SlideShare a Scribd company logo
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LECTURE NOTES
Supply Chain : Logistics
Week 3
Forecasting Logistics Requirement
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LEARNING OUTCOMES
LO 1 : Identify the model for industrial logistics problems of its objectives, constraints and
decision variables.
LO 2 : Apply logistics systems of its engineering design method.
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
 Demand Forecasting Methods.
 Time Series Extrapolation.
 Further Time Series Extrapolation Method : The Constant Trend Case.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
ISI MATERI
PENDAHULUAN.
Peramalan merupakan upaya untuk menentukan terlebih dahulu hasil yang paling mungkin
dari variabel tidak pasti. Perencanaan dan pengendalian sistem logistik perlu prediksi untuk
tingkat kegiatan ekonomi masa depan karena jeda waktu dalam pencocokan pasokan dengan
permintaan. Keputusan tertentu harus dilakukan sebelum mempertimbangkan beberapa data
yang ada pada setiap aspek dari proses perencanaan jaringan (termasuk lokasi fasilitas dan
pembelian kapasitas) serta penjadwalan produksi, manajemen persediaan dan perencanaan
transportasi.
Kebutuhan logistik yang diantaranya diprediksi termasuk permintaan pelanggan, harga bahan
baku, biaya tenaga kerja dan ‘lead time’. Dalam pertemuan ini teknik peramalan dijelaskan
sehubungan dengan permintaan meskipun mereka sama-sama berlaku untuk jenis lain dari
data.
Peramalan didasarkan pada beberapa hipotesis. Tidak ada metode peramalan dapat dianggap
unggul daripada orang lain dalam segala hal. Sebagai faktanya, untuk menghasilkan
perkiraan permintaan harus menunjukkan beberapa derajat keteraturan. Misalnya, pola
permintaan harus tetap hampir sama di masa depan atau entri permintaan harus bergantung
sampai batas tertentu pada nilai-nilai masa lalu dari satu set variabel. Item yang hipotesis ini
memegang dikatakan memiliki permintaan rutin. Hal ini sering terjadi ketika ada banyak
pelanggan yang secara individu membeli sebagian kecil dari volume penjualan secara
keseluruhan.
Perkiraan Jangka Panjang, Jangka Menengah Dan Jangka Pendek. Perkiraan
permintaan yang diselenggarakan oleh periode waktu menjadi tiga kategori umum, yaitu :
 Prakiraan jangka panjang dengan rentang waktu dari satu sampai lima tahun.
Prediksi untuk waktu yang lebih lama yang sangat bisa diandalkan, karena isu-isu
politik dan teknologi ikut bermain. Prakiraan jangka panjang yang digunakan untuk
memutuskan apakah item baru harus diletakkan di pasar, atau apakah yang lama harus
ditarik, serta dalam merancang jaringan logistik. Prakiraan seperti sering dihasilkan
untuk seluruh kelompok komoditas (atau jasa) bukan untuk satu item (atau layanan).
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
 Prakiraan jangka menengah memperpanjang selama periode beberapa bulan
sampai satu tahun. Prakiraan ini sering digunakan untuk keputusan taktis untuk
logistik, seperti pengaturan produksi dan distribusi rencana tahunan, manajemen
persediaan dan alokasi slot yang di gudang.
 Prakiraan jangka pendek mencakup interval waktu dari beberapa hari sampai
beberapa minggu. Biasanya digunakan untuk jadwal dan menjadwal ulang untuk
memenuhi produksi dan target distribusi jangka menengah. Sebagai permintaan
layanan yang diterima, ada kurang perlu untuk perkiraan. Akibatnya, perkiraan untuk.
interval waktu yang lebih singkat (beberapa jam atau satu hari) cukup jarang (lihat
Gambar berikut).
Peran ahli logistik dalam menghasilkan perkiraan. Memprediksi permintaan jangka
menengah dan panjang yang hampir perlu menjadi perhatian seseorang yang menangani
logistik. Akan tetapi tugas sering, dilakukan manajer pemasaran yang mencoba untuk
mempengaruhi permintaan, misalnya, dengan meluncurkan kampanye iklan untuk barang-
barang yang penjualannya menurun. Seseorang yang menangani logistic lebih sering
melakukan prediksi untuk permintaan jangka pendek.
