Konsep Balanced Score Card. Penilaian kinerja dilihat dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, konsumen, learn and growth dan proses bisnis internal.
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia . membahas analisis strategik dalam perusahaan kereta api, dimana dampak peraturan harga pesawat tidak ada penetapan batas bawah maka kereta api berdampak.
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia . membahas analisis strategik dalam perusahaan kereta api, dimana dampak peraturan harga pesawat tidak ada penetapan batas bawah maka kereta api berdampak.
Dmfi booklet indonesian. isi petisi nya yah jangan lupa klik www.dogmeatfreeindonesia.org
tidak sampai 1 menit isi petisi ini agar indonesia bebas dari daging anjing, anjing layak diperlakukan layak dan lebih baik.
tolong ya teman - teman
Dmfi booklet indonesian. isi petisi nya yah jangan lupa klik www.dogmeatfreeindonesia.org
tidak sampai 1 menit isi petisi ini agar indonesia bebas dari daging anjing, anjing layak diperlakukan layak dan lebih baik.
tolong ya teman - teman
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
2. 2
Definisi
Pajak : uang/iuran yang dibayarkan rakyat kepada
negara tidak ada imbalan langsung
berdasarkan UU dapat dipaksakan, yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran
negara mis: PPh, PPN. PPnBM, PBB dll.
Retribusi : uang/iuran yang dibayarkan rakyat
kepada negara dengan ada imbalan langsung,
mis : parkir jalan umum, keamanan, kebersihan
dll
Sumbangan : uang/iuran yang dibayarkan rakyat
kepada negara dengan sukarela untuk
golongan tertentu mis: domet peduli dll
3. 3
PENGERTIAN PAJAK
• Iuran ke kas negara oleh rakyat dapat
dipaksakan
• Berdasarkan undang-undang
• Tidak mendapat imbalan langsung
dapat ditunjuk
• Digunakan untuk pengeluaran Negara
4. 4
FUNGSI PAJAK
• FUNGSI BUDGETAIR : untuk
memasukkan penerimaan negara
• FUNGSI REGULEREND: mengatur
perekonomian, sosial dl
5. 5
Dasar Hukum Pajak :
UUD 1945 ps 23 ayat 2
Azas pemungutan pajak : tercermin dalam
UU pajak :
• Equality
• Certainty
• Convenience
• Economy
6. 6
Segala jenis pajak harus
didasarkan UU Hukum Pajak
Kedudukan Hukum Pajak : Bagian Hukum Publik
Hukum Pajak dibedakan menjadi :
1. Hukum Pajak Materiil : UU PPh, UU PPN&PPnBM, UU
PBB, UU BPHTB, UU Bea meterai
2. Hukum Pajak Formal :
UU KUP : UU No 6 h 1983, diubah dg UU No 9 Th
1994, UU No 16 Th 2000, UU No 28 th 2007
UU Peradilan Pajak: UU No 17 Th 1997 diubah dg UU
no 14 Th 2002
UU Penagihan Pajak dengan surat Paksa: UU no 19
Th 1997 diubah dg UU no 19 Th 2000
7. 7
PENGGOLONGAN PAJAK
1. Atas dasar pemungut atau pengelolanya :
•Pajak pusat
•Pajak daerah
2. atas dasar sifatnya:
a. pajak subyektif
b.pajak obyektif
3. atas dasar jenisnya :
a. pajak langsung
b. pajak tidak langsung
8. 8
JENIS-JENIS PAJAK atas dasar
pemungutnya
1. Pajak Negara :
• Pajak Penghasilan UU no : 7 Th 1983, diubah dg
UU no 7 Th 1991, UU no 10 Th 1994, dan UU no 17
Th 2000
• Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang MewahUU no : 8 Th 1983, diubah dg UU
no 11 Th 1994, dan UU no 18 Th 2000
• Bea Meterai UU no 13 Th 1994
9. 9
2. Pajak Daerah (UU No 18 Th 1997 sebagaimana diubah dg UU
34 Th 2000): UU No 28 Th 2009
Jenis Pajak Propinsi :
1) Pajak Kendaraan Bermotor dan kendaraan
di atas air, min 30% untuk daerah kab/kota
2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan kendaraan
di atas air; min 30% untuk daerah kab/kota
3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor min 70%
untuk daerah kab/kota
4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air di bawah
Tanah dan Air Permukaan; min 70% untuk daerah
Kab/kota
10. 10
Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas :
1) Pajak Hotel
2) Pajak Restoran
3) Pajak Hiburan
4) Pajak Reklame
5) Pajak Penerangan Jalan
6) Pajak Pengambilan Bahan Galian C
7) Pajak Parkir
1) Pajak Bumi dan Bangunan UU no :28 th 2009
2) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan UU No
28 Th 2009
12. 12
DASAR HUKUM PAJAK
Pasal 23 A Amandemen UUD 1945 bahwa pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan Negara diatur dengan Undang-undang.
