Diskusi tentang menuntut ilmu dan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan lembaga pendidikan yang menjadi tempat bernaung bagi penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu baru. Lembaga pendidikan merupakan elemen penting yang keberadaanya dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan di suatu wilayah. Salah satu lembaga pendidikan yang dikenal di Indonesia adalah lembaga pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara. Sejak saat itu, pesantren dapat di temukan di beberapa wilayah berbeda di Indonesia.
Dasar Penyelenggaraan dan Tujuan Pendidikan
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadist Tarbawi
Dosen Pengampu: Muclish Anshori, S. Th.I.,M.Pd.I
Diskusi tentang menuntut ilmu dan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan lembaga pendidikan yang menjadi tempat bernaung bagi penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu baru. Lembaga pendidikan merupakan elemen penting yang keberadaanya dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan di suatu wilayah. Salah satu lembaga pendidikan yang dikenal di Indonesia adalah lembaga pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara. Sejak saat itu, pesantren dapat di temukan di beberapa wilayah berbeda di Indonesia.
Dasar Penyelenggaraan dan Tujuan Pendidikan
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadist Tarbawi
Dosen Pengampu: Muclish Anshori, S. Th.I.,M.Pd.I
Slide show ini merupakan inti dari tugas kelompok 1 mata kuliah Tafsir Tarbawi di Inaifas Kencong - Jember semester 2 yang diampu oleh Ibu Dr. Hj. Syarifatul Marwiyah, M.Pd.
Slide show ini merupakan inti dari tugas kelompok 1 mata kuliah Tafsir Tarbawi di Inaifas Kencong - Jember semester 2 yang diampu oleh Ibu Dr. Hj. Syarifatul Marwiyah, M.Pd.
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...AuliaAnnisa45
Penelitian ini merupakan studi Kepustakaan yang membahas mengenai pemikiran seorang tokoh tentang materi Pendidikan Agama Islam dan bagaimana relevansinya dengan Sekolah Menengah Atas.
Hakikat pendidikan dalam islam adalah kewajiban atau keharusan seorang muslim yang mutlak, Kewajiban pendidikan seorang muslim Dalam mencari ilmu ini dimulai sejak bayi didalam kandungan sampai masuk ke liang lahat.
Sumber pendidikan islam yang dimaksudkan disini adalah semua acuan atau rujuakan yang darinya memancaarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang akan ditransinternalisasiakan dalam pendidikan islam. Menurut Sa’id Islmail Ali, sebagaimana yang dikutip oleh hasan langgulung, sumber pendidikan islam terdiri atas enam macam, yaitu al-Qur’an, As-sunah, Kata-kata sahabat, kemaslahatan umat, tradisi atau adat kebiasaan masyarakat dan hasil pemikiran para ahli dan pemikiran islam.
Mata kuliah Hadist Tarbawy berguna untuk mahasiswa sebagai pedoman sebelum mengabdi pada masyarakat yang berfokus pada pendidikan baik formal, informal atau non-formal. Tujuan umum dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa terbekali tentang keguruan yang sekarang menjadi trending pembahasan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa agar bisa menjadi guru yang professional sesuai dengan tujuan pendidikan islam yaitu memanusiakan manusia.
Hasil Resume ini menjelaskan apa itu Hakikat kurikulum pendidikan dalam Islam, bagaimana Karakteristik kurikulum pendidikan dalam Islam dan lain sebagainya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengantar
Pendidikan bagi ummat Islam adalah kegiatan dakwah dan tabligh
Dakwah terkonsentrasi pada seruan untuk mengikuti, sehingga berupa ajakan
untuk mengikuti sesuatu,
Tabligh berarti menyampaikan informasi, lebih mengutamakan pada kegiatan
menyampaikan.
Keduanya diperintahkan bagi ummat Islam. Yang pertama berbunyi “serulah
ke jalan Tuhamu dengan hikmah dan mauidzah hasanah, dan debatlah mereka
dengan argumen yang lebih baik.” Sedangkan yang kedua diperintahkan
“wahai nabi sampaikanlah apa yang Kami turunkan kepadamu.”
3. Pendidikan Pesantren
Kerangka inilah yang dipakai pesantren dalam mendidik para santri, menyeru
ke jalan Allah dan menyampaikan apa yang diajarkan Allah SWT kepada
ummat manusia melalui para Rasul-Nya.
