SlideShare a Scribd company logo
ISSN 2442-3041
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 1, No. 2, Mei -Agustus 2015
© STKIP PGRI Banjarmasin
109
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD6
Rakhmawati
SMAN 1 Amuntai
E-mail: rakhmawati.mat.ks@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika
siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD serta untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika dan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas
2 siklus. Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Amuntai tahun pelajaran 2013/2014
yang terdiri atas 28 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pengamatan,
dan pencermatan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. Has il observasi
menunjukkan bahwa lebih dari 85% siswa, aktivitasnya pada kriteria minimal tinggi, dan lebih dari
75% siswa memperoleh nilai tes ≥ KKM. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD
100% terlaksana. Respons atau tanggapansiswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat
positif.
Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas, dan prestasi belajar.
Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini
berkembang dengan pesat. Disadari atau
tidak, perkembangan yang terjadi tidak
terlepas dari matematika yang mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Oleh karena
itu matematika perlu dibekalkan kepada setiap
peserta didik sejak dini agar mereka
mempunyai kemampuan berpikir kritis,
sistematis, logis, kreatif, konsistensi dan
6 Disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP PGRI Banjarmasin, 28 Januari 2015
kemauan bekerja sama yang efektif untuk
memecahkan masalah-masalah yang muncul,
termasuk masalah-masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Kompetensi tersebut diperlukan
agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif (Peraturan Menteri Nomor 22,
2006).
110 Rakhmawati
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
Kompetensi-kompetensi tersebut
dapat dicapai melalui proses pembelajaran
sebagaimana disebutkan dakam Peraturan
Menteri Nomor 41 Tahun 2007 yaitu proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
dasar dan menengah harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Berdasarkan hal ini, idealnya
pembelajaran, dalam hal ini adalah
pembelajaran matematika, dilaksanakan agar
siswa dapat berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran tersebut.
Fakta empiris hasil observasi di kelas
XI IPA 1 SMAN 1 Amuntai, pembelajaran
matematika yang selama ini dilakukan adalah
pembelajaran dengan urutan sebagai berikut:
(1) guru menjelaskan konsep, (2) guru
memberikan contoh soal dari konsep yang
telah dijelaskan, (3) siswa mengerjakan
latihan soal secara individu. Pembelajaran
seperti ini menyebabkan siswa kurang
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Hanya kurang lebih 40% siswa saja yang
berpartisipasi aktif. Pembelajaran terkesan
monoton dan membosankan sehingga
mengakibatkan hasil belajar matematika
siswa belum memuaskan.
Hasil ulangan harian untuk mata
pelajaran matematika kelas XI IPA 1
menunjukkan bahwa hasilnya masih belum
sesuai harapan. Pada ulangan harian 1 pada
materi Statistika hanya 36% siswa yang
nilainya memenuhi KKM. Pada ulangan
harian 2 pada materi Peluang hanya 39,3%
siswa yang nilainya memenuhi KKM. Pada
ulangan harian 3 pada materi Trigonometri
hanya 14,3% siswa yang nilainya memenuhi
KKM. Pada ulangan harian 4 pada materi
Sukubanyak hanya 21,4% siswa yang nilainya
memenuhi KKM. Pada ulangan harian 5 pada
materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
hanya 42,9% siswa yang nilainya memenuhi
KKM. Hal ini mengindikasikan bahwa
prestasi belajar matematika siswa masih
kurang.
Bertolak dari situasi kelas yang
demikian, maka diperlukan suatu usaha yang
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
belajar matematika dan untuk selanjutnya
diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran yang dianggap
dapat mengaktifkan siswa. Dalam
pembelajaran kooperatif guru tidak lagi
mendominasi kegiatan pembelajaran,
sebaliknya guru lebih banyak menjadi
fasilitator dan mediator dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif
dirancang dengan memberikan kesempatan
kepada siswa secara bersama-sama untuk
membangun pengetahuannya. Salah satu
model pembelajaran kooperatif adalah
Student Teams Achievement Division (STAD).
STAD merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling luas
penelitiannya dan telah digunakan di kelas 2
sampai dengan 12 pada mata pelajaran
matematika, bahasa, ilmu sosial, dan sains
(Slavin, 2008: 143).
Menurut Slavin (1995: 77) terdapat 4
komponen dalam pembelajaran STAD, yaitu
teach, team study, test, dan team recognition.
Ide pokok dari komponen teach adalah
presentasi kelas, dimana guru menyajikan
materi pembelajaran. Team study adalah
siswa mengerjakan LKS dalam kelompoknya
untuk menguasai materi. Dalam STAD siswa
dikelompokkan 4 atau 5 orang yang
seheterogen mungkin berdasarkan jenis
kelamin, kemampuan, dan lain-lain (Borich,
2007: 388). Test adalah siswa mengerjakan
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika ... 111
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
kuis individual. Team recognition adalah