1. Produk hukum UU Perpajakan di Indonesia :
2. UU No 6 Th 1983 : tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
diubah dengan UU No 9 Th 1994 dan UU 16
Th 2000
3. UU no 7 1983 : tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana diubah dengan UU no 7 Th
1991, UU no 10 Th 1994, dan UU no 17 Th
2000
13. 13
DASAR HUKUM PAJAK
4. UU No 8 1983 : tentang Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah
sebagaimana diubah dengan UU No 11 1994
dan UU no 17 Th 2000
5. UU No 12 Th 1985 : tentang Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana diubah dengan UU
No 12 Th 1994
6. UU No 13 Th 1985 tentang Bea Meterai
7. UU No 17 Th 1997 : tentang Badan Peradilan
Sengketa Pajak sebagaimana diubah dengan
UU No 14 Th 2002 tentang Pengadilan Pajak
14. 14
DASAR HUKUM PAJAK
7. UU No 18 Th 1997 : Tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah sebagaimana diubah
dengan UU No 34 Th 2000
8. UU No 19 Th 1997 : tentang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa sebagaimana diubah
dengan UU No 19 Th 2000
9. UU No 20 Th 1997 : tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak
10. UU No 21 Th 1997 : tentang Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana
diubah dengan UU no 20 Th 2000
15. 15
Sistem Pemungutan Pajak
• Official Assessment : Wewenang menentukan
pajak terutang ada di tangan pemerintah/
administratur perpajakan/fiskus
• Self Assessment System : Sistem yang
memberikan wewenang, kepercayaan,
tanggung jawab kepada WP untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan
sendiri pajak yg terutang atau harus dibayar
• Withholding system : Sistem yang memberikan
wewenang kepada pihak ke3 untuk memotong,
atau memungut besarnya pajak yang terutang
oleh wajib pajak, menyetor ke kas negara, dan
melaporkannya ke Dirjen pajak
17. 17
Asas-asas Pemungutan Pajak:
1. Asas menurut falsafah hukum yang
menyatakan keadilan kepada hak negara
untuk memungut pajak memunculkan
teori:
a. Teori asuransi
b. Teori kepentingan
c. Teori Gaya pikul
d. Teori Bakti
e. Teori asas daya beli
18. 18
Asas-asas Pemungutan Pajak:
2. Asas Yuridis: hukum pajak harus
memberikan jaminan hukum kepada
negara dan rakyat, oleh karena itu
pemungutan pajak harus berdasarkan UU,
Landasan hukum pemungutan pajak di
Ind adalah pasal 23a AMANDEMEN UUD
1945
19. 19
Asas-asas Pemungutan Pajak:
3. Asas Ekonomi. Pajak mempunyai fungsi
budgetair dan regulerend, pemungutan
pajak haru tidak menghambat kelancaran
ekonomi sehingga kehidupan ekonomi
tidak terganggu
20. 20
Asas-asas Pemungutan Pajak:
4. Asas pemungutan pajak spesifik, misal
untuk asas pemungutan pajak
penghasilan:
• Asas tempat tinggal
• Asas kebangsaan
• Asas sumber
23. 23
Perlawanan Pajak
• Perlawanan Pasif (Tax avoidance) misal :
memilih suatu kebijakan akuntansi yang
memperingan beban pajak , tidak
melanggar UU Pajak
• Perlawanan Aktif (Tax evasion) : semua
usaha secara langsung sengaja untuk
menghindari pajak dengan melanggar UU
24. 24
Ukuran Efektivitas penerimaan negara
digunakan Tax rasio =
Tax Ratio dihitung dengan :
x 100%
Total penerimaan pajak X 100%
Total Produk Domestik Bruto