SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi mempunyai peranan yang penting terhadap kehidupan manusia. Ditinjau
dari sudut penyediaannya, sumber energi dari bumi dapat dikelompokkan dalam 2
jenis yaitu energi terbarukan atau energi non fosil dan energi tak terbarukan atau energi
fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Energi terbarukan adalah sumber
energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alammiah tidak akan habis
dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain: energi panas bumi, energi
matahari, biofuel, aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut dan
suhu kedalaman laut.
Energi fosil khususnya minyak bumi, merupakan sumber energi utama Negara .
Penggunaan energi di Indonesia meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
dan pertambahan penduduk. Terbatasnya sumber energi fosil menyebabkan perlunya
pengembangan energi terbarukan. Yang dimaksud dengan energi terbarukan di sini
adalah energi non-fosil yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui. Bila dikelola
dengan baik, sumber daya itu tidak akan habis.
Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dapat digolongkan dalam tiga
kategori. Yang pertama adalah energi yang sudah dikembangkan secara komersial,
seperti biomassa, panas bumi dan tenaga air. Yang kedua adalah energi yang sudah
dikembangkan tetapi masih secara terbatas, yaitu energi surya dan energi angin. Dan
yang terakhir adalah energi yang sudah dikembangkan, tetapi baru sampai pada tahap
penelitian, misalnya energi pasang surut.
Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk dikelola
dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama bagi negaranegara yang terletak di khatulistiwa termasuk Indonesia, dimana matahari bersinar
sepanjang tahun. Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi
yang sudah diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaik dan energi surya fototermik.
Memasak menjadi suatu kegiatan rutin dalam kehidupan manusia. Kompor tenaga
surya dapat menjadi alat memasak alternatif yang dapat digunakan oleh penduduk yang
mengalami kesulitan akses terhadap kompor gas, listrik, minyak tanah dan kayu bakar.
Demikian juga dalam bidang pertanian. Salah satu keberhasilan hasil panen adalah
pada proses pengeringan. Pengeringan yang tidak maksimal akan mempengaruhi hasil
1
panen tersebut. Selama ini, pemanfaatan energi surya termal di Indonesia masih
dilakukan secara tradisional. Para petani dan nelayan di Indonesia memanfaatkan energi
surya untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan secara langsung. Karena jika
memakai mesin pengering maka akan memakan biaya yang mahal.
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.

Tujuan
a) Mengetahui manfaat energi surya melalui teknologi energi surya termal
(Phototermic) bagi kehidupan khususnya pada kegiatan memasak dan
mengeringkan hasil pertanian.
b) Mengetahui cara kerja dari alat pemasak dan pengering hasil pertanian yang
memanfaatkan energi surya.

2.

Manfaat
a) Mendapatkan salah satu solusi mengurangi pemakaian energi fosil dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Mengenal beberapa aplikasi teknologi energi surya termal dan cara kerja masingmasing alat.

.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Energi Surya
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Untuk
memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada dua macam teknologi yang sudah
diterapkan, yaitu teknologi energi fototermik dan energi surya fotovoltaik. Energi surya
fototermik atau energi surya termal pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor
surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman
pangan) dan memanaskan air. Energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin1.
B. Energi Surya non-photovoltaic (Energi surya termal)
Surya termal adalah teknologi yang mengubah radiasi matahari menjadi energi
panas dengan menggunakan alat pengumpul panas atau yang biasa disebut Kolektor
surya.
1.

Kolektor Surya
Kolektor surya merupakan piranti utama dalam system surya termal yang
berfungsi mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari dan mengkonversinya
menjadi energi panas. Ketika cahaya matahari menimpa absorber pada kolektor
surya, sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke lingkungan, sedangkan
sebagian besarnya akan diserap dan dikonversi menjadi energi panas, lalu panas
tersebut dipindahkan kepada fluida yang bersirkulasi di dalam kolektor surya untuk
kemudian dimanfaatkan pada berbagai aplikasi yang membutuhkan panas. Kolektor
surya yang pada umumnya memiliki komponen-komponen utama2, yaitu
a) Cover, berfungsi untuk mengurangi rugi panas secara konveksi menuju
lingkungan
b) Absorber, berfungsi untuk menyerap panas dari radiasi cahaya matahari.
c) Kanal, berfungsi sebagai saluran transmisi fluida kerja.

1

2

Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 2010. Pemanfaatan Energi Surya di Indonesia. Ditjen
LPE-ESDM.
Duffie, John A. dan Beckman, William A, 1991, Solar Engineering of Thermal Processes, John
Willey dan Sons, Inc New York.
3
d) Isolator, berfungsi meminimalisasi kehilangan panas secara konduksi dari
absorber menuju lingkungan
e) Frame, berfungsi sebagai struktur pembentuk dan penahan beban kolektor
2.

Tipe Kolektor Surya
Kolektor surya dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada
aplikasi yang dibutuhkan.
a) Kolektor Surya Plat Datar
Kolektor surya plat datar merupakan jenis kolektor yang saat ini sudah banyak
dipasaran. Kolektor ini umumnya digunakan untuk memanaskan air atau udara
dengan suhu operasi yang cukup rendah yaitu dibawah 80oC. Ciri khas kolektor
pelat datar adalah berupa kotak logam/baja terisolasi yang memiliki pelat
penyerap (absorber) berwarna hitam dan ditutupi oleh laisan kaca/plastic
transparan dan kemudian mentransfernya ke fluida cair atau udara. Keuntungan
kolektor surya jenis ini adalah tidak membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat
menerima radiasi surya langsung maupun radiasi sebaran.

Gambar 1 – Bentuk umum pemanas air dengan kolektor plat datar
Cara kerjanya Kolektor plat datar untuk pemas air adalah ketika pagi hari air
dipompa dari sumur ke tangki penyimpan hingga penuh. Kemudian saat
matahari bersinar, pompa dibawah kolektor dihidupkan untuk menggerakkan
fluida kerja. Fluida kerja yang bersirkulasi tersebut akan mentransfer kalor dari

4
kolektor ke tangki penyimpan air. Setelah sore hari maka air hangat dari tangki
penyimpan dapat digunakan untuk mandi atau keperluan yang lain3.