Permintaan Dependen versus Independen. Permintaan untuk barang-barang tertentu
(misalnya barang jadi dari perusahaan manufaktur) tidak dapat berhubungan dengan
permintaan dari beberapa komoditas lainnya. Namun, ada beberapa produk (seperti bahan
baku dan komponen yang diperlukan saat produksi) yang permintaannya dapat diturunkan
secara deterministik sesuai persyaratan dari beberapa item lain (misalnya barang jadi).
Sebagai contoh, jumlah pengeras suara yang dibutuhkan ketika merakit satu set TV dapat
dengan mudah dihitung sebagai kelipatan dari jumlah set TV yang dibuat. Kemungkinan juga
terdapat produk yang struktur produknya cukup kompleks dapat berisi ratusan komponen
yang berbeda, perhitungan tersebut sering dilakukan melalui prosedur komputerisasi, seperti
perencanaan sumber daya manufaktur (MRP).
Lokasi Spasial Permintaan. Karena dalam banyak kasus pelanggan secara geografis
tersebar, perlu memperkirakan tidak hanya ketika permintaan yang ada ditempat tersebut,
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
tetapi juga di mana volume permintaan akan terjadi. Hal ini karena keputusan lokasi gudang
tersebut dan pengaturan tingkat persediaan dipengaruhi oleh lokasi permintaan. Untuk tujuan
ini, top-down atau pendekatan bottom-up dapat dimanfaatkan. Dalam metode top-down,
seluruh permintaan global diperkirakan dan kemudian dibagi secara heuristik antara wilayah
geografis (mis atas dasar kuota penjualan terbaru). Sebaliknya, dalam teknik bottom-up, pola
permintaan item diperkirakan di setiap wilayah geografis, dan kemudian jika diperlukan.
METODA PERAMALAN KEBUTUHAN.
Sebelum memperkenalkan klasifikasi metode peramalan kebutuhan, perlu mengamati hal
berikut.
• Peramalan jangka pendek adalah sebagai aturan yang lebih akurat daripada yang untuk
periode menengah dan panjang. Hal ini hanya karena semakin panjang interval waktu,
semakin besar kemungkinan kejadian yang tak terduga.
• Peramalan kebutuhan agregat umumnya lebih tepat daripada item tunggal. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut. Misalkan tuntutan n item dapat dimodelkan sebagai
independen variabel acak X1, X2,. . . , Xn, memiliki nilai rata-rata yang diharapkan μx
yang sama dan standar deviasi σx yang sama. Kemudian, agregat demand y adalah
variabel acak,
Y = X1 + X2 +· · ·+Xn,
dimana nilai ekspetasi dan standar deviasi, sebagai berikut :
μy = nμx dan
Hal ini mengikuti rasio antara stadar deviasi σy dan rata-rata μy sebagai berikut :
√
………… (2.1)
Persamaan (2.1) menunjukkan bahwa dispersi relatif dari permintaan agregat sekitar
koresponden nilai yang diharapkan μy kurang dari dispersi relative dari permintaan item
tunggal.
Pendekatan peramalan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori utama: kualitatif dan
metode kuantitatif.
a. Metoda Kualitatif.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
Metode kualitatif terutama didasarkan pada pengalaman tenaga kerja atau survei,
meskipun mereka juga dapat menggunakan alat-alat matematika sederhana untuk
menggabungkan perkiraan yang berbeda. Metode kualitatif biasanya digunakan untuk
prakiraan jangka menengah panjang dan, bila ada sejarah cukup untuk menggunakan
pendekatan kuantitatif.
Hal ini terjadi, misalnya, ketika newproduct atau layanan diluncurkan di pasar, ketika
sebuah kemasan produk berubah, atau ketika pola permintaan di masa mendatang
diharapkan akan terpengaruh oleh pergantian politik atau dengan kemajuan teknologi.
Metode kualitatif yang paling banyak digunakan adalah penjualan penilaian kekuatan,
riset pasar dan metode Delphi. Dalam pendekatan pertama, peramalan dikembangkan
oleh salesman perusahaan. Sebagai aturan, tenaga kerja dapat memberikan perkiraan yang
akurat karena dekat dengan pelanggan. riset pasar didasarkan pada wawancara dengan
calon konsumen atau pengguna. Hal ini memakan waktu dan memerlukan pengetahuan
yang mendalam tentang teori sampling.
Untuk alasan ini hanya digunakan sesekali, misalnya, ketika memutuskan apakah produk
