Ketidakmampuan janin mempertahankan pertumbuhan yang diharapkan sesuai dengan kurva pertumbuhan yang telah terstandarisasi dengan atau tanpa adanya KMK.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
USG penting untuk kehamilan karena aman, tidak invasif, dan dapat mendeteksi kelainan janin. USG 2D tetap menjadi standar untuk kehamilan sementara USG 3D dan 4D lebih bersifat hiburan. Tenaga kesehatan perlu memahami prinsip dan aplikasi USG untuk manajemen kehamilan dan deteksi dini kelainan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
USG penting untuk kehamilan karena aman, tidak invasif, dan dapat mendeteksi kelainan janin. USG 2D tetap menjadi standar untuk kehamilan sementara USG 3D dan 4D lebih bersifat hiburan. Tenaga kesehatan perlu memahami prinsip dan aplikasi USG untuk manajemen kehamilan dan deteksi dini kelainan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tingkat maserasi kematian janin. Kematian janin dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan masa kehamilan, yaitu golongan I (kematian sebelum 20 minggu), golongan II (kematian antara 20-28 minggu), golongan III (kematian sesudah 28 minggu), dan golongan IV (kematian yang tidak termasuk golongan sebelumnya). Tingkat maserasi janin terdiri dari maserasi grade 0 h
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV, meliputi penjelasan mengenai penularan HIV dari ibu ke anak, diagnosis infeksi HIV pada anak, serta rekomendasi penggunaan antiviral profilaksis dan kotrimoksazol untuk mencegah penularan lebih lanjut."
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan tes sederhana untuk mendeteksi kanker serviks dengan mengoleskan asam asetat pada serviks dan melihat apakah muncul bercak putih. Tes ini mudah dilakukan, murah, dan dapat digunakan untuk skrining awal kanker serviks. Jika hasil positif, perlu dilanjutkan dengan biopsy untuk konfirmasi diagnosis.
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisharry christama
Penyakit trofoblas adalah kelompok penyakit tumor sel trofoblas plasenta yang dapat berupa mola hidatidosa, mola invasif, koriokarsinoma atau tumor situs trofoblas persisten. Gejala utama meliputi perdarahan vagina dan kadar beta-hCG yang meningkat. Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, ultrasonografi dan biopsi. Penanganannya berupa evakuasi, kemoterapi, atau kombinasi tergantung jen
Prolaps uteri adalah kondisi jatuhnya rahim akibat melemahnya otot penyangga rahim. Terdiri dari 3 derajat berat, dari sedikit turun hingga keluar vagina. Gejala klinis berupa rasa asing di genitalia, sakit panggul, gangguan seksual dan buang air kecil. Pemeriksaan menentukan posisi portio. Penatalaksanaan meliputi latihan otot, alat bantu (pessarium), atau operasi seperti vent
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek perkembangan janin dan plasenta, termasuk pemantauan kesejahteraan janin, komplikasi kehamilan, dan kelainan-kelainan plasenta.
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tingkat maserasi kematian janin. Kematian janin dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan masa kehamilan, yaitu golongan I (kematian sebelum 20 minggu), golongan II (kematian antara 20-28 minggu), golongan III (kematian sesudah 28 minggu), dan golongan IV (kematian yang tidak termasuk golongan sebelumnya). Tingkat maserasi janin terdiri dari maserasi grade 0 h
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV, meliputi penjelasan mengenai penularan HIV dari ibu ke anak, diagnosis infeksi HIV pada anak, serta rekomendasi penggunaan antiviral profilaksis dan kotrimoksazol untuk mencegah penularan lebih lanjut."
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan tes sederhana untuk mendeteksi kanker serviks dengan mengoleskan asam asetat pada serviks dan melihat apakah muncul bercak putih. Tes ini mudah dilakukan, murah, dan dapat digunakan untuk skrining awal kanker serviks. Jika hasil positif, perlu dilanjutkan dengan biopsy untuk konfirmasi diagnosis.
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisharry christama
Penyakit trofoblas adalah kelompok penyakit tumor sel trofoblas plasenta yang dapat berupa mola hidatidosa, mola invasif, koriokarsinoma atau tumor situs trofoblas persisten. Gejala utama meliputi perdarahan vagina dan kadar beta-hCG yang meningkat. Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, ultrasonografi dan biopsi. Penanganannya berupa evakuasi, kemoterapi, atau kombinasi tergantung jen
Prolaps uteri adalah kondisi jatuhnya rahim akibat melemahnya otot penyangga rahim. Terdiri dari 3 derajat berat, dari sedikit turun hingga keluar vagina. Gejala klinis berupa rasa asing di genitalia, sakit panggul, gangguan seksual dan buang air kecil. Pemeriksaan menentukan posisi portio. Penatalaksanaan meliputi latihan otot, alat bantu (pessarium), atau operasi seperti vent
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek perkembangan janin dan plasenta, termasuk pemantauan kesejahteraan janin, komplikasi kehamilan, dan kelainan-kelainan plasenta.