Gambar 2 – Kolektor Surya Plat Datar untuk Pemanas Udara
Dari gambar 1, prinsip kerja kolektor surya pemanas udara tenaga matahari
dapat dijelaskan sebagai berikut. Berkas radiasi matahari yang menimpa
kolektor pertama akan menembus penutup transparan kemudian menimpa pelat.
Sebaguian radiasi akan dipantulkan kembali menuju penutup transparan dan
sebagian lagi akan diserap oleh pelat penyerap. Radiasi yang dipantulkan ke
penutup beberapa akan dipantulkan kembali ke pelat penyerap, sehingga terjadi
pemantulan berulang. Radiasi yang diserap olep pelat penyerap, akan dirubah
menjadi energi panas dan ditransmisikan ke fluida kerja yang mengalir di bawah
pelat penyerap4.
b) Kolektor Tabung Hampa
5

Penemuan yang paling kontemporer di abad 21 adalah pemanas air dengan

kolektor penyerap panas Sistem Tabung Vacuum yang sangat sensitif (cepat)
menyerap panas dan sangat efisien menyimpan panas. Tabung vacuum terdiri
dari dua tabung kaca yang membentuk lapisan. Tabung lapisan dalam dilapisi
dengan lapisan penyerap terbaik yang menyerap energi surya dengan sempurna
dan menahan pembuangan panas. Antara dua lapisan tersebut terbentuk suatu
ruang vacuum (hampa udara), yang dapat meminimalisasi pembuangan panas.
Tabung-tabung ini bekerja sangat baik dalam segala kondisi cuaca bahkan pada
Matilda M. Gati dkk. 2006. Desain Kolektor Plat Datar untuk Pemanas Air. Makalah Energi Surya.
Made Sucipta, I Made Suardamana, Ketut Astawa. 2010. Analisis Performa Kolektor Surya Pelat
Bersirip dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
5
Intisolar.com. 2010. Tipe Kolektor Pemanas Air.
http://www.intisolar.com/pemanas_air/tipe_kolektor_pemanas_air_tenaga_matahari.html (Diakses
07102012 pukul 12.33 PM)
3
4

5
saat mendung dan temperatur rendah (bersalju). Tabung ini terbuat dari 100%
kaca borosilicate (pyrex). Penyerapan panas pada sistem tabung vacuum
diterima secara radiasi. Sehingga, persentase kehilangan panas sangat kecil.

Gambar 3 – Kolektor Surya Tabung Hampa
c) Kolektor Parabola / Konsentrator
Jenis ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas pada
temperatur tinggi > 100oC. Kolektor surya jenis ini mampu memfokuskan energi
radiasi cahaya matahari pada suatu receiver sehingga dapat meningkatkan
kuantitas energi panas yang diserap oleh absorber. Komponen konsentrator
harus terbuat dari material dengan transmisivitas tinggi.

Gambar 4 – Kolektor Parabola/Konsentrator
C. Pentingnya Manfaat Energi Surya Termal untuk Pemasak dan Pengering Hasil
Pertanian
1.

Untuk Pemasak
Kompor surya sangat menguntungkan bagi keluarga yang setiap hari memasak
dengan menggunakan kompor. Dengan menggunakan kompor surya ini maka
kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk memasak dapat dikurangi.

2.

Untuk Pengering Hasil Penelitian
6
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan menjemur hasil
panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat menguntungkan bagi para
petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil
panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara empat musim yang harus
mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven
yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik6.
D. Mekanisme Kerja Alat Pemasak dan Pengering Hasil Pertanian dengan Energi
Surya Termal
1.

Kompor Surya
Ketergantungan masyarakat pedesaan terhadap kebutuhan bahan bakar seperti
minyak tanah, gas dan dan kayu bakar untuk memasak dapat diatasi dengan
memanfaatkan kompor/oven surya. Kompor surya adalah salah satu bentuk kolektor
surya yang digunakan sebagai perangkat memasak.
Secara umum kompor surya dibedakan atas beberapa tipe, yaitu
a) Kompor Surya Tipe Kotak
Kompor surya tipe ini berbentuk kotak kedap udara dengan interior berwarna
gelap dan penutup bagian atas yang terbuat dari kaca/cermin untuk menjebak
panas matahari didalam kotak. Prinsip kerjanya sama dengan kolektor surya
pelat datar. Kompor tipe ini disebut juga oven surya karena bentuknya
menyerupai oven.

Gambar 5 – Kompor Surya Tipe Kotak
Pengoperasian oven surya sangat simple dan mudah, tetapi waktu yang
diperlukan untuk memasak nasi sekitar 3-5 jam. Meskipun suhu didalam oven
surya tidak sepanas oven konvensional, hanya bisa mencapai 150°C tetapi
6

Mhharismansur. 2012. Berbagai Aplikasi Energi Matahari.
http://tanjungsyam.blogspot.com/2012/07/berbagai-aplikasi-energi-matahari.html (Diakses
07102012 pukul 01.33 PM)
7
masih dapat mematangkan makanan dalam waktu yang lebih lama. Makanan
yang mengandung air tidak akan dapat mencapai panas lebih dari 100°C.
Kompor juga dapat digunakan untuk menghangatkan makanan dan minuman
serta untuk mempasturisasi air dan susu. Karena tidak dapat mencapai
temperatur yang tinggi, makanan dapat dimasak sepanjang hari tanpa khawatir
menjadi hangus. Kelebihan oven surya7 : tidak menghasilkan asap sehingga
pemakaian kompornya sama sekali tidak membahayakan kesehatan orang yang
sedang memasak, apalagi kecelakaan seperti kebakaran atau ledakan gas dan
sebagainya, bisa memasak beberapa makanan sekaligus, ringan dan portable,
mudah pengoperasian dan perawatannya, bisa menyimpan makanan hangat
hingga malam, mudah dibuat dan bahan untuk membuatnya terjangkau.
Kelemahan oven surya : proses memasak dibutuhkan 2 sampai 3 kali lebih lama
daripada kompor minyak, lamanya tergantung pada awan dan penyinaran
matahari, tidak bisa digunakan untuk menggoreng dan memanggang.
b) Kompor Surya Tipe Parabola

Gambar 6 – Kompor Surya Tipe Parabola
Prinsip kerja kompor parabola ini mirip dengan kolektor parabola/konsentrator.
Kompor parabola terdiri atas sekumpulan cermin pemantul yang disusun
berbentuk para bola dan dilengkapi dengan tempat panci di titik focus parabola
yang berfungsi sebagai receiver. Cermin parabola akan memfokuskan sinar
radiasi surya ke arah panic untuk memasak makanan yang ada di dalam panic.
Kompor jenis ini biasanya digunakan untuk memasak dalam skala besar.
7

