SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Created by:
Adinda Widyaningsih
23030160044
Pendidikan Multikultural
Di Berbagai Negara
USA AUSTRALA
UNITED KINGDOM
MYANMAR
Amerika Serikat
E Pluribus Unum digunakan oleh Congress America pada 4 Juli 1776.
England, Scotland, Ireland, France, Holland, Germany. Menyatukan negara-negara
dalam satu kesatuan United States adalah tantangan pada saat itu. Oleh karena itu,
ada enam simbol utama di tengah yang terhubung dengan tiga belas simbol yang
menggambarkan tiga belas negara independen di Amerika Serikat. American Eagle
kemudian menjadi simbol perekatnya.
Pendidikan Multikultural lahir di Amerika karena tuntutan atas persamaan
hak ketika Amerika didominasi oleh non native American yang terdiri dari white
American dan minoritas Black american serta native American, yaitu Indian, ketika
equity and equality menjadi pedoman hidup.
Pendidikan Multikultural muncul di Amerika sebagai sebuah
kebutuhan karena tiga alasan utama, yaitu:
•realitas sosial masyarakat Amerika
•pengaruh budaya dan etnis pada pertumbuhan dan perkembangan manusia
•kondisi pengajaran dan pembelajaran yang efektif
Selanjutnya, menurut Nieto, multicultural education memiliki tujuh
karakter dasar, yaitu:
•Multicultural education is anti-racist education.
•Multicultural education is basic education.
•Multicultural education is important for all students.
•Multicultural education is pervasive.
•Multicultural education is education for social justice.
•Multicultural education is a process.
•Multicultural education is critical pedagogy.
Sedang menurut Banks & Banks, multicultural education
memiliki tiga hal, yaitu gagasan atau konsep, gerakan reformasi
pendidikan, dan sebuah proses. Ke-tiga hal tersebut bukan hanya
menggabungkan gagasan yang memungkinkan setiap siswa memiliki
peluang yang sama untuk belajar di sekolah, apapun latar belakangnya
untuk belajar di sekolah, namun juga sebuah proses yang tidak akan pernah
berakhir.
Jadi, semakin jelas bahwa multicultural education itu bukan
diharapkan akan terjadi semacam komunikasi budaya atau cross culture
seperti di Indonesia, karena paham dasarnya, namun lebih kepada rekayasa
melalui pendidikan agar golongan minoritas, yang de facto berbeda budaya,
memperoleh kesempatan yang sama dengan golongan mayoritas dalam
bidang pendidikan.
Banyaknya imigran yang membanjiri Australia di
satu sisi memang dapat meningkatkan perekenomian, tetapi
di sisi lain timbul pergesekan-pergesekan antara penduduk
pribumi dengan orang-orang pendatang dari Eropa.
Salah satu sebabnya adalah para pendatang menganggap mereka adalah bangsa yang
lebih pantas menguasai tanah/wilayah Australia sehingga menimbulkan tindak
diskriminasi pada orang-orang Aborigin.
Bentuk diskriminasinya diantaranya adalah:
• Tahun 1791 pemerintah memberi memberi hak berupa kepemilikan tanah kepada
pendatang dari Inggris yang menjadi titik awal penggusuran kaum Aborigin.
• Pada saat Australia menjadi negara persemakmuran tahun 1901 kaum Aborigin
tidak memiliki hak hukum karena dianggap sebagai bagian dari fauna.
• Tahun 1910 pemerintah di berbagai negara bagian mengeluarkan kebijakan untuk
memisahkan keturunan Aborigin berdarah campuran agar lebih baik tingkat
kehidupannya.
• Orang Aborigin tidak boleh menduduki kursi parlemen tingkat nasional.
• Asimilasi lewat perkawinan campuran yang kadang dilakukan dengan paksaan.
Australia
• Pengucilan bagi anak-anak Aborigin yang berbicara dalam bahasa ibu
mereka;
• Pemberian hukuman penjara walau atas dasar tuduhan yang sangat ringan
• Anak-anak Aborigin dipisahkan dari keluarganya untuk diasuh oleh orang
kulit putih dan dijadikan sebagai pekerja/pembantu atau ditempatkan di panti
asuhan untuk "diputihkan" (dididik)
• Penyediaan penampungan-penampungan khusus bagi orang Aborigin yang
masih hidup secara tradisional
• Pemberlakuan masyarakat Aborigin sebagai warga negara kelas dua atau
lebih dikenal dengan istilah Outcast in White Australia.
• Persyaratan yang relatif tinggi bagi orang Aborigin dalam bidang pendidikan.
(hidahidan, 2012; Iswalono, 2013)
Dampak dari diskriminasi orang kulit putih tersebut sangat berpengaruh
terhadap kehidupan orang Aborigin dalam berbagai bidang. Akibatnya, timbul
perpecahan dikalangan masyarakat, terutama antar ras yang berujung pada konflik
berdarah di beberapa pertambangan. Untuk mengatasinya, pemerintah membuat
undang-undang pembatasan imigran, terutama terhadap orang-orang kulit
berwarna. Undang-undang ini kemudian disebut "Immigration Restrict Act" atau
yang dikenal sebagai White Australia Policy (Kebijakan Australia Putih). (Poetrie,
2013). Hal itupun juga dinilai tidak efektif.
Pada masa pemerintahan Perdana Menteri Whitlam Australia menerapkan
tiga langkah strategis untuk menghilangkan diskriminasi ras, yaitu:
(1) undang-undang bahwa semua imigran berhak mendapat kewarganegaraan setelah
tiga tahun tinggal permanen di Australia.
(2) instruksi kebijakan masalah perpindahan penduduk luar negeri untuk benar-benar
mengabaikan ras sebagai faktor dalam pemilihan migran.
