SlideShare a Scribd company logo
PENJAS ADAPTED BAGI
TUNARUNGU
Oleh
Erwin Setyo Kriswanto
erwin_sk@uny.ac.id
PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TUNARUNGU
 Kekurangan atau kehilangan kemampuan
mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang
diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian
atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak
dapat menggunakan alat pendengaranya dalam
kehidupan sehari-hari yang membawa dampak
terhadap kehidupannya secara kompleks.
CIRI-CIRI TUNARUNGU
a) Dalam segi fisik:
1. Cara berjalannya kaku dan anak membungkuk.
Hal ini disebabkan terutama terhadap alat
pendengaran.
2. Gerakan matanya cepat agak beringas. Hal ini
menunjukkan bahwa ia ingin menangkap keadaan
yang ada di sekelilingnya.
3. Gerakan kaki dan tangannya sangat cepat atau
kidal. Hal tersebut tampak dalam mengadakan
komunikasi dengan gerak isyarat.
4. Pernafasannya pendek dan agak terganggu.
b) Ciri khas dari segi intelegensi
Intelegensi merupakan faktor yang sangat penting dalam
belajar, meskipun disamping itu ada faktor – faktor lain
yang dapat diabaikan. begitu saja seperti kondisi
kesulitan, faktor lingkungan intelegensi merupakan motor
dari perkembangan siswa.
c) Ciri – ciri dari segi sosial
1) Perasaan rendah diri dan merasa diasingkan oleh
keluarga atau masyarakat.
2) Perasaan cemburu dan salah sangka diperlakukan
tidak adil
3) Kurang menguasai irama gaya bahasa.
d) Ciri – Ciri khas dari segi emosi
Kekurangan bahasa lisan dan tulisan seringkali
menyebabkan
siswa tuna rungu akan menafsirkan sesuatu
negative atau salah dalam hal pengertiannya. Hal
ini disebabkan karena tekanan pada emosinya
e) Psikomotor
1. Cenderung memiliki sikap badan yang kurang baik.
2. Kadangkala, akan memperlihatkan gerak tanpa tujuan.
3. Beberapa individu berpendengaran terbatas berjalan dengan
menyeret kaki. Masalah ini berkaitan dengan
ketidakmampuan mendengar gerak dan merasa aman bila
selalu ada kontak dengan tanah.
4. Perkembangan gerak berpendengaran terbatas terbelakang
kira-kira 1,5 tahun dari yang normal.
5. Kurang bugar daripada yang normal, karena mereka
cenderung duduk. Mereka menggunakan energi psikis dan
jasmani untuk perjuangan berkomunikasi sehari-hari
6. Keseimbangan (statis dan dinamis) dan kelincahan biasanya
kurang pada yang berpendengaran terbatas dengan
komplikasi telinga di dalam.
e) Kognitif
1. Kebanyakan berintelegent normal dalam prestasi
sekolah disebabkan masalah komunikasi. Kemampuan
memahami abstrak biasanya terpengaruh.
2. Kekurangan dalam berkomunikasi merupakan
tantangan terbesar
3. Kemampuan bahasa dari yang berpendengaran
terbatas sering meningkat dengan menggunakan alat
pendengar yang memperkeras suara.
4. Pembaca bibir yang paling kompeten mungkin hanya
dapat menangkap ucapan orang lain sebanyak 25
%.Hanya sedikit ucapan suara dapat dipahami
f) Afektif
1. Cenderung kesepian, menutup diri dari dunia luar.
Mereka cenderung berhubungan orang lain yang juga
kehilangan pendengaran.
2. Biasanya pendiam. Mereka jarang sekali tertawa.
3. Cenderung sangat cemas dan takut, sebagian karena
mereka tidak mudah di peringatkan terhadap bahaya.
KARAKTERISTIK TUNARUNGU
