SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Kelompok 6
Ani Zahroah (P27228015006)
Apriliya Adha Putri (P27228015009)
Aulia Rahma (P27228015011)
Nada Nafisah (P27228015040)
Retno Permatasari (P27228015047)
Anggota :
Penulisan Karangan
DIII OT
 Mengarang berarti menyusun atau
merangkai.
 Karangan adalah hasil penjabaran suatu
gagasan secara resmi dan teratur tentang
suatu topik atau pokok bahasan. Setiap
karangan yang ideal pada prinsipnya
merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih
luas dari paragraf.
Pengertian :
1. Karangan Ilmiah
2. Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah populer
3. Karangan Non Ilmiah
Penggolongan : Berdasarkan Bobot Isinya
 Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari
oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu.
 Ciri-ciri :
• Pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objecti).
• Tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis.
• Dalam pembahasannya tulisan ilmiah baku,
formal, dan lugas.
1. Karangan Ilmiah :
 Yang tergolong dalam karangan ilmiah antara lain :
Lanjutan :
• Skripsi.
• Laporan.
• Makalah.
• Disertasi.
• Tesis.
 Tujuan : memberi penjelasan, memberi
komentar atau penilaian, memberi saran,
menyampaikan sanggahan, serta membuktikan
hipotesa.
 Karangan yang menyajikan fakta dan fiksi
dalam satu tulisan, penulisannya pun tidak
semi-formal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah.
 Ciri-ciri :
2. Karangan Semi-ilmiah
atau Ilmiah Populer
1. Emotif.
2. Persuasif.
3. Deskriptif.
4.Kritik tanpa dukungan
bukti.
Lanjutan :
 Yang tergolong dalam karangan semi-formal
atau populer antara lain :
1.Artikel.
2.Editorial.
3.Opini.
4.Feature.
5.Tips.
6.Reportase.
 Salah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan
fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
 Ciri-ciri :
Karangan Non-
Ilmiah (Fiksi)
1. Bersifat persuasif.
2. Ditulis berdasarkan
fakta pribadi.
3. Fakta yang disimpulkan
subyektif.
4. Bersifat imajinatif.
5. Gaya bahasa konotatif
dan populer.
6. Situasi didramatisir.
7. Tidak memuat hipotesis.
8. Penyajian diikuti dengan
sejarah.
 Yang tergolong dalam karangan non-ilmiah
antara lain :
Lanjutan :
1. Anekdot.
2. Dongeng.
3. Hikayat.
4. Cerpen.
5. Cerbung.
6. Novel.
7. Roman.
8. Puisi.
9. Naskah
drama.
Karakteristik Karangan Ilmiah Karangan Semi-ilmiah Karangan Non-ilmiah
Sumber Pengamatan,
faktual
Pengamatan, faktual Non-faktual (rekaan)
Sifat Objektif Objektif dan subjektif Subjektif
Bobot Ilmiah Semi-ilmiah Non-ilmiah
Alur Sistematis, metodis Sistematis, kronologis
kilas balik (flashback)
Bebas
Bahasa Denotatif, ragam
baku, istilah khusus
Setengah resmi
(denotatif dan
konotatif)
Denotatif/konotatif,
setengah resmi/tidak
resmi/istilah
umum/daerah
Bentuk Argumentasi,
campuran
Eksposisi, persuasi,
deskripsi, campuran
Narasi, deskriptif,
campuran
Perbedaan Karangan ilmiah, Semi-ilmiah,
Non-ilmiah
Karakteristik Karangan Ilmiah Karangan Semi-ilmiah Karangan Non-ilmiah
Sumber Pengamatan,
faktual
Pengamatan, faktual Non-faktual (rekaan)
Sifat Objektif Objektif dan subjektif Subjektif
Bobot Ilmiah Semi-ilmiah Non-ilmiah
Alur Sistematis, metodis Sistematis, kronologis
kilas balik (flashback)
Bebas
Bahasa Denotatif, ragam
baku, istilah khusus
Setengah resmi
(denotatif dan
konotatif)
Denotatif/konotatif,
setengah resmi/tidak
resmi/istilah
umum/daerah
Bentuk Argumentasi,
campuran
Eksposisi, persuasi,
deskripsi, campuran
Narasi, deskriptif,
campuran
1. Deskripsi (Pelukisan).
2. Narasi (Pengisahan).
3. Eskposisi (Pemaparan).
4. Argumentasi (Pembahasan).
5. Persuasi (Ajakan).
6. Campuran (Kombinasi).
Penggolongan :
Berdasarkan Cara Penyajian
dan Tujuan Penyajian
 Karangan yang memaparkan, menggambarkan
secara rinci dengan menyertakan bukti-bukti
sehingga pembaca seolah-olah terlibat
didalamnya secara langsung.
 Ciri-ciri :
1. Berhubungan dengan panca indra.
2. Penggunaan objek didapat dengan pengamatan
bentuk, warna serta keadaan objek secara
langsung.
3. Unsur perasaan lebih tajam dari pada pikiran.
4. Membuat pembaca seperti merasakan atau
mengalami sendiri.
Deskripsi (Pelukisan)
 Agar karangan sesuai dengan tujuan
penulisnya, diperlukan pendekatan.
 Pendekatan cara penulis meneropong atau
melihat sesuatu yang akan dituliskan.
 Pendekatan dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Pendekatan Realitis.
2. Pendekatan Impresionistis.
Lanjutan :
 Penulis dituntut memotret hal/benda
