Dokumen tersebut merupakan bagian pengantar dari skripsi yang membahas hubungan antara motivasi belajar, lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa SMA di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketiga variabel tersebut secara individual maupun bersama-sama. Metode penelitian menggunakan angket untuk data motivasi dan lingkungan belajar, tes untuk hasil belajar, serta analisis regresi dan korelas
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...Dhinar Dewi Istini
Power point ini saya buat sebagai bahan presentasi saya ketika ujian skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP NILAI KOGNITIF DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI FUNGI (Eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012).
Sekiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan selama mencantumkan sumbernya.
Semoga Bermanfaat... :)
Salam
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...Dhinar Dewi Istini
Power point ini saya buat sebagai bahan presentasi saya ketika ujian skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP NILAI KOGNITIF DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI FUNGI (Eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012).
Sekiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan selama mencantumkan sumbernya.
Semoga Bermanfaat... :)
Salam
Skripsi Presentasi Sidang Januari 2012
Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
DI SMP NEGERI 1 JULI
Oleh: Nurmala
NPM: 070203075
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Keterlaksanaan kurikulum Jurusan Tadris Matematika Berbasis KKNI yang belum memberikan wadah pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari peroses pembelajaran diperguruan tinggi yang masih bertumpu pada aspek peningkatan pengetahuan. Capaian pembelajaran pada aspek sikap/nilai masih bersifat administratif tanpa didorong pada keterlaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan dikehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi pada pembelajaran konvensional misalnya diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan. Maka diperlukan inovasi kekinian dalam model pembelajaran bagi mahasiswa. Model pembelajaran yang berorientasi pada kontek nasionalisme bangsa (nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara). sehingga dengan menerapkan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki hadjar dewantara dapat peningkatkan tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design dengan Two-Group post Test-only desain. Populasi dalam penelitian ini yakni mahasiswa Jurusan Tadris Matematika. adapun sampel penelitiannya mengunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive. Dimana yang dijadikan kelas Eksperimen yakni Kelas A sebanyak 39 mahasiswa dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas B sebanyak 33 mahasiswa. Hasil dari penelitiannya dianataranya bahwa respon mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tergolong cukup baik. Sikap belajar mahasiswanya pun tergolong cukup baik dengan besar pencapain skor rata-rata 64,41. Pengaruh penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap sikap belajar di jurusan tadris matematika berpengaruh secara signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari populasi hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara efektif diterapkan di Jurusan Tadris Matematika
Skripsi Presentasi Sidang Januari 2012
Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
DI SMP NEGERI 1 JULI
Oleh: Nurmala
NPM: 070203075
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Keterlaksanaan kurikulum Jurusan Tadris Matematika Berbasis KKNI yang belum memberikan wadah pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari peroses pembelajaran diperguruan tinggi yang masih bertumpu pada aspek peningkatan pengetahuan. Capaian pembelajaran pada aspek sikap/nilai masih bersifat administratif tanpa didorong pada keterlaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan dikehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi pada pembelajaran konvensional misalnya diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan. Maka diperlukan inovasi kekinian dalam model pembelajaran bagi mahasiswa. Model pembelajaran yang berorientasi pada kontek nasionalisme bangsa (nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara). sehingga dengan menerapkan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki hadjar dewantara dapat peningkatkan tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design dengan Two-Group post Test-only desain. Populasi dalam penelitian ini yakni mahasiswa Jurusan Tadris Matematika. adapun sampel penelitiannya mengunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive. Dimana yang dijadikan kelas Eksperimen yakni Kelas A sebanyak 39 mahasiswa dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas B sebanyak 33 mahasiswa. Hasil dari penelitiannya dianataranya bahwa respon mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tergolong cukup baik. Sikap belajar mahasiswanya pun tergolong cukup baik dengan besar pencapain skor rata-rata 64,41. Pengaruh penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap sikap belajar di jurusan tadris matematika berpengaruh secara signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari populasi hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara efektif diterapkan di Jurusan Tadris Matematika
1. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
DAN LINGKUNGAN BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
(Survei di SMA Negeri Se Kota Kendari)
OLEH
ILMI
G2G109014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
2011
2. Latar Belakang Masalah
1.
Keberhasilan siswa dalam belajar secara teori ditentukan
oleh berbagai faktor, baik faktor internal seperti minat,
bakat dan motivasi belajar siswa, maupun faktor ekternal
seperti guru dan lingkungan belajar.
2.
