Penyuluhan ini membahas tentang pemasangan dower kateter pada pasien dengan penyakit saluran kemih. Materi penyuluhan mencakup pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi pemasangan dower kateter selama 15 menit untuk meningkatkan pemahaman pasien.
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanitapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemasangan kateter pada pasien wanita, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemasangan kateter secara detail.
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-lakipjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemasangan kateter pada pasien laki-laki, meliputi tujuan pembelajaran, pokok-pokok materi seperti pengertian, tujuan, indikasi, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur.
Buku penuntun ini memberikan pedoman teknik dan prosedur praktikum hematologi bagi mahasiswa kedokteran, mulai dari teknik pengambilan darah, tes hematologi dasar seperti hitung eritrosit dan leukosit, hingga tes lanjutan seperti golongan darah dan koagulasi darah. Buku ini dilengkapi gambar untuk memperjelas prosedur-prosedur tersebut.
Penyuluhan ini membahas tentang pemasangan dower kateter pada pasien dengan penyakit saluran kemih. Materi penyuluhan mencakup pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi pemasangan dower kateter selama 15 menit untuk meningkatkan pemahaman pasien.
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanitapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemasangan kateter pada pasien wanita, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemasangan kateter secara detail.
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-lakipjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemasangan kateter pada pasien laki-laki, meliputi tujuan pembelajaran, pokok-pokok materi seperti pengertian, tujuan, indikasi, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur.
Buku penuntun ini memberikan pedoman teknik dan prosedur praktikum hematologi bagi mahasiswa kedokteran, mulai dari teknik pengambilan darah, tes hematologi dasar seperti hitung eritrosit dan leukosit, hingga tes lanjutan seperti golongan darah dan koagulasi darah. Buku ini dilengkapi gambar untuk memperjelas prosedur-prosedur tersebut.
Pemeriksaan genitalia dalam dan asuhan antenatal meliputi tiga hal utama: (1) pemeriksaan fisik genitalia untuk mengetahui kondisi organ genitalia internal dan eksternal, (2) pemeriksaan dengan spekulum dan pap smear untuk skrining kanker serviks, dan (3) pemeriksaan bimanual untuk mengetahui kondisi rahim dan organ sekitarnya. Pemeriksaan-pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan,
Pemasangan infus dengan benar melibatkan persiapan peralatan yang steril, pengecekan identitas pasien yang tepat, dan teknik penanamkan jarum intravena yang aman untuk mencegah komplikasi.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus dalam melakukan prosedur memasang infus, meliputi pokok-pokok materi, uraian materi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur dan format penilaian yang digunakan."
Station 1 miop levior (visus & refraksi subyektif)Nurul Amaliah
[Ringkasan]
1. Peserta ujian diminta untuk melakukan pemeriksaan refraksi pada pasien dengan keluhan penglihatan kabur saat membaca jauh. Peserta melakukan pemeriksaan visus, refraksi subjektif, menegakkan diagnosis miopi ringan, dan meresepkan kacamata.
Soal KGD membahas tentang:
1. Definisi dan langkah-langkah evakuasi medis pasien, termasuk triage, pemeriksaan awal, stabilisasi dan transportasi.
2. Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan evakuasi medis, seperti jalan napas bebas dan pernapasan yang memadai.
3. Penanganan awal pasien yang mengalami overdosis obat atau keracunan, seperti mengamankan jalan napas dan memberikan oksigen.
Pencampuran obat kanker harus dilakukan dengan teknik aseptis yang ketat untuk mencegah paparan bahaya obat terhadap petugas farmasi. Prosedur meliputi persiapan peralatan khusus, dekontaminasi ruang bersih, dan teknik penanganan obat secara hati-hati untuk memastikan keamanan petugas dan mutu produk.
Dokumen tersebut merupakan daftar tilik pemeriksaan untuk mengukur kadar hemoglobin (HB) darah pasien. Terdiri dari 16 langkah mulai dari persiapan alat dan pasien, pelaksanaan pemeriksaan HB menggunakan haemometer, hingga penjelasan hasil pemeriksaan kepada pasien. Pemeriksaan HB dilakukan dengan menghisap darah pasien ke dalam pipet haemoglobin lalu dimasukkan ke dalam tabung berisi lar
Dokumen tersebut membahas tentang mengganti balutan luka dan mengangkat jahitan luka. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Tindakan ini dilakukan dengan teknik aseptik dan antiseptik serta menggunakan peralatan yang steril.
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabyaAzmi Umi A
Magang di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan kegiatan pengendalian vektor penyakit, penilaian sanitasi lingkungan pelabuhan, dan survey risiko lingkungan. Mahasiswa juga memberikan saran untuk memperluas wawasan tentang bidang tersebut sebelum magang.
