SlideShare a Scribd company logo
Hakekat ATR
1. Pengertian ATR
2. Klasifikasi Ketunarunguan
3. Penyebab Keturunguan
4. Karakteristik ATR
5. Deteksi Ketunarunguan
Pengertian Tunarungu
Suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat
menangkap berbagai perangsang terutama melalui indra pendengaran (Dwijosumarto)
Pengertian ATR
Adalah seorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar akibat
tidak berfungsinya alat pendengaran sehingga ia tidak dapat menggunakan alat
pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari
Klasifikasi ATR dibagi atas 2 gol. besar
• Orang tuli adalah seseorang yg mengalami kehilangan kemampuan mendengar shg
menghambat proses informasi bhs melalui pendengaran baik memakai atau tidak
ABM
• Orang kurang dengar adalah seseorang yg mengalami kehilangan sebagian
kemampuan mendengar akan tetapi ia masih mempunyai sisa pendengaran dan
pemakakaian ABM memungkinkan keberhasilan serta membantu proses informasi
bhs melalui pendengaran
Klasifikasi ATR menurut Samuel A.Kirk
0 dB
Menunjukkan pendengaran normal
0 – 26 dB Menunjukkan seseorang masih mempunyai pendengaran normal
27 – 40 dB Mempunyai kesulitan mendengar bunyi-bunyi yang jauh.
Membutuhkan tempat dudukyang strategis letaknya dan
memerlukan terapi bicara. (TR ringan)
41 – 55 dB Mengerti bahasa percakapan, tidak dpt mengikuti diskusi,
membutuhkan ABM dan terapi bicara. (T.R sedang)
56 – 70 dB Hanya bisa mendengar suara dr jarak yg dekat, masih mempunyai
sisa pendengaran unt belajar bahasa dan bicara
dgnmemnggunakan ABM dgn cara khusus (T.R agak berat)
71 – 90 dB Hanya bisa mendengar bunyi yg sangat dekat, kadang-kadang
dianggap tuli membutuhkan PLB intensif dan ABM dan laihan
bicara secara khusus (T.R berat)
91 db ke Mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara & getaran.banyak
atas
bergantung pdpenglihtan drpd pendengaran unt proses menerima
informasi. Dianggap tuli (T.R berat sekali)
Ketunarunguan berdasarkan anatomis-fisiologis
• Tunarungu hantaran (konduksi), ialah ketunarunguan yg disebabkan kerusakan atau
tidak berfungsinya alat-alat penghantar getaran suara pd telinga bag. tengah (malleus,
incus, stapes, gendang telinga)
• Tunarungu syaraf (sensorial) ialah tunarungu yg disebabkan oleh kerusakan atau tidak
berfungsinya alat-alat pendengaran bagian dalam (syaraf pendengaran)
• Tunarungu campuran, ialah kelainan pendegaran yg disebabkan oleh kerusakan pd
penghantar suara dan pd syaraf pendengaran
Penyebab ketunarunguan
• Keturunan
• Campak jerman dari fihak ibu
• Komplikasi selama kehamilan dan kelahiran
• Radang selaput otak (meningitis)
• Otitis media (radang pada telinga bag. Tengah)
• Penyakit anak-anak, radang dan luka
Penyebab ketunarunguan berasal dlm diri anak
a. Faktor keturunan dr salah satu atau kedua orang tua yg mengalami ketunarunguan
(30-60%)
b. Ibu yg mengandung menderita campak jerman (rubella) pd masakandungan tiga bulan
pertama
