SlideShare a Scribd company logo
i
Makalah
Peranan Manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup
(Ilmu Lingkungan)
Oleh :
Yoga Firmansyah
2420130040
Program Studi SI Teknik Industri
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Assyafi’iyah
2014
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah
Peranan Manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah pengetahuan khususnya
pengantar Teknik Industri. Penyusun laporan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam menyusun laporan ini.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan berbesar hati untuk menerima semua kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun, sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi saya di masa yang akan
datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya .
Bekasi, 16 November 2014
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul.....................................................................................................................i
Kata pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan ........................................................................... 2
C. Rumusan Msalah.................................................................................................... 2
BAB II ISI MAKALAH
A. Penjelasan Lingkungan Hidup ............................................................................... 3
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup............................................................................ 3
C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan................................................... 4
D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan .......................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
B. Saran...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan hidup adalah suatu kesatuan fisik yang mencakup sumber daya
alam yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia. Sedangkan menurut UU
No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Saat
berada di kebun, maka lingkungan hayati didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika
berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman
atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya (Kultur)
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
menjadi dipenuhi asap. Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
4
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama
jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap
ekosistem lingkungan. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna, tetapi juga dapat membawa pengaruh lain
terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir, dan erosi.
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai,
laut, tanah, hutan udara dan suara yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar karena kegiatan manusia seperti
pembuangan limbah cair (Sabun yang mengandung Nitrat dan Nitrit), pembuangan
limbah logam (timbal, raksa/merkuri, cadmium dapat berasal dari limbah industri),
sampah, dll. Secara biologis, fisik, dan kimia, senyawa maupun unsur tersebut sulit
bahkan tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu semua hal tersebut dapat mencemari
lingkungan.
2. Pencemaran Tanah
Tanah dapat tercemar karena penggunaan pupuk dan bahan pestisida yang
berlebihan. Pencemaran tanah terlihat dari tanah yang mengalami perubahan
menjadi kering dan keras. Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang
sangat besar pada tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh
sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami
proses penguraian secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila pemanfaatannya tidak
dilakukan dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya
penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka panjang
maka dapat mengakibatkan gundulnya hutan.
5
4. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
a. Pencemaran Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon
(CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan
suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam.
Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan,
kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan
rusaknya lapian ozon di atmosfer.
b. Pencemaran Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat.
Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat
menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam
bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga
berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari,
atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan
sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel
yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang
digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal
akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel
tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga
akan mencemari udara.
6
5. Pencemaran Suara
Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan
bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat
berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat.
Hilangnya pendengaran manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db
selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat
membunuh manusia pada tingkat 180db.
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat juga terjadi karena adanya
gejala atau peristiwa alam yang terjadi sehingga memengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan
meliputi:
1. Kerusakan Akibat Peristiwa Alam
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir) yang dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia dapat mengukur intensitas gempa, namun tidak dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung
berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
7
1) Bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi retak, jalan menjadi putus.
3) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
4) Tanah longsor akibat guncangan.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).
c. Kerusakan Akibat Siklon (topan)
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa
diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Membahayakan penerbangan.
3) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
d. Musim Kemarau Panjang
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di
suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.
Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti munculnya titik api
penyebab kebakaran hutan, mengeringnya sumber-sumber air, dan gagalnya
berbagai upaya pertanian petani serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga
dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya.
e. Erosi dan Abrasi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan
partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es. Dampak dari erosi
adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
(infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan
tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan
banjir di sungai.
8
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: Penyusutan
lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai, Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan
ombak yang didorong angin kencang begitu besar, Kehilangan tempat
berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau
2. Kerusakan Akibat Ulah Manusia
Manusia sebagai penguasa dan pengelola lingkungan hidup di bumi
berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, mampu merubah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun seringkali
yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan untuk
kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
9
D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan
menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama
Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2
gagasan penting, yaitu:
1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Upaya yang dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup diantaranya adalah:
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya
memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan
terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah
antara lain:
a. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang
Tata Guna Tanah.
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
4) Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
10
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat
untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar dan lahan miring)
Bencana tanah longsor dan banjir yang terjdi menunjukkan peristiwa
yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir dapat menyebabkan terkikisnya
lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya
kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah
longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada
tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Upaya pelestarian tanah dapat
dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk
daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran
air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap mahluk
hidup bernapas memerlukan udara. Di dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa
pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu
diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap
bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi
oksigen jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap
air, sehingga kelembapan udara tidak lagi terjaga dengan alami.
11
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk
kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan
oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan
kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global
terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga
kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan
hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan
salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Selain menyediakan
bahan pangan maupun bahan produksi, hutan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan
untuk melestarikan hutan antara lain:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
12
d. Pelestarian laut dan pantai
Selain hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan
biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan
pasir pantai, terumbu karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan
kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah
hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami
terhadap gempuran ombak. Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat
dilakukan dengan:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna.
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari
sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), unsur sosial
budaya (kultur), dan unsur fisik (abiotik).
Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam: letusan gunung berapi,
kerusakan akibat gempa gumi, kerusakan akibat siklon (topan), musim kemarau, erosi
dan abrasi. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia: penebangan hutan secara liar,
bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebihan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pembuangan sampah di
sembarang tempat.
Upaya pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan yaitu dengan
menyusun, menerbitkan, dan memberlakukan Peraturan Pemerintah dan Undang-
Undang yang berkaitan dengan lingkungan, membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, serta mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami upaya pelestarian lingkungan serta dapat memberikan kritik
dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian
saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Totok, dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
Anonim. 2009. Lingkungan Hidup dan Pelestarian
http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-
pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian- (Diakses pada tanggal 09 Maret
2014).
Anonim. 2012. Lingkungan Hidup dan Pelestarian.
www.godangisina.blogspot.com/lingkungan-hidup-dan-pelestarian. (Diakses pada
tanggal 09 Maret 2014).
Fahriana, Anita. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan
http://anitafahriana.blogspot.com/2013/05/makalah-upaya-pemeliharaan-
lingkungan.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2014).
Merkristivita, Glori. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
http://glorimerkristivita.blogspot.com/2013_04_01_archive.html (Diakses pada
tanggal 05 Maret 2014).
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan hidup adalah suatu kesatuan fisik yang mencakup sumber daya
alam yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia. Sedangkan menurut UU
No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Saat
berada di kebun, maka lingkungan hayati didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika
berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman
atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya (Kultur)
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
menjadi dipenuhi asap. Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
4
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama
jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap
ekosistem lingkungan. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna, tetapi juga dapat membawa pengaruh lain
terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir, dan erosi.
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai,
laut, tanah, hutan udara dan suara yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar karena kegiatan manusia seperti
pembuangan limbah cair (Sabun yang mengandung Nitrat dan Nitrit), pembuangan
limbah logam (timbal, raksa/merkuri, cadmium dapat berasal dari limbah industri),
sampah, dll. Secara biologis, fisik, dan kimia, senyawa maupun unsur tersebut sulit
bahkan tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu semua hal tersebut dapat mencemari
lingkungan.
2. Pencemaran Tanah
Tanah dapat tercemar karena penggunaan pupuk dan bahan pestisida yang
berlebihan. Pencemaran tanah terlihat dari tanah yang mengalami perubahan
menjadi kering dan keras. Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang
sangat besar pada tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh
sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami
proses penguraian secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila pemanfaatannya tidak
dilakukan dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya
penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka panjang
maka dapat mengakibatkan gundulnya hutan.
5
4. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
a. Pencemaran Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon
(CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan
suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam.
Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan,
kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan
rusaknya lapian ozon di atmosfer.
b. Pencemaran Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat.
Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat
menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam
bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga
berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari,
atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan
sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel
yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang
digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal
akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel
tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga
akan mencemari udara.
6
5. Pencemaran Suara
Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan
bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat
berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat.
Hilangnya pendengaran manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db
selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat
membunuh manusia pada tingkat 180db.
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat juga terjadi karena adanya
gejala atau peristiwa alam yang terjadi sehingga memengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan
meliputi:
1. Kerusakan Akibat Peristiwa Alam
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir) yang dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia dapat mengukur intensitas gempa, namun tidak dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung
berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
7
1) Bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi retak, jalan menjadi putus.
3) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
4) Tanah longsor akibat guncangan.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).
c. Kerusakan Akibat Siklon (topan)
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa
diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Membahayakan penerbangan.
3) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
d. Musim Kemarau Panjang
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di
suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.
Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti munculnya titik api
penyebab kebakaran hutan, mengeringnya sumber-sumber air, dan gagalnya
berbagai upaya pertanian petani serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga
dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya.
e. Erosi dan Abrasi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan
partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es. Dampak dari erosi
adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
(infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan
tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan
banjir di sungai.
8
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: Penyusutan
lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai, Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan
ombak yang didorong angin kencang begitu besar, Kehilangan tempat
berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau
2. Kerusakan Akibat Ulah Manusia
Manusia sebagai penguasa dan pengelola lingkungan hidup di bumi
berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, mampu merubah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun seringkali
yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan untuk
kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
9
D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan
menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama
Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2
gagasan penting, yaitu:
1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Upaya yang dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup diantaranya adalah:
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya
memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan
terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah
antara lain:
a. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang
Tata Guna Tanah.
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
4) Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
10
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat
untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar dan lahan miring)
Bencana tanah longsor dan banjir yang terjdi menunjukkan peristiwa
yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir dapat menyebabkan terkikisnya
lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya
kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah
longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada
tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Upaya pelestarian tanah dapat
dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk
daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran
air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap mahluk
hidup bernapas memerlukan udara. Di dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa
pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu
diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap
bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi
oksigen jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap
air, sehingga kelembapan udara tidak lagi terjaga dengan alami.
11
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk
kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan
oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan
kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global
terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga
kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan
hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan
salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Selain menyediakan
bahan pangan maupun bahan produksi, hutan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan
untuk melestarikan hutan antara lain:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
12
d. Pelestarian laut dan pantai
Selain hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan
biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan
pasir pantai, terumbu karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan
kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah
hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami
terhadap gempuran ombak. Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat
dilakukan dengan:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna.
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari
sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), unsur sosial
budaya (kultur), dan unsur fisik (abiotik).
Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam: letusan gunung berapi,
kerusakan akibat gempa gumi, kerusakan akibat siklon (topan), musim kemarau, erosi
dan abrasi. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia: penebangan hutan secara liar,
bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebihan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pembuangan sampah di
sembarang tempat.
Upaya pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan yaitu dengan
menyusun, menerbitkan, dan memberlakukan Peraturan Pemerintah dan Undang-
Undang yang berkaitan dengan lingkungan, membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, serta mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami upaya pelestarian lingkungan serta dapat memberikan kritik
dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian
saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Totok, dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
Anonim. 2009. Lingkungan Hidup dan Pelestarian
http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-
pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian- (Diakses pada tanggal 09 Maret
2014).
Anonim. 2012. Lingkungan Hidup dan Pelestarian.
www.godangisina.blogspot.com/lingkungan-hidup-dan-pelestarian. (Diakses pada
tanggal 09 Maret 2014).
Fahriana, Anita. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan
http://anitafahriana.blogspot.com/2013/05/makalah-upaya-pemeliharaan-
lingkungan.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2014).
Merkristivita, Glori. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
http://glorimerkristivita.blogspot.com/2013_04_01_archive.html (Diakses pada
tanggal 05 Maret 2014).