Informed consent bertujuan agar pasien mendapatkan informasi yang memadai untuk mengambil keputusan terkait terapi yang akan dilakukan. Dokter harus menjelaskan diagnosis, tindakan, manfaat, risiko, dan alternatif terapi kepada pasien. Informasi yang diberikan harus lengkap dan sesuai kebutuhan pasien untuk memungkinkan pembuatan keputusan bersama antara dokter dan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang informed consent dalam praktik kedokteran di Indonesia. Terdapat berbagai sumber yang menjelaskan isi penjelasan yang harus diberikan kepada pasien sebelum mendapatkan persetujuan, namun pelaksanaannya masih bervariasi. Proses informed consent seharusnya merupakan bagian dari komunikasi yang baik antara dokter dan pasien dalam pengambilan keputusan bersama.
Pemeriksaan genitalia dalam dan asuhan antenatal meliputi tiga hal utama: (1) pemeriksaan fisik genitalia untuk mengetahui kondisi organ genitalia internal dan eksternal, (2) pemeriksaan dengan spekulum dan pap smear untuk skrining kanker serviks, dan (3) pemeriksaan bimanual untuk mengetahui kondisi rahim dan organ sekitarnya. Pemeriksaan-pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan,
Pemasangan infus dengan benar melibatkan persiapan peralatan yang steril, pengecekan identitas pasien yang tepat, dan teknik penanamkan jarum intravena yang aman untuk mencegah komplikasi.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus dalam melakukan prosedur memasang infus, meliputi pokok-pokok materi, uraian materi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur dan format penilaian yang digunakan."
Station 1 miop levior (visus & refraksi subyektif)Nurul Amaliah
[Ringkasan]
1. Peserta ujian diminta untuk melakukan pemeriksaan refraksi pada pasien dengan keluhan penglihatan kabur saat membaca jauh. Peserta melakukan pemeriksaan visus, refraksi subjektif, menegakkan diagnosis miopi ringan, dan meresepkan kacamata.
Soal KGD membahas tentang:
1. Definisi dan langkah-langkah evakuasi medis pasien, termasuk triage, pemeriksaan awal, stabilisasi dan transportasi.
2. Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan evakuasi medis, seperti jalan napas bebas dan pernapasan yang memadai.
3. Penanganan awal pasien yang mengalami overdosis obat atau keracunan, seperti mengamankan jalan napas dan memberikan oksigen.
Pencampuran obat kanker harus dilakukan dengan teknik aseptis yang ketat untuk mencegah paparan bahaya obat terhadap petugas farmasi. Prosedur meliputi persiapan peralatan khusus, dekontaminasi ruang bersih, dan teknik penanganan obat secara hati-hati untuk memastikan keamanan petugas dan mutu produk.
Dokumen tersebut merupakan daftar tilik pemeriksaan untuk mengukur kadar hemoglobin (HB) darah pasien. Terdiri dari 16 langkah mulai dari persiapan alat dan pasien, pelaksanaan pemeriksaan HB menggunakan haemometer, hingga penjelasan hasil pemeriksaan kepada pasien. Pemeriksaan HB dilakukan dengan menghisap darah pasien ke dalam pipet haemoglobin lalu dimasukkan ke dalam tabung berisi lar
Dokumen tersebut membahas tentang mengganti balutan luka dan mengangkat jahitan luka. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Tindakan ini dilakukan dengan teknik aseptik dan antiseptik serta menggunakan peralatan yang steril.
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabyaAzmi Umi A
Magang di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan kegiatan pengendalian vektor penyakit, penilaian sanitasi lingkungan pelabuhan, dan survey risiko lingkungan. Mahasiswa juga memberikan saran untuk memperluas wawasan tentang bidang tersebut sebelum magang.
Informed consent bertujuan agar pasien mendapatkan informasi yang memadai untuk mengambil keputusan terkait terapi yang akan dilakukan. Dokter harus menjelaskan diagnosis, tindakan, manfaat, risiko, dan alternatif terapi kepada pasien. Informasi yang diberikan harus lengkap dan sesuai kebutuhan pasien untuk memungkinkan pembuatan keputusan bersama antara dokter dan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang informed consent dalam praktik kedokteran di Indonesia. Terdapat berbagai sumber yang menjelaskan isi penjelasan yang harus diberikan kepada pasien sebelum mendapatkan persetujuan, namun pelaksanaannya masih bervariasi. Proses informed consent seharusnya merupakan bagian dari komunikasi yang baik antara dokter dan pasien dalam pengambilan keputusan bersama.
Informed consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarganya setelah mendapat penjelasan lengkap mengenai tindakan, resiko, dan alternatif pengobatan. Dokter harus menginformasikan diagnosa, tindakan, manfaat, resiko, konsekuensi jika tidak ditangani, dan biaya. Persetujuan ini melindungi hak pasien dan dokter dari tuntutan, kecuali dalam keadaan
Lembar konsultasi medis berisi permintaan konsultasi dokter untuk pasien tertentu mengenai masalah medis, perawatan selanjutnya, atau pengalihan rawat pasien. Dokter diminta memberikan saran tindakan medis dan pengobatan berdasarkan pemeriksaan pasien.
