2. Teori Kebutuhan Manusia-Maslow. Dengan mengetahui kebutuhan-
kebutuhan manusia yang mendasar, dapatlah kita temukan suatu "obat" atau
"alat" yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
Fisiologis (Physiological)
Keselamatan dan keadilan
(safety)
Rasa Memiliki cinta
(social)
Penghargaan
(esteem)
Realisasi
Diri (Self
Actualization)
Kebutuhan akan makan, minum,
dan mendapat tempat tinggal
Kebutuhan akan kebebasan dari
ancaman, seperti aman dari ancaman
lingkungan (penjahat, gangguan lingk)
Kebutuhan akan teman, affiliasi, interaksi,
mencintai dan dicintai
kebutuhan akan penghargaan diri dan
penghargaan orang lain.
Kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan
penggunaan kemampuan maksimum, melalui
ketrampilan dan potensi yang ada
Hierarchy of Needs Theory
(Abraham Maslow; 1935)
3. Kebutuhan Fisiologis Dasar
adalah kebutuhan faali, kebutuhan biologis,
seperti: Istirahat, tidur, makan, minum, buang
air, tempat berteduh, sex (seks) dan
sebagainya
Keselamatan dan Keamanan
dimaksudkan: Kebutuhan akan keselamatan jasmani
maupun rohaninya, keamanan pribadi maupun
keluarganya, rasa tentram, bebas dari rasa takut,
kebutuhan memperoleh pekerjaan, dan adanya
peraturan yang memberikan bimbingan serta
pengarahan untuk bertindak.
4. Kebutuhan akan "Penghargaan",
dimaksudkan kebutuhan akan pengakuan atas status
dan prestasi yang ada dan telah dicapainya
Kebutuhan "Cinta/ Kasih sayang"
adalah kebutuhan akan rasa diakui, diterima oleh
masyarakat lingkungannya, cinta-mencintai, afiliasi,
rasa memiliki dan kebutuhan sosial lainnya
Sedangkan Aktualisasi diri ("Self Actualisation")
adalah kebutuhan akan perwujudan diri, pencapaian
cita-cita diri, pembawaan sikap dirinya terhadap tugas
dan kerja yang menjadi tanggung jawabnya
5. Teori maslow mengasumsikan bahwa orang
berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih cocok
(fisiologis) sebelum memenuhi kebutuhan
tertinggi (realisasi diri).
Hal yang penting dalam pemikiran maslow adalah
bahwa kebutuhan yang telah terpenuhi akan
menghentikan daya motivasinya. Apabila orang
memutuskan bahwa upah yang diterima dari organisasi
sudah cukup tinggi, maka uang tidak lagi mempunyai
daya motivasi.
6. Menurut teori Y dari Douglas Mc Gregor dikatakan
bahwa manusia sering merupakan makhluk yang
kontradiktif, yakni sering bertentangan antara satu
dengan lain.
Sebab, kenyataan menunjukkan, bahwa manusia sering
menampakkan diri sebagai makhluk yang lemah lembut,
simpatik dan menyayang, tetapi pada waktu yang sama
mempunyai kecenderungan untuk bersikap kasar,
bengis, membenci dan suka mengganggu
Dalam pengamatan Mc Gregor, berbagai manajer
tradisional dalam menghadapi kecenderungan/ sikap
manusia sebagaimana tersebut di atas, menganut
berbagai anggapan, yang ia beri nama teori "X",
7. Rata-rata manusia lebih suka untuk
diarahkan, lebih suka menghindari tanggung
jawab, mempunyai sedikit ambisi dan
menginginkan keamanan di atas segalanya
Rata-rata manusia mempunyai sikap tidak
suka terhadap pekerjaan dan karenanya
mereka akan berusaha sedapat mungkin
untuk menghindarinya.