More Related Content

What's hot

Ppt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaPpt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kaca
Ekta Lifiana
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
Endah Aibara
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
Vuriyakelompok8
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Chusnul Khotimah
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Ai Roudatul
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemEster Emilia
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Adrian Hartanto Lokaria
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Alyaraisa Alpasha
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
rauf abdul
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
Heri Cahyono
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Hariyatunnisa Ahmad
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
Fox Broadcasting
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakImam Suwandi
 

What's hot (20)

Ppt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaPpt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kaca
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimak
 

Viewers also liked

EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEMEKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
Thoyyibul Hanif
 
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkunganPklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
deden98
 
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islamPeranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Nizar Syamsi
 
Ekologi manusia
Ekologi manusiaEkologi manusia
Ekologi manusia
ardinmarL
 
Peranan Manusia Pada Keseimbangan Ekosistem
Peranan Manusia Pada Keseimbangan EkosistemPeranan Manusia Pada Keseimbangan Ekosistem
Peranan Manusia Pada Keseimbangan EkosistemAliya Mahda
 
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
infosanitasi
 
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan LingkunganPembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
fitrifitriawati
 
Arachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalArachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalAliya Mahda
 
Peta konsep panca indera
Peta konsep panca inderaPeta konsep panca indera
Peta konsep panca indera
EVI PAULINA SIMAREMARE
 
tumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungantumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungan
IMUandIMA93
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiaFitriani Upith Fauziyah
 
Hidup Rukun
Hidup RukunHidup Rukun
Hidup Rukun
kiroatinurroh
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasprogsus6
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
Sari Ferviani
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Nurul Afdal Haris
 
Rpp upaya pelestarian lingkungan welly
Rpp upaya pelestarian lingkungan wellyRpp upaya pelestarian lingkungan welly
Rpp upaya pelestarian lingkungan welly
Welly Andrei
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifArif Rachman
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaArief Anzarullah
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Muhammad Basir
 

Viewers also liked (20)

EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEMEKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
 
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkunganPklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
 
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islamPeranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
 
Ekologi manusia
Ekologi manusiaEkologi manusia
Ekologi manusia
 
Peranan Manusia Pada Keseimbangan Ekosistem
Peranan Manusia Pada Keseimbangan EkosistemPeranan Manusia Pada Keseimbangan Ekosistem
Peranan Manusia Pada Keseimbangan Ekosistem
 
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan LingkunganPembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Arachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalArachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soal
 
Peta konsep panca indera
Peta konsep panca inderaPeta konsep panca indera
Peta konsep panca indera
 
tumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungantumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungan
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
 
Hidup Rukun
Hidup RukunHidup Rukun
Hidup Rukun
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugas
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
Rpp upaya pelestarian lingkungan welly
Rpp upaya pelestarian lingkungan wellyRpp upaya pelestarian lingkungan welly
Rpp upaya pelestarian lingkungan welly
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arif
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 

Similar to Peranan manusia terhadap lingkungan hidup

Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
Septian Muna Barakati
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
Warnet Raha
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Febria Rahma Dewi
 
Remon
RemonRemon
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
annisa berliana
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
MTsFatahillahTerempa
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
TutikVeriana1
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
Kadhe Candra
 
Materi ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssssMateri ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssssRindu Sanjaya
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
eloksksm
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Bondan Kartika Pradipta
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Septian Muna Barakati
 
Pencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptx
Pencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptxPencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptx
Pencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptx
JAYANTINURULITA3
 

Similar to Peranan manusia terhadap lingkungan hidup (20)

Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Remon
RemonRemon
Remon
 
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
 
Materi ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssssMateri ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssss
 
Tugas kelompok 9
Tugas kelompok 9Tugas kelompok 9
Tugas kelompok 9
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
bab11.pdf
bab11.pdfbab11.pdf
bab11.pdf
 
bab11.pdf
bab11.pdfbab11.pdf
bab11.pdf
 
Pencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptx
Pencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptxPencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptx
Pencemaran_dan_Jenis_Jenisnya_Fisika_Lin.pptx
 

