SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASAR KELAS TERAPI
Firstca Aulia Rachma M.Farm.,
Apt
PENDAHULUAN
A.
DEFENI
SI
Farmakolo
gi
: Pharmacon &
Logos
(Obat) (Ilmu
Pengetahuan)
Ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya
pada sistem biologi.
Obat : bahan atau sediaan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau kondisi patologi dalam rangka
penetapan diagnosi, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dari sakit, gejala
sakit atau penyakit untuk meningkatkan
kesehatan dan kontrasepsi.
B. PERKEMBANGAN
OBAT
Penggunaan
Obat :
 Coba – coba Efek tidak
seragam
 Turun – temurun
 Empiris
Distandarisasi dan diekstraksi :
 Efedrin dari tanaman Efendra
vulgaris
 Vinblastin dari tanaman Vinca
rosea
 Digoksin dari tanaman Digitalis
lanata
2. Berdasarkan Cara atau Jalur Pemakaian
a. Obat luar : salep, injeksi, lotion, tetes hidung, tetes
telinga, suppositotia dan krim. Menggunakan etiket
biru.
b. Obat dalam : tablet, kapsul, sirup menggunakan
etiket putih.
3. Berdasarkan Sumber atau Asalnya
a. Tanaman : alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat,
protein
b. Hewan : hormon atau enzim, misalnya insulin
c. Mineral : aluminium hidroksida, magnesium trisilat
4. Berdasarkan Bentuk sediaan
a. Padat : ekstrak, serbuk, pil, tablet, suppositoria.
b. Cair : sirup, larutan, suspensi, linimen, lotion
c. Semi Padat : salep, krim, gel dan pasta
d. Gas : aerosol, oksigen dan inhaler
5. Berdasarkan Keamanan Selama Kehamilan
6
Kategori keamanan obat ibu hamil (FDA)
A Data klinik dipercaya obat tidak ada resiko
B Penelitian pada hewan ada resiko, pada
manusia tidak
C Ada resiko, tapi bukan malformasi
D Resiko pada malformasi janin
X Kontraindikasi pada kehamilan
b. Kategori B : obat yang dibatasi penggunaannnya
pada wanita hamil.
B1 : dari penelitian tidak terbukti menimbulkan
kerusakan pada janin; simetidin
B2 : data dari penelitian hewan tidak memadai;
amfoterisin, dopamin
B3 : pada hewan terjadi kerusakan janin tetapi
belum tentu bermakna pada manusia; griseofulvin,
mebendazol
c. Kategori C : obat memberikan pengaruh buruk
pada janin tanpa disertai malformasi anatomi jadi
semata-mata efek farmakologi; narkotika, aspirin,
diuretik
d. Kategori D : obat terbukti meningkatkan malformasi
pada janin manusia; androgen, fenitoin, fenobarbital,
kinin
e.Kategori X : obat yang mempunyai resiko tinggi
memberikan pengaruh buruk pada janin yang
menetap (irreversibel) jika diminum pada masa
kehamilan; dietilstilbestrol.
Bentuk Sediaan
Obat
1. Sediaan Padat
a. Serbuk
 Pulvis : Campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan ditujukan untuk obat dalam atau obat
luar.
 Pulveres : Serbuk yang dibagi-bagi dalam bobot yang
diperkirakan sama, dibungkus dengan pengemas yang
cocok untuk sekali minum.
b. Tablet : Sediaan padat mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi.
Berat : 50 mg – 2 g
c. Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari
obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut gelatin, pati
d. Suppositoria : Sediaan padat dalam
berbagai bobot dan bentuk rektal, vagina,
urethal
e. Kaplet : Tablet berbentuk kapsul
yang pembuatannya melalui kempa
cetak
f. Lozenges : Sediaan tablet manis dan
baunya enak, penggunaannya dihisap
dalam mulut
dilole
s,
emul
si
2. Sediaan Setengah
Padat
a. Salep :Sediaan setengah
padat obat luar
b. Krim : Sediaan
setengah padat air
≥60%, pemakaian luar
c. Pasta : Sediaan massa lembek, pemakaian
luar (terbuat dari serbuk & ≥ 50% vaselin
atau paraffin, gliserol
3. Sediaan
Cair
a. Larutan
:
Sediaan cair yang
mengandung
kecuali
dinyatakan
bahan kimia terlarut
lain, pelarutnya air
suling
b. Sirup : Larutan yang mengandung gula