baru harus diluncurkan. Dalam metode Delphi, serangkaian kuesioner disampaikan
kepada panel ahli. Setiap kali sekelompok pertanyaan dijawab, set baru informasi menjadi
tersedia. Kemudian kuesioner baru disiapkan sedemikian rupa bahwa setiap ahli
dihadapkan dengan temuan baru. Prosedur ini menghilangkan efek ikutan dari pendapat
mayoritas. Metode Delphi berakhir segera setelah semua ahli berbagi sudut pandang yang
sama. Teknik ini terutama digunakan untuk memperkirakan pengaruh perubahan politik
atau makro-ekonomi pada permintaan barang.
b. Metoda Kuantitatif.
Metode kuantitatif dapat digunakan setiap kali ada sejarah permintaan yang cukup.
Teknik-teknik tersebut milik dua kelompok utama: metode kausal dan time series
ekstrapolasi. metode kausal didasarkan pada hipotesis bahwa permintaan di masa
mendatang tergantung pada nilai-nilai masa lalu atau saat ini dari beberapa variabel.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
Mereka termasuk regresi, model ekonometrik, model input-output, analisis siklus hidup,
model simulasi komputer dan jaringan saraf.
Sebagian besar pendekatan ini sulit untuk melaksanakan, bahkan untuk perusahaan besar.
Pada praktek, hanya regresi tunggal atau ganda digunakan untuk perencanaan dan
pengendalian logistik.
Time series ekstrapolasi mengandaikan bahwa beberapa fitur dari masa lalu permintaan
pola waktu akan tetap sama. Pola permintaan kemudian diproyeksikan di masa depan. Ini
bisa dilakukan dalam beberapa cara, termasuk teknik dasar, moving average, teknik
smoothing eksponensial, pendekatan dekomposisi dan metode Box-Jenkins. Pemilihan
teknik peramalan kuantitatif yang paling cocok tergantung pada jenis data historis yang
tersedia dan jenis produk (Atau layanan). Namun, sebagai suatu peraturan, yang terbaik
adalah untuk memilih pendekatan yang paling sederhana mungkin. Prinsip ini didasarkan
pada pengamatan berikut :
• Prakiraan diperoleh dengan menggunakan teknik sederhana yang mudah dipahami
dan menjelaskan. Ini adalah aspek fundamental ketika sejumlah besar uang yang
terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
• Dalam konteks bisnis, prosedur peramalan yang rumit jarang menghasilkan hasil yang
lebih baik dari yang sederhana.
EKSTRAPOLASI ‘TIME SERIES.
Ekstrapolasi ‘Time Series’ menganggap bahwa fitur utama dari pola permintaan masa lalu
akan direplikasi di masa depan. Sebuah ramalan dapat diperoleh dengan ekstrapolasi
(memproyeksikan) pola permintaan. Teknik-teknik tersebut cocok untuk prediksi jangka
pendek dan menengah, di mana kemungkinan pergantian adalah rendah.
Sebagaimana dijelaskan dalam Bagian metoda peramalan kebutuhan, time series ekstrapolasi
dapat dilakukan dengan beberapa cara. Metode dekomposisi klasik digambarkan dalam
bagian ini, sedangkan teknik dasar, rata-rata dan teknik smoothing exponential moving
dijelaskan kemudian.
METODA EKSTRAPOLASI ‘TIME SERIES’ LANJUT : KASUS TREN KONSTAN.
Langkah pertama menganalisis kasus di mana pola permintaan terakhir tidak menunjukkan
efek siklus dan musiman yang relevan, dan tren yang konstan. Perkiraan awal bahwa
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
peramalan harus dihasilkan hanya untuk periode berikutnya ke depan. Berikut akan
ditujukkan teknik yang dapat digunakan untuk memprediksi :
a. Teknik Awal (Elementary).
Perkiraan untuk periode pertama kalinya ke depan hanya diberikan oleh
Sebagai contoh :
Sarath adalah distributor peralatan Korea yang berbasis di Malaysia. Volume penjualan
portable TV set selama 12 minggu terakhir di Kuala Lumpur ditunjukkan pada Tabel berikut:
.
Perioda
Waktu
Kuantitas Perioda
Waktu
Kuantitas
1 1180 7 1162
2 1176 8 1163
3 1185 9 1180
4 1163 10 1170
5 1188 11 1161
6 1172 12 1177
Pola permintaan digambarkan pada Gambar 2.13.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perioda Waktu Kuantitas
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
Hal ini dapat dilihat bahwa tren konstan. Dengan menggunakan teknik dasar, kita
