Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan wacana dan keutuhan wacana, termasuk definisi, ciri-ciri, dan penanda wacana. Juga dibahas tentang kemahiran penulisan akademik seperti membuat rujukan dan plagiat.
Merupakan slaid bagi pembentangan kerja kursus Wacana Penulisan. (GWP1092). Menerangkan mengenai apakah struktur yang diperlukan untuk membentuk satu esei yang baik. Selain itu, juga diselitkan mengenai pemerengganan yang berkesan dan penanda wacana. Semoga bermanfaat dan sebarkan semampu mungkin !
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran menulis, termasuk definisi, jenis-jenisnya, pendekatan pengajaran, dan peringkat menulis. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga peringkat menulis yaitu pramenulis, mekanis, dan pelahiran, serta beberapa jenis penulisan seperti terkawal, separa terkawal, berpandu, dan bebas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran mendengar dan bertutur sebagai komponen utama kemahiran lisan.
2. Kemahiran mendengar melibatkan aktiviti penerimaan maklumat sedangkan kemahiran bertutur melibatkan aktiviti penghasilan maklumat.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses dan peringkat-peringkat pengajaran kemahiran mendengar agar murid dapat memahami dan memproses maklumat
Merupakan slaid bagi pembentangan kerja kursus Wacana Penulisan. (GWP1092). Menerangkan mengenai apakah struktur yang diperlukan untuk membentuk satu esei yang baik. Selain itu, juga diselitkan mengenai pemerengganan yang berkesan dan penanda wacana. Semoga bermanfaat dan sebarkan semampu mungkin !
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran menulis, termasuk definisi, jenis-jenisnya, pendekatan pengajaran, dan peringkat menulis. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga peringkat menulis yaitu pramenulis, mekanis, dan pelahiran, serta beberapa jenis penulisan seperti terkawal, separa terkawal, berpandu, dan bebas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran mendengar dan bertutur sebagai komponen utama kemahiran lisan.
2. Kemahiran mendengar melibatkan aktiviti penerimaan maklumat sedangkan kemahiran bertutur melibatkan aktiviti penghasilan maklumat.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses dan peringkat-peringkat pengajaran kemahiran mendengar agar murid dapat memahami dan memproses maklumat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ibn Khaldun dan Confucius adalah tokoh falsafah Islam dan Timur yang memandang pentingnya pendidikan. Ibn Khaldun memfokuskan pendidikan kepada ilmu agama dan mistik, manakala Confucius memfokuskan kepada pendidikan moral untuk membentuk tingkah laku manusia yang mulia. Kedua-dua tokoh ini menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dan moral dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang standard kurikulum kemahiran mendengar dan tutur di Malaysia. Ia menjelaskan prinsip-prinsip penting kemahiran tersebut seperti pentingnya bahan rangsangan dan peluang untuk murid berinteraksi secara aktif. Dokumen tersebut juga menyoroti perbezaan antara kurikulum lama dan baharu serta objektif standard pembelajaran untuk tahun 1.
Dokumen tersebut membahas strategi kesantunan lisan dan penulisan berdasarkan teori Brown dan Levinson. Ada empat strategi kesantunan yang dijelaskan: langsung, kesantunan negatif/formal, kesantunan positif/keakraban, dan tidak langsung. Strategi dipilih bergantung pada hubungan penutur dengan pendengar serta tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap "muka" atau harga diri masing-masing.
- istilah semantik
- semantik dan makna
- semantik dan linguistik
Semantik (Fitur Makna dalam Bahasa Melayu)
- Sifat makna
- kelas makna
Makna Leksikal dalam Bahasa Melayu
- Sinonim
- Antonim
- Hiponim
- homonim
- Polisem
- Ameliorasi
- Pejorasi
Perubahan Makna Lesikal dalam Semantik
- Peluasan makna
- Faktor perubahan makna
Perubahan makna leksikal dalam semantik
- Peluasan makna
- Penyempitan makna
- Anjakan makna/ Perubahan makna
- penyempitan makna
Perubahan Makna Leksikal dalam Semantik
- Peluasan Makna
Ketaksaan Makna Leksikal dalam Tatabahasa
-Permasalahan dalam pengajaran makna
- Kepersisan makna
- ketaksaan leksikal
- ketaksaan struktur
- kekaburan makna
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Perbezaan antara kesusasteraan klasik dan kesusasteraan modenPensil Dan Pemadam
Ada beberapa perbedaan antara sastra klasik dan modern. Sastra klasik didistribusikan secara lisan sementara sastra modern didistribusikan secara tertulis. Hak cipta sastra klasik dimiliki bersama sedangkan sastra modern dimiliki oleh pengarang individu. Sastra klasik lebih banyak berisi khayalan sedangkan sastra modern lebih banyak berisi pengalaman nyata.