Pra-penelitian menemukan Motivasi belajar siswa
bervariasi, ada yang tetap belajar walaupun guru tidak
masuk, ada yang aktif dalam proses pembelajaran, ada
yang ribut jika guru tidak masuk, ada yang bolos sekolah,
ada yang rajin keperpustakaan, ada yang mengerjakan
semua tugas yang diberikan guru, ada yang tidak
mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan ada yang
tidak pernah masuk perpustakaan.
3. 3.
Pra-penelitian juga menemukan lingkungan
belajar di sekolah bervariasi. Ada yang nyaman
untuk belajar karena letaknya jauh dari
kebisingan, ada yang letaknya di pinggir jalan
sehingga tidak nyaman dari kebisingan arus
lalulintas, ada sekolah yang jumlah siswa 20
sampai 26 orang perkelas sehingga nyaman
untuk belajar dan ada sekolah yang jumlah
siswanya 40 orang ke atas sehingga kurang
nyaman dalam belajar, karena ribut.
Berdasarkan fakta di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian hubungan antara
motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan
hasil belajar siswa di SMA negeri se Kota
Kendari.
4. B. Rumusan Masalah
1.
Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan
hasil belajar siswa di SMA Negeri se kota Kendari ?
2.
Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar
dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri se kota
Kendari ?
3.
Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan
lingkungan belajar secara bersama-sama dengan hasil
belajar siswa di SMA Negeri se kota Kendari ?
c. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan
hasil belajar siswa baik secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama.
5. D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis :
a. Sebagai masukan bagi Diknas dan Sekolah untuk
mengetahui hubungan antara motivasi belajar
dan lingkungan belajar dengan hasil belajar
siswa.
b. Sebagai masukan bagi peneliti lain yang ingin
melakukan
penelitian yang sama baik di SMA
se Kota Kendari maupun di sekolah lain.
2. Secara teori penelitian ini diharapkan menambah
khasana
ilmu pengetahuan dalam bidang
pendidikan, dan menjadi bahan kepustakaan
peneliti lain yang melakukan penelitian tentang
hasil belajar siswa baik di SMA maupun di SD
atau di SMP .
6. KAJIAN PUSTAKA
Variabel Hasil Belajar dalam penelitian ini antara
lain didukung oleh teori dari: Djamarah (2002:
12), Syah (2002: 64), Sardiman (2006:20),
Suryabrata (2005: 237), Krishannanto (2009:
142), Jelantik (2009: 81), Triyuni (2009: 57),
Basri (2008: 23), dan Mankiw (2000: 3).
Berdasarkan pandangan parah ahli tersebut,
maka hasil belajar dalam penelitian ini adalah
pengetahuan atau penguasaan kompetensi
yang diperoleh siswa setelah mempelajari
materi pelajaran ekonomi dalam waktu satu
semester.
7.
Variabel Motivasi Belajar dalam penelitian ini
antara lain didukung oleh teori dari: Usman (2000:
28), Hamalik, (2002: 173), Slavin (2006: 144),
(Yamin, 2006: 154), Fathurrohman dan Sutikno
(2007: 19), Sukadi, (2007: 37), Reid, (2007: 20),
Iskandar (2009: 182-183), Sobry (2009: 74-76),
dan Amalik (2009: 166-168).
Berdasarkan pandangan parah ahli tersebut, maka
Motivasi belajar adalah dorongan internal yang
terjadi pada diri siswa untuk melakukan kegiatan
belajar. Motivasi belajar ini dapat diukur melalui
indikator yaitu: (a) keinginan untuk berhasil, (b)
tekun dalam belajar, (c) ulet menghadapi kesulitan
belajar, (d) perhatian dalam belajar, (e) berpretsai
dalam belajar, dan (f) mandiri dalam belajar.
8.
Variabel Lingkungan Belajar dalam penelitian ini
antar lain didukung oleh teori-teori, dari: Ahiri
(2008: 122), Hamalik (2008: 195), Tarmidi
(2006: 2), Suparno, dkk., (2005: 32), Sidik
(2005: 148), Mulyasa (2005: 16), Mariana (2005:
13) Slavin (2006: 154), Sukmadinata (2004: 5),
Sardiman (2006: 147), Saroni (2006: 82-84),
dan Rianto (2007: 1).
Berdasarkan pandangan parah ahli tersebut,
maka lingkungan belajar adalah suasana dalam
belajar baik yang berwujud fisik maupun nonfisik atau lingkungan sosial yang meliputi:
kondisi ruang fisik belajar, kondisi alat-alat
belajar, aturan dan kedisiplinan, suasana tempat
belajar, hubungan antar siswa dengan siswa,
dan hubungan antar siswa dengan warga
sekolah lainnya.