c. Ibu yg mengandung menderita keracunan darah (toxamia) yg menyebabkan kerusakan
placenta.jika menyerang atau alat pendengaran mk bayi bisa lahir tunarungu
Penyebab ketunarunguan berasal luar diri anak
a. Anak mengalami infeksi pd saat kelahiran. Mis:terkena Herpes Implex, jika infeksi
menyerang alat kelamin ibu dpt menular saat anak dilahirkan.
b. Meningitis (radang selaput otak)
c. Otitis Media (radang telinga bagian tengah).akibat radang menimbulkan nanah yg
mengganggu hantaran bunyi sampai ke syaraf pendengaran
d. Penyakit atau kecelakaan, yg menakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran bag.
Tengah dan dalam
Karakteristik ATR dlm segi inteligensi
• Inteligensi ATR sama seperti anak normal, ada yg tinggi, rata-rata dan rendah
• Pd umumnya ATR memiliki inteligensi normal, akan tetapi krn perkembangan
inteligensi dipengaruhi oleh perkembangan bhs, mk ATR menampakkan inteligensi
yg rendah krn kesulitan memahami bhs
• Rendahnya prestasi ATR bukan krn intelektualnya yg rendah tetapi krn inteligensinya
tkd mendapat kesempatan berkembang secara maksimal
Karakteristik ATR dlm segi emosi dan sosial
a. Egosentrisme melebihi org normal, hal ini terjadi krn daerah pengamatan ATR hanya
terbatas dr apa yg dilihatnya. Lingkungan sekitar tdk mampu ditangkap dgn
pendengrannya. Akibatnya hanya sedikit dunia luar yg mampu dimasukkan anak ke
dlm dirinya.
b. Mempunyai perasaan takut akan lingkungan yg lebih luas, krn pendengarannya
terganggu dan miskin akan bahasa ATR tdk mampu menguasai dan menyatukan
situasi
c. Ketergantungan pd org lain, krn tunarungu mereka lebih bergantung pd org-org yg
telah mereka kenal dgn baik
d. Perhatian lebih sukar dialihkan, kesempitan berbahasa menyebabkan kesempitan
berfikir, alam pikiran ATR terpaku pd hal-hal yg konkrit. Jika perhatiannya tertuju pd
sesuatu sukar melepaskannya
e. Bersifat polos dan sederhana, ATR hampir tdk menguasai ungkapan dgn baik,
sehingga ia akan mengatakan langsung apag dimaksudkannya
f. Lebih mudah marah dan cepat tersinggung, krn ATR sukar mengekpresikan
maksudnya kpd org lain dan sukar menangkap ungkapan org lain menyebabkan
mereka mudah curiga dan cepat tersinggung
Karakteristik dlm segi bahasa dan bicara
• Perkembangan bhs dan bicara pd ATR sampai hanya pd masa meraban. Pd masa
meniru ATR terbatas pd peniruan yg sifatnya visual, yaitu gerak dan isyarat.
• Kemampuan berbahasa ATR tdk dpt berkembang bila tdk dilatih dan dididik secara
khusus
• ATR tdk dpt berbicara seperti org mendengar, baik suara, irama, dan tekanan suara
terdengar monoton. Hal ini krn mereka sedikit sekali mendpt umban balik unt
mengontrol suara atau ucapannya sendiri melalui pendengaran
Gejala yg nampak pd ATR ringan sampai sedang di SD
• Acuh tak acuh, kebingungan atau penurut
• Menghayal secara berlebihan
• Prestasinya rendah
• Sedikit mengalami gangguan bicara
• Malas
• Nampak bodoh
Deteksi ketunarunguan dgn cara tes
