4. Empirise adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan
bahwa semua pengetahuan berasal
dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan
bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam
dirinya ketika dilahirkan.
Istilah empirisme sendiri berasal dari bahasa
Yunani empeirin yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme.
Ajaran empirisme memberikan kebimbangan kepada sains
dan agama pada zaman modern filsafat, sehingga dapat
diasumsikan mengecilkan peranan akal.
5. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya
filsuf Skotlandia,
ekonom, dan
sejarawan.
seorang filsuf
Irlandia yang juga
menjabat sebagai
uskup di Gereja
Anglikan.
seorang filsuf dari Inggris yang
menjadi salah satu tokoh
utama dari pendekatan
empirisme.
David Hume George
Berkeley
John Locke.
6. Menurut pandangan empirisme (biasa pula disebut
environmentalisme) pendidik memegang peranan yang
sangat penting sebab dalam perkembangan anak menjadi
manusia dewasa ditentukan oleh lingkungannya atau oleh
pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil.
Manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah
yang baik maupun kearah yang buruk) menurut kehendak
lingkungan atau pendidiknya. Dalam pendidikan, pendapat
kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme
pedagogis.
8. perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan
itulah yang menentukan hasiI perkembangannya. Menurut kaum nativisme itu,
pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Jadi. kalau benar
pendapat tersebut, percumalah kita mendidik, atau dengan kata lain pendidikan
tidak perlu. Dalam ilmu pendidikan, hal ini disebut pesimisme pedagugis. Bayi
lahir dengan pembawaan baik/buruk,tidak dapat diubah kekuatan luar. Hasil
akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang dibawa sejak lahir
Lingkungan /pendidikan tidak berdaya mempengaruhi perkembangan anak au
dengan kata lain Mendidik = membiarkan anak tumbuh berdasarkan
pembawaannya.
9. Ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang bersifat
kodrati tidak dapat diubah oleh alam sekitar dan
pendidikan. Ia menyatakan dengan tegas bahwa yang
jahat akan menjadi jahat dan yang baik akan menjadi
baik.pandangan ini berlawanan dengan optimism yaitu
pandangan bahwa pendidikan pesimisme memberikan
dasar bahwa suatu keberhasilan ditentukan oleh faktor
pendidikan,ditentukan oleh anak itu sendiri.lingkungan
tempat ia berada tidak akan berpengaruh padanya,
artinya: sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan seorang anak.
Contoh:bila sang ayah tidak pintar, maka kemungkinan
besar anaknya juga tidak pintar.
Arthur Schopenhauer(1788-1860).
11. Mampu
memunculkan
bakat yang dimiliki
Mendorong
manusia dalam
menetukan pilihan
Mendorong manusia
mewujudkan diri
yang berkompetensi
Mendorong manusia
mengenali bakat
minat yang dimiliki
1 2 3 4
Sehingga dengan teori ini setiap manusia
diharapkan:
13. Naturalisme merupakan teori yang menerima
“nature” (alam) sebagai keseluruhan realitas.
Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat
dengan bermacam-macam arti, mulai dari
dunia fisik yang dapat dilihat oleh manusia,
sampai kepada sistem total dari fenomena
ruang dan waktu. Natura adalah dunia yang
diungkapkan kepada kita oleh sains alam.
Istilah naturalisme adalah sebaliknya dari
istilah supernaturalisme yang mengandung
pandangan dualistik terhadap alam dengan
adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas
atau di luar alam
14. pada hakekatnya semua anak manusia adalah baik pada waktu
dilahirkan yaitu dari sejak tangan sang pencipta. Tetapi akhirnya
rusak sewaktu berada ditangan manusia, oleh karena Jean
Jaquest Rousseau menciptakan konsep pendidikan alam, artinya
anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri
menurut alamnya, manusia jangan banyak mencampurinya.
menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba
dibuat-buat (artificial) sehingga kebaikan anak-anak yang di
peroleh secara alamiah sejak saat kelahirannya itu dapat tampak
secara spontan dan bebas. Jean Jaquest Rousseau juga
berpendapat bahwa jika anak melakukan pelanggaran terhadap
norma-norma, hendaklah orang tua atau pendidik tidak perlu
untuk memberikan hukuman, biarlah alam yang menghukumnya.
Jika seorang anak bermain pisau, atau bermain api kemudian
terbakar atau tersayat tangannya,. Ini adalah bentuk hukuman
alam. Biarlah anak itu merasakan sendiri akibatnya yang
sewajarnya dari perbuatannya itu yang nantinya menjadi insaf
dengan sendirinya
Jean
Jaquest
Rousseau,
15. Dimensi filsafat pendidikan
Naturalisme
1. pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan
alam
2. penekanan bahwa belajar itu merupakan kegiatan melalui
Indra. (Comenius)
3. pentingnya pemberian pemahaman pada akal akan
kejadian atau fenomena dan hukum alam melalui observasi.
4. pendidikan dapat berasal dari tiga hal, yaitu ; alam, manusia
dan barang.(Jean Jacques Rousseau)