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat kemahiran menulis, yaitu peringkat pramenulis, peringkat mekanis, dan peringkat pelahiran. Pada peringkat pramenulis, murid dilatih kemahiran motorik dasar seperti membentuk garis dan huruf. Kemudian pada peringkat mekanis, murid belajar membentuk huruf, suku kata, dan kata. Pada peringkat terakhir, pelahiran, murid mampu menulis karangan se
Dokumen tersebut membahas tiga aspek peraturan berbahasa yaitu linguistik, sosiolinguistik, dan pragmatik. Aspek linguistik meliputi sebutan, intonasi, dan tatabahasa. Aspek sosiolinguistik mencakup jarak sosial, giliran bercakap, memulai dan mengakhiri percakapan, serta konteks percakapan. Sedangkan aspek pragmatik berfokus pada pemilihan kata dan tujuan komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Aspek Seni Bahasa dan Tatabahasa dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) di Malaysia. Aspek Seni Bahasa merupakan komponen penting dalam KSSR yang bertujuan membentuk kemahiran berbahasa siswa secara menyenangkan melalui aktivitas kreatif seperti menyanyi, bercerita, dan bermain peran. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan penghayatan nilai dan keind
Dokumen tersebut membahas model analisis wacana yang diajukan oleh dua tokoh yaitu Sato Hirobumi dan Sanat Md. Nasir. Sato Hirobumi memperkenalkan konsep runtutan dan struktur maklumat sedangkan Sanat Md. Nasir mengemukakan Teori Atqakum, konsep tautan, dan konsep struktur tema dalam analisis wacana. Kedua tokoh tersebut telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan kajian wacana di Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ibn Khaldun dan Confucius adalah tokoh falsafah Islam dan Timur yang memandang pentingnya pendidikan. Ibn Khaldun memfokuskan pendidikan kepada ilmu agama dan mistik, manakala Confucius memfokuskan kepada pendidikan moral untuk membentuk tingkah laku manusia yang mulia. Kedua-dua tokoh ini menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dan moral dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang standard kurikulum kemahiran mendengar dan tutur di Malaysia. Ia menjelaskan prinsip-prinsip penting kemahiran tersebut seperti pentingnya bahan rangsangan dan peluang untuk murid berinteraksi secara aktif. Dokumen tersebut juga menyoroti perbezaan antara kurikulum lama dan baharu serta objektif standard pembelajaran untuk tahun 1.
Dokumen tersebut membahas strategi kesantunan lisan dan penulisan berdasarkan teori Brown dan Levinson. Ada empat strategi kesantunan yang dijelaskan: langsung, kesantunan negatif/formal, kesantunan positif/keakraban, dan tidak langsung. Strategi dipilih bergantung pada hubungan penutur dengan pendengar serta tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap "muka" atau harga diri masing-masing.
- istilah semantik
- semantik dan makna
- semantik dan linguistik
Semantik (Fitur Makna dalam Bahasa Melayu)
- Sifat makna
- kelas makna
Makna Leksikal dalam Bahasa Melayu
- Sinonim
- Antonim
- Hiponim
- homonim
- Polisem
- Ameliorasi
- Pejorasi
Perubahan Makna Lesikal dalam Semantik
- Peluasan makna
- Faktor perubahan makna
Perubahan makna leksikal dalam semantik
- Peluasan makna
- Penyempitan makna
- Anjakan makna/ Perubahan makna
- penyempitan makna
Perubahan Makna Leksikal dalam Semantik
- Peluasan Makna
Ketaksaan Makna Leksikal dalam Tatabahasa
-Permasalahan dalam pengajaran makna
- Kepersisan makna
- ketaksaan leksikal
- ketaksaan struktur
- kekaburan makna
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Perbezaan antara kesusasteraan klasik dan kesusasteraan modenPensil Dan Pemadam
Ada beberapa perbedaan antara sastra klasik dan modern. Sastra klasik didistribusikan secara lisan sementara sastra modern didistribusikan secara tertulis. Hak cipta sastra klasik dimiliki bersama sedangkan sastra modern dimiliki oleh pengarang individu. Sastra klasik lebih banyak berisi khayalan sedangkan sastra modern lebih banyak berisi pengalaman nyata.