More from Yoga Firmansyah

Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)
Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)
Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)
Yoga Firmansyah
 
Personal selling yoga firmansyah
Personal selling yoga firmansyahPersonal selling yoga firmansyah
Personal selling yoga firmansyah
Yoga Firmansyah
 
Aplikasi ERP Dengan Software SAP
Aplikasi ERP Dengan Software SAPAplikasi ERP Dengan Software SAP
Aplikasi ERP Dengan Software SAP
Yoga Firmansyah
 
Brochure Braco Ultramax Sprayer
Brochure Braco Ultramax SprayerBrochure Braco Ultramax Sprayer
Brochure Braco Ultramax Sprayer
Yoga Firmansyah
 
Strategi Marketing Guerilla
Strategi Marketing GuerillaStrategi Marketing Guerilla
Strategi Marketing Guerilla
Yoga Firmansyah
 
Graco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi Sapurwa
Graco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi SapurwaGraco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi Sapurwa
Graco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi Sapurwa
Yoga Firmansyah
 
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional IndonesiaStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Yoga Firmansyah
 
Makalah studi islam
Makalah studi islamMakalah studi islam
Makalah studi islam
Yoga Firmansyah
 
Ergonomi perkantoran 2014
Ergonomi perkantoran 2014Ergonomi perkantoran 2014
Ergonomi perkantoran 2014
Yoga Firmansyah
 
Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014
Yoga Firmansyah
 
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaDasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Yoga Firmansyah
 
Rencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw netRencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw net
Yoga Firmansyah
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
Yoga Firmansyah
 
absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
 absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
Yoga Firmansyah
 
Mothers day Motivation
Mothers day MotivationMothers day Motivation
Mothers day Motivation
Yoga Firmansyah
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik Industri
Yoga Firmansyah
 
Pengendalian korosi dalam iklim indonesia yang bersifat khusus
Pengendalian korosi dalam iklim  indonesia yang bersifat khususPengendalian korosi dalam iklim  indonesia yang bersifat khusus
Pengendalian korosi dalam iklim indonesia yang bersifat khusus
Yoga Firmansyah
 
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
Yoga Firmansyah
 
Brosur paintind dan sandblasting equipments
Brosur paintind dan sandblasting equipments Brosur paintind dan sandblasting equipments
Brosur paintind dan sandblasting equipments
Yoga Firmansyah
 
Corrosion protection
Corrosion protectionCorrosion protection
Corrosion protection
Yoga Firmansyah
 

More from Yoga Firmansyah (20)

Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)
Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)
Zikir dan do'a setelah solat fardu (termasuk do'a untuk anak soleh dan solehah)
 
Personal selling yoga firmansyah
Personal selling yoga firmansyahPersonal selling yoga firmansyah
Personal selling yoga firmansyah
 
Aplikasi ERP Dengan Software SAP
Aplikasi ERP Dengan Software SAPAplikasi ERP Dengan Software SAP
Aplikasi ERP Dengan Software SAP
 
Brochure Braco Ultramax Sprayer
Brochure Braco Ultramax SprayerBrochure Braco Ultramax Sprayer
Brochure Braco Ultramax Sprayer
 
Strategi Marketing Guerilla
Strategi Marketing GuerillaStrategi Marketing Guerilla
Strategi Marketing Guerilla
 
Graco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi Sapurwa
Graco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi SapurwaGraco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi Sapurwa
Graco Wood Finishing Solution Brochure Of PT Tosanda Dwi Sapurwa
 
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional IndonesiaStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
 
Makalah studi islam
Makalah studi islamMakalah studi islam
Makalah studi islam
 
Ergonomi perkantoran 2014
Ergonomi perkantoran 2014Ergonomi perkantoran 2014
Ergonomi perkantoran 2014
 
Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014
 
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaDasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
 
Rencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw netRencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw net
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
 absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
 
Mothers day Motivation
Mothers day MotivationMothers day Motivation
Mothers day Motivation
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik Industri
 
Pengendalian korosi dalam iklim indonesia yang bersifat khusus
Pengendalian korosi dalam iklim  indonesia yang bersifat khususPengendalian korosi dalam iklim  indonesia yang bersifat khusus
Pengendalian korosi dalam iklim indonesia yang bersifat khusus
 
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
 
Brosur paintind dan sandblasting equipments
Brosur paintind dan sandblasting equipments Brosur paintind dan sandblasting equipments
Brosur paintind dan sandblasting equipments
 
Corrosion protection
Corrosion protectionCorrosion protection
Corrosion protection
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

Peranan manusia terhadap lingkungan hidup

  • 1. i Makalah Peranan Manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup (Ilmu Lingkungan) Oleh : Yoga Firmansyah 2420130040 Program Studi SI Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Assyafi’iyah 2014
  • 2. ii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Peranan Manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah pengetahuan khususnya pengantar Teknik Industri. Penyusun laporan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam menyusun laporan ini. Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan berbesar hati untuk menerima semua kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun, sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi saya di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya . Bekasi, 16 November 2014 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Halaman judul.....................................................................................................................i Kata pengantar ...................................................................................................................ii Daftar Isi ............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................................................... 1 B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan ........................................................................... 2 C. Rumusan Msalah.................................................................................................... 2 BAB II ISI MAKALAH A. Penjelasan Lingkungan Hidup ............................................................................... 3 B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup............................................................................ 3 C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan................................................... 4 D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan .......................................................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13 B. Saran...................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
  • 4. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Penjelasan Lingkungan Hidup Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah suatu kesatuan fisik yang mencakup sumber daya alam yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia. Sedangkan menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Saat berada di kebun, maka lingkungan hayati didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia. 2. Unsur Sosial Budaya (Kultur) Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. 3. Unsur Fisik (Abiotik) Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara menjadi dipenuhi asap. Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
  • 5. 4 tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain. C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna, tetapi juga dapat membawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir, dan erosi. Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah, hutan udara dan suara yaitu sebagai berikut: 1. Pencemaran sungai dan laut Sungai dan laut dapat tercemar karena kegiatan manusia seperti pembuangan limbah cair (Sabun yang mengandung Nitrat dan Nitrit), pembuangan limbah logam (timbal, raksa/merkuri, cadmium dapat berasal dari limbah industri), sampah, dll. Secara biologis, fisik, dan kimia, senyawa maupun unsur tersebut sulit bahkan tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu semua hal tersebut dapat mencemari lingkungan. 2. Pencemaran Tanah Tanah dapat tercemar karena penggunaan pupuk dan bahan pestisida yang berlebihan. Pencemaran tanah terlihat dari tanah yang mengalami perubahan menjadi kering dan keras. Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar pada tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penguraian secara sempurna. 3. Pencemaran Hutan Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila pemanfaatannya tidak dilakukan dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka panjang maka dapat mengakibatkan gundulnya hutan.
  • 6. 5 4. Pencemaran Udara Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat. a. Pencemaran Udara Berbentuk Gas Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer. b. Pencemaran Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
  • 7. 6 5. Pencemaran Suara Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat. Hilangnya pendengaran manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat membunuh manusia pada tingkat 180db. Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat juga terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan meliputi: 1. Kerusakan Akibat Peristiwa Alam a. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa: 1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. 4) Gas yang mengandung racun. 5) Material padat (batuan, kerikil, pasir) yang dapat menimpa perumahan, dan lain-lain. b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur intensitas gempa, namun tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
  • 8. 7 1) Bangunan roboh. 2) Tanah di permukaan bumi retak, jalan menjadi putus. 3) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. 4) Tanah longsor akibat guncangan. 5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang). c. Kerusakan Akibat Siklon (topan) Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk: 1) Merobohkan bangunan. 2) Membahayakan penerbangan. 3) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. 4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal. d. Musim Kemarau Panjang Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti munculnya titik api penyebab kebakaran hutan, mengeringnya sumber-sumber air, dan gagalnya berbagai upaya pertanian petani serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya. e. Erosi dan Abrasi Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai.
