SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Hazardous WasteHazardous Waste
ManagementManagement
Ahmad Erlan Afiuddin, ST.,MTAhmad Erlan Afiuddin, ST.,MT..
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYAPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
(PPNS)(PPNS)
DEFINISI
 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya
DEFINISI
 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lain
AKTIVITAS MANUSIA
(INDUSTRI, DLL)
BAHAN AWAL B3 TIMBULAN LIMBAH B3
MINIMALISASI B3 :
REDUKSI PADA SUMBER
SUBSTITUSI BAHAN
TEKNOLOGI BERSIH
PEMBUANGAN
LANGSUNG
DEGRADASI
LINGKUNGAN
PENGELOLAANPENGELOLAAN
BAHAN / LIMBAH B3BAHAN / LIMBAH B3
GANGGUAN
KESEHATAN
MANUSIA
DEFINISI
 Pengelolaan limbah B3 adalah
rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan
limbah B3
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Penghasil
Penyimpanan sementara
Pengumpul
Pengangkut
Pengolah
Pemanfaat
Penimbunan
From Cradle to The Grave
PENGUMPUL
PEMANFAAT
(WASTE EXCHANGE)
PENIMBUN
PENGOLAH
(treatment & disposal))
PENGHASILPENGHASIL
Abu incenerator,
Sisa/hasil reaksi kimia, dll
Limbah yang tidak
habis bereaksi, dll
Sistem Pengawasan Limbah B3
PENGANGKUT
From Cradle to Grave Dalam Pengawasan Kegiatan
Pengelolaan Limbah B3
 Limbah B3 selalu diawasi mulai dari saat dihasilkan
sampai dengan tujuan akhir pengelolaannya;
 Setiap limbah B3 harus memiliki tujuan akhir
pengelolaan;
 Setiap pelaku kegiatan pengelolaan limbah B3 harus
memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan
termasuk memiliki izin sesuai kegiatan pengelolaan
limbah B3 yang dilakukan;
 Secara khusus, mekanisme pengawasan perpindahan
limbah B3 dilakukan melalui sistem notifikasi/ dokumen
limbah B3;
PERTUMBUHAN
INDUSTRI
TIMBULAN
LIMBAH B3
STRATEGI
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN :
Pelaksanaan Program-
Program Pengelolaan
Lingkungan secara
Terpadu
IMPORT
LIMBAH B3
DEGRADASI LINGKUNGAN
– Pencemaran Lingkungan -
Kontaminasi Lingkungan
Pertumbuhan Industri
harus Berlandaskan
pada Pembangunan
Industri yang
Berkelanjutan dan
Berwawasan
Lingkungan
Hal-Hal Pokok yang Melatarbelakangi Peraturan
tentang Pengelolaan Limbah B3
 Meningkatnya penggunaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) pada berbagai kegiatan, misal
kegiatan industri, pertambangan, kesehatah, rumah
tangga
 Meningkatnya upaya pengendalian pencemaran
udara dan air, yang akan menghasilkan
lumpur/sludge yang berbahaya dan beracun
 Dampak penting atau pencemaran akibat
pembuangan limbah B3 terhadap lingkungan dan
manusia
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
 Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah
Dokumen yang berisi informasi teknis mengenai
sifat racun, bahaya fisik dan cara penanganan
yang aman dari suatu bahan / produk kimia
yang dibuat oleh pabrik asal pembuatan bahan
kimia tersebut
MSDS
MSDS
 Bagaimana cara menggali informasi B3 ?
- Informasi dari produsen (buku katalog
bahan / CD)
misal : Merck, JT Baker dll
- Literatur / buku tentang Health and Safety
- Material Safety Data Sheet (MSDS)
 MDSD sebagai sumber informasi pengelolaan B3
PRINSIP PENGELOLAAN
LIMBAH B3
 Minimisasi Limbah
 Pengelolaan Limbah B3 dekat dengan
sumber
 Pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
 “From Cradle to Grave” mulai dihasilkan
sampai penimbunan
PENGENDALIAN LIMBAH B3
 Perijinan dalam pengelolaan limbah B3
 Pengawasan dalam pengelolaan limbah B3
 Penyimpanan limbah B3
 Pengangkutan limbah B3
Undang-undang RI No. 32 / 2009 ttg “Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup”.
PP RI No. 18 / 1999 Jo. PP No. 85 / 1999 ttg “Pengelolaan Limbah B3”
PP RI No. 27 /1999 ttg “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”.
PP 38 Tahun 2007 ttg “Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Permen LH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3
Permen LH No. 30/2009 ttg Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran
Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah
Permen LH No. 33 Tahun 2009 tentang “Tata Cara Pemulihan Lahan
Terkontaminasi Limbah B3”.
Permen LH No. 05/2009 tentang “Pengelolaan Limbah di Pelabuhan”.
Permen LH No. 02/2008 ttg Pemanfaatan Limbah B3
Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg “ Tata Cara & Persyaratan Teknik Penyimpanan
& Pengumpulan Limbah B3”
Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg “Dokumen Limbah B3”.
Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 ttg Persyaratan teknis pengolahan Limbah B3
Kepdal 04/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan
Limbah B3.
Kepdal 05/BAPEDAL/09/1995 ttg “Simbol dan Label Limbah B3”.
REGULASIREGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3PENGELOLAAN LIMBAH B3
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LH DALAM
PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PEMERINTAH
PEMERINTAH
PROPINSI
PEMERINTAH
KAB/KOTA
 Penetapan Kebijakan Nasional
Pengelolaan B3 dan LB3
 Penetapan LB3 dan status B3
 Notifikasi B3 dan limbah B3.
 Menyelenggarakan registrasi
B3.
 Pengawasan pengelolaan (B3).
 Ekspor dan Impor B3 dan LB3
 Pengawasan LB3 skala nasional
 Izin pengumpul skala nasional
 Izin pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan
penimbunan LB3
 Pengawasan pemulihan
pencemaran LB3 skala nasional
 Izin dan
rekomendasi izin
pengumpulan LB3
 Pengawasan PLB3,
 Pengawasan sistem
tanggap darurat,
penanggulangan
kecelakaan PLB3,
pemulihan
pencemaran LB3
skala propinsi
 Izin penyimpanan
LB3
 Izin lokasi PLB3
 Pengawasan PLB3,
 Pengawasan
sistem tanggap
darurat,
penanggulangan
kecelakaan PLB3,
pemulihan
pencemaran LB3
skala Kab/Kota
Kewenangan dalam Perizinan dan
Pengawasan PLB3
Pengelolaan
Limbah B3
Perizinan Pengawasan
Pusat Provinsi Kab/Kota Pusat Provinsi Kab/Kota
Penyimpanan
v v v v
Pengumpulan
v v v v v v
Pengangkutan
v v v v
Pemanfaatan
v v v v
Pengolahan
v v v v
Penimbunan
v v v v
Cat : izin Pengumpulan oli bekas masih pusat
KASUS- KASUS
PENCEMARAN AKIBAT
LIMBAH B3
The Chisso factory and its wastewater routes
KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH
B3
 Teluk Minamata (Jepang)
Pabrik pupuk kimia bernama Chisso
Chemical Corporation, menghasil limbah
mengandung Hg berdiri akhir tahun 1930,
kasus keracunan pada nelayan terdeteksi
tahun 1953 – 1960.
KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH
B3
 Kasus Kabut Dioksin di Seveso (Italia)
Akhir 1960, industri farmasi Swiss, Hoffman-La
Roche memilih Seveso sebagai lokasi
pabriknya, guna memproduksi 2,4,5-triklorofenol
untuk desinfektan, kosmetik, dan herbisida.
Pabrik ini menghasilkan asap yang berbau.
Kecelakaan terjadi pada tanggal 10 Juli 1976,
sekitar 1 kg dioksin terbuang ke udara
membentuk kabut melewati jarak ribuan hektar.
A child from Seveso (Italy), after a big fire
in a chlorine factory in 1976.
Zobrazeno: 133 - last: Jun 27, 2007
KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH
B3
 Kasus Kepone di Hopewell (USA)
Perusahaan bernama Allied
mensubkontrakan pembuatan pestisida
ke LSP (Kepone). Ternyata secara ilegal
Kepone membuang limbahnya ke sungai
James.
Di samping itu, banyak pekerja yang
keracunan pestisida, sehingga tahun 1975
ditutup
KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH
B3
 Kasus Penyebaran EDB di USA
Ethylene dibromide (EDB) menjadi maslah
di USA pada tahun 1983/1984, dengan
ditemukannya residu EDB di makanan
yang terbuat dari gandum.
EDB merupakan pestisida yang bersifat
karsinogenik.
Data tahun 1982 mengungkapkan bahwa
EDB telah mencemari air tanah.
KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH
B3
 Kasus Site Stringfellow di California (USA)
Site Stringfellow di Glen Avon (California) telah
digunakan untuk menimbun limbah cair B3 dari
tahun 1965-1972.
Selama itu sekitar 30 juta galon (113.550 m3)
limbah cair telah ditimbun.
Ternyata terjadi pencemaran air tanah akibat
evaluasi awal yang tidak akurat terhadap site.
Lahan ini berlokasi di atas akuifer Chino Basin
yang merupakan sumber air minum bagi sekitar
500.000 penduduk.
KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH
B3
 Kasus Love Canal di dekat Niagara Falls di USA
Love Canal merupakan saluran sepanjang 2 km
yang digunakan untuk membuang limbah pabrik
kimia Hooker pada periode tahun 1940 – 1950-
an.
Setelah ditutup, di atasnya didirikan sekolah dan
terdapat permukiman.
Akhir tahun 1970, sering tercium bau zat kimia.
Setelah dianalisis ternyata tanah-tanah di lokasi
telah tercemar senyawa kimia yang beresiko
tinggi terhadap kesehatan.
Bagaimana Kasus-Kasus
Pencemaran B3
di Indonesia ?
Permasalahan (isu) dalam Pengelolaan LPermasalahan (isu) dalam Pengelolaan Limbahimbah B3B3
