Program studi logistik dan terkaitnya telah berkembang di berbagai jenjang pendidikan. Ada program sarjana, magister, dan doktor yang menghasilkan gelar terkait logistik. Program vokasi juga ada di diploma III, sarjana terapan, diploma I, dan diploma II dengan berbagai konsentrasi seperti logistik industri. Beberapa perguruan tinggi telah melakukan akreditasi program studi logistiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi logistik yang mencakup beberapa bab seperti manajemen logistik, persoalan strategi logistik, metode pengambilan keputusan logistik, perancangan dan operasi inventori, perencanaan dan pengelolaan transportasi, pengelolaan kemitraan. Dibahas pula analisis kuantitatif untuk membantu pengambilan keputusan strategi logistik menggunakan metode riset operasi seperti benchmarking, simulasi, dan optimis
Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim membahas pentingnya pengembangan sistem logistik maritim untuk mendukung kebijakan kelautan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Diskusi mencakup perlunya penyusunan strategi sistem logistik maritim yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya logistik."
Pengantar Perencanaan Prasarana TransportasiLukman Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang diperlukan dalam perencanaan prasarana dan infrastruktur transportasi di suatu wilayah. Dokumen juga membahas masalah kemacetan lalu lintas di beberapa kota besar termasuk Makassar beserta sejumlah solusi yang dapat diterapkan seperti penegakan sanksi bagi angkutan umum yang sering berhenti sembarangan, pengaturan waktu lampu lalu lintas, pembangun
Paper ini merupakan hasil mini riset tentang efektivitas operasional terminal Mangkang Semarang yang hingga paper tersebut ditulis, masih tidak digunakan secara maksimal dalam sistem transportasi Semarang, walau pembangunannya memakan dana yang sangat besar.
Program studi logistik dan terkaitnya telah berkembang di berbagai jenjang pendidikan. Ada program sarjana, magister, dan doktor yang menghasilkan gelar terkait logistik. Program vokasi juga ada di diploma III, sarjana terapan, diploma I, dan diploma II dengan berbagai konsentrasi seperti logistik industri. Beberapa perguruan tinggi telah melakukan akreditasi program studi logistiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi logistik yang mencakup beberapa bab seperti manajemen logistik, persoalan strategi logistik, metode pengambilan keputusan logistik, perancangan dan operasi inventori, perencanaan dan pengelolaan transportasi, pengelolaan kemitraan. Dibahas pula analisis kuantitatif untuk membantu pengambilan keputusan strategi logistik menggunakan metode riset operasi seperti benchmarking, simulasi, dan optimis
Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim membahas pentingnya pengembangan sistem logistik maritim untuk mendukung kebijakan kelautan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Diskusi mencakup perlunya penyusunan strategi sistem logistik maritim yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya logistik."
Pengantar Perencanaan Prasarana TransportasiLukman Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang diperlukan dalam perencanaan prasarana dan infrastruktur transportasi di suatu wilayah. Dokumen juga membahas masalah kemacetan lalu lintas di beberapa kota besar termasuk Makassar beserta sejumlah solusi yang dapat diterapkan seperti penegakan sanksi bagi angkutan umum yang sering berhenti sembarangan, pengaturan waktu lampu lalu lintas, pembangun
Paper ini merupakan hasil mini riset tentang efektivitas operasional terminal Mangkang Semarang yang hingga paper tersebut ditulis, masih tidak digunakan secara maksimal dalam sistem transportasi Semarang, walau pembangunannya memakan dana yang sangat besar.
Economic Industrial Agglomeration became main trend of today economic geography. This phenomenon happens due to globalization and spatial integration of economic activities in global scale. While common economic analysis relied so much to macroeconomics indicator, does it will be better if we consider regional aspects of today economy?
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
Teks tersebut merupakan dokumen rencana strategi dan program pembangunan wilayah Kabupaten X yang mengidentifikasi potensi dan permasalahan wilayah melalui analisis agregat dan intra-wilayah serta merumuskan alternatif skenario dan program pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang."