kelompok diberi penghargaan berdasarkan
rata-rata skor perkembangan anggotanya yang
dihitung berdasarkan nilai kuis sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1)
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran matematika melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2)
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD, (3)
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
matematika, (4) mengetahui respons atau
tanggapan siswa terhadap pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1
Amuntai untuk mata pelajaran matematika
pada materi Limit Fungsi dan Turunan
Fungsi. Penelitian dilakukan selama 3 bulan,
yaitu mulai bulan Maret sampai dengan Mei
2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI
IPA 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri
atas 28 siswa dengan 9 siswa laki-laki dan 19
siswa perempuan. Obyek penelitan adalah (1)
aktivitas belajar siswa, (2) prestasi belajar
siswa, (3) pembelajaran kooperatif tipe STAD,
(4) respons atau tanggapan siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan model Kurt
Lewin. Konsep pokok PTK menurut Kurt
Lewin terdiri dari 4 komponen, yaitu :
perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observating), dan refleksi
(reflecting) (Wijaya Kusumah & Dedi
Dwitagama, 2010: 20). Hubungan keempat
komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.
Siklus I dilaksanakan pada materi Limit
Fungsi dan siklus II dilaksanakan pada materi
Turunan Fungsi. Tahapan-tahapan yang
dilakukan pada setiap siklus dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan (Planning)
Langkah-langkah dalam tahap
perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan
digunakan dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe
STAD lengkap dengan Lembar Kerja
Siswa (LKS), soal kuis individu, dan
soal tes untuk diujikan pada akhir
setiap siklus.
b. Membuat instrumen penelitian, berupa
lembar pengamatan untuk
memperoleh data tentang aktivitas
siswa dan keterlaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD,
lembar pencermatan dokumen untuk
memperoleh data hasil tes prestasi
siswa, dan lembar angket untuk
memperoleh data tentang tanggapan
siswa terhadap pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
2. Tindakan (Acting)
Tindakan dilakukan dengan
melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Guru melakukan apersepsi.
b. Guru memberikan motivasi.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
d. Guru mendemonstrasikan konsep
yang harus dikuasai oleh siswa.
e. Guru memberikan contoh soal
berkaitan dengan konsep yang
dipelajari.
112 Rakhmawati
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
f. Guru memberikan pertanyaan/perma-
salahan/ soal kepada siswa berkaitan
dengan konsep yang dibahas.
g. Siswa duduk mengelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
h. Siswa mendiskusikan LKS yang
diberikan guru dalam kelompoknya
masing-masing.
i. Guru memberikan waktu yang cukup
untuk siswa belajar dalam kelompok.
j. Siswa diarahkan/dibimbing untuk
membuat kesimpulan/rangkuman.
k. Siswa diberi kuis.
l. Guru membagikan hasil kuis.
m. Siswa menghitung poin kemajuan
masing- masing dan menghitung rata-
rata poin kemajuan.
n. Guru memberikan
penghargaan/reward atas hasil kuis
yang diperoleh siswa.
3. Pengamatan (Observating)
Pengamatan dilakukan:
a. Selama pembelajaran berlangsung.
Dalam hal ini yang diamati adalah
aktivitas belajar siswa dan
keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran matematika.
b. Di akhir siklus. Dalam hal ini yang
diamati adalah hasil tes siswa dan
tanggapan siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
4. Refleksi (Reflecting)
Hasil yang diperoleh dari tahap
pengamatan kemudian dijadikan bahan untuk
merefleksi apakah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif
learning tipe STAD sudah dapat meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar matematika
siswa. Apabila belum menunjukkan
peningkatan seperti yang diharapkan, maka
dicari penyebab atau hambatan-hambatan
yang dialami selama proses pembelajaran
yang menyebabkan belum tercapainya hasil
seperti yang diharapkan. Dalam tahapan
refleksi, dilakukan evaluasi terhadap
kekurangan atau kelebihan dari implementasi
tindakan sebagai bahan pertimbangan untuk
perbaikan di siklus berikutnya.
Adapun kriteria keberhasilan dari
penelitian ini adalah:
a. Tindakan berhasil ditinjau dari
aktivitas siswa apabila ≥ 85% siswa,
aktivitasnya pada kriteria minimal
tinggi (skor ≥ 13,3).
b. Tindakan berhasil ditinjau dari
prestasi siswa apabila ≥ 75% siswa,
nilai tesnya sudah mencapai KKM (
nilai ≥ 75).
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
dalan 2 siklus. Siklus I dilaksanakan dengan
3 kali pembelajaran STAD yang terdiri atas 6
kali tatap muka. Sekali tatap muka terdiri atas
2 x 45 menit. Siklus II juga dilaksanakan
dengan 3 kali pembelajaran STAD, tetapi
hanya terdiri atas 5 kali tatap muka.
Pembelajaran STAD yang pertama dan yang
kedua dalam siklus II, masing-masing terdiri
atas 2 pertemuan, sedangkan pembelajaran
STAD yang ketiga hanya dilaksanakan dalam
1 kali tatap muka.
Pada siklus I, hasil pengamatan
terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada
Tabel 1. Dalam hal ini ada 4 aktivitas yang
diamati, yaitu (1) memperhatikan/