Karakteristik Tunarungu dalam segi emosi dan social
1. Egosentrisme yang melebihi anak normal.
2. Mempunyai perasaan takut akan lingkungan yang lebih
luas.
3. Ketergantungan terhadap orang lain
4. Perhatian mereka lebih sukar dialihkan.
5. Mereka umumnya memiliki sifat yang polos, sederhana
dan tanpa banyak masalah.
6. Mereka lebih mudah marah dan cepat tersinggung.
KLASIFIKASI TUNARUNGU
0 db :
Menunjukan pendengaran yang optimal
0 – 26 db :
Menunjukan seseorang masih mempunyai pendengaran yang
optimal
27 – 40 db :
Mempunyai kesulitan mendengar bunyi – bunyi yang jauh,
membutuhkan tempat duduk yang strategis letaknya dan
memerlukan terapi bicara . ( tergolong tunarungu ringan )
·
41 – 55 db :
Mengerti bahasa percakapan, tidak dapat
mengikuti diskusi kelas, membutuhkan
alat bantu dengar dan terapi bicara ( tergolong
tunarungu sedang )
·
56 – 70 db :
Hanya bisa mendengar suara dari jarak yang
dekat, masih punya sisa pendengaran untuk
belajar bahasa dan bicara dengan menggunakan
alat Bantu dengar serta dengan cara yang
khusus. (tergolong tunarungu berat )
·
71 – 90 db :
Hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat, kadang –
kadang dianggap tuli, membutuhkan pendidikan khusus yang
intensif, membutuhkan alat Bantu dengar dan latihan bicara
secara khusus. ( tergolong tunarungu berat )
91 db :
Mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran,
banyak bergantung pada penglihatan dari pada pendengaran
untuki proses menerima informasi dan yang bersangkutan
diangap tuli (tergolong tunarungu berat sekali )
AKTIVITAS PENJAS YANG DAPAT DILAKUKAN
1. Gunakan indera lain untuk instruksional. Berikan
bantuan khusus dalam menggunakan bantuan
visual, seperti papan pengumuman, papan tulis,
pita video, cermin dan demonstrasi. Gunakan
tuntunan tangan untuk menggunakan kemampuan
residual.
2. Bila peserta didik memiliki radangan, hindari
aktivitas dengan kondisi tempat yang suhu banyak
berubah.
3. Hindari suara yang terlalu banyak dalam ruang,
kolam renang atau lapangan permainan.
4. Ajar peserta didik untuk membedakan hubungan ruang
melalui gerak baik pendidikan gerak maupun permainan
terstruktur.
5. Berikan model dari sikap static dan dinamis yang baik.
Gunakan cermin dan alat visual lainnya untuk
mendorong memiliki sikap tubuh yang baik.
6. Langsung bertindak untuk menyiapkan perilaku yang
tidak baik. Karena hal itu tidak akan hilang dengan
sendirinya.
7. Gunakan peserta didik yang normal dan anda sendiri
sebagai model. Gunakan umpan balik audio-visual dan
cermin sebagai teknik. Secara fisik dorong peserta didik
mengangkat kaki dengan secara lembut memukul
kakinya. Perkuat cara berjalan dengan tidak menyeret
kaki.
8. Seluruh rentangan perkembangan aktivitas amat
penting bagi peserta didik ini. Tekankan berjalan, lari,
lompat, di samping keterampilan koordinasi mata-kaki
dan mata tangan, karena kemampuan tersebut
dibutuhkan seumur hidup.
9. Berikan aktivitas untuk kekuatan kardiovaskuler,
kelentukan paling kurang 3 kali per minggu.
Manfaatkan semaksimal mungkin bantuan visual.
10. Hindari aktivitas memanjat seperti tali tangga dan
perkakas. Latihan kelincahan melibatkan benda lain
yang bergerak tidak disarankan.