Petra Widmer. 2006. Pangan, Papan dan Kebun berguna. Yogyakarta : Kanisius
8
Kolektor parabola berukuran 1.25 m2 dapat memasak 1 liter air selama lebih
kurang 15 menit. Energi yang dihasilkan setara dengan daya 350 W pada hari
cerah. Kelebihan kompor surya parabola antara lain proses memasak cepat, bisa
memasak hampir semua jenis makanan dan bisa untuk memanggang.
c) Efisiensi Kompor Surya
Energi panas yang digunakan untuk menaikkan temperature dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut8 :
Qu = m x Cp x t
Dengan Qu adalah besar energi panas yang dimanfaatkan oleh kolektor surya
(J), m adalah massa zat yang masuk ke kolektor (kg/s), Cp merupakan kalor
jenis zat (J.Kg/oC) dan t adalah perubahan temperatur (oC).
Energi radiasi matahari yang diterima kolektor dapat ditentukan dengan
persamaan berikut :
Qradiasi = I x Akolektor
Dengan I adalah intensitas radiasi matahari (W/m2) dan A merupakan luas
permukaan kolektor (m2).
Dari kedua persamaan di atas maka efisiensi kompor surya tipe kotak dapat di
hitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Dengan
2.

adalah efisiensi kompor surya (%)

Pengering Tenaga Surya
Energi surya dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian. Pada
dasarnya, prinsip kerja pengering tenaga surya terbagi menjadi dua yaitu;
1) Pengeringan secara langsung
Pengeringan dengan cara langsung dimana produk yang akan dikeringkan
langsung menerima paparan sinar matahari. Contoh teknologi ini antara lain :
a.
b.

8

Rak terbuka (penjemuran tradisional)
Rak tertutup (efek rumah kaca)

Marwani. 2011. Potensi Penggunaan Kompor Energi Surya untuk Kebutuhan Rumah Tangga.
Palembang : Prosiding Seminar Nasional ke 3
9
c.

Boks yang diisolasi dan dilengkapi dengan bahan penyerap (menggunakan
prinsip kolektor surya plat datar)

Gambar 7 – Sistem Pengering Surya secara Langsung
2) Pengeringan secara tidak langsung
Pada pengeringan secara tidak langsung, udara dipanaskan terpisah kemudian
baru dialirkan ke produk yang akan dikeringkan. Jadi produk tidak langsung
terpapar sinar matahari. Rancangan konstruksi untuk sistem pengering ini dapat
bervariasi, diantaranya dengan menambahkan komponen kipas/ blower dan
cerobong guna meningkatkan sirkulasi udara dan efisiensi.

Gambar 8 – Sistem Pengering Surya secara Tidak Langsung
3) Efisiensi Pengering Surya
Efisiensi pengeringan pada hasil pertanian (diambil dari hasil penelitian oleh
Ismail Thamrin dan Anton Kharisandi) dinyatakan sebagai perbandingan kalor
yang digunakan untuk pengupan kandungan air dari ubi kayu terhadap energi
radiasi surya yang tiba di alat pengering9. Kalor yang digunakan untuk
pengeringan kandungan air dari ubi kayu dinyatakan :
Qe = (mb – mk) hfg
9

Ismail Thamrin, Anton Kharisandi. 2011. Rancang bangun alat pengering ubi kayu tipe rak
dengan memanfaatkan energi surya. Palembang : Prosiding Seminar Nasional
10
Dimana :
mb = massa ubi kayu yang akan dikeringkan (kg)
mk = massa ubi kayu yang sudah dikeringkan (kg)
hfg = entalpi penguapan pada temperatur rata-rata (KJ/Kg)
Energi radiasi yang tiba di alat pengering dinyatakan dalam persamaan :
Qrs = A . Ir . t
Dimana :
A = luas pelat kolektor (m2)
Ir = Intensitas radiasi matahari (W/m2)
t = selisih antara waktu akhir pengeringan dengan waktu awal pengeringan (s)
sehingga persamaan efisiensi pengeringan dapat ditulis sebagai berikut :
p

= (Qe/Qrs) x 100%

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Ismail Thamrin dan Anton
Kharisandi adalah sebagai berikut :
a)

Alat pengering ini dalam segi penangkapan sinar matahari dapat dikatakan
cukup baik.

b)

Efisiensi pengeringan tertinggi terjadi pada rak I yaitu sebesar 17,33 % dan
yang terendah sebesar 9,46 % yang terjadi pada rak V, dengan efisiensi
keseluruhan alat pengering ini yaitu sebesar 61,47 %

c)

laju pengeringan akan lebih cepat pada terjadi pada rak I yaitu sebesar 1,89
gram/menit dibandingkan dengan rak lainnya dan yang terendah pada rak V
sebesar 0,73 gram/menit

E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Surya Termal dibandingkan dengan Energi Sel
Surya (Photovoltaic)
1.

Keunggulan
a) Aplikasi teknologi energi surya termal mudah ditemukan di pasaran
dibandingkan energi sel surya yang masih impor.
b) Harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan energi sel surya
c) Bisa dibuat sederhana oleh masyarakat (cth : Kompor surya)
d) Bahan dan material yang dibutuhkan cukup murah dan mudah ditemukan

2.

Kekurangan

11
a) Teknologi energi surya termal untuk memasak dan mengeringkan hasil
pertanian masih sangat terbatas. Akan tetapi, sebagai pemanas air, energi surya
termal sudah mencapai tahap komersial. Teknologi surya termal masih belum
berkembang karena sosialisasi ke masyarakat luas masih sangat rendah
b) Belum terdapat teknologi yang pernah digunakan untuk menyimpan panas pada
alat kompor surya dan pengering hasil pertanian sehingga tidak bisa digunakan
pada malam hari.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari sudut penyediaannya, energi dapat dikelompokkan menjadi energi
terbarukan dan energi tak terbarukan (fosil) seperti minyak, gas dan batu bara. Energi
terbarukan adalah sumber energi yang secara alamiah tidak akan habis dan berkelanjutan
jika dikelola dengan baik seperti energi surya, energi angin, aliran air sungai, ombak laut,
panas bumi dan suhu kedalaman laut. Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua
macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaik (PV) dan energi
surya fototermik (surya termal).
Energi surya termal merupakan salah satu energi terbarukan yang diperlukan bagi
masyarakat karena memiliki keunggulan-keunggulan dan dapat mengurangi pemakaian
energi fosil yang saat ini semakin berkurang. Energi surya termal berfungsi menyerap
panas dari radiasi matahari melalui kolektor surya. Energi surya termal sangat berguna
bagi kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan juga bagi pertanian yang salah satu
teknologinya dapat membantu mengeringkan hasil-hasil pertanian. Energi surya termal
dapat dijangkau daripada energi sel surya karna harganya yang ekonomis dan juga salah
satu teknologinya bisa dibuat sendiri di rumah yaitu kompor surya tipe kotak.
Teknologinya bertahan lama sampai 25 tahun dan cara merawat teknologi tersebut juga
mudah.
B. Saran dari Penulis
Pemanfaatan energi surya melalui teknologi surya termal untuk pemasak dan
pengering hasil-hasil pertanian masih belum optimal karna masih belum bisa digunakan
pada malam hari yaitu pada saat matahari tenggelam ataupun saat cuaca berawan. Saat
ini telah ditemukan teknologi untuk menyimpan panas yang disebut Solar Pond. Solar
Pond merupakan tempat berkumpulnya air garam yang berfungsi untuk “menangkap”
dan “menyimpan” energi panas sinar matahari. Namun teknologi ini belum diterapkan
pada alat kompor surya dan pengering hasil pertanian. Selanjutnya peneliti ingin
mengembangkan penelitian lebih lanjut lagi agar bisa ditambahkan teknologi untuk
menyimpan panas pada kompor surya dan juga alat pengering hasil pertanian supaya
aplikasi teknologi tersebut tidak hanya digunakan pada siang hari tetapi juga dapat
digunakan pada saat cuaca berawan atau pada malam hari.
13
Kebutuhan akan energi dalam tahun kedepan akan semakin meningkat untuk itu
energi alternatif diperlukan sebagai cadangan energi mengingat energi fosil misalnya
minyak bumi yang semakin berkurang, bisa jadi energi fosil dalam tahun-tahun kedepan
tidak dapat memenuhi kebutuhan energi dunia. Sebaiknya, teknologi energi terbarukan
ini disosialisasikan secara global agar masyarakat mengetahui bahwa masih ada energi
lain yang dapat menggantikan energi fosil.
C. Saran dari Juri tingkat propinsi
1.