9. D. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan positif antara motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa di SMA
Negeri se Kota Kendari.
2. Ada hubungan positif antara lingungan
belajar dengan hasil belajar siswa di SMA
Negeri se Kota Kendari.
3. Ada hubungan positif antara motivasi
belajar dan lingkungan belajar secara
besama-sama dengan hasil belajar siswa
di SMA Negeri se Kota Kendari.
10. METODE PENELITIAN
1.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri se Kota Kendari dari bulan
November sampai dengan bulan Desember tahun 2010.
2.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu: motivasi belajar
(X1) dan lingkungan belajar (X2) dan variabel tidak bebas adalah
hasil belajar (Y)
3.
.
Disaian Penelitian
x1
Y
x2
11. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
SMA Negeri se Kota Kendari yang berjumlah 832 siswa.
Sampel 89 siswa yang akan diambil secara proporsional
random sampling
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
angket untuk menjaring data motivasi belajar dan data
dlingkungan belajar, serta tes untuk menjaring data
hasil belajar siswa.
Analisis data menggunakan regresi dan korelasi
sederhana, serta regrasi dan korelasi ganda.
Uji normalitas menggunakan Uji Chi Kuadrat, dan uji
linearitas menggunakan regresi linear sederhana.
Uji keberartian persamaan regresi dan koefisien korelasi
menggunakan uji F dan uji t.
12. 7. Hipotesis Statistik
1.
Ho : ρ1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif
antara motivasi belajar dengan hasil
belajar siswa.
Ha: ρ1 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara
motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
2. Ho: ρ2 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif
antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa.
Ha: ρ2 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara lingkungan
belajar dengan hasil belajar siswa.
3. Ho: ρ12 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara
motivasi belajar dan lingkungan belajar secara
bersama-sama dengan hasil belajar siswa.
Ha: ρ12 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara motivasi
belajar dan lingkungan belajar secara bersama-sama
dengan hasil belajar siswa.
13. HASIL PENELITIAN
DESKRIPSI DATA:
1. Motivasi belajar: Skor Maksimal 128, skor
minimal 97, rata-rata 113, Median 115, Modus
116, SD 7,52, dan variasn 56,55
2. Lingkungan belajar Skor Maksimal 152, skor
minimal 111, rata-rata 128, Median 114, Modus
115, SD 8,92, dan variasn 80,28.
3. Hasil Belajar Skor Maksimal 36, skor minimal
22, rata-rata 28, Median 24, Modus 23, SD 4,84,
dan variasn 20,07
14. Hasil Pengujian Normalitas Data
X1, X2, dan Y
No.
Data
χ2 hitung χ2 tabel
Kesimpulan
α = 0,05
H0
Distribusi
1
Variabel X1
7,193
16,812
Diterima
Normal
2
Variabel X2
6,004
16,812
Diterima
Normal
3
Variabel Y
8,060
16,812
Diterima
Normal
15. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan regresi antara motvasi
belajar dengan hasih belajar menunjuk-kan
koefisien b= 0,43 dan nilai konstanta (a)
=36,84 sehingga persamaan regresinya
ˆ
adalah Y = 36,84 + 0,43X1
Persamaan regrasi ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan atau penurunan 1 skor
motivasi belajar maka akan diikuti oleh
kenaikan atau menurunan skor hasil belajar
sebar 0,43 pada kontanta 36,84.
