SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PENYALAHGUNAAN DAN 
KETERGANTUNGAN ZAT 
Navia Fathona 
Ifah afifah dayyanah 
Ahman azis
Narkotika 
Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat 
bius. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat 
membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh 
kita disakiti sekalipun. 
Jenis-jenisnya adalah: 
• Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu 
• Codein atau Kodein 
• Methadone (MTD) 
• LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs 
• barbiturat 
• Demerol atau Petidin atau Pethidina 
• Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati 
dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini 
dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa 
kematian)
Psikotropika 
• Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung 
narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa 
yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. 
Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan 
tingkah laku pemakainya. 
Jenis-jenisnya adalah: 
• Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines 
• Demerol 
• Sabu-sabu(Shabu/Syabu/ICE) 
• Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, 
Rohip, Dum 
• Nipam
Gangguan Penggunaan Zat 
Gangguan penggunaan zat Aadalah 
penggunaan maladaptive dari zat 
psikoaktif. Tipe ini termasuk 
penyalahgunaan zat dan ketergantungan 
zat.
Gangguan Akibat Penggunaan Zat 
Gangguan yang dapat muncul karena 
penggunaan zat psikoaktif, seperti 
intoksikasi, gejala putus zat, gangguan 
mood, delirium, demensia, amnesia, 
gangguan psikotik, gangguan kecemasan, 
disfungsi seksual, dan gangguan tidur.
Penyalahgunaan zat 
• Situasi dimana seseorang terus 
menerus (kompusif) menggunakan 
zat psikoaktif walaupun ia tahu hal 
tersebut mengakibatkan konsekuensi 
yang merusak baik masalah sosial, 
pekerjaan, psikologis, atau fisik.
Ketergantungan zat 
• Tipe gangguan penggunaan obat yang parah 
dimana gangguan tersebut 
mengakibatkan tanda-tanda 
ketergantungan fisiologis (toleransi atau 
gejala putus zat) atau penggunaan kompulsif 
suatu zat. 
Penyalahgunaan zat trs 
mnerus Ketergantungan zat 
Orang yang mengalami ketergantungan tidak kuasa 
untuk menghentikan penggunaan obat tersebut.
DESKRIPSI GANGGUAN 
Gangguan 
penggunaan zat 
Gangguan akibat 
penggunaan zat 
Penyalahgunaan 
zat 
Ketergantungan 
zat 
Delirium, intoksikasi, gejala 
putus zat, gangguan mood, 
anxietas, dll
Tanda ketergantungan 
fisiologis 
– Toleransi adalah salah satu gejala seseorang 
mengalami ketergantungan zat yang ditandai 
dengan penggunaan dosis yang semakin 
tinggi untuk mendapatkan efek yang sama 
pada tubuh. 
– Sindrom putus zat/sindrom abstinensi 
adalah sekumpulan karakteristik gejala putus 
zat yang terjadi ketika seseorang secara 
mendadak mengurangi atau menghentikan 
penggunaan zat setelah terjadi 
ketergantungan fisiologis.
• Misalnya gejala putus zat pada 
pengguna alkohol : mulut kering, mual 
atau muntah, lemah, tachycardia, 
kecemasan dan depresi, sakit kepala, 
insomnia, tekanan darah meningkat, dan 
serangkaian halusinasi.
Obat yang disalahgunakan 
• Depresan : mengekang aktifitas sistem saraf 
pusat 
Alkohol, Barbiturat, Opioid (Alami : Morfin, 
Heroin) 
• Stimulan : meningkatkan aktifitas sistem 
saraf pusat 
Amfetamin, Ekstasi, Kokain, Nikotin 
• Halusinogen : penyebab halusianasi 
LSD (Lysergic acid diethlyamide), PCP 
(Phencyclidine), Mariyuana
Depresan 
Efek 
• Mengurangi rasa tegang 
dan cemas 
• Gerakan menjadi lambat 
• Merusak proses kognitif 
• Menahan fungsi vital 
• Kematian (menekan 
pernafasan)
Stimulan 
Efek 
• Euphoria 
• Self-confidence 
• Meningkatkan 
neurotransmitter 
norepineprin dan 
dopamine pada otak.
Halusinogen 
Efek 
•Euphoria 
•Panic 
•Relaksasi
PEDOMAN DIAGNOSTIK 
• PPDGJ halaman 34-43 
• F10-F19
PENDEKATAN TEORITIS 
• Perspektif biologis 
• Perspektif belajar 
• Perspektif kognitif 
