arus searah dari pihak yang
memiliki sumberdaya mengarah pada pihak yang kurang memiliki. Sebagai contoh dari
orangtua kepada anak-anaknya, dari orang-orang yang kaya ke pihak orang-orang yang
miskin. (lihat Gambar 3)
Gambar 3. Visualisasi dari resiprositas sama rata/umum.
Resiprositas seimbang merupakan pertukaran bersifat langsung, pengembalian segera
dilakukan dan senilai dengan barang atau jasa yang diterima. Resiprositas ini kurang
bersifat mempribadi dan bersifat ekonomis. Sebagai contoh ketika dua orang
melakukan transaksi ekonomi yang sebelumnya tidak saling mengenal. Ketika anda
sedang membeli barang di super market atau di pasar maka anda telah melakukan
resiprositas seimbang. Gambar 4 memberikan visual tentang bentuk resiprositas
seimbang.
5. Page 5 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Gambar 4. Visualisasi dari Resiprositas Seimbang
Resiprositas negatif berprinsip pada sebuah ungkapan “mendapat sesuatu tanpa
kehilangan sesuatu”; atau berusaha memperoleh keuntungan berlipat ganda. Misalnya
pada sebuah jual beli dengan penawaran rendah antara pedagang ikan yang
memberikan pinjaman uang kepada nelayan. Sebuah perjanjian paksa yang terjadi
antara dua pihak dalam sebuah transaksi, juga merupakan sebuah resiprositas negative.
Kegiatan-kegiatan mencuri, menipu, korupsi adalah contoh dari bentuk-bentuk
resiprositas negatif (Lihat Gambar 5)
Gambar 5. bentuk-bentuk resiprositas negatif
2.1.2 Redistribusi
Dinyatakan oleh Service (1966) bahwa redistribusi merupakan sebuah pola
pengumpulan barang dan jasa pada suatu titik pusat tertentu (raja, kepala suku,
organisasi tertentu), dan kemudian barang dan jasa tersebut dikembalikan secara
merata kepada masyarakat luas. Di pedesaan di Indonesia pada masa lalu ada dalam
bentuk “lumbung padi”. Ketika panen para petani mengumpulkan sebagian dari hasil
panen dan kemudian di musim paceklik dibagikan kepada seluruh petani. (Gambar 6)
Gambar 6. Visualisasi dari redistribusi.
6. Page 6 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
2.1.3. Exchange : Pertukaran Pasar
Menurut Service (1966) exchange adalah hubungan timbal-balik antara orang-orang
yang mana aturan hubungan itu dibentuk oleh kekuatan pasar yang menciptakan
terbentuknya suatu harga. Bentuk ini mirip dengan balance reciprocity. Perlu
diperhatikan bahwa dalam sosiologi dikenal juga dengan teori pertukaran (exchange
theory), yang dikembangkan oleh Homans, dan Blau (Ritzer dan Goodman, 2010).
Bahasan tentang teori ini ada dalam mata kuliah Sosiologi Perikanan.
2.2. Pola interkasi dan integrasi sistem sosial
Resiprositas (terutama yang umum/sama rata) dan redistribusi mampu menjadi system
itu tetap terintegrasi. Resiprositas seimbang dan negative, dan exchange cenderung
menjadikan system sosial mengalami disintegrasi. Perhatikan gambar berikut ini
(Gambar 7)
Gambar 7. Pola interaksi dan Integrasi Sistem Sosial
Pembangunan yang dilaksanaka pemerintah dapat mendorong sistem untuk mengalami
integrasi maupun disintegrasi. Pembangunan yang berorientasi kepada ekonomi
konvensional sering menjadikan masyarakat terpolarisasi, yang miskin menjadi semakin
miskin.
7. Page 7 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
3. EVOLUSI DAN ANALOGI
3.1. Evolusi sosiobudaya
Masyarakat nelayan secara umum di Indonesia dalam tataran evolusi sosio-budaya
berada pada perkembangan awal. Sukadana (1983), menyampaikan bahwa perubahan
antroposere dalam kehidupan manusia ada enam tingkatan, mulai dari: food gather,
hunting and fishing, pastoral nomad, agriculture, industry dan terakhir urban.
Koentjaraningrat (1985) juga menggunakan pendekatan evolusi ini, yang dimulai dari:
meramu, perikanan, dan kemudian pertanian (dari perladangan berpindah sampai ke
pertanian menetap). Dengan demikian, perspektif evolusioner masih relevan digunakan
sebagai dasar memahami dinamika masyarakat nelayan, apalagi dalam kehidupan
masyarakat nelayan yang terikat habitat (Susilo, 2010).
Evolusi sosiobudaya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 8. Visualisasi dari Evolusi sosiobudaya menurut Sukadana (1983)
3.2. Model analogi untuk mendeskripsikan pola interaksi
Interaksi dalam sistem patron-client dapat dijelaskan dengan model analogi, seperti
Gambar 9 di bawah ini. Kehidupan nelayan itu identik dengan pitoplankton yang siap
dimangsa oleh zooplankton (pedagang) dalam sistem jua-beli hasil tangkapan. Pada musim
paceklik kebutuhan hidup nelayan semakin meningkat dan diikuti oleh meningkatnya
kesemapatan pedagang untuk memberikan pinjaman. Pada musim ikan ketika hasil
tangkapan mulai diperoleh, maka secara bertahap pinjaman mereka juga akan menurun.