sukrosa, kadar gula tidak kurang dari 64%
atau tdk lebih dari 66%.
d. Eliksir : Larutan rasa, bau sedap, selain
obat
obat
mengandung zat pemanis, zat
pewarna, pewangi, pengawet.
Pelarut etanol.
e. Guttae : Larutan, emulsi atau
suspensi luar & obat dalam.
f. Injeksi : Sediaan steril, bebas pirogen
Larutan, emulsi, suspensi, serbuk yang
dilarutkan.
4. Sediaan Gas
a. Aerosol : Sediaan mengandung 1 atau lebih
zat berkhasiat dalam wadah yang diberi
tekanan
b. Gas : berupa oksigen,obat anestesi
atauzat yang digunakan untuk sterilisasi.
APA YANG AKAN KITA PELAJARI
• Pembagian obat
• Penggolongan Obat
• Jenis obat
• Jenis terapi obat
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN :
Jenisnya
Mekanisme
Kerja obat
Tempat atau
lokasi
Pemakaian
Cara
pemakaian
Efek yang
Ditimbulkan
Daya Kerja /
Terapi
Asal Obat &
Cara
Pembuatan
OBAT BERDASAR JENIS DALAM
PELAYANAN
Sinteti
k
Obat
Generik
obat dengan
nama resmi
yang
ditetapkan
dalam
Farmakope
Indonesia
untuk zat
berkhasiat
yang
dikandungny
Obat
Bermerek
Dagang
obat
mengguna
kan nama
milik
produsen
obat yang
bersangkut
an
Alam
i
Jamu
empiric
based
Fitofarmaka
scientific
based
Obat Herbal
Terstandar
clinical
based
PENGGOLONGAN OBAT
TRADISIONAL
OBAT BERDASAR JENIS DALAM PELAYANAN DI
INONESIA BERDASAR UU
6 jenis Obat di
Indonesia berdasar
UU
Obat
Bebas
Obat
Bebas
Terbatas
Obat
Keras
Obat
Wajib
Apotek
Obat
Narkotik
a
Obat
Psikotropi
ka
OBAT BEBAS
Yaitu obat yg boleh digunakan tanpa resep
dokter, dan termasuk obat yang paling
aman dikonsumsi secara bebas  self-
medication/swamedikasi .
Termasuk daftar W (Warschuwing) atau
OTC (Over The Counter)
Dapat diperoleh di warung, toko obat
berijin, dan apotek.
Obat ini digunakan untuk mengobati gejala
penyakit yg ringan.
Contoh : vitamin/multivitamin, obat batuk
OBAT BEBAS TERBATAS
Obat-obatan yg dalam jumlah tertentu dapat dibeli
tanpa resep dokter.
Obat bebas terbatas terkandung zat/bahan yg
relatif toksik, maka pada kemasannya perlu
dicantumkan tanda peringatan (P1-P6).
Obat ini bisa dibeli bebas di toko obat berijin,
apotek, sebagian di swalayan atau warung.
Contoh : obat anti mabuk (antimo), obat flu
(procold), obat kutu air (daktarin), paramex,
utltraflu.
Termasuk daftar W (Warschuwing) atau OTC
P1-P6 PADA OBAT
BEBAS TERBATAS
SK MENKES
No.
6355/Dir.Jend./SK/1969
CONTOH :
OBAT KERAS
Yaitu Obat berkhasiat keras, untuk
memperolehnya harus dengan resep dokter.
Bila digunakan sembarangan dapat berbahaya,
bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit
atau menyebabkan kematian
Obat-obatan yang tidak digunakan untuk
keperluan teknik, yang mempunyai khasiat
mengobati, menguatkan, membaguskan,
mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia,
baik dalam bungkusan/kemasan maupun tidak.
•Daftar G (Govaarlijk)
•Obat berkhasiat keras yang untuk
memperolehnya harus dengan resep dokter
•contoh : infus asering, amoxicillin, captopril
OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker
di apotek kepada pasien tanpa resep dokter.
Tujuannya :
1.Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi
masalah kesehatan
2.Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat,
aman dan rasional
3.Meningkatkan peran Apoteker di Apotik dalam
pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan
SK Menkes
No.
347/MenKes/SK/VII/1990
KEWAJIBAN APOTEKER DALAM
PELAYANAN OWA
1.Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis
obat per pasien yang disebutkan dalam Obat
Wajib Apotik yang bersangkutan.
2.Membuat catatan pasien serta obat yang telah
diserahkan.
3.Memberikan informasi meliputi dosis dan
aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping
dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh
pasien.
DASAR PEMBERIAN OWA