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat kemahiran menulis, yaitu peringkat pramenulis, peringkat mekanis, dan peringkat pelahiran. Pada peringkat pramenulis, murid dilatih kemahiran motorik dasar seperti membentuk garis dan huruf. Kemudian pada peringkat mekanis, murid belajar membentuk huruf, suku kata, dan kata. Pada peringkat terakhir, pelahiran, murid mampu menulis karangan se
Dokumen tersebut membahas tiga aspek peraturan berbahasa yaitu linguistik, sosiolinguistik, dan pragmatik. Aspek linguistik meliputi sebutan, intonasi, dan tatabahasa. Aspek sosiolinguistik mencakup jarak sosial, giliran bercakap, memulai dan mengakhiri percakapan, serta konteks percakapan. Sedangkan aspek pragmatik berfokus pada pemilihan kata dan tujuan komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Aspek Seni Bahasa dan Tatabahasa dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) di Malaysia. Aspek Seni Bahasa merupakan komponen penting dalam KSSR yang bertujuan membentuk kemahiran berbahasa siswa secara menyenangkan melalui aktivitas kreatif seperti menyanyi, bercerita, dan bermain peran. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan penghayatan nilai dan keind
Dokumen tersebut membahas model analisis wacana yang diajukan oleh dua tokoh yaitu Sato Hirobumi dan Sanat Md. Nasir. Sato Hirobumi memperkenalkan konsep runtutan dan struktur maklumat sedangkan Sanat Md. Nasir mengemukakan Teori Atqakum, konsep tautan, dan konsep struktur tema dalam analisis wacana. Kedua tokoh tersebut telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan kajian wacana di Indonesia.
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Makalah ini membahas tentang semantik dan sintaksis dalam bahasa Indonesia, termasuk pengertian sintaksis, jenis-jenis frase, klausa, dan kalimat serta pengertian semantik seperti makna dan diksi. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan konsep-konsep tersebut secara rinci untuk memahami proses komunikasi yang efektif.
Makalah ini membahas tentang teori analisis kalimat. Terdiri dari tiga bab yang membahas pengertian teori analisis kalimat, macam-macam kalimat, dan struktur kalimat.
Makalah ini membahas tentang teori analisis kalimat. Terdiri dari tiga bab yang membahas pengertian teori analisis kalimat, macam-macam kalimat, dan struktur kalimat.
Dokumen tersebut membahas kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda baca, termasuk titik, koma, titik koma, hubung dan garis miring. Beberapa kesalahan yang dijelaskan adalah penggunaan titik setelah penulisan nominal uang dan ketiadaan titik di akhir kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan penggunaan tanda baca secara teoritis beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengutipan sumber rujukan dalam penulisan, meliputi kutipan langsung, kutipan tidak langsung, catatan kaki, dan daftar pustaka.
Makalah ini membahas tentang diksi dan penerapannya dalam karya ilmiah. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti pengertian diksi, jenis-jenis makna kata, perbedaan kata umum dan khusus, serta penerapan diksi dalam kalimat. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan bahasa dan kata yang tepat dalam menulis karya ilmiah.
Makalah ini membahas tentang paragraf, termasuk pengertian, struktur, syarat pembentukan, dan macam-macam paragraf. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah bahwa paragraf terdiri dari kalimat utama dan kalimat pendukung, perlu memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan, serta terdapat berbagai macam paragraf seperti eksposisi, argumentasi, dan deskripsi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif, yang meliputi kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah tata bahasa yang baik dan benar serta memilih kata dan struktur yang mudah dipahami oleh pembaca.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
5. TUGASAN KERJA KURSUS
Esei 1 (1000 patah
perkataan)
Esei 2 (1000 patah
perkataan)
Pembentangan kumpulan
(30 minit )
6. KONSEP WACANA
Kesatuan lengkap paling tinggi
dalam pertuturan dan
penulisan
Menunjukkan kesinambungan
fikiran
Setiap idea dalam sesuatu ayat
dan perenggan
berkesinambungan
Koheren dan kohesi
7. DEFINISI WACANA
Menurut Kamus Dewan Edisi Ke-4 (2013)
“Keseluruhan tutur yang
merupakan suatu kesatuan…
kesatuan fikiran yang utuh
sama ada dalam bentuk lisan
atau tulisan…”
8. DEFINISI WACANA
( PENDAPAT AHLI BAHASA )
ASMAH HAJI OMAR,
1986
“ Wacana ialah keseluruhan
pelahiran bahasa oleh penutur atau
penulis, iaitu sistem bahasa dan
unsur-unsur luar daripada sistem
bahasa yang menyumbang ke arah
menjadikan pertuturan atau tulisan
berkenaan sebagai sesuatu yang
bermakna dalam berkomunikasi.”
