SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Untuk mengetahui mengapa kita perlu untuk mempelajari suatu ilmu, maka kita
harus terlebih dahulu mengenal ilmu tersebut. Supaya kita dapat mengetahui ilmu
tersebut, maka kita harus mencari tahu asal-usul ilmu tersebut, mulai dari pertama
kali ilmu tersebut muncul, sejarah dan perkembangannya, sampai kita mengetahui
mengapa kita harus mempelajari ilmu tersebut dan kegunaannya dalam kehidupan
kita.
Dalam makalah ini, kita akan mencari tahu apa sebenarnya ilmu logika itu?
Darimana awal munculnya? Mengapa kita perlu mempelajari ilmu logika? Apa saja
kegunaan ilmu logika dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan seperti
yang disebutkan sebelumnya itu akan dijawab dalam bab pembahasan.
b. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membahas tentang sejarah
perkembangan ilmu logika. Di dalam makalah ini akan dibahas beberapa periode
dari awal munculnya ilmu tersebut sampai pada periode akhir ditetapkannya ilmu
1
logika itu, juga akan dibahas beberapa kegunaan ilmu logika dalam kehidupan
sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Logika
Dalam sejarah perkembangan logika, banyak definisi dikemukakan oleh para
ahli, yang secara umum memiliki banyak persamaan. Beberapa pendapat tersebut
antara lain:
The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic (Kamus Logika) menyebutkan:
Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari
secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul (correct
reasoning).
Menurut Mundiri dalam bukunya tersebut Logika didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan
penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang
berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu
pertimbangan akal (fikiran), kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti
mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai
kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa.
Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan
3
akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica
scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika saja.
Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis
berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai
sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu karena logika
merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara
terminologis logika didefinisikan: Teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan
pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik
suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan
akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang
berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi.
Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang
dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk
himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan.
Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam logika
pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian
secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat karena
sah dan tepat pula penalaran tersebut.
Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat kesimpulan yang
4
dihasilkannya, Logika dibedakan antara logika deduktif dan logika induktif.
Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip
penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan
sebagai kemestian diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam logika ini yang terutama
ditelaah adalah bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan sesuai dengan
pertimbangan akal yang dapat dibuktikan tidak ada kesimpulan lain karena proses
penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika deduktif karena berbicara tentang
hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas isi apa yang
diuraikan karena logika deduktif disebut pula logika formal.
B. Logika Masa Yunani Kuno
Logika dimulai sejak Thales (624 SM-548 SM), filosofi Yunani pertama yang
meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan
berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Thales
mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama
alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.
Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian
disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan
bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala
sesuatu. Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta, yang menurut
Aristoteles disimpulkan dari:
5
• Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)
• Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia
• Air jugalah uap
• Air jugalah es
Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam
semesta. Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah
mulai dikembangkan.
Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara
khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar,
dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari
proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah
silogisme.
Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi
pemimpin Lyceum, melanjutkan pengembangan logika. Istilah logika untuk pertama
kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium 334 SM - 226 SM pelopor Kaum Stoa.
Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus (130 M - 201 M) dan Sextus
Empiricus 200 M, dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan
menerapkan metode geometri.
6
Kemudian muncullah zaman dekadensi logika. Salama ini logika
mmengembang karena menyertai perkembangan pengetahuan dan ilmu yang
menyadari betapa berseluk beluknya kegiatan berpikir yang langkahnya mesti
dipertanggungjawabkan. Kini ilmu menjadi dangkal sifatnya dan sangat sederhana,
maka logika juga merosot. Tetapi beberapa karya pantas mendapat perhatian kita,
yakni Eisagogen dari Porphyrios, kemudian komentar-komentar dari Boethius dan
Fons Scientiae (Sumber Ilmu) karya Johannes Damascenus.
C. Logika Abad Pertengahan
Pada mulanya hingga tahun 1141, penggarapan logika hanya berkisar pada
karya Aristoteles yang berjudul Kategoriai dan Peri Hermenias. Karya tersebut
ditambah dengan karya Phorphyrios yang bernama Eisagogen dan traktat Boethius
yang mencakup masalah pembagian, masalah metode debat, silogisme kategoris
hipotesis, yang biasa disebut logika lama. Sesudah tahun 1141, keempat karya
Aristoteles lainnya dikenal lebih luas dan disebut sebagai logika baru. Logika
lama dan logika baru kemudian disebut logika antik untuk membedakan diri dari
logika terministis atau logika modern, disebut juga logika suposisi yang tumbuh
berkat pengaruh para filosof Arab. Di dalam logika ini di ditunjuk pentingnya
