Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia khususnya pada remaja. Pertama, dibahas mengenai karakteristik komunikasi pada remaja yang ditandai dengan kemampuan berdiskusi dan berpikir secara konseptual namun juga mudah merasa malu. Kedua, dibahas mengenai pentingnya sikap terapeutik seperti menjadi pendengar yang baik, memberikan dukungan, dan menjadi sahabat bagi
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia, khususnya pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada orang dewasa, komunikasi efektif dapat dicapai dengan memahami sikap dan suasana komunikasi mereka, serta menerapkan teknik komunikasi seperti penyampaian pesan secara langsung dan timbal balik. Sedangkan pada lanjut usia, perlu mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, yang mencakup tujuan pembelajaran untuk memahami komunikasi terapeutik dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dewasa, prinsip-prinsip komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, model-model komunikasi yang dapat diterapkan, serta teknik-teknik komunikasi yang harus diperhatikan saat berinteraksi dengan pasien dewasa."
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Komunikasi sangat penting dalam interaksi manusia, termasuk dalam berkomunikasi dengan anak dan lansia. Komunikasi dengan anak perlu memperhatikan usia perkembangan, sedangkan dengan lansia perlu menggunakan bahasa sederhana dan nonverbal. Keterampilan komunikasi mencakup mendengarkan, memberikan waktu untuk merespon, dan memberikan dukungan.
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia, khususnya pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada orang dewasa, komunikasi efektif dapat dicapai dengan memahami sikap dan suasana komunikasi mereka, serta menerapkan teknik komunikasi seperti penyampaian pesan secara langsung dan timbal balik. Sedangkan pada lanjut usia, perlu mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, yang mencakup tujuan pembelajaran untuk memahami komunikasi terapeutik dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dewasa, prinsip-prinsip komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, model-model komunikasi yang dapat diterapkan, serta teknik-teknik komunikasi yang harus diperhatikan saat berinteraksi dengan pasien dewasa."
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Komunikasi sangat penting dalam interaksi manusia, termasuk dalam berkomunikasi dengan anak dan lansia. Komunikasi dengan anak perlu memperhatikan usia perkembangan, sedangkan dengan lansia perlu menggunakan bahasa sederhana dan nonverbal. Keterampilan komunikasi mencakup mendengarkan, memberikan waktu untuk merespon, dan memberikan dukungan.
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usiappghybrid4
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan komunikasi pada berbagai tingkat usia, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Terdapat empat materi pokok yang dibahas yaitu 1) teori pertumbuhan dan perkembangan manusia, 2) komunikasi pada bayi dan anak, 3) komunikasi pada remaja, dan 4) komunikasi pada dewasa dan lanjut usia. Dokumen ini menjelaskan
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep komunikasi keperawatan pada orang dewasa, termasuk karakteristik, model, dan teknik komunikasi yang tepat.
2. Ada beberapa model komunikasi yang dibahas seperti model Shannon dan Weaver serta model Leary yang diterapkan pada komunikasi dengan pasien dewasa.
3. Teknik komunikasi yang efektif untuk orang dewasa antara lain penyampaian pesan se
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia, khususnya pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada orang dewasa, komunikasi efektif dapat dicapai dengan memahami sikap dan suasana komunikasi mereka, serta menerapkan teknik komunikasi seperti penyampaian pesan secara langsung dan timbal balik. Sedangkan pada lanjut usia, perlu mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usiappghybrid4
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan komunikasi pada berbagai tingkat usia, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Terdapat empat materi pokok yang dibahas yaitu 1) teori pertumbuhan dan perkembangan manusia, 2) komunikasi pada bayi dan anak, 3) komunikasi pada remaja, dan 4) komunikasi pada dewasa dan lanjut usia. Dokumen ini menjelaskan
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep komunikasi keperawatan pada orang dewasa, termasuk karakteristik, model, dan teknik komunikasi yang tepat.
2. Ada beberapa model komunikasi yang dibahas seperti model Shannon dan Weaver serta model Leary yang diterapkan pada komunikasi dengan pasien dewasa.