9. DEFINISI WACANA
Harimurti Kridalaksana
“Wacana (discourse) adalah satuan bahasa terlengkap,
satuan gramatikal tertinggi”
Henry Guntur Tarigan
“satuan bahasa yang paling lengkap, memiliki kohesi
(penanda)dan koherensi (hubungan antara ayat),
berkesinambungan (sinkronis)”
10. DEFINISI WACANA
James Deese dalam Thought into Speech: the Psychology
of a Language (1984)
“Seperangkat proposisi yang saling berhubungan untuk
menghasilkan satu rasa kepaduan…”
11. DEFINISI WACANA
I.G.N Oka dan Suparno (1994)
“satuan bahasa yang membawa amanat yang lengkap”
Hasan Alwi (2000)
“ rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuk
makna yang serasi antara kalimat-kalimat tersebut..tidak
dapat disebut wacana jika tidak ada keserasian makna”
13. CIRI-CIRI WACANA
Hubungan penutur dengan
masyarakat – spontan atau
tidak spontan
Mempunyai turutan-
disusun berdasarkan waktu,
tempat, sebab,akibat dan
sebagainya
14. CIRI-CIRI WACANA
Maklumat baharu dari ayat sebelumnya- Sekolah itu
sangat besar. Sekolah itu kelihatan besar.
Tidak boleh memasukkan maklumat yang berlawanan-
Sampan kayu itu diperbuat daripada logam.
15. KEUTUHAN WACANA
Untuk pastikan teks bermakna perlu tunjukkan keutuhan
wacana
Wujudnya susunan yang teratur
Dua aspek penting keutuhan wacana- koheren dan
kohesi
16. KOHEREN DAN KOHESI
Dunia telah digemparkan dengan pandemik Covid 19.
Situasi yang sama juga telah melanda negara Malaysia.
Ali dan Aminah tinggal berjiran di Tawau. Mereka
bersahabat baik ketika tinggal di situ.
18. KEUTUHAN SEMANTIK
Contoh Ayat
Abang bertubuh kecil, adik pula bertubuh besar
Terimalah sesuatu nasihat dengan ikhlas. Pasti sikap
kamu akan berubah pada suatu hari nanti.
19. KEUTUHAN LEKSIKAL
Contoh ayat
Malaysia mengimport kereta dari luar negara. Antaranya
Honda, Nissan, Toyota dan sebagainya
Malaysia mengimport kereta dari luar negara. Antaranya
Proton, Perodua dan sebagainya
21. KEUTUHAN GRAMATIKAL
Penanda rujukan – kata ganti nama diri orang dan kata
ganti nama tunjuk
Penanda penggantian- penggantian kata, frasa dan
klausa
Elipsis- pelenyapan untuk mengelakkan berlakunya
pengulangan maklumat
Penanda penghubung- kata penghubung
25. PENANDA WACANA
Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga (2011)- perangkai ayat
menentukan kesinambungan idea dalam ayat/perenggan
Penggunaan yang tidak tepat- wacana tidak ada
kesatuan lengkap.
26. PENANDA WACANA
Memantapkan Keutuhan wacana:
-Mengaitkan perenggan dengan perenggan, contoh
untuk merumuskan- akhir kata, kesimpulannya
-Maksud tambahan- contoh -di samping itu
-Menunjukkan masa – semasa, ketika
27. PENANDA WACANA
-Perbandingan – seperti juga
-Urutan – seterusnya
-Pertentangan- bagaimanapun, sebaliknya
-Tempat- berhampiran, bersebelahan
-Pernyataan semula- dengan kata lain
-Pengesahan- sesungguhnya, tentulah
-Menunjukkan contoh – umpama, bagai, contoh
28. PENANDA KRONOLOGI
Kini, lantas, mula-mula,
lepas itu, semenjak itu, pada
suatu waktu, beberapa
tahun kemudian,
Keesokannya, dua tahun
kemudian
29. PENANDA ORGANISASI
Menghubungkan satu bahagian wacana dengan bahagian
yang lain.