1. Plasenta adalah organ endokrin terbesar yang menghasilkan berbagai hormon seperti steroid, peptida, faktor pertumbuhan, dan sitokin.
2. Hormon-hormon plasenta seperti progesteron dan estrogen berperan penting dalam kehamilan.
3. Hormon-hormon lain seperti hCG dan hPL berfungsi untuk mempertahankan kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat berakibat fatal bagi bayi apabila tidak ditangani dengan tepat. Dokumen juga membahas mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganan asfiksia serta hubungannya den
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat berakibat fatal bagi bayi apabila tidak ditangani dengan tepat. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganan asfiksia s
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat berakibat fatal bagi bayi apabila tidak ditangani dengan tepat. Dokumen juga membahas faktor-faktor risiko, gejala, diagnosis, dan penanganan asfiksia pada bayi bar
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan plasenta, organ penting untuk kelangsungan kehamilan yang berperan dalam pertukaran oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan janin. Plasenta tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan janin, dengan korelasi antara berat plasenta dan berat badan lahir rata-rata. Gangguan pada plasenta dapat memengaruhi pertumbuhan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum dan hubungannya dengan neonatus prematur. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia janin, komplikasi kehamilan dan persalinan, atau kondisi bayi seperti prematuritas. Asfiksia dapat berdampak buruk bagi bayi jika
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaWarnet Raha
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara asfiksia dan neonatus prematur. Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti solusio plasenta, kehamilan prematur, dan komplikasi selama persalinan. Neonatus prematur merupakan bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan, yang rentan mengalami asf
Solusio plasenta adalah pelepasan seluruh atau sebagian plasenta sebelum persalinan, yang dapat menyebabkan perdarahan berbahaya pada ibu hamil. Faktor risiko solusio plasenta meliputi umur ibu tua, kehamilan ganda, dan penyakit seperti hipertensi. Penanganannya membutuhkan perawatan medis di rumah sakit untuk mencegah komplikasi serius bagi ibu dan janin."
Tiga faktor utama yang memengaruhi kehamilan adalah faktor fisik dan penyakit ibu, gizi, dan faktor psikologis. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin secara positif maupun negatif tergantung kondisinya.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Definisi
• Ketidakmampuan janin mempertahankan
pertumbuhan yang diharapkan sesuai dengan kurva
pertumbuhan yang telah terstandarisasi dengan atau
tanpa adanya KMK.
• Janin KMK diartikan sebagai janin dengan taksiran
berat janin (TBJ) atau lingkar perut janin pada
pemeriksaan USG yang kurang dari persentil 10
• Pertumbuhan janin terhambat menunjukkan
terhambatnya potensi pertumbuhan secara genetik
yang patologis, sehingga didapatkan adanya bukti-bukti
gangguan pada janin seperti gambaran Doppler yang
abnormal, dan berkurangnya volume cairan ketuban.
3. Klasifikasi
• PJT simetris adalah janin yang secara
proporsional berukuran badan kecil. Gangguan
pertumbuhan janin terjadi sebelum umur
kehamilan 20 minggu yang sering disebabkan
oleh kelainan kromosom atau infeksi
• PJT asimetris adalah janin yang berukuran badan
tidak proporsional, gangguan pertumbuhan janin
terjadi pada kehamilan trimester III, sering
disebabkan oleh insufisiensi plasenta
4. PJT Simetris
• Faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi
pada awal kehamilan yaitu saat fase hiperplapsia
(biasanya akibat kelainan kromosom dan infeksi),
akan menyebabkan PJT yang simetris.
• Jumlah sel berkurang dan secara permanen akan
menghambat pertumbuhan janin dan
prognosisnya jelek
• Penampilan klinisnya berupa proporsi tubuh yang
tampak normal karena berat dan panjangnya
sama-sama terganggu, sehingga indeks
ponderalnya normal.