Laporan ini berisi ringkasan tentang persiapan pra operasi bedah kuretase pada pasien bernama Yana. Laporan ini mencakup data pasien, keluhan utama, etiologi, prognosis, rencana perawatan, pemeriksaan pra operasi, persiapan alat dan bahan, serta prosedur operasi yang akan dilakukan. Operasi yang direncanakan adalah Excisional New Attachment Procedure pada gigi 34 dan 35. [/ringkasan]
Dokumen tersebut merupakan kuesioner yang ditujukan kepada pengguna warnet Shark Net untuk mengumpulkan data terkait pengaruh lokasi, kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen terhadap warnet tersebut. Kuesioner terdiri dari pertanyaan mengenai identitas responden, pernyataan tentang lokasi, kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen warnet yang diminta untuk disertai pilihan jawaban.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat solidaritas masyarakat di suatu dusun melalui kegiatan warga. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan mengenai kegiatan warga yang dilakukan, frekuensi keikutsertaan responden dalam kegiatan tersebut, sanksi bagi yang tidak mengikuti, manfaat kegiatan warga, serta kedekatan antar anggota kelompok warga. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat solidaritas dan ker
Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur pengaruh berbagai variabel seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap terhadap keputusan pembelian shampo merek Sunsilk. Kuesioner ini terdiri dari beberapa bagian yang mencakup identitas responden, pernyataan untuk mengukur tingkat kesetujuan terhadap masing-masing variabel, dan hasil akhir keputusan pembelian.
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENasih gahayu
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga poin penting tentang komunikasi dokter-pasien, yaitu: (1) Komunikasi efektif dapat meningkatkan kepuasan pasien dan kepercayaan pasien kepada dokter, (2) Ada empat langkah komunikasi yang efektif yaitu SAJI (Salam, Ajak bicara, Jelaskan, Ingatkan), (3) Kode etik kedokteran menegaskan pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi d
Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigiERA MULIANA SADARI
standar prosedur seorang perawat gigi harus betul-betul dipahami agar sewaktu melakukan pelayanan seorang perawat gigi tidak sampai salah melakukan suatu tindakan.
Tujuan Pembelajaran Umum adalah mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar. Modul ini menjelaskan pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, persiapan, dan langkah-langkah mencuci tangan secara benar beserta format penilaiannya.
Penerapan bundles dan standar PPI lainnya di FKTP dapat mencegah penularan infeksi, menurunkan angka kematian dan biaya perawatan, serta didukung oleh kompetensi petugas kesehatan."
Perawatan luka meliputi proses penyembuhan luka yang kompleks melalui regenerasi sel dan pemulihan fungsi organ tubuh, dimulai dari penggantian balutan secara berkala untuk mencegah infeksi dan menjaga keamanan pasien, hingga penilaian kondisi luka dan dokumentasi hasil perawatan.
Penelitian ini menganalisis tingkat kepatuhan dokter muda dalam menggunakan alat pelindung diri dan menerapkan program kesehatan 6M sesuai panduan WHO. Penelitian menggunakan metode survei terhadap 150 dokter muda di Rumah Sakit dengan kuesioner. Hasilnya akan dianalisis secara deskriptif dan dikategorikan dalam tingkat kepatuhan.
Modul ini membahas tentang pemenuhan kebutuhan oral hygiene pada pasien, meliputi pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, pengkajian, persiapan alat dan pasien, serta prosedur pemenuhan kebutuhan oral hygiene secara lengkap dan sistematis.
Modul ini membahas tentang pemenuhan kebutuhan oral hygiene pada pasien, meliputi pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, pengkajian, persiapan alat dan pasien, serta prosedur pemenuhan kebutuhan oral hygiene secara lengkap dan sistematis.
Modul ini membahas tentang prosedur pemberian oksigen melalui masker wajah, meliputi pengertian, tujuan, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemberian oksigen secara komprehensif dan sistematis.
Similar to Penilaian standar rumah sakit (11) (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. Lampiran A. Lembar Surat Persetujuan
SURAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONCERNT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini.
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin :
Alamat tinggal:
Menyatakan bersedia untuk menjadi subyek penelitian dari :
Nama
: Dian Ary Puspitaloka
NIM
: 011610101040
Fakultas
: Kedokteran Gigi Universitas Jember
Setelah saya membaca prosedur penelitian yang terlampir, saya mengerti dan
memahami dengan benar prosedur penelitian dengan judul “PENILAIAN
STANDAR
PELAYANAN
RUMAH
SAKIT
MELALUI
KEPATUHAN
PROSEDUR KERJA DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS
JEMBER”, saya menyatakan sanggup menjadi sampel penelitian beserta segala
resikonya dengan sebenar-benarnya tanpa satu paksaan dari pihak manapun.
