Peran perawat dalam mendukung program kesehatan dan tantangan di era society 5.0 meliputi meningkatkan sinergi antar profesi kesehatan, memberikan perawatan primer sesuai kompetensi dan sekunder sebagai dampak keterbatasan sumber daya, serta mengembangkan peran baru seperti pendidik, pembela pasien, dan peneliti melalui digitalisasi layanan kesehatan.
1. PERAN PERAWAT DALAM MENSUKSESKAN
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN
TANTANGAN DI ERA SOCIETY 5.0
DR. AHSAN, S.KP. M.KES
DPW PPNI JATIM
2. KASUS
DI NEGARA RI INI, TERDAPAT BEBERAPA MASALAH
PADA PROFESI KES / KEPERAWATAN :
1. Tingginya jumlah RS, BOR kurang
2. RS , kebutuhan dan trend bisnis kes baru
3. Nakes tidak siap nakes profesional
4. Per UU nakes yg belum baku
5. Profesi nakes sbg "pembantu / pelayan " pd masyarakat tertentu
6. Upah nakes sangat rendah
7. Regulasi dan Banyak politisi yg memanfaat massa pemilih nakes pd pemilu 2024
3. MARI KITA RENUNGKAN
a. Dia Nakes yg PANDAI tapi GALAK…
b. Dia perawat yg TRAMPIL tapi JUDES…
c. Dia Arsitek yg TERAMPIL tapi CULAS…
d. Dia pejabat yg HEBAT tapi KORUPTOR…
e. Dia akuntan yg PANDAI tapi TIDAK TELITI…..
f. Dia dosen yg CERDAS tapi TIDAK BISA MENYENANGKAN……
g. Dia ibu yg BAIK HATI tapi BODOH……….
4. KELUHAN PENGGUNA LULUSAN…….
a. Muntaber (mundur tanpa berita)
b. Tidak dapat bekerjasama dalam tim
c. Tidak memiliki empati
d. Kurang mampu berkomunikasi
e. Kurang inisiatif dalam pekerjaan, kurang berinisiatif bertanya
f. Kurang berani bermimpi (membuat Dreams), fokus kendala bukan
dreams.
5. TIPE-TIPE KARYAWAN
1. Tipe Kupu-Kupu (Kuliah Pulang - Kuliah Pulang)
2. Tipe Capung (Cari Pinjaman Utang)
3. Tipe Kumbang (Kemanapun Bimbang)
4. Tipe Kelabang (Keliaran Bangga)
5. Tipe Lalat (Selalu Telat)
6. Tipe Nyamuk (Nyari Muka)
7. Tipe Laba-Laba (Lempar Batu Lapis Baja)
7. MASALAH KESEHATAN
1. Tumbuh kembang : Bayi, balita, usia sekolah, remaja,
dewasa muda, dewasa, lansia.
2. Penyakit menuar : TBC, cacing, kusta, Hepatitis,
scabies, DBD, Covid, HIV/Aids, PSM
3. Pebyakit tidak menular : jantung, Hipertensi, PPOM,
CVA, Ginjal, gangguan jiwa
4. Prilaku dan gaya hidup : Perokok, 5M,
5. Sosial ekonomi dan budaya : Kemiskinan, kebiasaan
yg salah
6. Lingkungan : Air bersih, sampah, kumuh,
banjir, kekeringan, polusi, transportasi
7. Pemberdayaan masyarakat : Toma,
Pendidikan rendah, sumbu pendek
8. Fasilitas Kesehatan
9. Pembiayaan
10. Aksessibilitas : jarak
11. SDM Kesehatan
12. Diklat, penelitian dan pengembangan
13. Dll.
8. INTEGRASI ANTAR PROFESI & STAKE HOLDER
OP Kes memiliki
peran penting
membangun
sinergi,
Pemahaman
peran, perhatian
masalah kes
harus menjadi
agenda utama
pengurus OP.
OP memiliki
pengaruh besar
kpd pemerintah :
membuat
peraturan,
kebijakan kes &
keprofesian.
OP memiliki andil
mengarahkan
pola tindak, pola
pikir anggota
profesinya.
Keharmonisan di
tingkat DPP,
DPW, DPD, DPK
berdampak
penciptaan
harmoni
kehidupan para
anggota
professional.
Setiap profesi
Nakes memiliki
keunggulan yg
tidak bisa
digantikan
profesi lain.
