SlideShare a Scribd company logo
Matakuliah    : Teknologi Proses Manufaktur D0592
Tahun         : 2007
Pertemuan     : 6




             PROSES PEMESINAN




                                                    1
PROSES PEMESINAN


Learning Outcomes
 • Mahasiswa dapat menerangkan dasar-dasar proses
 permesinan dalam manufaktur logam dan dasar dasar
 operasi mesin bubut untuk proses pembubutan



 Outline Materi
• Klasifikasi Proses Pemesinan
• Elemen Dasar Mesin Perkakas
• Permesinan dengan Mesin Bubut
• Permesinan dengan Mesin Freis



                                                        2
PROSES PEMESINAN




KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN
• Proses bubut (turning);
• Proses gurdi dan bor (drilling and boring);
• Proses freis (milling);
• Proses gerinda dan abrasif lainnya;
• Proses sekrap/ketam (shaping) dan sekrap
  meja/serut (planning);
• Proses gergaji dan parut (sawing and
  broaching).




                                              3
ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS



ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS :
1. Rangka mesin (machine frame);
2. Penggerak (drive);
3. Peralatan pemegang (work-holding devices);
4. Peralatan pelayanan bendakerja (work-
   handling devices);
5. Peralatan pengendalian (controling devices).




                                                   4
ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS



    RANGKA MESIN
Rangka mesin dapat dibuat dengan besi cor kelabu atau
baja, maupun dengan mengelas pelat baja.
    Besi cor kelabu digunakan bila :
•     bentuk rumit,
•     berat rangka tidak dipentingkan,
•     beban getaran sangat besar,
•     ukuran mesin tidak terlalu besar.
Baja cor digunakan bila :
•     ukuran mesin besar,
•     beban tumbukan sangat besar.
Rangka yang dilas digunakan bila :
• diperlukan penghematan berat (s/d 25 %).
                                                          5
ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS



PENGGERAK
1. Listrik :
   • Motor arus bolak-balik, momen putar starternya
      rendah;
   • Motor arus searah :
       Motor seri, mempunyai momen putar starter tinggi,
          tetapi kecepatannya turun dengan naiknya beban;
       Motor shunt, dapat mempertahankan kecepatan
          yang lebih konstan ketika beban bertambah, tetapi
          momen putar starternya rendah.
1. Hidrolis

1. Mekanis
1. Pneumatis
                                                       6
ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS



METODE PEMEGANGAN BENDAKERJA
Metode pemegangan bendakerja (methods of holding
workpiece) tergantung pada :
• ukuran dan jenis bendakerja,
• mesin, dan
• kecepatan produksi.

    1. Menyangga bendakerja diantara ke dua ujungnya, pada
       umumnya digunakan untuk bendakerja yang berputar,
       yaitu dengan mengganjal diantara ke dua pusatnya.

•       Mandrel : digunakan untuk bendakerja yang berlubang.

    •   Pelat muka (faceplate):
           bendakerja   yang   didukung    dibautkan    pada   pelat
            muka,
                                                                 7
ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS



•   Pencekam (chuck) : digunakan untuk memegang bagian
    yang besar dan bentuknya tidak umum dan mungkin
    dibautkan atau disekrupkan kepada spindel, sehingga
    pemasangannya kaku.

•   Leher (collet) : digunakan untuk memegang bendakerja
    bentuk batangan bulat, segi empat, dan segi enam.


•   Arbor : digunakan untuk memegang bendakerja potongan
    pendek yang di dalamnya memiliki lubang tepat yang
    dimesin sebelumnya.


•   Celah T dan Catok (vises) : digunakan untuk memegang
    dan menjepit bagian bendakerja yang akan dimesin, pada
    meja kerja penyerut dan pengetam.
                                                       8
ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS



    METODE PENANGANAN BENDAKERJA
    Metode penanganan bendakerja (methods of handing work
    piece) dapat dilakukan secara :
    • Manual, bila masanya kurang dari 10 sampai 25 kg;
    • Kran, atau konveyor, bila masanya lebih berat.

    METODE PENGENDALIAN
Metode pengendalian (methods of control) dapat dilakukan
secara :

•    Manual, misalnya pada mesin gurdi kecil;
•    Semiotomatis, menggunakan nok atau secara numeris;
•    Otomatis, menggunakan komputer.