memperoleh
b. Metoda ‘Moving Average’.
Metode rata-rata bergerak (moving average) menggunakan rata-rata dari r entri permintaan
terbaru sebagai perkiraan untuk periode pertama depan (r ≥1):
∑
Jika r dipilih sama dengan 1, metoda moving average menjadi teknik elementary (awal)
dengan menggunakan metoda moving average contoh soal diatas diperoleh hasil peramalan
sebagai berikut :
Bila menggunakan metode rata-rata bergerak, kita harus menunggu data permintaan r
pertama akan tersedia sebelum memproduksi perkiraan. Untuk mengatasi kelemahan ini,
perkiraan perioda waktu T < r diperoleh dengan menggunakan rata-rata dari data yang
tersedia pada periode T pertama
∑
Sebagai contoh, jika T = 1 kemudian p2 = d1, jika T = 2 maka p3 = (d1 + d2)/2.
Sebuah aspek kunci dari metode rata-rata bergerak adalah pilihan parameter r. Nilai kecil r
memungkinkan penyesuaian cepat dari perkiraan fluktuasi permintaan tetapi, pada saat yang
sama, meningkatkan pengaruh gangguan acak. Sebaliknya, nilai tinggi r efektif menyaring
efek acak, tapi menghasilkan adaptasi lambat untuk menuntut variasi. Fenomena ini dapat
dijelaskan sebagai berikut. Biarkan d1,. . . , dT variabel-variabel acak independen dengan yang
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
diharapkan nilai μ dan standar σ deviasi. Itu variabel acak akan memiliki nilai yang
diharapkan didefinisikan sebagai
∑ ∑
Standar Deviasi :
√
Metoda Exponential Smoothing.
Metode pemulusan eksponensial (juga dikenal sebagai metode Brown) dapat dilihat sebagai
evolusi dari teknik rata-rata bergerak. Peramalan permintaan diperoleh dengan
mempertimbangkan semua data historis dan menetapkan bobot yang lebih rendah untuk data
yang lebih lama.Peramalan permintaan untuk periode pertama ke depan diberikan oleh
( )
Dimana α ϵ (0,1) merupakan konstan smoothing. Disini pT merepresentasikan peramalan
kebutuhan untuk perioda T untuk perioda waktu T-1.
Contoh.
Misal pada perioda waktu T ada dT = 1177 dan pT = 1182. Kemudian peramalan pT+1
diperoleh dengan menggunakan metoda Brown dengan nilai α = 0.2.
pT+1 = 0.2 x 117 + (1 – 0.2) x 1182) = 1181.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
SIMPULAN.
Peramalan merupakan upaya untuk menentukan terlebih dahulu hasil yang paling mungkin
dari variabel tidak pasti. Perencanaan dan pengendalian sistem logistik perlu prediksi untuk
tingkat kegiatan ekonomi masa depan karena jeda waktu dalam pencocokan pasokan dengan
permintaan. Keputusan tertentu harus dilakukan sebelum mempertimbangkan beberapa data
yang ada pada setiap aspek dari proses perencanaan jaringan (termasuk lokasi fasilitas dan
pembelian kapasitas) serta penjadwalan produksi, manajemen persediaan dan perencanaan
transportasi.
Kebutuhan logistik yang diantaranya diprediksi termasuk permintaan pelanggan, harga bahan
baku, biaya tenaga kerja dan ‘lead time’. Dalam pertemuan ini teknik peramalan dijelaskan
sehubungan dengan permintaan meskipun mereka sama-sama berlaku untuk jenis lain dari
data.
Dalam memprediksi kebutuhan, perioda waktu menjadi suatu hal yang diperlukan untuk
dipertimbangkan.Diklasifikasikan dalam tiga kelompok jangka waktu, yaitu : jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Perioda waktu peramalan ini mempengaruhi seberapa
banyak data masa yang diperlukan sebagai dasar dalam melakukan peramalan.
Beberapa metoda untuk memprediksi kebutuhan dimasa mendatang diperlukan, pada bagian
ini dibahas metoda peramalan yang sederhana.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
DAFTAR PUSTAKA
 Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics
Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN: 978-
0470849163.
 Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24 Dec
2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.
 Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013). Introduction
to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN:
9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.