Pembuangan atau penimbunan Limbah B3
ke media lingkungan (open dumping)
Pembakaran Limbah B3 tanpa memenuhi
persyaratan (open burning)
Ketidaktersedian fasilitas Pengelolaan LB3
Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin baik yang
dilakukan sendiri maupun pihak ke-3
Pembuangan limbah B3 (limbah RS) ke TPA
Menuntut delisting Limbah B3 dari daftar
PP 85/1999
Impor LB3 dengan modus bahan baku
atau produk
Kurangnya pemahaman ttg PLB3 dari
pelaku Pengelolaan Limbah B3 atau aparat
pengawas
Kasus Pencemaran di Indonesia
Pencemaran Hg
1. Di Pongkor, Jawa Barat, dilaporkan bahwa [Hg] di
sedimen sungai berkisar 0 – 2,688 ppm, di tanah
1 – 1300 ppm (Gunradi, 2001)
2. Di Sulawesi Utara (sungai Talawaan), air tanah
mengandung [Hg] di atas standar baku mutu dan
juga ditemukan di dalam siput dan ikan
(Hadi’atullah, dkk, 2001)
Kasus Pencemaran di Indonesia
Pencemaran laut
Penelitian Kunaefi dan Herto (2001) :
Perairan di Kepulauan Seribu menunjukkan bahwa beberapa
konsentrasi logam berat sudah melampaui standar. 6 jenis ikan
yang biasa dikonsumsi ternyata mengandung Cd, Cu, Pb, Zn, dan
Hg dalam konsentrasi jauh lebih besar dari yang diperbolehkan
Penelitian Djuangsih (2000) :
Kualitas pantai utara Tanggerang tidak lagi memenuhi persyaratan
untuk perikanan, biota laut, dan pariwisata, dengan telah melampaui
batas sebanyak 45 % - 91 %
 Pantai Timur Kenjeran Surabaya
Pembuangan dari 60 lebih industri berpotensi mengandung
logam berat pencemar. Pantai Timur Surabaya telah tercemar
oleh logam berat. Seperti diberitakan Harian Pagi Surya, 15
Juni 1999, penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian
dari Jerman pada tahun 1998 terhadap masyarakat Kenjeran
menunjukkan bahwa Air Susu Ibu (ASI) dari ibu menyusui
telahmengandung kadmium (Cd) sebanyak 36,1 ppm,
sehingga dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan
anak-anak masyarakat Kenjeran karena dapat menyebabkan
penurunan kecerdasan anak dan kerusakan jaringan tubuh.
Penelitian Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga tahun 1996 juga menunjukkan bahwa
sampel darah penduduk Kenjeran mengandung tembaga
(Cu) sebesar 2511,07 ppb dan merkuri (Hg) sebanyak 2,48
ppb. Kandungan tembaga (Cu) dalam darah warga telah
melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu
sebesar 800-1200 ppb. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat Kenjeran telah mengkonsumsi hewan laut di
sekitar Pantai Timur Surabaya yang telah terkontaminasi
logam berat.
Limbah pertambangan :
Kasus Teluk Buyat
2000-5000 kubik ton limbah setiap hari di buang oleh PT NMR ke perairan
di teluk Buyat yang di mulai sejak Maret 1996. Menurut PT. NMR, buangan
limbah tersebut, terbungkus lapisan termoklin pada kedalaman 82 meter.
Nelayan setempat sangat memprotes buangan limbah tersebut. Apalagi
diakhir Juli 1996, nelayan mendapati puluhan bangkai ikan mati
mengapung dan terdampar di pantai. Kematian misterius ikan-ikan ini
berlangsung sampai Oktober 1996. Kasus ini terulang pada bulan Juli
1997.
Kronologi Ikan Mati di Teluk Buyat
No
Waktu dan Tanggal Jumlah ikan dengan nama jenis setempat
1. 29 Juli 1996 Puluhan ekor jenis kerapu, tato, kuli paser dan nener
2. 16 Agustus 1996 Puluhan ekor jenis kakatua dan kuli paser
3. 17 Agustus 1996 Puluhan ekor jenis lumba-lumba
4. 3 September 1996 Puluhan ekor jenis kerapu dan kuli paser
5. 7 September 1996 Puluhan ekor jenis kerapu, tato dan kuli paser
6. 17 September 1996 Puluhan ekor jenis kerapu
7. 3 Juli 1997 100-an ekor dengan jenis berbeda: uhi, bobara, wora,
talahuro, tikus-tikus, bete bukokong,
8. 3 Agustus 1997Jam 08.00 Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora, talahuro, tikus-
tikus, bete bukokong dan nener.
9. 6 Agustus 1997Jam 15.00 Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora, talahuro, tikus-
tikus, bete bukokong dan nener.
10. 7 Agustus 1977Jam 09.00 Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora talahuro, tikus-
tikus, bete bukokokong dan nener
Kasus Pencemaran di Indonesia
Insektisida
Terjadinya pencemaran air sumur penduduk dan sayuran oleh
insektisida
Penelitian berbagai sayuran menunjukkan bahwa terdapat residu
berkisar antara 0,125 – 9,5 ppm, yang berarti telah melampaui ADI
= Acceptable Daily Intake (0,001 – 0,002 ppm) dan MRL =
Maximum Residual Limit (0,045 – 0,13 mg/kg)