Jember, ___________ 2006
(_________________)
45
2. Lampiran B. Kuesioner
PENILAIAN STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT MELALUI
KEPATUHAN PROSEDUR KERJA DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER
A.
Identitas Responden
Nama
:
NIM
:
Jenis kelamin
:
Usia
:
Laboratorium
:
Nilai IPK
:
B. Berilah tanda
() pada jawaban pilihan anda dan sesuai dengan
laboratorium yang anda ikuti.
I.
LABORATORIUM BEDAH MULUT
Prosedur ekstraksi gigi di laboratorium bedah mulut, yaitu:
SOP
(Standar
NO
Pertanyaan
Operating
prosedur)
Ya Tidak
1
Kelengkapan pra ekstraksi
a.
b.
2
Operator menggunakan masker
Operator menggunakan hand scoon
c. Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat, yaitu:
Pelaksanaan
Ya
Tidak
3. a.
b.
Sonde lurus
c.
Sonde setengah lingkaran
d.
Pinset dengan ujung berkerat
e.
Ekskavator
f.
Tempat tampon
g.
Tempat kotoran
h.
Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k.
Syringe untuk anastesi lokal
l.
3
Kaca mulut
Alat pencabut gigi ( tang dan elevator
sesuai gigi yang diekstraksi)
Persiapan bahan, yaitu:
a.
Tampon steril
b.
Antiseptik desinfektan
c.
Anastesi lokal
4
d.
Analgetik / antibiotik bila perlu
Ada persetujuan lisan dari penderita dan atau
5
keluarganya.
Asepsis daerah yang akan dilakukan tusukan
6
jarum anastesi lokal.
Anastesi lokal (sesuai dengan keadaan umum
7
8
penderita).
Ekstraksi gigi.
Periksa kelengkapan gigi (mahkota dan
jumlah
9
10
11
12
akar),
soket
(dari
jaringan
granuloma).
Kompresi soket gigi.
Druk tampon dengan kasa steril.
Instruksi paska ekstraksi.
Bila diperlukan resep antibiotik
dan
4. analgetik.
II. LABORATORIUM ORAL MEDICINE
Prosedur kerja perawatan ulkus traumatikus di laboratorium oral medicine
yaitu:
SOP
(Standar
NO
Pertanyaan
Operating
Procedure)
Ya
Tidak
1
Pasien mengikuti prosedur penerimaan
2
di klinik penyakit mulut
Kelengkapan pra perawatan
a. Operator menggunakan masker
b. Operator menggunakan hand scoon
3
c. Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat dan bahan, yaitu:
a. Kaca mulut
b. Sonde lurus
c. Sonde setengah lingkaran
d. Pinset dengan ujung berkerat
e. Ekskavator
f. Tempat tampon
g. Tempat kotoran
h. Petridish bersekat
i. Neirbeaken
j. Tempat alkohol (deppen glass)
k. Obat-obat topikal untuk penyakit
mulut.
Pelaksanaan
Ya
Tidak
5. 4
5
6
7
Sterilisasi alat
Pemeriksaan subyektif
Pemeriksaan obyektif
Melakukan
perawatan
dengan
pemberian obat topikal: anastesi/anti
inflamasi, pemberian multivitamin jika
8
9
10
11
III.
diperlukan.
Pemberian resep
Pembuatan konsul.
Pemberian instruksi
Kontrol 1 minggu kemudian
LABORATORIUM KONSERVASI GIGI
Prosedur kerja dalam melakukan perawatan pulpektomi di laboratorium
konservasi gigi, yaitu:
NO
Pertanyaan
SOP
Pelaksanaan
(Standart
Operating
Procedure)
Ya
Tidak
1
Kelengkapan pra perawatan
a. Operator menggunakan masker
b. Operator menggunakan hand scoon
Ya
Tidak
6. 2
c. Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat dan bahan, yaitu:
a. Kaca mulut
b. Sonde lurus
c. Sonde setengah lingkaran
d. Pinset dengan ujung berkerat
e. Ekskavator
f. Tempat tampon
g. Tempat kotoran
h. Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k. Semen spatula
l.
Contra angle high speed atau low
speed
m. Macam-macam mata bur diamond
highspeed
n. Jarum miller
o. Jarum ekstirpasi
p. File
q. reamer
r. Alat irigasi
s. Alat pengukur
t.
