Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
The aim of this research is 1) implements the learning model with gallery walk type in student learning activities, 2) implements the cooperative learning model with learning together type in student learning activities, 3) compare the gallery walk type of cooperative learning with learning together type in student learning activities. The type of this research is experimental and comparative. Population in this research is student of Tri Dharma Palembang senior high school. The research sample is XI Social 1 as the Experiment Class 1 and XI Social 2 as the Experiment Class 2. The result shows 1) there is an impact from the implementation of gallery walk type of cooperative learning in students learning activities, 2) there is an impact of implementation of learning together type in student learning activities, 3) there is a comparison of cooperative learning of gallery walk type and learning together type in students learning activities.
Makalah ini membahas berbagai pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan konsep, lingkungan, inkuiri, proses, heuristik, kooperatif, interaktif, pemecahan masalah, sains-teknologi-masyarakat, dan terpadu. Makalah ini juga menjelaskan pengertian dan langkah-langkah metode pembelajaran serta model pembelajaran. Strategi dan te
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII.A SMPN 5 Takalar pada konsep ekosistem melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa menjadi 63% pada siklus pertama dan 72% pada siklus kedua, serta peningkatan hasil belajar menjadi 42,86% pada siklus pertama dan 67,86% pada sik
Teori Belajar dan Pembelajaran (10 - 12)--kegiatan_pembelajaranjayamartha
Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran efektif, peran guru dan siswa dalam pembelajaran, variabel yang mempengaruhi pemilihan bentuk pembelajaran, dan klasifikasi serta pertimbangan dalam memilih media pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pembelajaran dan metode-metode pembelajaran. Ada empat model pembelajaran yang dibahas yaitu model interaksi sosial, model pemrosesan informasi, model personal, dan model modifikasi tingkah laku. Dokumen juga menjelaskan beberapa metode pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang efektivitas pembelajaran dan model Problem Based Learning. Efektivitas diukur dari hasil belajar siswa, apabila hasil belajar meningkat, model pembelajaran dianggap efektif. Model Problem Based Learning mengajak siswa memecahkan masalah secara sistematis dengan menganalisis masalah, mencari data, dan menyimpulkan jawaban. Model ini menuntut peran guru sebagai fasilitator dan membimbing siswa.
Makalah ini membahas berbagai pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan konsep, lingkungan, inkuiri, proses, heuristik, kooperatif, interaktif, pemecahan masalah, sains-teknologi-masyarakat, dan terpadu. Makalah ini juga menjelaskan pengertian dan langkah-langkah metode pembelajaran serta model pembelajaran. Strategi dan te
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII.A SMPN 5 Takalar pada konsep ekosistem melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa menjadi 63% pada siklus pertama dan 72% pada siklus kedua, serta peningkatan hasil belajar menjadi 42,86% pada siklus pertama dan 67,86% pada sik
Teori Belajar dan Pembelajaran (10 - 12)--kegiatan_pembelajaranjayamartha
Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran efektif, peran guru dan siswa dalam pembelajaran, variabel yang mempengaruhi pemilihan bentuk pembelajaran, dan klasifikasi serta pertimbangan dalam memilih media pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pembelajaran dan metode-metode pembelajaran. Ada empat model pembelajaran yang dibahas yaitu model interaksi sosial, model pemrosesan informasi, model personal, dan model modifikasi tingkah laku. Dokumen juga menjelaskan beberapa metode pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang efektivitas pembelajaran dan model Problem Based Learning. Efektivitas diukur dari hasil belajar siswa, apabila hasil belajar meningkat, model pembelajaran dianggap efektif. Model Problem Based Learning mengajak siswa memecahkan masalah secara sistematis dengan menganalisis masalah, mencari data, dan menyimpulkan jawaban. Model ini menuntut peran guru sebagai fasilitator dan membimbing siswa.
Paragraf pertama membahas latar belakang perlunya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Paragraf berikutnya menjelaskan perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Paragraf terakhir membahas permasalahan pembelajaran biologi di SMP Negeri 21 Malang yang belum melatih berpikir kritis siswa dan belum pernah menerapkan model pembelajaran cooperative script.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran. Terdapat diskusi mengenai model, strategi, metode, dan keterampilan pembelajaran serta pertimbangan dalam memilih media pembelajaran seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan lingkungan sekolah.
Dokumen tersebut meringkas hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran kubus dan balok di SMP Negeri 2 Rantau Panjang. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dengan skor rata-rata 8,25. Hasil belajar siswa juga meningkat dengan rata-rata nilai 79,73 yang termasuk dalam kategori baik.
Tiga artikel ini membahas pendekatan pembelajaran konstruktivis dan penerapannya dalam pembelajaran biologi. Artikel pertama meneliti pengaruh penggunaan modul berbasis siklus belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA pada biologi. Artikel kedua menjelaskan empat kriteria penting konstruktivisme dalam pembelajaran ilmu alam di perguruan tinggi. Artikel ketiga mengkaji persepsi guru SMA di Kenya terhadap
Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran kooperatif scramble untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD dalam mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam. Hasilnya menunjukkan peningkatan skor rata-rata siswa dan partisipasi siswa setelah penerapan model tersebut.
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalSugiarti ELfishy
1. Kedua artikel meneliti model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan membandingkannya dengan model lain seperti STAD untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Salah satu penelitian menemukan bahwa NHT secara signifikan meningkatkan aktivitas, sikap, dan prestasi belajar siswa dalam kimia.