pendalaman tentang suposisi untuk menerangkan kesesatan logis, dan tekanan
terletak pada ciri-ciri term sebagai symbol tata bahasa dari konsep-konsep seperti
yang terdapat di dalam karya Petrus Hispanus, William dari Ockham.
7
Thomas Aquinas mengusahakan sistimatisasi dan mengajukan komentar-
komentar dalam usaha mengembangkan logika yang telah ada. Pada abad XIII-XV
berkembanglah logika seperti yang sudah disebutkan di atas, disebut logika
modern. Tokohnya adalah Petrus Hispanus, Roger Bacon, W. Okcham, dan
Raimon Lullus yang menemukan metode logika baru yang disebut Ars Magna,
yakni semacam Al-jabar pengertian dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran-
kebenaran tertinggi.
Abad pertengahan mencatat berbagai pemikiran yang sangat penting bagi
perkembangan logika. Karya Boethius yang orisinal dibidang silogisme hipotesis,
berpengaruh bagi perkembangan teori konsekuensi yang merupakan salah satu
hasil terpenting bagi perkembangan logika di abad pertengahan. Kemudian dapat
dicatat juga teori tentang cirri-ciri term, teori suposisi yang jika diperdalam ternyata
lebih kaya dari semiotika matematika di zaman ini. Selanjutnya diskusi tentang
universalia, munculnya logika hubungan, penyempurnaan teori silogisme,
penggarapan logika modal, dan lain-lain penyempurnaan terknis.
D. Logika Dunia Modern
Logika Aristoteles, selain mengalami perkembangan yang murni, juga
dilanjutkan oleh sebagian pemikir, tetapi dengan tekanan-tekanan yang berbeda.
Thomas Hobbes, (1632-1704) dalam karyanya Leviatham (1651) dan John
Locke (1632-1704) dalam karyanya yang bernama Essay Concerning Human
8
Understanding (1690). Meskipun mengikuti tradisi Aristoteles, tetapi dokrin-dokrinya
sangat dikuasai paham nominalisme. Pemikiran dipandang sebagai suatu proses
manipulasi tanda-tanda verbal dan mirip operasi-operasi dalam matematika. Kedua
tokoh ini memberikan suatu interpretasi tentang kedudukan di dalam pengalaman.
Logika Aristoteles yang rancangan utamanya bersifat deduktif silogistik dan
menunjukkan tanda-tanda induktif berhadapan dengan dua bentuk metode
pemikiran lainnya, yakni logika fisika induktif murni sebagaimana terpapar dalam
karya Francis Bacon, Novum Organum (London, 1620) serta matematika deduktif
murni sebagaimana terurai di dalam karya Rene Descartes, Discors The La
Methode (1637).
Metode induktif untuk menemukan kebenaran, yang direncanakan Francis
Bacon, didasarkan pada pengamatan empiris, analisis data yang diamati,
penyimpulan yang terwujud dalam hipotesis (kesimpulan sementara), dan verifikasi
hipotesis melalui pengamatan dan eksperimen lebih lanjut.
E. Logika Sebagai Cabang Filsafat
Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika
dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama
dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-
pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang
9
mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesata
penalarannya. Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan
yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika
dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang
matematika.
F. Macam-Macam Logika
1. Logika Alamiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat
dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-
kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak
lahir.
2. Logika Ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika
ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati
dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat
bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah
dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
G. Kegunaan Logika
10
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional,
kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam
dan mandiri.
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan
asas-asas sistematis
5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan
berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7. Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
8. Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis
sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri
seseorang.
H. Hukum Dasar Logika
Ada empat hukum dasar dalam logika yang oleh John Stuart Mill (1806-
1873) disebut sebagai postulat-postulat universal semua penalaran (universal
postulates of all reasonings) dan oleh Friedrich Uberweg (1826-1871) disebut
sebagai aksioma inferensi. Tiga dari keempat hukum dasar itu dirumuskan oleh
11
Aristoteles, sedangkan yang satu lagi ditambahkan kemudian oleh Gottfried
Wilhelm Leibniz (1646-1716). Keempat hukum dasar itu adalah:
1. Hukum Identitas (Law of Identify) yang menegaskan bahwa sesuatu itu adalah
sama dengan dirinya sendiri (P = P).
2. Hukum Kontradiksi (Law of Contradiction) yang menyatakan bahwa sesuatu
pada waktu yang sama tidak dapat sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga
tidak memiliki sifat tertentu itu (tidak mungkin P = Q dan sekaligus P ≠ Q).
3. Hukum Tiada Jalan Tengah (Law of Excluded Middle) yang mengungkapkan
bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat
tertentu itu dan tidak ada kemungkinan lain (P = Q atau P ≠ Q).
4. Hukum Cukup Alasan (Law of Sufficient Reason) yang menjelaskan bahwa jika
terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu haruslah berdasarkan alasan
yang cukup. Itu berarti tidak ada perubahan yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Hukum ini ialah pelengkap hukum
identitas.
BAB III
PENUTUP
12
Kesimpulan
Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang
berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu
pertimbangan akal (fikiran), kata, atau ungkapan lewat bahasa. Definisi umumnya
logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan
sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Logika dibedakan antara
logika deduktif dan logika induktif.
Sejarah perkembangan logika terjadi dalam tiga masa, yaitu Masa Yunani kuno,
Masa abad pertengahan, dan Masa Dunia Modern. Logika digunakan untuk melakukan
pembuktian. Logika terbagi menjadi dua jenis, yaitu logika alamiah dan logika ilmiah.
Hukum dasar logika dibagi menjadi empat, yaitu hukum identitas, hukum kontradisi,
hukum tiada jalan tengah, dan hukum cukup alasan.
13
DAFTAR PUSTAKA
 http://dc151.4shared.com/img/Q5lBvi1a/preview.html
 http://tauruzboys.blog.com/tag/sejarah-ringkas-logika/
 http://imtaq.com/definisi-dan-pengertian-ilmu-logika-kalam/
 http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2095570-pengertian-
logika/#ixzz1ozlL6RM5
 http://hmmusu.blogspot.com/2010/10/sejarah-singkat-dan-perkembangan-
logika.html
 http://bitungsibryan.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-sejarah-logika.html
14
15