mendengarkan penjelasan guru, (2) mencatat
pelajaran, (3) berusaha mengerjakan ketika
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika ... 113
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
ada tugas individu di kelas, (4) partisipasi
dalam belajar/diskusi kelompok.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
adanya peningkatan aktivitas siswa. Pada
pembelajaran STAD ke-1 hanya 35,7% siswa
yang aktivitasnya pada kriteria minimal tinggi
(skor ≥ 13,3). Pada pembelajaran STAD ke-2
meningkat menjadi 54,2% dan pada
pembelajaran STAD ke-3 meningkat menjadi
92,0%. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ditinjau
dari rata-ratanya, persentase jumlah siswa
yang memperoleh skor aktivitas ≥13,3 adalah
60,6%. Jadi belum memenuhi kriteria
keberhasilan tindakan ditinjau dari aktivitas
siswa. Ketidakberhasilan ini dikarenakan
pada pembelajaran STAD ke-1 dan ke-2
aktivitas siswa masih belum optimal. Pada
pembelajaran STAD ke-3, siswa lebih
bersemangat setelah mengetahui adanya poin
kemajuan individu yang dijadikan nilai
kelompok.
Hasil pengamatan terhadap
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2.
Ada 14 langkah yang diamati dalam
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Tabel 2. Persentase Keterlaksanaan Langkah-
langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada Siklus I
Pembelajaran STAD ke-
Rata-rata
1 2 3
75% 92,9% 100% 89,3%
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-
rata keterlaksanaan pembelajaran kooperatif
tipe STAD dalam pembelajaran matematika
pada siklus I adalah 89,3%. Pada
pembelajaran STAD ke-1 guru belum
menyampaikan tujuan pembelajaran dan tidak
mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan. Namun hal tersebut sudah
diperbaiki pada pertemuan-pertemuan
selanjutnya. Pada pembelajaran STAD ke-1
dan ke-2, pada saat siswa bekerja dalam
kelompok, guru belum memberikan waktu
yang cukup untuk siswa belajar dalam
kelompok. Hal ini dikarenakan soal yang
diberikan guru dalam LKS terlalu banyak,
sehingga siswa tidak sempat mendiskusikan
semua soal bersama teman sekelompoknya.
Berdasarkan hal ini, maka pada siklus
selanjutnya, guru merancang LKS dengan
benar-benar memperhatikan waktu yang
tersedia.
Pada akhir siklus I, siswa diberi angket
untuk mengetahui tanggapan atau respons
siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan tes untuk mengetahui prestasi
siswa. Pada angket respons siswa ditanyakan
tentang perasaan siswa ketika mengikuti
pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
bagaimana seandainya model pembelajaran
kooperatif tipe STAD diterapkan untuk
pembelajaran matematika berikutnya. Hasil
angket menunjukkan bahwa skor rata-rata
yang diperoleh adalah 9,14, berada pada
Tabel 1. Distribusi Persentase Jumlah Siswa untuk Aktivitas Siswa pada Siklus I
Kategori
Aktivitas
Skor aktivitas
Pembelajaran STAD ke-
Rata-rata
1 2 3
Sangat Tinggi 16 < X ≤ 20 14,3% 16,7% 44,0% 25%
Tinggi 13,3 < X ≤ 16 21,4% 37,5% 48,0% 35,6%
Sedang 10,7 < X ≤ 13,3 28,5% 29,2% 8,0% 21,9%
Rendah 8 < X ≤ 10,7 17,9% 16,7% 0 % 11,5%
Sangat Rendah 4 < X ≤ 8 17,9% 0 % 0 % 6%
114 Rakhmawati
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
interval skor 8 – 10 yaitu pada kategori sangat
positif.
Soal tes prestasi pada siklus I
berkaitan dengan materi Limit Fungsi. Hasil
tes menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes
yang diperoleh siswa adalah 73,6 dengan 16
orang siswa atau 57,1% sudah memperoleh
nilai ≥ 75. Hal ini belum memenuhi kriteria
yang diharapkan, yaitu ≥ 75% siswa
memperoleh nilai ≥ 75.
Perbaikan tindakan dilakukan pada
siklus II dengan memperhatikan kelemahan
yang terdapat pada siklus I. Guru merevisi
LKS dengan benar-benar memperhatikan
waktu yang tersedia, supaya siswa memiliki
cukup waktu untuk mendiskusikan LKS
sampai seluruh anggota kelompok benar-
benar paham. Pada siklus II, hasil
pengamatan terhadap aktivitas siswa dapat
dilihat pada Tabel 3.
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa
sebagian besar siswa aktivitasnya berada pada
kategori sangat tinggi atau tinggi. Pada semua
pembelajaran STAD (ke-1, 2, dan 3) terdapat
92,8% siswa yang aktivitasnya termasuk
kriteria tinggi atau sangat tinggi. Ditinjau dari
rata-ratanya, persentase jumlah siswa yang
memperoleh skor aktivitas ≥13,3 adalah
92,8%. Jadi sudah memenuhi kriteria
keberhasilan tindakan ditinjau dari aktivitas
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil
meningkatkan aktivitas belajar matematika
siswa.
Hasil pengamatan terhadap
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siklus II dapat dilihat pada Tabel
4. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa rata-rata
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam pembelajaran matematika pada
siklus II adalah 100%. Semua langkah-
langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat terlaksana 100% dalam pembelajaran
matematika.
Tabel 4. Persentase Keterlaksanaan Langkah-
langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada Siklus II
Pembelajaran STAD ke-
Rata-rata
1 2 3
100% 100% 100% 100%
Pada akhir siklus II, siswa kembali
diberi angket untuk mengetahui tanggapan
atau respons siswa terhadap pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan tes untuk
mengetahui prestasi siswa. Hasil angket