Contoh -Tegasnya, dalam hal ini, sebagai kesimpulan,
dengan perkataan lain
30. PENANDA IDEA
Menghubungkan fakta dengan fakta dan idea dengan
idea
Contoh mengembangkan idea- malah, selain itu,
seterusnya, di samping itu
Pertentangan idea- tetapi, sebaliknya, walau
bagaimanapun
Hubungan idea- maka, oleh itu, oleh hal yang demikian
31. CONTOH PETIKAN (ILMIAH)
Ada pelbagai cara untuk membentuk istilah
sains. Antara kaedah yang paling popular
kini,menggunakan kata dasar Bahasa Melayu.
Makna garam asalnya merujuk kepada konsep
bahan yan masin. Dalam hal ini garam jelas
merujuk kepada natrium kliorida.Walau
bagaimanapun dalam bidang kimia, perkataan
garam telah mengalami perubahan makna.Hal
ini berlaku apabila garam turut mendukung
konsep bahan terhasil daripada tindakan asid
dengan alkali. Garam bukan sahaja merujuk
kepada natrium klorida tetapi juga merujuk
kepada beratus-ratus bahan kimia yang lain.
32. TUJUAN PENANDA WACANA
Hubungkan ayat dengan ayat
Perenggan dengan perenggan
Membantu pendengar atau pembaca memahami teks
Lebih jelas dan berkesan
Penggunaan yang tidak betul – Bahasa tidak jelas dan
sukar difahami
33. CONTOH
Saya telah meneliti cadangan ini dan telah mengambil
keputusan untuk menyokongnya.
Dalam peperiksaan semester lepas,prestasi Sally tidak
begitu memuaskan. Sebaliknya, dia berazam untuk
mencuba lagi pada semester ini.
34. KEMAHIRAN MEMBUAT RUJUKAN
American Psychological Association (APA)
Modern Language Association (MLA)
Chicago Citation Style (CCS)
Turabian Citation Style (TCS)
Dan lain-lain
35. APA
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1929 – pakar
psikologi
Dianggap mudah dan lebih teratur
Menitikberatkan aspek penampilan penulisan seperti
margin,ruang dan jenis huruf
Penulis perlu menyatakan sumber rujukan =format APA
terkini
APA terkini – Edisi ke-7
37. PERATURAN MENULIS RUJUKAN DALAM TEKS
Sistem pengarang- tarikh (APA)
Contoh : Faridah (2014)
(Faridah,2014)
Halaman bagi bahan yang dirujuk ditulis:
(Faridah,2014:27)
38. PERATURAN UNTUK BAHAN DIRUJUK
Meletakkan tahun terbitan dalam kurungan selepas nama
pengarang: Menurut Farid (1996),…
Jika nama pengarang tidak perlu ditulis dalam ayat:
Pembelajaran berasaskan…(Farid,1996).
39. Sekiranya bahan rujukan dihasilkan oleh seorang, dua
orang atau tiga orang pengarang atau lebih:
Smith (1991) – Seorang
Smith dan Collins (1991)
(Smith & Collins,1991) – dua orang
40. Smith, Collins & Edward (2002)
-Pada kali pertama disebut dalam teks.
-Bagi kali kedua dan seterusnya – Smith et. al.,2002
42. PENULISAN SECARA PETIKAN
Penekanan kepada penulis, nama penulis di tulis
bahagian awal.
Contoh : Simon (2001), menyatakan…
Penekanan kepada Idea
Contoh: Amalan pemakanan yang sihat…( Stella,2002 :
100)
43. Petikan teks yang melebihi tiga ayat perlu diasingkan
daripada teks.Ensotan 1cm ke kanan, diletakkan noktah
pada akhir bahan petikan dan tidak ada noktah selepas
menulis muka surat rujukan. Petikan ditulis dengan
langkau 1.
44. Amalan waktu bekerja yang bercanggah dengan jam
biologi boleh memberikan kesan negatif terhadap sistem
penghadaman.
