2. Kritik Terhadap Corporate Social
Responsibility/CSR (Sanchez, 2018)
Berorientasi jangka pendek dan fokus pada pengurangan risiko untuk
memperoleh reputasi perusahaan.
• Tidak terkait dengan core of the business.
• Dipandang sebagai biaya, bukan investasi.
• Untuk memenuhi persyaratan administratif (misalnya regulasi) agar diberi
label sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial.
• Bersifat top down, tidak ada masalah sosial yang bisa dipecahkan secara
komprehensif.
• Tidak menghasilkan laba atau investasi bagi perusahaan sehingga rentan
dikurangi pendanaannya.
3. Dari CSR ke CSI
Sumber: Jali, Abas, Ariffin, 2017
5. Apa yang Membuat CSI Berbeda dari CSR?
Traditional CSR Corporate Social Innovation
Philantropic Intent Strategic Intent
Money, Manpower R & D, Corporate Assets
Employee Volunteerism Employee Development
Contracted Service Provider NGO / Government Partners
Social & Eco-Services Social & Eco-Innovations
Social Good Sustainable Social Change
Sumber: Mirvis, Googons, Kiser, 2012
6. Perspektif CSI
Sumber: Portales, 2019
Socio-cognitive Perspective:
Program hasil dari ruang dialog di antara
dunia usaha dengan masyarakat, dengan
tujuan memperoleh nilai terbesar bagi
kedua belah pihak, berdasarkan prinsip
keadilan.
Implementasi program adalah hasil dari
proses sosial di mana perubahan sosial
dipromosikan dan difasilitasi oleh
berbagai pihak (multistakeholder) yang
menghasilkan hubungan produktif bagi
berbagai kelompok kepentingan.
Implementasi program sebagai cara
mengatasi masalah sosial yang dalam
jangka panjang menghasilkan masyarakat
yang berkontribusi pada pertumbuhan
perusahaan dan posisinya di pasar.
7. Makna Inovasi Sosial
Cara baru
Menjawab kebutuhan
masyarakat
Menempatkan manusia sebagai
subyek
Transformasi hubungan sosial
untuk kerja kolektif dan keadilan
Mengembangkan kapasitas
Meningkatkan akses pada
penguasaan sumber daya
Sumber: TEPSIE, 2014
8. Unsur Inovasi Sosial
No Elemen Inti Deskripsi
1 Kebaruan baru atau unik di bidangnya, sektor, wilayah, pasar untuk
pengguna, atau diterapkan pada cara yang baru
2 Dari ide menuju
implementasi
Tidak sekedar menemukan gagasan/ide, tapi ide yang sudah
diterapkan dan dilaksanakan
3 Memenuhi kebutuhan
sosial
Inovasi sosial secara nyata dibuat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
4 Efektif Lebih efektif daripada solusi yang sudah ada, menciptakan
peningkatan yang terukur dalam hal hasil
5 Meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk
bertindak
Memberdayakan kelompok sasaran dengan menciptakan peran
dan hubungan sosial yang baru dalam masyarakat,
mengembangkan aset/sumber daya dan kemampuan yang lebih
baik dalam pemanfaatan aset/sumberdaya
10. Makna CSI
Sumber Makna
Kanter
(1999)
view community needs as opportunities to develop ideas and demonstrate
business technologies, to find and serve new markets, and to solve long-standing
business problems (fokus pada aspek bisnis)
Jupp (2002) It involves companies using their organisational, financial and human resources
to produce effective, innovative responses to intractable social problems in ways
that allow the solutions to be taken up and spread more widely (solusi terhadap
masalah sosial)
Mirvis and
Googins
(2012)
a strategy that combines the unique set of corporate assets (entrepreneurial
skills, innovation capacities, managerial acumen, ability to scale, etc.) in
collaboration with the assets of other sectors to co-create breakthrough solutions
to complex social, economic, and environmental issues that impact the
sustainability of both business and societ (dikaitkan dengan core of the business,
kerjasama multistakeholder, berkaitan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan)
11. Phills, Deiglmeier,
Miller, 2008.
Ramaswamy, 2008.