(3) meratifikasi semua perjanjian internasional yang berkaitan dengan imigrasi dan
ras.
Kebijakan multikultural tadi didasari pada empat prinsip pokok, yaitu:
(1) tanggung jawab semua.
(2) menghormati setiap orang.
(3) keadilan bagi setiap orang.
(4) manfaat bagi semua untuk mendapatkan keuntungan.
Multikulturalisme disebarluaskan melalui beberapa cara,salah satunya
melalui lembaga pendidikan. Adapun tujuannya adalah memberi pengertian
bahwa Australia pada hakekatnya adalah masyarakat multibudaya di dalam
sejarah, baik sebelum maupun sesudah kolonisasi bangsa Eropa; menemukan
kesadaran dan kontribusi dari berbagai latar kebudayaan untuk membangun
Australia; memberi pengertian antarbudaya melalui kajian-kajian tingkah laku,
kepercayaan, dan nilai-nilai yang berkaitan dengan multikulturalisme; dan
memperluas kesadaran akan penerimaan seseorang akan identitaas nasional dan
identitas spesifik di dalam masyarakat multi budaya.
Implikasi Multikulturalisme di Australia
Kebijakan Multikulturalisme yang diterapkan oleh pemerintah Australia
dalam perkembangannya ternyata tidak berjalan mulus. Kebijakan ini
memunculkan reaksi-reaksi dari berbagai kalangan . Menurut orang-orang Anglo-
Australian yang ingin mempertahankan bentuk masyarakat homogen, dengan
diterapkannya kebijakan multikulturalisme berarti terancamnya hegemoni
identitas dan unsur-unsur kebudayaan mereka.
Di kalangan imigran juga muncul berbagai reaksi atas kebijakan
multikulturalisme karena dalam prakteknya lebih menekankan pada aspek
etnisitas. Banyak kalangan yang menganggap bahwa multikulturalisme sebagai
semboyan kosong. Demikian juga dengan sikap pribumi (Aborigin) yang melihat
bahwa dengan adanya kebijakan ini mereka kehilangan kepercayaan terhadap
pemerintahan Australia sendiri. Mereka merasa bahwa berbagai kebijakan yang
diterapkan tidak lain hanyalah upaya kontrol sosial terhadap kebudayaan mereka.
Kebijakan multikulturalisme yang diharapkan oleh pemerintah
Australia mampu menghapuskan segala diskriminasi dan menumbuhkan sikap
toleran serta membina kerukunan ternyata belum dapat diterapkan secara
menyeluruh. Sisa-sisa kebijakan White Australia Policy yang menganggap ras
kulit putih sebagai superior dan memandang remeh ras berwarna masih
dijumpai. Hal ini menggambarkan bahwa walaupun telah banyak diberlakukan
undang-undang tentang multikulturalisme, tetapi masyarakat kulit putih di
Australia belum sepenuhnya dapat menghilangkan sentimen rasialisme
terhadap ras berwana. Kebijakan Multikulturalisme berujung pada instabilitas
politik dalam negeri Australia akibat konflik-konflik sosial yang menyangkut
masalah etnisitas dalam setiap aspek kehidupan.
BRITANIA RAYA
Pendidikan multikultural di Inggris terkait dengan perkembangan revolusi
industri ada tahun 1650an. Pada awalnya inggris terkenal sebagai masyarakat yang
monokultur dan baru sesudah PD II menjadi multikultur ketika kedatangan tenaga
kerja untuk pembangunan dari kepulauan Karibia dan India. Meskipun oleh
pemerintah Inggris telah berusaha memperbaiki kehidupan kelompok kulit berwarna
ini, ternyata didalam masyarakat terlihat adanya pembedaan-pembedaan didalam
perumahan,tenaga kerja,dan pendidikan.
Pendidikan multikultural berkembang sejalan dengan kaum imigran yang
memasuki Inggris, namun masih terdapat perlakuan yang diskriminatif sehingga
memunculkan berbagai gerakan yang berlatar belakang budaya. Gerakan ini
merupakan gerakan politik yang di dukung pandangan liberal, demokrasi dan gerakan
kesetaraan manusia. Hal ini tidak lepas dari pemikiran kelompok progresif di
Unniversitas Birmingham yang melahirkan study budaya (cultural studies) pada tahun
1964 yang mengetengahkan pemikiran progresif kaum terpinggirkan yang didukung
oleh Kaum Buruh (Labor Party).
Pendidikan multikultural terjadi karena dorongan dari bawah,
yaitu kelompok liberal (Orang Putih) bersama dengan kelompok kulit
berwarna. Hal ini diperkuat oleh politik imigrasi melalui Undang-Undang
Commonwealth Immigrant. Act tahun 1962 yang mengubah status kelompok
kulit berwarna dari kelompok imigran menjadi “shelter” (penghuni tetap).
Pada tahun 1968 didirikan Select Community on Race Relations
and Immigration (SCRRI) yang bertugas meninjau kebijakan imigrasi.
Kesempatan ini digunakan oleh kaum imigran terutama dari Hindia Barat
dan Asia untuk mengetengahkan permasalahannya. Pada tahun 1973 laporan
SCRRI brkontribusi terhadap pendidikan kelompok imigran :
1. Bahasa inggris sebagai bahasa kedua.
2. Penggantian istilah imigran dengan masyarakat multirasial (multiracial
society).
3. Menuntut pendidikan yang lebih baik.
4. Meminta untuk memenuhi tuntutan National Union of Teachers (NUT)
akan adanya pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat multiracial..
5. Merumuskan bahwa pengertian seperti integrasi,asimilasi,pluralisme
dapat digunakan untuk menggambarkan hal yang sama. (Tilaar,2004)
Pada tahun 1981 terjadi perubahan yang signifikan dengan terbitnya
British Nationality Act yang menghendaki agar Pendidikan Multikultural bukan