Jam biologi bukan sahaja penting secara
santifik, malah mempengaruhi kesihatan. Kesan
jangka panjang… Dalam jangka pendek…
masalah sosial. (Rajaratnam,2001)
45. PENULISAN SECARA PARAFASA
Memperakukan maklumat dengan cara penulisan
berbeza
Meminjam gagasan idea tanpa unsur plagiat
Mengambil idea daripada bahan sumber dan menyatakan
semula dengan perkataan lain tanpa mengubah maksud
asal
46. CONTOH
Ayat Asal:
Komputer mampu membawa seseorang ke
tempat-tempat yang belum pernah mereka
kunjungi sebelumnya
Parafrasa:
Melalui komputer, seseorang dapat pergi
ke tempat yang belum pernah mereka
kenal (Kris,1999).
Atau:
Kris (1999), berpendapat melalui komputer,
seseorang dapat pergi ke tempat yang
belum pernah mereka kenal.
47. TUGASAN
Anda dikehendaki mencari 10 pendapat/ayat daripada
penulis asal.
Pendapat tersebut hanya dalam satu ayat
Buat penulisan secara parafrasa bagi setiap ayat tersebut
dan tulis nama penulis mengikut format APA.
Bentang
48. APA EDISI 7
Pengutipan Sumber lain
Penulisan daftar pustaka
Penulisan inklusif dan
bebas bias
Format dokumen
penulisan
49. EDISI 7
Format Dasar
(Nama akhir pengarang, tahun).
Contoh (Smith,2018).
Melayu – nama sendiri(Farid,2017).
50. CONTOH PENULISAN RUJUKAN TEKS
Menurut Abdullah (2009), “Sintaksis adalah satu cabang
ilmu bahasa yang mengkaji bentuk, struktur dan binaan
ayat” (ms 5).
Atau:
“Sintaksis adalah satu cabang ilmu Bahasa yang mengkaji
bentuk, struktur dan binaan ayat” (Abdullah,2009).
51. EDISI 7
Kutipan langsung petikan kurang 40 patah perkataan –
Menurut Smith (2018), “Tujuan pelaksanaan…”(ms 5).
52. EDISI 7
Kutipan langsung lebih daripada 40 patah perkataan
Smith (2014) berpendapat seperti berikut:
Tujuan pelaksanaan…
53. EDISI 7
Parafrasa
Kutipan 1 orang penulis:
1) Menurut Smith (2014),
2) … (Smith,2014)
Kutipan 2 orang penulis:
(Smith & David, 2015)
54. EDISI 7
Kutipan 3 orang penulis atau lebih:
(Smith et. al.,2014)
Organisasi
Sebutan pertama (Kementerian Pelajaran Malaysia, 2014)
Sebutan kedua dan seterusnya
(KPM,2014)
55. EDISI 7
Daftar Pustaka
Jurnal
Nama belakang pengarang.(2019).Tajuk artikel.Nama jurnal,
keluaran,ms.
Artikel
Nama belakang pengarang.(2015,Mei 5).Tajuk artikel. Nama jurnal.
URL
56. EDISI 7
Buku:
Nama belakang pengarang.(2018).Judul buku.(edisi). Penerbit.
Laman Sesawang:
Nama belakang penulis.(2017,Mac 20).Judul
artikel. URL
57. EDISI 7
Bahasa dan bebas bias
-Usia – 18 hingga 40 tahun bukan di bawah 40 tahun
-Responden – peserta kajian
-Man/woman bukan male/female
58. PERATURAN MENULIS NAMA
PENGARANG DALAM BIBLIOGRAFI
1. Entri disusun mengikut abjad nama pengarang. Jika
tidak ada nama
pengarang, entri disusun ikut entri judul
Entri disusun selang sebaris dan dua baris antara entri
yang
berikutnya.
59. Entri dimulakan di tepi margin kiri,dan baris kedua ke
dalam
Menggunakan satu sistem sahaja dalam keseluruhan
penulisan.
60. AUTORITI DAN KREDIBILITI SUMBER
MAKLUMAT
Tidak semua maklumat sesuai untuk penulisan akademik
Perlu semak autoriti dan kredibiliti
61. KEPENTINGAN MENILAI MAKLUMAT
maklumat yang diperolehi berguna atau tidak
maklumat yang tepat membantu dengan lebih berkesan
- maklumat tidak tepat akan memberikan gambaran
yang salah
maklumat bias hanya akan menguntungkan sebelah
pihak sahaja
62. KRITERIA MENYEMAK AUTORITI DAN
KREDIBILITI SUMBER MAKLUMAT
Autoriti – sumber yang bertanggungjawab dalam sesuatu
bidang. Contoh, Prof Asmah Hj Omar, bukunya tentang
bahasa.