More Related Content

What's hot

pengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdf
pengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdfpengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdf
pengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdfWakhidahKurniawati1
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Nur Chawhytz
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Instansi
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraFurqaan Hamsyani
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
 
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaanlimbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaannamakuguten
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Rizki Darmawan
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Joy Irman
 

What's hot (20)

pengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdf
pengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdfpengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdf
pengelolaan limbah b3 (pengurangan, penyimpanan dan pengangkutan).pdf
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
 
3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Pengolahan Biologi Limbah B3
Pengolahan Biologi Limbah B3Pengolahan Biologi Limbah B3
Pengolahan Biologi Limbah B3
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
 
Perizinan lb3
Perizinan lb3Perizinan lb3
Perizinan lb3
 
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaanlimbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
 
Spl limbah b3-
Spl limbah b3-Spl limbah b3-
Spl limbah b3-
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
 

Viewers also liked

Love canal kel4 --
Love canal kel4  --Love canal kel4  --
Love canal kel4 --Chun Hee
 
Mason love canal
Mason love canalMason love canal
Mason love canalkatemaso
 
Lean manufacturing ppt
Lean manufacturing pptLean manufacturing ppt
Lean manufacturing pptHeli Patel
 
Rekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industriRekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industriArif Rahman
 
Huong dan thuc hien tro choi thu tai cung Mendeleev
Huong dan thuc hien tro choi thu tai cung MendeleevHuong dan thuc hien tro choi thu tai cung Mendeleev
Huong dan thuc hien tro choi thu tai cung MendeleevCuon Theo Chieu Gio
 
Doccle: Cooperate For Simplicity
Doccle: Cooperate For SimplicityDoccle: Cooperate For Simplicity
Doccle: Cooperate For SimplicityDoccle
 
Business Support - DLNE December 11th
Business Support - DLNE December 11thBusiness Support - DLNE December 11th
Business Support - DLNE December 11thMyDigitalBiz-DLNE
 

Viewers also liked (10)