More Related Content

Similar to pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu

ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docxABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
algiparwicak0805
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
Tengku Fatin Najwa
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Agus Candra
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajar
Dedi Yulianto
 
Hasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguHasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak Tunarungu
Arina Latifah
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
alsenahasya
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
ZahroMasruroh
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
ZahroMasruroh
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Andri Hantoro
 
Apa itu tunarungu administrasi.net
Apa itu tunarungu    administrasi.netApa itu tunarungu    administrasi.net
Apa itu tunarungu administrasi.net
You Wahyou
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
11111097
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
Zainal Majid
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
11111097
 
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdfPresentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
amandalingga
 
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
Arman Ahmad
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
Wahyuindratmoko
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
restu sri rahayu
 
VAK dengan pemahaman konsep
VAK dengan pemahaman konsepVAK dengan pemahaman konsep
VAK dengan pemahaman konsep
vintrong
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
ssuser4abcb6
 

Similar to pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu (20)

ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docxABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajar
 
Hasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguHasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak Tunarungu
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
 
Apa itu tunarungu administrasi.net
Apa itu tunarungu    administrasi.netApa itu tunarungu    administrasi.net
Apa itu tunarungu administrasi.net
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdfPresentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
 
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
 
VAK dengan pemahaman konsep
VAK dengan pemahaman konsepVAK dengan pemahaman konsep
VAK dengan pemahaman konsep
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 

pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu

  • 1. PENJAS ADAPTED BAGI TUNARUNGU Oleh Erwin Setyo Kriswanto erwin_sk@uny.ac.id PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
  • 2. TUNARUNGU  Kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.
  • 3. CIRI-CIRI TUNARUNGU a) Dalam segi fisik: 1. Cara berjalannya kaku dan anak membungkuk. Hal ini disebabkan terutama terhadap alat pendengaran. 2. Gerakan matanya cepat agak beringas. Hal ini menunjukkan bahwa ia ingin menangkap keadaan yang ada di sekelilingnya. 3. Gerakan kaki dan tangannya sangat cepat atau kidal. Hal tersebut tampak dalam mengadakan komunikasi dengan gerak isyarat. 4. Pernafasannya pendek dan agak terganggu.
  • 4. b) Ciri khas dari segi intelegensi Intelegensi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar, meskipun disamping itu ada faktor – faktor lain yang dapat diabaikan. begitu saja seperti kondisi kesulitan, faktor lingkungan intelegensi merupakan motor dari perkembangan siswa. c) Ciri – ciri dari segi sosial 1) Perasaan rendah diri dan merasa diasingkan oleh keluarga atau masyarakat. 2) Perasaan cemburu dan salah sangka diperlakukan tidak adil 3) Kurang menguasai irama gaya bahasa.
  • 5. d) Ciri – Ciri khas dari segi emosi Kekurangan bahasa lisan dan tulisan seringkali menyebabkan siswa tuna rungu akan menafsirkan sesuatu negative atau salah dalam hal pengertiannya. Hal ini disebabkan karena tekanan pada emosinya
  • 6. e) Psikomotor 1. Cenderung memiliki sikap badan yang kurang baik. 2. Kadangkala, akan memperlihatkan gerak tanpa tujuan. 3. Beberapa individu berpendengaran terbatas berjalan dengan menyeret kaki. Masalah ini berkaitan dengan ketidakmampuan mendengar gerak dan merasa aman bila selalu ada kontak dengan tanah. 4. Perkembangan gerak berpendengaran terbatas terbelakang kira-kira 1,5 tahun dari yang normal. 5. Kurang bugar daripada yang normal, karena mereka cenderung duduk. Mereka menggunakan energi psikis dan jasmani untuk perjuangan berkomunikasi sehari-hari 6. Keseimbangan (statis dan dinamis) dan kelincahan biasanya kurang pada yang berpendengaran terbatas dengan komplikasi telinga di dalam.
  • 7. e) Kognitif 1. Kebanyakan berintelegent normal dalam prestasi sekolah disebabkan masalah komunikasi. Kemampuan memahami abstrak biasanya terpengaruh. 2. Kekurangan dalam berkomunikasi merupakan tantangan terbesar 3. Kemampuan bahasa dari yang berpendengaran terbatas sering meningkat dengan menggunakan alat pendengar yang memperkeras suara. 4. Pembaca bibir yang paling kompeten mungkin hanya dapat menangkap ucapan orang lain sebanyak 25 %.Hanya sedikit ucapan suara dapat dipahami
  • 8. f) Afektif 1. Cenderung kesepian, menutup diri dari dunia luar. Mereka cenderung berhubungan orang lain yang juga kehilangan pendengaran. 2. Biasanya pendiam. Mereka jarang sekali tertawa. 3. Cenderung sangat cemas dan takut, sebagian karena mereka tidak mudah di peringatkan terhadap bahaya.
  • 9. KARAKTERISTIK TUNARUNGU Karakteristik Tunarungu dalam segi emosi dan social 1. Egosentrisme yang melebihi anak normal. 2. Mempunyai perasaan takut akan lingkungan yang lebih luas. 3. Ketergantungan terhadap orang lain 4. Perhatian mereka lebih sukar dialihkan. 5. Mereka umumnya memiliki sifat yang polos, sederhana dan tanpa banyak masalah. 6. Mereka lebih mudah marah dan cepat tersinggung.
  • 10. KLASIFIKASI TUNARUNGU 0 db : Menunjukan pendengaran yang optimal 0 – 26 db : Menunjukan seseorang masih mempunyai pendengaran yang optimal 27 – 40 db : Mempunyai kesulitan mendengar bunyi – bunyi yang jauh, membutuhkan tempat duduk yang strategis letaknya dan memerlukan terapi bicara . ( tergolong tunarungu ringan ) ·
  • 11. 41 – 55 db : Mengerti bahasa percakapan, tidak dapat mengikuti diskusi kelas, membutuhkan alat bantu dengar dan terapi bicara ( tergolong tunarungu sedang ) · 56 – 70 db : Hanya bisa mendengar suara dari jarak yang dekat, masih punya sisa pendengaran untuk belajar bahasa dan bicara dengan menggunakan alat Bantu dengar serta dengan cara yang khusus. (tergolong tunarungu berat ) ·
  • 12. 71 – 90 db : Hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat, kadang – kadang dianggap tuli, membutuhkan pendidikan khusus yang intensif, membutuhkan alat Bantu dengar dan latihan bicara secara khusus. ( tergolong tunarungu berat ) 91 db : Mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran, banyak bergantung pada penglihatan dari pada pendengaran untuki proses menerima informasi dan yang bersangkutan diangap tuli (tergolong tunarungu berat sekali )
  • 13. AKTIVITAS PENJAS YANG DAPAT DILAKUKAN 1. Gunakan indera lain untuk instruksional. Berikan bantuan khusus dalam menggunakan bantuan visual, seperti papan pengumuman, papan tulis, pita video, cermin dan demonstrasi. Gunakan tuntunan tangan untuk menggunakan kemampuan residual. 2. Bila peserta didik memiliki radangan, hindari aktivitas dengan kondisi tempat yang suhu banyak berubah. 3. Hindari suara yang terlalu banyak dalam ruang, kolam renang atau lapangan permainan.
  • 14. 4. Ajar peserta didik untuk membedakan hubungan ruang melalui gerak baik pendidikan gerak maupun permainan terstruktur. 5. Berikan model dari sikap static dan dinamis yang baik. Gunakan cermin dan alat visual lainnya untuk mendorong memiliki sikap tubuh yang baik. 6. Langsung bertindak untuk menyiapkan perilaku yang tidak baik. Karena hal itu tidak akan hilang dengan sendirinya. 7. Gunakan peserta didik yang normal dan anda sendiri sebagai model. Gunakan umpan balik audio-visual dan cermin sebagai teknik. Secara fisik dorong peserta didik mengangkat kaki dengan secara lembut memukul kakinya. Perkuat cara berjalan dengan tidak menyeret kaki.
  • 15. 8. Seluruh rentangan perkembangan aktivitas amat penting bagi peserta didik ini. Tekankan berjalan, lari, lompat, di samping keterampilan koordinasi mata-kaki dan mata tangan, karena kemampuan tersebut dibutuhkan seumur hidup. 9. Berikan aktivitas untuk kekuatan kardiovaskuler, kelentukan paling kurang 3 kali per minggu. Manfaatkan semaksimal mungkin bantuan visual. 10. Hindari aktivitas memanjat seperti tali tangga dan perkakas. Latihan kelincahan melibatkan benda lain yang bergerak tidak disarankan.