3. Penelitian kedua membuktikan bahwa prestasi belajar siswa lebih baik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Boyolali dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TGT meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan peningkatan rata-rata nilai dari 34,49% menjadi 86,20%.
3
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
Teks tersebut membahas penerapan model pembelajaran Group Investigation untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap sosial siswa kelas X SMA. Model ini diharapkan dapat mengatasi masalah pembelajaran konvensional dan meningkatkan interaksi sosial siswa. Group Investigation melibatkan pengelompokan siswa, perencanaan, penyelidikan kelompok, presentasi hasil, dan evaluasi."
Teks tersebut membahas perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran akuntansi menggunakan metode snowball throwing dan metode konvensional. Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan skor hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode snowball throwing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposal penelitian skripsi Yandi Supran membahas pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pendekatan Project-Based Learning terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 1 Rantau Bayur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu model shared (model berbagi) dimana model ini menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan ketrampilan yang sama. Model shared memungkinkan integrasi konsep antar mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa."
Paragraf pertama membahas latar belakang perlunya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Paragraf berikutnya menjelaskan perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Paragraf terakhir membahas permasalahan pembelajaran biologi di SMP Negeri 21 Malang yang belum melatih berpikir kritis siswa dan belum pernah menerapkan model pembelajaran cooperative script.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran. Terdapat diskusi mengenai model, strategi, metode, dan keterampilan pembelajaran serta pertimbangan dalam memilih media pembelajaran seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan lingkungan sekolah.
Dokumen tersebut meringkas hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran kubus dan balok di SMP Negeri 2 Rantau Panjang. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dengan skor rata-rata 8,25. Hasil belajar siswa juga meningkat dengan rata-rata nilai 79,73 yang termasuk dalam kategori baik.
Tiga artikel ini membahas pendekatan pembelajaran konstruktivis dan penerapannya dalam pembelajaran biologi. Artikel pertama meneliti pengaruh penggunaan modul berbasis siklus belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA pada biologi. Artikel kedua menjelaskan empat kriteria penting konstruktivisme dalam pembelajaran ilmu alam di perguruan tinggi. Artikel ketiga mengkaji persepsi guru SMA di Kenya terhadap
Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran kooperatif scramble untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD dalam mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam. Hasilnya menunjukkan peningkatan skor rata-rata siswa dan partisipasi siswa setelah penerapan model tersebut.
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalSugiarti ELfishy
1. Kedua artikel meneliti model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan membandingkannya dengan model lain seperti STAD untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Salah satu penelitian menemukan bahwa NHT secara signifikan meningkatkan aktivitas, sikap, dan prestasi belajar siswa dalam kimia.
3. Penelitian kedua membuktikan bahwa prestasi belajar siswa lebih baik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Boyolali dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TGT meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan peningkatan rata-rata nilai dari 34,49% menjadi 86,20%.
3
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
Teks tersebut membahas penerapan model pembelajaran Group Investigation untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap sosial siswa kelas X SMA. Model ini diharapkan dapat mengatasi masalah pembelajaran konvensional dan meningkatkan interaksi sosial siswa. Group Investigation melibatkan pengelompokan siswa, perencanaan, penyelidikan kelompok, presentasi hasil, dan evaluasi."
Teks tersebut membahas perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran akuntansi menggunakan metode snowball throwing dan metode konvensional. Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan skor hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode snowball throwing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposal penelitian skripsi Yandi Supran membahas pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pendekatan Project-Based Learning terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 1 Rantau Bayur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
Similar to Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu model shared (model berbagi) dimana model ini menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan ketrampilan yang sama. Model shared memungkinkan integrasi konsep antar mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa."
Proposal penelitian ini membahas perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif-kolaboratif dengan model pembelajaran kontekstual. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kedua model pembelajaran tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada guru tentang model mana yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media monopoli. Penelitian ini menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa secara umum pada siklus I dan II. Sebelum menggunakan model kooperatif, aktivitas belajar siswa hanya 39,31%, kemudian meningkat menjadi 67,43%
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Model pembelajaran berbasis portofolio melibatkan siswa secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran melalui kegiatan kelompok, pengumpulan informasi, dan penyajian hasil karya. Metode ini bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dan pemahaman tentang masalah di lingkungan sekitar melalui pengalaman belajar nyata. Model ini memiliki kelebihan seperti mendorong kolaborasi antarsiswa dan meningkatkan keterampilan ber
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar fisika siswa di MAN Bondowoso; (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar fisika siswa.
Dokumen tersebut merangkum tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 9 Lawa untuk menangani rendahnya capaian nilai rata-rata siswa dalam IPS.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa geografi di SMA Negeri 1 Purwosari.
2. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan subjek kelas eksperimen dan kontrol. Instrumen penelitian berupa tes uraian.
