SlideShare a Scribd company logo
Pengertian, Objek, Macam, dan
Manfaat Logika
Cinta tak ada logika
Jawaban tak logis
Kabar itu tidak logis
Apa itu logika?
Pengertian Logika
 Secara etimologis
◦ Kata logika berasal dari logike (kata sifat),
logos (kata benda) berarti pikiran atau
perkataan sebagai pernyataan dari
pikiran.
Pengertian Logika
 Logika berasal dari kata Yunani kuno
λόγος (logos) yang berarti hasil
pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan
dalam bahasa.
 Logika berasal dari bahasa Arab =
mantiq dari kata kerja natapa =
berkata atau berucap
 Logika adalah salah satu cabang
filsafat.
 Sebagai ilmu, logika disebut dengan
logike episteme (Latin: logica scientia)
atau ilmu logika (ilmu pengetahuan)
yang mempelajari kecakapan untuk
berpikir secara lurus, tepat, dan
teratur.
 Secara luas logika diartikan sebagai “
pengkajian untuk berpikir secara
 Mantiq = penyelidikan tentang dasar-
dasar dan metode berpikir benar
(buku Logic and Language of
Education)
 hukum yang memelihara hati nurani
dari kesalahan dalam berpikir( kamus
Munjid)
 Ilmu untuk menggerakkan pikiran
untuk kepada jalan yang lurus dalam
memperoleh suatu kebenaran (Thaib
Thahir A)
 Ilmu yang mempelajari metode dan
hukum-hukum yang digunakan
membedakan penalaran yang betul
dari penalaran yang salah (M Copi)
 Suatu kajian tentang bagaimana
seseorang mampu untuk berpikir
dengan lurus.
 Hasbullah Bakry: logika adalah ilmu
pengetahuan yang mengatur penitian
hukum-hukum akal manusia sehingga
menyebabkan pikirannya dapat
mencapai kebenaran. Logika
mempelajari aturan dan cara berpikir.
 N. Driyakara: logika adalah ilmu
pengetahuan yang memandang hukum-
hukum susunan atau bentuk pikiran
manusia yang menyebabkan pikiran
dapat mencapai kebenaran.
 Nuril Huda: logika adalah ilmu yang
mempelajari dan merumuskan kaidah-
kaidah dan hukum-hukum sebagai
pegangan untuk berpikir tepat dan
praktis bagi mencapai kesimpulan yang
valid dan pemecahan persoalan yang
 Poedjawijatna: logika adalah filsafat
budi (manusia) yang mempelajari
tehnik berpikir untuk mengetahui
bagaimana manusia berpikir dengan
semestinya.
Sejarah Logika
 Kata Logika pertama kali digunakan
oleh Zeno dari Citium
 Logika lahir atas jasa Aristoteless
 Theprostus mengembangkan logika
Aristoteles, kaum Stoa mengajukan
bentuk-bentuk berpikir yang
sistematis.
 Buku-buku inilah yang menjadi dasar
Logika Tradisional.
Perkembangan Logika di Zaman
Yunani
 Tokoh-tokoh: Aristoteles, Theopratus, Porphyrius.
 Aristoteles: memiliki karya tentang filsafat yang
disebut dengan organon.
 Organon merupakan himpunan 6 buah naskah
karya Aristoteles yang berbicara tentang
penalaran, terdiri dari: categories, on
intepretation, prior analyties, posterior analyties,
topics, dan sophistical refutations.
 Aristoteles membagi ilmu pengetahuan dalam 3
golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis,
produktif, dan teoritis. Logika pada masa itu
dikenal dengan nama analitika dan dialektika.
 Theopratus mengembangkan aliran peripatetik,
diantara berbicara tentang pengertian yang
mungkin dan sifat asasi dari setiap kesimpulan.
Perkembangan Logika pada Zaman
Islam
 Tokoh-tokoh: Said bin Jakub Al-Dimsyiki,
Abu abdillah Al-Khawarizmi, Ahmad Ibnu
Taimiah, Al-Farabi, Ibnu Khaldun, Al-
Duwani, Al-Akhdhari, dll.
 Perkembangan kajian logika pada zaman