More Related Content

Similar to LN3 - Forecasting Logistics Requirement

LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
Binus Online Learning
 
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
LiyaSetiawati
 
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9RikiYosafat
 
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementLN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
Binus Online Learning
 
LN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics SystemsLN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics Systems
Binus Online Learning
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen Operasi
Yuko Ardi Negara
 
Forecasting Management.pptx
Forecasting Management.pptxForecasting Management.pptx
Forecasting Management.pptx
agushermawan702359
 
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptxPPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
satriabayu9
 
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.pptMETODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
CaiHejo
 
Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
RUSDIYANTORO, UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
Rizky Akbar
 
Pertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistikPertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistik
smcasoni
 
Pertemuan 9 perencanaan logistik
Pertemuan 9 perencanaan logistikPertemuan 9 perencanaan logistik
Pertemuan 9 perencanaan logistik
iman179731
 
Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10
khusnulcho
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah Assagaf
 
2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx
RyanPriadi
 
Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021
Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021
Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021
Aminullah Assagaf
 
Technological forecasting
Technological forecastingTechnological forecasting
Technological forecasting
Yogi Taufik Saleh
 
Manajemen Logistik I
Manajemen Logistik IManajemen Logistik I
Manajemen Logistik Iradoandre
 

Similar to LN3 - Forecasting Logistics Requirement (20)

LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
 
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
 
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
 
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementLN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
 
LN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics SystemsLN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics Systems
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen Operasi
 
Forecasting Management.pptx
Forecasting Management.pptxForecasting Management.pptx
Forecasting Management.pptx
 
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptxPPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
 
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.pptMETODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
 
Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
 
Pertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistikPertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistik
 
Pertemuan 9 perencanaan logistik
Pertemuan 9 perencanaan logistikPertemuan 9 perencanaan logistik
Pertemuan 9 perencanaan logistik
 
Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
 
2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx
 
Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021
Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021
Aminullah assagaf aip3 ai pemasaran_23 maret 2021
 
Technological forecasting
Technological forecastingTechnological forecasting
Technological forecasting
 
Manajemen Logistik I
Manajemen Logistik IManajemen Logistik I
Manajemen Logistik I
 
Manajerial bab ix & x
Manajerial bab ix & xManajerial bab ix & x
Manajerial bab ix & x
 

More from Binus Online Learning

LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2
Binus Online Learning
 
PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2
Binus Online Learning
 

More from Binus Online Learning (20)

LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
 
LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2
 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
 
LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2
 
LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2
 
LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2
 
LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2
 
LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2
 
LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2
 
LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
 
PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2
 
PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2
 
PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2
 
PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2
 
PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2
 
PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2
 
PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2
 
PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2
 

Recently uploaded

705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 

Recently uploaded (20)