More Related Content

What's hot

Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
Ayah Abeeb
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
Diana Amelia Bagti
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Filsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanFilsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad Pertengahan
Islamic Studies
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
Lusy Mariana Pasaribu
 
Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik
Islamic Studies
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Asri Yunita
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
sayid bukhari
 
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan KomunitasPendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Maryam Susana Oktoviawati Sundari
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Arvina Frida Karela
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Yuliana Aminulloh
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Nadia Elfilla
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Riezal Bintan
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 
Indeksasi Jurnal Nasional
Indeksasi Jurnal NasionalIndeksasi Jurnal Nasional
Indeksasi Jurnal Nasional
Relawan Jurnal Indonesia
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
AbidaAnggun
 
60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia
Yopi Fernando
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
sholihiyyah
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
M fazrul
 

What's hot (20)

Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Filsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanFilsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad Pertengahan
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan KomunitasPendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Indeksasi Jurnal Nasional
Indeksasi Jurnal NasionalIndeksasi Jurnal Nasional
Indeksasi Jurnal Nasional
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
 
60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 

Viewers also liked

Makalah sel 3
Makalah sel 3Makalah sel 3
Makalah sel 3
Septian Muna Barakati
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Septian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''
Septian Muna Barakati
 
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalaminMakalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Septian Muna Barakati
 
Makalah diabetes
Makalah diabetesMakalah diabetes
Makalah diabetes
Septian Muna Barakati
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Septian Muna Barakati
 
Makalah dampak pemekaran
Makalah dampak pemekaranMakalah dampak pemekaran
Makalah dampak pemekaran
Septian Muna Barakati
 
Makalah jaringan lan
Makalah jaringan lanMakalah jaringan lan
Makalah jaringan lan
Septian Muna Barakati
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Septian Muna Barakati
 