                                                         9
MESIN BUBUT



BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT
                                • Bangku
                                • Kepala Diam
                                • Spindel
                                • Kepala Gerak
                                • Dudukan Pahat
                                • Sadel
                                • Peluncur Silang
                                • Kereta Luncur
                                • Batang Penggerak
 Gambar 6.1 Mesin Bubut (Lathe)
                                • Ulir Penggerak
                                • Ruang Roda Gigi
                                              10
MESIN BUBUT



Ukuran Mesin Bubut :
• Diameter maksimum benda kerja yang dapat diputar,
• Panjang maksimum benda kerja yang dapat dimesin.

JENIS MESIN BUBUT
• Bubut Kecepatan,
• Bubut Mesin,
• Bubut Bangku,
• Bubut Ruang Perkakas,
• Bubut Turet             Gambar 12.2 Mesin Bubut Turet


                                                          11
MESIN BUBUT




OPERASI BUBUT (selain bubut silindris)

                             (a) Bubut muka,
                             (b) Bubut tirus,
                             (c) Bubut kontour,
                             (d) Bubut bentuk,
                             (e) Bubut tepi,
                             (f) Pemotongan,
                             (g) Penguliran,
                             (h) Koter (pengeboran),
                             (i) Penggurdian,
                             (j) Knurling.


Gambar 12.3 Operasi Bubut                         12
MESIN BUBUT



TEORI PEMOTONGAN MESIN BUBUT
                                           Kondisi Pemotongan :
                            a
                                           Benda kerja :
                                    dm     d0 = diameter mula, mm.
   d0
                                           dm = diameter akhir, mm.
                             vf
                                           lt = panjang pemesinan,
                                                 mm.
                                           Mesin bubut :
                                           a = kedalaman potong,
                       lt
                                                 mm.
                                                 d0 - dm
Gambar 12.4 Operasi pembubutan             a =
                       mm                         2          rev
f = gerak makan;                  n = putaran poros utama;
                       rev                                   min
                                                              13
MESIN BUBUT


Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :

1. Kecepatan potong :
        πdn        m
   v =          ;
        1000      min
        d0 + dm
    d =           = d0 ; mm , dimana d = diameter rata-rata
          2
2. Kecepatan makan :
                mm
   vf = f . n ;
                min                lt
3. Waktu pemotongan :       tc =        min
                                   vf
4. Kecepatan penghasilan geram :           Z=A.v
  dimana penampang geram sebelum terpotong
                                     cm3
  A = f . a ; mm2 , maka Z = f a v ;                   14
                                     min
MESIN FREIS



JENIS MESIN FREIS
                                          1) Mesin freis
                                             jenis lutut dan
                                             kolom
                                             horisontal,
                                          2) Mesin freis
       (1)                      (2)          jenis lutut dan
                                             kolom
                                             vertikal,
                                          3) Mesin freis
                                             universal,
                                          4) Mesin freis
       (3)                      (4)
                                             ram.
Gambar 12.5 Jenis mesin freis
                                                       15
MESIN FREIS




 OPERASI FREIS

                                  •   Freis keliling/
                                      datar (peripheral /
                                      plain milling),
                                  •   Freis tegak/muka
                                      (face milling).



Gambar 12.6 Jenis operasi freis




                                                   16
MESIN FREIS



Jenis operasi freis keliling :




Gambar 12.7 Operasi freis keliling


 •   Freis selubung (slab milling),
 •   Freis slot/celah (slot milling),
 •   Freis sisi (side milling),
 •   Freis kangkang (straddle milling).

                                                        17
MESIN FREIS


Jenis operasi freis muka :
                                    •   Freis muka konven-
                                        sional (convensional
                                        face milling),
                                    •   Freis muka parsial
                                        (partial face milling),
                                    •   Freis ujung (end
                                        milling),
                                    •   Freis profil (profile
                                        milling),

Gambar 12.8 Operasi freis muka      •   Freis saku (pocket
                                        milling),
•    Freis kontour permukaan (surface contouring).
                                                           18
MESIN FREIS



TEORI PEMOTONGAN MESIN FREIS




                (a)                        (b)

        Gambar 12.9 Proses freis datar (a) dan freis tegak (b)

Kondisi Pemotongan :
Benda kerja :
       w = lebar pemotongan ; mm.
       lw = panjang pemotongan ; mm.

       a = kedalaman potong ; mm.                                  19
MESIN FREIS


Pahat freis :
       d = diameter luar ; mm.
       z = jumlah gigi ; mata potong.

Mesin freis :
       n = putaran poros utama ; rev/min.
       vf = kecepatan makan ; mm/min.

Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :
                                πdn        m
1. Kecepatan potong : v =                ;
                               1000        min
                                            mm
2. Kecepatan makan :     vf = fz . n . z ;
                                            min
   dimana : fz = gerak makan per gigi; mm.
                                                      20
MESIN FREIS


                                          lt
3. Waktu pemotongan :              tc =
                                          vf
   dimana : lt = lv + lw + ln
   Untuk freis datar :                         Untuk freis tegak :




                                                           d
                                               lv = ln =
                                                           2
    lv = √ a (d – a)
    ln = 0
4. Kecepatan penghasilan geram :

             a. w . vf       cm3
       Z =               ;                       lv = ln = √ w (d – w)
              1000           min                                         21
SELESAI
TERIMA KASIH


               22

More Related Content

What's hot

Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
EssyKarundeng
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
Ardy YM
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Charis Muhammad
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubut
Anung Pati
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
Mahros Darsin
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Novia Fitriany
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
MOSES HADUN
 
Roda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganRoda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses Perancangan
Natalino Fonseca
 
Proses pengerolan
Proses pengerolanProses pengerolan
Proses pengerolan
Rissa Deshanty
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Ahmad Lubis
 
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5LAZY MAGICIAN
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)Putri Mawardani
 
Cmm ( coordinate measuring machine )
Cmm ( coordinate measuring machine )Cmm ( coordinate measuring machine )
Cmm ( coordinate measuring machine )Agung O
 
Perawatan mesin frais
Perawatan mesin fraisPerawatan mesin frais
Perawatan mesin frais
Dwi Purwanto , ST
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
universitas negri yogyakarta
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
Seto aji Santoso
 

What's hot (20)

Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubut
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Roda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganRoda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses Perancangan
 
Proses pengerolan
Proses pengerolanProses pengerolan
Proses pengerolan
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
 
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)
 
Cmm ( coordinate measuring machine )
Cmm ( coordinate measuring machine )Cmm ( coordinate measuring machine )
Cmm ( coordinate measuring machine )
 
Perawatan mesin frais
Perawatan mesin fraisPerawatan mesin frais
Perawatan mesin frais
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
 

Similar to Pertemuan 6

Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7mocoz
 
Laporan setria
Laporan setriaLaporan setria
Laporan setria
Setria Tuyull
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
danisuhenda1
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
danisuhenda1
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
danisuhenda1
 
MESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptxMESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptx
saeful25
 
Mesin gerinda finish
Mesin gerinda finishMesin gerinda finish
Mesin gerinda finish
Abdoel Arohman
 
Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)Eko Supriyadi
 
Gerinda
GerindaGerinda
Gerinda
vidya jami
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )
exga dinasty
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
Bayu Saputra
 
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
Rajda Wardhana
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
khusnul nurhidayati
 
Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Muhamad Amirudin
 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626mocoz
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
Indra Cecen
 

Similar to Pertemuan 6 (20)

Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Laporan setria
Laporan setriaLaporan setria
Laporan setria
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptxMESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptx
 
Mesin gerinda finish
Mesin gerinda finishMesin gerinda finish
Mesin gerinda finish
 
Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)
 
Gerinda
GerindaGerinda
Gerinda
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Bubut
BubutBubut
Bubut
 
Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)
 
Milling operations
Milling operationsMilling operations
Milling operations
 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626
 
Bab 4.
Bab 4.Bab 4.
Bab 4.
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
 

More from mocoz

Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8mocoz
 
D059235657
D059235657D059235657
D059235657mocoz
 
90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran
90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran
90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotranmocoz
 
90594480 bab-4-larik-array-fotran
90594480 bab-4-larik-array-fotran90594480 bab-4-larik-array-fotran
90594480 bab-4-larik-array-fotranmocoz
 
90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran
90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran
90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotranmocoz
 
90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran
90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran
90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotranmocoz
 
90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran
90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran
90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotranmocoz
 
Asis sugianto.blogspot.com-cara meninstal android
Asis sugianto.blogspot.com-cara meninstal androidAsis sugianto.blogspot.com-cara meninstal android
Asis sugianto.blogspot.com-cara meninstal androidmocoz
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)mocoz
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
04 01-alat-ukur
04 01-alat-ukur04 01-alat-ukur
04 01-alat-ukurmocoz
 
Struktur Molekul
Struktur MolekulStruktur Molekul
Struktur Molekulmocoz
 

More from mocoz (12)

Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
D059235657
D059235657D059235657
D059235657
 
90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran
90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran
90594622 bab-6-pemograman-aplikasi-teknik-mesin-fotran
 
90594480 bab-4-larik-array-fotran
90594480 bab-4-larik-array-fotran90594480 bab-4-larik-array-fotran
90594480 bab-4-larik-array-fotran
 