1.Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan
pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun
dan orang tua diatas 65 tahun.
2.Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud
tidak memberikan risiko pada kelanjutan
penyakit
3.Penggunaannya tidak memerlukan cara dan
atau alat khusus yang harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
4.Penggunaannya diperlukan untuk penyakit
yang prevalensinya tinggi di Indonesia.
5.Obat dimaksud memiliki rasio khasiat
YANG TERMASUK OBAT KERAS :
1. Semua antibiotika
2. Semua obat hormon
3. Semua obat suntik
4. Semua obat sulfa
5. Antihistamin
6. Papaverin,noscapine, narceine serta garam-garamnya
7. Adrenalin serta garam-garamnya
8. Digitalis serta glikosida-glikosidanya
9. Zat-zat radioaktif
10.Hydantoin serta derivate-derivatenya
NARKOTIKA DAN
PSIKOTROPIKA
Narkotika menurut UU Nomor 35 tahun 2009  zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan
Psikotropika menurut UU Nomor 5 tahun 1997  zat atau
obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
GOLONGAN
NARKOTIKA
Tanaman Papaver Somniferum L, Tanaman
Ganja
Golongan I
• Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan
Fentanil, Petidin
Golongan II
• berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir & dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Kodein, Campuran Opium+bahan bukan
narkotika
Golongan
III
• berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /
atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan
Narkotika yg beredar resmi hanya digunakan
untuk kepentingan pengobatan atau ilmu
pengetahuan. Di luar itu, narkotika merupakan
“peredaran gelap” untuk disalahgunakan orang-
orang yg tidak bertanggung jawab.
Pengaruh tersebut dapat berupa pembiusan,
hilang rasa sakit, rangsangan semangat,
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yg
menyebabkan efek ketergantungan bagi
pemakainya.
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA
DMA, MDMA, Meskalin, dll
Golongan I
• Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Amfetamin, Metakualon, dll
Golongan II
• Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan.
Flunitrazepam, Pentobarbital, dll
Golongan III
• Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Diazepam, Fenobarbital, dll
Golongan IV
•Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan
3 Tipe Psikotropika
Berdasar Efek
Halusinogen
(Memberikan efek
halusinogen)
LSD, DMT, DET, THC, STP
Perangsang
susunan saraf pusat
Amfetamin, Metilfenidat,
Pipradol
Penekanan Susunan
Saraf Pusat
Barbiturat, Semua ferivat serta
garamnya
CONTOH OBAT GOLONGAN
PSIKOTROPIKA
MDMA TABLET AMFETAMIN TABLET
PENTOBARBITA
L
DIAZEPAM (AMP/ TAB)
FENOBARBITAL (AMP/
TAB)
OBAT BERDASARKAN MEKANISME
KERJA OBAT
1. Obat yg bekerja pada penyebab penyakit, misalnya
penyakit akibat bakteri atau mikroba, contohnya :
antibiotik
2. Obat yg bekerja untuk mencegah sakit,
contoh : vaksin
3. Obat yg menghilangkan gejala penyakit, misal pereda
nyeri,
contohnya : analgetik
4. Obat yg bekerja menambah atau mengganti fungsi
zat yg kurang,
contoh : vitamin dan hormon
5. Obat sbg plasebo (tidak mengandung zat aktif).
OBAT BERDASAR EFEK YANG
DITIMBULKAN
1.Sistemik
adalah obat/zat aktif yang masuk ke
dalam peredaran darah
2.Lokal
adalah obat/zat aktif yg hanya
berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada,
seperti pada hidung, mata, kulit, dll
OBAT BERDASARKAN DAYA KERJA
1.Farmakodinamik
adalah obat-obatan yang bekerja
mempengaruhi fisiologis tubuh, contoh :
hormon dan vitamin
2.Kemoterapi
adalah obat-obatan yg bekerja secara kimia
untuk membasmi parasit/bibit penyakit,
mempunyai daya kerja kombinasi, contohnya :
antibiotik, antikanker