Islam banyak diwarnai dengan kegiatan
menyalin dan mengadopsi karya
Aristoteles.
 Al-Khawarizmi sebagai contoh: telah
menyusun dan menciptakan aljabar.
 Ibnu Sina menghasilkan karya yang
Perkembangan Logika di Barat
 Tokoh-tokoh: Petrus Hispanus, Leibniz,
Leonhard Euler, John Stuart Mill, George
Boole, Augustus de Morgan, John Venn.
 Petrus Hispanus menyusun pelajaran logika
dalam bentuk sajak yang dikumpul menjadi
satu dan dikenal dengan sebutan summulae.
 John Stuart Mill mempertemukan kajian
tentang sistem induksi dan deduksi.
Lanjutan
 Leibniz menganjurkan mengganti
pernyataan dengan simbol-simbol
agar sifatnya lebih umum dan mudah
dianalisis.
 John Venn melahirkan diagram venn
untuk menggambarkan hubungan dan
memeriksa sahnya penyimpulan dari
silogisme.
Aliran Besar dalam Logika
 Aliran Logika Tradisional
Logika ditafsirkan sebagai suatu
kumpulan aturan praktis yang menjadi
petunjuk pemikiran.
 Aliran Logika Metafisis
Susunan pikiran itu dianggap kenyataan,
sehingga logika dianggap seperti
metafisika. Tugas pokok logika adalah
menafsirkan pikiran sebagai suatu tahap
dari struktur kenyataan. Sebab itu untuk
mengetahui kenyataan, orang harus
belajar logika lebih dahulu.
Lanjutan
 Aliran Logika Epistemologis
◦ Dipelopori oleh Francis Herbert Bradley
(1846 - 1924) dan Bernard Bosanquet
(1848 - 1923).
◦ Untuk dapat mencapai pengetahuan yang
memadai, pikiran logis dan perasaan
harus digabung.
◦ Demikian juga untuk mencapai
kebenaran, logika harus dihubungkan
dengan seluruh pengetahuan lainnya.
Lanjutan
 Aliran Logika Instrumentalis (Aliran
Logika Pragmatis)
◦ Dipelopori oleh John Dewey (1859 -
1952). Logika dianggap sebagai alat
(instrumen) untuk memecahkan
masalah.
Lanjutan
 Aliran Logika Simbolis
◦ Dipelopori oleh Leibniz, Boole dan De
Morgan.
◦ Aliran ini sangat menekankan penggunaan
bahasa simbol untuk mempelajari secara
terinci, bagaimana akal harus bekerja.
◦ Metode-metode dalam mengembangkan
matematika banyak digunakan oleh aliran
ini, sehingga aliran ini berkembang sangat
teknis dan ilmiah serta bercorak
matematika, yang kemudian disebut Logika
Matematika (Mathematical Logic).
 G.W. Leibniz (1646 - 1716) dianggap
sebagai matematikawan pertama yang
mempelajari Logika Simbolik.
 Pada abad kesembilan belas, George Boole
(1815 - 1864) berhasil mengembangkan
Logika Simbolik.
 Bukunya yang berjudul Low of Though
mengembangkan logika sebagai sistem
matematika yang abstrak.
 Logika Simbolik ini merupakan logika formal
yang semata-mata menelaah bentuk dan
bukan isi dari apa yang dibicarakan.
Objek Logika
 Objek: Sesuatu yang merupakan
bahan dari penelitian atau pembentuk
pengetahuan.
 Objek Material:
◦ Hal yang diselidiki, dipandang, atau
disorot oleh disiplin ilmu.
◦ Pemikiran (penalaran)
◦ Contoh: Manusia berpikir.
Lanjutan
 Objek Formal
 Patokan-patokan atau hukum berpikir
sahih
 Sudut pandang yang ditujukan pada
bahan dari penelitian atau
pembentukan pengetahuan tersebut,
atau sudut dari mana objek material
tersebut disorot.
 Contoh: berpikir lurus dan tepat, atau
menyorot manusia dari perspektif
 Mungkinkah pikiran yang bersifaf gaib
dipelajari?
 Pemikiran/penalaran diwujudkan
dalam bentuk ucapan, tulisan, atau
simbol/isyarat
Pembagian Logika
Segi Kualitas : 1. Logika naturalis
2. Logika Artifisialis
Segi Metode : 1. logika tradisional