Beberapa area,
setiap profesi
memiliki
kemiripan,
kedekatan luar
biasa, sering
dikenal gray area.
Setiap profesi
merasa memiliki
kemampuan, hak
menjalankan
praktek
profesionalnya.
area abu-abu yg
diperebutkan’.
9. PARADIGMA PEREBUTAN WILAYAH HARUS DIRUBAH
PARADIGMA BARU YG LEBIH KONSTRUKTIF,
Menjadikan daerah abu-
abu menjadi area of
common interest.
Perhatian bersama para
profesi krn besarnya
magnitude area itu,
resiko dampak luar biasa,
harus ditangani bersama.
Area ini bila tidak
ditangani menimbulkan
potensi bahaya penyakit,
bahaya social yg sangat
besar bagi masyarakat.
Contoh masalah :
Stunting, persalinan
normal, imunisasi,
vaksinasi, pengobatan
rutin masyarakat, PTM
Bila suatu hal profesi kes
lain tidak ada, profesi kes
lainya tidak
diperkenankan
menangani masalah ini,
dimanakah nurani para
hamba-hamba kes?
Apakah persalinan bisa
ditunda? Apakah hanya
demam tinggi, diare yg
tidak spesifik harus
dirujuk hingga 45
kilometer /ditunda
hingga dua hari?
Bila kesepakatan antar
profesi nakes dalam
menangani area of
common interest ini
dapat dilakukan dg baik,
kehidupan bersama
profesi-profesi kes akan
lebih mulia, dimuliakan
masyarakat.
10. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Hal-hal yg diaggap penting
bagi semua nakes. Nakes
begitu penting, berpotensi
bahaya jika tidak diatur dg
baik.
Focus pemerintah saat ini
belum memberikan
keseimbangan hak &
kewajiban yg sebenarnya
terus berkembang.
Anggaran daerah utk kes :
2,5% – 4%, maksimal 7%
dari APBD (Budiyanto &
Sopacua, 2002) peran
PEMDA dituntut lebih
kreatif dalam
menyinergikan pemangku
kepentingan, seperti
berbagai macam nakes.
Ketersediaan sarana kes
seperti puskesmas (7.550
unit), pustu (22.002 unit),
puskesling (6.132 unit)
adalah masih jauh dari
angka ideal.
Rasio penduduk dg nakes
tahun 2004 tenaga Perawat
108.53, Bidan 28.40 dokter
17.47 per
100,000 penduduk,
penambahan tenaga baru
hingga tahun ini masih jauh
angka ideal.
Berdasarkan data (SKN
2004), hanya sekitar 30
persen dari penduduk di
Indonesia yg
memanfaatkan fasilitas
puskesmas, pustu.
Data di atas menunjukan
perlu kearifan pemerintah
memberikan pendekatan
pelayanan kepada
masyarakat sesuai dg
ketersediaan nakes yg ada,
kemampuan anggaran
pemerintah.
11. SUDAH SAATNYA PEMERINTAH MELINDUNGI KES RAKYAT LEBIH BAIK.
Hasil penelitian di
puskesmas terpencil 10
provinsi dilakukan Depkes
& UI tahun 2005
menunjukkan, 69 %
responden menyatakan
puskesmas tidak punya
sistem penghargaan bagi
perawat.
Terlihat data 78,8 %
perawat melaksanakan
tugas petugas kebersihan,
63,3 % tugas administrasi.
Lebih 90 % perawat di
puskesmas terpencil
melakukan tugas non
keperawatan, seperti
menetapkan diagnosis
penyakit, membuat resep
obat. Hanya 50 % perawat
melaksanakan askep sesuai
fungsinya (Kompas, 2008).
Fenomena di atas,
dibutuhkan dialog resmi yg
bermutu,
berkesinambungan antara
pemerintah pusat,daerah
dg seluruh pemangku
kepentingan utk
memobilisasi IPTEKS kes
dalam rangka memecahkan
masalah yg ada di sektor
kes agar tercapai jalan
tengah yg paling baik bagi
masyarakat.
Doktrin altruism profesi kes
diuji dalam bentuknya yg
paling nyata, mendasar,
mendahulukan kepentingan
publik dari kepentingan
kelompok profesi
/kepentingan pribadi.
Hasil dialog tsb
diformatkan dalam
peraturan, kebijakan pusat
/daerah sbg landasan nakes
mengabdikan dirinya untuk
kesejahteraan bersama.