More Related Content

Similar to pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh

gema cermat dan apocil pada anak anak sd
gema cermat dan apocil pada anak anak sdgema cermat dan apocil pada anak anak sd
gema cermat dan apocil pada anak anak sdvickiyugasworo
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatRizkiUlinaSari1
 
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxKONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxawaldarmawan3
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatJohan Bernardus
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptxTitaFani
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxawaldarmawan3
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKbohir
 
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalPenyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalMahyudd1n
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfkusuma37
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptdanangAdhi3
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan Sainal Edi Kamal
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan Sainal Edi Kamal
 

Similar to pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh (20)

gema cermat dan apocil pada anak anak sd
gema cermat dan apocil pada anak anak sdgema cermat dan apocil pada anak anak sd
gema cermat dan apocil pada anak anak sd
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxKONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
 
Pengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptxPengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptx
 
Farmakologi sosial 1
Farmakologi sosial 1Farmakologi sosial 1
Farmakologi sosial 1
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obat
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
 
Farmakologi kebidanan 1
Farmakologi kebidanan 1Farmakologi kebidanan 1
Farmakologi kebidanan 1
 
Farmakologi kebidanan 1
Farmakologi kebidanan 1Farmakologi kebidanan 1
Farmakologi kebidanan 1
 
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalPenyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
 
PPT Pengenalan Obat.pptx
PPT Pengenalan Obat.pptxPPT Pengenalan Obat.pptx
PPT Pengenalan Obat.pptx
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
 

pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh

  • 1. PENGGOLONGAN OBAT BERDASAR KELAS TERAPI Firstca Aulia Rachma M.Farm., Apt
  • 2. PENDAHULUAN A. DEFENI SI Farmakolo gi : Pharmacon & Logos (Obat) (Ilmu Pengetahuan) Ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi. Obat : bahan atau sediaan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi patologi dalam rangka penetapan diagnosi, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dari sakit, gejala sakit atau penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi.
  • 3. B. PERKEMBANGAN OBAT Penggunaan Obat :  Coba – coba Efek tidak seragam  Turun – temurun  Empiris Distandarisasi dan diekstraksi :  Efedrin dari tanaman Efendra vulgaris  Vinblastin dari tanaman Vinca rosea  Digoksin dari tanaman Digitalis lanata
  • 4. 2. Berdasarkan Cara atau Jalur Pemakaian a. Obat luar : salep, injeksi, lotion, tetes hidung, tetes telinga, suppositotia dan krim. Menggunakan etiket biru. b. Obat dalam : tablet, kapsul, sirup menggunakan etiket putih. 3. Berdasarkan Sumber atau Asalnya a. Tanaman : alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat, protein b. Hewan : hormon atau enzim, misalnya insulin c. Mineral : aluminium hidroksida, magnesium trisilat
  • 5. 4. Berdasarkan Bentuk sediaan a. Padat : ekstrak, serbuk, pil, tablet, suppositoria. b. Cair : sirup, larutan, suspensi, linimen, lotion c. Semi Padat : salep, krim, gel dan pasta d. Gas : aerosol, oksigen dan inhaler 5. Berdasarkan Keamanan Selama Kehamilan
  • 6. 6 Kategori keamanan obat ibu hamil (FDA) A Data klinik dipercaya obat tidak ada resiko B Penelitian pada hewan ada resiko, pada manusia tidak C Ada resiko, tapi bukan malformasi D Resiko pada malformasi janin X Kontraindikasi pada kehamilan
  • 7. b. Kategori B : obat yang dibatasi penggunaannnya pada wanita hamil. B1 : dari penelitian tidak terbukti menimbulkan kerusakan pada janin; simetidin B2 : data dari penelitian hewan tidak memadai; amfoterisin, dopamin B3 : pada hewan terjadi kerusakan janin tetapi belum tentu bermakna pada manusia; griseofulvin, mebendazol
  • 8. c. Kategori C : obat memberikan pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomi jadi semata-mata efek farmakologi; narkotika, aspirin, diuretik d. Kategori D : obat terbukti meningkatkan malformasi pada janin manusia; androgen, fenitoin, fenobarbital, kinin e.Kategori X : obat yang mempunyai resiko tinggi memberikan pengaruh buruk pada janin yang menetap (irreversibel) jika diminum pada masa kehamilan; dietilstilbestrol.
  • 9. Bentuk Sediaan Obat 1. Sediaan Padat a. Serbuk  Pulvis : Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan ditujukan untuk obat dalam atau obat luar.  Pulveres : Serbuk yang dibagi-bagi dalam bobot yang diperkirakan sama, dibungkus dengan pengemas yang cocok untuk sekali minum.
  • 10. b. Tablet : Sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berat : 50 mg – 2 g c. Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut gelatin, pati d. Suppositoria : Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk rektal, vagina, urethal
  • 11. e. Kaplet : Tablet berbentuk kapsul yang pembuatannya melalui kempa cetak f. Lozenges : Sediaan tablet manis dan baunya enak, penggunaannya dihisap dalam mulut
  • 12. dilole s, emul si 2. Sediaan Setengah Padat a. Salep :Sediaan setengah padat obat luar b. Krim : Sediaan setengah padat air ≥60%, pemakaian luar c. Pasta : Sediaan massa lembek, pemakaian luar (terbuat dari serbuk & ≥ 50% vaselin atau paraffin, gliserol
  • 13. 3. Sediaan Cair a. Larutan : Sediaan cair yang mengandung kecuali dinyatakan bahan kimia terlarut lain, pelarutnya air suling b. Sirup : Larutan yang mengandung gula sukrosa, kadar gula tidak kurang dari 64% atau tdk lebih dari 66%.
  • 14. d. Eliksir : Larutan rasa, bau sedap, selain obat obat mengandung zat pemanis, zat pewarna, pewangi, pengawet. Pelarut etanol. e. Guttae : Larutan, emulsi atau suspensi luar & obat dalam. f. Injeksi : Sediaan steril, bebas pirogen Larutan, emulsi, suspensi, serbuk yang dilarutkan.
  • 15. 4. Sediaan Gas a. Aerosol : Sediaan mengandung 1 atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan b. Gas : berupa oksigen,obat anestesi atauzat yang digunakan untuk sterilisasi.
  • 16. APA YANG AKAN KITA PELAJARI • Pembagian obat • Penggolongan Obat • Jenis obat • Jenis terapi obat
  • 17. PENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN : Jenisnya Mekanisme Kerja obat Tempat atau lokasi Pemakaian Cara pemakaian Efek yang Ditimbulkan Daya Kerja / Terapi Asal Obat & Cara Pembuatan
  • 18. OBAT BERDASAR JENIS DALAM PELAYANAN Sinteti k Obat Generik obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungny Obat Bermerek Dagang obat mengguna kan nama milik produsen obat yang bersangkut an Alam i Jamu empiric based Fitofarmaka scientific based Obat Herbal Terstandar clinical based
  • 20. OBAT BERDASAR JENIS DALAM PELAYANAN DI INONESIA BERDASAR UU 6 jenis Obat di Indonesia berdasar UU Obat Bebas Obat Bebas Terbatas Obat Keras Obat Wajib Apotek Obat Narkotik a Obat Psikotropi ka
  • 21. OBAT BEBAS Yaitu obat yg boleh digunakan tanpa resep dokter, dan termasuk obat yang paling aman dikonsumsi secara bebas  self- medication/swamedikasi . Termasuk daftar W (Warschuwing) atau OTC (Over The Counter) Dapat diperoleh di warung, toko obat berijin, dan apotek. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yg ringan. Contoh : vitamin/multivitamin, obat batuk