Stopper karet
u. Jarum lentulo
v. Spreader
w. Root canal plugger
x. Lampu spiritus
y. Cotton roll
7. 3
4
5
6
7
z. Cotton pellet dan tampon
Sterilisasi alat
Diagnosa
Informed consent
Asepsis daerah kerja
Melakukan anastesi lokal dengan teknik
infiltrasi atau blok sesuai dengan regio
8
gigi yang dirawat
Pembuatan cavity entrance sesuai karies
9
10
11
dan gigi
Ekstirpasi pulpa
DWF (foto pengukuran panjang kerja)
Preparasi saluran akar sesuai dengan
kondisi
saluran
akar
(teknik
konvensional, step back) menggunkan
12
reamer atau file
Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan
aquadest steril secara bergantian setiap
13
14
pergantian alat preparasi
Trial guttap
Foto trial guttap untul melihat hasil
15
preparasi
Sterilisasi saluran akar dengan obat-obat
16
17
sterilisasi secara bergantian
Melakukan perbenihan
Melakukan pengisian saluran
akar
dengan teknik sesuai dengan teknik
preparasinya.
Bahan
guttap
dan
point
pengisi
berupa
sealernya
adalah
18
ZnOChKM.
Melakukan foto pengisian untuk melihat
19
hasil pengisian saluran akar
Penderita diminta kontrol
1minggu
kemudian dan dirujuk untuk dilakukan
8. tumpatan tetap
IV.
LABORATORIUM PERIODONSIA
Prosedur pembersihan karang gigi (scalling) di laboratorium periodonsia, yaitu:
SOP
(Standart
NO
Pertanyaan
Operating
Procedure)
Ya
Tidak
1
Kelengkapan pra perawatan
a.
Operator menggunakan masker
b.
Operator
menggunakan
hand
scoon
2
c.
Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat dan bahan, yaitu:
a.
Kaca mulut
b.
Sonde lurus
c.
Sonde setengah lingkaran
d.
Pinset dengan ujung berkerat
e.
Ekskavator
f.
Tempat tampon
g.
Tempat kotoran
Pelaksanaan
Ya
Tidak
9. h.
Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k.
Contra angle lowspeed
l.
Alat pulas
m.
Cotton roll
n.
Cotton pellet
o.
Tampon
p.
Sickle
q.
Hoe
r.
File
s.
Kuret
t.
Probe periodontal
u.
Pasta pembersih (cryth)
3
4
5
v.
Bubuk abrasif
Sterilisasi alat
Pembersihan karang gigi supra gingiva.
Pembersihan karang gigi sub gingiva
6
dan root planning.
Memoles seluruh permukaan gigi.
10. C. Berilah tanda silang (X) pada jawaban pilihan anda.
I.
Sarana dan prasarana
1. Menurut anda apa RSGM itu?
a. Rumah Sakit Gigi dan Mulut
b. sebuah rumah sakit
c. tempat praktek mahasiswa FKG
2. Apakah sudah terdapat loket untuk pelayanan administrasi di RSGM?
a. sudah
b.
belum
c.
tidak tahu
3. Menurut anda, jika pasien datang berobat ke RSGM, pasien ke mana dahulu?
a.
loket pendaftaran RSGM
b.
langsung ke klinik gigi yang dituju
c.
tidak tahu
4. Menurut anda, apakah RSGM sudah memiliki pelayanan kedaruratan?
a.
sudah
b.
belum
c.
tidak tahu
5. Apakah RSGM sudah memilki laboratorium dental dan klinik?
a.
sudah
b.
belum
c.
tidak tahu
11. 6. Apakah RSGM sudah memiliki unit radiologi yang baik?
a. sudah
b. belum
c. tidak tahu
7.
Apakah RSGM sudah memiliki sarana rawat inap?
a.
sudah
b.
belum
c.
tidak tahu
8. Apakah RSGM sudah memiliki rekam medik yang akurat?
a.
sudah
b.
belum
c.
tidak tahu
9. Apakah pasien yang pertama kali datang selalu diperiksa dan didiagnosa di ruang
OD (Oral Diagnosis) ?
a.
ya
b.
tidak
c.
tidak tahu
10. Bagaimana keadaan fisik bangunan RSGM?
a.
baik
b.
cukup
c.
kurang
11. Bagaimana keadaan ruang tunggu pasien yang ada di RSGM?
a.
baik
b.
cukup
c.
kurang
12. Bagaimanakah kelengkapan alat-alat yang ada di RSGM?
12. a.
lengkap
b.
cukup lengkap
c.
kurang lengkap
II. Pengetahuan
13. Menurut anda siapakah yang seharusnya menangani pasien di RSGM?
a. dokter gigi dan mahasiswa
b. dokter gigi saja
c. mahasiswa saja
14. Menurut anda, setiap kali menangani pasien apakah perlu menggunakan
masker dan sarung tangan?
a. ya
b. tidak
c. tidak tahu
15.
Dimanakah posisi anda ketika memakai sarung tangan?
a.
di depan pasien
b. di samping pasien
c. di belakang pasien
16.
Dimanakah posisi tangan anda ketika anda sedang memakai sarung tangan
steril?
a. di atas depan setinggi dada
b. di bawah setinggi perut
c. di samping tubuh
17.