Makalah dwi yanti
Makalah dwi yantiMakalah dwi yanti
Makalah dwi yanti
Septian Muna Barakati
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guru
Septian Muna Barakati
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
Septian Muna Barakati
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
Septian Muna Barakati
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Septian Muna Barakati
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
Septian Muna Barakati
 
Makalah ispa
Makalah ispaMakalah ispa
Makalah ispa
Septian Muna Barakati
 
Resep makanan serelia
Resep makanan sereliaResep makanan serelia
Resep makanan serelia
Septian Muna Barakati
 

Viewers also liked (18)

Makalah sel 3
Makalah sel 3Makalah sel 3
Makalah sel 3
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''
 
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalaminMakalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
 
Makalah diabetes
Makalah diabetesMakalah diabetes
Makalah diabetes
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah dampak pemekaran
Makalah dampak pemekaranMakalah dampak pemekaran
Makalah dampak pemekaran
 
Makalah jaringan lan
Makalah jaringan lanMakalah jaringan lan
Makalah jaringan lan
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Makalah dwi yanti
Makalah dwi yantiMakalah dwi yanti
Makalah dwi yanti
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guru
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah ispa
Makalah ispaMakalah ispa
Makalah ispa
 
Resep makanan serelia
Resep makanan sereliaResep makanan serelia
Resep makanan serelia
 

Similar to Makalah logika

Logika3
Logika3Logika3
Logika3
fannyseptari
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Siti Hardiyanti
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
RezhaMiftahulHuda
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putri
ResaSevia
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
Adrian Hulu
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
trysnokoe
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
Annisa Fauzia
 
Cabang
CabangCabang
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
adhayanisaleng
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
DASAR_DASAR_LOGIKA.pptx
DASAR_DASAR_LOGIKA.pptxDASAR_DASAR_LOGIKA.pptx
DASAR_DASAR_LOGIKA.pptx
Romdoni4
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
Akulailihidayatturro
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Grunge Cobain
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
tetty khairani
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophygueste97040
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Shelly Azahra
 
Sikap ahlu sunnah terhadap logika aristoteles
Sikap ahlu sunnah terhadap logika aristotelesSikap ahlu sunnah terhadap logika aristoteles
Sikap ahlu sunnah terhadap logika aristotelesIdrus Abidin
 
P
PP

Similar to Makalah logika (20)

Logika3
Logika3Logika3
Logika3
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putri
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
DASAR_DASAR_LOGIKA.pptx
DASAR_DASAR_LOGIKA.pptxDASAR_DASAR_LOGIKA.pptx
DASAR_DASAR_LOGIKA.pptx
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
 
Tugas ontologi
Tugas ontologiTugas ontologi
Tugas ontologi
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophy
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
 
Sikap ahlu sunnah terhadap logika aristoteles
Sikap ahlu sunnah terhadap logika aristotelesSikap ahlu sunnah terhadap logika aristoteles
Sikap ahlu sunnah terhadap logika aristoteles
 
P
PP
P
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
abdillah18
 
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptxaksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
HerlinaHelnayanti
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
renysavitri
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Akhyar33
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
ajongshopp
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
abbazpesulap
 
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-LitbangDesain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
ahmadsyahril26
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
PURNAWANYB1
 

Recently uploaded (9)

Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
 
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptxaksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-LitbangDesain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
 