5. PJT Asimetris
• Faktor yang menghambat pertumbuhan
terjadi pada saat kehamilan lanjut, yaitu saat
fase hipertrofi (biasanya akibat gangguan
fungsi plasenta, misalnya pada preeklampsia),
akan menyebabkan ukuran selnya berkurang,
menyebabkan PJT yang asimetris yang
prognosisnya lebih baik.
• Lingkaran perutnya kecil, skeletal dan kepala
normal, dan indeks ponderalnya abnormal.
6. Faktor Resiko PJT Simetris dan Asimetris
SVD:Spontaneous Vaginal Delivery
Operative vaginal are either forceps
or vacuum.
Connor, et al., 2015
7. Fisiologi Kehamilan
• Adaptasi kardiovaskular ibu harus memberikan
perfusi uterus yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan dari janin yang berkembang dan
tumbuh dengan menyediakan transportasi nutrisi
dan oksigen ke plasenta dan janin.
• Perfusi uterus pada manusia meningkat dari 50
ml / menit dalam sepuluh minggu kehamilan
sebanyak 1300 ml / menit pada akhir kehamilan
(Sankaran dan Kayle, 2009).
8. Sirkulasi Plasenta
• Sirkulasi plasenta manusia digambarkan
sebagai hemokorial yang dibandingkan
dengan epitheliochorial di beberapa hewan
coba. Jenis khusus ini dari plasentasi adalah
untuk memastikan bahwa kapiler janin-
plasenta dilindungi dari fluktuasi perfusi aliran
darah plasenta ibu, termasuk tingkat aliran
dan tekanan.
9. Sirkulasi Plasenta
• Sirkulasi janin
memungkinkan
pasokan istimewa
nutrisi, pertama ke
hati (70-80%) dan
kemudian ke jantung,
dengan aliran darah
yang kaya nutrisi
dalam atrium kanan
ke myocardium dan
otak (Kiserud, 2001).
Sankaran dan Kyle, 2009
10. Transer Nutrien (Cettin, 2001; Battalia, 2001)
• Pertumbuhan dan perkembangan janin tergantung pada
penyediaan oksigen yang memadai dan substrat dari
sirkulasi ibu ke janin melalui plasenta.
• Asam amino dan glukosa adalah substrat utama, yang
memiliki peran penting dalam pertumbuhan janin.
kebutuhan asam amino terkait dengan sintesis protein,
konversi ke substrat lain dan oksidasi.
• Mekanisme plasenta yang terlibat dalam asam amino hasil
transportasi di kedua konsentrasi intraseluler tinggi asam
amino dalam plasenta dan rasio ibu / janin lebih besar dari
1 untuk hampir semua asam amino.
• Beberapa asam amino tidak dikirimkan ke janin tetapi
bukan dimetabolisme dalam plasenta.
11. Faktor Endokrin
• Plasenta dan pertumbuhan janin dikendalikan
dan diatur oleh kombinasi dari ketersediaan
substrat dan sinyal endokrin.
– Insulin-like growth factor I and II
– Leptin
– Prolactin
– Adrenomedullin
Hogard, et al., 2001; Jansson et
al., 2003; Freemark et al., 2006
12. Kontribusi Genetik pada sistem
uteroplasenta PJT
• Kontribusi genetik diperkirakan
mempertanggungjawabkan 30-70% dari
variabilitas dalam ukuran saat lahir.
• Kombinasi patut disayangkan dari polimorfisme
genetik umum diperkirakan mengakibatkan cacat
pertumbuhan pra dan pasca melahirkan.
• Cacat gen utama adalah lebih mungkin terjadi
pada anak-anak yang lahir kecil untuk usia
kehamilan (KMK) yang gagal untuk mengejar
ketinggalan pada pertumbuhan.
Dunger et al., 2006
13. Kontribusi Genetik pada sistem
uteroplasenta PJT
• Insulin-like growth factor (IGF) -I dan II baik
merangsang pertumbuhan dengan mengikat
IGF-1 reseptor (IGF-1r).
• Ketika IGF-II mengikat IGF-2 reseptor (IGF-2r)
ini tidak mengakibatkan stimulasi
pertumbuhan.
• IGF-I dan IGF-II dikodekan oleh gen masing
IGF-1 dan 2. IUGR telah ditemukan pada
individu dengan cacat di IGF-1 gen atau IGF-1r
Woods et al., 1996; Abuzzahab
et al., 2003; Haig, 1996; Ludwig
et al., 1996; Fowden et al.,2006
14. Kontribusi Genetik pada sistem
uteroplasenta PJT
• Sebuah peningkatan besar dalam ekspresi gen dari IGFBP1
dan IGFBP2 terjadi disertai dengan peningkatan besar
dalam kadar IGFBP-1 dan IGFBP-2 di IUGR.