seobjektif mungkin sesuai dengan
keadaan yang dilihatnya (realita).
1. Pendekatan
Realitis
Contoh :
Predikat IDT dinding anyaman(Inpres Desa Tertinggal) bagi
Desa Tunggulturus, Tulungagung, hampir lenyap sama
sekali. Rumah warga yang dulunya berdinding anyaman
bambu, kini hanya berjumlah hitungan jari. Yang ada kini
rumah tembok bercorak modern, bertiang beton berukir dan
berjendela kaca riben. Di atas genting berwarna-warni
terpancang antena televisi, bahkan parabola. Rumah-rumah
disana rata-rata berlantai keramik dan kmar mandinya pun
tak lagi beratap langit.
(Disunting dari “Potret desa pemasok TKI di tulungagung” Arif Purbadi, Media
Indonesia 12 agustus 2002)
 Pendekatan yang berusaha menggambarkan
sesuatu secara subjektif.
 Setiap penulis bebas dalam memberikan
pandangan atau interpretasi terhadap bagian-
bagian yang dilihat, dirasakan, atau
dinikmatinya.
2. Pendekatan
Impresionistis
Contoh :
Perhatikan kutipan dibawah ini sebagai contoh :
“Itulah Affandi, sebagaimana ia dikenal oleh orang-orang sekitar.
Menyaksikan Affandi melukis memanglah sangat mengasyikkan karena caranya yang
lain dari pada yang lain. Kemunculannya yang menarik perhatian, membuat orang
selalu mengerumuninya jika ia sedang melukis. Demikian juga kali ini, orang-orang
Bali di Tanjung Bungkok, tempat lokasi melukisnya, berkerumunan dengan penuh
penasaran menantikan apa yang akan dilakukan oleh Affandi yang nampak gelisah.
Mungkinkah ia dalam luapan emosional dan konsentrasi sekaligus? Di hadapannya
tergeletak bangkai ayang jago putih yang kalah dalam persabungan sehari
sebelumnya. Darah yang meleleh dari luka bekas tusukan taji yang merenggut nyawa
yang dikurbankan demi kepuasan para penyabungnda orang-orang pejudi, sekarang
sudah mengental di antara bulu-bulunya yang putih itu. Ada semacam tragik yang
meyayat dalam bangkai ayam yang tergeletak itu.”
(kutipan di sunting dari Affandi : Suatu Jalan Baru dalam Ekspresionisme. Popo
Iskandar. Jakarta: Akademi Jakarta. 1977)
Narasi (Pengisahan)
 Suatu bentuk tulisan yang berusaha
menciptakan, mengisahkan, merangkaikan
tindak-tanduk perbuatan manusia dalam
sebuh peristiwa secara kronologis atau yang
berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.
 Karangan narasi memiliki dua macam
sifat yaitu :
1. Narasi Ekspositoris / Narasi Faktual
Contoh : kisah perjalanan, otobiografi, kisah
perampokan, dan cerita tentang peristiwa
pembunuhan.
2. Narasi Sugestif / Narasi Berplot
Contoh : novel, dan cerpen.
Lanjutan…
Contoh :
“Saya tersenyum sembari mengayunkan langkah. Angin dingin yang
menerpa, bikin tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan ke-
2 telapak tangan ke dalam saku jaket, coba memerangi rasa dingin yang merasa
demikian menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku saat eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak dapat kurindui saat saya sudah kembali
ke tanah air. Namun wajah ayu dihadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras didalam dada, tetapi kuusahakan untuk
menepiskannya. Janganlah, bowo, sergah hati kecilku, janganlah biarlah hatimu
terbagi. Ingatlah ratri, dia sedang menanti kepulanganmu dengan seluruh
cintanya.”
Narasi fiktif
Eksposisi (Pemaparan)
 Wacana yang bertujuan untuk member tahu, mengupas,
menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
 Ciri karangan eksposisi :
• Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
• Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (daya faktual).
• Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
kehendak.
• Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap
fakta yang ada.
• Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi tentang proses
kerja sesuatu.
Cuplikan “Ketika Kita Kehilangan Etika”
Manusia yang jahil dan tidak etis itu mengikuti
seluruh kejadian. Dia melihat solodaritas sekawanan burung kepada
kawan mereka yang malang. Berangsur-angsur manusia itu menjadi
sadar. Dia telah belajar etika dari kawanan burung angsa. Maka
dengan haru dan lega dia menyaksikan kawanan burung itu
berangkat terbang untuk melanjutkan penjelajahan mereka.
(disunting dari tulisan Toeti Adhitama. “Ketika Kita Kehilangan Etika”.
Media Indonesia, 1 Juni 2002)
Contoh : Salah satu contoh karangan eksposisi
berbentuk opini .
Argumentasi (Pembahasan)
 Tujuan utama karangan argumentasi adalah
untuk menyakinkan pembaca agar menerima
atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan
tingkah laku tertentu.
 Syarat utama untuk menulis karangan
argumentasi adalah penulisnya harus terampil
dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Lanjutan…
Ciri karangan argumentasi :
• Mengemukakan alasan atau bantahan
sedemikian rupa dengan tujuan
mempengaruhi keyakinan pembaca agar
menyetujuinya.
• Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, dan gambar.
• Mengusahakan pemecahan suatu
masalah.
• Mendiskusikan suatu persoalan tanpa
perlu mencapai satu penyelesaian.
Contoh :
“Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk
dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.
Pembangunan di Negara kita dapat berjalan dengan
sukse. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi
nila-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar,
bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, an cinta
terhadap sesame.
Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan di berbagai bidang.”
karangan argumentasi :
Persuasi (Ajakan)
 Karangan yang bertujuan membuat pembaca
percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang
dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu
pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun
perasaan seseorang.
 Ciri-ciri karangan persuasi :
1. Karangan ini bersifat mengajak para pembacanya
2. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta,
dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca.
3. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar
pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan
atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca.
Lanjutan…
 Macam-macam persuasi ditinjau dari segi medan
pemakaiannya. Digolongkan menjadi empat macam :
1. Persuasi Politik.
2. Persuasi Pendidikan.
3. Persuasi Advertensi atau Iklan.
4. Persuasi Propaganda.
Contoh :
“Salah satu penyakit yang perlu kita
waspadai di musim kemarau adalah infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita
perlu mengkonsumsi makanan yang bergizi, minum
vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat
yang cukup, tidak merkok, dan rutin olah raga.”
karangan persuasi :
Campuran (Kombinasi)
 Selain karangan murni, misalnya
eksposisi atau persuasi, sering
ditemukan karangan campuran atau
kombinasi.
Contoh :
“Berbagai cara menurunkan berat badan saya coba tanpa hasil, hingga pada
akhirnya saya membaca iklan impression diharian kompas, Minggu 7 November
1993. Saya seperti mendapat firasat, inilah program yang tepat.
Dalam waktu kurang dari sebulan, berat badan saya telah berkurang 5 kg. waktu
hal ini saya kabarkan pada puteri saya, Maya, yang sekolah di New York, anak
saya mengatakan, “Ya, program itulah yang saya maksudkan, Mama, disini
(maksudnya Amerika) juga banyak pengikut program tersebut yang berhasil”.
Selama mengikuti program Impression, saya tidak mengalami kesulitan, tidak
merasa lapar, tidak ada suntikan, tidak ada efek sampingan, sangat mudah dan
menyenangkan.
Bagi saya, saat ini begitu ceria, muka berseri, tubuh enteng, baju-baju lama dapat
dipakai kembali, bahkan banyak teman-teman yang jadi pangling akan penampilan
saya.
Tetapi, penampilan bukan tujuan utama saya dalam usia hampir setengah abad ini.
Program Impression ternyata memulihkan kesehatan saya tekanan darah menjadi
normal, kembali rata-rata 120/80, kadar gula dan kolesterol normal, pokoknya
semua terasa segar dan ringan.”
karangan kombinasi :
Finoza, Lamanuddin. 1993. “Komposisi Bahasa
Indonesia” untuk mahasiswa non jurusan
bahasa. Jakarta. Insan mulia.
http://khaidirsyafruddin.blogspot.co.id/2013/02/
penulisan-karangan.html
http://www.slideshare.net/lindhadapecawati/ma
kalah-penulisan-karangan
https://leeyaleeyut.wordpress.com/2010/10/01/
karangan-khas-feature/
http://www.bimbingan.org/contoh-paragraf-
deskriptif-realistis.htm
Daftar Pustaka
http://www.teksdrama.com/2013/05/contoh-karangan-
narasi-dan-penjelesannya.html
https://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-
karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-
argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-
terbaru/
http://www.kompasiana.com/andezamsed/analisis-
karangan-eksposisi_550e964d813311c42cbc6560
http://zulfikar-
aneukmutuah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-bahasa-
indonesia.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/5-jenis-karangan-
dalam-bahasa-indonesia-penjelasan-lengkap.html