a. Tes dgn alat sederhana, seperti bunyi pintu, tepukan tangan, dan sendok yg
diketukkan pd piring atau gelas dibelakang anak
b. Tes dgn uang logam, caranya dng mengadukan dua uang logam di belakang anak. Tes
ini dpt dipakai unt mengetahui kehilangan pendengaran frekuensi tinggi
c. Tes detik jam, jam dgn merk tertentu dpt dipakai unt mengetes pendengaran. Caranya
dgn mendekatkan jam pd telinga yg di tes dgn sedikit demi sedikit dijauhkan.
d. Tes dgn bisikan, caranya anak ditempatkan diruangan kedap suara dgn punggung
menghadap tester. Anak disuruh mengulang apa ucapan tester pd jarak 6 m. Bila anak
tdk mendengar tester mendekati anak sampai cukup dekat agar anak dpt mengulangi
ucapan tester (jika mendengar pd jarak 6 m termasuk normal, 6-20 feet termasuk
tunarungu ringan sekali, kalau kurang dr 3 feet termasuk kurang dengar)
e. Tes percakapan, anak diajak bercakap-cakap pd jarak 20 feet. Jika anak tdk dpt
menjawab tester semakin mendekat. Jika anak mengalami kesulitan pd jarak 10 feet
perlu di tes dgn audiometer
f. Audiometer adalah alat elektronik unt mengukur kehilangan kemampuan mendengar.
Penggunaanya hrs di ruang yg kedap suara. Pengukuran mulai dr freq 125 Hz dan
intensitas 5 dB. Apabila ia memberikan reaksi pd intensitas 20 dB, mk kehilangan
kemampuan mendengar 20 dB. Tes dpt dilakukan melalui hantaran udara (air
conduktion) dan hantaran tulang (bone conduction)
Deteksi ketunarunguan dengan cara observasi
a. Mendengarkan dan memahami pembicaraan
- acuh terhadap suara
- tdk ada respon thd kata
- respon pd bunyi bkn kata
b. Pembentukan vokal dan suara atau bunyi yg dihasilkan
- monoton
- tdk jelas
- sedikit tertawa
- miskin bunyi atau teriakan
- berteriak dan memekik unt meminta sesuatu
c. Perhatian secara visual dan pemahaman
- visualnya lebih baik
- lebh peka terhadap gerakan isyarat
- mencontoh dan meniru permainan
d. Tanda-tanda sosial dan penyesuaian sosial
- permainan verbal kurang ada
- tertarik benda dr pd org
- bingung dlm situasi sosial
- waspada dan curiga
- bereaksi terhadap pujian dan perhatian
e. Tingkah laku
- mengarahkan telinga ke pembicara
- membantu telinga dgn tangan
- perhatian kurang
- tdk segera menyahut jika dipanggil
- tetap bingung sekalipun sdh dijelaskan
- suara bicara aneh, kadang meninggi
f. Tingkahlaku yg menyangkut emosi
- unt minta perhatian dilakukan dgn marah
- keras kepala dan cenderung mengejek
- krn kurang phm sering melakukan penolakan
- mdh tersinggung krn tdk dpt memahami diri sdr
- eksplosif krn kesal thd diri sendiri
Deteksi ketunarunguan dengan cara interview
a. Riwayat anak
b. Riwayat keluarga
c. Riwayat kelahiran
d. Kesehatan
e. Riwayat perkembangan fisik
f. Perkembangan bicara dan bahasa
g. Sosial dan emosi
h. Pendengaran anak
Deteksi ketunarunguan dengan cara melihat dokumen
• Dokter THT unt mengetahui sisa pendengaran anak
• Psikolog unt mengetahui kecerdasan, emosi, bakat, dan minat
• Dokter anak unt mengetahui penyakit yg pernah diderita anak