hanya terlihat dibidang pendidkan namun juga forum-forum pendidikan masyarakat
seperti jaringan Televisi BBC.
Tahun 1988 diundangkan Education Reform Act (ERA) yang mengandung
dua arti, yaitu paham neoliberalisme yang percaya pada kekuatan pasar, dan
neokonservatisme yang memberi kekuatan besar pada kontrol pusat. Paham
neoliberalisme memberi kekuasaan yang lebih besar pada masing-masing sekolah
untuk mengurus dirinya sendiri demikian juga kepada pemerintah lokal. Pandangan
pendidikan agama yang bersifat kristiani. Namun pelaksanaan kebijakan ini berarti
memperkecil kesempatan bagi kelompok kulit berwarna untuk mendapat pendidikan
yang layak. Kelompok kulit berwarna tidak kompetitif dengan budaya dominan yang
menguasai sumber pendidikan. demikian juga dalam penulisan sejarah Inggris raya
yang kurang menguntungkan kelompok minoritas.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
Banks mengemukakakan empat
pendekatan yang mengintegrasikan materi
pendidikan multikultural kedalam kurikulum
maupun pembelajaran disekolah yang relevan :
a. Pendekatan Kontribusi, menanamkan
pemikiran pada siswa bahwa hidupbahwa
kehidupan manusia antara tempat satu dan
yang lain sangat beragam.
b. Pendekatan Aditif, penambahan konsep,
materi, tema, perspektif terhadap kurikulum
tanpa mengubah struktur, tujuan, dan
karakteristik dasarnya.
c. Pendekatan Transformasi, mengubah asumsi
dasar kurikulum dan menumbuhkan
kompetensi dasar dengan memperhatika
permasalahan dari berbagai perspektif.
d. Pendekatan Aksi Sosial, sama dengan
pendekatan transformasi hanya saja kita juga
harus membuat aksi dari suatu konsep atau
masalah yang dipelajari.
MYANMAR
Myanmar terdiri dari beragam suku etnis seperti Birman, Karen, Shan,
Rakhine, Cina, dan India. Warga negara Myanmar merupakan keturuan ras
Mongol, India, dan juga Pakistan. Budha adalah agama yang dipeluk oleh
mayoritas warga. Di Yangoon, khususnya, terdapat banyak sekali pagoda.
Meskipun demikian, masjid dan gereja juga masih dapat ditemui. Sama
seprti di Indonesia, setiap daerah di Myanmar memiliki tarian daerah
masing-masing yang biasanya ditampilkan pada saat acara. Menjadi bekas
wilayah jajahan Spanyol yang gemar bermusik membuat kebudayaan dan
tradisi Spanyol dibaurkan dengan kebudayaan Myanmar.
Myanmar adalah negara yang keras, yang lahir setelah dibunuhnya
seorang pemimpin perjuangan kemerdekaan yang juga seorang integrasionis
Jenderal Aung San, bapak dari Aung San Suu Kyi, pada 19 Juli 1947, kurang lebih
setengah tahun sebelum kemerdekaan Burma pada 4 Januari 1948. Tarik-ulur
perjuangan integrasi dan warisan kekerasan yang berkaitan dengan pembunuhan
Jenderal Aung San masih menghantui Myanmar hingga kini.
Di usianya yang 69 tahun, politik Myanmar didominasi oleh mayoritas
Buddhis Bamar yang mengampanyekan tafsir Buddhisme yang rasis. Bamar dan
135 etnis lain secara resmi digolongkan ke dalam delapan “ras mayor nasional”,
yakni Bamar, Chin, Kachin, Kayin, Kayah, Mon, Rakhine, dan Shan. Delapan ras
ini diakui sebagai penduduk pribumi Myanmar. Etnis lain digolongkan sebagai
orang luar atau imigran gelap, sebagaimana kasus yang menimpa Muslim
Rohingya. Umat Buddha Theravada dan Kristen merupakan dua komunitas
religius terbesar di Myanmar. Umat Buddha mencakup 89,9 persen populasi;
Kristiani 6,3 persen; dan Muslim 2,3 persen.
Rohingya, dengan jumlah sekitar satu juta dan merupakan penduduk
negara bagian Rakhine, yang sebelumnya merupakan Kerajaan Arakan. Kaum
Rohingya dinyatakan sebagai imigran ilegal dari Bangladesh dan disebut dengan
istilah peyoratif “kalla”, yang bermakna orang-orang berkulit gelap. Rohingya,
yang juga dikenal sebagai Muslim Arakan, memiliki sejarah panjang kehadiran di
wilayah itu sejak era Kerajaan Arakan bersama kaum Buddhis Arakan. Identitas
Muslim Arakan ini ditolak kaum Buddhis nasionalis untuk melemahkan legitimasi
klaim mereka atas kewarganegaraan Myanmar.
Selain isu Rohingya, Myanmar kini juga menyaksikan munculnya
gerakan ekstremis Buddhis nasionalis bernama Ma Ba Tha, yang dikenal juga
dengan Gerakan 969. Pada 2015, gerakan ini menekan rezim militer di bawah
Presiden Thein Sein untuk meloloskan Undang-Undang Perlindungan Ras dan
Agama yang menyasar minoritas Muslim. Undang-undang ini mewajibkan “jeda
melahirkan” bagi perempuan; pernikahan monogami; pernikahan yang didaftarkan
jika seorang perempuan Buddhis hendak menikah dengan lelaki non-Buddhis; dan
peraturan mengenai konversi agama. Gerakan 969 memandang kaum Muslim
sebagai orang-orang yang berbahaya.
http://asiswanto.net/?page_id=1622
http://uun-halimah.blogspot.co.id/2016/06/multikulturalisme-di-
australia.html
http://www.academia.edu/6302031/Pendidikan_Multikultural_di_Inggr
is
https://crcs.ugm.ac.id/news/11394/islam-di-myanmar-bacaan-
pengantar.html
REFERENSI
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
eka septarianda
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Daniel Arie
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Lestari Moerdijat
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
Aprilia Hapsari
 
PPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikanPPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikan
fajriatiii
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
Mardiah Ahmad
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Diah Dwi Ammarwati
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Potpotya Fitri
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
Aprilia putri
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
Uwes Chaeruman
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
Nona Zesifa
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Nico Prakasa
 
Makalah sosial budaya
Makalah sosial budayaMakalah sosial budaya
Makalah sosial budaya
Septian Muna Barakati
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
AngeliaDagang
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
Achmady1
 

What's hot (20)

Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
PPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikanPPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikan
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Makalah sosial budaya
Makalah sosial budayaMakalah sosial budaya
Makalah sosial budaya
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 

Similar to Pendidikan Multikultural di Negara Lain

Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadunBudaya dan tamadun
Budaya dan tamadunRohana Badri
 
Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadun Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadun Suriey Zack
 
Sejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan MultikulturalSejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan Multikultural
Abid Nurhuda
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Masalah perpaduan di malaysia
Masalah perpaduan di malaysiaMasalah perpaduan di malaysia
Masalah perpaduan di malaysiaDeeba Arumugam
 
Kelas xi iis copy
Kelas xi iis   copyKelas xi iis   copy
Kelas xi iis copy
Nurliza24
 
Kelas xi iis
Kelas xi iisKelas xi iis
Kelas xi iis
Nurliza24
 
Buku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda musliminBuku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda muslimin
PEMUDA MUSLIMIN INDONESIA
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Resti Muliani
 