menunjukkan bahwa skor rata-rata yang
diperoleh adalah 9,32, berada pada interval 9-
10 pada kategori sangat positif. Soal tes
prestasi pada siklus II berkaitan dengan materi
Turunan Fungsi. Hasil tes menunjukkan
bahwa rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa
adalah 89,3 dengan 23 orang siswa atau 82,1%
sudah memperoleh nilai ≥ 75. Hal ini berarti
sudah memenuhi kriteria yang diharapkan,
yaitu ≥ 75% siswa memperoleh nilai ≥ 75.
Tabel 3. Distribusi Persentase Jumlah Siswa untuk Aktivitas Siswa pada Siklus II
Kategori
Aktivitas
Skor aktivitas
Pembelajaran STAD ke-
Rata-rata
1 2 3
Sangat Tinggi 16 < X ≤ 20 46,4% 46,4% 57,2% 50%
Tinggi 13,3 < X ≤ 16 46,4% 46,4% 35,6% 42,8%
Sedang 10,7 < X ≤ 13,3 7,2% 7,2% 7,2% 7,2%
Rendah 8 < X ≤ 10,7 0% 0% 0% 0%
Sangat Rendah 4 < X ≤ 8 0% 0% 0% 0%
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika ... 115
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
2. Pembahasan
Aktivitas sangat diperlukan dalam
belajar. Karena pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah
laku. Jadi dalam belajar siswa harus
melakukan kegiatan, dengan kata lain siswa
harus beraktivitas. Jika siswa tidak melakukan
aktivitas selama pembelajaran, maka siswa
tersebut belum dapat dikatakan belajar.
Menurut Diedrich (Oemar Hamalik, 2005 :
172) aktivitas siswa digolongkan menjadi 8
golongan, yaitu : visual activities, oral
activities, listening activities, writing
activities, drawing activities, motor activities,
mental activities, dan emotional activities.
Visual activities meliputi membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain. Oral
activities, misalnya menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan
wawancara, interupsi, dan diskusi. Listening
activities, misalnya mendengarkan uraian,
percakapan, musik, pidato. Writing activities,
misalnya menulis cerita, karangan, laporan.
Drawing activities, misalnya menggambar,
membuat grafik, peta. Motor activities,
misalnya melakukan percobaan, membuat
konstruksi. Mental activities, misalnya
menanggapi, menganalisa, mengambil
kesimpulan. Emotional activities, misalnya
menaruh minat, merasa bosan, berani,
gembira, dan sebagainya. Dalam penelitian
ini, aktivitas siswa yang diamati adalah
(1)memperhatikan/mendengarkan penjelasan
guru, (2)mencatat pelajaran, (3)berusaha
mengerjakan ketika ada tugas individu di
kelas, (4)partisipasi dalam belajar/diskusi
kelompok.
Guru sebagai pengelola pembelajaran
di dalam kelas diharapkan mampu merancang
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa.
Salah satunya adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Hasil observasi
menunjukkan bahwa 100% langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe STAD terlaksana
dalam pembelajaran matematika dan respons
siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah sangat positif.
Ditinjau dari aktivitas dan prestasi
belajar siswa, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pada siklus II, ditinjau
dari rata-ratanya, persentase jumlah siswa
yang memperoleh skor aktivitas ≥13,3 adalah
92,8% dan 82,1% siswa sudah memperoleh
nilai ≥ 75. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
matematika siswa.
Peningkatan aktivitas dan prestasi
belajar siswa ini disebabkan oleh adanya kuis
dan adanya penghargaan terhadap kelompok
berdasarkan poin kemajuan dari anggota-
anggota kelompoknya. STAD merupakan tipe
pembelajaran kooperatif yang menggunakan
kuis-kuis individual pada tiap akhir
pembelajaran, yang nilainya untuk nilai
kelompok. Gagasan utama dari STAD adalah
untuk memotivasi siswa supaya dapat saling
mendukung dan membantu satu sama lain
dalam menguasai kemampuan yang diajarkan
guru. Jika para siswa ingin agar timnya
mendapatkan penghargaan tim, mereka harus
mendukung teman satu timnya untuk
mempelajari materinya. Mereka harus
mendukung teman satu timnya untuk
melakukan yang terbaik (Slavin, 2008: 9).
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memfasilitasi siswa untuk bisa bekerja sama,
mengajukan pertanyaan dan memberikan
pendapat, sehingga siswa menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran. Keadaan ini akan
meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika dan akhirnya dapat
116 Rakhmawati
Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015
meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe STAD 100% terlaksana.
4. Respons atau tanggapan siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat
positif.
Daftar Pustaka
Borich, G.D. (2007). Effective Teaching
Methods: research-based practice (6th
ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson
Education, Inc.
Depdiknas. (2006). Peraturan menteri
pendidikan nasional RI Nomor 22 tahun
2006, tentang standar isi. Jakarta:
BSNP.
________. (2007). Peraturan menteri
pendidikan nasional RI Nomor 41 tahun
2007 tentang standar proses.
Oemar Hamalik. (2005). Proses Belajar
Mengajar. PT Bumi Aksara.
Slavin, R. E. (1995). Cooperative learning.
Theory, research, and practice. Boston,
MA: Allyn & Bacon.
__________. (2008). Cooperative learning,
teori, riset, and praktik. (terjemahan
oleh Narulita Yusron) London: Allyn &
Bacon (Buku asli diterbitkan tahun
2005)
Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama. (2010).
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : PT Indeks.