Meneliti tentang efisiensi pengering surya hasil pertanian atau mengambil hasil
penelitian yang telah diteliti sebelumnya tentang efisiensi pengering surya hasil
pertanian.

2.

Mencari teknologi untuk menyimpan panas agar kompor surya dan pengering surya
dapat digunakan pada malam hari atau cuaca berawan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Duffie, John A. dan Beckman, William A, 1991, Solar Engineering of Thermal Processes, John
Willey dan Sons, Inc New York
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 2010. Pemanfaatan Energi Surya di Indonesia. Ditjen
LPE-ESDM.

Ismail Thamrin, Anton Kharisandi. 2011. Rancang bangun alat pengering ubi kayu tipe rak
dengan memanfaatkan energi surya. Palembang : Prosiding Seminar Nasional
Made Sucipta, I Made Suardamana, Ketut Astawa. 2010. Analisis Performa Kolektor Surya Pelat
Bersirip dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
Matilda M. Gati dkk. 2006. Desain Kolektor Plat Datar untuk Pemanas Air. Makalah Energi Surya
Marwani. 2011. Potensi Penggunaan Kompor Energi Surya untuk Kebutuhan Rumah Tangga.
Palembang : Prosiding Seminar Nasional ke 3
Petra Widmer. 2006. Pangan, Papan dan Kebun berguna. Yogyakarta : Kanisius
Dari Internet :
Intisolar.com.
2010.
Tipe
Kolektor
Pemanas
http://www.intisolar.com/pemanas_air/tipe_kolektor_pemanas_air_tenaga_matahari.html
(Diakses 07102012 pukul 12.33 PM)
Mhharismansur.
2012.
Berbagai
Aplikasi
Energi
http://tanjungsyam.blogspot.com/2012/07/berbagai-aplikasi-energi-matahari.html
07102012 pukul 01.33 PM)

Air.

Matahari.
(Diakses

15

More Related Content

What's hot

Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
vinasiringoringo
 
EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )
EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )
EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )
Ke Ditha
 
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhanPengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhanmuhammad123syafii
 
Soal pg amfibi
Soal pg amfibiSoal pg amfibi
Soal pg amfibi
yusri humaira
 
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )Dheea Resta
 
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7
Mhd. Zaky Daniyal
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
Muhammad Khoirul Fuddin
 
PHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERA
Phopy Dwi Pratiwi
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
Ekal Kurniawan
 
Analisa usaha tani padi
Analisa usaha tani padiAnalisa usaha tani padi
Analisa usaha tani padi
Fadjari Wibowo
 
Agroindustri - Pengantar Agroindustri
Agroindustri - Pengantar AgroindustriAgroindustri - Pengantar Agroindustri
Agroindustri - Pengantar AgroindustriCeria Agnantria
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Nurul Sholehuddin
 
Keanekaragaman hayati (Biologi 10)
Keanekaragaman hayati (Biologi 10)Keanekaragaman hayati (Biologi 10)
Keanekaragaman hayati (Biologi 10)
andiniregik
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarShafa Nabilah Eka Puteri
 
SIKLUS SULFUR ATAU BELERANG
SIKLUS SULFUR ATAU BELERANGSIKLUS SULFUR ATAU BELERANG
SIKLUS SULFUR ATAU BELERANG
Betacarotene
 
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Universitas Negeri Jakarta
 
Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)
Adriana Palullungan
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Nahdya Maulina
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
EDIS BLOG
 

What's hot (20)

Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
 
EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )
EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )
EKONOMI : Pasar Input dan Pasar Output ( kelas-X )
 
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhanPengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
 
Soal pg amfibi
Soal pg amfibiSoal pg amfibi
Soal pg amfibi
 
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
 
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) - IPA KELAS 7
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
PHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERA
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Analisa usaha tani padi
Analisa usaha tani padiAnalisa usaha tani padi
Analisa usaha tani padi
 
Agroindustri - Pengantar Agroindustri
Agroindustri - Pengantar AgroindustriAgroindustri - Pengantar Agroindustri
Agroindustri - Pengantar Agroindustri
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
 
Keanekaragaman hayati (Biologi 10)
Keanekaragaman hayati (Biologi 10)Keanekaragaman hayati (Biologi 10)
Keanekaragaman hayati (Biologi 10)
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
 
SIKLUS SULFUR ATAU BELERANG
SIKLUS SULFUR ATAU BELERANGSIKLUS SULFUR ATAU BELERANG
SIKLUS SULFUR ATAU BELERANG
 
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
 
Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 

Viewers also liked

MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
Ethelbert Phanias
 
Makalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaMakalah fisika panel surya
Makalah fisika panel surya
PT. SASA
 
Makalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMakalah osn pertamina
Makalah osn pertamina
Muya Avisiena
 
Pengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahPengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdah
Widya arsy
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Ifan Ifan
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Ethelbert Phanias
 

Viewers also liked (7)

MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
 
Makalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaMakalah fisika panel surya
Makalah fisika panel surya
 
Makalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMakalah osn pertamina
Makalah osn pertamina
 
Pengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahPengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdah
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
 

Similar to Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic

Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012Fani Diamanti
 
PPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdfPPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdf
nurhidayatiendah
 
Liwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptx
Liwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptxLiwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptx
Liwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptx
LiwangUlamaUtama
 
Energi Terbarukan
Energi TerbarukanEnergi Terbarukan
Energi Terbarukan
JasonCundrawijaya
 