• Dalam IUGR, sebuah jaringan spesifik IGF-II ekspresi mRNA
berkurang di hati dan paru-paru janin, meningkat tajam
dalam miokardium janin dan tidak berubah di ginjal janin
menunjukkan bahwa replikasi jaringan spesifik dari sel DNA
dimediasi melalui perubahan IGF-II selama insufisiensi
plasenta dan hipertensi kronis janin.
• Meskipun sulit untuk menjelaskan mekanisme molekuler
sebagai penyebab atau efek dari IUGR, mekanisme ini
terkait dengan efek jangka panjang dari IUGR pada
kehidupan dewasa.
Sankaran dan Kyle, 2009
16. Disfungsi Vaskuler Plasenta
• Kerusakan dalam perkembangan pembuluh plasenta
menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.
• Penurunan aliran darah umbilikalis dapat disebabkan oleh
penurunan aliran darah uteroplasenta, struktur vili normal
pada sisi antara ibu dan sirkulasi janin dan kelainan utama
dalam perfusi umbilical-plasenta.
• Penurunan jumlah dan luas permukaan arteriol dari vili
induk tersier, penurunan lilitan kapiler terminal dengan vili
memanjang dan pengurangan vili telah ditunjukkan dalam
studi tentang plasenta pada IUGR.
• Kerusakan vaskuler sekunder karena adanya antibodi pada
sindrom antifosfolipid lupus juga dapat menyebabkan
penurunan aliran darah.
Trudinger et al., 1996; Jackson
et al., 1996; Khamashta dan
Hughes, 1996.
17. Disfungsi Vaskuler Plasenta
• Tingkat keparahan disfungsi vaskular plasenta dinilai secara
klinis oleh ultrasound doppler.
• Doppler pada arteria uterina menilai suplai darah ibu ke
rahim, sedangkan pengukuran Doppler janin memberikan
informasi tentang fungsi plasenta dan tanggapan janin
terhadap deplesi nutrisi.
• Bentuk gelombang arteri umbilikalis berkorelasi dengan
hambatan aliran darah plasenta dan arsitektur vili tersier.
• Indeks resistensi Doppler arteri umbilikalis akan muncul
ketika sekitar 30% janin pembuluh darah vili tidak normal
dan tidak ada atau sebaliknya.
• Kecepatan aliran akhir diastolik (EDFV) menunjukkan
bahwa 60-70% dari pembuluh darah vili rusak.
Baschat, 2006.
18. Sekuens Respon Janin terhadap
Penurunan Perfusi Plasenta
• Pembatasan aliran darah uterus reproducibly
menghasilkan pembatasan umum dalam
perkembangan janin yang ditandai dengan penyusutan
dari otak dan tulang aksial.
• Dalam rangka untuk beradaptasi dengan lingkungan
intrauterin berubah, janin harus mampu merasakan
sinyal itu.
• Peneliti telah mengemukakan baru-baru bahwa
plasenta mungkin bertindak sebagai sensor gizi dengan
target mamalia dari rapamycin kinase (mTOR)
memainkan peranan utama dalam jalur penginderaan
nutrisi
Jansson, 2006.
20. Perubahan Kardiovaskuler Janin
• Dalam IUGR, afterload meningkat yang terlihat sebagai
hipertrofi jantung, elevasi awal output ventrikel kiri dan kadar
fraksi serum natriuretik otak peptida (BNP).
• Fraksi curah jantung janin terkombinasi dengan sirkulasi
plasenta berkurang. Hal ini menyebabkan peningkatan
resirkulasi darah tali pusat terdeoksigenasi dalam tubuh janin.
• Derajat shunting melalui Ductus venosus tampaknya lebih
tinggi pada janin dengan IUGR. Dalam kasus ekstrem
hemodinamik tidak stabil, tingkat rata-rata shunting melalui
ductus venosus adalah 57% berbeda dengan 30% pada
kehamilan normal.
• Dalam kasus IUGR dengan volume rendah aliran pusar, fraksi
aliran berkurang menuju liver fetus.
Boldt et al., 2003
21. Perubahan Paru pada PJT
• Ada kematangan paru dipercepat karena meningkatnya
kadar hormon adrenocorticotrophic (ACTH) dan akibat
penurunan bersihan oleh plasenta.
• Di satu sisi, ini adalah mekanisme adaptif mempersiapkan
janin untuk bertahan hidup awal ekstra uterin.