705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 

LN3 - Forecasting Logistics Requirement

  • 1. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics LECTURE NOTES Supply Chain : Logistics Week 3 Forecasting Logistics Requirement
  • 2. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics LEARNING OUTCOMES LO 1 : Identify the model for industrial logistics problems of its objectives, constraints and decision variables. LO 2 : Apply logistics systems of its engineering design method. OUTLINE MATERI (Sub-Topic):  Demand Forecasting Methods.  Time Series Extrapolation.  Further Time Series Extrapolation Method : The Constant Trend Case.
  • 3. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics ISI MATERI PENDAHULUAN. Peramalan merupakan upaya untuk menentukan terlebih dahulu hasil yang paling mungkin dari variabel tidak pasti. Perencanaan dan pengendalian sistem logistik perlu prediksi untuk tingkat kegiatan ekonomi masa depan karena jeda waktu dalam pencocokan pasokan dengan permintaan. Keputusan tertentu harus dilakukan sebelum mempertimbangkan beberapa data yang ada pada setiap aspek dari proses perencanaan jaringan (termasuk lokasi fasilitas dan pembelian kapasitas) serta penjadwalan produksi, manajemen persediaan dan perencanaan transportasi. Kebutuhan logistik yang diantaranya diprediksi termasuk permintaan pelanggan, harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan ‘lead time’. Dalam pertemuan ini teknik peramalan dijelaskan sehubungan dengan permintaan meskipun mereka sama-sama berlaku untuk jenis lain dari data. Peramalan didasarkan pada beberapa hipotesis. Tidak ada metode peramalan dapat dianggap unggul daripada orang lain dalam segala hal. Sebagai faktanya, untuk menghasilkan perkiraan permintaan harus menunjukkan beberapa derajat keteraturan. Misalnya, pola permintaan harus tetap hampir sama di masa depan atau entri permintaan harus bergantung sampai batas tertentu pada nilai-nilai masa lalu dari satu set variabel. Item yang hipotesis ini memegang dikatakan memiliki permintaan rutin. Hal ini sering terjadi ketika ada banyak pelanggan yang secara individu membeli sebagian kecil dari volume penjualan secara keseluruhan. Perkiraan Jangka Panjang, Jangka Menengah Dan Jangka Pendek. Perkiraan permintaan yang diselenggarakan oleh periode waktu menjadi tiga kategori umum, yaitu :  Prakiraan jangka panjang dengan rentang waktu dari satu sampai lima tahun. Prediksi untuk waktu yang lebih lama yang sangat bisa diandalkan, karena isu-isu politik dan teknologi ikut bermain. Prakiraan jangka panjang yang digunakan untuk memutuskan apakah item baru harus diletakkan di pasar, atau apakah yang lama harus ditarik, serta dalam merancang jaringan logistik. Prakiraan seperti sering dihasilkan untuk seluruh kelompok komoditas (atau jasa) bukan untuk satu item (atau layanan).
  • 4. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics  Prakiraan jangka menengah memperpanjang selama periode beberapa bulan sampai satu tahun. Prakiraan ini sering digunakan untuk keputusan taktis untuk logistik, seperti pengaturan produksi dan distribusi rencana tahunan, manajemen persediaan dan alokasi slot yang di gudang.  Prakiraan jangka pendek mencakup interval waktu dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Biasanya digunakan untuk jadwal dan menjadwal ulang untuk memenuhi produksi dan target distribusi jangka menengah. Sebagai permintaan layanan yang diterima, ada kurang perlu untuk perkiraan. Akibatnya, perkiraan untuk. interval waktu yang lebih singkat (beberapa jam atau satu hari) cukup jarang (lihat Gambar berikut). Peran ahli logistik dalam menghasilkan perkiraan. Memprediksi permintaan jangka menengah dan panjang yang hampir perlu menjadi perhatian seseorang yang menangani logistik. Akan tetapi tugas sering, dilakukan manajer pemasaran yang mencoba untuk mempengaruhi permintaan, misalnya, dengan meluncurkan kampanye iklan untuk barang- barang yang penjualannya menurun. Seseorang yang menangani logistic lebih sering melakukan prediksi untuk permintaan jangka pendek. Permintaan Dependen versus Independen. Permintaan untuk barang-barang tertentu (misalnya barang jadi dari perusahaan manufaktur) tidak dapat berhubungan dengan permintaan dari beberapa komoditas lainnya. Namun, ada beberapa produk (seperti bahan baku dan komponen yang diperlukan saat produksi) yang permintaannya dapat diturunkan secara deterministik sesuai persyaratan dari beberapa item lain (misalnya barang jadi). Sebagai contoh, jumlah pengeras suara yang dibutuhkan ketika merakit satu set TV dapat dengan mudah dihitung sebagai kelipatan dari jumlah set TV yang dibuat. Kemungkinan juga terdapat produk yang struktur produknya cukup kompleks dapat berisi ratusan komponen yang berbeda, perhitungan tersebut sering dilakukan melalui prosedur komputerisasi, seperti perencanaan sumber daya manufaktur (MRP). Lokasi Spasial Permintaan. Karena dalam banyak kasus pelanggan secara geografis tersebar, perlu memperkirakan tidak hanya ketika permintaan yang ada ditempat tersebut,