More Related Content

What's hot

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Analisis pemetaan ki kd pkn kls xii
Analisis pemetaan ki kd  pkn  kls xiiAnalisis pemetaan ki kd  pkn  kls xii
Analisis pemetaan ki kd pkn kls xiieli priyatna laidan
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraEdo Kusmayuda
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesiaHak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesiaAhmad Dahlan University
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiAnto Kolarov
 
7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negaraMardiah Ahmad
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...AngeliaDagang
 
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaKedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaSawah Dan Ladang Ku
 
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)tita_chubie
 
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWARENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWANopiputri
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptWan Na
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)ahmad sururi
 

What's hot (20)

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
Analisis pemetaan ki kd pkn kls xii
Analisis pemetaan ki kd  pkn  kls xiiAnalisis pemetaan ki kd  pkn  kls xii
Analisis pemetaan ki kd pkn kls xii
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
UUD 1945
UUD 1945UUD 1945
UUD 1945
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Kelas xii materi bindo
Kelas xii materi  bindoKelas xii materi  bindo
Kelas xii materi bindo
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Kearifan Lokal
Kearifan Lokal Kearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesiaHak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
 
Pertemuan 2.pdf
Pertemuan 2.pdfPertemuan 2.pdf
Pertemuan 2.pdf
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
 
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaKedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
 
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
 
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWARENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
 

Viewers also liked

Amazing ebook mindset passion and happiness life
Amazing ebook mindset passion and happiness life Amazing ebook mindset passion and happiness life
Amazing ebook mindset passion and happiness life Eko Mardianto
 
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)Resti Amin
 
Membantu keluarga
Membantu keluargaMembantu keluarga
Membantu keluargaTamu Senja
 
Makalah Dasar penulisan ilmiah
Makalah Dasar penulisan ilmiahMakalah Dasar penulisan ilmiah
Makalah Dasar penulisan ilmiahBella Angriani
 