MULTIKULTURALISME
MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME
MULTIKULTURALISME
Juwita Yulianto
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
snur73946
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
Ayu Sulastri
 
Multikulturalisme
MultikulturalismeMultikulturalisme
Multikulturalisme
Sekar Pramesti
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Dian Anisa Putri
 
Proses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara Bangsa
Proses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara BangsaProses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara Bangsa
Proses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara BangsaZailani Baharuddin
 
Bab 2 potret hubungan etnik
Bab 2   potret hubungan etnikBab 2   potret hubungan etnik
Bab 2 potret hubungan etnik
Khairiyah Sulaiman
 
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
Solin123
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
Juwita Yulianto
 
M2 pendekatan dalam hubungan etnik
M2   pendekatan dalam hubungan etnikM2   pendekatan dalam hubungan etnik
M2 pendekatan dalam hubungan etnikAnonymous
 

Similar to Pendidikan Multikultural di Negara Lain (20)

Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadunBudaya dan tamadun
Budaya dan tamadun
 
Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadun Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadun
 
Sejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan MultikulturalSejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan Multikultural
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Unit 1
 
Masalah perpaduan di malaysia
Masalah perpaduan di malaysiaMasalah perpaduan di malaysia
Masalah perpaduan di malaysia
 
Kelas xi iis copy
Kelas xi iis   copyKelas xi iis   copy
Kelas xi iis copy
 
Kelas xi iis
Kelas xi iisKelas xi iis
Kelas xi iis
 
Buku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda musliminBuku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda muslimin
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
 
MULTIKULTURALISME
MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME
MULTIKULTURALISME
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
Multikulturalisme
MultikulturalismeMultikulturalisme
Multikulturalisme
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
Proses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara Bangsa
Proses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara BangsaProses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara Bangsa
Proses Integrasi Membentuk Penyatuan Negara Bangsa
 
Bab 2 potret hubungan etnik
Bab 2   potret hubungan etnikBab 2   potret hubungan etnik
Bab 2 potret hubungan etnik
 
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
Multikulturalisme
MultikulturalismeMultikulturalisme
Multikulturalisme
 
M2 pendekatan dalam hubungan etnik
M2   pendekatan dalam hubungan etnikM2   pendekatan dalam hubungan etnik
M2 pendekatan dalam hubungan etnik
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Pendidikan Multikultural di Negara Lain

