Mata Kuliah Manajemen Lingkungan

1. EKOLOGI MANUSIA
Oleh :
Sudharto P. Hadi
Universitas Diponegoro
sudhartophadi@yahoo.co..id
sudhartophadi@undip.ac.id

2. EKOLOGI MANUSIAEKOLOGI MANUSIA
 EKOLOGI MANUSIA: STUDI YANGEKOLOGI MANUSIA: STUDI YANG
MEMPELAJARI HUBUNGAN MANUSIAMEMPELAJARI HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN LINGKUNGANDENGAN LINGKUNGAN
 MERUPAKAN SEBUAH EVOLUSI:MERUPAKAN SEBUAH EVOLUSI:
PANCOSMISM-ANTROPOSENTRIES-PANCOSMISM-ANTROPOSENTRIES-
HOLISME LINGKUNGANHOLISME LINGKUNGAN

3. MANUSIA DG MAHLUK LAINMANUSIA DG MAHLUK LAIN
 MANUSIA: (1) BEBAS LINGKUNGAN,MANUSIA: (1) BEBAS LINGKUNGAN,
HABITATNYA TERUS BERUBAHHABITATNYA TERUS BERUBAH
(2) KONSUMSI ATAS SDA BANYAK DAN(2) KONSUMSI ATAS SDA BANYAK DAN
BERAGAM (3) MEMILIKI NALURI, NALAR,BERAGAM (3) MEMILIKI NALURI, NALAR,
NALANALA
 HEWAN: (1) TERIKAT DG LINGKUNGAN,HEWAN: (1) TERIKAT DG LINGKUNGAN,
HABITATNYA PASTIHABITATNYA PASTI
(2) KONSUMSI ATAS SDA SEBATAS(2) KONSUMSI ATAS SDA SEBATAS
MEMENUHI KEBUTUHAN FISIK (MAKAN)MEMENUHI KEBUTUHAN FISIK (MAKAN)

4. PAN COSMISM (BIOSENTRISME & EKOSENTRISME) ATAU
EKOLOGI DALAM (DEEP ECOLOGY)
♣ MANUSIA MERASA MENJADI BAGIAN DARI ALAM
♣ MENCIPTAKAN ATURAN (PEMALI) AGAR HUBUNGANNYA SERASI
DENGAN ALAM.
- SISTEM SASI DI MALUKU
- TRADISI ZONING SUKU TABLA DI PAPUA
- KARUHUN BAGI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA
- PASANG MASYARAKAT DI KAJANG SULSEL
- AWIG-AWIG SUBAK DAN AWIG-AWIG DESA ADAT DI BALI
SELF MANAGING
SELF REGULATING
MANUSIA SDA
LINGKUNGAN HIDUP

5. KEARIFAN LINGKUNGANKEARIFAN LINGKUNGAN
 TATA NILAI YANG MENJADITATA NILAI YANG MENJADI
PEDOMAN DALAM BERTINDAK DANPEDOMAN DALAM BERTINDAK DAN
BERTINGKAH LAKU DALAMBERTINGKAH LAKU DALAM
HUBUNGANYA DENGANHUBUNGANYA DENGAN
LINGKUNGANLINGKUNGAN
 MENGAJARKAN UTK HIDUPMENGAJARKAN UTK HIDUP
HARMONI DENGAN LINGKUNGANHARMONI DENGAN LINGKUNGAN

6. TRADISI PASANGTRADISI PASANG
 KALAU DITEBANG KAYUNYA,KALAU DITEBANG KAYUNYA,
DIPERKIRAKAN AKAN MENGURANGIDIPERKIRAKAN AKAN MENGURANGI
AIR DI SUMURAIR DI SUMUR
 JIKA TANAMAN MENJADI, IKANJIKA TANAMAN MENJADI, IKAN
BERSIBAK, AIR TUWAK MENETESBERSIBAK, AIR TUWAK MENETES
DAN KAYU BERSEMI, AIR MENGALIRDAN KAYU BERSEMI, AIR MENGALIR
TERUS, MAKA ENGKAULAH AKANTERUS, MAKA ENGKAULAH AKAN
MENJADI KARAENG TERUS MENERUSMENJADI KARAENG TERUS MENERUS