3. Hasilnya menunjukkan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kontrol, menandakan model ST
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa (Hamalik, 2002) dari pendapat ini dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa peserta didik dapat menggali dan memperkaya pengetahuan dari berbagai perangkat belajar yang ada. Metode mengajar dapat dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Minat yang rendah dalam belajar dapat dipacu melalui penerapan strategi tersebut. Penerapan metode dalam pembelajaran yang sesuai merupakan tugas utama guru dalam mengolah proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dengan adanya variasi teknik dalam mengajar maka akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang sangat efektif dari pengajar dan peserta didik. Guru dapat menyampaikan materi secara mudah dan tepat kepada peserta didik, sedangkan peserta didik dapat menerima dan memahami materi secara mendalam dan menyeluruh. Hubungan dua arah seperti inilah yang meningkatkan prestasi belajar dan intelegensi pada siswa.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dapat meningkatkan aktivitas dan kerja sama siswa dalam menyelesaikan masalah. Model ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif seperti saling ketergantungan positif dan evaluasi proses kelompok.
Similar to Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang (20)
Educating oneself about financial education as recent investment is a necessity, so that there is a need to conduct a study to avoid the financial problems appeared. This study aims to investigate the students' financial education level based on self-reliance and self-efficacy aspects. There were 317 students of Indrapasta PGRI university involved in this study. The data were analyzed by using multiple regression preceded by classic assumption test. The result showed that those three hypotheses are accepted. The effect of self-reliance and self-efficacy is 30.1% and other factors which are not discussed in this study affect as 69.9 %.
abstract - This study is a comparative experiment which uses “completely randomized design” which aims to test the effect of cooperative learning model of “the power of two dan tea party” toward student’s learning activities with test the difference of cooperative learning model usage with “the power of two with tea party” type in student’s activities. Population sample is taken in 16 Palembang National Senior High School with using all students in Social Tenth Grade. Sampling technique uses cluster random sampling technique that differentiates Social Tenth Grade of class 4 as the experimental class 1 and Social Tenth Grade of class 1 as the experimental class 2. Data collection uses observation sheet (students and teachers). Experiment study is conducted in three phases: preparation phase, conducting phase, and finalization phase. The result shows (1) there is an influence from cooperative learning model “the power of two” type in student’s study activities, (2) there is an influence from cooperative learning model “tea party” type in student’s learning activities, and (3) there is an influence from cooperative learning model “the power of two” type toward student’s learning activities.
Abstract:- This study aims to determine the effect of Good Corporate Governance mechanism and Financial Performance on firm value in banking companies. The method used in this research is research method of descriptive associative. The analytical tool used is multiple linear regressions, processed by using SPSS program version 23. The results obtained are partially there is a negative influence of Good Corporate Governance mechanism (independent board of commissioner, institutional ownership, and audit committee) on the value of the company and there is positive influence profitability (ROE) on firm value. While simultaneously, there is influence together mechanism of Good Corporate Governance and profitability to company value. The suggestion is that companies should consider the implementation of Good Corporate Governance and to measure the company's financial performance can use other measurements such as ROA and NPM. While to measure the company's value can also use other measurements such as Price Earnings Ratio (PER) or Tobin's Q.
Abstract- This research aims to know how the effect of learning model logan avenue problem solving heuristic to the student’s learning activity of the social programme X.I at SMAN 1 Bukit Tinggi, West Sumatera. The methodology of the research which is used in this research is experimental research. The population of this research amounts 151 students. The sample used in this research is cluster random sampling. So that the sample of social programme XI class is 30 studends. The technique of data analysis is observaion data analysis, pretest and hypothesis test. Based on the research done , it consists of significant effect of using learning model logan avenue problem solving heuristic to the student’s learning activity of social programme X.I at SMAN 1 Bukit Tinggi, West Sumatera.
Abstract- This study is aimed at comparing team-assisted individualization learning model and scramble learning model toward student’s learning activities on social science subject, SMP Negeri 19 Palembang. This is a comparative study using a completely randomized design. The population of this study was all eighth grade classes consisting of 354 students. Cluster random sampling was used to decide the sample of this study in which class VIII.10 as experiment-1 and VIII.9 as experiment-2; Each class consists of 35 students. The technique of data collection used in this study was observation. SPSS 24.0 was used to analyze the data. The result shows that there are active learning activities. Statistically, scramble learning model is more interesting than team-assisted individualization learning model.
Abstract- This study aims to determine and classify the barriers experienced by students to start entrepreneurship. This type of research is exploratory. The sampling technique used proportionate stratified random sampling with a total sample of 262 people. The Data analysis technique used is Factor Analysis. The collected data is processed statistically using SPSS version 24.0. The result of the research shows that there are seven new factors that can hamper the students to start the business, first the basic ability of entrepreneurship, the two factors of striving, the three factors of future uncertainty, the four factors of courage, the five resource factors, the six risk factors, the seven information factors.
Abstract- The purpose of this study is to clarify the factors that influence the management of students' pocket money directly and
indirectly in Air Tawar Padang City. A sample of 344 students consisting of 130 students and 214 high school students was
obtained by completing the questionnaire. The results show that the family environment, peers, gender and self-control have
positive and significant effect on the management of students in Padang City.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
1. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi
Available at http://:ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
ISSN 2302-898X (Print)
ISSN 2621-5624 (Electronic)
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Vol. 9, No. 1, April 2019, hlm 01-10
1
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan
Tipe Learning together pada Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMA Tri
Dharma Palembang
Randika Vhalery
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
E-mail: rendika.vhalery@unindra.ac.id
A B S T R A C T
Diterima: 21 Januari 2019
Revisi : 07 Januari 2019
Available Online: 30 April 2019
The aim of this research is 1) implements the learning
model with gallery walk type in student learning
activities, 2) implements the cooperative learning model
with learning together type in student learning activities,
3) compare the gallery walk type of cooperative learning
with learning together type in student learning activities.