Namun di akhir musim ikan jumlah penghasilan nelayan tidak mampu untuk membayar
semua hutang. Fase-fase hubungan sosial adalah sebagai berikut (Susilo, 1986).
8. Page 8 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Gambar 9. Model analogi interaksi dalam hubungan patron-client (Susilo,1986).
Fase I : Kondisi kehidupan nelayan yang penuh “ketidaktentuan”, mengidentikkan
mereka pada suatu posisi siap untuk “dimangsa”. Dengan analogi dinamika populasi
zooplankton dari Davis (1956) maka populasi nelayan dapat digambarkan sebagai
berikut (Lihat Gambar 10)
Pada fase ini dimungkinkannya terjadi suatu hubungan antara orang-orang yang ingin
mempertahankan hidupnya (hak atas subsistensi) dengan bantuan dan orang-orang
yang menarik keuntungan atas bantuan yang diberikan. Sebuah tata hubungan atas
dasar mutualisme. Keuntungan pinjaman oleh nelayan semakin meningkat dimusim
paceklik dan diikuti oleh kesempatan tengkulak untuk memberikan pinjaman.
Kebutuhan pinjaman nelayan menurun dimusim ikan, begitu juga diikuti oleh
menurunya tingkat kesempatan tengkulak. Tetapi pada periode waktu berikut
kebutuhan pinjaman nelayan tidak kembali pada titi B1, tetapi berada pada titik A1
demikian pula yang terjadi pada tingkat kesempatan tengkulak. Garis AB adalah suatu
keadaan atau peningkatan ketergantungan nelayan pada tengkulak.
Fase II : Suatu ketergantungan tingkat awal, tengkulak mendapat kesempatan untuk
melakukan perjanjian-perjanjian jual-beli yang tidak adil. Agar nelayan merasakan itu
sebagai adil, perjanjianya memerlukan persetujuan nelayan sehingga pada fase ini,
nelayan masih menganggap bahwa tengkulak perlu hadir.
Jika tidak terjadi persetujuan dari nelayan, nelayan akan memcari sumber pinjaman
lain. Sehingga perjanjian mengenai harga dan bunga atas pinjaman belum bersifat
eksploitatif. Harga ikan bisa berkurang, sama atau lebih dengan harga pasar dan bunga
pinjaman masih relatif rendah. Persetujuan nelayan pada tahap ini masih dapat disebut
sebagai persetujuan dalam arti yang sebenarnya (bukan sebagai keterpaksaan).
Karena masih memenuhi kritiria tentang keadilan, (lihat Scott, 1983; 244-249).
Perjanjian itu belum mengancam taraf hidupnya, sehingga nelayan belum atau tidak
berpaling kepada sumber lain. Nelayan masih merasakan kesepadanan pertukaran itu
sebagai harga yang adil sehingga nelayan menerima tata hubungan itu.
Fase III. : Karena nelayan tidak merasakan dieksploitasi maka tengkulak semakin
leluasa untuk melakukan perjanjian-perjanjian jual-beli lebih tidak adil. Keadaan ini
menyebabkan nelayan berada pada tingkat ketergantungan yang lebih tinggi. Justru
9. Page 9 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
pada fase ini nelayan enggan untuk memutuskan hubungan, suatu keadaan yang
diciptakan oleh tengkulak untuk memperkokoh posisinya. Kedudukan tengkulak yang
telah diperkokoh itu memungkinkan eksploitasi lebih mendalam. Walaupun nelayan
sebenarnya merasakan ketidak adilan itu, tetapi ia sudah tidak kuasa untuk
menghindari.
Untuk mengatakan bahwa dalam fase ini lebih tidak adil dari fase II memang agak sulit.
Tetapi yang jelas ada peningkatan perjanjian lebih tinggi dari fase II. Masalahnya,
mengapa nelayan berharap memperkokoh hubungan ini ? Dalam fase ini ia terpaksa
menerima juga walaupun pertukaran semakin tidak seimbang, nelayan tunduk kepada
kekuasaan tengkulak. Sebagaimana disebut oleh Scott, 1983; 268) bahwa bila
resiprositas membaik maka status elite diterima dengan ikhlas dan sikap hormat,
kebalikan dari itu ia bukan hormat tetapi tunduk.