Love canal kel4 --
Love canal kel4  --Love canal kel4  --
Love canal kel4 --
 
Mason love canal
Mason love canalMason love canal
Mason love canal
 
Love Canal
Love CanalLove Canal
Love Canal
 
Lean manufacturing ppt
Lean manufacturing pptLean manufacturing ppt
Lean manufacturing ppt
 
Rekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industriRekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industri
 
Huong dan thuc hien tro choi thu tai cung Mendeleev
Huong dan thuc hien tro choi thu tai cung MendeleevHuong dan thuc hien tro choi thu tai cung Mendeleev
Huong dan thuc hien tro choi thu tai cung Mendeleev
 
5thSunEMCBrochure-English3.0 (1)
5thSunEMCBrochure-English3.0 (1)5thSunEMCBrochure-English3.0 (1)
5thSunEMCBrochure-English3.0 (1)
 
Doccle: Cooperate For Simplicity
Doccle: Cooperate For SimplicityDoccle: Cooperate For Simplicity
Doccle: Cooperate For Simplicity
 
K. DAVIS Resume
K. DAVIS Resume K. DAVIS Resume
K. DAVIS Resume
 
Business Support - DLNE December 11th
Business Support - DLNE December 11thBusiness Support - DLNE December 11th
Business Support - DLNE December 11th
 

Similar to Hazardous waste management

567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdfIshak523878
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptx12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptxnishikawahse
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptxAchmadIlhamGhozali
 
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdfPENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdfAhmadFadhli38
 
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptxPengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptxSugiartoSudarsono1
 
390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx
390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx
390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptxaeroX4
 
Makalah limbah b3
Makalah limbah b3Makalah limbah b3
Makalah limbah b3DewanPutra1
 
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptxachmadtamimi1
 
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...NatashaNugraha1
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3Rindi Sulistyani
 
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdfasetpkmwu
 
Pengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdilPengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdilEko Supriyadi
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfAnggiesClara
 
Kebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainase
Kebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainaseKebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainase
Kebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainaseOswar Mungkasa
 

Similar to Hazardous waste management (20)

567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
 
12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptx12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptx
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
 
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdfPENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
 
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptxPengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
 
390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx
390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx
390232429-Materi-Training-Pengelolaan-B3-Dan-Limbah-B3-Di-Tempat-Kerja.pptx
 
Hazardous Material Handling
Hazardous Material HandlingHazardous Material Handling
Hazardous Material Handling
 
2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt
 
Makalah limbah b3
Makalah limbah b3Makalah limbah b3
Makalah limbah b3
 
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
 
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
 
Bapedal031995
Bapedal031995Bapedal031995
Bapedal031995
 
Bapedal031995
Bapedal031995Bapedal031995
Bapedal031995
 
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
 
Pengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdilPengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdil
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
 
Kebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainase
Kebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainaseKebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainase
Kebijakan nasional pembangunan bidang persampahan dan drainase
 