More Related Content

Viewers also liked

0. print out bahan kajian pend atr
0. print out bahan kajian pend atr0. print out bahan kajian pend atr
0. print out bahan kajian pend atr
pendekar ilmu
 
2. pintout pendidikan atr
2. pintout pendidikan atr2. pintout pendidikan atr
2. pintout pendidikan atr
pendekar ilmu
 
3. printout alternatif penin latihan bagi atr
3. printout alternatif penin latihan bagi atr3. printout alternatif penin latihan bagi atr
3. printout alternatif penin latihan bagi atrpendekar ilmu
 
Keterampilan membaca braille didi t
Keterampilan membaca braille didi tKeterampilan membaca braille didi t
Keterampilan membaca braille didi tpendekar ilmu
 
Teori tentang low vision
Teori tentang low visionTeori tentang low vision
Teori tentang low visionpendekar ilmu
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Learningdisability
LearningdisabilityLearningdisability
Learningdisability
pendekar ilmu
 

Viewers also liked (8)

0. print out bahan kajian pend atr
0. print out bahan kajian pend atr0. print out bahan kajian pend atr
0. print out bahan kajian pend atr
 
2. pintout pendidikan atr
2. pintout pendidikan atr2. pintout pendidikan atr
2. pintout pendidikan atr
 
3. printout alternatif penin latihan bagi atr
3. printout alternatif penin latihan bagi atr3. printout alternatif penin latihan bagi atr
3. printout alternatif penin latihan bagi atr
 
Keterampilan membaca braille didi t
Keterampilan membaca braille didi tKeterampilan membaca braille didi t
Keterampilan membaca braille didi t
 
Pediatri
PediatriPediatri
Pediatri
 
Teori tentang low vision
Teori tentang low visionTeori tentang low vision
Teori tentang low vision
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Learningdisability
LearningdisabilityLearningdisability
Learningdisability
 

Similar to 1. print out hakekat atr

PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
Arman Ahmad
 
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfPDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
Arman Ahmad
 
PABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptxPABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptx
LelaMartilaya
 
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxPPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
rocktorock
 
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdfEDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
PISMPBM20622AinNajwa
 
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk gurumateri tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
RonaSuindu
 
2. Klasifikasi ATR.pptx
2. Klasifikasi ATR.pptx2. Klasifikasi ATR.pptx
2. Klasifikasi ATR.pptx
Allyawinata
 
pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu
pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungupendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu
pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu
teddygiolanda1
 
GANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdf
GANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdfGANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdf
GANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdf
DickyRio
 
Halangan Pendengaran
Halangan PendengaranHalangan Pendengaran
Halangan Pendengaran
lawn
 
Halangan Pendengaran
Halangan PendengaranHalangan Pendengaran
Halangan Pendengaran
lawn
 
Modul Artikulasi
Modul ArtikulasiModul Artikulasi
Modul Artikulasi
Nonie Intan
 
3. Karakteristik ATR.pptx
3. Karakteristik ATR.pptx3. Karakteristik ATR.pptx
3. Karakteristik ATR.pptx
Allyawinata
 
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khususMacam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Reza Ambari
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Agus Candra
 
Permasalahan Sosial
Permasalahan SosialPermasalahan Sosial
Permasalahan Sosial
Zezen Wahyudin
 
tz30103
 tz30103 tz30103
tz30103
Frances Jayne
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
alsenahasya
 
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdfKEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
affrina1
 
12822073.ppt
12822073.ppt12822073.ppt
12822073.ppt
aldyghifary
 

Similar to 1. print out hakekat atr (20)

PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfPDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
PABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptxPABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptx
 
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxPPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
 
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdfEDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
 
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk gurumateri tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
 
2. Klasifikasi ATR.pptx
2. Klasifikasi ATR.pptx2. Klasifikasi ATR.pptx
2. Klasifikasi ATR.pptx
 
pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu
pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungupendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu
pendidikan jasmani adaptif, aktivitas permainan anak tunarungu
 
GANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdf
GANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdfGANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdf
GANGGUAN_ARTIKULASI_[Compatibility_Mode].pdf
 
Halangan Pendengaran
Halangan PendengaranHalangan Pendengaran
Halangan Pendengaran
 
Halangan Pendengaran
Halangan PendengaranHalangan Pendengaran
Halangan Pendengaran
 
Modul Artikulasi
Modul ArtikulasiModul Artikulasi
Modul Artikulasi
 
3. Karakteristik ATR.pptx
3. Karakteristik ATR.pptx3. Karakteristik ATR.pptx
3. Karakteristik ATR.pptx
 
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khususMacam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
 