2. logika modern (Sejak
Raymundus Lullus menciptakan
metode logika baru Logika yang
disebut Ars magna.
 Logika Naturalis
◦ Kemampuan berlogika merupakan
bawaan kodrat. Manusia melakukan
aktifitas berlogika tapi tidak menyadari ia
sedang mempraktekkan aturan-aturan
berpikir.
 Logika Artifisial
◦ Dari segi bentuk dan isinya, logika
artifisial terbagi menjadi logika material
dan logika formal.
◦ Logika formal dapat terbagi menjadi
logika tradisional dan modern.
◦ Logika tradisional mempelajari asas dan
aturan penyimpulan yang sah, seperti
silogisme dan logika induktif.
◦ Logika modern mengkaji logika dengan
lingkup yanglebih luas.
Dari Objeknya: 1. logika formal
(deduktif)
2. logika material (induktif)
Logika formal disebut dengan logika
minor,
Logika material disebut dengan logika
mayor.
 Logika makna luas dan logika makna
sempit.
◦ Dalam arti luas logika digunakan untuk
menyebut 3 cabang filsafat, yaitu logika
simbolis, epistemologi, dan metodologi.
Dalam makna sempit, istilah logika semakna
dengan logika induktif.
 Logika deduktif dan logika induktif
◦ Logika deduktif dan induktif merupakan
ragam logika yang mempelajari asas
penalaran yang betul dengan berpangkal
dari kesimpulan (hal umum) atau sesuatu
 Logika murni dan logika terapan.
◦ Logika murni merupakan suatu pengetahuan
mengenai asas dan aturan logika yang
berlaku umum pada semua segi dan bagian
dari pernyataan tanpa mempersoalkan arti
khusus dalam suatu cabang ilmu dari istilah
yang dipakai dalam pernyataan dimaksud.
◦ Logika terapan adalah pengetahuan logika
yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu,
contoh: logika ilmu hayat bagi biologi, logika
sosiologi bagi sosiologi.
 Logika filsafati dan logika matematik.
Manfaat Logika
 Keseluruhan informasi keilmuan suatu
sistem yang bersifat logis; karena itu
science tidak mungkin melepaskan
kepentingannya terhadap logika
 Logika membantu manusia berpikir
lurus, efisien, tepat, teratur untuk
mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan.
 Logika menyampaikan kepada berpikir
benar, lepas dari berbagai prasangka
emosi dan keyakinan seseorang,
karena itu mendidik manusia bersikap
objektif, tegas dan berani, suatu sikap
yang dibutuhkan dalam segala
suasana dan tempat
 Melatih jiwa dan memperhalus jalan
pikiran.
 Mendidik kekuatan berpikir dan
mengembangkannya dengan sebaik
mungkin sehingga akan mampu
berpikir cepat, cermat, komprehensif,
dan akurat.
 Membantu setiap orang yang
mempelajari logika untuk berpikir
secara rasional, kritis, lurus, tepat,
 Meningkatkan kemampuan berpikir
secara abstrak, cermat, dan obyektif.
 Menambah kecerdasan dan
meningkatkan kemampuan berpikir
secara tajam dan mandiri.
 Meningkatkan cinta akan kebenaran
dan menghindari kekeliruan serta
kesesatan.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahhiriza
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
Angga Debby Frayudha
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
syoretta
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroRangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
SitiFatimatusJahroh
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Muhammad Yasir Abdad
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismeDesi Mustopa
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
Pet-pet
 