How to make Map Package in ArcGIS, more detailed about Map Packages see here http://resources.arcgis.com/en/help/main/10.1/index.html#/Creating_a_map_package/006600000403000000/
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
Teks tersebut membahas peran kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia. Kebijakan fiskal dapat meningkatkan atau mengurangi belanja pemerintah dan pajak untuk memengaruhi permintaan agregat, sementara kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga untuk memengaruhi penawaran agregat. Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh permintaan transport
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
Modul pelatihan ini membahas penggunaan GPS dan GIS untuk survei pemetaan, mencakup pengenalan GPS dan GIS, pengelolaan data GPS di GIS, simbolisasi peta, dan aplikasi analisis spasial GIS. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia di bidang pemetaan."
Why Gameloft Choosing Yogyakarta? an approach of global level spatial integration which leads to knowledge spillover effect and enhancement of localities risen up process.
Faktor - Faktor Disparitas Antar Wilayah Kabupaten Patibramantiyo marjuki
Dokumen tersebut membahas analisis faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas antara wilayah Pati Utara dan Pati Selatan di Kabupaten Pati, dengan menggunakan metode analisis faktor Principal Component Analysis terhadap berbagai variabel seperti geografis, pemerintahan, kependudukan, sosial, ekonomi, pertanian dan perdagangan."
Teks tersebut membahas tentang konsep uang beredar dan proses penciptaan uang, serta fungsi-fungsi uang seperti alat tukar, satuan hitung, dan penyimpanan nilai. Dibahas pula perputaran uang dan likuiditas ekonomi yang terkait dengan jumlah uang beredar secara sempit (M1) dan luas (M2).
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson NordhausAi Amm
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku penawaran dari perusahaan yang bersaing sempurna dan kompetitif serta menjelaskan konsep efisiensi dan keadilan dari pasar kompetitif. Dokumen tersebut juga membahas mengenai kegagalan-kegagalan pasar seperti persaingan yang tidak sempurna, eksternalitas, dan informasi yang tidak sempurna.
Dokumen tersebut membahas metode pemetaan risiko bencana tanah longsor dan banjir rob di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Metode ini melibatkan pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas dengan menggunakan data spasial dan indikator sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan."
Metode Pemetaan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta 2008bramantiyo marjuki
Dokumen ini menjelaskan metodologi pemetaan risiko bencana di Provinsi DIY. Pemetaan risiko mencakup pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas untuk berbagai jenis bencana seperti banjir, longsor, kekeringan, gempa bumi, letusan gunung api, dan tsunami. Hasil pemetaan digunakan sebagai dasar penyusunan dokumen Pengurangan Risiko Bencana di Provinsi DIY.
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarCakra Prasatya
Jalur 2 di pintu 2 UNHAS mengalami kemacetan lalu lintas terutama pada jam sibuk akibat volume kendaraan yang besar dan adanya hambatan seperti kendaraan yang memarkir di pinggir jalan. Volume kendaraan tertinggi terjadi pada pagi hari antara jam 6-9 dengan rata-rata 1015 sepeda motor dan 85 mobil per jam ke arah UNHAS.
Economic Industrial Agglomeration became main trend of today economic geography. This phenomenon happens due to globalization and spatial integration of economic activities in global scale. While common economic analysis relied so much to macroeconomics indicator, does it will be better if we consider regional aspects of today economy?
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
Teks tersebut merupakan dokumen rencana strategi dan program pembangunan wilayah Kabupaten X yang mengidentifikasi potensi dan permasalahan wilayah melalui analisis agregat dan intra-wilayah serta merumuskan alternatif skenario dan program pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang."
How to make Map Package in ArcGIS, more detailed about Map Packages see here http://resources.arcgis.com/en/help/main/10.1/index.html#/Creating_a_map_package/006600000403000000/
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
Teks tersebut membahas peran kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia. Kebijakan fiskal dapat meningkatkan atau mengurangi belanja pemerintah dan pajak untuk memengaruhi permintaan agregat, sementara kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga untuk memengaruhi penawaran agregat. Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh permintaan transport
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
Modul pelatihan ini membahas penggunaan GPS dan GIS untuk survei pemetaan, mencakup pengenalan GPS dan GIS, pengelolaan data GPS di GIS, simbolisasi peta, dan aplikasi analisis spasial GIS. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia di bidang pemetaan."