Permasalahan Sosial
Permasalahan SosialPermasalahan Sosial
Permasalahan Sosial
 
tz30103
 tz30103 tz30103
tz30103
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
 
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdfKEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
 
12822073.ppt
12822073.ppt12822073.ppt
12822073.ppt
 

More from pendekar ilmu

`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t
pendekar ilmu
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokopendekar ilmu
 
Resume penanganan anak autisma
Resume penanganan anak autismaResume penanganan anak autisma
Resume penanganan anak autismapendekar ilmu
 
Lesson 1 writing
Lesson 1 writingLesson 1 writing
Lesson 1 writing
pendekar ilmu
 
#1 anak hiperaktif palangkaraya
#1 anak hiperaktif palangkaraya#1 anak hiperaktif palangkaraya
#1 anak hiperaktif palangkarayapendekar ilmu
 

More from pendekar ilmu (7)

`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjoko
 
Resume penanganan anak autisma
Resume penanganan anak autismaResume penanganan anak autisma
Resume penanganan anak autisma
 
. Abb
. Abb. Abb
. Abb
 
Pediatri pencegahan
Pediatri pencegahanPediatri pencegahan
Pediatri pencegahan
 
Lesson 1 writing
Lesson 1 writingLesson 1 writing
Lesson 1 writing
 
#1 anak hiperaktif palangkaraya
#1 anak hiperaktif palangkaraya#1 anak hiperaktif palangkaraya
#1 anak hiperaktif palangkaraya
 