  • 22. OBAT BEBAS TERBATAS Obat-obatan yg dalam jumlah tertentu dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat bebas terbatas terkandung zat/bahan yg relatif toksik, maka pada kemasannya perlu dicantumkan tanda peringatan (P1-P6). Obat ini bisa dibeli bebas di toko obat berijin, apotek, sebagian di swalayan atau warung. Contoh : obat anti mabuk (antimo), obat flu (procold), obat kutu air (daktarin), paramex, utltraflu. Termasuk daftar W (Warschuwing) atau OTC
  • 23. P1-P6 PADA OBAT BEBAS TERBATAS SK MENKES No. 6355/Dir.Jend./SK/1969
  • 25. OBAT KERAS Yaitu Obat berkhasiat keras, untuk memperolehnya harus dengan resep dokter. Bila digunakan sembarangan dapat berbahaya, bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan kematian Obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan teknik, yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan/kemasan maupun tidak. •Daftar G (Govaarlijk) •Obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter •contoh : infus asering, amoxicillin, captopril
  • 26. OBAT WAJIB APOTEK (OWA) Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa resep dokter. Tujuannya : 1.Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan 2.Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional 3.Meningkatkan peran Apoteker di Apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan SK Menkes No. 347/MenKes/SK/VII/1990
  • 27. KEWAJIBAN APOTEKER DALAM PELAYANAN OWA 1.Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam Obat Wajib Apotik yang bersangkutan. 2.Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan. 3.Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.
  • 28. DASAR PEMBERIAN OWA 1.Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun. 2.Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit 3.Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. 4.Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. 5.Obat dimaksud memiliki rasio khasiat
  • 29. YANG TERMASUK OBAT KERAS : 1. Semua antibiotika 2. Semua obat hormon 3. Semua obat suntik 4. Semua obat sulfa 5. Antihistamin 6. Papaverin,noscapine, narceine serta garam-garamnya 7. Adrenalin serta garam-garamnya 8. Digitalis serta glikosida-glikosidanya 9. Zat-zat radioaktif 10.Hydantoin serta derivate-derivatenya
  • 30. NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA Narkotika menurut UU Nomor 35 tahun 2009  zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan Psikotropika menurut UU Nomor 5 tahun 1997  zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
  • 31. GOLONGAN NARKOTIKA Tanaman Papaver Somniferum L, Tanaman Ganja Golongan I • Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan Fentanil, Petidin Golongan II • berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir & dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan Kodein, Campuran Opium+bahan bukan narkotika Golongan III • berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan
  • 32. Narkotika yg beredar resmi hanya digunakan untuk kepentingan pengobatan atau ilmu pengetahuan. Di luar itu, narkotika merupakan “peredaran gelap” untuk disalahgunakan orang- orang yg tidak bertanggung jawab. Pengaruh tersebut dapat berupa pembiusan, hilang rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yg menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
  • 33. OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA DMA, MDMA, Meskalin, dll Golongan I • Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Amfetamin, Metakualon, dll Golongan II • Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Flunitrazepam, Pentobarbital, dll Golongan III • Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
  • 34. Diazepam, Fenobarbital, dll Golongan IV •Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan 3 Tipe Psikotropika Berdasar Efek Halusinogen (Memberikan efek halusinogen) LSD, DMT, DET, THC, STP Perangsang susunan saraf pusat Amfetamin, Metilfenidat, Pipradol Penekanan Susunan Saraf Pusat Barbiturat, Semua ferivat serta garamnya
  • 35. CONTOH OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA MDMA TABLET AMFETAMIN TABLET PENTOBARBITA L DIAZEPAM (AMP/ TAB) FENOBARBITAL (AMP/ TAB)
  • 36. OBAT BERDASARKAN MEKANISME KERJA OBAT 1. Obat yg bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba, contohnya : antibiotik 2. Obat yg bekerja untuk mencegah sakit, contoh : vaksin 3. Obat yg menghilangkan gejala penyakit, misal pereda nyeri, contohnya : analgetik 4. Obat yg bekerja menambah atau mengganti fungsi zat yg kurang, contoh : vitamin dan hormon 5. Obat sbg plasebo (tidak mengandung zat aktif).
  • 37. OBAT BERDASAR EFEK YANG DITIMBULKAN 1.Sistemik adalah obat/zat aktif yang masuk ke dalam peredaran darah 2.Lokal adalah obat/zat aktif yg hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll
  • 38. OBAT BERDASARKAN DAYA KERJA 1.Farmakodinamik adalah obat-obatan yang bekerja mempengaruhi fisiologis tubuh, contoh : hormon dan vitamin 2.Kemoterapi adalah obat-obatan yg bekerja secara kimia untuk membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi, contohnya : antibiotik, antikanker