Why Gameloft Choosing Yogyakarta? an approach of global level spatial integration which leads to knowledge spillover effect and enhancement of localities risen up process.
Faktor - Faktor Disparitas Antar Wilayah Kabupaten Patibramantiyo marjuki
Dokumen tersebut membahas analisis faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas antara wilayah Pati Utara dan Pati Selatan di Kabupaten Pati, dengan menggunakan metode analisis faktor Principal Component Analysis terhadap berbagai variabel seperti geografis, pemerintahan, kependudukan, sosial, ekonomi, pertanian dan perdagangan."
Teks tersebut membahas tentang konsep uang beredar dan proses penciptaan uang, serta fungsi-fungsi uang seperti alat tukar, satuan hitung, dan penyimpanan nilai. Dibahas pula perputaran uang dan likuiditas ekonomi yang terkait dengan jumlah uang beredar secara sempit (M1) dan luas (M2).
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson NordhausAi Amm
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku penawaran dari perusahaan yang bersaing sempurna dan kompetitif serta menjelaskan konsep efisiensi dan keadilan dari pasar kompetitif. Dokumen tersebut juga membahas mengenai kegagalan-kegagalan pasar seperti persaingan yang tidak sempurna, eksternalitas, dan informasi yang tidak sempurna.
Dokumen tersebut membahas metode pemetaan risiko bencana tanah longsor dan banjir rob di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Metode ini melibatkan pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas dengan menggunakan data spasial dan indikator sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan."
Metode Pemetaan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta 2008bramantiyo marjuki
Dokumen ini menjelaskan metodologi pemetaan risiko bencana di Provinsi DIY. Pemetaan risiko mencakup pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas untuk berbagai jenis bencana seperti banjir, longsor, kekeringan, gempa bumi, letusan gunung api, dan tsunami. Hasil pemetaan digunakan sebagai dasar penyusunan dokumen Pengurangan Risiko Bencana di Provinsi DIY.
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarCakra Prasatya
Jalur 2 di pintu 2 UNHAS mengalami kemacetan lalu lintas terutama pada jam sibuk akibat volume kendaraan yang besar dan adanya hambatan seperti kendaraan yang memarkir di pinggir jalan. Volume kendaraan tertinggi terjadi pada pagi hari antara jam 6-9 dengan rata-rata 1015 sepeda motor dan 85 mobil per jam ke arah UNHAS.
Dokumen tersebut membahas tentang peramalan kebutuhan logistik dengan menggunakan metode ekstrapolasi seri waktu. Metode ini mengasumsikan pola permintaan masa lalu akan terulang di masa depan. Beberapa teknik yang dijelaskan adalah teknik dasar, rata-rata bergerak, dan dekomposisi untuk memperkirakan permintaan jangka pendek dan menengah. Pilihan metode tergantung pada karakteristik data sejarah
Modul ini membahas tentang distribusi dan transportasi produk dalam rantai pasok. Terdapat beberapa proses dasar distribusi produk dan faktor yang mempengaruhinya. Modul ini juga menjelaskan tentang desain jaringan logistik dan berbagai cara mengurangi biaya manajemen rantai pasok, termasuk penggunaan nilai density dalam menentukan penyimpanan dan pengiriman produk.
Pelatihan penginderaan jauh PRIVATSAT memberikan pemahaman teori dan praktek dasar penginderaan jauh dalam 3 modul selama 6-10 jam per modul. Modul pertama meliputi prinsip dasar dan karakteristik citra, modul kedua meliputi wahana dan sensor, dan modul ketiga meliputi interpretasi dan analisis citra. Pelatihan dilakukan secara privat dengan skema pembelajaran interaktif dan disesuaikan dengan kemampuan peserta.