8. AWIG-AWIG DESA ADATAWIG-AWIG DESA ADAT
 DESA ADAT TENGANAN,DESA ADAT TENGANAN,
PAGRINGSINGAN, KEC. MANGGIS,PAGRINGSINGAN, KEC. MANGGIS,
KARANGASEM: MEMELIHARA HUTAN,KARANGASEM: MEMELIHARA HUTAN,
SAWAH, FLORA DAN FAUNASAWAH, FLORA DAN FAUNA
 HUTAN WISATA SANGEH DAN HUTANHUTAN WISATA SANGEH DAN HUTAN
WISATA KERA KEDATONWISATA KERA KEDATON
 PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR:PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR: YEHYEH
ANAKAN.ANAKAN. AIRAIR== BAHAN BAKU AIR SUCIBAHAN BAKU AIR SUCI
UTK RITUAL DAN KONSUMSI SEHARI-UTK RITUAL DAN KONSUMSI SEHARI-
HARIHARI

9. Zona Sawah
Pemukima
n
Kebun
Hutan
Tutupan
Hutan
Titipan
Jarak transek
(meter)
200 m 150 m 50 m 1000 m 300 m
Ketinggian
(mdpl)
1020 1025-1120 1120-1140 1140-1160 1160<
Jenis Tanah Aluvial Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi Padi Pohon buah Pohon
buah
Hutan buatan,
hutan sekunder
Hutan
sekunder,
hutan primer
Tanaman
Pokok
Padi lokal Singkong,
kelapa,
cengkeh,
pisang,
nangka
Alpukat,
pisang,
pepaya,
manii,
kopi,
jeunjing,
palawija
Puspa, Damar,
Rasamala,
Kironyok
Paku tiang,
Huru, Manii,
Rasamala,
Hamerang,
Saninten
Sistem
Pengelolaan
Intensif Ekstensif Ekstensif Tumpang sari,
tebang pilih
Sistem Alam
Pemilikan pribadi Pribadi, desa pribadi Adat, perhutani Adat, taman

10.  DISCUSSION QUESTIONS:DISCUSSION QUESTIONS:
 1. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR1. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG WARGA MASYARAKATPENDORONG WARGA MASYARAKAT
MASIH MEMPRAKTEKKAN KEARIFANMASIH MEMPRAKTEKKAN KEARIFAN
LINGKUNGANLINGKUNGAN
 2. IDENTIFIKASI TANTANGAN2. IDENTIFIKASI TANTANGAN
DALAM MEMPERTAHANKANDALAM MEMPERTAHANKAN
KEARIFAN LINGKUNGANKEARIFAN LINGKUNGAN

11. EKOLOGI DANGKAL ATAU SHALLOW ECOLOGY ( MANUSIA
MERASA BERKUASA ATAS ALAM
 KEBUTUHAN MAKIN MENINGKAT YANG DIDORONG OLEH
MAKIN BESARNYA JUMLAH PENDUDUK
 KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
 NORMA, ATURAN WEAKENED (MELEMAH)
 ORIENTASI PERTUMBUHAN EKONOMI
BUKAN HARMONI, TETAPI EKSPLOITASI
KELEMBAGAAN
MANUSIA SDA
TEKNOLOGI

12. KelompokKelompok
pengumpul-pengumpul-
pemburupemburu
primitiprimitiff
Manusia dalamManusia dalam
lingkungan,dikelingkungan,dike
ndalikan olehndalikan oleh
faktorfaktor
lingkunganlingkungan
mikromikro
KelompokKelompok
pengumpulpengumpul
pemburupemburu
majumaju
Manusia dalamManusia dalam
lingkungan,lingkungan,
mempengaruhimempengaruhi
keadaankeadaan
lingkunganlingkungan
tetapi belumtetapi belum
mengelolanyamengelolanya
MasyarakatMasyarakat
pertanianpertanian
ManusiaManusia
melawan alam,melawan alam,
mengendalikanmengendalikan
alam,alam,
menimbulkanmenimbulkan
berbagaiberbagai
dampakdampak
lingkunganlingkungan
lokal danlokal dan
regionalregional
MasyarakatMasyarakat
industriindustri
ManusiaManusia
melawan alam,melawan alam,
makinmakin
mengendalikanmengendalikan
alam, denganalam, dengan
peningkatanpeningkatan
dampak lokal,dampak lokal,
regional danregional dan
globalglobal
MasyarakatMasyarakat
warwargga bumia bumi
Manusia denganManusia dengan
lingkungan.lingkungan.
PengelolaanPengelolaan
lingkunganlingkungan
berdasarkanberdasarkan
prinsip ekologi,prinsip ekologi,
bekerjasamabekerjasama
dengan prosesdengan proses
alamiah untukalamiah untuk
mencegahmencegah
dampak negatifdampak negatif
terhadapterhadap
lingkunganlingkungan

