Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
1. K U L I A H P E N G A N T A R
A G R O I N D U S T R I
Agroindustri
Peluang dan Kendala
Arie Febrianto Mulyadi
Jur. TIP – FTP - UB
ariefebriantomulyadi.blogspot.com
2. Latar Belakang....
Sejarah dunia industri di Indonesia sejak krisis ekonomi
berlangsung telah membuktikan bahwa strategi
pengembangan industri yang hanya mengandalkan industri
manufaktur saja ternyata sangat rapuh.
Sebaliknya sektor industri pertanian (agroindustri)
menunjukkan daya tahannya dalam menghadapi gelombang
krisis, dengan demikian kebutuhan pengembangan
agroindustri yang banyak menggunakan bahan baku lokal dan
berbasis pada pertanian semakin mendesak untuk
dilaksanakan.
3. Pengertian
Pengertian agroindustri sebagai
komponen dari sistem agribisnis
merupakan industri yang mengolah
bahan baku dari hasil pertanian menjadi
bahan setengah jadi atau barang jadi.
Agroindustri mempunyai peranan
yang sangat penting karena pada
umumnya mampu menghasilkan nilai
tambah dari produk segar hasil
pertanian.
4. TUJUAN AGROINDUSTRI ANTARA LAIN ADALAH
UNTUK : mendapatkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan
manusia, baik selera
maupun nilai gizinya.
memperpanjang masa
simpan hasil pertanian
yang mudah rusak.
memberi
peluang bagi
perkembangan
industri.
menciptakan
diversifikasi
produk.
memperluas pangsa
pasar.
5. Karakteristik agroindustri
Memiliki keterkaitan yang kuat, baik dengan industri hulu
maupun industri hilir.
Menggunakan sumber daya alam yang ada dan dapat
diperbarui serta lebih banyak tenaga kerja yang
dilibatkan, baik yang berpendidikan maupun yang tidak
kurang berpendidikan.
Penggunaan sumber daya yang dapat diperbarui
menunjukan bahwa agroindustri dapat dikembangkan
dalam jangka panjang dan kapasitas produksinya dapat
ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi
pengelolaan sumberdayanya.
6. Mampu memiliki keunggulan komparatif dan
kompetitif, baik dipasar domestik maupun dipasar
internasional, khususnya pertanian tropika.
Dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah
besar. Hal ini dibuktikan setidaknya dalam masa
krisis ekonomi tahun 1997, yaitu ketika sektor
pertanian mampu menampung tenaga kerja yang
terkena pemutusan hubungan kerja dari sector
industri manufaktur.
7. Aspek produksi, yaitu
harus
mempertimbangkan
ketersediaan bahan
baku terutama dari
kuantitas, kualitas dan
kontinuitas.
Aspek pasar,
yaitu harus
mampu
menyesuaika
n dengan
permintaan
pasar yang
berkembang
secara
dinamis.
Aspek distribusi,
yaitu harus
memperhitungkan
perkembangan
pesaing atau
produk
substitusinya.
8. Aspek
teknologi,
yaitu harus
mampu
berkembang
mengikuti
perkembangan
teknologi yang
lebih efisien.
Aspek
manajerial
yaitu
diperlukan
sumberdaya
manusia yang
mampu
menjalankan
manajemen
agroindustri
secara efisien.
Aspek sosial,
yaitu harus
mempertimbang
kan
pendayagunaan
masyarakat dan
merupakan
sarana transfer
dari teknologi
dan bukan
pesaing bagi
tenaga kerja
manusia.
9. • Pengembangan agroindustri yang berbasis
pertanian memiliki keterkaitan yang kuat
dengan sektor industri lain.
• Berdampak luas terhadap peningkatan nilai
tambah, penyediaan kesempatan kerja,
pengembangan dan penguasaan teknologi
tinggi pengolahan.
10. Faktor-faktor penting...
Prospek industri pangan di Indonesia cukup
cerah karena tersedianya sumberdaya alam yang
melimpah.