Makalah logika

  • 1. BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Untuk mengetahui mengapa kita perlu untuk mempelajari suatu ilmu, maka kita harus terlebih dahulu mengenal ilmu tersebut. Supaya kita dapat mengetahui ilmu tersebut, maka kita harus mencari tahu asal-usul ilmu tersebut, mulai dari pertama kali ilmu tersebut muncul, sejarah dan perkembangannya, sampai kita mengetahui mengapa kita harus mempelajari ilmu tersebut dan kegunaannya dalam kehidupan kita. Dalam makalah ini, kita akan mencari tahu apa sebenarnya ilmu logika itu? Darimana awal munculnya? Mengapa kita perlu mempelajari ilmu logika? Apa saja kegunaan ilmu logika dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan seperti yang disebutkan sebelumnya itu akan dijawab dalam bab pembahasan. b. Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membahas tentang sejarah perkembangan ilmu logika. Di dalam makalah ini akan dibahas beberapa periode dari awal munculnya ilmu tersebut sampai pada periode akhir ditetapkannya ilmu 1
  • 2. logika itu, juga akan dibahas beberapa kegunaan ilmu logika dalam kehidupan sehari-hari. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Logika Dalam sejarah perkembangan logika, banyak definisi dikemukakan oleh para ahli, yang secara umum memiliki banyak persamaan. Beberapa pendapat tersebut antara lain: The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic (Kamus Logika) menyebutkan: Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul (correct reasoning). Menurut Mundiri dalam bukunya tersebut Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (fikiran), kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan 3
  • 4. akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika saja. Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan: Teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi. Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat karena sah dan tepat pula penalaran tersebut. Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat kesimpulan yang 4
  • 5. dihasilkannya, Logika dibedakan antara logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam logika ini yang terutama ditelaah adalah bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat dibuktikan tidak ada kesimpulan lain karena proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika deduktif karena berbicara tentang hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas isi apa yang diuraikan karena logika deduktif disebut pula logika formal. B. Logika Masa Yunani Kuno Logika dimulai sejak Thales (624 SM-548 SM), filosofi Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif. Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari: 5
  • 6. • Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati) • Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia • Air jugalah uap • Air jugalah es Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam semesta. Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme. Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum, melanjutkan pengembangan logika. Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium 334 SM - 226 SM pelopor Kaum Stoa. Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus (130 M - 201 M) dan Sextus Empiricus 200 M, dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri. 6
  • 7. Kemudian muncullah zaman dekadensi logika. Salama ini logika mmengembang karena menyertai perkembangan pengetahuan dan ilmu yang menyadari betapa berseluk beluknya kegiatan berpikir yang langkahnya mesti dipertanggungjawabkan. Kini ilmu menjadi dangkal sifatnya dan sangat sederhana, maka logika juga merosot. Tetapi beberapa karya pantas mendapat perhatian kita, yakni Eisagogen dari Porphyrios, kemudian komentar-komentar dari Boethius dan Fons Scientiae (Sumber Ilmu) karya Johannes Damascenus. C. Logika Abad Pertengahan Pada mulanya hingga tahun 1141, penggarapan logika hanya berkisar pada karya Aristoteles yang berjudul Kategoriai dan Peri Hermenias. Karya tersebut ditambah dengan karya Phorphyrios yang bernama Eisagogen dan traktat Boethius yang mencakup masalah pembagian, masalah metode debat, silogisme kategoris hipotesis, yang biasa disebut logika lama. Sesudah tahun 1141, keempat karya Aristoteles lainnya dikenal lebih luas dan disebut sebagai logika baru. Logika lama dan logika baru kemudian disebut logika antik untuk membedakan diri dari logika terministis atau logika modern, disebut juga logika suposisi yang tumbuh berkat pengaruh para filosof Arab. Di dalam logika ini di ditunjuk pentingnya pendalaman tentang suposisi untuk menerangkan kesesatan logis, dan tekanan terletak pada ciri-ciri term sebagai symbol tata bahasa dari konsep-konsep seperti yang terdapat di dalam karya Petrus Hispanus, William dari Ockham. 7