The type of this research is experimental and
comparative. Population in this research is student of
Tri Dharma Palembang senior high school. The
research sample is XI Social 1 as the Experiment Class 1
and XI Social 2 as the Experiment Class 2. The result
shows 1) there is an impact from the implementation of
gallery walk type of cooperative learning in students
learning activities, 2) there is an impact of
implementation of learning together type in student
learning activities, 3) there is a comparison of
cooperative learning of gallery walk type and learning
together type in students learning activities.
KEYWORD
Cooperative, Gallery walk,
Learning together, Learning
Activities
This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License. Some rights reserved
PENDAHULUAN
Aktivitas belajar adalah faktor penting dalam proses pembelajaran. Ada tidaknya motivasi belajar peserta
didik sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas belajar. Sadirman (2012:100) menjelaskan bahwa ada dua jenis
aktivitas belajar yakni aktivitas fisik dan aktivitas mental yang saling berkaitan untuk menunjang proses
pembelajaran. Selain itu, aktivitas belajar tergolong kedalam dua bagian yaitu aktivitas belajar aktif dan aktivitas
belajar pasif. Aktivitas belajar aktif artinya peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Aktivitas
belajar pasif menunjukkan sistem belajar mengajar yang hanya berfokus pada satu arah atau sistem pembelajaran
yang berpusat pada guru (teacher centered learning).
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik di Indonesia memiliki aktivitas belajar
pasif. Hal ini dikarenakan kebanyakan sekolah yang bercorak tradisional dimana guru yang menjadi pusat
perhatian dan peserta didik hanya menerima dan mendengarkan (Mudjiono, 2009:9). Hal ini menyebabkan
peserta didik menjadi pasif. Akibatnya peserta didik menjadi malas untuk belajar dan menjadi tidak percaya diri
(Vhalery, 2016). Padahal, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan, nilai-
nilai edukasi, serta melengkapi keterampilan peserta didik untuk menjadi percaya diri dan proaktif (Lehner and
Julia, 2013).
2. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 2
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Observasi awal dilakukan oleh peneliti untuk memperkuat fakta yang ada. Observasi dilakukan di SMA Tri
Dharma pada bulan Juli 2018 di kelas X, XI, dan XII IPS. Jumlah peserta didik yang diamati sebanyak 201
orang. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, diketahui sebanyak sebanyak 25 (16,2 %) peserta didik
yang aktif, sedangkan 176 (83,8 %) peserta didik lainnya pasif. Beberapa temuan peneliti dilapangan yaitu, 1)
peserta didik yang tidak aktif dikarena kurangnya motivasi belajar, 2) rendahnya minat belajar, 3) sistem belajar
yang monoton, 4) kurangnya perhatian guru terhadap peserta didik, 5) kurangnya inovasi dalam proses
pembelajaran.
Model pembelajaran koperatif merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan aktivitas
belajar pasif dan meminimalisir risiko yang ada (Chin, Teh, and Jesse, 2016). Model pembelajaran kooperatif
termasuk dalam model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Artinya,
model pembelajaran kooperatif mengutamakan proses pembelajaran dua arah (guru dan peserta didik) untuk
mendapatkan feedback atau umpan balik. Ada banyak tipe model pembelajaran kooperatif diantaranya model
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan learning together.
Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk sangat cocok untuk masalah keterampilan dan
kemampuan peserta didik seperti gugup, tidak banyak bicara (pendiam), tidak berani berkomentar atau
berpendapat, dan tidak pandai bergaul (Huda, 2015:141). Model pembelajaran ini juga dapat meminimalisir
dampak negatif antara guru dan peserta didik. Bahkan, model pembelajaran ini memberikan pengalaman
berharga bagi peserta didik dikemudian hari.
Penelitian mengenai gallery walk pernah diteliti oleh Feri Fadli, Gimin, dan Zahirman dengan judul
penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Gallery walk Terhadap Motivasi Belajar
PPKN Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Pekanbaru”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe galery walk dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Kesamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk
dan jenjang pendidikan SMA. Perbedaan pada penelitian ini adalah mata pelajaran, variabel dependen, waktu
dan tempat penelitian. Rekomendasi penelitian terdahulu yaitu membandingkan model pembelajaran kooperatif
tipe gallery walk dengan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya.
Model pembelajaran kooperatif tipe lainnya yaitu learning together. Merujuk pada Ariu, Thamrin, dan
Abdul (2016) Model pembelajaran kooperatif tipe learning together berasal dari kata “learning” yang artinya
belajar dan “together” yang berarti bersama-sama. Makna belajar pada model pembelajaran kooperatif tipe
learning together adalah mengerti dan memahami materi pelajaran secara menyuluruh. Makna bersama-sama
pada “together” yang berarti setiap anggota kelompok harus mengerti dan memahami materi pelajaran.
menitikberatkan pada kerjasama dan pemahaman bersama.
Penelitian mengenai learning together pernah diteliti oleh Hakim, Riyanto, Wachidi dengan judul
penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Untuk Meningkatkan Kerjasama
Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII MTs Qaryatul Jihad Bengkulu
Tengah)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe learning together lebih
efektif untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar peserta didik. Kesamaan pada penelitian ini yaitu
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Perbedaan pada penelitian ini adalah jenjang
pendidikan, variabel dependen, waktu dan tempat penelitian. Penelitian terdahulu merekomendasikan
perkembangan atau perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dengan model
pembelajaran kooperatif tipe lainnya.