Hazardous waste management

  • 1. Hazardous WasteHazardous Waste ManagementManagement Ahmad Erlan Afiuddin, ST.,MTAhmad Erlan Afiuddin, ST.,MT.. POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYAPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)(PPNS)
  • 2. DEFINISI  Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) : adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
  • 3. DEFINISI  Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) : sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain
  • 4. AKTIVITAS MANUSIA (INDUSTRI, DLL) BAHAN AWAL B3 TIMBULAN LIMBAH B3 MINIMALISASI B3 : REDUKSI PADA SUMBER SUBSTITUSI BAHAN TEKNOLOGI BERSIH PEMBUANGAN LANGSUNG DEGRADASI LINGKUNGAN PENGELOLAANPENGELOLAAN BAHAN / LIMBAH B3BAHAN / LIMBAH B3 GANGGUAN KESEHATAN MANUSIA
  • 5. DEFINISI  Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3
  • 7. From Cradle to The Grave PENGUMPUL PEMANFAAT (WASTE EXCHANGE) PENIMBUN PENGOLAH (treatment & disposal)) PENGHASILPENGHASIL Abu incenerator, Sisa/hasil reaksi kimia, dll Limbah yang tidak habis bereaksi, dll Sistem Pengawasan Limbah B3 PENGANGKUT
  • 8. From Cradle to Grave Dalam Pengawasan Kegiatan Pengelolaan Limbah B3  Limbah B3 selalu diawasi mulai dari saat dihasilkan sampai dengan tujuan akhir pengelolaannya;  Setiap limbah B3 harus memiliki tujuan akhir pengelolaan;  Setiap pelaku kegiatan pengelolaan limbah B3 harus memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan termasuk memiliki izin sesuai kegiatan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan;  Secara khusus, mekanisme pengawasan perpindahan limbah B3 dilakukan melalui sistem notifikasi/ dokumen limbah B3;
  • 9. PERTUMBUHAN INDUSTRI TIMBULAN LIMBAH B3 STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN : Pelaksanaan Program- Program Pengelolaan Lingkungan secara Terpadu IMPORT LIMBAH B3 DEGRADASI LINGKUNGAN – Pencemaran Lingkungan - Kontaminasi Lingkungan Pertumbuhan Industri harus Berlandaskan pada Pembangunan Industri yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
  • 10. Hal-Hal Pokok yang Melatarbelakangi Peraturan tentang Pengelolaan Limbah B3  Meningkatnya penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada berbagai kegiatan, misal kegiatan industri, pertambangan, kesehatah, rumah tangga  Meningkatnya upaya pengendalian pencemaran udara dan air, yang akan menghasilkan lumpur/sludge yang berbahaya dan beracun  Dampak penting atau pencemaran akibat pembuangan limbah B3 terhadap lingkungan dan manusia
  • 11. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)  Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah Dokumen yang berisi informasi teknis mengenai sifat racun, bahaya fisik dan cara penanganan yang aman dari suatu bahan / produk kimia yang dibuat oleh pabrik asal pembuatan bahan kimia tersebut MSDS
  • 12. MSDS  Bagaimana cara menggali informasi B3 ? - Informasi dari produsen (buku katalog bahan / CD) misal : Merck, JT Baker dll - Literatur / buku tentang Health and Safety - Material Safety Data Sheet (MSDS)  MDSD sebagai sumber informasi pengelolaan B3
  • 13. PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3  Minimisasi Limbah  Pengelolaan Limbah B3 dekat dengan sumber  Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan  “From Cradle to Grave” mulai dihasilkan sampai penimbunan
  • 14. PENGENDALIAN LIMBAH B3  Perijinan dalam pengelolaan limbah B3  Pengawasan dalam pengelolaan limbah B3  Penyimpanan limbah B3  Pengangkutan limbah B3
  • 15. Undang-undang RI No. 32 / 2009 ttg “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”. PP RI No. 18 / 1999 Jo. PP No. 85 / 1999 ttg “Pengelolaan Limbah B3” PP RI No. 27 /1999 ttg “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”. PP 38 Tahun 2007 ttg “Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Permen LH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 Permen LH No. 30/2009 ttg Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah Permen LH No. 33 Tahun 2009 tentang “Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3”. Permen LH No. 05/2009 tentang “Pengelolaan Limbah di Pelabuhan”. Permen LH No. 02/2008 ttg Pemanfaatan Limbah B3 Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg “ Tata Cara & Persyaratan Teknik Penyimpanan & Pengumpulan Limbah B3” Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg “Dokumen Limbah B3”. Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 ttg Persyaratan teknis pengolahan Limbah B3 Kepdal 04/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan Limbah B3. Kepdal 05/BAPEDAL/09/1995 ttg “Simbol dan Label Limbah B3”. REGULASIREGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3PENGELOLAAN LIMBAH B3