Ketepatan maklumat – bebas daripada sebarang
kekurangan atau kesilapan. Contoh, statistik mestilah
melalui dapatan kajian/penyelidikan.
63. Saksama – memenuhi objektif pengguna. Tidak bersifat
bias untuk kepentingan mana-mana pihak
Nilai semasa – maklumat terkini (up to date), maklumat
lama kebolehpercayaan rendah. Contohnya data
penduduk Malaysia tahun 2020 lebih tepat berbanding
tahun 2013.
Lengkap dan jelas - konsisten
64. CIRI-CIRI MAKLUMAT YANG BAIK
Tepat (accurate)
Cepat (timeless)
Terkini (up to date)
Lengkap (completeness)
Tersusun
Ringkas
Padat
Berkaitan(relevancy)
68. CIRI-CIRI PENULISAN AKADEMIK
Pentingkan penyampaian maklumat bukan emosi
pembaca seperti bahan fiksyen atau sastera
-Maklumat benar
-Penulisan tepat, tidak membuat andaian
-Tidak menulis untuk kepentingan golongan tertentu
69. CIRI-CIRI
-Menulis untuk menyampaikan maklumat tertentu
-Menggunakan Bahasa formal, tatabahasa yang betul,
ilmiah, jelas
-Pandangan disertakan bukti
-Penulis tidak melebih-lebihkan sesuatu
-Sumber rujukan-autoriti
70. CIRI-CIRI PENULISAN AKADEMIK
Menurut Mohd Azhar et. al.,(2009):
Maklumat yang benar dan sahih
Sumber primer dan sekunder
Format yang standard
Gaya persembahan formal
Menggali isu
71. JENIS PENULISAN AKADEMIK
Esei Ilmiah
• Karangan
ilmiah
• Topik/permas
alahan
• Rujukan
perpustakaan
• Bukan cereka
• Esei formal
dan tidak
formal
Kertas kerja
•Data kerja
lapangan/ruj
ukan
pustaka
•Pertemuan
ilmiah
•Kertas
konsep dan
kertas kajian
•Objektif,
soalan,
kaedah,
dapatan
kajian perlu
Laporan
• Disampaikan
secara bertulis
• Menyampaikan
maklumat
• Data
lapangan/rujuka
n perpustakaan
77. KEJELASAN DAN GAYA PENULISAN
KEJELASA
N DAN
GAYA
PENULISA
N
Mudah
difahami
Muda
h
dibaca
Tidak
disalah
tafsir
Tidak
samar
-
samar
Tida
k
kabu
r
Kata-kata
yang
ringkas dan
jitu
Perengga
n yang
jelas
78. MENGAPA PENULISAN TIDAK JELAS?
Pemilihan perkataan – elakkan penggunaan kata “mungkin, boleh
jadi, saya rasa,berkemungkinan dan barangkali” –menimbulkan
keraguan pembaca
Binaan ayat – ayat yang terlalu panjang dan berbelit-belit/meleret-
leret – pembaca akan keliru
80. GAYA PENULISAN AKADEMIK
Bergantung bidang /disiplin ilmu
Contohnya gaya penulisan bidang sastera tidak sama
dengan bidang undang-undang
Perbezaan kerana penggunaan istilah
Ragam dan struktur ayat memainkan peranan penting –
ragam formal, ayat tidak terlalu panjang
82. BAHASA FORMAL
Diterima dan digunakan secara rasmi sama ada dalam
tulisan dan secara lisan (dalam majlis rasmi, PdP dalam
bilik darjah)
Perlu elakkan bahasa basahan/slanga yang digunakan
dalam percakapan sehari-hari.
Za’ba (2002) – bahasa surat (bahasa formal), bahasa
mulut (bahasa tidak formal)
83. BAHASA FORMAL
Variasi bahasa – mematuhi peraturan dari aspek sebutan, imbuhan,
struktur ayat (menggunakan ayat penyata, aktif dan bukan ayat
songsang), pilihan perkataan.