3. Teknik komunikasi yang efektif untuk orang dewasa antara lain penyampaian pesan se
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia, khususnya pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada orang dewasa, komunikasi efektif dapat dicapai dengan memahami sikap dan suasana komunikasi mereka, serta menerapkan teknik komunikasi seperti penyampaian pesan secara langsung dan timbal balik. Sedangkan pada lanjut usia, perlu mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini, mencakup pengertian komunikasi efektif, peningkatan komunikasi, bahasa anak, pola asuh, dan teknik berkomunikasi dengan anak secara positif seperti mendengarkan aktif dan menghindari gaya komunikasi negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan anak usia dini di TK dan cara penanganannya. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain pemalu, berbohong, dan lainnya. Guru TK perlu menangani emosi negatif anak dengan sabar dan memahami penyebab perilaku mereka. Kerjasama orang tua, guru, dan masyarakat diperlukan dalam penanganan masalah anak agar tidak menghambat perkembangannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan kecerdasan emosional anak sejak dini, termasuk cara stimulus yang sesuai dan peran orang tua dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak. Juga dibahas lima wilayah utama kecerdasan emosional dan strategi mengorganisasi pengembangannya.
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxNigarKalfa
Komunikasi efektif adalah proses pertukaran informasi di antara pihak-pihak untuk mencapai kesepahaman. Komunikasi efektif antara orang tua dan anak membantu anak belajar berkomunikasi dan tumbuh percaya diri. Anak perlu didengar dan dipahami untuk merasa dihargai.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental pada berbagai kelompok usia, yaitu anak, remaja, dan dewasa. Pada anak, kesehatan mental dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan keluarga. Remaja mengalami transisi menuju dewasa yang ditandai perubahan fisik dan pencarian identitas. Kesehatan mental dewasa dipengaruhi oleh tanggung jawab dan interaksi sosial.
Similar to Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
1.
2. KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
MODUL 2
“PENERAPAN KOMUNIKASI
BERDASARKAN TINGKAT USIA”
PENULIS
TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
II
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2
diharapkan Anda mampu menerapkan komunikasi
terapeutik pada remaja secara tepat dalam praktek
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan
belajar 2, diharapkan Anda dapat :
1. Menjelaskan perkembangan
komunikasi pada usia remaja
2. Menerapkan sikap terapeutik
berkomunikasi dengan remaja
3. Mengidentifikasi suasana
komunikasi yang kondusif pada
remaja
4. Menerapkan komunikasi sesuai
tingkat perkembangan remaja
Berdasarkan tujuan pada kegiatan
belajar 2, maka secara berurutan
akan diuraikan secara berturut-
turut tentang perkembangan
komunikasi remaja, sikap terapeutik
saat nerkomunikasi dengan remaja,
menciptakan suasana kondusif untuk
berkomunikasi dengan remaja dan
menerapkan model komunikasi yang
sesuai untuk remaja.
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Uraian Materi
Masa remaja adalah masa yang sulit. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada dua
situasi yang bertentangan yaitu berfikir dan berperilaku antara anak dan orang
dewasa. Kelompok ini sering mengalami ketegangan karena sulitnya menentukan
sikap antara berperilaku anak dengan berperilaku sebagai orang dewasa. Masa
ini adalah masa yang penuh konflik dan dilema. Konflik yang terjadi dapat
berhubungan dengan perubahan-perubahan dalam dirinya, sedangkan dilema
yang terjadi dapat berhubungan denga perbedaan nilai, persepsi atau keyakinan
antara dirinya dengan orang dewasa.
Untuk memahami komunikasi pada remaja, pelajarilah dengan baik uraian pada
kegiatan belajar ini yang dimulai dengan mempelajari perkembangan komunikasi
pada remaja, sikap dan suana terapeutik saat berkomunikasi pada remaja dan
penerapan komunikasi terapeutik pada remaja.
1. Perkembangan komunikasi pada usia remaja
Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan
kemampuan berdiskusi atau berdebat. Pada usia remaja, pola perkembangan
kognisinya sudah mulai berpikir secara konseptual mengingat masa ini adalah
masa peralihan anak menjadi dewasa sedangkan secara emosional sudah
mulai menunjukkan perasaan malu. Anak usia Remaja sering kali merenung
kehidupan yaitu tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.
Sehubungan dengan perkembangan komunikasi ini, maka yang dapat kita
lakukan adalah mengijinkan remaja berdiskusi atau curah pendapat pada
teman sebaya. Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa
malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi karena akan menimbulkan
ketidakpercayaan remaja.
2. Sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Pada masa transisi
ini remaja banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan kemampuan
Bagaimana komunikasi dengan anak remaja dilakukan? Adakah spesifik
komunikasi yang diterapkan pada remaja?