  • 8. Thomas Aquinas mengusahakan sistimatisasi dan mengajukan komentar- komentar dalam usaha mengembangkan logika yang telah ada. Pada abad XIII-XV berkembanglah logika seperti yang sudah disebutkan di atas, disebut logika modern. Tokohnya adalah Petrus Hispanus, Roger Bacon, W. Okcham, dan Raimon Lullus yang menemukan metode logika baru yang disebut Ars Magna, yakni semacam Al-jabar pengertian dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran- kebenaran tertinggi. Abad pertengahan mencatat berbagai pemikiran yang sangat penting bagi perkembangan logika. Karya Boethius yang orisinal dibidang silogisme hipotesis, berpengaruh bagi perkembangan teori konsekuensi yang merupakan salah satu hasil terpenting bagi perkembangan logika di abad pertengahan. Kemudian dapat dicatat juga teori tentang cirri-ciri term, teori suposisi yang jika diperdalam ternyata lebih kaya dari semiotika matematika di zaman ini. Selanjutnya diskusi tentang universalia, munculnya logika hubungan, penyempurnaan teori silogisme, penggarapan logika modal, dan lain-lain penyempurnaan terknis. D. Logika Dunia Modern Logika Aristoteles, selain mengalami perkembangan yang murni, juga dilanjutkan oleh sebagian pemikir, tetapi dengan tekanan-tekanan yang berbeda. Thomas Hobbes, (1632-1704) dalam karyanya Leviatham (1651) dan John Locke (1632-1704) dalam karyanya yang bernama Essay Concerning Human 8
  • 9. Understanding (1690). Meskipun mengikuti tradisi Aristoteles, tetapi dokrin-dokrinya sangat dikuasai paham nominalisme. Pemikiran dipandang sebagai suatu proses manipulasi tanda-tanda verbal dan mirip operasi-operasi dalam matematika. Kedua tokoh ini memberikan suatu interpretasi tentang kedudukan di dalam pengalaman. Logika Aristoteles yang rancangan utamanya bersifat deduktif silogistik dan menunjukkan tanda-tanda induktif berhadapan dengan dua bentuk metode pemikiran lainnya, yakni logika fisika induktif murni sebagaimana terpapar dalam karya Francis Bacon, Novum Organum (London, 1620) serta matematika deduktif murni sebagaimana terurai di dalam karya Rene Descartes, Discors The La Methode (1637). Metode induktif untuk menemukan kebenaran, yang direncanakan Francis Bacon, didasarkan pada pengamatan empiris, analisis data yang diamati, penyimpulan yang terwujud dalam hipotesis (kesimpulan sementara), dan verifikasi hipotesis melalui pengamatan dan eksperimen lebih lanjut. E. Logika Sebagai Cabang Filsafat Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran- pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang 9
  • 10. mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesata penalarannya. Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. F. Macam-Macam Logika 1. Logika Alamiah Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan- kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. 2. Logika Ilmiah Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. G. Kegunaan Logika 10
  • 11. 1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren. 2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. 3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri. 4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis 5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan. 6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian. 7. Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa ) 8. Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang. H. Hukum Dasar Logika Ada empat hukum dasar dalam logika yang oleh John Stuart Mill (1806- 1873) disebut sebagai postulat-postulat universal semua penalaran (universal postulates of all reasonings) dan oleh Friedrich Uberweg (1826-1871) disebut sebagai aksioma inferensi. Tiga dari keempat hukum dasar itu dirumuskan oleh 11
  • 12. Aristoteles, sedangkan yang satu lagi ditambahkan kemudian oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716). Keempat hukum dasar itu adalah: 1. Hukum Identitas (Law of Identify) yang menegaskan bahwa sesuatu itu adalah sama dengan dirinya sendiri (P = P). 2. Hukum Kontradiksi (Law of Contradiction) yang menyatakan bahwa sesuatu pada waktu yang sama tidak dapat sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga tidak memiliki sifat tertentu itu (tidak mungkin P = Q dan sekaligus P ≠ Q). 3. Hukum Tiada Jalan Tengah (Law of Excluded Middle) yang mengungkapkan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan lain (P = Q atau P ≠ Q). 4. Hukum Cukup Alasan (Law of Sufficient Reason) yang menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu haruslah berdasarkan alasan yang cukup. Itu berarti tidak ada perubahan yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Hukum ini ialah pelengkap hukum identitas. BAB III PENUTUP 12
  • 13. Kesimpulan Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (fikiran), kata, atau ungkapan lewat bahasa. Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Logika dibedakan antara logika deduktif dan logika induktif. Sejarah perkembangan logika terjadi dalam tiga masa, yaitu Masa Yunani kuno, Masa abad pertengahan, dan Masa Dunia Modern. Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika terbagi menjadi dua jenis, yaitu logika alamiah dan logika ilmiah. Hukum dasar logika dibagi menjadi empat, yaitu hukum identitas, hukum kontradisi, hukum tiada jalan tengah, dan hukum cukup alasan. 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA  http://dc151.4shared.com/img/Q5lBvi1a/preview.html  http://tauruzboys.blog.com/tag/sejarah-ringkas-logika/  http://imtaq.com/definisi-dan-pengertian-ilmu-logika-kalam/  http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2095570-pengertian- logika/#ixzz1ozlL6RM5  http://hmmusu.blogspot.com/2010/10/sejarah-singkat-dan-perkembangan- logika.html  http://bitungsibryan.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-sejarah-logika.html 14
  • 15. 15