Pengembangan industri sebaiknya
memanfaatkan bahan baku dalam negeri dan
menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai
tambah tinggi terutama produk siap saji, praktis
dan memperhatikan masalah mutu
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah harga
produk terjangkau, lokasi dekat dengan
konsumen, tempat berbelanja yang nyaman dan
penyajiannya yang baik
11. Kebijakan Perpajakan
• Pemerintah memberikan kebijakan pajak untuk
sektor agro industri. Ada 41 sektor usaha pertanian,
peternakan, dan perikanan yang bakal memperoleh
insentif Pajak Penghasilan (PPh).
• Pemberian insentif itu tertuang dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 62 Tahun 2008 tentang
Pemberian Fasilitas Pajak Penghasilan untuk
Penanaman Modal di Bidang Usaha Tertentu atau di
Daerah Tertentu yang diterbitkan pada 23
September 2008.
12. • Bidang usaha mendapat fasilitas PPh dan
berlaku di seluruh Indonesia.
• Bidang usaha tsb. meliputi pengembangan
usaha peternakan, industri susu, industri bumbu
masak dan penyedap masakan, industri kimia
dasar organik yang bersumber dari hasil
pertanian, barang-barang dari karel untuk
keperluan industri, industri kapal atau perahu,
serta industri peralatan dan perlengkapan kapal.
13. rendahnya daya
saing produk di
pasar internasional
lemahnya
standarisasi
kualitas
produk
lemahnya
promosi di
tingkat
internasional
14. Agroindustri Pedesaan
Kegiatan agroindustri yang merupakan bagian
integral dari sektor pertanian mempunyai kontribusi
penting dalam proses industrialisasi terutama di
wilayah pedesaan.
Efek agroindustri tidak hanya mentransformasikan
produk primer ke produk olahan tetapi juga budaya
kerja dari agraris tradisional yang menciptakan nilai
tambah rendah menjadi budaya kerja industrial
modern yang menciptakan nilai tambah tinggi
15. Pengembangan agroindustri pangan
di pedesaan yang menggunakan
bahan baku pangan lokal diharapkan
akan meningkatkan jumlah pangan
dan jenis produk pangan yang
tersedia di pasar lebih beragam,
SEHINGGA akan berdampak pada
keanekaragaman produksi dan
konsumsi pangan.
16. Komoditi unggulan
Komoditi unggulan merupakan hasil usaha
masyarakat desa yang memiliki peluang
pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi
masyarakat desa.
Beberapa kriteria dari komoditi unggulan adalah :
Mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran
(keunikan/ciri spesifik, kualitas bagus, harga
murah);
Memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang
potensial dapat dikembangkan;
17. Mempunyai nilai tambah tinggi bagi masyarakat
perdesaan;
Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat
untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan
sumberdaya manusia;
Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit
18. Kelapa sawit merupakan komoditas
agroindustri terpenting dan selalu
menjadi sorotan dalam kinerja ekspor
nonmigas Indonesia.
Saat ini, jumlah dan nilai ekspor CPO
Indonesia mencapai 60% dari total
perdagangan dunia.
Potensi produksinya juga sangat
mendukung dengan pertambahan luas
kebun kelapa sawit mencapai 5 juta
ha atau meningkat 87% dalam 20
tahun terakhir.
Prospek pengembangan ke depan juga
cukup cerah, mengingat kebutuhan
energi alternatif berbasis sawit
(biodiesel) dunia sangat besar.
19. Karet alam
Karet alam termasuk komoditas
unggulan agroindustri yang diharapkan
pengembangannya akan memberi
multiplier effect bagi ekonomi Indonesia.
Produksi karet alam terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada
2005 produksi karet alam mencapai 2,3
juta ton dengan pertumbuhan 9,2%
dibandingkan dengan 2001 dan
menduduki peringkat kedua dunia
setelah Thailand.
Peluang ekspor karet alam akan terus
meningkat karena tingginya
pertumbuhan industri otomotif dunia
20. KAKAO
Indonesia juga memiliki
potensi sangat besar dan
menduduki posisi kedua
sebagai produsen kakao dunia.
Hanya saja, industri kita
masih mengekspor kakao
dalam bentuk biji dan bubuk
kakao, sehingga penciptaan
nilai tambahnya masih minim.