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
adaptasi. Remaja sering tidak mendapat tempat untuk mengekspresikan
ungkapan hatinya dan cenderung tertekan Hal ini akan dapat mempengaruhi
komunikasi remaja terutma komunikasi dengan orang tua atau orang
dewasa lainnya.
Terkait dengan permasalahan di atas, maka dalam berkomunikasi dengan
remaja perawat atau orang dewasa lain harus mampu bersikap sebagai
“SAHABAT” buat remaja. Tidak meremahkan atau memperlakukan dia sebagai
anak kecil dan tidak membiarkan dia berperilaku sebagai orang dewasa. Pola
asuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia tak
bisa diperlakukan seperti anak kecil. Remaja sudah mulai menunjukkan jati diri.
Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama teman sebaya ketimbang
dengan orangtua.
Berikut ini sikap perawat, orang tua atau orang dewasa lain yang perlu
diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja.
• Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka
untuk mengekspresikan perasaannya, pikiran dan sikapnya.
• Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran dan
sikapnya.
• Janganmemotongpembicaraandanjanganberkomentaratauberespon
yang berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional, maka
sikap kita adalah.
• Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan
membantu untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya.
• Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat
remaja, tempat berbagi cerita suka dan duka.
• Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol dan
bercengkrama dengan mereka serta sering melakukan makan bersama.
3. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja
Keberhasilan berkomunikasi dengan remaja dapat dipengaruhi oleh suasana
psikologis antara perawat / orang tua / orang dewasa lain dengan remaja.
6. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
a. Suasana hormat menghormati
Orang dewasa akan akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila
pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut
berfikir dan mengemukakan fikirannya.
b. Suasana Saling Menghargai
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dianut
perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan
dapat menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.
c. Suasana Saling Percaya
Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanaya
akan dapat membawa hasil yang diharapkan.
d. Suasana Saling Terbuka
Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan
orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala alternatif dapat
tergali.
Komunikasi verbal dan non verbal remaja perlu diperhatikan, misalnya ekspresi
wajah, gerkan tubuh dan nada suara yang memberikan tanda tentang status
emosionalnya.
4. Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja
Berkomunikasi dengan anak yang sudah masuk usia remaja (praremaja)
sebenarnya lebih mudah. Pemahaman mereka sudah memadai untuk bicara
tentang masalah yang kompleks. Dalam berkomunikasi dengan remaja, kita
tidak bisa mengendalikan alur pembicaraan, mengatur atau memegang
kendali secara otoriter. Remaja sudah punya pemikiran dan perasaan sendiri
tentang hal yang ia bicarakan pada.
Contoh respon yang sering diungkapkan oleh orang tua kepada anaknya
yang bisa menyebabkan terputusnya komunikasi adalah mengancam-
memperingatkan, memerintah, menilai-mengkritik-tidak setuju-menyalahkan,
menasehati-menyelesaikan masalah, menghindar-mengalihkan perhatian-
menertawakan,mendesak,memberikuliah-mengajari, mencemooh-membuat
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
malu, menyelidiki-mengusut, dan memuji-menyetujui.
Gambar 2.12 Gambar komunikasi terapeutik pada remaja
Perhatikanlah bagaimana penerapan komunikasi terapeutik pada remaja
berikut ini:
• Komunikasi terbuka: “Bagaimana sekolahmu hari ini?”, “Apa yang
membuatmu merasa senang hari ini di sekolah?”
• Komunikasi Dua arah, yaitu bergantian yang berbicara dan yang
mendengarkan. Jangan mendominasi pembicaraan, sediakan waktu untuk
remaja untuk menyampaikan pendapatnya.
• Mendengar aktif artinya tidak hanya sekadar mendengar tapi juga
memahami dan menghargai apa yang diutarakan remaja. Terima dan
refleksikan emosi yang ditunjukkan, misalnya dengan mengatakan, “ibu
tahu, kamu merasa kesal karena diejek seperti itu...”
• Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja. Jika
sedang tidak bisa, katakan terus terang daripada Anda tidak fokus dan
memutus komunikasi dengan remaja.
• Jangan memaksa remaja untuk mengungkapkan sesuatu yang dia
rahasiakan karena akan membuatnya tidak nyaman dan enggan
berkomunikasi. Anak remaja sudah mulai memiliki privasi yang tidak boleh
diketahui orang lain termasuk orang tuanya.