Berdasarkan pandangan peneliti dan rekomendasi penelitian terdahulu yaitu perlunya membandingkan
model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan model pembelajaran kooperatif tipe learning together.
Oleh sebab itu, penelitian ini akan menelusuri lebih lanjut penelitian tersebut. Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk Dengan Tipe
Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik Di SMA Tri Dharma Palembang”.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student centered). Model pembelajaran koperatif diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
terstruktur untuk mencapai tujuan belajar (Sumantri, 2015:49). Secara sederhana, model pembelajaran kooperatif
identik dengan sistem belajar berkelompok (Vhalery dan Nofriansyah, 2018). Model pembelajaran kooperatif
3. Randika Vhalery 3
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
sangat cocok untuk mengatasi perbedaan para peserta didik, membangun hubungan komunikatif, serta
meningkatkan kerjasama peserta didik (Armiati, A., & Rahmidani, R., 2016; Leksono, Rendika, dan Sinta,
2018).
Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk merupakan salah satu jenis kooperatif yang menyajikan
karya hasil pembelajaran seperti sebuah pameran galeri seni. Elshinta dan Rohmah (2017) mengemukakan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk adalah kegiatan pembelajaran dengan menampilkan
karya terbaik dari setiap kelompok, lalu diadakan pertanyaan terbuka, dan berakhir ketika ada masalah untuk
didiskusikan. Sistem pembelajaran dengan gallery walk memiliki beragam manfaat bagi peserta didik dan guru
diantaranya fleksibilitas waktu, tempat, dan materi pelajaran (Anwar, 2015).
Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk secara umum
(Batubara, 2017), yaitu: a) membuat dan mengumpulkan pertanyaan, pada tahap ini guru membuat pertanyaan
sesuai materi pelajaranyang dapat diperdebatkan. Pertanyaan ditempelkan di dinding ruang belajar, bagan flip
yang berdiri sendiri, meja, dan papan tulis; b) membuat kelompok, guru membuat lima kelompok dan kelompok
menentukan tugas masing-masing. Setiap kelompok wajib memiliki spidol bewarna untuk menulis komentar
pada setiap pertanyaan yang ada; c) menentukan posisi galeri kelompok dan komentar, pada tahap ini setiap
kelompok sudah berada di posisi masing-masing, beberapa anggota kelompok keliling untuk memberikan
komentar pada statement atau pertanyaan dari kelompok lain; d) rotasi, pada tahap ini setiap kelompok
melakukan perpindahan posisi searah jarum jam; e) mulai presentasi, pada tahap ini setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan komentar yang telah dilakukan.
Model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah model pembelajaran koperatif yang paling
khusus. Model pembelajaran kooperatif tipe learning together adalah kegiatan pembelajaran yang dibicarakan
secara bersama-sama melalui bertukar pendapat untuk memecahkan suatu permasalahan (Ilham, Lahming, dan
Muh., 2015). Ada empat unsur dalam model pembelajaran kooperatif tipe learning together yaitu interaksi,
interpedensi positif, tanggung jawab, dan kemampuan interpersonal (Ramadan, Haryono, dan Bakti, 2018).
Lebih lanjut, model pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat diketahui dari beberapa ciri khasnya
yaitu kelompok belajar yang terdiri berbagai kemampuan belajar (tinggi, sedang, dan rendah), mempunyai tujuan
yang sama, berbagi tugas, evaluasi belajar, kerjasama, serta mempunyai rasa tanggung jawab dan bertanggung
jawab atas tugas masing-masing anggota kelompok (Sari dan Tiara, 2018).
Hermawati, Firosalia, dan Indri (2018) menjelaskan bahwa langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe learning together yaitu; guru menjelaskan materi pelajaran, guru membentuk kelompok belajar
yang terdiri dari empat hingga lima orang peserta didik, masing-masing kelompok menerima lembar tugas dan
lembar jawaban, guru menilai hasil kerja kelompok, dan guru memberikan pujian dan penghargaan berdasarkan
hasil kerja kelompok.
Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dari tahap awal hingga
tahap akhir proses pembelajaran. Yamin (2010:77) mengungkapkan bahwa aktivitas belajar peserta didik dalam
pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk berfikir kritis, dan memecahkan permasalahan-
permasalahan, serta dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya. Arisanti, Okianna, dan Rustiyarso
menambahkan bahwa aktivitas peserta didik identik dengan belajar dengan alat-alat visual, ekskursi dan trip,
memecahkan masalah, mengapresiasi keilmuan, ilustrasi dan konstruksi, menyajikan informasi, serta cek dan tes.
Lebih lanjut, Sardiman (2012:101) menggolongkan aktivitas belajar menjadi delapan bagian yaitu aktivitas
melihat, aktivitas lisan, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas gerak, aktivitas
mental, dan aktivitas emosional.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan komparatif menggunakan Completely Randomized
Design. Completely Randomized Dsign merupakan desain eksperimen komparatif yang tanpa menggunakan
kelas kontrol. Artinya, kedua kelas dijadikan kelas eksperimen. Menggunakan pre dan post observasi untuk
mendapatkan dan memperkuat data penelitian.
4. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 4
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Penelitian ini dilakukan di SMA Tri Dharma Palembang pada bulan Juli – Agustus 2018. Populasi pada
penelitian ini adalah semua peserta didik SMA Tri Dharma Palembang yang berjumlah 410 orang. Rincian
populasi penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Populasi Penelitian
Kelas Jurusan Jumlah Peserta Didik
X IPA 1 28
IPA 2 25
IPA 3 28
IPS 1 28
IPS 2 26
IPS 3 35
XI IPA 1 36
IPA 2 35
IPS 1 36
IPS 2 35
XII IPA 1 31
IPA 2 26
IPS 1 41
Jumlah 410
Sumber: Arsip Administrasi SMA Tri Dharma Semester Ganjil 2018/2019
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive teknik sampling. Peneliti
menggunakan kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 dikarenakan kondisi sistem belajar disekolah sudah stabil. Kelas XI
IPS 1 sebagai kelas eksperimen 1. Kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen 2.
Rancangan Eksperimen
1. Tahap Persiapan
a. Memilih dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebagai sampel penelitian.
b. Membuat rancangan pembelajaran serta mempersiapkan sumber belajar untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
c. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk di kelas eksperimen 1 dan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe learning together di kelas eksperimen 2.
d. Membuat instrument penelitian (lembar observasi).
e. Menguji validitas dan reliabilitas instrument penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk
dan tipe learning together.
b. Memberikan materi pelajaran tentang pendapatan nasional kepada peserta didik.
c. Penilaian observasi pada setiap pertemuan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dan
aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran.
3. Tahap Penyelesaian
a. Menganalisis data aktivitas belajar peserta didik dari hasil lembar observasi.
b. Menganalisis data penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan tipe learning together.
c. Mentabulasi data penelitian dan menginterprestasikan data penelitian yang telah dikumpulkan.
d. Pengujian hipotesis.
e. Membuat simpulan hasil penelitian.
Teknik pengumpulan data melalui observasi dilakukan di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
menggunakan lembar observasi dengan cara memberi tanda checklist (√) untuk memperoleh data tentang
aktivitas belajar peserta didik dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan learning
together. Dokumentasi, pengumpulan data dokumentasi digunakan untuk menunjang proses penelitian dan
proses pembelajaran selama pengimplementasian model pembelajaran kooperatif.
5. Randika Vhalery 5
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Penelitian
Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif
Keterangan N Min Max Mean Std. Deviation
Pre - Observasi Eksperiment 1 36 55 84 65,14 7,275
Post - Observasi Eksperiment 1 36 67 89 78,33 5,667
Pre - Observasi Eksperiment 2 35 56 77 67,00 6,357
Post - Observasi Eksperiment 2 35 80 95 85,91 4,231
Valid N (listwise) 35
Sumber: Hasil Output SPSS 24.0
Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 1
Observasi dilakukan sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe gallery
walk. Berikut tabel hasil observasi aktivitas belajar dikelas eksperimen-1:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 1
Data Skor terkecil Skor terbesar Rerata Kriteria
Pre 55 84 69,5 % Cukup Aktif
Post 67 89 78 % Aktif
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Tabel 4. Rincian Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 1
No. Skor yang diperoleh Kategori
Pre Post
Peserta Didik % Peserta Didik %
1 86 - 100 Sangat Aktif - - 5 13,9
2 71 - 85 Aktif 7 19,4 27 75
3 56 - 70 Cukup Aktif 27 75 4 11,1
4 41 - 55 Kurang Aktif 2 5,6 - -
5 0 - 40 Sangat Kurang Aktif - - - -
Total 36 100 36 100
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4 disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe
gallery walk, peserta didik sudah memiliki aktivitas belajar yang cukup aktif. Setelah diberi perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk, aktivitas peserta didik meningkat menjadi aktif. Peningkatan aktivitas
belajar pada kelas eksperimen 1 diketahui sebesar 8,5%.
Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 2
Observasi pada kelas eksperimen 2 sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif
tipe gallery walk dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar di Kelas Eksperimen 2
Data Skor terkecil Skor terbesar Rerata Kriteria
Pre 56 77 66,5 % Cukup Aktif
Post 80 95 87,5 % Sangat Aktif
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Tabel 6. Rincian Aktivitas Belajar di Kelas
No. Skor yang diperoleh Kategori
Pre Post
Peserta Didik % Peserta Didik %
1 86 - 100 Sangat Aktif - - 17 48,6
2 71 - 85 Aktif 12 34,3 18 51,4
3 56 - 70 Cukup Aktif 23 65,7 - -
4 41 - 55 Kurang Aktif - - - -
5 0 - 40 Sangat Kurang Aktif - - - -
Total 35 100 35 100
Sumber: Olahan Data Primer 2018
6. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 6
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Berdasarkan tabel 6 disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe
learning together, peserta didik sudah memiliki aktivitas belajar yang aktif. Setelah diberi perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe learning together, aktivitas peserta didik terus meningkat menjadi sangat aktif.
Peningkatan aktivitas belajar pada kelas eksperimen 2 sebesar 21%.
Perbandingan Deskripsi Data Observasi di Kelas Eksperimen 1 dan 2
Perbandingan data pre dan post observasi pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dapat
digambarkan diagram sebagai berikut:
Gambar 1. Perbandingan Aktivitas Kelas Eksperimen 1 dan 2
Sumber: Olahan Data Primer 2018
Uji Hipotesis
Tabel 9. Uji Hipotesis
Paired Differences
t df
Sig.