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
FISIKAUKI
 
MODUL 7 PPT.pptx
MODUL 7 PPT.pptxMODUL 7 PPT.pptx
MODUL 7 PPT.pptx
NashrSyarief
 
SUMBER ENERGI
SUMBER ENERGI SUMBER ENERGI
SUMBER ENERGI
Adisa Alifya
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdfBab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
AmiliaIndah2
 
Presentasi cerobong surya dan kolam surya
Presentasi cerobong surya dan kolam suryaPresentasi cerobong surya dan kolam surya
Presentasi cerobong surya dan kolam suryaN'fall Sevenfoldism
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Handout sumber energi
Handout sumber energiHandout sumber energi
Handout sumber energi
muhamad caesar abriansyah
 
Ptd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber EnergiPtd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber Energi
kusnullatifah
 
Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx
IntanRattedatu
 
tenaga surya
tenaga suryatenaga surya
tenaga surya
afinnafia
 
Panel Surya
Panel SuryaPanel Surya
Panel Surya
Martalia Martalia
 
TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptx
TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptxTEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptx
TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptx
KadriGinting3
 
Energi
EnergiEnergi
Energi
Wahid Azila
 
Pemanfaatan energi matahari
Pemanfaatan energi matahariPemanfaatan energi matahari
Pemanfaatan energi matahari
Alvin Setiawan
 

Similar to Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic (20)

Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
 
PPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdfPPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdf
 
Liwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptx
Liwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptxLiwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptx
Liwang Ulama Utama - PPT Makalah EBT.pptx
 
Energi Terbarukan
Energi TerbarukanEnergi Terbarukan
Energi Terbarukan
 
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
 
MODUL 7 PPT.pptx
MODUL 7 PPT.pptxMODUL 7 PPT.pptx
MODUL 7 PPT.pptx
 
SUMBER ENERGI
SUMBER ENERGI SUMBER ENERGI
SUMBER ENERGI
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7
 
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdfBab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
 
Presentasi cerobong surya dan kolam surya
Presentasi cerobong surya dan kolam suryaPresentasi cerobong surya dan kolam surya
Presentasi cerobong surya dan kolam surya
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
 
Handout sumber energi
Handout sumber energiHandout sumber energi
Handout sumber energi
 
Ptd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber EnergiPtd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber Energi
 
Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx
 
tenaga surya
tenaga suryatenaga surya
tenaga surya
 
Panel Surya
Panel SuryaPanel Surya
Panel Surya
 
Panel surya
Panel suryaPanel surya
Panel surya
 
TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptx
TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptxTEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptx
TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.pptx
 
Energi
EnergiEnergi
Energi
 
Pemanfaatan energi matahari
Pemanfaatan energi matahariPemanfaatan energi matahari
Pemanfaatan energi matahari
 

More from Fani Diamanti

Geometric optics
Geometric optics Geometric optics
Geometric optics
Fani Diamanti
 
Measuring instrument task
Measuring instrument taskMeasuring instrument task
Measuring instrument taskFani Diamanti
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner waganiaFani Diamanti
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungusFani Diamanti
 
Laporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanLaporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanFani Diamanti
 
Laporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonikLaporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonikFani Diamanti
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)Fani Diamanti
 
Light dependent resistor
Light dependent resistorLight dependent resistor
Light dependent resistorFani Diamanti
 
Laporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomLaporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomFani Diamanti
 
Laporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydbergLaporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydbergFani Diamanti
 
Laporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomLaporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atom
Fani Diamanti
 
Contextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and LearningContextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and LearningFani Diamanti
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuFani Diamanti
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaFani Diamanti
 
Black body radiation
Black body radiationBlack body radiation
Black body radiation
Fani Diamanti
 
Anak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikanAnak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikanFani Diamanti
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanFani Diamanti
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapFani Diamanti
 
Percobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerPercobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerFani Diamanti
 

More from Fani Diamanti (20)

Geometric optics
Geometric optics Geometric optics
Geometric optics
 
Measuring instrument task
Measuring instrument taskMeasuring instrument task
Measuring instrument task
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
Laporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanLaporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekan
 
Laporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonikLaporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonik
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
 
Light dependent resistor
Light dependent resistorLight dependent resistor
Light dependent resistor
 
Laporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomLaporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atom
 
Laporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydbergLaporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydberg
 
Laporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomLaporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atom
 
Contextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and LearningContextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and Learning
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhingga
 
Black body radiation
Black body radiationBlack body radiation
Black body radiation
 
Long life education
Long life educationLong life education
Long life education
 
Anak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikanAnak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikap
 
Percobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerPercobaan geiger muller
Percobaan geiger muller
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yang penting terhadap kehidupan manusia. Ditinjau dari sudut penyediaannya, sumber energi dari bumi dapat dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu energi terbarukan atau energi non fosil dan energi tak terbarukan atau energi fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alammiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain: energi panas bumi, energi matahari, biofuel, aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut dan suhu kedalaman laut. Energi fosil khususnya minyak bumi, merupakan sumber energi utama Negara . Penggunaan energi di Indonesia meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Terbatasnya sumber energi fosil menyebabkan perlunya pengembangan energi terbarukan. Yang dimaksud dengan energi terbarukan di sini adalah energi non-fosil yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui. Bila dikelola dengan baik, sumber daya itu tidak akan habis. Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dapat digolongkan dalam tiga kategori. Yang pertama adalah energi yang sudah dikembangkan secara komersial, seperti biomassa, panas bumi dan tenaga air. Yang kedua adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi masih secara terbatas, yaitu energi surya dan energi angin. Dan yang terakhir adalah energi yang sudah dikembangkan, tetapi baru sampai pada tahap penelitian, misalnya energi pasang surut. Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama bagi negaranegara yang terletak di khatulistiwa termasuk Indonesia, dimana matahari bersinar sepanjang tahun. Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaik dan energi surya fototermik. Memasak menjadi suatu kegiatan rutin dalam kehidupan manusia. Kompor tenaga surya dapat menjadi alat memasak alternatif yang dapat digunakan oleh penduduk yang mengalami kesulitan akses terhadap kompor gas, listrik, minyak tanah dan kayu bakar. Demikian juga dalam bidang pertanian. Salah satu keberhasilan hasil panen adalah pada proses pengeringan. Pengeringan yang tidak maksimal akan mempengaruhi hasil 1
  • 2. panen tersebut. Selama ini, pemanfaatan energi surya termal di Indonesia masih dilakukan secara tradisional. Para petani dan nelayan di Indonesia memanfaatkan energi surya untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan secara langsung. Karena jika memakai mesin pengering maka akan memakan biaya yang mahal. B. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan a) Mengetahui manfaat energi surya melalui teknologi energi surya termal (Phototermic) bagi kehidupan khususnya pada kegiatan memasak dan mengeringkan hasil pertanian. b) Mengetahui cara kerja dari alat pemasak dan pengering hasil pertanian yang memanfaatkan energi surya. 2. Manfaat a) Mendapatkan salah satu solusi mengurangi pemakaian energi fosil dalam kehidupan sehari-hari. b) Mengenal beberapa aplikasi teknologi energi surya termal dan cara kerja masingmasing alat. . 2
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Energi Surya Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada dua macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu teknologi energi fototermik dan energi surya fotovoltaik. Energi surya fototermik atau energi surya termal pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air. Energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin1. B. Energi Surya non-photovoltaic (Energi surya termal) Surya termal adalah teknologi yang mengubah radiasi matahari menjadi energi panas dengan menggunakan alat pengumpul panas atau yang biasa disebut Kolektor surya. 1. Kolektor Surya Kolektor surya merupakan piranti utama dalam system surya termal yang berfungsi mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari dan mengkonversinya menjadi energi panas. Ketika cahaya matahari menimpa absorber pada kolektor surya, sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke lingkungan, sedangkan sebagian besarnya akan diserap dan dikonversi menjadi energi panas, lalu panas tersebut dipindahkan kepada fluida yang bersirkulasi di dalam kolektor surya untuk kemudian dimanfaatkan pada berbagai aplikasi yang membutuhkan panas. Kolektor surya yang pada umumnya memiliki komponen-komponen utama2, yaitu a) Cover, berfungsi untuk mengurangi rugi panas secara konveksi menuju lingkungan b) Absorber, berfungsi untuk menyerap panas dari radiasi cahaya matahari. c) Kanal, berfungsi sebagai saluran transmisi fluida kerja. 1 2 Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 2010. Pemanfaatan Energi Surya di Indonesia. Ditjen LPE-ESDM. Duffie, John A. dan Beckman, William A, 1991, Solar Engineering of Thermal Processes, John Willey dan Sons, Inc New York. 3
  • 4. d) Isolator, berfungsi meminimalisasi kehilangan panas secara konduksi dari absorber menuju lingkungan e) Frame, berfungsi sebagai struktur pembentuk dan penahan beban kolektor 2. Tipe Kolektor Surya Kolektor surya dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada aplikasi yang dibutuhkan. a) Kolektor Surya Plat Datar Kolektor surya plat datar merupakan jenis kolektor yang saat ini sudah banyak dipasaran. Kolektor ini umumnya digunakan untuk memanaskan air atau udara dengan suhu operasi yang cukup rendah yaitu dibawah 80oC. Ciri khas kolektor pelat datar adalah berupa kotak logam/baja terisolasi yang memiliki pelat penyerap (absorber) berwarna hitam dan ditutupi oleh laisan kaca/plastic transparan dan kemudian mentransfernya ke fluida cair atau udara. Keuntungan kolektor surya jenis ini adalah tidak membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat menerima radiasi surya langsung maupun radiasi sebaran. Gambar 1 – Bentuk umum pemanas air dengan kolektor plat datar Cara kerjanya Kolektor plat datar untuk pemas air adalah ketika pagi hari air dipompa dari sumur ke tangki penyimpan hingga penuh. Kemudian saat matahari bersinar, pompa dibawah kolektor dihidupkan untuk menggerakkan fluida kerja. Fluida kerja yang bersirkulasi tersebut akan mentransfer kalor dari 4