• Perspektif psikodinamika 
• Perspektif sosiokultural
Pendekatan biologis 
• Neurotransmitter 
trs mnrus zat2 dopamin, serotonin, 
dll senang 
zat trsbt mengurangi reseptor penerima 
dopamin sehingga dopamin akan semakin 
banyak dan menyebabkan kesenangan 
• Faktor gen (keturunan) 
predisposisi gangguan terkait.
Pendekatan belajar 
• adanya kenikmatan atau reinforcement 
positif dari emosi negatif. 
• Perilaku cenderug diulangi jika mendapat 
kenikmatan. 
• Operant conditioning : 
reinforcement + : dukungan teman, rasa 
nyaman 
reinforcement - : mengurangi tegangan 
dan kecemasan
Pendekatan kognitif 
• keyakinan + pd alkohol alkohol itu 
menyebabkan kenikmatan mengulang 
• Seandainya pikiran - pd alkohol  alkohol itu 
berbahaya utk kognitif  tdk akn mengulang
Pendekatan psikodinamika 
• Terjadinya fiksasi oral karena tidak 
terpuaskannya oral pada fase 
perkembangan psikoseksual sehingga 
kebiasaan tersebut dibawa hingga 
dewasa. 
• Berhubungan dengan trait kepribadian 
bergantung oral. 
• Orang yang banyak minum, merokok, 
dikarenakan ingin mencari kepuasan 
oral.
Pendekatan sosiokultural 
• Budaya sekitar merokok  terpengaruh 
utk merokok 
• Teman2 sebaya merokok (kelompok)  
ikut merokok
PENANGANAN 
• Pendekatan biologis 
• Pendekatan peka budaya 
• Pendekatan nonprofesional 
• Pendekatan residensial 
• Pendekatan psikodinamika 
• Pendekatan behavioural 
• Self-control 
• Pelatihan keterampilan sosial
Pendekatan biologis 
• Detoksifikasi (penghentian dgn monitoring) 
• Disulfram, neltrokson 
Obat yang menyebabkan terjadi muntah hebat ketika meminum 
alcohol. 
Obat yang berguna untuk mengurangi endorphin yang dirangsang 
alcohol sekaligus mengurangi ketagihan. 
• Antidepresan 
mengurangi ketagihan, menstimulus saraf parasimpatik (nyaman) 
• Menggunakan zat pengganti misalnya untuk nikotin bisa digunakan 
nicotine gum atau nicotine patch.
Pendekatan peka budaya 
• Org amerika asli  spiritual tinggi. Terapis 
dan pendeta gereja bekerjasama agar 
lebih efektif
Pendekatan nonprofesional 
• Alcohol anonymous 
• Nicotine anonymous
Pendekatan residensial 
• Penanganan yang melibatkan perawatan 
dirumah sakit atau tempat terapi
Pendekatan psikodinamika 
• Pemecahan masalah-masalah yang 
berkaitan konflik masa kecil dengan 
menggunakan asosiasi bebas, analisis 
mimpi, dsb
Pendekatan kognitif-behavioural 
• Modifikasi pola perilaku (CBM) 
– Komitmen ingin berubah 
– Rekonstruksi kognitif 
– Self-instructure 
– Feedback (pujian, isyarat, dll) 
– Self-monitoring (token, checklist) 
– Latihan 
– Modeling
• Terapi Aversi 
Dalam terapi ini seorang peminum alcohol 
akan di kejutkan dan di buat mual ketika 
melihat, meraih, atau mulai meminum 
alcohol, dalam satu prosedur sensitisasi 
(Cautela, 1966). Si peminum disuruh 
membayangkan dirinya mual yang hebat 
dan luar biasa karena minum alcohol.
Self control 
• ABC Theory 
kendalikan A (Anteceden) : kejadian yg mendahului 
- menyingkirkan hal-hal yang berkaitan dengan minum 
dan rokok dari rumah 
- Membatasai lingkungan yang menjadi stimulus utk 
merokok 
- Tidak bersosialisasi dengan org yg menyalahgunakan 
zat 
- Berkunjung ke lingkungan bebas zat, museum, tempat 
olah raga, atau tempat makan yg menyediakan alkohol 
- Belajar self-relaksasi, meditasi, dan tidak menggunakan 
zat saat tegang.
Kendalikan B (Behaviours) 
- Menggunakan pencegahan respon, tidak 
membawa alkohol atau tidak membawa 
rokok ke kantor 
- Melawan respon saat tergoda, gunakan 
permen mint, permen karet, gula, dsb. 
Beraktifitas!! 
- Mempersulit penggunaan,
Kendalikan C (konsekuensi) 
- Memberikan penghargaan jika berhasil 
tidak melakukan dan memberikan 
hukuman jika melakukan 
- Mengulang kalimat2 positif untuk 
mengingatkan diri sendiri bahwa yang 
dilakukan salah.
SEKIAN 
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkobaRinaldi Asertua
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Nida Sabila Rafa
 
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkunganKelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkunganYani Twins
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuLingga - Universitas Riau
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalDiana Amelia Bagti
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialRatri nia
 
Pengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianPengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianmasnasikin
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiAnna Dekinai
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
membentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behaviormembentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behaviorshinta barasa
 

What's hot (20)

Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Teori Komunikasi Kelompok Groupthink
Teori Komunikasi Kelompok GroupthinkTeori Komunikasi Kelompok Groupthink
Teori Komunikasi Kelompok Groupthink
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkunganKelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Intervensi perilaku
Intervensi perilakuIntervensi perilaku
Intervensi perilaku
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
 
Pengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianPengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadian
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Sex dan gender
Sex dan genderSex dan gender
Sex dan gender
 
Perspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologiPerspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologi
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Organisasi dan Kelompok Kerja - PIO
Organisasi dan Kelompok Kerja - PIOOrganisasi dan Kelompok Kerja - PIO
Organisasi dan Kelompok Kerja - PIO
 
membentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behaviormembentuk perilaku - shaping behavior
membentuk perilaku - shaping behavior
 

Viewers also liked

Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormalFida Fidol
 
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP LarasatiAN
 
Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)santi damayanti
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatdadadony
 
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)MAFIA '11
 

Viewers also liked (10)

Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
 
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan ZatPlkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
 
Problematika pelajar
Problematika pelajarProblematika pelajar
Problematika pelajar
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
 
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
 
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
 

Similar to PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT

DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)Muhammad Nasrullah
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkobakilzz48
 
Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Rifza1
 
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptxDETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptxTatyanaSianipar
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkobaDedi Kurniawan
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkobaOkvianto Budiman
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkobaDion Keffez
 
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptxdinapertiwi5
 
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptPEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptSriHariatiDongge
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkobalondoireng24
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Edo Sebastian Jaya
 
hidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptx
hidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptxhidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptx
hidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptxprabowosaputra1
 

Similar to PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT (20)

DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
 
NAPZA.pptx
NAPZA.pptxNAPZA.pptx
NAPZA.pptx
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
 
Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2
 
Persentasi narkoba
Persentasi narkobaPersentasi narkoba
Persentasi narkoba
 
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptxDETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
Rika
RikaRika
Rika
 
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
 
Gangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napzaGangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napza
 
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptPEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
 
Presentasi_narkoba.ppt
Presentasi_narkoba.pptPresentasi_narkoba.ppt
Presentasi_narkoba.ppt
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkoba
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
hidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptx
hidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptxhidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptx
hidup sehat tanpa narkoba presentasi.pptx
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT

  • 1. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT Navia Fathona Ifah afifah dayyanah Ahman azis
  • 2. Narkotika Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah: • Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu • Codein atau Kodein • Methadone (MTD) • LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs • barbiturat • Demerol atau Petidin atau Pethidina • Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)
  • 3. Psikotropika • Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah: • Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines • Demerol • Sabu-sabu(Shabu/Syabu/ICE) • Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum • Nipam
  • 4. Gangguan Penggunaan Zat Gangguan penggunaan zat Aadalah penggunaan maladaptive dari zat psikoaktif. Tipe ini termasuk penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat.
  • 5. Gangguan Akibat Penggunaan Zat Gangguan yang dapat muncul karena penggunaan zat psikoaktif, seperti intoksikasi, gejala putus zat, gangguan mood, delirium, demensia, amnesia, gangguan psikotik, gangguan kecemasan, disfungsi seksual, dan gangguan tidur.
  • 6. Penyalahgunaan zat • Situasi dimana seseorang terus menerus (kompusif) menggunakan zat psikoaktif walaupun ia tahu hal tersebut mengakibatkan konsekuensi yang merusak baik masalah sosial, pekerjaan, psikologis, atau fisik.
  • 7. Ketergantungan zat • Tipe gangguan penggunaan obat yang parah dimana gangguan tersebut mengakibatkan tanda-tanda ketergantungan fisiologis (toleransi atau gejala putus zat) atau penggunaan kompulsif suatu zat. Penyalahgunaan zat trs mnerus Ketergantungan zat Orang yang mengalami ketergantungan tidak kuasa untuk menghentikan penggunaan obat tersebut.
  • 8. DESKRIPSI GANGGUAN Gangguan penggunaan zat Gangguan akibat penggunaan zat Penyalahgunaan zat Ketergantungan zat Delirium, intoksikasi, gejala putus zat, gangguan mood, anxietas, dll
  • 9. Tanda ketergantungan fisiologis – Toleransi adalah salah satu gejala seseorang mengalami ketergantungan zat yang ditandai dengan penggunaan dosis yang semakin tinggi untuk mendapatkan efek yang sama pada tubuh. – Sindrom putus zat/sindrom abstinensi adalah sekumpulan karakteristik gejala putus zat yang terjadi ketika seseorang secara mendadak mengurangi atau menghentikan penggunaan zat setelah terjadi ketergantungan fisiologis.
  • 10. • Misalnya gejala putus zat pada pengguna alkohol : mulut kering, mual atau muntah, lemah, tachycardia, kecemasan dan depresi, sakit kepala, insomnia, tekanan darah meningkat, dan serangkaian halusinasi.
  • 11. Obat yang disalahgunakan • Depresan : mengekang aktifitas sistem saraf pusat Alkohol, Barbiturat, Opioid (Alami : Morfin, Heroin) • Stimulan : meningkatkan aktifitas sistem saraf pusat Amfetamin, Ekstasi, Kokain, Nikotin • Halusinogen : penyebab halusianasi LSD (Lysergic acid diethlyamide), PCP (Phencyclidine), Mariyuana
  • 12. Depresan Efek • Mengurangi rasa tegang dan cemas • Gerakan menjadi lambat • Merusak proses kognitif • Menahan fungsi vital • Kematian (menekan pernafasan)
  • 13. Stimulan Efek • Euphoria • Self-confidence • Meningkatkan neurotransmitter norepineprin dan dopamine pada otak.
  • 14. Halusinogen Efek •Euphoria •Panic •Relaksasi
  • 15. PEDOMAN DIAGNOSTIK • PPDGJ halaman 34-43 • F10-F19
  • 16. PENDEKATAN TEORITIS • Perspektif biologis • Perspektif belajar • Perspektif kognitif • Perspektif psikodinamika • Perspektif sosiokultural
  • 17. Pendekatan biologis • Neurotransmitter trs mnrus zat2 dopamin, serotonin, dll senang zat trsbt mengurangi reseptor penerima dopamin sehingga dopamin akan semakin banyak dan menyebabkan kesenangan • Faktor gen (keturunan) predisposisi gangguan terkait.
  • 18. Pendekatan belajar • adanya kenikmatan atau reinforcement positif dari emosi negatif. • Perilaku cenderug diulangi jika mendapat kenikmatan. • Operant conditioning : reinforcement + : dukungan teman, rasa nyaman reinforcement - : mengurangi tegangan dan kecemasan
  • 19. Pendekatan kognitif • keyakinan + pd alkohol alkohol itu menyebabkan kenikmatan mengulang • Seandainya pikiran - pd alkohol  alkohol itu berbahaya utk kognitif  tdk akn mengulang
  • 20. Pendekatan psikodinamika • Terjadinya fiksasi oral karena tidak terpuaskannya oral pada fase perkembangan psikoseksual sehingga kebiasaan tersebut dibawa hingga dewasa. • Berhubungan dengan trait kepribadian bergantung oral. • Orang yang banyak minum, merokok, dikarenakan ingin mencari kepuasan oral.
  • 21. Pendekatan sosiokultural • Budaya sekitar merokok  terpengaruh utk merokok • Teman2 sebaya merokok (kelompok)  ikut merokok
  • 22. PENANGANAN • Pendekatan biologis • Pendekatan peka budaya • Pendekatan nonprofesional • Pendekatan residensial • Pendekatan psikodinamika • Pendekatan behavioural • Self-control • Pelatihan keterampilan sosial
  • 23. Pendekatan biologis • Detoksifikasi (penghentian dgn monitoring) • Disulfram, neltrokson Obat yang menyebabkan terjadi muntah hebat ketika meminum alcohol. Obat yang berguna untuk mengurangi endorphin yang dirangsang alcohol sekaligus mengurangi ketagihan. • Antidepresan mengurangi ketagihan, menstimulus saraf parasimpatik (nyaman) • Menggunakan zat pengganti misalnya untuk nikotin bisa digunakan nicotine gum atau nicotine patch.
  • 24. Pendekatan peka budaya • Org amerika asli  spiritual tinggi. Terapis dan pendeta gereja bekerjasama agar lebih efektif
  • 25. Pendekatan nonprofesional • Alcohol anonymous • Nicotine anonymous
  • 26. Pendekatan residensial • Penanganan yang melibatkan perawatan dirumah sakit atau tempat terapi
  • 27. Pendekatan psikodinamika • Pemecahan masalah-masalah yang berkaitan konflik masa kecil dengan menggunakan asosiasi bebas, analisis mimpi, dsb
  • 28. Pendekatan kognitif-behavioural • Modifikasi pola perilaku (CBM) – Komitmen ingin berubah – Rekonstruksi kognitif – Self-instructure – Feedback (pujian, isyarat, dll) – Self-monitoring (token, checklist) – Latihan – Modeling
  • 29. • Terapi Aversi Dalam terapi ini seorang peminum alcohol akan di kejutkan dan di buat mual ketika melihat, meraih, atau mulai meminum alcohol, dalam satu prosedur sensitisasi (Cautela, 1966). Si peminum disuruh membayangkan dirinya mual yang hebat dan luar biasa karena minum alcohol.
  • 30. Self control • ABC Theory kendalikan A (Anteceden) : kejadian yg mendahului - menyingkirkan hal-hal yang berkaitan dengan minum dan rokok dari rumah - Membatasai lingkungan yang menjadi stimulus utk merokok - Tidak bersosialisasi dengan org yg menyalahgunakan zat - Berkunjung ke lingkungan bebas zat, museum, tempat olah raga, atau tempat makan yg menyediakan alkohol - Belajar self-relaksasi, meditasi, dan tidak menggunakan zat saat tegang.
  • 31. Kendalikan B (Behaviours) - Menggunakan pencegahan respon, tidak membawa alkohol atau tidak membawa rokok ke kantor - Melawan respon saat tergoda, gunakan permen mint, permen karet, gula, dsb. Beraktifitas!! - Mempersulit penggunaan,
  • 32. Kendalikan C (konsekuensi) - Memberikan penghargaan jika berhasil tidak melakukan dan memberikan hukuman jika melakukan - Mengulang kalimat2 positif untuk mengingatkan diri sendiri bahwa yang dilakukan salah.