  • 2. Pendidikan Multikultural Di Berbagai Negara USA AUSTRALA UNITED KINGDOM MYANMAR
  • 3. Amerika Serikat E Pluribus Unum digunakan oleh Congress America pada 4 Juli 1776. England, Scotland, Ireland, France, Holland, Germany. Menyatukan negara-negara dalam satu kesatuan United States adalah tantangan pada saat itu. Oleh karena itu, ada enam simbol utama di tengah yang terhubung dengan tiga belas simbol yang menggambarkan tiga belas negara independen di Amerika Serikat. American Eagle kemudian menjadi simbol perekatnya. Pendidikan Multikultural lahir di Amerika karena tuntutan atas persamaan hak ketika Amerika didominasi oleh non native American yang terdiri dari white American dan minoritas Black american serta native American, yaitu Indian, ketika equity and equality menjadi pedoman hidup.
  • 4. Pendidikan Multikultural muncul di Amerika sebagai sebuah kebutuhan karena tiga alasan utama, yaitu: •realitas sosial masyarakat Amerika •pengaruh budaya dan etnis pada pertumbuhan dan perkembangan manusia •kondisi pengajaran dan pembelajaran yang efektif Selanjutnya, menurut Nieto, multicultural education memiliki tujuh karakter dasar, yaitu: •Multicultural education is anti-racist education. •Multicultural education is basic education. •Multicultural education is important for all students. •Multicultural education is pervasive. •Multicultural education is education for social justice. •Multicultural education is a process. •Multicultural education is critical pedagogy.
  • 5. Sedang menurut Banks & Banks, multicultural education memiliki tiga hal, yaitu gagasan atau konsep, gerakan reformasi pendidikan, dan sebuah proses. Ke-tiga hal tersebut bukan hanya menggabungkan gagasan yang memungkinkan setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk belajar di sekolah, apapun latar belakangnya untuk belajar di sekolah, namun juga sebuah proses yang tidak akan pernah berakhir. Jadi, semakin jelas bahwa multicultural education itu bukan diharapkan akan terjadi semacam komunikasi budaya atau cross culture seperti di Indonesia, karena paham dasarnya, namun lebih kepada rekayasa melalui pendidikan agar golongan minoritas, yang de facto berbeda budaya, memperoleh kesempatan yang sama dengan golongan mayoritas dalam bidang pendidikan.
  • 6. Banyaknya imigran yang membanjiri Australia di satu sisi memang dapat meningkatkan perekenomian, tetapi di sisi lain timbul pergesekan-pergesekan antara penduduk pribumi dengan orang-orang pendatang dari Eropa. Salah satu sebabnya adalah para pendatang menganggap mereka adalah bangsa yang lebih pantas menguasai tanah/wilayah Australia sehingga menimbulkan tindak diskriminasi pada orang-orang Aborigin. Bentuk diskriminasinya diantaranya adalah: • Tahun 1791 pemerintah memberi memberi hak berupa kepemilikan tanah kepada pendatang dari Inggris yang menjadi titik awal penggusuran kaum Aborigin. • Pada saat Australia menjadi negara persemakmuran tahun 1901 kaum Aborigin tidak memiliki hak hukum karena dianggap sebagai bagian dari fauna. • Tahun 1910 pemerintah di berbagai negara bagian mengeluarkan kebijakan untuk memisahkan keturunan Aborigin berdarah campuran agar lebih baik tingkat kehidupannya. • Orang Aborigin tidak boleh menduduki kursi parlemen tingkat nasional. • Asimilasi lewat perkawinan campuran yang kadang dilakukan dengan paksaan. Australia
  • 7. • Pengucilan bagi anak-anak Aborigin yang berbicara dalam bahasa ibu mereka; • Pemberian hukuman penjara walau atas dasar tuduhan yang sangat ringan • Anak-anak Aborigin dipisahkan dari keluarganya untuk diasuh oleh orang kulit putih dan dijadikan sebagai pekerja/pembantu atau ditempatkan di panti asuhan untuk "diputihkan" (dididik) • Penyediaan penampungan-penampungan khusus bagi orang Aborigin yang masih hidup secara tradisional • Pemberlakuan masyarakat Aborigin sebagai warga negara kelas dua atau lebih dikenal dengan istilah Outcast in White Australia. • Persyaratan yang relatif tinggi bagi orang Aborigin dalam bidang pendidikan. (hidahidan, 2012; Iswalono, 2013) Dampak dari diskriminasi orang kulit putih tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan orang Aborigin dalam berbagai bidang. Akibatnya, timbul perpecahan dikalangan masyarakat, terutama antar ras yang berujung pada konflik berdarah di beberapa pertambangan. Untuk mengatasinya, pemerintah membuat undang-undang pembatasan imigran, terutama terhadap orang-orang kulit berwarna. Undang-undang ini kemudian disebut "Immigration Restrict Act" atau yang dikenal sebagai White Australia Policy (Kebijakan Australia Putih). (Poetrie, 2013). Hal itupun juga dinilai tidak efektif.