(2-tailed)Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pre-Observasi
Eksperiment 1
Post-Observasi
Eksperiment 1
-13,194 6,493 1,082 -15,391 -10,997 -12,192 35 ,000
Pre-Observasi
Eksperiment 2
Post-Observasi
Eksperiment 2
-18,914 8,179 1,383 -21,724 -16,105 -13,680 34 ,000
Sumber: Hasil Output SPSS 24.0
Berdasarkan hasil output SPSS 24.0 pada tabel 9 (uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test) diatas
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Kelas eksperimen 1 yang terdiri dari pre dan post observasi mempunyai nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
0,000. Sesuai dengan ketentuan pengujian hipotesis 0,000 < 0,050, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima.
Artinya, terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas
belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang.
b. Kelas eksperimen 2 yang terdiri dari pre dan post observasi mempunyai nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
0,000. Sesuai dengan ketentuan pengujian hipotesis 0,000 < 0,050, maka H02 juga ditolak dan Ha2 diterima.
Artinya, terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas
belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang.
Selanjutnya, untuk mengetahui hasil komparatif dari penggunaan kedua model pembelajaran kooperatif,
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
69,5
78
3
9,5
66,5
87,5
0
20
40
60
80
100
pre - observasi post - observasi
Gallery Walk
perbedaan
Learning Together
7. Randika Vhalery 7
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
Tabel 10. Uji Hipotesis Komparatif
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Aktivitas
Belajar
Equal
variances
assumed
,937 ,336 -6,373 69 ,000 -7,581 1,190 -9,954 -5,208
Equal
variances not
assumed
-6,399 64,736 ,000 -7,581 1,185 -9,947 -5,215
Sumber: Hasil Output SPSS 24.0
Berdasarkan hasil output SPSS 24.0 pada tabel 10 (uji hipotesis komparatif) diketahui bahwa nilai aktivitas
belajar pada equal variances assumed didapat signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,050, berdasarkan
ketentuan pengujian hipotesis maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya, terdapat perbandingan model
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di
SMA Tri Dharma Palembang.
1. PEMBAHASAN
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
gallery walk pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Warsono dan Hariyanto
(2014:164-165) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif ini memang mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui aktivitas peserta didik seperti adanya pemberian kesempatan untuk saling berbagi
informasi kognitif, adanya pemberian motivasi, adanya kontruktivisme, perkembangan keterampilan sosial,
peningkatan interaksi positif. Wulandari, Rasmiwetti dan Susilawati (2016) menambahkan, model pembelajaran
ini sangat pas untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menemukan pengalaman baru dan
meningkatkan daya ingat karena dilakukan secara langsung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariyaningsih (2014), yang menjelaskan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Salatiga. Lebih lanjut, penelitian ini juga senada dengan penelitian
yang dilakukan oleh Khasanah dan Harina (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe gallery walk yang dikolaborasikan dengan metode ceramah dapat meningkatkan aktivitas belajar.
Disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dapat meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik dikarenakan peran aktif dan keterlibatan langsung peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Pada Aktivitas Belajar Peserta Didik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Adanya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar dikarenakan model pembelajaran ini
berpusat pada peserta didik (student centered learning). Hasil penelitian ini relevan dengan teori Gie
“keberhasilan peserta didik dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses
pembelajaran” (dalam Sudarmadi, 2012). Di sisi lain, model pembelajaran kooperatif tipe learning together
mampu mengurangi resiko kesalahan pada peserta didik khususnya kesalahan memahami konsep, fisis dan
matematis (Mustajab, Stepanus, dan Hamdani, 2014).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarmadi (2012) yang menjelaskan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe learning together meningkatkan prestasi belajar melalui aktivitas
belajar yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putranti (2016) juga mengungkapkan bahwa model
8. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 8
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran koperatif tipe learning together sangat cocok untuk aktivitas belajar.
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together Pada
Aktivitas Belajar Peserta Didik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery
walk dengan tipe learning together pada aktivitas belajar peserta didik di SMA Tri Dharma Palembang. Hasil
penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Isjoni (2009:16) bahwa model pembelajaran
kooperatif mewujudkan sistem belajar interaktif antara peserta didik dan guru untuk mengatasi permasalahan
aktivitas belajar. Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses pembelajaranr merupakan salah satu kunci
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan (Kusuma dan Mimin, 2012).
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, adapun kesimpulan pada penelitian ini yaitu:
1. Terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada aktivitas belajar
peserta didik SMA Tri Dharma Palembang.
2. Terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada aktivitas belajar
peserta didik SMA Tri Dharma Palembang.
3. Terdapat perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan tipe learning together pada
aktivitas belajar peserta didik SMA Tri Dharma Palembang.
Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan implementasi model pembelajaran
kooperatif, yaitu:
1. Diharapkan pihak guru khususnya di SMA Tri Dharma mulai membiasakan diri untuk menggunakan model
pembelajaran inovatif dan kreatif seperti model pembelajaran kooperatif sehingga peserta didik minat untuk
belajar dan memiliki motivasi dalam belajar sehingga hasil belajar dan prestasi mereka meningkat.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe gallery walk dan learning together
membutuhkan banyak waktu. Oleh karena itu, guru harus tegas dalam membagi dan membatasi waktu.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya atau
mengembangkan kedua model pembelajaran kooperatif ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Farrah Zakiyah. 2015. Enhancing Students’ Speaking Skill through Gallery walk Technique. Register
Journal Vol.(8) No.(2). Pp.226–237.