Hak atas subsistensi adalah penentu kewajiban timbal balik yang utama, sebagai
kewajiban yang minimal kaum elite (Scott, 1983; 278). Bagaiman kalau pertukaran
semakin merugikan nelayan dan telah mengancam pada batas subsistensi ? Mungkin
nelayan tidak dapat menuntut kewajiban kepada tengkulak kerena kewajiban atas itu
(menurut nelayan) bukan sebagai tanggung jawab tengkulak, tetapi sebagai kewajiban
alam (laut) untuk menyediakan ikan lebih banyak. Yang dapat nelayan tuntut (lebih
tepat berharap) adalah penambahan pinjaman atau penundaan pembayaran. Walaupun
mungkin, dengan bunga lebih tinggi itu, masih lebih baik bagi nelayan. Sehingga ia
mengambil keputusan : lebih baik berada dalam ketergantungan tetapi terjamin dari
pada bebas tampa jaminan. (Scott, 1983 : 283). Disini tidak berhenti bahwa tidak ada
alternatif pinjaman dari sumber lain (bank, KUD). Tetapi, cukupan ia memiliki jaminan
pinjaman (atau borg) untuk bahan kredit formal ? Prosedur peminjaman dan
pembayaran sistem tengkulak laebih fleksibel bila dibanding dengan badan kredit
formal (Partadiredja, 1982; Bailey. 1983).
Fase IV : Tengkulak dapat dengan mudah melakukan perjanjian-perjanjian tampa harus
melalui persetujuan dengan nelayan.
Ia harus tunduk pada kekuasaan itu, dan nelayan akan memenuhi hampir segala
permintaan tengkulak termasuk permintaan untuk tidak menjual ikan di TPI.
Memang tidak mudah untuk menarik kesimpulan apakah terjadi eskploitasi nelayan oleh
tengkulak atau tidak ? Tetapi jika sampai pada fase IV sulit juga untuk tidak
mengatakan bahwa keadaan itu eksploitatif. Agar ada suatu kreteria yang pasti tentang
eksploitasi tengkulak pada nelayan, maka perlu ditambah ukuran-ukuran pelengkap.
Ukuran itu adalah perbandingan antara aturan jual-beli antara nelayan dan tengkulak
dan nelayan dengan bukan tengkulak. Misal ukuran itu adalah mengenai harga beli
hasil tangkap, dibandingkan antara harga pasar dengan harga beli oleh tengkulak. Jika
harga beli lebih rendah dengan harga pasar nelayan merasa keberatan, tetapi ia masih
menerima hal itu, berarti ada eksploitasi. Tentang harga beli ini tentunya bulan satu-
satunya ukuran, tetapi masih banyak lagi, misal tentang bunga pinjaman dan lain-lain.
Analisis teoretis di atas ternyata tidak sepenuhnya sesuai kondisi di lapang. Studi yang
dilakukan Qoid et al., (1993) dan Setiawan et al.,(1993) menunjukkan bahwa hubungan
sosial yang terjadi bukan sepenuhnya bersifat eksploitatif. Hubungan tersebut berada dalam
system sosial patron-client, yang lebih merupakan sebuah hubungan asuransi sosial.
10. Page 10 of 10
Pengantar Ilmu Kelautan & Perikanan- Subsistem SosialBudaya Perikanan
Susilo E - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
REFERENSI
1. Abercrombie, N., S. Hill and B. S. Turner (2000), 'Social structure' in The Penguin
Dictionary of Sociology, 4th ed., Penguin, London, pp. 326-327.
2. Budiharjo, Miriam. 19… M Kuasa dan Wibawa.
3. Koentjaraningrat, 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat. Jakarta
4. Ritzer, George dan Doglas J. Goodman (eds.). 2005. Teori Sosiologi Modern.
Prenada Media. Jakarta
5. Servcive, Elman. 1966. The Hunters. Prentice-Hall Inc., Engelwood, New Jersey.
6. Scott, James C, 1983. Moral Ekonomi Petani : Pergolakan Dan Subsistensi Di Asia
Tenggara, Cetakan Ke-2 Edesi Bahasa Indonesia. Jakarta. LP3ES.
7. Sukadana, A. Adi. 1983. Antropo-Ekologi. Airlangga University Press. Surabaya.
8. Susilo, Edi, 1986. “Nelayan di Antara Tengkulak dan Tempat Pelelangan Ikan:
Suatu Kajian Teoretik”, Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Ilmu Sosial,
15-19 Desember 1986 di Ujung Pandang.
9. Qoid, Abdul et al. 1993. Analisis Sosial Ekonomi Pembiayaan dan Perkreditan Pola
Pengamba‟ di Muncar dan Lekok. Jawa Timur. Jurnal Universitas Brawijaya Vol. 6.
hal. 82-102. Universitas Brawijaya, Malang.
10. Setiawan, Edi Susilo dan Abdul Qoid. 1993. “Peranan Pedagang dan KUD/TPI
dalam Usaha Penangkapan Ikan, Studi Kasus dengan Pendekatan
„Ketergantungan‟ dan Inovasi di Pacitan. Buletin Ilmiah Perikanan. Edisi-2. Hal. 61-
79. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.
PROPAGASI
Latihan dan Diskusi
1. Jika sistem sosial berubah, misalnya hubungan patron-client yang akan
diganrikan oleh KUD/TPI, maka bagaimana dengan sistem secara keseluruhan
di kawasan pesisir?
2. Selain model analogi, model apa lagi yang sering digunakan dalam analisis
keilmuan?
A. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1.Mengapa sistem perikanan itu bersifat mendunia?