  • 5. kolektor ke tangki penyimpan air. Setelah sore hari maka air hangat dari tangki penyimpan dapat digunakan untuk mandi atau keperluan yang lain3. Gambar 2 – Kolektor Surya Plat Datar untuk Pemanas Udara Dari gambar 1, prinsip kerja kolektor surya pemanas udara tenaga matahari dapat dijelaskan sebagai berikut. Berkas radiasi matahari yang menimpa kolektor pertama akan menembus penutup transparan kemudian menimpa pelat. Sebaguian radiasi akan dipantulkan kembali menuju penutup transparan dan sebagian lagi akan diserap oleh pelat penyerap. Radiasi yang dipantulkan ke penutup beberapa akan dipantulkan kembali ke pelat penyerap, sehingga terjadi pemantulan berulang. Radiasi yang diserap olep pelat penyerap, akan dirubah menjadi energi panas dan ditransmisikan ke fluida kerja yang mengalir di bawah pelat penyerap4. b) Kolektor Tabung Hampa 5 Penemuan yang paling kontemporer di abad 21 adalah pemanas air dengan kolektor penyerap panas Sistem Tabung Vacuum yang sangat sensitif (cepat) menyerap panas dan sangat efisien menyimpan panas. Tabung vacuum terdiri dari dua tabung kaca yang membentuk lapisan. Tabung lapisan dalam dilapisi dengan lapisan penyerap terbaik yang menyerap energi surya dengan sempurna dan menahan pembuangan panas. Antara dua lapisan tersebut terbentuk suatu ruang vacuum (hampa udara), yang dapat meminimalisasi pembuangan panas. Tabung-tabung ini bekerja sangat baik dalam segala kondisi cuaca bahkan pada Matilda M. Gati dkk. 2006. Desain Kolektor Plat Datar untuk Pemanas Air. Makalah Energi Surya. Made Sucipta, I Made Suardamana, Ketut Astawa. 2010. Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin 5 Intisolar.com. 2010. Tipe Kolektor Pemanas Air. http://www.intisolar.com/pemanas_air/tipe_kolektor_pemanas_air_tenaga_matahari.html (Diakses 07102012 pukul 12.33 PM) 3 4 5
  • 6. saat mendung dan temperatur rendah (bersalju). Tabung ini terbuat dari 100% kaca borosilicate (pyrex). Penyerapan panas pada sistem tabung vacuum diterima secara radiasi. Sehingga, persentase kehilangan panas sangat kecil. Gambar 3 – Kolektor Surya Tabung Hampa c) Kolektor Parabola / Konsentrator Jenis ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas pada temperatur tinggi > 100oC. Kolektor surya jenis ini mampu memfokuskan energi radiasi cahaya matahari pada suatu receiver sehingga dapat meningkatkan kuantitas energi panas yang diserap oleh absorber. Komponen konsentrator harus terbuat dari material dengan transmisivitas tinggi. Gambar 4 – Kolektor Parabola/Konsentrator C. Pentingnya Manfaat Energi Surya Termal untuk Pemasak dan Pengering Hasil Pertanian 1. Untuk Pemasak Kompor surya sangat menguntungkan bagi keluarga yang setiap hari memasak dengan menggunakan kompor. Dengan menggunakan kompor surya ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk memasak dapat dikurangi. 2. Untuk Pengering Hasil Penelitian 6
  • 7. Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara empat musim yang harus mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik6. D. Mekanisme Kerja Alat Pemasak dan Pengering Hasil Pertanian dengan Energi Surya Termal 1. Kompor Surya Ketergantungan masyarakat pedesaan terhadap kebutuhan bahan bakar seperti minyak tanah, gas dan dan kayu bakar untuk memasak dapat diatasi dengan memanfaatkan kompor/oven surya. Kompor surya adalah salah satu bentuk kolektor surya yang digunakan sebagai perangkat memasak. Secara umum kompor surya dibedakan atas beberapa tipe, yaitu a) Kompor Surya Tipe Kotak Kompor surya tipe ini berbentuk kotak kedap udara dengan interior berwarna gelap dan penutup bagian atas yang terbuat dari kaca/cermin untuk menjebak panas matahari didalam kotak. Prinsip kerjanya sama dengan kolektor surya pelat datar. Kompor tipe ini disebut juga oven surya karena bentuknya menyerupai oven. Gambar 5 – Kompor Surya Tipe Kotak Pengoperasian oven surya sangat simple dan mudah, tetapi waktu yang diperlukan untuk memasak nasi sekitar 3-5 jam. Meskipun suhu didalam oven surya tidak sepanas oven konvensional, hanya bisa mencapai 150°C tetapi 6 Mhharismansur. 2012. Berbagai Aplikasi Energi Matahari. http://tanjungsyam.blogspot.com/2012/07/berbagai-aplikasi-energi-matahari.html (Diakses 07102012 pukul 01.33 PM) 7
  • 8. masih dapat mematangkan makanan dalam waktu yang lebih lama. Makanan yang mengandung air tidak akan dapat mencapai panas lebih dari 100°C. Kompor juga dapat digunakan untuk menghangatkan makanan dan minuman serta untuk mempasturisasi air dan susu. Karena tidak dapat mencapai temperatur yang tinggi, makanan dapat dimasak sepanjang hari tanpa khawatir menjadi hangus. Kelebihan oven surya7 : tidak menghasilkan asap sehingga pemakaian kompornya sama sekali tidak membahayakan kesehatan orang yang sedang memasak, apalagi kecelakaan seperti kebakaran atau ledakan gas dan sebagainya, bisa memasak beberapa makanan sekaligus, ringan dan portable, mudah pengoperasian dan perawatannya, bisa menyimpan makanan hangat hingga malam, mudah dibuat dan bahan untuk membuatnya terjangkau. Kelemahan oven surya : proses memasak dibutuhkan 2 sampai 3 kali lebih lama daripada kompor minyak, lamanya tergantung pada awan dan penyinaran matahari, tidak bisa digunakan untuk menggoreng dan memanggang. b) Kompor Surya Tipe Parabola Gambar 6 – Kompor Surya Tipe Parabola Prinsip kerja kompor parabola ini mirip dengan kolektor parabola/konsentrator. Kompor parabola terdiri atas sekumpulan cermin pemantul yang disusun berbentuk para bola dan dilengkapi dengan tempat panci di titik focus parabola yang berfungsi sebagai receiver. Cermin parabola akan memfokuskan sinar radiasi surya ke arah panic untuk memasak makanan yang ada di dalam panic. Kompor jenis ini biasanya digunakan untuk memasak dalam skala besar. 7 Petra Widmer. 2006. Pangan, Papan dan Kebun berguna. Yogyakarta : Kanisius 8
  • 9. Kolektor parabola berukuran 1.25 m2 dapat memasak 1 liter air selama lebih kurang 15 menit. Energi yang dihasilkan setara dengan daya 350 W pada hari cerah. Kelebihan kompor surya parabola antara lain proses memasak cepat, bisa memasak hampir semua jenis makanan dan bisa untuk memanggang. c) Efisiensi Kompor Surya Energi panas yang digunakan untuk menaikkan temperature dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut8 : Qu = m x Cp x t Dengan Qu adalah besar energi panas yang dimanfaatkan oleh kolektor surya (J), m adalah massa zat yang masuk ke kolektor (kg/s), Cp merupakan kalor jenis zat (J.Kg/oC) dan t adalah perubahan temperatur (oC). Energi radiasi matahari yang diterima kolektor dapat ditentukan dengan persamaan berikut : Qradiasi = I x Akolektor Dengan I adalah intensitas radiasi matahari (W/m2) dan A merupakan luas permukaan kolektor (m2). Dari kedua persamaan di atas maka efisiensi kompor surya tipe kotak dapat di hitung dengan menggunakan persamaan berikut : Dengan 2. adalah efisiensi kompor surya (%) Pengering Tenaga Surya Energi surya dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian. Pada dasarnya, prinsip kerja pengering tenaga surya terbagi menjadi dua yaitu; 1) Pengeringan secara langsung Pengeringan dengan cara langsung dimana produk yang akan dikeringkan langsung menerima paparan sinar matahari. Contoh teknologi ini antara lain : a. b. 8 Rak terbuka (penjemuran tradisional) Rak tertutup (efek rumah kaca) Marwani. 2011. Potensi Penggunaan Kompor Energi Surya untuk Kebutuhan Rumah Tangga. Palembang : Prosiding Seminar Nasional ke 3 9