  • 16. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LH DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 PEMERINTAH PEMERINTAH PROPINSI PEMERINTAH KAB/KOTA  Penetapan Kebijakan Nasional Pengelolaan B3 dan LB3  Penetapan LB3 dan status B3  Notifikasi B3 dan limbah B3.  Menyelenggarakan registrasi B3.  Pengawasan pengelolaan (B3).  Ekspor dan Impor B3 dan LB3  Pengawasan LB3 skala nasional  Izin pengumpul skala nasional  Izin pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan LB3  Pengawasan pemulihan pencemaran LB3 skala nasional  Izin dan rekomendasi izin pengumpulan LB3  Pengawasan PLB3,  Pengawasan sistem tanggap darurat, penanggulangan kecelakaan PLB3, pemulihan pencemaran LB3 skala propinsi  Izin penyimpanan LB3  Izin lokasi PLB3  Pengawasan PLB3,  Pengawasan sistem tanggap darurat, penanggulangan kecelakaan PLB3, pemulihan pencemaran LB3 skala Kab/Kota
  • 17. Kewenangan dalam Perizinan dan Pengawasan PLB3 Pengelolaan Limbah B3 Perizinan Pengawasan Pusat Provinsi Kab/Kota Pusat Provinsi Kab/Kota Penyimpanan v v v v Pengumpulan v v v v v v Pengangkutan v v v v Pemanfaatan v v v v Pengolahan v v v v Penimbunan v v v v Cat : izin Pengumpulan oli bekas masih pusat
  • 19. The Chisso factory and its wastewater routes
  • 20. KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3  Teluk Minamata (Jepang) Pabrik pupuk kimia bernama Chisso Chemical Corporation, menghasil limbah mengandung Hg berdiri akhir tahun 1930, kasus keracunan pada nelayan terdeteksi tahun 1953 – 1960.
  • 21. KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3  Kasus Kabut Dioksin di Seveso (Italia) Akhir 1960, industri farmasi Swiss, Hoffman-La Roche memilih Seveso sebagai lokasi pabriknya, guna memproduksi 2,4,5-triklorofenol untuk desinfektan, kosmetik, dan herbisida. Pabrik ini menghasilkan asap yang berbau. Kecelakaan terjadi pada tanggal 10 Juli 1976, sekitar 1 kg dioksin terbuang ke udara membentuk kabut melewati jarak ribuan hektar.
  • 22. A child from Seveso (Italy), after a big fire in a chlorine factory in 1976. Zobrazeno: 133 - last: Jun 27, 2007
  • 23. KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3  Kasus Kepone di Hopewell (USA) Perusahaan bernama Allied mensubkontrakan pembuatan pestisida ke LSP (Kepone). Ternyata secara ilegal Kepone membuang limbahnya ke sungai James. Di samping itu, banyak pekerja yang keracunan pestisida, sehingga tahun 1975 ditutup
  • 24. KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3  Kasus Penyebaran EDB di USA Ethylene dibromide (EDB) menjadi maslah di USA pada tahun 1983/1984, dengan ditemukannya residu EDB di makanan yang terbuat dari gandum. EDB merupakan pestisida yang bersifat karsinogenik. Data tahun 1982 mengungkapkan bahwa EDB telah mencemari air tanah.
  • 25. KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3  Kasus Site Stringfellow di California (USA) Site Stringfellow di Glen Avon (California) telah digunakan untuk menimbun limbah cair B3 dari tahun 1965-1972. Selama itu sekitar 30 juta galon (113.550 m3) limbah cair telah ditimbun. Ternyata terjadi pencemaran air tanah akibat evaluasi awal yang tidak akurat terhadap site. Lahan ini berlokasi di atas akuifer Chino Basin yang merupakan sumber air minum bagi sekitar 500.000 penduduk.
  • 26. KASUS-KASUS PENCEMARAN LIMBAH B3  Kasus Love Canal di dekat Niagara Falls di USA Love Canal merupakan saluran sepanjang 2 km yang digunakan untuk membuang limbah pabrik kimia Hooker pada periode tahun 1940 – 1950- an. Setelah ditutup, di atasnya didirikan sekolah dan terdapat permukiman. Akhir tahun 1970, sering tercium bau zat kimia. Setelah dianalisis ternyata tanah-tanah di lokasi telah tercemar senyawa kimia yang beresiko tinggi terhadap kesehatan.