  • 9. 8 Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai, Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar, Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau 2. Kerusakan Akibat Ulah Manusia Manusia sebagai penguasa dan pengelola lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, mampu merubah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun seringkali yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan untuk kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain: a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: 1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). 2. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). 3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas. 4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. 5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
  • 10. 9 D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu: 1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup. 2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Upaya yang dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup diantaranya adalah: 1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain: a. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. c. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah. d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: 1) Menanggulangi kasus pencemaran. 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3). 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). 4) Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
  • 11. 10 2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pelestarian tanah (tanah datar dan lahan miring) Bencana tanah longsor dan banjir yang terjdi menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir dapat menyebabkan terkikisnya lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. b. Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap mahluk hidup bernapas memerlukan udara. Di dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain: 1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara tidak lagi terjaga dengan alami.
  • 12. 11 2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik. 3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer. c. Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Selain menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, hutan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan antara lain: 1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. 3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan. 5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
  • 13. 12 d. Pelestarian laut dan pantai Selain hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, terumbu karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan: 1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. 2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. 3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia dalam mencari ikan. 4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan. e. Pelestarian flora dan fauna. Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah: 1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan liar 3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
  • 14. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya (kultur), dan unsur fisik (abiotik). Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam: letusan gunung berapi, kerusakan akibat gempa gumi, kerusakan akibat siklon (topan), musim kemarau, erosi dan abrasi. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia: penebangan hutan secara liar, bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pembuangan sampah di sembarang tempat. Upaya pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan yaitu dengan menyusun, menerbitkan, dan memberlakukan Peraturan Pemerintah dan Undang- Undang yang berkaitan dengan lingkungan, membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, serta mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain: B. Saran Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami upaya pelestarian lingkungan serta dapat memberikan kritik dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
  • 15. 14 DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Totok, dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina. Anonim. 2009. Lingkungan Hidup dan Pelestarian http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan- pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian- (Diakses pada tanggal 09 Maret 2014). Anonim. 2012. Lingkungan Hidup dan Pelestarian. www.godangisina.blogspot.com/lingkungan-hidup-dan-pelestarian. (Diakses pada tanggal 09 Maret 2014). Fahriana, Anita. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan http://anitafahriana.blogspot.com/2013/05/makalah-upaya-pemeliharaan- lingkungan.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2014). Merkristivita, Glori. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup. http://glorimerkristivita.blogspot.com/2013_04_01_archive.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2014).
  • 16. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Penjelasan Lingkungan Hidup Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah suatu kesatuan fisik yang mencakup sumber daya alam yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia. Sedangkan menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Saat berada di kebun, maka lingkungan hayati didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia. 2. Unsur Sosial Budaya (Kultur) Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. 3. Unsur Fisik (Abiotik) Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara menjadi dipenuhi asap. Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
  • 17. 4 tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain. C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna, tetapi juga dapat membawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir, dan erosi. Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah, hutan udara dan suara yaitu sebagai berikut: 1. Pencemaran sungai dan laut Sungai dan laut dapat tercemar karena kegiatan manusia seperti pembuangan limbah cair (Sabun yang mengandung Nitrat dan Nitrit), pembuangan limbah logam (timbal, raksa/merkuri, cadmium dapat berasal dari limbah industri), sampah, dll. Secara biologis, fisik, dan kimia, senyawa maupun unsur tersebut sulit bahkan tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu semua hal tersebut dapat mencemari lingkungan. 2. Pencemaran Tanah Tanah dapat tercemar karena penggunaan pupuk dan bahan pestisida yang berlebihan. Pencemaran tanah terlihat dari tanah yang mengalami perubahan menjadi kering dan keras. Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar pada tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penguraian secara sempurna. 3. Pencemaran Hutan Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila pemanfaatannya tidak dilakukan dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka panjang maka dapat mengakibatkan gundulnya hutan.