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utarabramantiyo marjuki
Sosialisasi hasil kegiatan pemetaan penutup lahan dan penilaian kawasan bernilai konservasi tinggi, Provinsi Kalimantan Utara, WWF Indonesia, Tanjung Selor, Juli 2017
Rencana Strategi Percepatan Pembangunan Kabupaten Wonogiri bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia di Kabupaten Wonogiri melalui identifikasi potensi wilayah, perumusan strategi, dan rekomendasi program pembangunan.
Stakeholder Approach benefits in Organization Practicesbramantiyo marjuki
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pemangku kepentingan dan kompleksitas hubungan antara organisasi dengan berbagai pemangku kepentingannya
2. Ada beberapa tingkatan dalam menganalisis hubungan antara organisasi dan pemangku kepentingan, yaitu tingkatan rasional, transaksional, dan proses
3. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemanfaatan hubungan tersebut antara lain legitimasi, keku
Strategi pengembangan klaster jenang "Karomah" Kabupaten Kudus dirumuskan untuk mengidentifikasi karakteristik klaster jenang dan merumuskan strategi pengembangannya. Tujuannya adalah menganalisis pola kerjasama, persaingan, pengetahuan, dan peran stakeholder dalam klaster serta merumuskan strategi berdasarkan potensi dan masalahnya.
Analisis implementasi teori perencanaan dan pembangunan dalam pengelolaan timbulan sampah di Kabupaten Kendal. Dokumen ini membahas tentang model perencanaan advokasi yang dilakukan oleh LSM LP2KLH Kabupaten Kendal dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...bramantiyo marjuki
Analisis implementasi teori perencanaan dan pembangunan pada pengelolaan timbulan sampah di Kabupaten Kendal membahas masalah pengelolaan sampah di kabupaten tersebut dan upaya yang dilakukan melalui pendirian Lembaga Penelitian dan Pengembangan Konservasi Lingkungan Hidup. Ruang lingkupnya meliputi identifikasi masalah, tinjauan teori perencanaan dan pembangunan, serta penerapannya dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Kendal.
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahunbramantiyo marjuki
Dokumen ini membahas perkembangan infrastruktur pendidikan SMA di Jawa Tengah antara tahun 2006-2016. Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah perkembangan tersebut berkelanjutan dengan melihat hubungan antara jumlah sekolah dengan jumlah siswa menggunakan analisis regresi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah prinsip akses pendidikan untuk semua anak dapat terpenuhi.
Critical review insights debate about urban decline urban regenerationbramantiyo marjuki
Artikel ini membahas tentang proses kemunduran kota dan upaya peremajaan kota yang terjadi di beberapa negara Eropa akibat perubahan struktur ekonomi. Kemunduran kota disebabkan oleh berkurangnya lapangan kerja dan migrasi keluar penduduk. Upaya peremajaan kota meliputi rehabilitasi fisik, peningkatan fasilitas publik, dan kerja sama multi-sektor untuk mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan secara
Critical review insights debate about urban decline urban regeneration
Perencanaan Hub Logistik Sederhana Berbasis Tabulasi Silang dan GIS
1. TUGAS MATA KULIAH
SISTEM PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
(PPW604)
Dosen Pengampu
Dr. Maryono, M.Eng.