Pemerintah tidak
seharusnya bertumpu satu
pendekatan/profesi saja,
tetapi semua elemen
masyarakat, profesi yg
terkait dg bidang kes harus
dilibatkan secara efektif.
12. KESEHATAN ADALAH HAK ASASI YG MENJADI KEWAJIBAN SETIAP ORANG
MEMELIHARA, MENINGKATKANNYA.
Masyarakat berhak
mendapatkan yankes
dg kinerja terbaik dari
perawat, nakes lain.
Profesi ada krn ada
pengakuan
masyarakat, sehinga
profesi mempunyai
kewajiban moral
melaksanakan
kewajiban profesional
sbg pengabdian kpd
masyarakat.
Peran perawat, dokter,
bidan, farmasi adalah
komplementer thd yg
lain.
Peran primer perawat
: merawat respon
klien akibat
penyakitnya.
Peran sekunder
perawat : dilakukan
sbg dampak
keterbatasan jumlah
Nakes lain dg tujuan
penyelamatkan
kehidupan.
Setiap daerah memiliki
keunikan permasalah
dg solusi spesifik
harus ditujukan
menurunkan jumlah
penderita,
meningkatkan
cakupan pelayanan.
Pemberdayaan nakes
yg ada harus
berdasarkan aspek
manfaat, perlindungan
hukum yg memadai.
PPNI daerah berperan
aktif mencari solusi
atas masalah kes
daerahnya
13. PERAN PRIMER PERAWAT : MERAWAT RESPON KLIEN AKIBAT
PENYAKITNYA.
• Peran perawat yg utama, memberi
yankep pd pasien yg membutuhkan
sesuai dg prinsip, etika perawat.
• Sbg care provider, perawat dapat
memberi bantuan fisik, psikologis
bagi pasien, agar kondisi kesnya
membaik.
• Fungsingnya melakukan pengkajian,
menentukan diagnose keperawatan,
merencanakan asuhan, melakukan
intervensi, melakukan evaluasi
1. Pemberi
asuhan (care provider)
14. PERAN SEKUNDER PERAWAT DAPAT DILAKUKAN SBG DAMPAK DARI
KETERBATASAN JUMLAH NAKES LAIN DG TUJUAN PENYELAMATKAN KEHIDUPAN.
Pemimpin komunitas (community
leader) : berhubungan dg lingkungan
kerjanya. Kadang kala, perawat
berperan sbg pemimpin komunitas
/kepala manajemen keperawatan dalam
menangani pasien dg keluhan tertentu.
Pendidik (educator) : bukan hanya
bertugas membantu kes pasien, tapi
memberi pendidikan kepada pasien,
keluarga, lingkungannya. Peran ini
diharapkan mengubah gaya hidup
pasien/ keluarganya menjadi lebih sehat,
agar gangguan kes tidak sering terjadi
di masa depan.
Pembela (advocate) : membela hak-hak
pasien / komunitas sesuai pengetahuan,
kewenangannya, ini memungkinkan
perawat menjadi jembatan antara pasien
dg dokter, nakes lain, menyampaikan
pendapat ttg perawatan yg diberikan.
Peneliti (researcher) : Dg kompetensi,
kemampuan intelektualnya, diharapkan
mampu melakukan penelitian sederhana
di bidang perawatan. sebisa mungkin
harus mengembangkan ide, rasa ingin
tahu, mencari jawaban thd fenomena yg
terjadi pd pasien di
komunitas/tempatnya bekerja.
15. PERAN NET WORKING, DIGITALISASI, INOVASI
• Era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 melahirkan kehidupan baru
pada masyarakat dunia yg layanannya secara langsung dan tidak
langsung berpengaruh pada segala bidang kehidupan.
• Di diadaptasikan dg melakukan penyesuaian penerapan model-model
pembelajaran yg berpusat masalah secara inovatif sehingga terbentuk
kompetensi kecakapan abad 21 meliputi kreatif, kritis, fleksibel,
terbuka, tangkas, peka thd masalah, bekerjasama, problem solving,
adaptable thd perubahan
17. BAGAIMANA PERAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI
DIGITALISASI LAYANAN KESEHATAN?
Perawat salah satu profesi yg memiliki peran sentral dalam
dunia kes
• Sbg profesi dg jumlah Nakes paling banyak di Indonesia, diharapkan menjadi
salah satu pionir dalam mengembangkan yankes berbasis digital ini.