90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran
90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran
90594412 bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran
 
90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran
90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran
90593494 bab-2-pemogranan-aplikasi-sederhana-fotran
 
90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran
90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran
90593353 bab-1-dasar-dasar-pemograman-komputer-fotran
 
Asis sugianto.blogspot.com-cara meninstal android
Asis sugianto.blogspot.com-cara meninstal androidAsis sugianto.blogspot.com-cara meninstal android
Asis sugianto.blogspot.com-cara meninstal android
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
04 01-alat-ukur
04 01-alat-ukur04 01-alat-ukur
04 01-alat-ukur
 
Struktur Molekul
Struktur MolekulStruktur Molekul
Struktur Molekul
 

Recently uploaded

17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 

Recently uploaded (17)

17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 

Pertemuan 6

  • 1. Matakuliah : Teknologi Proses Manufaktur D0592 Tahun : 2007 Pertemuan : 6 PROSES PEMESINAN 1
  • 2. PROSES PEMESINAN Learning Outcomes • Mahasiswa dapat menerangkan dasar-dasar proses permesinan dalam manufaktur logam dan dasar dasar operasi mesin bubut untuk proses pembubutan Outline Materi • Klasifikasi Proses Pemesinan • Elemen Dasar Mesin Perkakas • Permesinan dengan Mesin Bubut • Permesinan dengan Mesin Freis 2
  • 3. PROSES PEMESINAN KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN • Proses bubut (turning); • Proses gurdi dan bor (drilling and boring); • Proses freis (milling); • Proses gerinda dan abrasif lainnya; • Proses sekrap/ketam (shaping) dan sekrap meja/serut (planning); • Proses gergaji dan parut (sawing and broaching). 3
  • 4. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS : 1. Rangka mesin (machine frame); 2. Penggerak (drive); 3. Peralatan pemegang (work-holding devices); 4. Peralatan pelayanan bendakerja (work- handling devices); 5. Peralatan pengendalian (controling devices). 4
  • 5. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS RANGKA MESIN Rangka mesin dapat dibuat dengan besi cor kelabu atau baja, maupun dengan mengelas pelat baja. Besi cor kelabu digunakan bila : • bentuk rumit, • berat rangka tidak dipentingkan, • beban getaran sangat besar, • ukuran mesin tidak terlalu besar. Baja cor digunakan bila : • ukuran mesin besar, • beban tumbukan sangat besar. Rangka yang dilas digunakan bila : • diperlukan penghematan berat (s/d 25 %). 5
  • 6. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS PENGGERAK 1. Listrik : • Motor arus bolak-balik, momen putar starternya rendah; • Motor arus searah :  Motor seri, mempunyai momen putar starter tinggi, tetapi kecepatannya turun dengan naiknya beban;  Motor shunt, dapat mempertahankan kecepatan yang lebih konstan ketika beban bertambah, tetapi momen putar starternya rendah. 1. Hidrolis 1. Mekanis 1. Pneumatis 6
  • 7. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS METODE PEMEGANGAN BENDAKERJA Metode pemegangan bendakerja (methods of holding workpiece) tergantung pada : • ukuran dan jenis bendakerja, • mesin, dan • kecepatan produksi. 1. Menyangga bendakerja diantara ke dua ujungnya, pada umumnya digunakan untuk bendakerja yang berputar, yaitu dengan mengganjal diantara ke dua pusatnya. • Mandrel : digunakan untuk bendakerja yang berlubang. • Pelat muka (faceplate):  bendakerja yang didukung dibautkan pada pelat muka, 7
  • 8. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS • Pencekam (chuck) : digunakan untuk memegang bagian yang besar dan bentuknya tidak umum dan mungkin dibautkan atau disekrupkan kepada spindel, sehingga pemasangannya kaku. • Leher (collet) : digunakan untuk memegang bendakerja bentuk batangan bulat, segi empat, dan segi enam. • Arbor : digunakan untuk memegang bendakerja potongan pendek yang di dalamnya memiliki lubang tepat yang dimesin sebelumnya. • Celah T dan Catok (vises) : digunakan untuk memegang dan menjepit bagian bendakerja yang akan dimesin, pada meja kerja penyerut dan pengetam. 8