• Utarakan perasaan Anda jika ada perilaku remaja yang kurang tepat dan
jangan memarahi atau membentak. Misalnya, “Mama khawatir sekali
kalau kamu tidak langsung pulang ke rumah. Kalau mau ke rumah teman,
telepon dulu agar Mama tenang.”
8. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
• Dorong anak untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya. Misalnya,
“Aku sedang berusaha menguasai matematika” daripada “Aku payah
dalam matematika”.
• Perhatikan bahasa tubuh remaja. Orang tua harus bisa menangkap
sinyal-sinyal emosi dari bahasa tubuhnya.
• Hindari komentar menyindir atau meremehkan anak. Berikan pujian pada
aspek terbaik yang dia lakukan sekecil apapun.
• Hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
1. Masa remaja adalah masa yang sulit, Karena remaja dihadapkan pada dua
situasi yang bertentangan yaitu berfikir dan berperilaku antara anak dan
orang dewasa. Masa remaja adalah masa yang penuh konflik dan dilema
sehingga komunikasi dengan remaja harus lebih hati dan dan terbuka, karena
kegagalan komunikasi akan menyebabkan kegagalan remaja.
2. Perkembangan komunikasi pada usia remaja ditunjukkan dengan kemampuan
berdiskusi atau berdebat karena pola perkembangan kognisinya sudah mulai
berpikir secara konseptual. Sehubungan dengan perkembangan komunikasi
ini, maka yang dapat kita lakukan adalah mengijinkan remaja berdiskusi atau
curah pendapat pada teman sebaya. Hindari beberapa pertanyaan yang dapat
menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi karena akan
menimbulkan ketidakpercayaan remaja.
3. Sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja adalah mampu sebagai
“SAHABAT” buat remaja. Tidak meremahkan atau memperlakukan dia sebagai
anak kecil dan tidak membiarkan dia berperilaku sebagai orang dewasa. Pola
asuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia
tak bisa diperlakukan seperti anak kecil. Remaja sudah mulai menunjukkan
jati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama teman sebaya
ketimbang dengan orangtua. Beberapa sikap penting yang harus diperhatikan
dalam berkomunikasi dengan remaja adalah: menjadi pendengar yang baik.
Mengajak berdiskusi, tidak memotong pembicaraan, menjadi sahabat, dusuk
bersama, memeluk, merangkul, ngobrol dan bercengkrama.
4. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja adalah saling menghormati,
menghargai, saling percaya, dan terbuka
5. Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja
Dalam berkomunikasi dengan remaja, kita tidak bisa mengendalikan alur
pembicaraan, mengatur atau memegang kendali secara otoriter. Remaja sudah
punya pemikiran dan perasaan sendiri tentang hal yang ia bicarakan pada.
Komunikasi yang bisa diterima remaja adalah terbuka, dua arah, mendengar
aktif, menyediakan waktu yang cukup, Jangan memaksa remaja, mendorong
remaja untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya. Hindari komentar
menyindir atau meremehkan, berikan pujian pada aspek terbaik yang dia
lakukan sekecil apapun dan hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.
Rangkuman
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
1. Jelaskan perkembangan komunikasi pada usia remaja
2. Bagaimanakah sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja
3. Jelaskan kenapa kita harus lebih banyak duduk bersama dan ngobrol dengan
remaja?
4. Orang dewasa harus bisa menjadi SAHABAT buat remaja, jelaskan apa
maksudnya?
Tugas Terstruktur
1. Buatlah kelompok dikelas, masing-masing berisi 4-5 anggota.
2. Masing-masing kelompok lakukan pengamatan terhadap komunikasi
verbal maupun non verbal remaja di beberapa tempat yaitu: di rumah,
sekolah, lingkungan rumah dan kelompok sebaya..
3. Catat hasil pengamatan terhadap komunikasi remaja
4. Diskusikan gambaran komunikasi remaja pada tempat-tempat yang
berbeda tersebut
5. Laporkan dan kumpulkan tugas pada fasilitator.
Tugas Mandiri
1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 2 didalam buku Anda
2. Berlatihlah untuk berkomunikasi secara efektif dengan remaja, praktikkan
setiap hari
3. Tuliskan kesulitan-kesulitan komunikasi yang hadapi.
Tes Formatif