More Related Content

What's hot

Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
M Wahyudi Haidar
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 
ppt Riani
ppt Rianippt Riani
ppt Riani
Riani1214
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
bemgusti
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)
bemgusti
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
Universitas Negeri Makassar
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
ishakaxly
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
dedy solin
 
2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb
Fppi Unila
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
bemgusti
 
Ppt seminar nasional Yayan Eryandi
Ppt seminar nasional Yayan EryandiPpt seminar nasional Yayan Eryandi
Ppt seminar nasional Yayan Eryandi
Yayan Eryandi
 
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Ghaniy Bahtiar
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
Terry Brengost
 
Ipi288304
Ipi288304Ipi288304
Ipi288304
Fppi Unila
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
bemgusti
 
Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematika
Frima Dona Spd
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
imam syafii
 

What's hot (20)

Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Nht 4
Nht 4Nht 4
Nht 4
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 
ppt Riani
ppt Rianippt Riani
ppt Riani
 
Ppt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikanPpt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikan
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iii)
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
 
Ppt seminar nasional Yayan Eryandi
Ppt seminar nasional Yayan EryandiPpt seminar nasional Yayan Eryandi
Ppt seminar nasional Yayan Eryandi
 
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Ipi288304
Ipi288304Ipi288304
Ipi288304
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
 
Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematika
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 

Similar to 176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas

05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf
ZULPANSSi
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
NiaFauziah2
 
LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
IkaKurnia17
 
Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
marselladia
 
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 teboLaporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
DL X STAD.pdf
DL X STAD.pdfDL X STAD.pdf
DL X STAD.pdf
VinaOktaviani17
 
3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)
3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)
3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)
Mulyatno Aja
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
Resa Mahesta
 
Artikel publikasi
Artikel publikasiArtikel publikasi
Artikel publikasi
aya Uzumika
 
eva sutriana 162050701068.pdf
eva sutriana 162050701068.pdfeva sutriana 162050701068.pdf
eva sutriana 162050701068.pdf
Anastasya161
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
VinaOktaviani17
 
DL X PBL.pdf
DL X PBL.pdfDL X PBL.pdf
DL X PBL.pdf
VinaOktaviani17
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
RellySeptiaPutriUtar
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Artikel ptk
Artikel ptkArtikel ptk
Artikel ptkSyam Sheya
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Abstrak Penelitian Pembelajaran Recip
Abstrak Penelitian Pembelajaran RecipAbstrak Penelitian Pembelajaran Recip
Abstrak Penelitian Pembelajaran Recipiput22
 

Similar to 176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas (20)

Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
 
LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
 
Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
 
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 teboLaporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
 
DL X STAD.pdf
DL X STAD.pdfDL X STAD.pdf
DL X STAD.pdf
 
Tugas ii
Tugas iiTugas ii
Tugas ii
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)
3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)
3968 1920-1-pb (stad &amp; mot-berprestasi thd prestasi belajar fisika sma)
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Artikel publikasi
Artikel publikasiArtikel publikasi
Artikel publikasi
 
eva sutriana 162050701068.pdf
eva sutriana 162050701068.pdfeva sutriana 162050701068.pdf
eva sutriana 162050701068.pdf
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
DL X PBL.pdf
DL X PBL.pdfDL X PBL.pdf
DL X PBL.pdf
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
 
Artikel ptk
Artikel ptkArtikel ptk
Artikel ptk
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Abstrak Penelitian Pembelajaran Recip
Abstrak Penelitian Pembelajaran RecipAbstrak Penelitian Pembelajaran Recip
Abstrak Penelitian Pembelajaran Recip
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas

  • 1. ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei -Agustus 2015 © STKIP PGRI Banjarmasin 109 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD6 Rakhmawati SMAN 1 Amuntai E-mail: rakhmawati.mat.ks@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD serta untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Amuntai tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 28 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pengamatan, dan pencermatan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. Has il observasi menunjukkan bahwa lebih dari 85% siswa, aktivitasnya pada kriteria minimal tinggi, dan lebih dari 75% siswa memperoleh nilai tes ≥ KKM. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD 100% terlaksana. Respons atau tanggapansiswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat positif. Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas, dan prestasi belajar. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang dengan pesat. Disadari atau tidak, perkembangan yang terjadi tidak terlepas dari matematika yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak dini agar mereka mempunyai kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, konsistensi dan 6 Disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP PGRI Banjarmasin, 28 Januari 2015 kemauan bekerja sama yang efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul, termasuk masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (Peraturan Menteri Nomor 22, 2006).
  • 2. 110 Rakhmawati Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 Kompetensi-kompetensi tersebut dapat dicapai melalui proses pembelajaran sebagaimana disebutkan dakam Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2007 yaitu proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berdasarkan hal ini, idealnya pembelajaran, dalam hal ini adalah pembelajaran matematika, dilaksanakan agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran tersebut. Fakta empiris hasil observasi di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Amuntai, pembelajaran matematika yang selama ini dilakukan adalah pembelajaran dengan urutan sebagai berikut: (1) guru menjelaskan konsep, (2) guru memberikan contoh soal dari konsep yang telah dijelaskan, (3) siswa mengerjakan latihan soal secara individu. Pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hanya kurang lebih 40% siswa saja yang berpartisipasi aktif. Pembelajaran terkesan monoton dan membosankan sehingga mengakibatkan hasil belajar matematika siswa belum memuaskan. Hasil ulangan harian untuk mata pelajaran matematika kelas XI IPA 1 menunjukkan bahwa hasilnya masih belum sesuai harapan. Pada ulangan harian 1 pada materi Statistika hanya 36% siswa yang nilainya memenuhi KKM. Pada ulangan harian 2 pada materi Peluang hanya 39,3% siswa yang nilainya memenuhi KKM. Pada ulangan harian 3 pada materi Trigonometri hanya 14,3% siswa yang nilainya memenuhi KKM. Pada ulangan harian 4 pada materi Sukubanyak hanya 21,4% siswa yang nilainya memenuhi KKM. Pada ulangan harian 5 pada materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers hanya 42,9% siswa yang nilainya memenuhi KKM. Hal ini mengindikasikan bahwa prestasi belajar matematika siswa masih kurang. Bertolak dari situasi kelas yang demikian, maka diperlukan suatu usaha yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika dan untuk selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dianggap dapat mengaktifkan siswa. Dalam pembelajaran kooperatif guru tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran, sebaliknya guru lebih banyak menjadi fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif dirancang dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara bersama-sama untuk membangun pengetahuannya. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Student Teams Achievement Division (STAD). STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling luas penelitiannya dan telah digunakan di kelas 2 sampai dengan 12 pada mata pelajaran matematika, bahasa, ilmu sosial, dan sains (Slavin, 2008: 143). Menurut Slavin (1995: 77) terdapat 4 komponen dalam pembelajaran STAD, yaitu teach, team study, test, dan team recognition. Ide pokok dari komponen teach adalah presentasi kelas, dimana guru menyajikan materi pembelajaran. Team study adalah siswa mengerjakan LKS dalam kelompoknya untuk menguasai materi. Dalam STAD siswa dikelompokkan 4 atau 5 orang yang seheterogen mungkin berdasarkan jenis kelamin, kemampuan, dan lain-lain (Borich, 2007: 388). Test adalah siswa mengerjakan
  • 3. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika ... 111 Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 kuis individual. Team recognition adalah kelompok diberi penghargaan berdasarkan rata-rata skor perkembangan anggotanya yang dihitung berdasarkan nilai kuis sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, (3) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika, (4) mengetahui respons atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Amuntai untuk mata pelajaran matematika pada materi Limit Fungsi dan Turunan Fungsi. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 28 siswa dengan 9 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Obyek penelitan adalah (1) aktivitas belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa, (3) pembelajaran kooperatif tipe STAD, (4) respons atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari 4 komponen, yaitu : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting) (Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 20). Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada materi Limit Fungsi dan siklus II dilaksanakan pada materi Turunan Fungsi. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada setiap siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan (Planning) Langkah-langkah dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lengkap dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), soal kuis individu, dan soal tes untuk diujikan pada akhir setiap siklus. b. Membuat instrumen penelitian, berupa lembar pengamatan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dan keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD, lembar pencermatan dokumen untuk memperoleh data hasil tes prestasi siswa, dan lembar angket untuk memperoleh data tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Tindakan (Acting) Tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru melakukan apersepsi. b. Guru memberikan motivasi. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Guru mendemonstrasikan konsep yang harus dikuasai oleh siswa. e. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan konsep yang dipelajari.