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Rahmat Hidayat
 
Kelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadi
Kelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadiKelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadi
Kelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadiw0nd0
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiriNovi Indah
 
018 bahasa indonesia sd kls 5
018 bahasa indonesia sd kls 5018 bahasa indonesia sd kls 5
018 bahasa indonesia sd kls 5Tanti Kurniasari
 
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nurainiw0nd0
 
Karangan kumpulan b
Karangan kumpulan bKarangan kumpulan b
Karangan kumpulan bMari Govin
 
Contoh karangan bahasa inggris
Contoh karangan bahasa inggrisContoh karangan bahasa inggris
Contoh karangan bahasa inggrisSyazwani Mohd
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3Firda_123
 

Viewers also liked (14)

Buku Cerdas Mengajar
Buku Cerdas MengajarBuku Cerdas Mengajar
Buku Cerdas Mengajar
 
Amazing ebook mindset passion and happiness life
Amazing ebook mindset passion and happiness life Amazing ebook mindset passion and happiness life
Amazing ebook mindset passion and happiness life
 
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
 
Membantu keluarga
Membantu keluargaMembantu keluarga
Membantu keluarga
 
Makalah Dasar penulisan ilmiah
Makalah Dasar penulisan ilmiahMakalah Dasar penulisan ilmiah
Makalah Dasar penulisan ilmiah
 
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
 
Kelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadi
Kelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadiKelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadi
Kelas iv sd bahasa indonesia_kaswan darmadi
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
018 bahasa indonesia sd kls 5
018 bahasa indonesia sd kls 5018 bahasa indonesia sd kls 5
018 bahasa indonesia sd kls 5
 
Seni teater
Seni teaterSeni teater
Seni teater
 
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
 
Karangan kumpulan b
Karangan kumpulan bKarangan kumpulan b
Karangan kumpulan b
 
Contoh karangan bahasa inggris
Contoh karangan bahasa inggrisContoh karangan bahasa inggris
Contoh karangan bahasa inggris
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
 

Similar to Penulisan Karangan

Similar to Penulisan Karangan (20)

Makalah yang Benar
Makalah yang BenarMakalah yang Benar
Makalah yang Benar
 
Menulis essay
Menulis essayMenulis essay
Menulis essay
 
Karangan ilmiah dan non ilmiah
Karangan ilmiah dan non ilmiahKarangan ilmiah dan non ilmiah
Karangan ilmiah dan non ilmiah
 
Ppt bahasa2
Ppt bahasa2Ppt bahasa2
Ppt bahasa2
 
Jenis karangan
Jenis karanganJenis karangan
Jenis karangan
 
Karangan Ilmiah
Karangan IlmiahKarangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
 
Eksposisi
EksposisiEksposisi
Eksposisi
 
PEMATERI PENULISAN.pdf
PEMATERI PENULISAN.pdfPEMATERI PENULISAN.pdf
PEMATERI PENULISAN.pdf
 
B. indonesia part2
B. indonesia part2B. indonesia part2
B. indonesia part2
 
Karangan bhs indo( azizah)
Karangan bhs indo( azizah)Karangan bhs indo( azizah)
Karangan bhs indo( azizah)
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
tugas karangan
tugas karangan tugas karangan
tugas karangan
 
Karya ilmiah populer (1)
Karya ilmiah populer (1)Karya ilmiah populer (1)
Karya ilmiah populer (1)
 
Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)
 
Penjelasan tentang Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Penjelasan tentang Karya ilmiah Bahasa IndonesiaPenjelasan tentang Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Penjelasan tentang Karya ilmiah Bahasa Indonesia
 
Menulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahMenulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiah
 
Tata tulis karya ilmiah
Tata tulis karya ilmiahTata tulis karya ilmiah
Tata tulis karya ilmiah
 
Makalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdf
Makalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdfMakalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdf
Makalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdf
 
PPT KEL 9 B.INDO.pdf
PPT KEL 9 B.INDO.pdfPPT KEL 9 B.INDO.pdf
PPT KEL 9 B.INDO.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Penulisan Karangan