  • 28. Permasalahan (isu) dalam Pengelolaan LPermasalahan (isu) dalam Pengelolaan Limbahimbah B3B3 Pembuangan atau penimbunan Limbah B3 ke media lingkungan (open dumping) Pembakaran Limbah B3 tanpa memenuhi persyaratan (open burning) Ketidaktersedian fasilitas Pengelolaan LB3 Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin baik yang dilakukan sendiri maupun pihak ke-3 Pembuangan limbah B3 (limbah RS) ke TPA Menuntut delisting Limbah B3 dari daftar PP 85/1999 Impor LB3 dengan modus bahan baku atau produk Kurangnya pemahaman ttg PLB3 dari pelaku Pengelolaan Limbah B3 atau aparat pengawas
  • 29. Kasus Pencemaran di Indonesia Pencemaran Hg 1. Di Pongkor, Jawa Barat, dilaporkan bahwa [Hg] di sedimen sungai berkisar 0 – 2,688 ppm, di tanah 1 – 1300 ppm (Gunradi, 2001) 2. Di Sulawesi Utara (sungai Talawaan), air tanah mengandung [Hg] di atas standar baku mutu dan juga ditemukan di dalam siput dan ikan (Hadi’atullah, dkk, 2001)
  • 30. Kasus Pencemaran di Indonesia Pencemaran laut Penelitian Kunaefi dan Herto (2001) : Perairan di Kepulauan Seribu menunjukkan bahwa beberapa konsentrasi logam berat sudah melampaui standar. 6 jenis ikan yang biasa dikonsumsi ternyata mengandung Cd, Cu, Pb, Zn, dan Hg dalam konsentrasi jauh lebih besar dari yang diperbolehkan Penelitian Djuangsih (2000) : Kualitas pantai utara Tanggerang tidak lagi memenuhi persyaratan untuk perikanan, biota laut, dan pariwisata, dengan telah melampaui batas sebanyak 45 % - 91 %
  • 31.  Pantai Timur Kenjeran Surabaya Pembuangan dari 60 lebih industri berpotensi mengandung logam berat pencemar. Pantai Timur Surabaya telah tercemar oleh logam berat. Seperti diberitakan Harian Pagi Surya, 15 Juni 1999, penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian dari Jerman pada tahun 1998 terhadap masyarakat Kenjeran menunjukkan bahwa Air Susu Ibu (ASI) dari ibu menyusui telahmengandung kadmium (Cd) sebanyak 36,1 ppm, sehingga dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan anak-anak masyarakat Kenjeran karena dapat menyebabkan penurunan kecerdasan anak dan kerusakan jaringan tubuh.
  • 32. Penelitian Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tahun 1996 juga menunjukkan bahwa sampel darah penduduk Kenjeran mengandung tembaga (Cu) sebesar 2511,07 ppb dan merkuri (Hg) sebanyak 2,48 ppb. Kandungan tembaga (Cu) dalam darah warga telah melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu sebesar 800-1200 ppb. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kenjeran telah mengkonsumsi hewan laut di sekitar Pantai Timur Surabaya yang telah terkontaminasi logam berat.
  • 33. Limbah pertambangan : Kasus Teluk Buyat 2000-5000 kubik ton limbah setiap hari di buang oleh PT NMR ke perairan di teluk Buyat yang di mulai sejak Maret 1996. Menurut PT. NMR, buangan limbah tersebut, terbungkus lapisan termoklin pada kedalaman 82 meter. Nelayan setempat sangat memprotes buangan limbah tersebut. Apalagi diakhir Juli 1996, nelayan mendapati puluhan bangkai ikan mati mengapung dan terdampar di pantai. Kematian misterius ikan-ikan ini berlangsung sampai Oktober 1996. Kasus ini terulang pada bulan Juli 1997.
  • 34. Kronologi Ikan Mati di Teluk Buyat No Waktu dan Tanggal Jumlah ikan dengan nama jenis setempat 1. 29 Juli 1996 Puluhan ekor jenis kerapu, tato, kuli paser dan nener 2. 16 Agustus 1996 Puluhan ekor jenis kakatua dan kuli paser 3. 17 Agustus 1996 Puluhan ekor jenis lumba-lumba 4. 3 September 1996 Puluhan ekor jenis kerapu dan kuli paser 5. 7 September 1996 Puluhan ekor jenis kerapu, tato dan kuli paser 6. 17 September 1996 Puluhan ekor jenis kerapu 7. 3 Juli 1997 100-an ekor dengan jenis berbeda: uhi, bobara, wora, talahuro, tikus-tikus, bete bukokong, 8. 3 Agustus 1997Jam 08.00 Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora, talahuro, tikus- tikus, bete bukokong dan nener. 9. 6 Agustus 1997Jam 15.00 Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora, talahuro, tikus- tikus, bete bukokong dan nener. 10. 7 Agustus 1977Jam 09.00 Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora talahuro, tikus- tikus, bete bukokokong dan nener
  • 35. Kasus Pencemaran di Indonesia Insektisida Terjadinya pencemaran air sumur penduduk dan sayuran oleh insektisida Penelitian berbagai sayuran menunjukkan bahwa terdapat residu berkisar antara 0,125 – 9,5 ppm, yang berarti telah melampaui ADI = Acceptable Daily Intake (0,001 – 0,002 ppm) dan MRL = Maximum Residual Limit (0,045 – 0,13 mg/kg)