Bagaimanakah urutan penggunaan masker, cuci tangan dan sarung tangan yang
benar?
a. masker, cuci tangan dan sarung tangan
13. b. cuci tangan, masker dan sarung tangan
c. cuci tangan, sarung tangan dan masker
III.
Tanggung jawab
18.
Cuci tangan sebelum melakukan bekerja sebaiknya menggunakan?
a. sabun dan di bawah air mengalir
b. sabun dan di baskom
c. air dan alkohol
19.
Pada saat anda mencuci alat apakah anda menggunakan sarung tangan?
a. ya
b. tidak
c. tidak tahu
20.
Dalam menangani pasien tindakan apa yang pertama kali anda lakukan?
a. inform consent
b. anamnesa
c. diagnosa
21.
Apa yang anda harapkan dari RSGM UNEJ?
Sebutkan:
a. ......................................................................
b. ......................................................................
c. ......................................................................
14. Lampiran C . Lembar Observasional
I.
LABORATORIUM BEDAH MULUT
Prosedur ekstraksi gigi di laboratorium bedah mulut, yaitu:
NO
1
Pertanyaan
Kelengkapan pra ekstraksi
a.
b.
2
Operator menggunakan masker
Operator menggunakan hand scoon
c.
Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat, yaitu:
a.
Kaca mulut
b.
Sonde lurus
c.
Sonde setengah lingkaran
d.
Pinset dengan ujung berkerat
e.
Ekskavator
f.
Tempat tampon
g.
Tempat kotoran
h.
Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k.
Syringe untuk anastesi lokal
l.
Alat pencabut gigi (tang dan elevator
Ya
Tidak
15. 3
sesuai gigi yang akan diekstraksi))
Persiapan bahan, yaitu:
a.
Tampon steril
b.
Antiseptik desinfektan
c.
Anastesi lokal
4
d. Analgetik / antibiotik bila perlu
Ada persetujuan lisan dari penderita dan atau
5
keluarganya.
Asepsis daerah yang akan dilakukan tusukan
6
jarum anastesi lokal.
Anastesi lokal (sesuai dengan keadaan umum
7
8
penderita).
Ekstraksi gigi.
Periksa kelengkapan gigi (mahkota dan
jumlah
9
10
11
12
akar),
soket
(dari
jaringan
granuloma).
Kompresi soket gigi.
Druk tampon dengan kasa steril.
Instruksi paska ekstraksi.
Bila diperlukan resep antibiotik
analgetik.
dan
16. II. LABORATORIUM ORAL MEDICINE
Prosedur kerja perawatan ulkus traumatikus di laboratorium oral medicine
yaitu:
NO
Pertanyaan
Ya
1
Pasien mengikuti prosedur penerimaan di
2
klinik penyakit mulut
Kelengkapan pra perawatan
a.
b.
3
Operator menggunakan masker
Operator menggunakan hand scoon
c. Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat dan bahan, yaitu:
a.
b.
Sonde lurus
c.
Sonde setengah lingkaran
d.
Pinset dengan ujung berkerat
e.
Ekskavator
f.
Tempat tampon
g.
Tempat kotoran
h.
Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k.
4
5
6
7
Kaca mulut
Obat-obat
topikal
untuk
penyakit
mulut.
Sterilisasi alat
Pemeriksaan subyektif
Pemeriksaan obyektif
Melakukan perawatan dengan pemberian
Tidak
17. obat
8
9
10
11
topikal:
anastesi/anti
inflamasi,
pemberian multivitamin jika diperlukan.
Pemberian resep
Pembuatan konsul.
Pemberian instruksi
Kontrol 1 minggu kemudian
IV.
LABORATORIUM KONSERVASI GIGI
Prosedur kerja dalam melakukan perawatan pulpektomi di laboratorium
konservasi gigi, yaitu:
NO
1
Pertanyaan
Kelengkapan pra perawatan
a.
b.
2
Operator menggunakan masker
Operator menggunakan hand scoon
c. Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat dan bahan, yaitu:
a.
Kaca mulut
b.
Sonde lurus
c.
Sonde setengah lingkaran
d.
Pinset dengan ujung berkerat
e.
Ekskavator
f.
Tempat tampon
g.
Tempat kotoran
h.
Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k.
Semen spatula
l.
Contra angle high speed atau low
speed
Ya
Tidak
18. m.
Macam-macam mata bur diamond
highspeed
n.
o.
Jarum ekstirpasi
p.
File
q.
reamer
r.
Alat irigasi
s.
Alat pengukur
t.
Stopper karet
u.
Jarum lentulo
v.
Spreader
w.
Root canal plugger
x.
Lampu spiritus
y.