16. Tabel Anava uji signifikansi dan linearitas
persamaan regresi
ˆ
Y = 36,84 + 0,43X1
Sumber
Varians
dk
JK
Total
89
448397
Regresi (a)
Regresi b/a)
Sisa
1
1
87
Tuna Cocok
Galat
45
42
RJK
Fhitung
Ftabel
α = 0,05
5038,17
-
437501,12
4154,23
6741,65
437501,12
4154,23
77,49
53,61**
2151,37
4590,28
47,81
109,29
0,44ns
α= 0,01
3,96
6,96
2,02
1,64
Keterangan:
** = regresi sangat signifikan (f hitung = 53,61 > f tabel = 6,96)
Ns = regresi non signifikan atau linear (f hitung = 0,44 < f tabel = 2,02)
17. Hasil Pengujian dan Signifikansi Koefisien Korelasi ry1
Sampel
Koefisien
Korelasi
Koefisien
Determinasi
Thitung
Ttabel
α = 0,05
89
0,617
0,3807
7,396 **
1,6626
α = 0,01
2,3700
Keterangan:
**
= koefisien korelasi sangat signifikan
Dari hasil pengujian tsb diketahui bahwa 38,07% variasi
yang terjadi pada hasil belajar dapat dijelaskan oleh variasi
skor motivasi belajar
18. Hasil Uji Korelasi parsial antara x1 dengan Y jika x2
dikontrol
Sampel Koefisien Koefisien
Korelasi Determinasi
Thitung
Ttabel
α = 0,05 α = 0,01
89
0,616
0,379
7,250 **
1,671
2,660
Keterangan:
** = koefisien korelasi parsial sangat signfikan
Pengontrolan variabel lingkungan belajar dalam hubungan motivasi
belajar dengan hasil belajar telah menurunkan koefisien korlasi antara
motivasi belajar dengan hasl belajar dari 0,617 menjadi 0,616
19. Hasil perhitungan regresi antara lingkungan
belajar dengan hasih belajar menunjukkan koefisien b = 0,22 dan nilai konstanta
(a) = 67,58 sehingga persamaan
ˆ
regresinya adalah Y = 67,58 + 0,22X2
Persamaan regrasi ini menunjukkan
bahwa setiap kenaikan atau penurunan 1
skor lingkungan belajar maka akan diikuti
oleh kenaikan atau menurunan skor hasil
belajar sebar 0,22 pada kontanta 67,58.
20. Tabel Anava Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi
ˆ
Y
= 29,60+ 0,53X2
Sumber
Varians
dk
JK
RJK
Fhitung
Total
89
448397
5038,17
-
Regresi (a)
Regresi
(b/a)
Sisa
1
1
87
437501,12
1289,51
9606,38
437501,1
2
1289,51
110,42
11,68**
Tuna Cocok
Galat
42
45
4305,41
9606,38
102,51
213,48
Ftabel
0,50ns
α = 0,05
α=
0,01
3,96
6,96
1,98
1,65
Keterangan:
** = regresi sangat signifikan (f hitung = 11,68 > f tabel = 6,96)
Ns = regresi non signifikan atau linear (f hitung = 0,50 < f tabel = 1,98)
21. Hasil Pengujian dan signifikansi koefisien korelasi ry2
Sampel Koefisien Koefisien
Korelasi Determinasi
Thitung
Ttabel
α = 0,05 α = 0,01
89
0,339
0,1149
3,001 **
1,662
2,370
Keterangan:
**
= koefisien korelasi sangat signifikan
Dari hasil pengujian tsb diketahui bahwa 11,49% variasi
yang terjadi pada hasil belajar dapat dijelaskan oleh variasi
skor lingkungan belajar
22. Hasil Uji Korelasi parsial antara X2 dengan Y jika X1 dikontrol
Sampel Koefisien Koefisien
Korelasi Determinasi
Thitung
Ttabel
α = 0,05 α = 0,01
89
0,336
0,1129
3,308 **
1,671
2,660
Keterangan:
** = koefisien korelasi parsial sangat signfikan
Pengontrolan variabel motivasi belajar dalam hubungan
lingkungan belajar dengan hasil belajar telah menurunkan
koefisien korlasi antara lingkungan belajar dengan hasl
belajar dari 0,339 menjadi 0,336
23.
Hasil perhitungan regresi antara motivasi dan
lingkungan belajar dengan hasil belajar secara
bersama-sama menunjuk-kan koefisien b1 =
0,44 dan koefisien b2 = 0,06 dengan nilai
konstanta (a) = - 1,64 sehingga persamaan
regresi gandanya adalah Y = −1,64 + 0,44 X + 0,06 X
ˆ
1
Persamaan regrasi ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan atau penurunan 1 skor motivasi
lingkungan belajar secara bersama-sama maka
akan diikuti oleh kenaikan atau menurunan skor
hasil belajar sebar 0,50 pada kontanta -1,64.
2
24. Tabel Anava Hasil Pengujian Regresi Ganda
Dk
JK
RJK
Sumber
Variansi
F hitung
F tabel
α = 0,05
Regresi
(reg)
2
417479,30
Regresi
(sisa)
86
30917,70
208739,65
580,62**
359,51
Keterangan:
** = regresi sangat signifikan
(f hitung = 580,62 > f tabel = 6,96)
α = 0,01
3,11
4,88
26. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian ini maka
disimpilkan bahwa terdapat hubungan
yang positif dan sangat signifikan antara
motivasi belajar dan lingkungan belajar
dengan hasil belajar, baik sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama.
2. Saran (terlampir)
1.