  • 1. Kelompok 6 Ani Zahroah (P27228015006) Apriliya Adha Putri (P27228015009) Aulia Rahma (P27228015011) Nada Nafisah (P27228015040) Retno Permatasari (P27228015047) Anggota : Penulisan Karangan DIII OT
  • 2.  Mengarang berarti menyusun atau merangkai.  Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari paragraf. Pengertian :
  • 3. 1. Karangan Ilmiah 2. Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah populer 3. Karangan Non Ilmiah Penggolongan : Berdasarkan Bobot Isinya
  • 4.  Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu.  Ciri-ciri : • Pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objecti). • Tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. • Dalam pembahasannya tulisan ilmiah baku, formal, dan lugas. 1. Karangan Ilmiah :
  • 5.  Yang tergolong dalam karangan ilmiah antara lain : Lanjutan : • Skripsi. • Laporan. • Makalah. • Disertasi. • Tesis.  Tujuan : memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.
  • 6.  Karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan, penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah.  Ciri-ciri : 2. Karangan Semi-ilmiah atau Ilmiah Populer 1. Emotif. 2. Persuasif. 3. Deskriptif. 4.Kritik tanpa dukungan bukti.
  • 7. Lanjutan :  Yang tergolong dalam karangan semi-formal atau populer antara lain : 1.Artikel. 2.Editorial. 3.Opini. 4.Feature. 5.Tips. 6.Reportase.
  • 8.  Salah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.  Ciri-ciri : Karangan Non- Ilmiah (Fiksi) 1. Bersifat persuasif. 2. Ditulis berdasarkan fakta pribadi. 3. Fakta yang disimpulkan subyektif. 4. Bersifat imajinatif. 5. Gaya bahasa konotatif dan populer. 6. Situasi didramatisir. 7. Tidak memuat hipotesis. 8. Penyajian diikuti dengan sejarah.
  • 9.  Yang tergolong dalam karangan non-ilmiah antara lain : Lanjutan : 1. Anekdot. 2. Dongeng. 3. Hikayat. 4. Cerpen. 5. Cerbung. 6. Novel. 7. Roman. 8. Puisi. 9. Naskah drama.
  • 10. Karakteristik Karangan Ilmiah Karangan Semi-ilmiah Karangan Non-ilmiah Sumber Pengamatan, faktual Pengamatan, faktual Non-faktual (rekaan) Sifat Objektif Objektif dan subjektif Subjektif Bobot Ilmiah Semi-ilmiah Non-ilmiah Alur Sistematis, metodis Sistematis, kronologis kilas balik (flashback) Bebas Bahasa Denotatif, ragam baku, istilah khusus Setengah resmi (denotatif dan konotatif) Denotatif/konotatif, setengah resmi/tidak resmi/istilah umum/daerah Bentuk Argumentasi, campuran Eksposisi, persuasi, deskripsi, campuran Narasi, deskriptif, campuran Perbedaan Karangan ilmiah, Semi-ilmiah, Non-ilmiah Karakteristik Karangan Ilmiah Karangan Semi-ilmiah Karangan Non-ilmiah Sumber Pengamatan, faktual Pengamatan, faktual Non-faktual (rekaan) Sifat Objektif Objektif dan subjektif Subjektif Bobot Ilmiah Semi-ilmiah Non-ilmiah Alur Sistematis, metodis Sistematis, kronologis kilas balik (flashback) Bebas Bahasa Denotatif, ragam baku, istilah khusus Setengah resmi (denotatif dan konotatif) Denotatif/konotatif, setengah resmi/tidak resmi/istilah umum/daerah Bentuk Argumentasi, campuran Eksposisi, persuasi, deskripsi, campuran Narasi, deskriptif, campuran
  • 11. 1. Deskripsi (Pelukisan). 2. Narasi (Pengisahan). 3. Eskposisi (Pemaparan). 4. Argumentasi (Pembahasan). 5. Persuasi (Ajakan). 6. Campuran (Kombinasi). Penggolongan : Berdasarkan Cara Penyajian dan Tujuan Penyajian
  • 12.  Karangan yang memaparkan, menggambarkan secara rinci dengan menyertakan bukti-bukti sehingga pembaca seolah-olah terlibat didalamnya secara langsung.  Ciri-ciri : 1. Berhubungan dengan panca indra. 2. Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna serta keadaan objek secara langsung. 3. Unsur perasaan lebih tajam dari pada pikiran. 4. Membuat pembaca seperti merasakan atau mengalami sendiri. Deskripsi (Pelukisan)