Kalau disimak secara lebih dekat maka kegiatan menyeru dan menyampaikan
ini dalam konteks pendidikan sekarang yang harus dihidupkan kembali agar
tidak kering dari nilai-nilai luhur yang disepakati oleh ummat manusia.
4. Perbedaan
Tujuannnya, pesantren lebih menitikberatkan pada penyiapan masyarakat dengan mendidik
cikal bakal anggota masyarakatnya. Dalam hal ini tidak dicampuri dengan tujuan-tujuan
menciptakan pekerja. Jargon yang dapat dilihat misalkan “iman-ilmu-amal” hampir mewarnai
konsep pindidikan yang dilakukan pesantren.
Aktifitas pendidikannya, katakanlah pesantren salafiyah, yang dilakukan pertama pengajian
kitabuntuk menanamkan keimanan dan menambah ilmu pengetahuan, kemudian dilanjutkan
dengan amaliyah.
Potretnya secara visual bisa terlihat bagaimana Kyai mengajarkan ilmunya, lalu
mempraktekannya dengan menerapkan langsung dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
seperti:
membawa santri menghadiri pengajian, atau tahlilan, peringatan maulid, serta taziyah dan
menyolatkan mayit.
bagaimana menghargai yang lebih tinggi ilmunya, menghargai guru dan berkhidmat kepada
guru. Itulah pendidikan yang disebut learning by doing.
Perbedaan lain juga dapat dilihat dari segi konsep “mencari ilmu sebagai ibadah” tidak
dicampuri dengan “mencari ilmu untuk mendapat ijazah atau sertifikat” .
5. Pesantren Sebagai Lingkungan
Pendidikan:
Abdurrahman Wahid membatasi pesantren secara teknis yaitu tempat santri
tinggal,
Mahmud Yunus menyatakan bahwa pesantren adalah tempat santri belajar
agama Islam.
Abdurahmman Mas’ud mendefinisikan pesantren sebagai tempat santri
menghabiskan waktu mereka untuk hidup dan menimba pengetahuan.
Imam Zarkasyi (pendiri Pondok Modern Gontor) pesantren adalah lembaga
pendidikan Islam dengan sitem asrama atau pondok, kyai sebagai figur
sentralnya, mesjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran
agama Islam di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan
utamanya.
6. Metodologi Pendidikan di Pesantren:
Metode di sini dimaksudkan cara yang dipergunakan di pesantren dalam
mendidik para santrinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan sangat sederhana bisa dilihat bagaimana kyai memberikan ceramah,
mengajarkan kitab yang dibaca secara textual kemudian santri mendengarkan
dan mengikuti bacaan yang dilakukan kyai, bila perlu menghafalnya pada
teksteks yang membutuhkan hafalan. Pada tahap ini merupakan tahap
penyampaian materi bahan ajar.
Tahapan penyampaian materi ini diberikan penguatan-penguatan dalam
bidang aplikasinya melalui berbagai kegiatan ceramah yang disampaikan kyai
lalu yang bersifat amaliyah diwujudkan dengan tindakan nyata yang dilakukan
kyai melibatkan santri.
7. Jadi berbagai materi yang disampaikan senantiasa digandeng oleh kegiatan
yang mendukung pelaksanaan dari materi tersebut dalam kehidupan nyata.
Berkenaan dengan ibadah misalkan selain mempelajari fiqih juga
diberlakukan kultur shalat berjamaah, kyai dan santri senior menjadi
imamnya. Demikian juga yang berhubungan dengan kegiatan kebersihan, atau
kegiatan sosial. Kyai atau tutor tampil di depan melakukan apa yang ingin
ditransfer kepada santri untuk melakukannya
8. Secara singkat dapat dilihat bahwa pesantren mendidik santrinya dengan
keteladanan kyai, guru atau ustadz dalam melaksanakan ajaran yang diajarkannya.
Dari sudut metodologis dapat dikatakan berbagai metode dakwah diterapkan di
pesantren.
Mulai dari metode hikmah adalah metode meletakkan sesuatu pada tempatnya atau
keadilan.
Metode mauidzah hasanah, yang secara etimologis berarti menasihati dan
mengingatkan akibat suatu perbuatan, berarti juga menyuruh untuk mentaati dan
memberi wasiat agar taat.