  • 5. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics tetapi juga di mana volume permintaan akan terjadi. Hal ini karena keputusan lokasi gudang tersebut dan pengaturan tingkat persediaan dipengaruhi oleh lokasi permintaan. Untuk tujuan ini, top-down atau pendekatan bottom-up dapat dimanfaatkan. Dalam metode top-down, seluruh permintaan global diperkirakan dan kemudian dibagi secara heuristik antara wilayah geografis (mis atas dasar kuota penjualan terbaru). Sebaliknya, dalam teknik bottom-up, pola permintaan item diperkirakan di setiap wilayah geografis, dan kemudian jika diperlukan. METODA PERAMALAN KEBUTUHAN. Sebelum memperkenalkan klasifikasi metode peramalan kebutuhan, perlu mengamati hal berikut. • Peramalan jangka pendek adalah sebagai aturan yang lebih akurat daripada yang untuk periode menengah dan panjang. Hal ini hanya karena semakin panjang interval waktu, semakin besar kemungkinan kejadian yang tak terduga. • Peramalan kebutuhan agregat umumnya lebih tepat daripada item tunggal. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan tuntutan n item dapat dimodelkan sebagai independen variabel acak X1, X2,. . . , Xn, memiliki nilai rata-rata yang diharapkan μx yang sama dan standar deviasi σx yang sama. Kemudian, agregat demand y adalah variabel acak, Y = X1 + X2 +· · ·+Xn, dimana nilai ekspetasi dan standar deviasi, sebagai berikut : μy = nμx dan Hal ini mengikuti rasio antara stadar deviasi σy dan rata-rata μy sebagai berikut : √ ………… (2.1) Persamaan (2.1) menunjukkan bahwa dispersi relatif dari permintaan agregat sekitar koresponden nilai yang diharapkan μy kurang dari dispersi relative dari permintaan item tunggal. Pendekatan peramalan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori utama: kualitatif dan metode kuantitatif. a. Metoda Kualitatif.
  • 6. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics Metode kualitatif terutama didasarkan pada pengalaman tenaga kerja atau survei, meskipun mereka juga dapat menggunakan alat-alat matematika sederhana untuk menggabungkan perkiraan yang berbeda. Metode kualitatif biasanya digunakan untuk prakiraan jangka menengah panjang dan, bila ada sejarah cukup untuk menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini terjadi, misalnya, ketika newproduct atau layanan diluncurkan di pasar, ketika sebuah kemasan produk berubah, atau ketika pola permintaan di masa mendatang diharapkan akan terpengaruh oleh pergantian politik atau dengan kemajuan teknologi. Metode kualitatif yang paling banyak digunakan adalah penjualan penilaian kekuatan, riset pasar dan metode Delphi. Dalam pendekatan pertama, peramalan dikembangkan oleh salesman perusahaan. Sebagai aturan, tenaga kerja dapat memberikan perkiraan yang akurat karena dekat dengan pelanggan. riset pasar didasarkan pada wawancara dengan calon konsumen atau pengguna. Hal ini memakan waktu dan memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang teori sampling. Untuk alasan ini hanya digunakan sesekali, misalnya, ketika memutuskan apakah produk baru harus diluncurkan. Dalam metode Delphi, serangkaian kuesioner disampaikan kepada panel ahli. Setiap kali sekelompok pertanyaan dijawab, set baru informasi menjadi tersedia. Kemudian kuesioner baru disiapkan sedemikian rupa bahwa setiap ahli dihadapkan dengan temuan baru. Prosedur ini menghilangkan efek ikutan dari pendapat mayoritas. Metode Delphi berakhir segera setelah semua ahli berbagi sudut pandang yang sama. Teknik ini terutama digunakan untuk memperkirakan pengaruh perubahan politik atau makro-ekonomi pada permintaan barang. b. Metoda Kuantitatif. Metode kuantitatif dapat digunakan setiap kali ada sejarah permintaan yang cukup. Teknik-teknik tersebut milik dua kelompok utama: metode kausal dan time series ekstrapolasi. metode kausal didasarkan pada hipotesis bahwa permintaan di masa mendatang tergantung pada nilai-nilai masa lalu atau saat ini dari beberapa variabel.
  • 7. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics Mereka termasuk regresi, model ekonometrik, model input-output, analisis siklus hidup, model simulasi komputer dan jaringan saraf. Sebagian besar pendekatan ini sulit untuk melaksanakan, bahkan untuk perusahaan besar. Pada praktek, hanya regresi tunggal atau ganda digunakan untuk perencanaan dan pengendalian logistik. Time series ekstrapolasi mengandaikan bahwa beberapa fitur dari masa lalu permintaan pola waktu akan tetap sama. Pola permintaan kemudian diproyeksikan di masa depan. Ini bisa dilakukan dalam beberapa cara, termasuk teknik dasar, moving average, teknik smoothing eksponensial, pendekatan dekomposisi dan metode Box-Jenkins. Pemilihan teknik peramalan kuantitatif yang paling cocok tergantung pada jenis data historis yang tersedia dan jenis produk (Atau layanan). Namun, sebagai suatu peraturan, yang terbaik adalah untuk memilih pendekatan yang paling sederhana mungkin. Prinsip ini didasarkan pada pengamatan berikut : • Prakiraan diperoleh dengan menggunakan teknik sederhana yang mudah dipahami dan menjelaskan. Ini adalah aspek fundamental ketika sejumlah besar uang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. • Dalam konteks bisnis, prosedur peramalan yang rumit jarang menghasilkan hasil yang lebih baik dari yang sederhana. EKSTRAPOLASI ‘TIME SERIES. Ekstrapolasi ‘Time Series’ menganggap bahwa fitur utama dari pola permintaan masa lalu akan direplikasi di masa depan. Sebuah ramalan dapat diperoleh dengan ekstrapolasi (memproyeksikan) pola permintaan. Teknik-teknik tersebut cocok untuk prediksi jangka pendek dan menengah, di mana kemungkinan pergantian adalah rendah. Sebagaimana dijelaskan dalam Bagian metoda peramalan kebutuhan, time series ekstrapolasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Metode dekomposisi klasik digambarkan dalam bagian ini, sedangkan teknik dasar, rata-rata dan teknik smoothing exponential moving dijelaskan kemudian. METODA EKSTRAPOLASI ‘TIME SERIES’ LANJUT : KASUS TREN KONSTAN. Langkah pertama menganalisis kasus di mana pola permintaan terakhir tidak menunjukkan efek siklus dan musiman yang relevan, dan tren yang konstan. Perkiraan awal bahwa