  • 18. 5 4. Pencemaran Udara Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat. a. Pencemaran Udara Berbentuk Gas Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer. b. Pencemaran Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
  • 19. 6 5. Pencemaran Suara Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat. Hilangnya pendengaran manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat membunuh manusia pada tingkat 180db. Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat juga terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan meliputi: 1. Kerusakan Akibat Peristiwa Alam a. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa: 1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. 4) Gas yang mengandung racun. 5) Material padat (batuan, kerikil, pasir) yang dapat menimpa perumahan, dan lain-lain. b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur intensitas gempa, namun tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
  • 20. 7 1) Bangunan roboh. 2) Tanah di permukaan bumi retak, jalan menjadi putus. 3) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. 4) Tanah longsor akibat guncangan. 5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang). c. Kerusakan Akibat Siklon (topan) Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk: 1) Merobohkan bangunan. 2) Membahayakan penerbangan. 3) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. 4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal. d. Musim Kemarau Panjang Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti munculnya titik api penyebab kebakaran hutan, mengeringnya sumber-sumber air, dan gagalnya berbagai upaya pertanian petani serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya. e. Erosi dan Abrasi Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai.
  • 21. 8 Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai, Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar, Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau 2. Kerusakan Akibat Ulah Manusia Manusia sebagai penguasa dan pengelola lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, mampu merubah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun seringkali yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan untuk kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain: a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: 1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). 2. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). 3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas. 4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. 5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
  • 22. 9 D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu: 1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup. 2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Upaya yang dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup diantaranya adalah: 1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain: a. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. c. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah. d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: 1) Menanggulangi kasus pencemaran. 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3). 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). 4) Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
  • 23. 10 2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pelestarian tanah (tanah datar dan lahan miring) Bencana tanah longsor dan banjir yang terjdi menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir dapat menyebabkan terkikisnya lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. b. Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap mahluk hidup bernapas memerlukan udara. Di dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain: 1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara tidak lagi terjaga dengan alami.
  • 24. 11 2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik. 3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer. c. Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Selain menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, hutan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan antara lain: 1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. 3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan. 5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
  • 25. 12 d. Pelestarian laut dan pantai Selain hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, terumbu karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan: 1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. 2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. 3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia dalam mencari ikan. 4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan. e. Pelestarian flora dan fauna. Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah: 1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan liar 3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
  • 26. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya (kultur), dan unsur fisik (abiotik). Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam: letusan gunung berapi, kerusakan akibat gempa gumi, kerusakan akibat siklon (topan), musim kemarau, erosi dan abrasi. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia: penebangan hutan secara liar, bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pembuangan sampah di sembarang tempat. Upaya pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan yaitu dengan menyusun, menerbitkan, dan memberlakukan Peraturan Pemerintah dan Undang- Undang yang berkaitan dengan lingkungan, membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, serta mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain: B. Saran Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami upaya pelestarian lingkungan serta dapat memberikan kritik dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
  • 27. 14 DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Totok, dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina. Anonim. 2009. Lingkungan Hidup dan Pelestarian http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan- pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian- (Diakses pada tanggal 09 Maret 2014). Anonim. 2012. Lingkungan Hidup dan Pelestarian. www.godangisina.blogspot.com/lingkungan-hidup-dan-pelestarian. (Diakses pada tanggal 09 Maret 2014). Fahriana, Anita. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan http://anitafahriana.blogspot.com/2013/05/makalah-upaya-pemeliharaan- lingkungan.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2014). Merkristivita, Glori. 2013. Makalah Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup. http://glorimerkristivita.blogspot.com/2013_04_01_archive.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2014).