Ciri-ciri lain bahasa formal
- tidak menggunakan nama sendiri
- tidak menggunakan nama timangan/
nama ringkas
- tidak ada percampuran kod
- tidak menggunakan unsur kependekan
84. BAHASA FORMAL
Gaya bahasa yang
sesuai untuk wacana
akademik, esei, berita,
laporan penyelidikan
dan penulisan yang
lebih serius
86. OBJEKTIF
Sesuatu yang ingin dicapai/tujuan
Contoh : objektif PdP, objektif
program/aktiviti
Fakta sebenar
Tidak dipengaruhi oleh perasaan penguji – contoh
soalan berbentuk objektif
87. PENULISAN SECARA OBJEKTIF
Menyampaikan maklumat /fakta dengan tepat tanpa bias
dan tokok tambah
Menggunakan perkataan yang neutral bukannya emotif
dan ambiguiti
Perbincangan adalah bertumpu kepada sesuatu yang
serius, konkrit dan mantap, perlu ada data dan bukti
kukuh ( penyelidikan / atau kajian perpustakaan)
88. PENULISAN SECARA OBJEKTIF
Penulisan bersifat subjektif – maklumat yang disampaikan
berdasarkan andaian dan persepsi sahaja
Contohnya: jika kita melihat orang yang berbadan langsing kita
mengandaikan dia sihat, sementara yang berbadan besar itu
berpenyakit.
Penulisan subjektif – menggunakan emosi untuk mempengaruhi
orang lain
90. PENULISAN AYAT YANG JELAS
Membuat kerangka organisasi idea – contoh: kerangka
karangan
Pengenalan – memberitahu pembaca apa/perkara yang akan
disampaikan
Kekal isi utama
Ingat dan fokus idea/isi utama
Penulisan menarik – supaya pembaca akan terus membaca
91. PENULISAN AYAT YANG JELAS
Penulisan- sasaran pembaca
Isi dalam setiap perenggan ada kaitan dengan idea utama
Elak bahasa slanga
Gunakan perkataan biasa
Gunakan istilah positif – sebaik-baiknya elakkan perkataan
“tidak”,
Contoh : Buah mangga itu tidak masak ( Buah
mangga itu masih muda)
92. PENULISAN AYAT YANG JELAS
Elakkan(tetapi boleh)
penggunaan akronim dan
singkatan – jika digunakan
perlu jelaskan kepada
pembaca makna akronim
dan singkatan tersebut.
93. AKRONIM DAN SINGKATAN
Jelaskan kepada pembaca
Kali pertama perlu tulis penuh walaupun telah diketahui
pembaca, contoh akronim MAS (Malaysia Airlines System) atau
singkatan BSN (Bank Simpanan Nasional)
Kata singkatan standard bagi nama khas boleh digunakan
dalam penulisan akademik , contoh KPM, APA, IPGK, IPGM, DBP
* SeMeKen, TekniKen (elakkan)
94. AKRONIM DAN SINGKATAN
Kali pertama ditulis dalam teks, pastikan ditulis secara penuh
dan singkatan ditulis dalam kurungan, untuk kali kedua dan
seterusnya gunakan singkatan/akronim sahaja.
Contoh: Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM)
Kata singkatan tidak boleh digunakan dalam abstrak atau dalam
tajuk.
Pengguguran huruf vokal atau konsonan tidak dibenarkan,
contoh: kpd, dlm, ya dll
95. PENULISAN AYAT YANG JELAS
Semak ejaan – sumber yang sah seperti Kamus Dewan
atau penyemak ejaan automatik
Ayat yang pendek –pembaca akan hilang fokus jika ayat
terlalu panjang
96. PERKEMBANGAN IDEA SECARA
LOGIK : KOHEREN DAN KOHESI(F)
Tuliskan apakah maksud
koheren dan kohesi
dengan ringkas dan padat
di ruangan chat
97. KOHEREN ATAU KOHESI?
Aqmal : Kamu pergi ke mana
semalam, Hafiz?
Hafiz : Aku mandi tadi, panas
badan aku!
Aqmal : Aku tahu, tapi mengapa engkau pergi
naik bas?
Hafiz : Komputer aku rosak, jadi aku
bawalah kereta aku ke sana!
98. KOHEREN ATAU KOHESI?
Jeha cuba juga tidur. Akan tetapi ingatannya terganggu pula di
samping telinganya mendengar suara kesakitan Lahuma.
Epal hijau ialah sejenis buah yang mengandungi banyak zat.
Antara kandungan zat epal hijau termasuklah vitamin, mineral
dan unsur serat.