Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Salah satu materi yang disampaikan pada webinar #ParentingAntiKorupsi oleh 123education4kids, 31 Oktober 2015.
Presentasi oleh Khamsa Noory, M.Psi, 123education4kids
1. Di susun Oleh:
Nama : Rahmawati Theofani Diamanti
NIM : 09 312 405
Kelas : PGSBI
Jurusan: Pendidikan Fisika
^Jesus Bless Us^
2. home
ABSTRAK
pendahuluan
Kajian teori
pembahasan
penutup
3. AbstraK
PERBEDAAN
REMAJA REMAJA
DAHULU SEKARANG
Apa
Perbedaannya
???
4. Remaja pada masa dahulu lebih mengedepankan
moral dan sikapnya dibandingkan dengan ego
(nafsu), sehingga muncul dalam pola tindaknya
kesopanan dalam bergaul, menghormati orang yang
lebih tua, memiliki tutur kata yang lembut dan lain
sebagainnya. Tetapi sebaliknya, remaja pada masa
sekarang lebih mengedepankan egonya dari pada
nilai moral dan sikap, sehingga yang muncul adalah
sikap mau menang sendiri, tidak mau disalahkan
meskipun dalam keadaan yang bersalah dan tidak
mau menghormati orang lain.
5. pendahuluan
Masa remaja merupakan masa yang penting karena
biasanya di masa ini seseorang selalu berusaha untuk
mencari jati diri, masa untuk melepaskan diri dari
lingkungan orang tua. Tentunya nilai-nilai dalam
kehidupan sangat diperlukan sebagai pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam mencari jalan untuk
menumbuhkan jati dirinya. Menjadi tugas kita semua
untuk memperbaiki pola sikap dan pola tindak
remaja kita, maka kajian tentang “perkembangan nilai
dan sikap pada masa remaja” menjadi hal yang sangat
penting, sebagai langkah awal untuk menciptakan
suatu perubahan pada remaja, dengan cara memberi
wawasan tentang perkembangan nilai dan sikap pada
masa remaja.
6. Kajian teori
Dalam kamus bahasa Indonesia, nilai adalah
harga, angka kepandaian.
Menurut Spranger, nilai
diartikan sebagai suatu tatanan
yang dijadikan panduan oleh
individu untuk menimbang dan
memilih alternatif keputusan
dalam situasi sosial tertentu.
7. Jadi, nilai bersifat normatif, suatu keharusan
yang diwujudkan dalam tingkah laku,
misalnya nilai kesopanan dan
kesederhanaan. Misalnya, seseorang yang
selalu bersikap sopan santun akan selalu
berusaha menjaga tutur kata dan sikap
sehingga dapat membedakan tindakan yang
baik dan yang buruk. Dengan kata lain, nilai-
nilai perlu dikenal terlebih dahulu, baru
kemudian akan terbentuk sikap tertentu
terhadap nilai-nilai tersebut.
8. • Fishbein (1975) mendefinisikan sikap adalah
predisposisi emosional yang dipelajari untuk
memproses secara konsisten terhadap suatu objek.
• Chaplin (1981) dalam Dictionary of Psychology
menyamakan sikap dengan pendirian. Lebih lanjut dia
mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan yang
relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk
bertingkah laku atau bereaksi dengan cara tertentu
terhadap orang lain
Selain itu chaplin menegaskan bahwa sumber dari
sikap tersebut bersifat kultural, familiar, dan personal.
Artinya, kita cenderung beranggapan bahwa sikap-
sikap itu akan berlaku dalam suatu kebudayaan
tertentu, selaku tempat individu dibesarkan.
9. Stephen R. Covey mengemukakan tiga
teori determinisme yang diterima
secara luas, untuk menjelaskan sikap
manusia, yaitu:
A. Determinisme genetis (genetic determinism)
B. Determinisme psikis (psychic determinism)
C. Deter minisme lingkungan (environmental determinism)
10. A. Determinisme genetis (genetic determinism)
berpandangan bahwa sikap individu
diturunkan oleh sikap kakek-
neneknya. Itulah sebabnya,
seseorang memiliki sikap dan tabiat
seperti sikap dan tabiat nenek
moyangnya.
Back
11. B. Determinisme psikis (psychic determinism)
berpandangan bahwa sikap individu
merupakan hasil pelakuan, pola
asuh, atau pendidikan orang tua yang
diberikan kepada anaknya.
Back
12. C. Deter minisme lingkungan (environmental determinism)
berpandangan bahwa perkembangan sikap
seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
individu itu tinggal dan bagaimana lingkungan
memperlakukan individu tersebut. Bagaimana
atasan/pimpinan memperlakukan kita, bagaimana
pasangankita memperlakukan kita, situasi ekonomi,
atau kebijakan-kebijakan pemerintah, semuanya
membentuk perkembangan sikap individu.
Back
13. pembahasan
Perkembangan Nilai dan Sikap
Menurut Danel Susanto, pertumbuhan ataupun
perkembangan pada masa remaja biasanya ditandai
oleh beberapa perubahan-perubahan, seperti
dibawah ini:
PERUBAHAN
FISIK
PERUBAHAN
INTELEK
PERUBAHAN
EMOSI PERUBAHAN
SOSIAL
PERUBAHAN
MORAL
14. Pendekatan Dalam Pendidikan Nilai
• Pendekatan penanaman nilai (inculcation
approach),
• Pendekatan perkembangan moral kognitif
(cognitive moral development approach),
• Pendekatan analisis nilai (values analysis
approach),
• Pendekatan klarifikasi nilai (values
clarification approach), dan
• Pendekatan pembelajaran berbuat (action
learning approach)
16. Hubungan Nilai
dan Sikap
• Dalam konsep Sigmund Freud, struktur
kepribadian manusia terdiri dari tiga, yaitu :
1. Id
2. Ego
3. Super ego
• Hubungan antara nilai, moral, dan sikap adalah
jika ketiganya sudah menyatu dalam super ego
dan seseorang yang telah mampu
mengembangkan super-egonya dengan baik.
17. kesimpulan
• Nilai, moral, dan sikap adalah satu kesatuan.
• Nilai merupakan dasar pertimbangan bagi
individu untuk melakukan sesuatu, Moral
merupakan perilaku yang seharusnya
dilakukan atau dihindari, dan Sikap adalah
kecenderungan individu untuk merespons
terhadap suatu objek sebagai perwujudan dari
sistem nilai dan moral.
• Upaya Pengembangan Nilai, Moral, dan Sikap
Berawal dari keluarga
Lingkungan sekolah
Kelompok teman sebaya
18. saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan,
setelah kami mengkaji tentang perkembangan
nilai moral dan sikap pada masa remaja adalah:
• orang tua di dalam rumah harus bertanggung
jawab untuk pendidikan moral anaknya
• guru di sekolah juga bertanggungjawab untuk
mendidik moral anak didiknya, tidak hanya
sekedar pintar dalam keilmuan tetapi harius
pentar dalam bertindak dan bersikap (berakhlak).
• masyarakat harus ikut serta mencegah anak yang
amoral dan mendukung anak yang bermoral.