• Peran sentral perawat dalam informatika kes sudah tidak asing terdengar.
• Jauh sebelum dikenal di Indonesia, Nursing Informatics ini telah berkembang,
menjadi salah satu spesialisasi keilmuan bidang keperawatan di AS.
• Nursing Informatics menurut (ANA) adalah spesialisasi keperawatan yg
mempelajari, mengintegrasikan ilmu keperawatan, komunikasi data, informasi,
pengetahuan dalam praktik keperawatan.
18. SIKAP YG HARUS DIMILIKI PERAWAT DALAM MENJALANKAN PERAN HARUS BERORIENTASI KENYAMANAN,
KEPUASAN PASIEN DG MENUNJUKKAN SIKAP:
1. Caring. Peduli, hormat, menghargai orang lain.
2. Helping. Siap membantu dg asuhan keperawatannya.
3. Respecting. Memperlihatkan rasa hormat, penghargaan orang lain, misal menjaga kerahasiaan
pasien.
4. Listening. Mau mendengar keluhan pasien.
5. Feeling. Menerima, merasakan, memahami perasaan duka, senang, hingga frustrasi pasien.
6. Sharing. Berbagi pengalaman, ilmu /berdiskusi dg pasien.
7. Smiling. Tersenyum untuk meningkatkan rasa nyaman pasien.
8. Crying. Dapat menerima respons emosional, baik dari pasien /perawat lain.
9. Touching. Melakukan sentuhan yg bersifat fisik, psikologis sbg bagian komunikasi simpati pasien.
10. Believing in others. Meyakini orang lain memiliki Hasrat, kemampuan selalu meningkatkan kesnya.
11. Learning. Selalu belajar, mengembangkan diri, keterampilan.
19. 10 KARAKTER WAJIB YG HARUS DIMILIKI SEORANG PERAWAT SBG CARE PROVIDER
1. Peduli
2. Ahli
3. Etis 4.
Terampil
5. Aktif, Komunikatif 6.
Telaten
7. Teliti 8.
Sabar
9. Ramah
10. Kreatif
20. CIRI PEMIMPIN YG BAIK
Memiliki Pendirian Teguh
2. Jujur
3. Adil
4. Cerdas
5. Mampu Bersikap Tenang Kondisi
Apapun6. Komunikasi Yg Baik
7. Bertanggung Jawab
8. Menginspirasi
9. Keyakinan
10. Empati
21. KARAKTER PENDIDIK YG BAIK
1. Penyabar
2. Lemah lembut, menghindari kekerasan
3. Hatinya penuh rasa kasih sayang
4. Memilih yg termudah
5. Fleksibel
6. Tidak emosional (Suka Marah)
7. Bersikap moderat, seimbang
8. Ada jeda waktu dalam memberi nasihat
22. KARAKTER PENASEHAT YG BAIK
1. Menikmati Diskusi Dg Argumen yg Baik
2. Keterampilan Persuasif
3. Bernegosiasi Dg Baik
4. Keseimbangan Emosional
5. Terorganisir
6. Senantiasa Tekun
7. Sikap Sabar
8. Agresivitas
23. KARAKTER PENELITI YG BAIK
1. Mampu membedakan antara opini, fakta. 6. Memiliki rasa ingin tahu.
2. Peduli Lingkungan 7. Jujur thd fakta
3. Terbuka dan fleksibel 8. Berani mencoba
4. Berpendapat secara ilmiah, kritis 9. Bekerjasama
5. Ulet dan Gigih 10. Bertangungjawab
24. A. DEFINISI TEAMWORK
• Diartikan bentuk kerja kelompok dg keterampilan yg saling melengkapi, berkomitmen mencapai target yg sudah disepakati sebelumnya mencapai
tujuan bersama secara efektif, efisien.
• Harus disadari teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yg menjadi satu pribadi mencapai tujuan bersama.
• Dalam sebuah tim yg dibutuhkan kemauan saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan.
• Filosofi teamwork: „saya mengerjakan apa yg Anda tidak bisa, Anda mengerjakan apa yg saya tidak bisa.
• Inilah yg dimaksudkan dg kerja tim, beban dibagi satu tujuan bersama.
• Saling mengerti, mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork
• Jangan pernah mengabaikan pengertian, dukungan ini.
• Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
• Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasaldari latar belakang divisi yg berbeda yg terkadang
menyimpan pula perselisihan.
• Penting menyadari kebersamaan sbg anggota tim di atas segalanya.
• Teamwork sarana yg sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta, dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yg mapan, selain itu
keterampilan, pengetahuan yg beraneka ragam yg dimiliki oleh anggota kelompok, merupakan nilai tambah yg membuat teamwork lebih
menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yg cerdas sekalipun.
25. B. PELAJARAN DARI TEAMWORK
• Dg great greeting terdapat 4 poin penting yaitu :
1. Eye contact : menimbulkan energi bekerja sama seperti memiliki kedekatan antar
anggota sehingga akan bekerja lebih nyaman.
2. Smile : mencairkan suasana sehingga dapat membuat antar anggota mempunyai
mood yg baik
3. Hand shaking : menunjukkan sikap rendah hati, tidak ada rasa “atasan & bawahan”
4. Semangat pagi : menjaga semangat tiap anggota agar tetap dapat bekerja,
mengeluarkan kemampuannya secara maksimal
26. C. PRINSIP DALAM TEAMWORK
Kontribusi tiap-tiap
individu dapat
menjadi kekuatan
yg terintegrasi.
Individu dikatakan
bekerja sama jika
upaya-upaya setiap
individu tsb secara
sistematis mencapai
tujuan bersama.
Ketika berada
dalam team work,
segala ego pribadi,
harus disingkirkan.
Saling pengertian
thd karakter
masing-masing
anggota team akan
menjadi modal
sukses bersama.
27. D. MEMBANGUN TIM YG EFEKTIF
Share values : bukan hanya ada
doktrin dalam suatu kelompok, ada
tempat berbagi, memiliki rasa satu
sama lain , meyakini “ we can doit”m,
menyadari apa yg dilakukannya
“bernilai” bagi dirinya, kelompoknya.
Team competency : Kompetensi
/kemampuan suatu tim dapat dilatih
meningkatkan kualitasdari tiap anggota
agar tujuan bersama dapat tercapai
Synergy : bentuk kerjasama win-win
yg dihasilkan melalui kolaborasi
masing-masing pihak tanpa adanya
perasaan kalah. Konsepnya :
berorientasi hasil, positif, perspektif
beragam mengganti /melengkapi
paradigma,saling bekerjasama,
bertujuan sama, tiap bagian berfungsi
optimal, ingat yg diinginkan
“SUPERTEAM” bukan sekadar
“SUPERMAN
Conflict management and
communication : yg tidak terselesaikan
bisa menghancurkan tim. Tim efektif
belajar memberikan feedback yg
konstruktif, asertif, tanpa adanya
keinginan balas menyerang sehingga
perubahan positif bisa terjadi. Syarat
komunikasi efektif yaitu clear, action,
respect
Leadership : dibutuhkan jiwa
pemimpin yg dapat menunjukkan
arahketeladanan/integritas,
menggerakkan kemampuan orang-
orang, membangkitkan
kemampuan.tugas pemimpin dalam tim
adalah membangun tim yg bisa CARE,
COOPERATED, COMMITED.
28. TEAMWORK ADALAH
• Keterampilan bisa bekerja sama di dalam sebuah tim adalah salah satu soft skill yg harus
dimiliki setiap karyawan yg ada pada sebuah perusahaan.
• Hal ini sangat penting, mengingat mencapai tujuan utama perusahaan diperlukan
kerjasama yg kompak antar tiap individu.
• Hard skill yg dimiliki setiap tim saja tidak cukup mencapai tujuan utama perusahaan.
• Teamwork : kemampuan tiap individu bisa berkomunikasi, mendengar, melakukan
pekerjaan secara lebih teratur, terkoordinasi.
29. PERAN PENTING TEAMWORK
1. Bekerja Lebih Efektif
2. Mendapat Lebih Banyak Ide
3. Saling Mengandalkan Satu Sama Lain
4. Mendorong Rasa Kepemilikan yg Lebih Luas
5. Memotivasi Pengambilan Resiko yg Lebih Sehat
6. Meningkatkan Kemampuan untuk Menyelesaikan Masalah
30. APA SAJA SKILL TEAMWORK YG HARUS
DIKUASAI?
