Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah model pembelajaran terpadu yang melibatkan siswa belajar berkelompok untuk membaca dan menulis bersama-sama. Model ini membantu siswa memahami ide utama dari teks dengan saling berbagi ide di dalam kelompok.
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah model pembelajaran terpadu yang melibatkan siswa belajar berkelompok untuk membaca dan menulis bersama-sama. Model ini membantu siswa memahami ide utama dari teks dengan saling berbagi ide di dalam kelompok.
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran PKn tematis di SD, yaitu model webbeb, connected, dan integrated. Model webbeb adalah model yang paling cocok digunakan di SD kelas rendah karena menggunakan satu tema sebagai titik sentral pembelajaran melalui beberapa mata pelajaran. Dokumen ini juga membahas model pembelajaran portofolio yang dapat meningkatkan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kegiatan belajar dan pembelajaran, mencakup tiga tahapan (pendahuluan, inti, penutup), prosedur pembelajaran orang dewasa, kelompok besar, kecil, perseorangan, serta diskusi kelompok.
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfDwiAstuti765533
Laporan ini mendeskripsikan upaya meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa SMK Negeri 1 Kintap pada materi jaringan tumbuhan dan hewan melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Laporan ini menjelaskan latar belakang masalah rendahnya minat belajar siswa, tujuan peningkatan minat belajar, kompetensi dasar, pelaksanaan pembelajaran PBL, dan peningkatan hasil belajar siswa.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran aktif yang merupakan alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah. Beberapa teknik pembelajaran aktif seperti think-pair-share dan kelompok kolaboratif dapat meningkatkan retensi pengetahuan mahasiswa. Pengajar perlu mempertimbangkan tuju
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks serta mengintegrasikan berbagai aspek. Perbedaan utama antara kelas konvensional dan Project Based Learning adalah pengajar berperan sebagai fasilitator dan peserta didik belajar secara kolaboratif serta sumber belajar lebih beragam dalam pendekatan Project
Teks tersebut membahas model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang melibatkan empat prinsip utama yaitu interaksi, komunikasi, refleksi, dan eksplorasi serta peran guru dalam memfasilitasi pembelajaran tersebut.
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan utuh bagi siswa. Pembelajaran tematik memiliki ciri berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, dan hasil yang dapat berkembang sesuai minat siswa. Implementasinya di sekolah dasar meliputi perencanaan, penerapan, dan evaluasi pembelajaran
Makalah ini membahas tentang metode pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah metode pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Makalah ini menjelaskan pengertian, karakteristik, ciri-ciri, jenis, dan langkah-langkah pembelajaran tematik.
Bab II membahas efektifitas dalam pembelajaran dan cara mengefektifkannya. Efektifitas didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pembelajaran efektif dicapai melalui belajar aktif siswa dan penggunaan berbagai metode mengajar oleh guru. Syarat-syarat efektifitas meliputi aktivitas belajar siswa, variasi metode mengajar g
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran PKn tematis di SD, yaitu model webbeb, connected, dan integrated. Model webbeb adalah model yang paling cocok digunakan di SD kelas rendah karena menggunakan satu tema sebagai titik sentral pembelajaran melalui beberapa mata pelajaran. Dokumen ini juga membahas model pembelajaran portofolio yang dapat meningkatkan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kegiatan belajar dan pembelajaran, mencakup tiga tahapan (pendahuluan, inti, penutup), prosedur pembelajaran orang dewasa, kelompok besar, kecil, perseorangan, serta diskusi kelompok.
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfDwiAstuti765533
Laporan ini mendeskripsikan upaya meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa SMK Negeri 1 Kintap pada materi jaringan tumbuhan dan hewan melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Laporan ini menjelaskan latar belakang masalah rendahnya minat belajar siswa, tujuan peningkatan minat belajar, kompetensi dasar, pelaksanaan pembelajaran PBL, dan peningkatan hasil belajar siswa.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran aktif yang merupakan alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah. Beberapa teknik pembelajaran aktif seperti think-pair-share dan kelompok kolaboratif dapat meningkatkan retensi pengetahuan mahasiswa. Pengajar perlu mempertimbangkan tuju
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks serta mengintegrasikan berbagai aspek. Perbedaan utama antara kelas konvensional dan Project Based Learning adalah pengajar berperan sebagai fasilitator dan peserta didik belajar secara kolaboratif serta sumber belajar lebih beragam dalam pendekatan Project
Teks tersebut membahas model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang melibatkan empat prinsip utama yaitu interaksi, komunikasi, refleksi, dan eksplorasi serta peran guru dalam memfasilitasi pembelajaran tersebut.
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan utuh bagi siswa. Pembelajaran tematik memiliki ciri berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, dan hasil yang dapat berkembang sesuai minat siswa. Implementasinya di sekolah dasar meliputi perencanaan, penerapan, dan evaluasi pembelajaran
Makalah ini membahas tentang metode pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah metode pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Makalah ini menjelaskan pengertian, karakteristik, ciri-ciri, jenis, dan langkah-langkah pembelajaran tematik.
Bab II membahas efektifitas dalam pembelajaran dan cara mengefektifkannya. Efektifitas didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pembelajaran efektif dicapai melalui belajar aktif siswa dan penggunaan berbagai metode mengajar oleh guru. Syarat-syarat efektifitas meliputi aktivitas belajar siswa, variasi metode mengajar g
Similar to pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Pengertian
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif (CBSA) dan cara
mengajar guru aktif. Karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan siswa
dihadapkan pada sejumlah kegiatan (Fajar, 2002:4).