3
4
5
6
7
Jarum miller
Cotton roll
z. Cotton pellet dan tampon
Sterilisasi alat
Diagnosa
Informed consent
Asepsis daerah kerja
Melakukan anastesi lokal dengan teknik
infiltrasi atau blok sesuai dengan regio gigi
8
yang dirawat
Pembuatan cavity entrance sesuai karies dan
9
10
11
gigi
Ekstirpasi pulpa
DWF (foto pengukuran panjang kerja)
Preparasi saluran akar sesuai dengan kondisi
saluran akar (teknik konvensional,step back)
12
menggunkan reamer atau file
Melakukan irigasi dengan H2O2
3% dan
aquadest steril secara bergantian setiap
pergantian alat preparasi
19. 13
14
15
Trial guttap
Foto trial guttap untul melihat hasil preparasi
Sterilisasi saluran akar dengan obat-obat
16
17
sterilisasi secara bergantian
Melakukan perbenihan
Melakukan pengisian saluran akar dengan
teknik sesuai dengan teknik preparasinya.
Bahan pengisi berupa guttap point dan
18
sealernya adalah ZnOChKM.
Melakukan foto pengisian untuk melihat
19
hasil pengisian saluran akar
Penderita diminta kontrol 1minggu kemudian
dan dirujuk untuk dilakukan tumpatan tetap
IV.
LABORATORIUM PERIODONSIA
Prosedur pembersihan karang gigi (scalling) di laboratorium periodonsia, yaitu:
No
1
Pertanyaan
Kelengkapan pra perawatan
a.
b.
2
Operator menggunakan masker
Operator menggunakan hand scoon
c. Pasien menggunakan lap dada
Persiapan alat dan bahan, yaitu:
a.
Kaca mulut
Ya
Tidak
20. b.
Sonde lurus
c.
Sonde setengah lingkaran
d.
Pinset dengan ujung berkerat
e.
Ekskavator
f.
Tempat tampon
g.
Tempat kotoran
h.
Petridish bersekat
i.
Neirbeaken
j.
Tempat alkohol (deppen glass)
k.
Contra angle lowspeed
l.
Alat pulas
m.
Cotton roll
n.
Cotton pellet
o.
Tampon
p.
Sickle
q.
Hoe
r.
File
s.
Kuret
t.
Probe periodontal
u.
Pasta pembersih (cryth)
3
4
5
v. Bubuk abrasif
Sterilisasi alat
Pembersihan karang gigi supra gingiva.
Pembersihan karang gigi sub gingiva dan
6
root planning.
Memoles seluruh permukaan gigi.
21. Lampiran D. Prosedur Kerja di RSGM FKG Universitas Jember
I. Prosedur Kerja di Laboratorium Bedah Mulut
A. Prosedur tetap penanganan merawat pasien di Laboratorium Bedah Mulut,yaitu:
1. Sebelum dan sesudah melaksanakan perawatan pasien, mahasiswa harus melapor
kepada dosen pembimbing. Tidak ganti dosen pembimbing kecuali sepengetahuan
pembimbing sebelumnya atau pembimbing terakhir menerima limpahan tugas
dari pembimbing sebelumnya.
2. Siapkan dental unit yang akan digunakan, pastikan berfungsi baik dan bersih.
3. Pada waktu memeriksa pasien, mahasiswa harus memakai masker dan sarung
tangan , dan mengenakan tutup kepala ( khusus untuk tindakan di kamar operasi)
4. Alat dan obat-obatan yang akan digunakan untuk merawat penderitaharus
ditunjukkan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Alat-alat yang
22. ditunjukkan harus sudah disterilkan dan dalam konsisi dingin, apabila sudah
selesai digunakan harus dicuci kemudian diserahkan kepada petugas klinik dalam
keadaan bersih dan lengkap.
5. Setelah selesai perawatan, mahasiswa wajib membersihkan dental unit yang baru
digunakan.
B. Prosedur ekstraksi gigi di Laboratorium Bedah Mulut, yaitu:
1. Periksa kelengkapan pra ekstraksi, yaitu operator menggunakan masker dan hand
scoon, pasien menggunakan lap dada.
2. Persiapan alat, yaitu kaca mulut, sonde lurus, sond setengah lingkaran, pinset
dengan ujung berkerat, ekskavator, tempat tampon, tempat kotoran, petridish
berseker, neirbeaken, tempat alkohol ( deppen glass), syringe untuk anastesi lokal
dan alat pencabut gigi ( tang dan elevator).
3. Persiapan bahan, yaitu tampon steril, antiseptik desinfektan, anastesi lokal dan
analgetik/antibiotik.
4. Ada persetujuan lisan dari penderita dan atau keluarganya.
5. Asepsis daerah yang akan dilakukan tusukan jarum anastesi lokal.
6. Anastesi lokal (sesuai dengan keadaan umum penderita).
7. Ekstraksi gigi.
8. Periksa kelengkapan gigi (mahkota dan jumlah akar), soket (dari jaringan
granuloma).