Arisanti, D., Okianna, dan Rustiyarso. Peran Guru dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Sosiologi di Kelas X SMA PGRI 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.(2)
No.(9).
Ariu, S., Thamrin K., dan Abdul Wahab Abdi. 2016. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Dengan Children Learning In Science Dalam Pelajaran
IPS Terpadu Di Kelas VII SMP Negeri 2 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi
FKIP Unsyiah Vol.(1) No.(1) Hal.153–164.
Armiati, A., & Rahmidani, R. (2016, August). Developing Cooperative Learning Video for Studying Economics
at Senior High School. In 6th International Conference on Educational, Management, Administration and
Leadership. Atlantis Press.
Batubara, Fahmi Aulia. 2017. Improving Students’ Ability In Writing Of Announcement Through Gallery walk
Technique Of Eight Grade At Mts Jam’iyatul Alwashliyah Tembung In Academic Year 2016/2017.
Faculty of Tarbiyah Science and Teacher Training UIN-SU.
Chin, Chee Keong., Teh Tiam Kian, and Jesse B. Aquino. 2016. Peer-Assessed Gallery walk as a Teaching
Strategy: A Professional Development Experience for 21st Century Education. ResearchGate.
Elshinta, Agnessia Dwi and St. Shabibatul Rohmah. 2017. Gallery walk Strategy in Classroom : Pathway to
Improve EFL Students’ Reading Achievement. Channing: English Language Education and Literature
Vol.(2) No.(2) Pp.95–104.
9. Randika Vhalery 9
Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jipe
Fadli, Feri, Gimin, dan Zahirman. 2015. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Gallery walk
Terhadap Motivasi Belajar Ppkn Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.(2) No.(2) Hal.1–14.
Hakim, Abd., Riyanto, dan Wachidi. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together
Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas
VII MTs Qaryatul Jihad Bengkulu Tengah). Jurnal As-Salam Vol.(2) No.(1) Hal.9–18.
Hermawati, Z., Firosalia Kristin, dan Indri Anugraheni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Dan Keaktifan Pada
Mata Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Learning together Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dasar Vol.(6) No.(1) Hal. 36–41.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ilham, Lahming, dan Muh. Rais, 2015. Peningkatan Hasil Belajar Tanah Dan Pupuk Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning together Pada Siswa Kelas X Agronomi SMK Negeri 1
Marioriwawo Soppeng. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol.(1) Hal.30–37.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Khasanah, Uswatun dan Harina Fitriyani. 2016. Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Dikolaborasikan Dengan Gallery Work. Seminar Nasional Pendidikan
Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar).
Kusuma, Febrian Widya dan Mimin Nur Aisyah. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2
Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol.(1) No.(2).
Lehner, Daniela and Julia Wurzenberger. 2013. Global Education – an educational perspective to cope with
globalisation?. Campus-Wide Information Systems Vol.(30) No.(5) Pp.358–368.
Leksono, Ari W., Rendika Vhalery, and Sinta Maranatha. 2018. Cooperative Learning Model: The Power of
Two Vs Tea Party. International Journal of Research and Review Vol.(5) No.(12) Pp.80–88.
Mariyaningsih, Nining. 2014. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Materi Laporan Keuangan
Melalui Metode Gallery walk Duati-Duata. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidika Vol.(9)
No.(1). Hal.57–69.
Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustajab, A., Stepanus S. S., dan Hamdani. 2014. Remediasi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Gas Ideal
Melalui Metode Learning together Di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.(3) No.(12)
Hal.1–9.
Putranti, Nurita. 2016. Penggunaan Learning together Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Microsoft Excel. Jurnal Teknodik Vol.(20) No.(2).
Ramadan, Annas F., Haryono, dan Bakti Mulyani. 2018. Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi
Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Learning together (LT) Dilengkapi Dengan Kartu Pintar
Padamateri Stoikiometri Bagi Peserta Didik Kelas X MIA-2 Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2015/2016. Jurnal Pendidikan Kimia Vol.(7) No.(1) Hal. 42–47.
Sadirman, A. M. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Sari, Elsa Sufiana., dan Tiara Anggia Dewi. 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative
Learning tipe Learning together (LT) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI. Jurnal Promosi:
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro Vol.(6) No.(1) Hal.52–57.
Sudarmadi, Yedut. 2012. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Model Two Stay Two Stray dan
Learning together Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012. Surakarta: Tesis.
Prodi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana UNS.
Sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Vhalery, Rendika. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization Dan Model
Pembelajaran Scramble Terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS Di SMPN 19
Palembang.
10. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi 10
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery walk dengan Tipe Learning together pada Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMA Tri Dharma Palembang
Vhalery, Rendika dan Nofriansyah. 2018. Cooperative Learning in the Learning Activity of Students.
International Journal of Scientific and Research Publications Vol.(8) No.(9) Pp.62–72.
Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wulandari, R., Rasmiwetti dan Susilawati. 2016. The Application Of Learning Methods Of Gallery walk To
Improve Student’s Learning Activity And Learning Completeness On Colloid Subject In Xi IPA 3
SMAN 6 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.(4)
No.(1) Hal.1–9.
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Dan Center For Learning
Innovation (CLI).