  • 10. c. Boks yang diisolasi dan dilengkapi dengan bahan penyerap (menggunakan prinsip kolektor surya plat datar) Gambar 7 – Sistem Pengering Surya secara Langsung 2) Pengeringan secara tidak langsung Pada pengeringan secara tidak langsung, udara dipanaskan terpisah kemudian baru dialirkan ke produk yang akan dikeringkan. Jadi produk tidak langsung terpapar sinar matahari. Rancangan konstruksi untuk sistem pengering ini dapat bervariasi, diantaranya dengan menambahkan komponen kipas/ blower dan cerobong guna meningkatkan sirkulasi udara dan efisiensi. Gambar 8 – Sistem Pengering Surya secara Tidak Langsung 3) Efisiensi Pengering Surya Efisiensi pengeringan pada hasil pertanian (diambil dari hasil penelitian oleh Ismail Thamrin dan Anton Kharisandi) dinyatakan sebagai perbandingan kalor yang digunakan untuk pengupan kandungan air dari ubi kayu terhadap energi radiasi surya yang tiba di alat pengering9. Kalor yang digunakan untuk pengeringan kandungan air dari ubi kayu dinyatakan : Qe = (mb – mk) hfg 9 Ismail Thamrin, Anton Kharisandi. 2011. Rancang bangun alat pengering ubi kayu tipe rak dengan memanfaatkan energi surya. Palembang : Prosiding Seminar Nasional 10
  • 11. Dimana : mb = massa ubi kayu yang akan dikeringkan (kg) mk = massa ubi kayu yang sudah dikeringkan (kg) hfg = entalpi penguapan pada temperatur rata-rata (KJ/Kg) Energi radiasi yang tiba di alat pengering dinyatakan dalam persamaan : Qrs = A . Ir . t Dimana : A = luas pelat kolektor (m2) Ir = Intensitas radiasi matahari (W/m2) t = selisih antara waktu akhir pengeringan dengan waktu awal pengeringan (s) sehingga persamaan efisiensi pengeringan dapat ditulis sebagai berikut : p = (Qe/Qrs) x 100% Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Ismail Thamrin dan Anton Kharisandi adalah sebagai berikut : a) Alat pengering ini dalam segi penangkapan sinar matahari dapat dikatakan cukup baik. b) Efisiensi pengeringan tertinggi terjadi pada rak I yaitu sebesar 17,33 % dan yang terendah sebesar 9,46 % yang terjadi pada rak V, dengan efisiensi keseluruhan alat pengering ini yaitu sebesar 61,47 % c) laju pengeringan akan lebih cepat pada terjadi pada rak I yaitu sebesar 1,89 gram/menit dibandingkan dengan rak lainnya dan yang terendah pada rak V sebesar 0,73 gram/menit E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Surya Termal dibandingkan dengan Energi Sel Surya (Photovoltaic) 1. Keunggulan a) Aplikasi teknologi energi surya termal mudah ditemukan di pasaran dibandingkan energi sel surya yang masih impor. b) Harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan energi sel surya c) Bisa dibuat sederhana oleh masyarakat (cth : Kompor surya) d) Bahan dan material yang dibutuhkan cukup murah dan mudah ditemukan 2. Kekurangan 11
  • 12. a) Teknologi energi surya termal untuk memasak dan mengeringkan hasil pertanian masih sangat terbatas. Akan tetapi, sebagai pemanas air, energi surya termal sudah mencapai tahap komersial. Teknologi surya termal masih belum berkembang karena sosialisasi ke masyarakat luas masih sangat rendah b) Belum terdapat teknologi yang pernah digunakan untuk menyimpan panas pada alat kompor surya dan pengering hasil pertanian sehingga tidak bisa digunakan pada malam hari. 12
  • 13. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ditinjau dari sudut penyediaannya, energi dapat dikelompokkan menjadi energi terbarukan dan energi tak terbarukan (fosil) seperti minyak, gas dan batu bara. Energi terbarukan adalah sumber energi yang secara alamiah tidak akan habis dan berkelanjutan jika dikelola dengan baik seperti energi surya, energi angin, aliran air sungai, ombak laut, panas bumi dan suhu kedalaman laut. Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaik (PV) dan energi surya fototermik (surya termal). Energi surya termal merupakan salah satu energi terbarukan yang diperlukan bagi masyarakat karena memiliki keunggulan-keunggulan dan dapat mengurangi pemakaian energi fosil yang saat ini semakin berkurang. Energi surya termal berfungsi menyerap panas dari radiasi matahari melalui kolektor surya. Energi surya termal sangat berguna bagi kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan juga bagi pertanian yang salah satu teknologinya dapat membantu mengeringkan hasil-hasil pertanian. Energi surya termal dapat dijangkau daripada energi sel surya karna harganya yang ekonomis dan juga salah satu teknologinya bisa dibuat sendiri di rumah yaitu kompor surya tipe kotak. Teknologinya bertahan lama sampai 25 tahun dan cara merawat teknologi tersebut juga mudah. B. Saran dari Penulis Pemanfaatan energi surya melalui teknologi surya termal untuk pemasak dan pengering hasil-hasil pertanian masih belum optimal karna masih belum bisa digunakan pada malam hari yaitu pada saat matahari tenggelam ataupun saat cuaca berawan. Saat ini telah ditemukan teknologi untuk menyimpan panas yang disebut Solar Pond. Solar Pond merupakan tempat berkumpulnya air garam yang berfungsi untuk “menangkap” dan “menyimpan” energi panas sinar matahari. Namun teknologi ini belum diterapkan pada alat kompor surya dan pengering hasil pertanian. Selanjutnya peneliti ingin mengembangkan penelitian lebih lanjut lagi agar bisa ditambahkan teknologi untuk menyimpan panas pada kompor surya dan juga alat pengering hasil pertanian supaya aplikasi teknologi tersebut tidak hanya digunakan pada siang hari tetapi juga dapat digunakan pada saat cuaca berawan atau pada malam hari. 13
  • 14. Kebutuhan akan energi dalam tahun kedepan akan semakin meningkat untuk itu energi alternatif diperlukan sebagai cadangan energi mengingat energi fosil misalnya minyak bumi yang semakin berkurang, bisa jadi energi fosil dalam tahun-tahun kedepan tidak dapat memenuhi kebutuhan energi dunia. Sebaiknya, teknologi energi terbarukan ini disosialisasikan secara global agar masyarakat mengetahui bahwa masih ada energi lain yang dapat menggantikan energi fosil. C. Saran dari Juri tingkat propinsi 1. Meneliti tentang efisiensi pengering surya hasil pertanian atau mengambil hasil penelitian yang telah diteliti sebelumnya tentang efisiensi pengering surya hasil pertanian. 2. Mencari teknologi untuk menyimpan panas agar kompor surya dan pengering surya dapat digunakan pada malam hari atau cuaca berawan. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Duffie, John A. dan Beckman, William A, 1991, Solar Engineering of Thermal Processes, John Willey dan Sons, Inc New York Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 2010. Pemanfaatan Energi Surya di Indonesia. Ditjen LPE-ESDM. Ismail Thamrin, Anton Kharisandi. 2011. Rancang bangun alat pengering ubi kayu tipe rak dengan memanfaatkan energi surya. Palembang : Prosiding Seminar Nasional Made Sucipta, I Made Suardamana, Ketut Astawa. 2010. Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Matilda M. Gati dkk. 2006. Desain Kolektor Plat Datar untuk Pemanas Air. Makalah Energi Surya Marwani. 2011. Potensi Penggunaan Kompor Energi Surya untuk Kebutuhan Rumah Tangga. Palembang : Prosiding Seminar Nasional ke 3 Petra Widmer. 2006. Pangan, Papan dan Kebun berguna. Yogyakarta : Kanisius Dari Internet : Intisolar.com. 2010. Tipe Kolektor Pemanas http://www.intisolar.com/pemanas_air/tipe_kolektor_pemanas_air_tenaga_matahari.html (Diakses 07102012 pukul 12.33 PM) Mhharismansur. 2012. Berbagai Aplikasi Energi http://tanjungsyam.blogspot.com/2012/07/berbagai-aplikasi-energi-matahari.html 07102012 pukul 01.33 PM) Air. Matahari. (Diakses 15