  • 4. 112 Rakhmawati Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 f. Guru memberikan pertanyaan/perma- salahan/ soal kepada siswa berkaitan dengan konsep yang dibahas. g. Siswa duduk mengelompok sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru. h. Siswa mendiskusikan LKS yang diberikan guru dalam kelompoknya masing-masing. i. Guru memberikan waktu yang cukup untuk siswa belajar dalam kelompok. j. Siswa diarahkan/dibimbing untuk membuat kesimpulan/rangkuman. k. Siswa diberi kuis. l. Guru membagikan hasil kuis. m. Siswa menghitung poin kemajuan masing- masing dan menghitung rata- rata poin kemajuan. n. Guru memberikan penghargaan/reward atas hasil kuis yang diperoleh siswa. 3. Pengamatan (Observating) Pengamatan dilakukan: a. Selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini yang diamati adalah aktivitas belajar siswa dan keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika. b. Di akhir siklus. Dalam hal ini yang diamati adalah hasil tes siswa dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD. 4. Refleksi (Reflecting) Hasil yang diperoleh dari tahap pengamatan kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD sudah dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. Apabila belum menunjukkan peningkatan seperti yang diharapkan, maka dicari penyebab atau hambatan-hambatan yang dialami selama proses pembelajaran yang menyebabkan belum tercapainya hasil seperti yang diharapkan. Dalam tahapan refleksi, dilakukan evaluasi terhadap kekurangan atau kelebihan dari implementasi tindakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya. Adapun kriteria keberhasilan dari penelitian ini adalah: a. Tindakan berhasil ditinjau dari aktivitas siswa apabila ≥ 85% siswa, aktivitasnya pada kriteria minimal tinggi (skor ≥ 13,3). b. Tindakan berhasil ditinjau dari prestasi siswa apabila ≥ 75% siswa, nilai tesnya sudah mencapai KKM ( nilai ≥ 75). Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalan 2 siklus. Siklus I dilaksanakan dengan 3 kali pembelajaran STAD yang terdiri atas 6 kali tatap muka. Sekali tatap muka terdiri atas 2 x 45 menit. Siklus II juga dilaksanakan dengan 3 kali pembelajaran STAD, tetapi hanya terdiri atas 5 kali tatap muka. Pembelajaran STAD yang pertama dan yang kedua dalam siklus II, masing-masing terdiri atas 2 pertemuan, sedangkan pembelajaran STAD yang ketiga hanya dilaksanakan dalam 1 kali tatap muka. Pada siklus I, hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Dalam hal ini ada 4 aktivitas yang diamati, yaitu (1) memperhatikan/ mendengarkan penjelasan guru, (2) mencatat pelajaran, (3) berusaha mengerjakan ketika
  • 5. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika ... 113 Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 ada tugas individu di kelas, (4) partisipasi dalam belajar/diskusi kelompok. Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan aktivitas siswa. Pada pembelajaran STAD ke-1 hanya 35,7% siswa yang aktivitasnya pada kriteria minimal tinggi (skor ≥ 13,3). Pada pembelajaran STAD ke-2 meningkat menjadi 54,2% dan pada pembelajaran STAD ke-3 meningkat menjadi 92,0%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ditinjau dari rata-ratanya, persentase jumlah siswa yang memperoleh skor aktivitas ≥13,3 adalah 60,6%. Jadi belum memenuhi kriteria keberhasilan tindakan ditinjau dari aktivitas siswa. Ketidakberhasilan ini dikarenakan pada pembelajaran STAD ke-1 dan ke-2 aktivitas siswa masih belum optimal. Pada pembelajaran STAD ke-3, siswa lebih bersemangat setelah mengetahui adanya poin kemajuan individu yang dijadikan nilai kelompok. Hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2. Ada 14 langkah yang diamati dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tabel 2. Persentase Keterlaksanaan Langkah- langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Siklus I Pembelajaran STAD ke- Rata-rata 1 2 3 75% 92,9% 100% 89,3% Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa rata- rata keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika pada siklus I adalah 89,3%. Pada pembelajaran STAD ke-1 guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dan tidak mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. Namun hal tersebut sudah diperbaiki pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Pada pembelajaran STAD ke-1 dan ke-2, pada saat siswa bekerja dalam kelompok, guru belum memberikan waktu yang cukup untuk siswa belajar dalam kelompok. Hal ini dikarenakan soal yang diberikan guru dalam LKS terlalu banyak, sehingga siswa tidak sempat mendiskusikan semua soal bersama teman sekelompoknya. Berdasarkan hal ini, maka pada siklus selanjutnya, guru merancang LKS dengan benar-benar memperhatikan waktu yang tersedia. Pada akhir siklus I, siswa diberi angket untuk mengetahui tanggapan atau respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tes untuk mengetahui prestasi siswa. Pada angket respons siswa ditanyakan tentang perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan bagaimana seandainya model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan untuk pembelajaran matematika berikutnya. Hasil angket menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh adalah 9,14, berada pada Tabel 1. Distribusi Persentase Jumlah Siswa untuk Aktivitas Siswa pada Siklus I Kategori Aktivitas Skor aktivitas Pembelajaran STAD ke- Rata-rata 1 2 3 Sangat Tinggi 16 < X ≤ 20 14,3% 16,7% 44,0% 25% Tinggi 13,3 < X ≤ 16 21,4% 37,5% 48,0% 35,6% Sedang 10,7 < X ≤ 13,3 28,5% 29,2% 8,0% 21,9% Rendah 8 < X ≤ 10,7 17,9% 16,7% 0 % 11,5% Sangat Rendah 4 < X ≤ 8 17,9% 0 % 0 % 6%