9. Kompresi soket gigi.
10. Druk tampon dengan kasa steril.
11. Instruksi paska ekstraksi.
10. Bila diperlukan resep antibiotik dan analgetik.
II. Prosedur kerja di Laboratorium Periodonsia
A. Prosedur pembersihan karang gigi (scalling) di Laboratorium Periodonsia, yaitu:
1. Pembersihan karang gigi supragingiva.
23. 2. Pembersihan karang gigi sub gingiva dn root planning.
3. Memoles seluruh permukaan gigi.
4. Gingiva diolesi antiseptik.
B. Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perawatan pembersihan gigi
(scalling), yaitu:
1. Dental chair unit.
2. Alat-alat dasar pemeriksaan periodonsia, yaitu kaca mulut, sonde lurus, sonde
setengah lingkaran, pinset dengan ujung berkerat, ekskavator, tempat tampon,
tempat kotoran, petridish bersekat, neirbeaken, tempat alkohol, contra angle low
speed, alat pulas, sickle, hoe, file, kuret dan probe periodontal.
3. Alat scalling dan root planing konvensional dan elektrik
4. Bahan untuk scalling, yaitu cotton roll, cotton pellet, tampon, pasta pembersih
(cryth) dan bubuk abrasif.
III. Prosedur Kerja di Laboratorium Oral Medicine
A. Prosedur kerja perawatan ulkus traumatikus di Laboratorium Oral Medicine yaitu:
1. Pasien mengikuti prosedur penerimaan di klinik prenyakit mulut.
2. Dilakukan pemeriksaan meliputi :
a. Subyektif: rasa sakit disebabkan trauma
b. Obyektif:
•
ekstra oral : kelenjar lymphe
•
intra oral : terdapat ulser, bentuk tidak teratur, tengah putih, tepi
kemerahan, sakit..
c. Melakukan perawatan dengan pemberian obat topikal: anastesi / anti
inflamasi, pemberian multivitamin jika diperlukan
d. Pemberian resep
24. e. Konsul ke bagian lain (Ortodonsia, Konservasi, Bedah Mulut)
f. Kontrol 1 minggu kemudian.
B. Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perawatan ulkus trumatikus, yaitu:
1. Dental chair.
2. Alat-alat dasar pemeriksaan penyakit mulut, yaitu sonde lurus, sonde setengah
lingkaran, pinset dengan ujung berkerat, ekskavator, tempat tampon, tempat
kotoran, petridish bersekat, neirbeaken dan tempat alkohol.
3. Obat- obat topikal untuk penyakit mulut.
IV. Prosedur Kerja di Laboratorium Konservasi Gigi
A. Prosedur kerja dalam melakukan perawatan pulpektomi di Laboratorium
Konservasi Gigi, yaitu:
1.
diagnosa
2.
informed consent
3.
asepsis daerah kerja
4.
melakukan anastesi lokal sesuai dengan teknik infiltrasi atau blok sesuai dengan
regio gigi yang dirawat
5.
pembuatan cavity entrance sesuai karies dan gigi
6.
ekstirpasi pulpa
7.
DWF (foto pengukuran panjang kerja)
8.
preparasi saluran akar sesuai dengan kondisi saluran akar (teknik konvensional
dan step back) menggunakan reamer dan file
9.
melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril secara bergantian setiap
pergantian alat preparasi
10. trial guttap
11. foto trial guttap untuk melihat hasil preparasi
12. sterilisasi saluran akar dengan obat-obatan sterilisasi secara bergantian
13. melakukan perbenihan
25. 14. melakukan pengisian saluran akar dengan teknik sesuai dengan teknik
preparasinya (teknik kondensasi lateral dan single cone). Bahan pengisi berupa
guttap point, sealernya ZnOChKM.
15. melakukan foto pengisian untuk melihat hasil pengisian saluran akar
16. penderita diminta kontrol 1 minggu kemudian dirujuk untuk dilakukan tumpatan
tetap.
B. Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perawatan pulpektomi, yaitu:
a.
Dental chair.
b.
Alat-alat dasar pemeriksaan , yaitu sonde lurus, sonde setengah lingkaran, pinset
dengan ujung berkerat, ekskavator, tempat tampon, tempat kotoran, petridish
bersekat, neirbeaken, tempat alkohol, semen spatula, contra angle high speed,
macam- macam mata bur diamond high speed, jarum miller, jarum ekstirpasi,
file dan reamer, alat irigasi, alat pengukur (penggaris), stopper karet, jarum
lentulo, spreader, root canal plugger dan lampu spiritus.
c.
Bahan-bahan yang digunakan, yaitu cotton roll, cotton pellet, tampon, H 2O2 3%,
aquadest steril, guttap point, obat sterilisasi saluran akar, ZnOChKM, dan
tumpatan sementara.