  • 13.  Agar karangan sesuai dengan tujuan penulisnya, diperlukan pendekatan.  Pendekatan cara penulis meneropong atau melihat sesuatu yang akan dituliskan.  Pendekatan dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Pendekatan Realitis. 2. Pendekatan Impresionistis. Lanjutan :
  • 14.  Penulis dituntut memotret hal/benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya (realita). 1. Pendekatan Realitis
  • 15. Contoh : Predikat IDT dinding anyaman(Inpres Desa Tertinggal) bagi Desa Tunggulturus, Tulungagung, hampir lenyap sama sekali. Rumah warga yang dulunya berdinding anyaman bambu, kini hanya berjumlah hitungan jari. Yang ada kini rumah tembok bercorak modern, bertiang beton berukir dan berjendela kaca riben. Di atas genting berwarna-warni terpancang antena televisi, bahkan parabola. Rumah-rumah disana rata-rata berlantai keramik dan kmar mandinya pun tak lagi beratap langit. (Disunting dari “Potret desa pemasok TKI di tulungagung” Arif Purbadi, Media Indonesia 12 agustus 2002)
  • 16.  Pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif.  Setiap penulis bebas dalam memberikan pandangan atau interpretasi terhadap bagian- bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya. 2. Pendekatan Impresionistis
  • 17. Contoh : Perhatikan kutipan dibawah ini sebagai contoh : “Itulah Affandi, sebagaimana ia dikenal oleh orang-orang sekitar. Menyaksikan Affandi melukis memanglah sangat mengasyikkan karena caranya yang lain dari pada yang lain. Kemunculannya yang menarik perhatian, membuat orang selalu mengerumuninya jika ia sedang melukis. Demikian juga kali ini, orang-orang Bali di Tanjung Bungkok, tempat lokasi melukisnya, berkerumunan dengan penuh penasaran menantikan apa yang akan dilakukan oleh Affandi yang nampak gelisah. Mungkinkah ia dalam luapan emosional dan konsentrasi sekaligus? Di hadapannya tergeletak bangkai ayang jago putih yang kalah dalam persabungan sehari sebelumnya. Darah yang meleleh dari luka bekas tusukan taji yang merenggut nyawa yang dikurbankan demi kepuasan para penyabungnda orang-orang pejudi, sekarang sudah mengental di antara bulu-bulunya yang putih itu. Ada semacam tragik yang meyayat dalam bangkai ayam yang tergeletak itu.” (kutipan di sunting dari Affandi : Suatu Jalan Baru dalam Ekspresionisme. Popo Iskandar. Jakarta: Akademi Jakarta. 1977)
  • 18. Narasi (Pengisahan)  Suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuh peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.
  • 19.  Karangan narasi memiliki dua macam sifat yaitu : 1. Narasi Ekspositoris / Narasi Faktual Contoh : kisah perjalanan, otobiografi, kisah perampokan, dan cerita tentang peristiwa pembunuhan. 2. Narasi Sugestif / Narasi Berplot Contoh : novel, dan cerpen. Lanjutan…
  • 20. Contoh : “Saya tersenyum sembari mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, bikin tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan ke- 2 telapak tangan ke dalam saku jaket, coba memerangi rasa dingin yang merasa demikian menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku saat eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak dapat kurindui saat saya sudah kembali ke tanah air. Namun wajah ayu dihadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras didalam dada, tetapi kuusahakan untuk menepiskannya. Janganlah, bowo, sergah hati kecilku, janganlah biarlah hatimu terbagi. Ingatlah ratri, dia sedang menanti kepulanganmu dengan seluruh cintanya.” Narasi fiktif
  • 21. Eksposisi (Pemaparan)  Wacana yang bertujuan untuk member tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.  Ciri karangan eksposisi : • Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya. • Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (daya faktual). • Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak. • Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada. • Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi tentang proses kerja sesuatu.