PENENTUAN PUSAT LOGISTIK BARANG SECARA SPASIAL
DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun oleh:
BRAMANTIYO MARJUKI
21040116410036
MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
2. --1--
I. PENDAHULUAN
Dalam perencanaan penyimpanan logistik hasil produksi, faktor aksesbilitas dan sebaran
permintaan logistik merupakan salah satu pertimbangan yang penting dalam menentukan lokasi
sentra penyimpanan dan distribusi logistik. Dalam hal ini, lokasi sentra penyimpanan dan
distribusi logistik yang optimal akan dapat meminimalisir biaya distribusi dan sekaligus
mempertahankan mutu produksi agar tetap baik ketika sampai di tangan konsumen. Oleh karena
itu penentuan sentra distribusi dan penyimpanan logistik merupakan tahapan yang penting
karena merupakan salah satu aspek yang akan mensukseskan aktivitas ekonomi industri. Tugas
yang diberikan adalah menentukan lokasi sentra distribusi dan penyimpanan logistik seefektif
dan seefisien mungkin secara spasial. Dalam hal ini, lokasi kajian yang ditentukan adalah Provinsi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
II. DATA DAN ASUMSI
Untuk menentukan lokasi sentra penyimpanan dan distribusi logistik, data yang
diperlukan adalah: (1) data jumlah penduduk per kabupaten/kota; dan (2) jarak antar
kabupaten/kota. Data jumlah penduduk merepresentasikan besarnya kebutuhan akan barang,
sedangkan jarak antar kabupaten/kota merupakan representasi dari urgensi pembangunan
sentra distribusi dan penyimpanan logistik. Data jumlah penduduk dan data jarak antar
kabupaten/kota diperoleh dari publikasi Jawa Tengah Dalam Angka 2016 dan Daerah Istimewa
Yogyakarta Dalam Angka 2016 yang diterbikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Asumsi yang digunakan dalam kajian ini meliputi:
1. Semua barang datang dari Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang, oleh karena itu, jarak
antar kabupaten/kota dihitung dari Kota Semarang.
2. Jumlah penduduk merupakan representasi dari kebuhan wilayah akan barang. Makin
besar jumlah penduduk, maka makin besar pula kebutuhan dan permintaan akan barang.
III. HASIL PERHITUNGAN KEBUTUHAN BARANG DAN PENILAIAN AKSESBILITAS
Berdasarkan asumsi di bab sebelumnya, maka hasil analisis penentuan kebutuhan logistik
per kabupaten/kota dan perhitungan jarak setiap kabupaten/kota dari Kota Semarang disajikan
dalam Gambar 1.
Gambar 1. Analisis Jumlah Penduduk dan Aksesbilitas (Sumber: Analisis, 2016)
3. --2--
IV. HASIL PENENTUAN LOKASI SENTRA DISTRIBUSI DAN PENYIMPANAN BARANG
Dari hasil klasifikasi jarak dan jumlah penduduk, kemudian analisis dilakukan dengan
cara mentumpang susunkan (overlay) peta – peta hasil analisis. Selanjutnya dari peta hasil
overlay dilakukan identifikasi 10 titik lokasi sentra distribusi dan penyimpanan logistik. Hasil
overlay peta disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Peta Prioritas Lokasi Penempatan Sentra Distribusi dan Penyimpanan Barang
(Sumber: Analisis, 2016)
Adapun uraian mengenai lokasi penempatan sentra distribusi dan penyimpanan logistik terpilih
beserta prioritasnya disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Prioritas Lokasi Penempatan Sentra Distribusi dan Penyimpanan Logistik
NO Prioritas Kabupaten/Kota Terpilih Keterangan
1. PRIORITAS 1 Cilacap, Banyumas, Brebes, Tegal,
Pemalang
Prioritas 1 merupakan lokasi dengan jumlah
permintaan barang yang tinggi namun lokasinya
cukup jauh dari pelabuhan utama, sehingga lokasi ini
menjadi pilihan pertama untuk menempatkan sentra
distribusi dan penyimpanan logistik
2. PRIORITAS 2 Purbalingga, Magelang, Grobogan,
Pati, Kota Semarang
Prioritas 2 merupakan lokasi dengan jumlah
permintaan barang yang tinggi namun lokasinya
tidak jauh atau dekat dari pelabuhan utama,
sehingga lokasi ini menjadi pilihan kedua untuk
menempatkan sentra distribusi dan penyimpanan
logistik
(Sumber: Analisis, 2016)
4. --3--
V. PEMBAHASAN PENUTUP
Hasil peta prioritas lokasi penempatan sentra distribusi dan penyimpanan logistik di
Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Gambar 2 menghasilkan 5
(lima)kabupaten yang menjadi prioritas pertama dan 4 kabupaten serta 1 kotamadya sebagai
prioritas kedua. Asumsi pertama yang digunakan dalam menentukan prioritas sentra distribusi
dan penyimpanan logistik adalah jumlah penduduk. Jumlah penduduk merupakan representasi
dari besarnya permintaan akan barang dan jasa, oleh karena itu, stok untuk wilayah-wilayah
dengan jumlah penduduk yang tinggi harus dipastikan selalu tersedia. Hal ini penting untuk
menghindari terjadinya kelangkaan barang yang dapat menyebabkan inflasi dan ketidakstabilan
ekonomi.