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanFilsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
EkoBowo2
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Ella Feby
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 

What's hot (20)

Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroRangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
 
Proposisi
ProposisiProposisi
Proposisi
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanFilsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 

Similar to Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika

Ketode Memahami ilmu Logika Presentasi.ppt
Ketode Memahami ilmu Logika Presentasi.pptKetode Memahami ilmu Logika Presentasi.ppt
Ketode Memahami ilmu Logika Presentasi.ppt
onelmumtaz
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
RezhaMiftahulHuda
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
Septian Muna Barakati
 
Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
Septian Muna Barakati
 
Epistemologi Keilmuan (Logika)
Epistemologi Keilmuan (Logika)Epistemologi Keilmuan (Logika)
Epistemologi Keilmuan (Logika)
NurKhasanah50
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
RijalAshidiq
 
Makalah logika
Makalah logika Makalah logika
Makalah logika
Nur Aqwamah
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
imamdaulay
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
ulfah Nasution
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
Iska Nangin
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
phomie otari
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
windarti aja
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Universitas Negeri Yogyakarta
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
sayid bukhari
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Ithaa Napashaa Part II
 

Similar to Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika (20)

Intro To Logic
Intro To LogicIntro To Logic
Intro To Logic
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Ketode Memahami ilmu Logika Presentasi.ppt
Ketode Memahami ilmu Logika Presentasi.pptKetode Memahami ilmu Logika Presentasi.ppt
Ketode Memahami ilmu Logika Presentasi.ppt
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
 
Logika3
Logika3Logika3
Logika3
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
 
Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
 
Epistemologi Keilmuan (Logika)
Epistemologi Keilmuan (Logika)Epistemologi Keilmuan (Logika)
Epistemologi Keilmuan (Logika)
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
 
Makalah logika
Makalah logika Makalah logika
Makalah logika
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
 

More from Siti Hardiyanti

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
Siti Hardiyanti
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
Siti Hardiyanti
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Siti Hardiyanti
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
Siti Hardiyanti
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
Siti Hardiyanti
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Siti Hardiyanti
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
Siti Hardiyanti
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
Siti Hardiyanti
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
Siti Hardiyanti
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Siti Hardiyanti
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Siti Hardiyanti
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Siti Hardiyanti
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
Siti Hardiyanti
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Siti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
Siti Hardiyanti
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
Siti Hardiyanti
 
Logika
LogikaLogika
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
Siti Hardiyanti
 
Penalaran Induktif
Penalaran InduktifPenalaran Induktif
Penalaran Induktif
Siti Hardiyanti
 
Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur HidupPendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur Hidup
Siti Hardiyanti
 

More from Siti Hardiyanti (20)

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Penalaran Induktif
Penalaran InduktifPenalaran Induktif
Penalaran Induktif
 
Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur HidupPendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur Hidup
 