  • 22. Cuplikan “Ketika Kita Kehilangan Etika” Manusia yang jahil dan tidak etis itu mengikuti seluruh kejadian. Dia melihat solodaritas sekawanan burung kepada kawan mereka yang malang. Berangsur-angsur manusia itu menjadi sadar. Dia telah belajar etika dari kawanan burung angsa. Maka dengan haru dan lega dia menyaksikan kawanan burung itu berangkat terbang untuk melanjutkan penjelajahan mereka. (disunting dari tulisan Toeti Adhitama. “Ketika Kita Kehilangan Etika”. Media Indonesia, 1 Juni 2002) Contoh : Salah satu contoh karangan eksposisi berbentuk opini .
  • 23. Argumentasi (Pembahasan)  Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk menyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu.  Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisnya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
  • 24. Lanjutan… Ciri karangan argumentasi : • Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya. • Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, dan gambar. • Mengusahakan pemecahan suatu masalah. • Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.
  • 25. Contoh : “Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di Negara kita dapat berjalan dengan sukse. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nila-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, an cinta terhadap sesame. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.” karangan argumentasi :
  • 26. Persuasi (Ajakan)  Karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun perasaan seseorang.  Ciri-ciri karangan persuasi : 1. Karangan ini bersifat mengajak para pembacanya 2. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca. 3. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan. 4. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca.
  • 27. Lanjutan…  Macam-macam persuasi ditinjau dari segi medan pemakaiannya. Digolongkan menjadi empat macam : 1. Persuasi Politik. 2. Persuasi Pendidikan. 3. Persuasi Advertensi atau Iklan. 4. Persuasi Propaganda.
  • 28. Contoh : “Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim kemarau adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengkonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merkok, dan rutin olah raga.” karangan persuasi :
  • 29. Campuran (Kombinasi)  Selain karangan murni, misalnya eksposisi atau persuasi, sering ditemukan karangan campuran atau kombinasi.
  • 30. Contoh : “Berbagai cara menurunkan berat badan saya coba tanpa hasil, hingga pada akhirnya saya membaca iklan impression diharian kompas, Minggu 7 November 1993. Saya seperti mendapat firasat, inilah program yang tepat. Dalam waktu kurang dari sebulan, berat badan saya telah berkurang 5 kg. waktu hal ini saya kabarkan pada puteri saya, Maya, yang sekolah di New York, anak saya mengatakan, “Ya, program itulah yang saya maksudkan, Mama, disini (maksudnya Amerika) juga banyak pengikut program tersebut yang berhasil”. Selama mengikuti program Impression, saya tidak mengalami kesulitan, tidak merasa lapar, tidak ada suntikan, tidak ada efek sampingan, sangat mudah dan menyenangkan. Bagi saya, saat ini begitu ceria, muka berseri, tubuh enteng, baju-baju lama dapat dipakai kembali, bahkan banyak teman-teman yang jadi pangling akan penampilan saya. Tetapi, penampilan bukan tujuan utama saya dalam usia hampir setengah abad ini. Program Impression ternyata memulihkan kesehatan saya tekanan darah menjadi normal, kembali rata-rata 120/80, kadar gula dan kolesterol normal, pokoknya semua terasa segar dan ringan.” karangan kombinasi :
  • 31. Finoza, Lamanuddin. 1993. “Komposisi Bahasa Indonesia” untuk mahasiswa non jurusan bahasa. Jakarta. Insan mulia. http://khaidirsyafruddin.blogspot.co.id/2013/02/ penulisan-karangan.html http://www.slideshare.net/lindhadapecawati/ma kalah-penulisan-karangan https://leeyaleeyut.wordpress.com/2010/10/01/ karangan-khas-feature/ http://www.bimbingan.org/contoh-paragraf- deskriptif-realistis.htm Daftar Pustaka