18. Gas Rumah Kaca :
CO2, CH4, N2O, SF6, HFC, PFC

19. YANG MASIH TERSISA :
 PIKUKUH PADA MASYARAKAT BADUI
 KARUHUN PADA MASYARAKAT KAMPUNG NAGA,
TASIK MALAYA
 KARUHUN, KUTASARI, TAMBAKSARI, CIAMIS
 POLA BERTANI ADAT KASEPUHAN (KAB. LEBAK &
SUKABUMI)
- AWIG-AWIG DI BEBERAPA DAERAH DI BALI

20. ARE WE GOING BACK ?
HARMONI SERASI ROMANTIS
SEMENTARA ITU :
 JUMLAH PENDUDUK MAKIN BESAR
 JUMLAH DAN RAGAM KEBUTUHAN MAKIN MENINGKAT
 IPTEK MAJU DAN CANGGIH
 DESAKAN GLOBALISASI DAN PENGARUH LUAR
WE ARE MOVING FORWARD
REVITALISASI DAN KONTEKSTUALISASI
KEARIFAN LINGKUNGAN

21. BELAJAR DARI YG TERSISABELAJAR DARI YG TERSISA
 ADA KEPELOPORAN (TOKOH ADAT),ADA KEPELOPORAN (TOKOH ADAT),
KEBERSAMAAN, KEPERCAYAANKEBERSAMAAN, KEPERCAYAAN
(KEYAKINAN)(KEYAKINAN)
 KELOMPOK KECILKELOMPOK KECIL
 MEMEGANG TEGUH TRADISI (ADAT)MEMEGANG TEGUH TRADISI (ADAT)
 SANKSI SOSIAL, MORALSANKSI SOSIAL, MORAL
 TAKUT “KUALAT”TAKUT “KUALAT”

22. YANG TUMBUH
CHAIRUDIN DI PESANGGRAHAN, LEBAK BULUS, JAKARTA
MAKARIM DI PASURUAN
HARRY GUNAWAN, DI LUMAJANG
SOBANDI, CIPEUNDEY, KAB. BANDUNG
TOKOH MASYARAKAT DI SERANG, DI ULUJAMI, PEMALANG,
DI JRENGIK SAMPANG, MADURA
YANG PERLU DIKONTEKSTUALISASIKAN :
 BERSIH DESA
 RESIK-RESIK KUTHA

23.  TANCEP KAYON= WIWIT LANTANCEP KAYON= WIWIT LAN
PUNGKASANPUNGKASAN
 DUNUNGING URIP KUWI ONODUNUNGING URIP KUWI ONO
PENGAREP-AREPPENGAREP-AREP
 UWIT KUWI DUNUNGI URIPUWIT KUWI DUNUNGI URIP
MOTTO KOMUNITAS KANDANGMOTTO KOMUNITAS KANDANG
GUNUNG, GUNUNG PATI:GUNUNG, GUNUNG PATI:
• WIT WEH WOT, WIT WEH WOHWIT WEH WOT, WIT WEH WOH
POHON=KEHIDUPANPOHON=KEHIDUPAN

24. DISCUSSION QUESTIONSDISCUSSION QUESTIONS
 TANTANGAN MEWUJUDKANTANTANGAN MEWUJUDKAN
ENVIRONMENTAL HOLISMENVIRONMENTAL HOLISM
 BAGAIMANA MEWUJUDKANBAGAIMANA MEWUJUDKAN
ENVIRONMENTAL HOLISMENVIRONMENTAL HOLISM YGYG
MENARIKMENARIK

27.  TANCEP KAYON= WIWIT LANTANCEP KAYON= WIWIT LAN
PUNGKASANPUNGKASAN
 DUNUNGING URIP KUWI ONODUNUNGING URIP KUWI ONO
PENGAREP-AREPPENGAREP-AREP
 UWIT KUWI DUNUNGI URIPUWIT KUWI DUNUNGI URIP
 MOTTO KOMUNITAS KANDANG GUNUNG,MOTTO KOMUNITAS KANDANG GUNUNG,
GUNUNG PATI:GUNUNG PATI:
• WIT WEH WOT, WIT WEH WOHWIT WEH WOT, WIT WEH WOH
POHON=KEHIDUPANPOHON=KEHIDUPAN

28. PESAN PENUTUPPESAN PENUTUP
 KETIKA POHON TERAKHIR TELAHKETIKA POHON TERAKHIR TELAH
DITEBANGDITEBANG
 KETIKA SUNGAI TERAKHIR TELAHKETIKA SUNGAI TERAKHIR TELAH
DICEMARIDICEMARI
 KETIKA IKAN TERAKHIR TELAHKETIKA IKAN TERAKHIR TELAH
DITANGKAPDITANGKAP
 MANUSIA BARU MENYADARI KALAUMANUSIA BARU MENYADARI KALAU
HIDUP TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANGHIDUP TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANG
(KEARIFAN SUKU INDIAN)(KEARIFAN SUKU INDIAN)

29. PESAN GANDHIPESAN GANDHI
 BUMI CUKUP MEMENUHIBUMI CUKUP MEMENUHI
KEBUTUHAN MANUSIA, TETAPIKEBUTUHAN MANUSIA, TETAPI
TIDAK CUKUP MEMENUHITIDAK CUKUP MEMENUHI
KESERAKAHANNYAKESERAKAHANNYA

30. DAFTAR BACAANDAFTAR BACAAN
 HADI, SUDHARTO P. (2009). MANUSIAHADI, SUDHARTO P. (2009). MANUSIA
DAN LINGKUNGAN. SEMARANG: UNDIPDAN LINGKUNGAN. SEMARANG: UNDIP
PRESSPRESS
 KERAF, SONNY A.(2002). ETIKAKERAF, SONNY A.(2002). ETIKA
LINGKUNGAN. JAKARTA: KOMPASLINGKUNGAN. JAKARTA: KOMPAS
 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUPKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
(2002). BUNGA RAMPAI KEARIFAN(2002). BUNGA RAMPAI KEARIFAN
LINGKUNGANLINGKUNGAN
 SOERJANI, M (2002). EKOLOGI MANUSIA.SOERJANI, M (2002). EKOLOGI MANUSIA.
JAKARTA: PUSAT PENERBITANJAKARTA: PUSAT PENERBITAN
UNIVERSITAS TERBUKAUNIVERSITAS TERBUKA


31. AGENDA RISET EKOLOGIAGENDA RISET EKOLOGI
MANUSIAMANUSIA
 BAGAIMANA MENGAKTUALISASIKANBAGAIMANA MENGAKTUALISASIKAN
KEARIFAN LINGKUNGAN DALAM KONTEKSKEARIFAN LINGKUNGAN DALAM KONTEKS
SEKARANG?SEKARANG?
 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DANFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KEARIFANPENGHAMBAT IMPLEMENTASI KEARIFAN
LINGKUNGAN?LINGKUNGAN?
 FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KEARIFANFAKTOR-FAKTOR PENDORONG KEARIFAN
BARU (FACHRUDIN DKK) DLMBARU (FACHRUDIN DKK) DLM
PELESTARIAN LINGKUNGAN?PELESTARIAN LINGKUNGAN?
 DLLDLL

32. TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
1.IDENTIFIKASI KEARIFAN1.IDENTIFIKASI KEARIFAN
LINGKUNGAN (BISA TRADISIONALLINGKUNGAN (BISA TRADISIONAL
ATAU RASIONAL)ATAU RASIONAL)
 DARI BUTIR PERTAMA ANALISISLAH:DARI BUTIR PERTAMA ANALISISLAH:
 FAKTOR-FAKTOR YG MENDORONGFAKTOR-FAKTOR YG MENDORONG
DAN MENGHAMBAT MASYARAKATDAN MENGHAMBAT MASYARAKAT
MEMPRAKTEKKAN KEARIFANMEMPRAKTEKKAN KEARIFAN
LINGKUNGAN DIMAKSUDLINGKUNGAN DIMAKSUD
 KEBERLANJUTAN DARI PRAKTEKKEBERLANJUTAN DARI PRAKTEK
KEARIFAN LINGKUNGAN DIMAKSUDKEARIFAN LINGKUNGAN DIMAKSUD

33.  BENTUK KEARIFAN LINGKUNGANBENTUK KEARIFAN LINGKUNGAN
DIMAKSUD BISA MERUPAKANDIMAKSUD BISA MERUPAKAN
OBSERVASI LAPANGAN ATAU HASILOBSERVASI LAPANGAN ATAU HASIL
BROWSING DARI JURNAL ATAUBROWSING DARI JURNAL ATAU
HASIL PENELITIANHASIL PENELITIAN
 REVIEW TERMASUK PHOTO-PHOTOREVIEW TERMASUK PHOTO-PHOTO
(KALAU ADA) DAN DAFTAR PUSTAKA(KALAU ADA) DAN DAFTAR PUSTAKA
TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5
HALAMAN KUARTOHALAMAN KUARTO

34.  2. REVIEW2. REVIEW “BENTUK-BENTUK“BENTUK-BENTUK
INISIATIF LOKAL” DI BUKUINISIATIF LOKAL” DI BUKU
SUSTAINABLE COMMUNITIES MARKSUSTAINABLE COMMUNITIES MARK
ROSELAND YG POTENSIAL UTKROSELAND YG POTENSIAL UTK
DITERAPKAN DLM KONTEKSDITERAPKAN DLM KONTEKS
INDONESIA.INDONESIA.