Recently uploaded

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika

  • 1. Pengertian, Objek, Macam, dan Manfaat Logika
  • 2. Cinta tak ada logika Jawaban tak logis Kabar itu tidak logis Apa itu logika?
  • 3. Pengertian Logika  Secara etimologis ◦ Kata logika berasal dari logike (kata sifat), logos (kata benda) berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran.
  • 4. Pengertian Logika  Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.  Logika berasal dari bahasa Arab = mantiq dari kata kerja natapa = berkata atau berucap
  • 5.  Logika adalah salah satu cabang filsafat.  Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.  Secara luas logika diartikan sebagai “ pengkajian untuk berpikir secara
  • 6.  Mantiq = penyelidikan tentang dasar- dasar dan metode berpikir benar (buku Logic and Language of Education)  hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir( kamus Munjid)  Ilmu untuk menggerakkan pikiran untuk kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran (Thaib Thahir A)
  • 7.  Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah (M Copi)
  • 8.  Suatu kajian tentang bagaimana seseorang mampu untuk berpikir dengan lurus.  Hasbullah Bakry: logika adalah ilmu pengetahuan yang mengatur penitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan pikirannya dapat mencapai kebenaran. Logika mempelajari aturan dan cara berpikir.
  • 9.  N. Driyakara: logika adalah ilmu pengetahuan yang memandang hukum- hukum susunan atau bentuk pikiran manusia yang menyebabkan pikiran dapat mencapai kebenaran.  Nuril Huda: logika adalah ilmu yang mempelajari dan merumuskan kaidah- kaidah dan hukum-hukum sebagai pegangan untuk berpikir tepat dan praktis bagi mencapai kesimpulan yang valid dan pemecahan persoalan yang
  • 10.  Poedjawijatna: logika adalah filsafat budi (manusia) yang mempelajari tehnik berpikir untuk mengetahui bagaimana manusia berpikir dengan semestinya.
  • 11. Sejarah Logika  Kata Logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium  Logika lahir atas jasa Aristoteless  Theprostus mengembangkan logika Aristoteles, kaum Stoa mengajukan bentuk-bentuk berpikir yang sistematis.  Buku-buku inilah yang menjadi dasar Logika Tradisional.
  • 12. Perkembangan Logika di Zaman Yunani  Tokoh-tokoh: Aristoteles, Theopratus, Porphyrius.  Aristoteles: memiliki karya tentang filsafat yang disebut dengan organon.  Organon merupakan himpunan 6 buah naskah karya Aristoteles yang berbicara tentang penalaran, terdiri dari: categories, on intepretation, prior analyties, posterior analyties, topics, dan sophistical refutations.  Aristoteles membagi ilmu pengetahuan dalam 3 golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis, produktif, dan teoritis. Logika pada masa itu dikenal dengan nama analitika dan dialektika.  Theopratus mengembangkan aliran peripatetik, diantara berbicara tentang pengertian yang mungkin dan sifat asasi dari setiap kesimpulan.
  • 13. Perkembangan Logika pada Zaman Islam  Tokoh-tokoh: Said bin Jakub Al-Dimsyiki, Abu abdillah Al-Khawarizmi, Ahmad Ibnu Taimiah, Al-Farabi, Ibnu Khaldun, Al- Duwani, Al-Akhdhari, dll.  Perkembangan kajian logika pada zaman Islam banyak diwarnai dengan kegiatan menyalin dan mengadopsi karya Aristoteles.  Al-Khawarizmi sebagai contoh: telah menyusun dan menciptakan aljabar.  Ibnu Sina menghasilkan karya yang
  • 14. Perkembangan Logika di Barat  Tokoh-tokoh: Petrus Hispanus, Leibniz, Leonhard Euler, John Stuart Mill, George Boole, Augustus de Morgan, John Venn.  Petrus Hispanus menyusun pelajaran logika dalam bentuk sajak yang dikumpul menjadi satu dan dikenal dengan sebutan summulae.  John Stuart Mill mempertemukan kajian tentang sistem induksi dan deduksi.
  • 15. Lanjutan  Leibniz menganjurkan mengganti pernyataan dengan simbol-simbol agar sifatnya lebih umum dan mudah dianalisis.  John Venn melahirkan diagram venn untuk menggambarkan hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme.
  • 16. Aliran Besar dalam Logika  Aliran Logika Tradisional Logika ditafsirkan sebagai suatu kumpulan aturan praktis yang menjadi petunjuk pemikiran.  Aliran Logika Metafisis Susunan pikiran itu dianggap kenyataan, sehingga logika dianggap seperti metafisika. Tugas pokok logika adalah menafsirkan pikiran sebagai suatu tahap dari struktur kenyataan. Sebab itu untuk mengetahui kenyataan, orang harus belajar logika lebih dahulu.