Metode Qudwah hasanah yakni memberi contoh atau teladan untuk melakukan sesuatu
yang baik.
Serta mujadalah bil-ahsan; kemampuan memberi argumen yang pasti dan kuat. Semua
ini terlihat dari kisah yang diungkap di atas.
9. Teori Propetik Pendidikan Karakter:
Karakter adalah kwaltitas moral, kwalitas mental, serta kwalitas kekuatan
seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan yang dihadapinya. Jadi kata
karakter sangat erat berhubungan dengan kwalitas, manner (tata cara tingkah
laku) mentalitas (cara berpikir dan bersikap) yang dalam bahasa agamanya
disebut akhlakulkarimah atau prilaku yang mulia.
Akhlak mulia dalam Islam merupakan salah satu misi yang diemban Rasul SAW.
Dalam pernyataannya beliau sampaikan “aku diutus hanyalah untuk
menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia.” Ini artinya bahwa prilaku dan
norma kebaikan sebenarnya telah ada dimiliki oleh setiap bangsa, hanya saja
perlu penyempurnaan, seperti penggunaanya, niatnya, dan pelaksanaannya.
Inilah peran agama pada gilirannya untuk membangun tatanan masyarakat
yang berakhlak mulia
10. Bagaimana Pesantren Mendidik Karakter?
1. Penyampaian informasi dan evaluasi berkesinambungan
2. Segi metodologi pesantren berkeyakinan bahwa penanaman karakter atau
akhlak tidak cukup dengan kata-kata. Bahwa pendidikan karakter itu
dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan dan bimbingan serta arahan.
Maksudnya bahwa karakter baik itu bisa dikenalkan melalui serangkaian
kegiatan secara empirik.
3. Materi atau bahan ajar pendidikan karakter pesantren. Pada tahap dasar
diajarkan kepad santri ayat-ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan akhlak
mulia, berhubungan dengan tingkah laku yang dianjurkan oleh Islam
4. Latihan pidato sebagai pendidikan karakter. Dengan bermodalkan materi-
materi akhlak yang didapat dari berbagai mata pelajaran di atas,
selanjutnya ada proses pemantapan yang dilakukan oleh santri sendiri
melalui program latihan pidato
11. 5. Program santri mengajar sebagai pendidikan karakter.
6. Pendidikan keorganisasian sebagai pendidikan karakter.
7. Kerja Bakti.
8. Kuliah Umum Tentang Etiket.
9. Penguatan nilai-nilai luhur yang dilakukan oleh kyai dalam berbagai
kesempatan, ini sangat besar artinya dalam pendidikan karakter.
10. Menumbuhkan Wibawa pendidik dan lembaga.
12. Landasan Filosofis Kurikulum
Pendidikan Pesantren
Mu’minin dan muslimin (Agama
Islam)
Tafaquh fi Din
Ulama Warastul Anbiya
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Dakwah Islamiyah
Khairu Ummah
Thalabul ilmi
Rumusan Filosofis
Berdasarkan pada tradisi Pendidikan Islam
yang telah berjalan dan teruji efektifitasnya.
Berdasarkan pada ajaran Islam
mempersiapkan generasi muslim yang taat
dengan iman yang benar: Taqwa
Menciptakan ahli agama dan ulama warasatul
anbiya
Membangun masyarakat melalui Pendidikan
Menanamkan cinta ilmu dan semangat
mencari ilmu
Santri merupakan kader dakwah Islamiyah
dan pewaris pusaka islam
Tujuan Pendidikan untuk mengembangkan
jasmani, intelektual dan akhlak santri.
13. Mengenali Kurikulum Pesantren:
Bangunan Kurikulum
Intended Curriculum
Learned
Curriculum
Taught
Curriculum
Kurikulum Pesantren
Intended Curriculum:
Memahami Agama IslamDengan Benar
Mengamalkan Ajaran Islam
Menyebarkan ajaran Islam
Taught Curriculum:
Bahan Ajar/ Teks kitab/
Disiplin keilmuan tertentu: fiqih dll
Learned Currikulum:
Kegiatan Sosial Kyai/Ustadz dan Masyarakat.
Kehidupan warga pesantren
Praktek amaliyah keagamaan Islam
Karakter, mental, sikap,
يتعلم التلميذ جعل