  • 6. 114 Rakhmawati Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 interval skor 8 – 10 yaitu pada kategori sangat positif. Soal tes prestasi pada siklus I berkaitan dengan materi Limit Fungsi. Hasil tes menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa adalah 73,6 dengan 16 orang siswa atau 57,1% sudah memperoleh nilai ≥ 75. Hal ini belum memenuhi kriteria yang diharapkan, yaitu ≥ 75% siswa memperoleh nilai ≥ 75. Perbaikan tindakan dilakukan pada siklus II dengan memperhatikan kelemahan yang terdapat pada siklus I. Guru merevisi LKS dengan benar-benar memperhatikan waktu yang tersedia, supaya siswa memiliki cukup waktu untuk mendiskusikan LKS sampai seluruh anggota kelompok benar- benar paham. Pada siklus II, hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 3. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa aktivitasnya berada pada kategori sangat tinggi atau tinggi. Pada semua pembelajaran STAD (ke-1, 2, dan 3) terdapat 92,8% siswa yang aktivitasnya termasuk kriteria tinggi atau sangat tinggi. Ditinjau dari rata-ratanya, persentase jumlah siswa yang memperoleh skor aktivitas ≥13,3 adalah 92,8%. Jadi sudah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan ditinjau dari aktivitas siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa rata-rata keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika pada siklus II adalah 100%. Semua langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat terlaksana 100% dalam pembelajaran matematika. Tabel 4. Persentase Keterlaksanaan Langkah- langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Siklus II Pembelajaran STAD ke- Rata-rata 1 2 3 100% 100% 100% 100% Pada akhir siklus II, siswa kembali diberi angket untuk mengetahui tanggapan atau respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tes untuk mengetahui prestasi siswa. Hasil angket menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh adalah 9,32, berada pada interval 9- 10 pada kategori sangat positif. Soal tes prestasi pada siklus II berkaitan dengan materi Turunan Fungsi. Hasil tes menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa adalah 89,3 dengan 23 orang siswa atau 82,1% sudah memperoleh nilai ≥ 75. Hal ini berarti sudah memenuhi kriteria yang diharapkan, yaitu ≥ 75% siswa memperoleh nilai ≥ 75. Tabel 3. Distribusi Persentase Jumlah Siswa untuk Aktivitas Siswa pada Siklus II Kategori Aktivitas Skor aktivitas Pembelajaran STAD ke- Rata-rata 1 2 3 Sangat Tinggi 16 < X ≤ 20 46,4% 46,4% 57,2% 50% Tinggi 13,3 < X ≤ 16 46,4% 46,4% 35,6% 42,8% Sedang 10,7 < X ≤ 13,3 7,2% 7,2% 7,2% 7,2% Rendah 8 < X ≤ 10,7 0% 0% 0% 0% Sangat Rendah 4 < X ≤ 8 0% 0% 0% 0%
  • 7. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika ... 115 Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 2. Pembahasan Aktivitas sangat diperlukan dalam belajar. Karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Jadi dalam belajar siswa harus melakukan kegiatan, dengan kata lain siswa harus beraktivitas. Jika siswa tidak melakukan aktivitas selama pembelajaran, maka siswa tersebut belum dapat dikatakan belajar. Menurut Diedrich (Oemar Hamalik, 2005 : 172) aktivitas siswa digolongkan menjadi 8 golongan, yaitu : visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Visual activities meliputi membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. Oral activities, misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, interupsi, dan diskusi. Listening activities, misalnya mendengarkan uraian, percakapan, musik, pidato. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi. Mental activities, misalnya menanggapi, menganalisa, mengambil kesimpulan. Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, berani, gembira, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, aktivitas siswa yang diamati adalah (1)memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru, (2)mencatat pelajaran, (3)berusaha mengerjakan ketika ada tugas individu di kelas, (4)partisipasi dalam belajar/diskusi kelompok. Guru sebagai pengelola pembelajaran di dalam kelas diharapkan mampu merancang pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil observasi menunjukkan bahwa 100% langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD terlaksana dalam pembelajaran matematika dan respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sangat positif. Ditinjau dari aktivitas dan prestasi belajar siswa, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus II, ditinjau dari rata-ratanya, persentase jumlah siswa yang memperoleh skor aktivitas ≥13,3 adalah 92,8% dan 82,1% siswa sudah memperoleh nilai ≥ 75. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa ini disebabkan oleh adanya kuis dan adanya penghargaan terhadap kelompok berdasarkan poin kemajuan dari anggota- anggota kelompoknya. STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang menggunakan kuis-kuis individual pada tiap akhir pembelajaran, yang nilainya untuk nilai kelompok. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan guru. Jika para siswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan tim, mereka harus mendukung teman satu timnya untuk mempelajari materinya. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk melakukan yang terbaik (Slavin, 2008: 9). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memfasilitasi siswa untuk bisa bekerja sama, mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapat, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Keadaan ini akan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dan akhirnya dapat
  • 8. 116 Rakhmawati Math Didactic:JurnalPendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, Mei- Agustus 2015 meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD 100% terlaksana. 4. Respons atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat positif. Daftar Pustaka Borich, G.D. (2007). Effective Teaching Methods: research-based practice (6th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc. Depdiknas. (2006). Peraturan menteri pendidikan nasional RI Nomor 22 tahun 2006, tentang standar isi. Jakarta: BSNP. ________. (2007). Peraturan menteri pendidikan nasional RI Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses. Oemar Hamalik. (2005). Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Slavin, R. E. (1995). Cooperative learning. Theory, research, and practice. Boston, MA: Allyn & Bacon. __________. (2008). Cooperative learning, teori, riset, and praktik. (terjemahan oleh Narulita Yusron) London: Allyn & Bacon (Buku asli diterbitkan tahun 2005) Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks.