2. Anggota Kelompok
1. Alfian Hadi Firmansyah (02)
2. Nurlatifa Amelia Rahma (19)
3. Savira Sanya Kirana A (22)
4. Sevy Oktaviyanti (24)
3. Narkotika
Narkotika adalah singkatan dari
Narkoba, Psikotropika, dan obat
terlarang
Narkotika adalah obat untuk menenangkan
syaraf, menghilangkan rasa sakit, dan
meningkatkan rangsangan yang biasa digunakan
oleh para dokter untuk mengurangi rasa sakit
pasien. Namun, obat-obatan tersebut menjadi
“obat terlarang” karena disalahgunakan.
5. GANJA (MARIYUANA) HEROIN
•Ganja memiliki bahasa latin Cannabis. Daun
berwarna hijau. Daun berjari lima, tujuh, atau
sembilan pada setiap batang daunnya.
•Para pengguna ganja biasanya melakukan
penyalahgunaan dengan cara dihisap.
•Dampak penyalahgunaannya diantaranya
hilangnya konsentrasi, meningkatnya denyut
jantung, gelisah, panik, depresi, sering
berhalusinasi.
•Heroin biasanya berbentuk pil atau
bubuk bahkan juga ada yang berbentuk
cairan yang memungkinkan untuk
dimasukkan ke pengguna melalui jarum
suntik.
•Ciri-ciri orang yang kecanduan heroin
diantaranya adanya tanda-tanda biru di
kulit dan bibir, nafas pendek, mata
merah, sering muntah, suka menyindiri,
hidung dan mata sering berair.
KOKAIN
•Kokain diperoleh dari tanaman
Erythroxylium coca
•Akibat kokain terhadap pemakai
adalah,terhambatnya saluran darah,pupil
mata membesar,denyut jantung
meningkat,darah tinggi,gelisah ,nyeri.
•Cara penggunaan dengan dihisap melalui
hidung
6. OPIUM
•Opium berasal dari tumbuhan Papaver
sommiferum.
• Para pengguna opium biasanya
menggunakannya dengan cara dihisap
seperti rokok
LSD
•LSD (Lysergic acid diethyl-amide)
menyebabkan halusinasi.
•Ciri-ciri pengguna penyalahgunaan LSD
diantaranya mempercepat denyut jantung
dan nadi, tekanan darah dan suhu tubuh
naik, wajah pucat, mual kejang muntah,
kehilangan nafsu makan.
EKSTASI
•Ekstasi diproduksi dalam bentuk pil,
tablet berwarna dengan desain yang
berbeda-beda, kapsul, dan bubuk.
•Dampak penyalahgunaan ekstasi
diantaranya diare, rasa haus berlebihan,
hiperaktif, sakit kepala, menggigil, detak
jantung tidak teratur, hilangnya nafsu
makan.
7. SABU-SABU AMFETAMIN
•Sabu-sabu berbentuk kristal kecil yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Digunakan dengan
dihirup asapnya, biasanya menggunakan alat
yang dikenal dengan “bong.”
•Dampak penyalahgunaan diantaranya
penurunan berat badan berlebihan, impotensi,
sariawan akut, halusinasi, kerusakan ginjal,
jantung, hati, strok.
•Amfetamin adalah obat golongan
stimulansia yang biasanya digunakan
hanya untuk mengobati gangguan
hiperaktif dan juga digunakan untuk
gejala luka luka pada otak.
Ciri-ciri pemakai amfetamin diantaranya
kewaspadaan meningkat, bergairah, rasa
senang, pupil mata melebar, insomnia,
hilang nafsu makan.
INHALEN
•Kebanyakan inhalan dalam bentuk
pelarut dan gas yang akan menyebabkan
penggunanya berkhayal
•Ciri-ciri pemakai inhalen diantaranya
mata merah, mata berkaca-kaca atau
berair, bau mulut yang tidak biasa, sering
merasa mual.
8. Penyebab remaja menggunakan
narkotika menurut Dr. Graham Baliane :
a) Membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan
yang berbahaya.
b) Menunjukkan tindakan menentang otoritas terhadap
orangtua dan guru, bahkan norma-norma sosial yang
berlaku.
c) Memermudah penyaluran dan perbuatan seksual.
d) Mencari dan menemukan arti hidup
e) Menghilangkan kegelisahan, frustasi, kepenatan hidup,
kesepian
f) Mengikuti kemauan teman demi solidaritas
g) Hanya iseng-iseng atau ingin tahu
9. Gejala pada seseorang ketergantungan
Narkotika :
a) Muncul perilaku yang tidak dapat diterima oleh
masyarakat sekitar.
b) Pada proses lanjut, meningkat sampai mencuri.
c) Pada dosis tinggi, kepercayaan diri pemakai melebihi
batas.
d) Pada saat efek mulai menurun, penderita sangat
gelisah, muncul perasaan seperti diancam, dikejar-kejar,
ingin bunuh diri/membunuh orang lain yang
disebut sakau.
10. Penyalahgunaan secara subjektif
Secara subjektif, penyalahgunaan narkotika
oleh kaum remaja merupakan salah satu upaya
individual agar dapat mengungkap dan
menangkap kepuasan yang belum pernah
dirasakan dalam kehidupan keluarga yang
hakikatnya menjadi kebutuhan primer dan
fundamental bagi setiap individu, terutama
remaja.
11. Penyalagunaan secara objektif
Penyalahgunaan narkotika merupakan
visualisasi dari proses isolasi yang pasti
membebani fisik dan mental. Secara
universal, penyalahgunaan narkotika dan
zat-zat lain sejenisnya merupakan
perbuatan destruktif dengan efek-efek
negatifnya.
12. Penyalahgunaan secara sosiologis
Penyalahgunaan narkotika oleh kaum
remaja merupakan perbuatan yang disadari
berdasarkan pengetahuan atau pengalaman.
Penyalahgunaan narkoba dapat
menimbulkan gangguan di masyarakat
seperti tindak kekerasan, gangguan lalu
lintas, kriminalitas, dsb.
13. Metode pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan
narkoba
1Promotif
2Preventi
f
3Kuratif
4Rehabilitati
f
5Represif
14. PROMOTIF (Program Pembinaan)
Pada program ini sasaran pembinaan adalah orang
yang belum mengenal narkoba sama sekali atau
bahkan belum memakai.
Prinsip program ini adalah dengan meningkatkan
peranan dan kegiatan masyarakat supaya mereka sama
sekali tidak berpikir untuk memperoleh kebahagian
dengan narkoba.
Bentuk program yang ditawarkan antara lain
pelatihan, dialog interaktif pada kelompok belajar, dll,
serta lembaga-lembaga yang diawasi pemerintah.
15. PREVENTIF (Program
Pencegahan)
Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang
belum mengenal nerkoba sama sekali agar mengetahui
seluk beluk narkoba sehingga menjadi tidak tertatik
untuk menyalahgunakannya.
16. Bentuk dan agenda kegiatan dalam
program preventif :
1. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
2. Penyuluhan seluk beluk narkoba
3. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
4. Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan
upaya distribusi narkoba di masyarakat
17. KURATIF (Program
Pengobatan)
Tujuan program ini adalah membantu mengobati
ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai
akibat dari pemakaian narkoba sekaligus menghentikan
pemakaian narkoba. Kunci keberhasilan pengobatan ini
adalah kerjasama yang baik antara dokter, pasien, dan
keluarga pasien.
18. Bentuk yang dilakukan dalam program
pengobatan ini adalah :
1. Penghentian secara langsung
2. Pengobatan gangguan kesehatan akibat dari
penghentian dan pemakaian narkoba(detoksifikasi).
3. Pengorbanan terhadap kerusakan organ tubuh akibat
pemakaian narkoba.
4. Pengobatan terhadap penyakit lain yang dapat masuk
bersama narkoba.
19. Faktor keberhasilan penghentian
penyalahgunaan pengobatan ini:
1. Jenis narkoba yang dipakai
2. Kurun waktu yang dipakai sewaktu menggunakan
3. Dosis yang dipakai
4. Kesadaran penderita
5. Sikap keluarga penderita
6. Hubungan penderita dengan sindikat pengedar
20. REHABILITATIF (Upaya
Pemulihan)
Program ini membantu memulihkan kesehatan jiwa dan
raga yang ditunjukkan kepada penderita narkoba yang
telah lama menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia
tidak memakai dan bisa bebas dari penyakit yang ikut
menggeroti tubuhnya karena bekas pemakaian narkoba.
Pengobatan narkoba tanpa program ini dikatakan tidak
berhasil.
21. REPRESIF
Program ini ditujukan untuk menindak
secara hukum para produsen, bandar,
pengedar, dan pemakai narkoba. Progam ini
dilakukan oleh instansi pemerintah.
Masyarakat juga harus berpartisipasi,
paling tidak melaporkan segala hal yang
berhubungan dengan kegiatan
penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.