Shaw & De Bruin,
2013.
Pue, Vandergeest,
Breznitz, 2015.
Altuna, Contri,
Dell Era, Frattini,
Maccarrone, 2015.
New and novel solution embedded into products, processes and
services in order to fulfil social needs and to improved quality and
quantity of life.
CSI includes and integrates social, economic and technological
approach in order to meet the demands and pressures of new
economic environment.
With the integration of social, economic and technological approach,
there is a collective dynamic interplay that guarantees organization
and business entities a considerable return with regards to these three
aspects
As a result, CSI is seen as the new and outstanding emerging
paradigm in order to resolve social, economic and technological issues
face by all related parties and attracting the interest and attention of
private sectors, policy makers and researches worldwide
13. 8 Ciri Praktik dalam CSI (Balamatsias, 2019)
1. Shared Value
• Institusi bisnis berkembang cepat jika berbagi nilai dengan komunitas di
luarnya.
2. Strategic Partnership
• Bermitra dengan industri (dan aktor lain) baik yang sejenis maupun
berbeda untuk mengembangkan teknologi baru yang ramah lingkungan
dam bermanfaat secara sosial.
3. Employee Engagement
• Melibatkan semua pegawai perusahaan, tidak hanya pengelola program
CSI.
4. Governance
• Komitmen manajemen dan perubahan pengeloaan lembaga dari pola top-
down ke bottom-up.
14. 5. Resourcefullness
• Optimalisasi sumberdaya untuk memiliki kecerdasan atau banyak akal
(menjadi fleksibel, kreatif, berani, efektif, thinking outside the box)
6. Product & Service Innovation
• Menemukan solusi pemecahan masalah sosial seperti kemiskinan,
pengangguran, ketidakadilan sosial, merupakan peluang, bukan
hambatan bagi perusahaan.
7. Corporate Citizenship
• Menghasilkan kualitas hidup yang lebih tinggi bagi masyarakat di
sekitarnya dan tetap menjaga profitabilitas bagi para pemangku
kepentingan.
8. Brand Value
• Dikenal sebagai perusahaan yang memiliki kesadaran sosial dan
lingkungan sehingga terjadi peningkatan penjualan.
18. Contoh Praktik CSI
• Ericsson, perusahaan telekomunikasi Swedia, bekerja sama dengan World
Meteorological Organization dan Uganda Department of Meteorology,
menciptakan aplikasi peringatan cuaca yang membantu keselamatan nelayan
di Danau Victoria melaui ramalan cuaca yang akurat.
• Danone berkerja sama dengan Grameen Bank mendirikan “Grameen Danone
Foods” (GDF) Ltd untuk peningkatan gizi anak di pedesaan Bangladesh
Bangladesh: 1/3 penduduk dan 45% anak-anak gizi buruk kategori
sedang sampai parah.
Mensinergikan keahlian Danone di bidang teknis seperti konstruksi,
pemeliharaan pabrik dan produksi makanan/minuman dengan
pengetahuan Grameen Bank tentang pengorganisasian masyarakat
pedesaan.
GDF memproduksi yoghurt yang diperkaya dengan nutrisi penting untuk
membantu perkembangan anak. Produk dijual dengan harga terjangkau
bagi mereka yang paling membutuhkan.
19. Manfaat kerjasama meluas hingga ke seluruh rantai nilai (value chain):
• Susu untuk bahan baku yoghurt yang dibeli dari petani.
• Pendapatan langsung dan tidak langsung bagi 1.500 orang dalam
radius 30 Km dari pabrik.
• Memberdayakan jaringan perempuan wirausaha (Grameen Danone
Ladies) yang mendistribusikan yoghurt dari pintu ke pintu dan
menerima keuntungan hingga 18 %.
Di sisi lingkungan, pabrik berproduksi dengan basis lokal:
menggunakan energi matahari untuk memanaskan air yang mereka
gunakan, Danone juga mendirikan “Danone Communities Fund” yang
bertujuan untuk mempromosikan dan mendanai bisnis sosial seperti
pabrik Grameen Danone di Bogra, Bangladesh Utara.