• Dalam sebuah studi eksperimental, domba berat lahir
rendah yang agak hipoksemia dan paru-parunya dan
compliance dinding dada yang masing-masing, menurun
dan meningkat relatif terhadap kontrol.
• Protein surfaktan paru A, B dan C tidak berkurang,
menunjukkan bahwa penurunan compliance paru-paru
yang paling mungkin memiliki dasar struktural.
Harding, Cock, dan Louey, 2000
22. Perubahan Ginjal, Otot Lurik, dan
Traktus Gastro
• Ginjal (Bauer et al., 2003)
– Protein maternal ↓ menyebabkan berkurangnya
jumlah nefron, perubahan dalam aksis renin-
angiotensin-aldosteron, hipertensi, akselerasi
nephrosclerosis dan memperpendek rentang
hidupnya.
• Otot Lurik
– Percepatan struktur dan fungsi otot lurik oleh sekresi
tiroksin.
• Traktus Gastro
– Alterasi arteri mesenterika
23. Perubahan di Otak pada PJT
• Pada periode kekurangan oksigen, otak pada janin dengan PJT
lebih tahan daripada janin sehat.
• Peningkatan aliran darah otak lebih sampai dua hingga tiga
kali lipat disertai penghentian pertumbuhan pada tubuh dan
pengurangan laju metabolik tubuh.
• Insufisiensi dari plasenta memodulasi dari produksi nitrit
oksida dengan menghambat ekspresi gen nitrit oksida. Hal ini
berkaitan antara neuroproteksi ataupun bisa menimbulkan
jejas pada otak.
• Bisa menimbulkan sistem dopamin yang meningkat, yang
kemudian hari bisa menimbulkan sindrom ADHD (defisit
atensi)
Sankaran dan Kyle, 2009
24. Kesimpulan
• Perubahan fisiologis ibu, pengembangan pembuluh
darah plasenta, transfer nutrisi dan adaptasi janin
sangat penting untuk pertumbuhan janin.
• Pertumbuhan Fetus diatur oleh berbagai faktor
endokrin dan faktor genetik.
• Penyebab tersering merupakan insufisiensi
uteroplasenta.
• Mekanisme kompensasi diarahkan mempersiapkan
janin untuk mengatasi cadangan yang berkurang dan
akselerasi yang dapat membantu kelangsungan hidup
ekstra uterin.
• Keadaan dekompensasi gawat janin.
25. Daftar Pustaka
• Connor, et al., 2015, ‘Comparison of asymmetric versus symmetric IUGR results from a
national prospective trial’, American journal of Obstetrics and Gynecology, supplement,
S.173.
• Kiserud T. The ductus venosus. Semin Perinatol 2001 Feb; 25(1): 11–20.
• Jansson N, Greenwood SL, Johansson BR et al. Leptin stimulates the activity of the system A
amino acid transporter in human placental villous fragments. J Clin Endocrinol Metab 2003;
88: 1205–1211.
• Freemark M. Regulation of maternal metabolism by pituitary and placental hormones: roles
in fetal development and metabolic programming. Horm Res 2006; 65(Suppl. 3): 41–49.
• Dunger DB, Petry CJ & Ong KK. Genetic variations and normal fetal growth. Horm Res 2006;
65(Suppl. 3): 34–40.
• Woods KA, Camacho-Hubner C, Savage MO et al. Intrauterine growth retardation and
postnatal growth failure associated with deletion of the insulin-like growth factor I gene. N
Engl J Med 1996; 335: 1363–1367.
• Abuzzahab MJ, Schneider A, Goddard A et al. IGF-I receptor mutations resulting in
intrauterine and postnatal growth retardation. N Engl J Med 2003; 349: 2211–2222.
26. Daftar Pustaka
• Haig D. Altercation of generations: genetic conflicts of
pregnancy. Am J Reprod Immunol 1996; 35: 226–232.
• Ludwig T, Eggenschwiler J, Fisher P et al. Mouse
mutants lacking the type 2 IGF receptor (IGF2R) are
rescued from perinatal lethality in Igf2 and Igf1r null
backgrounds. Dev Biol 1996; 177: 517–535.
• Fowden AL, Sibley C, Reik Wet al. Imprinted genes,
placental development and fetal growth. Horm Res
2006; 65(Suppl. 3):50–58.
• S. Sankaran, P.M. Kyle, Aetiology and Pathogenesis of
IUGR, Best Practice & Research Clinical Obstetrics and
Gynaecology 23 (2009) 765–777