  • 8. Pada masa pemerintahan Perdana Menteri Whitlam Australia menerapkan tiga langkah strategis untuk menghilangkan diskriminasi ras, yaitu: (1) undang-undang bahwa semua imigran berhak mendapat kewarganegaraan setelah tiga tahun tinggal permanen di Australia. (2) instruksi kebijakan masalah perpindahan penduduk luar negeri untuk benar-benar mengabaikan ras sebagai faktor dalam pemilihan migran. (3) meratifikasi semua perjanjian internasional yang berkaitan dengan imigrasi dan ras. Kebijakan multikultural tadi didasari pada empat prinsip pokok, yaitu: (1) tanggung jawab semua. (2) menghormati setiap orang. (3) keadilan bagi setiap orang. (4) manfaat bagi semua untuk mendapatkan keuntungan. Multikulturalisme disebarluaskan melalui beberapa cara,salah satunya melalui lembaga pendidikan. Adapun tujuannya adalah memberi pengertian bahwa Australia pada hakekatnya adalah masyarakat multibudaya di dalam sejarah, baik sebelum maupun sesudah kolonisasi bangsa Eropa; menemukan kesadaran dan kontribusi dari berbagai latar kebudayaan untuk membangun Australia; memberi pengertian antarbudaya melalui kajian-kajian tingkah laku, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berkaitan dengan multikulturalisme; dan memperluas kesadaran akan penerimaan seseorang akan identitaas nasional dan identitas spesifik di dalam masyarakat multi budaya.
  • 9. Implikasi Multikulturalisme di Australia Kebijakan Multikulturalisme yang diterapkan oleh pemerintah Australia dalam perkembangannya ternyata tidak berjalan mulus. Kebijakan ini memunculkan reaksi-reaksi dari berbagai kalangan . Menurut orang-orang Anglo- Australian yang ingin mempertahankan bentuk masyarakat homogen, dengan diterapkannya kebijakan multikulturalisme berarti terancamnya hegemoni identitas dan unsur-unsur kebudayaan mereka. Di kalangan imigran juga muncul berbagai reaksi atas kebijakan multikulturalisme karena dalam prakteknya lebih menekankan pada aspek etnisitas. Banyak kalangan yang menganggap bahwa multikulturalisme sebagai semboyan kosong. Demikian juga dengan sikap pribumi (Aborigin) yang melihat bahwa dengan adanya kebijakan ini mereka kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan Australia sendiri. Mereka merasa bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan tidak lain hanyalah upaya kontrol sosial terhadap kebudayaan mereka.
  • 10. Kebijakan multikulturalisme yang diharapkan oleh pemerintah Australia mampu menghapuskan segala diskriminasi dan menumbuhkan sikap toleran serta membina kerukunan ternyata belum dapat diterapkan secara menyeluruh. Sisa-sisa kebijakan White Australia Policy yang menganggap ras kulit putih sebagai superior dan memandang remeh ras berwarna masih dijumpai. Hal ini menggambarkan bahwa walaupun telah banyak diberlakukan undang-undang tentang multikulturalisme, tetapi masyarakat kulit putih di Australia belum sepenuhnya dapat menghilangkan sentimen rasialisme terhadap ras berwana. Kebijakan Multikulturalisme berujung pada instabilitas politik dalam negeri Australia akibat konflik-konflik sosial yang menyangkut masalah etnisitas dalam setiap aspek kehidupan.
  • 11. BRITANIA RAYA Pendidikan multikultural di Inggris terkait dengan perkembangan revolusi industri ada tahun 1650an. Pada awalnya inggris terkenal sebagai masyarakat yang monokultur dan baru sesudah PD II menjadi multikultur ketika kedatangan tenaga kerja untuk pembangunan dari kepulauan Karibia dan India. Meskipun oleh pemerintah Inggris telah berusaha memperbaiki kehidupan kelompok kulit berwarna ini, ternyata didalam masyarakat terlihat adanya pembedaan-pembedaan didalam perumahan,tenaga kerja,dan pendidikan. Pendidikan multikultural berkembang sejalan dengan kaum imigran yang memasuki Inggris, namun masih terdapat perlakuan yang diskriminatif sehingga memunculkan berbagai gerakan yang berlatar belakang budaya. Gerakan ini merupakan gerakan politik yang di dukung pandangan liberal, demokrasi dan gerakan kesetaraan manusia. Hal ini tidak lepas dari pemikiran kelompok progresif di Unniversitas Birmingham yang melahirkan study budaya (cultural studies) pada tahun 1964 yang mengetengahkan pemikiran progresif kaum terpinggirkan yang didukung oleh Kaum Buruh (Labor Party).
  • 12. Pendidikan multikultural terjadi karena dorongan dari bawah, yaitu kelompok liberal (Orang Putih) bersama dengan kelompok kulit berwarna. Hal ini diperkuat oleh politik imigrasi melalui Undang-Undang Commonwealth Immigrant. Act tahun 1962 yang mengubah status kelompok kulit berwarna dari kelompok imigran menjadi “shelter” (penghuni tetap). Pada tahun 1968 didirikan Select Community on Race Relations and Immigration (SCRRI) yang bertugas meninjau kebijakan imigrasi. Kesempatan ini digunakan oleh kaum imigran terutama dari Hindia Barat dan Asia untuk mengetengahkan permasalahannya. Pada tahun 1973 laporan SCRRI brkontribusi terhadap pendidikan kelompok imigran : 1. Bahasa inggris sebagai bahasa kedua. 2. Penggantian istilah imigran dengan masyarakat multirasial (multiracial society). 3. Menuntut pendidikan yang lebih baik. 4. Meminta untuk memenuhi tuntutan National Union of Teachers (NUT) akan adanya pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat multiracial.. 5. Merumuskan bahwa pengertian seperti integrasi,asimilasi,pluralisme dapat digunakan untuk menggambarkan hal yang sama. (Tilaar,2004)