  • 17. Lanjutan  Aliran Logika Epistemologis ◦ Dipelopori oleh Francis Herbert Bradley (1846 - 1924) dan Bernard Bosanquet (1848 - 1923). ◦ Untuk dapat mencapai pengetahuan yang memadai, pikiran logis dan perasaan harus digabung. ◦ Demikian juga untuk mencapai kebenaran, logika harus dihubungkan dengan seluruh pengetahuan lainnya.
  • 18. Lanjutan  Aliran Logika Instrumentalis (Aliran Logika Pragmatis) ◦ Dipelopori oleh John Dewey (1859 - 1952). Logika dianggap sebagai alat (instrumen) untuk memecahkan masalah.
  • 19. Lanjutan  Aliran Logika Simbolis ◦ Dipelopori oleh Leibniz, Boole dan De Morgan. ◦ Aliran ini sangat menekankan penggunaan bahasa simbol untuk mempelajari secara terinci, bagaimana akal harus bekerja. ◦ Metode-metode dalam mengembangkan matematika banyak digunakan oleh aliran ini, sehingga aliran ini berkembang sangat teknis dan ilmiah serta bercorak matematika, yang kemudian disebut Logika Matematika (Mathematical Logic).
  • 20.  G.W. Leibniz (1646 - 1716) dianggap sebagai matematikawan pertama yang mempelajari Logika Simbolik.  Pada abad kesembilan belas, George Boole (1815 - 1864) berhasil mengembangkan Logika Simbolik.  Bukunya yang berjudul Low of Though mengembangkan logika sebagai sistem matematika yang abstrak.  Logika Simbolik ini merupakan logika formal yang semata-mata menelaah bentuk dan bukan isi dari apa yang dibicarakan.
  • 21. Objek Logika  Objek: Sesuatu yang merupakan bahan dari penelitian atau pembentuk pengetahuan.  Objek Material: ◦ Hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh disiplin ilmu. ◦ Pemikiran (penalaran) ◦ Contoh: Manusia berpikir.
  • 22. Lanjutan  Objek Formal  Patokan-patokan atau hukum berpikir sahih  Sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan tersebut, atau sudut dari mana objek material tersebut disorot.  Contoh: berpikir lurus dan tepat, atau menyorot manusia dari perspektif
  • 23.  Mungkinkah pikiran yang bersifaf gaib dipelajari?  Pemikiran/penalaran diwujudkan dalam bentuk ucapan, tulisan, atau simbol/isyarat
  • 24. Pembagian Logika Segi Kualitas : 1. Logika naturalis 2. Logika Artifisialis Segi Metode : 1. logika tradisional 2. logika modern (Sejak Raymundus Lullus menciptakan metode logika baru Logika yang disebut Ars magna.
  • 25.  Logika Naturalis ◦ Kemampuan berlogika merupakan bawaan kodrat. Manusia melakukan aktifitas berlogika tapi tidak menyadari ia sedang mempraktekkan aturan-aturan berpikir.
  • 26.  Logika Artifisial ◦ Dari segi bentuk dan isinya, logika artifisial terbagi menjadi logika material dan logika formal. ◦ Logika formal dapat terbagi menjadi logika tradisional dan modern. ◦ Logika tradisional mempelajari asas dan aturan penyimpulan yang sah, seperti silogisme dan logika induktif. ◦ Logika modern mengkaji logika dengan lingkup yanglebih luas.
  • 27. Dari Objeknya: 1. logika formal (deduktif) 2. logika material (induktif) Logika formal disebut dengan logika minor, Logika material disebut dengan logika mayor.
  • 28.  Logika makna luas dan logika makna sempit. ◦ Dalam arti luas logika digunakan untuk menyebut 3 cabang filsafat, yaitu logika simbolis, epistemologi, dan metodologi. Dalam makna sempit, istilah logika semakna dengan logika induktif.  Logika deduktif dan logika induktif ◦ Logika deduktif dan induktif merupakan ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang betul dengan berpangkal dari kesimpulan (hal umum) atau sesuatu
  • 29.  Logika murni dan logika terapan. ◦ Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan dimaksud. ◦ Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, contoh: logika ilmu hayat bagi biologi, logika sosiologi bagi sosiologi.  Logika filsafati dan logika matematik.
  • 30. Manfaat Logika  Keseluruhan informasi keilmuan suatu sistem yang bersifat logis; karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika  Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
  • 31.  Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena itu mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat
  • 32.  Melatih jiwa dan memperhalus jalan pikiran.  Mendidik kekuatan berpikir dan mengembangkannya dengan sebaik mungkin sehingga akan mampu berpikir cepat, cermat, komprehensif, dan akurat.  Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat,
  • 33.  Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan obyektif.  Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.  Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.