1. Komunikasi Dalam Tim
2. Tanggung Jawab
3. Kejujuran Antar Rekan
Kerja
4. Mendengarkan dg Baik
5. Empati Thd Anggota Tim
6. Kolaborasi Ide
7. Saling Menghargai
8. Rendah Diri
9. Semangat Teamwork
10. Sabar
31. 1 Kemampuan Komunikasi 4.69
2 Kejujuran/Integritas 4.59
3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54
4 Kemampuan Interpersonal 4.5
5 Beretika 4.46
6 Motivasi/Inisiatif 4.42
7 Kemampuan Beradaptasi 4.41
8 Daya Analitik 4.36
9 Kemampuan Komputer 4.21
10 Kemampuan Berorganisasi 4.05
11 Berorientasi pada Detail 4
12 Kepemimpinan 3.97
13 Kepercayaan Diri 3.95
14 Ramah 3.85
15 Sopan 3.82
16 Bijaksana 3.75
17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68
18 Kreatif 3.59
19 Humoris 3.25
20 Kemampuan Berwirausaha 3.23
Diterbitkan oleh National Association
of Colleges and Employers, USA
(disurvei dari 457 pimpinan)
Kualitas Lulusan
PT yg Diharapkan
Dunia Kerja
(Skala 1 – 5)
Kesimpulan :
Soft skills (kemampuan interaksi sosial)
dibutuhkan untuk sukses!
32. 23 Atribut soft skills yg dominan dibutuhkan di lapangan kerja
1. Inisiatif
2. Etika/ integritas
3. Berfikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. Komunikasi lisan
10.Kreatif.
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stress
13. Menejemen diri
14. Menyelesaikan persoalan
15. Dapat meringkas
16. Berkooperasi
17. Fleksibel
18. Kerja dalam tim
19. Mandiri
20. Mendengarkan
21. Tangguh
22. Berargumen logis
23. Menejemen waktu.
Hasil
survey di
Amerika,
Canada,
dan
Inggris.
Sumber : (center for enterpreuneurship education and development, Halifax,
nova scotia).
33. Dunia kerja memilih PT yg lulusannya memiliki ‘karakter’.
Karakter yg dinilai PENTING oleh Dunia Kerja adalah :
(Versi Majalah “TEMPO”)
1. Mau bekerja keras
2. Kepercayaan diri tinggi
3. Mempunyai Visi kedepan
4. Bisa bekerja dalam Tim
5. Memiliki kepercayaan matang
6. Mampu berpikir analitis
7. Mudah beradaptasi
8. Mampu bekerja dalam tekanan
9. Cakap berbahasa Inggris
10. Mampu mengorganisasi pekerjaan
85. KARAKTERISTK PERAWAT IDEAL:
PERSPEKTIF MAHASISWA KEPERAWATAN
Dimensi Kognitif (pengetahuan) memiliki :
pengalaman yg banyak, cita-cita tinggi,
pengetahuan yg luas
13. Kasih sayang
14. Empati
15. Bijaksana
16. Respek
17. Optimis
18. Tenang
19. Percaya diri
20. Tidak mudah mengeluh
21. Pekerja keras
22. Optimis
Dimensi psikologis :
1. Ramah
2. Sabar
3. Baik
4. Disiplin
5. Rendah hati
6. Bertgg. jawab
7. Jujur
8. lemah lembut
9. Ikhlas
10. Penolong
11. Berani
12. Rela berkorban
86. DIMENSI KETERAMPILAN
1. Etika yg bagus/sopan 2 Terampil (sigap/cepat)
3 Yankes terbaik bg pasien 4 Hidup berbakti bermayarakat
5 Tidak pandang status (diskriminasi) 6 Teliti
7 Rajin 8 menghibur pasien
9 Komunikatif 10 Mengutamakan keb. pasien
11 Murah senyum
87. 87
87
1. bakat, minat, panggilan jiwa, idealisme
2. Komitmen mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, ahlak mulia
3. kualifikasi akademik, sesuai pendidikan dg bidang tugasnya
4. kompetensi yg sesuai dg bidang tugasnya
5. Tanggungjawab pelaksanaan tugas keprofesionalan
6. penghasilan yg ditentukan sesuai dg prestasi kerja
7. mengembangkan keprofesionalan dg belajar sepanjang hayat
8. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan
9. organisasi profesi yg berwenang mengatur keprofesionalannya.
PRINSIP-PRINSIP PROFESIONALISME (Memiliki )
Sumber: UU Guru dan Dosen