  • 9. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS METODE PENANGANAN BENDAKERJA Metode penanganan bendakerja (methods of handing work piece) dapat dilakukan secara : • Manual, bila masanya kurang dari 10 sampai 25 kg; • Kran, atau konveyor, bila masanya lebih berat. METODE PENGENDALIAN Metode pengendalian (methods of control) dapat dilakukan secara : • Manual, misalnya pada mesin gurdi kecil; • Semiotomatis, menggunakan nok atau secara numeris; • Otomatis, menggunakan komputer. 9
  • 10. MESIN BUBUT BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT • Bangku • Kepala Diam • Spindel • Kepala Gerak • Dudukan Pahat • Sadel • Peluncur Silang • Kereta Luncur • Batang Penggerak Gambar 6.1 Mesin Bubut (Lathe) • Ulir Penggerak • Ruang Roda Gigi 10
  • 11. MESIN BUBUT Ukuran Mesin Bubut : • Diameter maksimum benda kerja yang dapat diputar, • Panjang maksimum benda kerja yang dapat dimesin. JENIS MESIN BUBUT • Bubut Kecepatan, • Bubut Mesin, • Bubut Bangku, • Bubut Ruang Perkakas, • Bubut Turet Gambar 12.2 Mesin Bubut Turet 11
  • 12. MESIN BUBUT OPERASI BUBUT (selain bubut silindris) (a) Bubut muka, (b) Bubut tirus, (c) Bubut kontour, (d) Bubut bentuk, (e) Bubut tepi, (f) Pemotongan, (g) Penguliran, (h) Koter (pengeboran), (i) Penggurdian, (j) Knurling. Gambar 12.3 Operasi Bubut 12
  • 13. MESIN BUBUT TEORI PEMOTONGAN MESIN BUBUT Kondisi Pemotongan : a Benda kerja : dm d0 = diameter mula, mm. d0 dm = diameter akhir, mm. vf lt = panjang pemesinan, mm. Mesin bubut : a = kedalaman potong, lt mm. d0 - dm Gambar 12.4 Operasi pembubutan a = mm 2 rev f = gerak makan; n = putaran poros utama; rev min 13
  • 14. MESIN BUBUT Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut : 1. Kecepatan potong : πdn m v = ; 1000 min d0 + dm d = = d0 ; mm , dimana d = diameter rata-rata 2 2. Kecepatan makan : mm vf = f . n ; min lt 3. Waktu pemotongan : tc = min vf 4. Kecepatan penghasilan geram : Z=A.v dimana penampang geram sebelum terpotong cm3 A = f . a ; mm2 , maka Z = f a v ; 14 min
  • 15. MESIN FREIS JENIS MESIN FREIS 1) Mesin freis jenis lutut dan kolom horisontal, 2) Mesin freis (1) (2) jenis lutut dan kolom vertikal, 3) Mesin freis universal, 4) Mesin freis (3) (4) ram. Gambar 12.5 Jenis mesin freis 15
  • 16. MESIN FREIS OPERASI FREIS • Freis keliling/ datar (peripheral / plain milling), • Freis tegak/muka (face milling). Gambar 12.6 Jenis operasi freis 16
  • 17. MESIN FREIS Jenis operasi freis keliling : Gambar 12.7 Operasi freis keliling • Freis selubung (slab milling), • Freis slot/celah (slot milling), • Freis sisi (side milling), • Freis kangkang (straddle milling). 17
  • 18. MESIN FREIS Jenis operasi freis muka : • Freis muka konven- sional (convensional face milling), • Freis muka parsial (partial face milling), • Freis ujung (end milling), • Freis profil (profile milling), Gambar 12.8 Operasi freis muka • Freis saku (pocket milling), • Freis kontour permukaan (surface contouring). 18
  • 19. MESIN FREIS TEORI PEMOTONGAN MESIN FREIS (a) (b) Gambar 12.9 Proses freis datar (a) dan freis tegak (b) Kondisi Pemotongan : Benda kerja : w = lebar pemotongan ; mm. lw = panjang pemotongan ; mm. a = kedalaman potong ; mm. 19
  • 20. MESIN FREIS Pahat freis : d = diameter luar ; mm. z = jumlah gigi ; mata potong. Mesin freis : n = putaran poros utama ; rev/min. vf = kecepatan makan ; mm/min. Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut : πdn m 1. Kecepatan potong : v = ; 1000 min mm 2. Kecepatan makan : vf = fz . n . z ; min dimana : fz = gerak makan per gigi; mm. 20
  • 21. MESIN FREIS lt 3. Waktu pemotongan : tc = vf dimana : lt = lv + lw + ln Untuk freis datar : Untuk freis tegak : d lv = ln = 2 lv = √ a (d – a) ln = 0 4. Kecepatan penghasilan geram : a. w . vf cm3 Z = ; lv = ln = √ w (d – w) 1000 min 21