  • 8. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics peramalan harus dihasilkan hanya untuk periode berikutnya ke depan. Berikut akan ditujukkan teknik yang dapat digunakan untuk memprediksi : a. Teknik Awal (Elementary). Perkiraan untuk periode pertama kalinya ke depan hanya diberikan oleh Sebagai contoh : Sarath adalah distributor peralatan Korea yang berbasis di Malaysia. Volume penjualan portable TV set selama 12 minggu terakhir di Kuala Lumpur ditunjukkan pada Tabel berikut: . Perioda Waktu Kuantitas Perioda Waktu Kuantitas 1 1180 7 1162 2 1176 8 1163 3 1185 9 1180 4 1163 10 1170 5 1188 11 1161 6 1172 12 1177 Pola permintaan digambarkan pada Gambar 2.13. 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Perioda Waktu Kuantitas
  • 9. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics Hal ini dapat dilihat bahwa tren konstan. Dengan menggunakan teknik dasar, kita memperoleh b. Metoda ‘Moving Average’. Metode rata-rata bergerak (moving average) menggunakan rata-rata dari r entri permintaan terbaru sebagai perkiraan untuk periode pertama depan (r ≥1): ∑ Jika r dipilih sama dengan 1, metoda moving average menjadi teknik elementary (awal) dengan menggunakan metoda moving average contoh soal diatas diperoleh hasil peramalan sebagai berikut : Bila menggunakan metode rata-rata bergerak, kita harus menunggu data permintaan r pertama akan tersedia sebelum memproduksi perkiraan. Untuk mengatasi kelemahan ini, perkiraan perioda waktu T < r diperoleh dengan menggunakan rata-rata dari data yang tersedia pada periode T pertama ∑ Sebagai contoh, jika T = 1 kemudian p2 = d1, jika T = 2 maka p3 = (d1 + d2)/2. Sebuah aspek kunci dari metode rata-rata bergerak adalah pilihan parameter r. Nilai kecil r memungkinkan penyesuaian cepat dari perkiraan fluktuasi permintaan tetapi, pada saat yang sama, meningkatkan pengaruh gangguan acak. Sebaliknya, nilai tinggi r efektif menyaring efek acak, tapi menghasilkan adaptasi lambat untuk menuntut variasi. Fenomena ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Biarkan d1,. . . , dT variabel-variabel acak independen dengan yang
  • 10. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics diharapkan nilai μ dan standar σ deviasi. Itu variabel acak akan memiliki nilai yang diharapkan didefinisikan sebagai ∑ ∑ Standar Deviasi : √ Metoda Exponential Smoothing. Metode pemulusan eksponensial (juga dikenal sebagai metode Brown) dapat dilihat sebagai evolusi dari teknik rata-rata bergerak. Peramalan permintaan diperoleh dengan mempertimbangkan semua data historis dan menetapkan bobot yang lebih rendah untuk data yang lebih lama.Peramalan permintaan untuk periode pertama ke depan diberikan oleh ( ) Dimana α ϵ (0,1) merupakan konstan smoothing. Disini pT merepresentasikan peramalan kebutuhan untuk perioda T untuk perioda waktu T-1. Contoh. Misal pada perioda waktu T ada dT = 1177 dan pT = 1182. Kemudian peramalan pT+1 diperoleh dengan menggunakan metoda Brown dengan nilai α = 0.2. pT+1 = 0.2 x 117 + (1 – 0.2) x 1182) = 1181.
  • 11. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics SIMPULAN. Peramalan merupakan upaya untuk menentukan terlebih dahulu hasil yang paling mungkin dari variabel tidak pasti. Perencanaan dan pengendalian sistem logistik perlu prediksi untuk tingkat kegiatan ekonomi masa depan karena jeda waktu dalam pencocokan pasokan dengan permintaan. Keputusan tertentu harus dilakukan sebelum mempertimbangkan beberapa data yang ada pada setiap aspek dari proses perencanaan jaringan (termasuk lokasi fasilitas dan pembelian kapasitas) serta penjadwalan produksi, manajemen persediaan dan perencanaan transportasi. Kebutuhan logistik yang diantaranya diprediksi termasuk permintaan pelanggan, harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan ‘lead time’. Dalam pertemuan ini teknik peramalan dijelaskan sehubungan dengan permintaan meskipun mereka sama-sama berlaku untuk jenis lain dari data. Dalam memprediksi kebutuhan, perioda waktu menjadi suatu hal yang diperlukan untuk dipertimbangkan.Diklasifikasikan dalam tiga kelompok jangka waktu, yaitu : jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perioda waktu peramalan ini mempengaruhi seberapa banyak data masa yang diperlukan sebagai dasar dalam melakukan peramalan. Beberapa metoda untuk memprediksi kebutuhan dimasa mendatang diperlukan, pada bagian ini dibahas metoda peramalan yang sederhana.
  • 12. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics DAFTAR PUSTAKA  Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN: 978- 0470849163.  Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24 Dec 2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.  Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013). Introduction to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN: 9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.