Asumsi kedua yang digunakan adalah jarak antar kota sebagai representasi dari
efektivitas dan efisiensi lalu lintas barang dari pusat produksi atau pusat distribusi utama ke
wilayah-wilayah konsumen. Secara lebih spesifik, jarak antar kota yang digunakan dalam kajian
ini adalah jarak dari pelabuhan utama (Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang) sebagai pusat
kedatangan barang dari pusat produksi yang berada di tempat lain. Terkait dengan jarak dari
pelabuhan utama ini, wilayah-wilayah yang jaraknya jauh dari pelabuhan utama mendapat
prioritas untuk ditempatkan sentra distribusi dan penyimpanan logistik. Hal ini dikarenakan
pada wilayah yang jauh memerlukan waktu yang siginifikan untuk melakukan lalu lintas barang
dan jasa, sementara stok untuk menjaga perubahan permintaan harus selalu tersedia. Sementara,
wilayah yang berjarak tidak terlalu jauh dari pelabuhan masih memungkinkan untuk dilakukan
distribusi langsung dari pelabuhan utama begitu barang turun dari kapal.
Kombinasi dari dua asumsi ini akan menghasilkan rekomendasi lokasi sentra distribusi
dan penyimpanan logistik yang dianggap efektif dan efisien. Wilayah yang jauh dengan
permintaan yang tinggi menjadi prioritas utama karena wilayah ini sangat rentan dengan
kelangkaan barang mengingat barang memerlukan waktu yang signifikan untuk sampai ke
wilayah. Dengan adanya sentra distribusi dan penyimpanan, maka jumlah barang dapat diatur
untuk disediakan dalam jumlah yang cukup guna mengantisipasi kenaikan permintaan barang
yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain itu, dengan adanya pasokan barang secara berkala,
adanya kejadian-kejadian yang menyebabkan keadaan kahar tidak berimbas pada kelangkaan
barang karena stok di sentra penyimpanan logistik selalu dapat dikontrol untuk tetap dalam
keadaan cukup. Selain wilayah prioritas 1, terdapat wilayah prioritas 2 yang dicirikan dengan
lokasi yang lebih dekat ke pelabuhan utama daripada wilayah prioritas 1 namun permintaannya
akan barang tinggi, atau lokasinya jauh dan permintaannya berada dalam tingkat menengah.
Wilayah ini dipandang cukup relevan untuk dibangun sentra distribusi dan penyimpanan barang
mengingat aspek jarak atau permintaan akan barang di wilayah ini cukup rentan terhadap
kelangkaan, sehingga tetap terdapat urgensi untuk menempatkan sentra penyimpanan barang.
Terkait dengan jenis sentra distribusi dan penyimpanan logistik, untuk wilayah prioritas
1 dapat dibangun dry port atau pergudangan skala besar guna menjamin tersedianya stok yang
cukup, terlebih apabila lalu lintas barang ke gudang tidak selalu dapat dilakukan sewaktu-waktu
atau dalam waktu yang singkat (terkait pertimbangan biaya transportasi dan jarak tempuh).
Sementara, di wilayah prioritas 2 dapat dibangun pergudangan dalam skala yang lebih kecil,
mengingat andaikata terjadi lonjakan permintaan, pemenuhan stok barang masih dimungkinkan
untuk dilakukan dari pelabuhan (atau sentra kedatangan barang) utama dalam waktu yang lebih
singkat dengan biaya yang lebih murah.