  • 13. Pada tahun 1981 terjadi perubahan yang signifikan dengan terbitnya British Nationality Act yang menghendaki agar Pendidikan Multikultural bukan hanya terlihat dibidang pendidkan namun juga forum-forum pendidikan masyarakat seperti jaringan Televisi BBC. Tahun 1988 diundangkan Education Reform Act (ERA) yang mengandung dua arti, yaitu paham neoliberalisme yang percaya pada kekuatan pasar, dan neokonservatisme yang memberi kekuatan besar pada kontrol pusat. Paham neoliberalisme memberi kekuasaan yang lebih besar pada masing-masing sekolah untuk mengurus dirinya sendiri demikian juga kepada pemerintah lokal. Pandangan pendidikan agama yang bersifat kristiani. Namun pelaksanaan kebijakan ini berarti memperkecil kesempatan bagi kelompok kulit berwarna untuk mendapat pendidikan yang layak. Kelompok kulit berwarna tidak kompetitif dengan budaya dominan yang menguasai sumber pendidikan. demikian juga dalam penulisan sejarah Inggris raya yang kurang menguntungkan kelompok minoritas.
  • 14. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Banks mengemukakakan empat pendekatan yang mengintegrasikan materi pendidikan multikultural kedalam kurikulum maupun pembelajaran disekolah yang relevan : a. Pendekatan Kontribusi, menanamkan pemikiran pada siswa bahwa hidupbahwa kehidupan manusia antara tempat satu dan yang lain sangat beragam. b. Pendekatan Aditif, penambahan konsep, materi, tema, perspektif terhadap kurikulum tanpa mengubah struktur, tujuan, dan karakteristik dasarnya. c. Pendekatan Transformasi, mengubah asumsi dasar kurikulum dan menumbuhkan kompetensi dasar dengan memperhatika permasalahan dari berbagai perspektif. d. Pendekatan Aksi Sosial, sama dengan pendekatan transformasi hanya saja kita juga harus membuat aksi dari suatu konsep atau masalah yang dipelajari.
  • 15. MYANMAR Myanmar terdiri dari beragam suku etnis seperti Birman, Karen, Shan, Rakhine, Cina, dan India. Warga negara Myanmar merupakan keturuan ras Mongol, India, dan juga Pakistan. Budha adalah agama yang dipeluk oleh mayoritas warga. Di Yangoon, khususnya, terdapat banyak sekali pagoda. Meskipun demikian, masjid dan gereja juga masih dapat ditemui. Sama seprti di Indonesia, setiap daerah di Myanmar memiliki tarian daerah masing-masing yang biasanya ditampilkan pada saat acara. Menjadi bekas wilayah jajahan Spanyol yang gemar bermusik membuat kebudayaan dan tradisi Spanyol dibaurkan dengan kebudayaan Myanmar.
  • 16. Myanmar adalah negara yang keras, yang lahir setelah dibunuhnya seorang pemimpin perjuangan kemerdekaan yang juga seorang integrasionis Jenderal Aung San, bapak dari Aung San Suu Kyi, pada 19 Juli 1947, kurang lebih setengah tahun sebelum kemerdekaan Burma pada 4 Januari 1948. Tarik-ulur perjuangan integrasi dan warisan kekerasan yang berkaitan dengan pembunuhan Jenderal Aung San masih menghantui Myanmar hingga kini. Di usianya yang 69 tahun, politik Myanmar didominasi oleh mayoritas Buddhis Bamar yang mengampanyekan tafsir Buddhisme yang rasis. Bamar dan 135 etnis lain secara resmi digolongkan ke dalam delapan “ras mayor nasional”, yakni Bamar, Chin, Kachin, Kayin, Kayah, Mon, Rakhine, dan Shan. Delapan ras ini diakui sebagai penduduk pribumi Myanmar. Etnis lain digolongkan sebagai orang luar atau imigran gelap, sebagaimana kasus yang menimpa Muslim Rohingya. Umat Buddha Theravada dan Kristen merupakan dua komunitas religius terbesar di Myanmar. Umat Buddha mencakup 89,9 persen populasi; Kristiani 6,3 persen; dan Muslim 2,3 persen.
  • 17. Rohingya, dengan jumlah sekitar satu juta dan merupakan penduduk negara bagian Rakhine, yang sebelumnya merupakan Kerajaan Arakan. Kaum Rohingya dinyatakan sebagai imigran ilegal dari Bangladesh dan disebut dengan istilah peyoratif “kalla”, yang bermakna orang-orang berkulit gelap. Rohingya, yang juga dikenal sebagai Muslim Arakan, memiliki sejarah panjang kehadiran di wilayah itu sejak era Kerajaan Arakan bersama kaum Buddhis Arakan. Identitas Muslim Arakan ini ditolak kaum Buddhis nasionalis untuk melemahkan legitimasi klaim mereka atas kewarganegaraan Myanmar. Selain isu Rohingya, Myanmar kini juga menyaksikan munculnya gerakan ekstremis Buddhis nasionalis bernama Ma Ba Tha, yang dikenal juga dengan Gerakan 969. Pada 2015, gerakan ini menekan rezim militer di bawah Presiden Thein Sein untuk meloloskan Undang-Undang Perlindungan Ras dan Agama yang menyasar minoritas Muslim. Undang-undang ini mewajibkan “jeda melahirkan” bagi perempuan; pernikahan monogami; pernikahan yang didaftarkan jika seorang perempuan Buddhis hendak menikah dengan lelaki non-Buddhis; dan peraturan mengenai konversi agama. Gerakan 969 memandang kaum Muslim sebagai orang-orang yang berbahaya.