Karena sikap tersebut di atas, maka para
karyawan perlu diatur, diawasi dan dipaksa
untuk menjalankan pekerjaan. Kalau perlu
dengan ancaman hukuman.
Teori X (Mc Gregor)
8. Two Factor Theory (Frederick Herzberg)
Teorinya dikenal dengan teori Hygieni Motivasi
(Motivation Hygieny Theory),
"Konsep faktor motivator/hygiene dari Herzberg",
dan ada pula yang menyebut atau memberi
nama: "teori dua faktor daripada kepuasan kerja”
dikembangkan teori 2 faktor yaitu faktor yang
membuat orang merasa puas dan yang
membuat tidak puas (ekstrinsik dan intrinsik).
9. Two Factor Theory (Frederick Herzberg)
Ada serangkaian kondisi ekstrinsik, dimana keadaan
pekerjaan dan hygieni yang menyebabkan rasa tidak puas
diantara para karyawan, apabila kondisi ini tidak ada, maka
hal ini tidak perlu memotivasi karyawan.
Sebaliknya apabila keadaan pekerjaan dan
hygieni cukup baik, keadaan ini dapat
membentuk kepuasan bagi karyawan
Faktor itu meliputi:
Gaji, Keamanan kerja, Kondisi kerja dan hygieni, Status,
prosedur perusahaan, Mutu dari supervisi teknis, Mutu dari
hubungan interpersonal di antara teman sejawat, dengan
atasan dan dengan bawahan
10. Serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan yang
apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan
tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan
prestasi pekerjaan yang baik.
•Prestasi (achievement)
•Pengakuan (recognition)
•Tanggung jawab (responsibility)
•Kemajuan (advancement)
•Pekerjaan itu sendiri (the work it self)
•Kemungkinan berkembang (the posibility of growth)
Jika kondisi ini tidak ada, maka tidak
menimbulkan rasa ketidakpuasan yang
berlebihan yang dinamakan pemuas atau
motivator, yang meliputi
11. Trichotomy of Needs (David McClelland)
"Achievement Motivation Theory".
Mereka menentukan tujuan secara wajar
(tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
rendah). Namun tujuan tersebut cukup
merupakan "challenge" atau tantangan untuk
dicapai dengan baik dan tepat.
Menurut David Me Clelland, orang yang mempunyai
kebutuhan untuk dapat mencapai keberhasilan dalam
pekerjaannya atau berhasil mencapai sesuatu,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
12. Mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjaan
yang dapat memberikan gambaran
bagaimana keadaan pekerjaannya
Mereka menentukan tujuan yang
sekiranya mereka yakin sekali akan
dapat dicapai dengan baik dan tepat.
Mereka senang dengan pekerjaan
tersebut dan merasa sangat "concerned"
atau berkepentingan dengan
keberhasilannya sendiri.
"Achievement Motivation Theory".
13. BERBAGAI PANDANGAN TENTANG MOTIVASI
DALAM ORGANISASI
Model Tradisional.
Pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnya para
karyawan adalah malas dan dapat didorong kembali hanya
dengan imbalan keuangan. Meskipun demikian para
manajer makin lama makin mengurangi jumlah imbalan
tersebut
Model Hubungan Manusia (Human Relation Model).
Model ini lebih menekankan dan menganggap penting
adanya faktor "Kontak sosial" yang dialami para
karyawan dalam bekerja, daripada faktor imbalan
sebagaimana dikemukakan oleh Model Tradisional.
14. BERBAGAI PANDANGAN TENTANG MOTIVASI
DALAM ORGANISASI
Model Sumber Daya Manusia (Human Resources Model).
Model ini timbul sebagai akibat kritikan terhadap "Model Hubungan
Manusia" tersebut di atas. Pengritik-pengritik tersebut antara lain Argyris,
Mc Gregor, Maslow dan Libert, mengkritik model hubungan manusiawi
sebagai model yang hanya memanipulir para karyawan dengan cara lebih
canggih (sophisticated).