Sedangkan menurut Budiono (2001: 1) model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk
dari praktek belajar kewarganegaraan, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk
membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-
empirik.
Jadi, pemebelajaran portofolio yaitu kumpulan hasil karya mahasiswa sebagai hasil pelaksanaan tugas
/kinerja yang ditentukan secara bersama oleh dosen dan mahasiswa, sebagai bagian dari usaha
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi (capaian pembelajaran) yang ditentukan oleh
kurikulum
1
3. 1. Prinsip Belajar Siswa Aktif
Proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP)
berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut prinsip belajar siswa aktif. Aktivitas
siswa hampir di seluruh proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan di
lapangan, dan pelaporan. Dalam fase perencanaan aktifitas siswa terlihat pada saat
mengidentifikasi masalah dengan menggunakan teknik bursa ide (brain storming). Setiap siswa
boleh menyampaikan masalah yang menarik baginya di samping tentu saja yang berkaitan
dengan materi pelajaran. Setelah masalah terkumpul, siswa melakukan voting untuk memilih
salah satu masalah dalam kajian kelas.
2 Prinsip-Prinsip Dasar Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio.
4. 2. Kelompok Belajar Kooperatif
Prinsip ini merupakan proses pembelajaran yang berbasis kerjasama. Kerja sama antar siswa dan antar
komponen-komponen lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga
terkait. Kerja sama antar siswa jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian
bersama. Semua pekerjaan disusun, orang-orangnya ditentukan, siapa mengerjakan apa, merupakan satu
bentuk kerjasama itu.
3. Pembelajaran Partisipatorik
Model pembelajaran portofolio melatih siswa belajar sambil melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk
pelakonan itu adalah siswa belajar hidup berdemokrasi. Sebab dalam tiap langkah dalam model ini memiliki makna
yang ada hubungannya dengan praktek hidup demokrasi. Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk kajian
kelas memiliki makna bahwa siswa dapat menghargai dan menerima pendapat yang didukung suara terbanyak.
Pada saat berlangsungnya perdebatan, siswa belajar mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang
lain, menyampaikan kritik dan sebaliknya belajar menerima kritik, dengan tetap berkepala dingin.
PRINSIP
5. 4. Reactive Teaching
Penerapkan model pembelajaran berbasis portofolio, guru perlu menciptakan
strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi
yang seperti itu akan tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan
materi bagi kehidupan nyata. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi
sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak membosankan. guru harus punya
sensifitas yang tinggi untuk segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran
sudah membosankan siswa.
PRINSIP
6. Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio
1. Mengidentifikasi Masalah Pada tahap ini dosen bersama mahasiswa
mendiskusikan tujuan dan mencari masalah yang terjadi pada lingkungan terdekat
2. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas Berdasarkan perolehan hasil wawancara dan
temuan informasi tersebut.
3. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas Pada
langkah ini, masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi serta
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang akan banyak memberikan
banyak informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji.
3
7. Lanjutan...
4. Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio yang dikembangkan meliputi dua seksi, yaitu :
(1)seksi penayangan , yaitu portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan presentasi
kelas pada saat show-case; dan
(2)seksi dokumentasi, yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit, yang berisi
data dan informasi lengkap setiap kelompok portofolio.
5. Penyajian Portofolio (Show-Case) Setelah portofolio kelas selesai, kelas dapat
menyajikannya dalam kegiatan show-case (gelar kasus) Kegiatan ini akan memberikan
pengalaman yang sangat berharga kepada mahasiswa dalam hal menyajikan gagasan-
gagasan kepada orang lain, dan belajar meyakinkan mereka agar dapat memahami dan
menerima gagasan tersebut.
8. Kelebihan Model Pembelajaran Portofolio
4
1. Dapat menutupi kekurangan proses pembelajaran IPS selama ini, yakni dalam
mengembangkan keterampilan atau kecakapan sebagai warga negara.
2. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar siswa dan antara
siswa dan guru.emungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat/
menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik.
3. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah-
masalah kemasyarakatan atau lingkungannya,
9. Lanjutan…
4. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman
belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari
yang sudah mereka lakukan.
5. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih
tahan lama karena telah melakukan serangkaian proses belajar
dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan
belajar bekerjasama dengan rekan-rekannya dalam kebersamaan
hidup di masyarakat.
10. 1. Menggunakan waktu yang relatif lama
2. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru.
3. Memerlukan biaya
4. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah,
keluarga, masyarakat, dan lembaga/instansi pemerintah maupun swasta.
Kekurangan Model Pembelajaran Portofolio
5
11. Portofolio sebagai Penilaian
(assessement)
Portofolio penilaian merupakan pembelajaran praktek (melakukan) dan mempunyai
standar pertanyaan yang kuat yakni mendorong adanya interaksi antar lingkungan
terkait seperti interaksi antar siswa dan guru yang saling melengkapi serta
menggambarkan belajar siswa secara mendalam yang pada akhirnya dapat
membantu siswa menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai pembaca dan
penulis yang baik.
6
12. Kesimpulan
Dari uraian tentang portofolio penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa portofolio penilaian
memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Merupakan karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas tugas secara terus menerus
dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran.
• Mengukur setiap prestasi siswa secara individu dan menyadari perbedaan diantara siswa.
• Merupakan pendekatan kerja sama.
• Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri.
• Memperbaiki dan mengupayakan prestasi.
• Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.
13. The Presentation of the Learning Portfolio Model isComplete
Thank you Everyone
Source : Wordpress & Kajian Pustaka