1. print out hakekat atr

  • 1. Hakekat ATR 1. Pengertian ATR 2. Klasifikasi Ketunarunguan 3. Penyebab Keturunguan 4. Karakteristik ATR 5. Deteksi Ketunarunguan Pengertian Tunarungu Suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai perangsang terutama melalui indra pendengaran (Dwijosumarto) Pengertian ATR Adalah seorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar akibat tidak berfungsinya alat pendengaran sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari Klasifikasi ATR dibagi atas 2 gol. besar • Orang tuli adalah seseorang yg mengalami kehilangan kemampuan mendengar shg menghambat proses informasi bhs melalui pendengaran baik memakai atau tidak ABM • Orang kurang dengar adalah seseorang yg mengalami kehilangan sebagian kemampuan mendengar akan tetapi ia masih mempunyai sisa pendengaran dan pemakakaian ABM memungkinkan keberhasilan serta membantu proses informasi bhs melalui pendengaran Klasifikasi ATR menurut Samuel A.Kirk 0 dB Menunjukkan pendengaran normal 0 – 26 dB Menunjukkan seseorang masih mempunyai pendengaran normal 27 – 40 dB Mempunyai kesulitan mendengar bunyi-bunyi yang jauh. Membutuhkan tempat dudukyang strategis letaknya dan memerlukan terapi bicara. (TR ringan) 41 – 55 dB Mengerti bahasa percakapan, tidak dpt mengikuti diskusi, membutuhkan ABM dan terapi bicara. (T.R sedang) 56 – 70 dB Hanya bisa mendengar suara dr jarak yg dekat, masih mempunyai sisa pendengaran unt belajar bahasa dan bicara dgnmemnggunakan ABM dgn cara khusus (T.R agak berat) 71 – 90 dB Hanya bisa mendengar bunyi yg sangat dekat, kadang-kadang dianggap tuli membutuhkan PLB intensif dan ABM dan laihan bicara secara khusus (T.R berat) 91 db ke Mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara & getaran.banyak atas bergantung pdpenglihtan drpd pendengaran unt proses menerima informasi. Dianggap tuli (T.R berat sekali) Ketunarunguan berdasarkan anatomis-fisiologis • Tunarungu hantaran (konduksi), ialah ketunarunguan yg disebabkan kerusakan atau tidak berfungsinya alat-alat penghantar getaran suara pd telinga bag. tengah (malleus, incus, stapes, gendang telinga) • Tunarungu syaraf (sensorial) ialah tunarungu yg disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya alat-alat pendengaran bagian dalam (syaraf pendengaran) • Tunarungu campuran, ialah kelainan pendegaran yg disebabkan oleh kerusakan pd penghantar suara dan pd syaraf pendengaran
  • 2. Penyebab ketunarunguan • Keturunan • Campak jerman dari fihak ibu • Komplikasi selama kehamilan dan kelahiran • Radang selaput otak (meningitis) • Otitis media (radang pada telinga bag. Tengah) • Penyakit anak-anak, radang dan luka Penyebab ketunarunguan berasal dlm diri anak a. Faktor keturunan dr salah satu atau kedua orang tua yg mengalami ketunarunguan (30-60%) b. Ibu yg mengandung menderita campak jerman (rubella) pd masakandungan tiga bulan pertama c. Ibu yg mengandung menderita keracunan darah (toxamia) yg menyebabkan kerusakan placenta.jika menyerang atau alat pendengaran mk bayi bisa lahir tunarungu Penyebab ketunarunguan berasal luar diri anak a. Anak mengalami infeksi pd saat kelahiran. Mis:terkena Herpes Implex, jika infeksi menyerang alat kelamin ibu dpt menular saat anak dilahirkan. b. Meningitis (radang selaput otak) c. Otitis Media (radang telinga bagian tengah).akibat radang menimbulkan nanah yg mengganggu hantaran bunyi sampai ke syaraf pendengaran d. Penyakit atau kecelakaan, yg menakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran bag. Tengah dan dalam Karakteristik ATR dlm segi inteligensi • Inteligensi ATR sama seperti anak normal, ada yg tinggi, rata-rata dan rendah • Pd umumnya ATR memiliki inteligensi normal, akan tetapi krn perkembangan inteligensi dipengaruhi oleh perkembangan bhs, mk ATR menampakkan inteligensi yg rendah krn kesulitan memahami bhs • Rendahnya prestasi ATR bukan krn intelektualnya yg rendah tetapi krn inteligensinya tkd mendapat kesempatan berkembang secara maksimal Karakteristik ATR dlm segi emosi dan sosial a. Egosentrisme melebihi org normal, hal ini terjadi krn daerah pengamatan ATR hanya terbatas dr apa yg dilihatnya. Lingkungan sekitar tdk mampu ditangkap dgn pendengrannya. Akibatnya hanya sedikit dunia luar yg mampu dimasukkan anak ke dlm dirinya. b. Mempunyai perasaan takut akan lingkungan yg lebih luas, krn pendengarannya terganggu dan miskin akan bahasa ATR tdk mampu menguasai dan menyatukan situasi c. Ketergantungan pd org lain, krn tunarungu mereka lebih bergantung pd org-org yg telah mereka kenal dgn baik d. Perhatian lebih sukar dialihkan, kesempitan berbahasa menyebabkan kesempitan berfikir, alam pikiran ATR terpaku pd hal-hal yg konkrit. Jika perhatiannya tertuju pd sesuatu sukar melepaskannya e. Bersifat polos dan sederhana, ATR hampir tdk menguasai ungkapan dgn baik, sehingga ia akan mengatakan langsung apag dimaksudkannya f. Lebih mudah marah dan cepat tersinggung, krn ATR sukar mengekpresikan maksudnya kpd org lain dan sukar menangkap ungkapan org lain menyebabkan mereka mudah curiga dan cepat tersinggung
  • 3. Karakteristik dlm segi bahasa dan bicara • Perkembangan bhs dan bicara pd ATR sampai hanya pd masa meraban. Pd masa meniru ATR terbatas pd peniruan yg sifatnya visual, yaitu gerak dan isyarat. • Kemampuan berbahasa ATR tdk dpt berkembang bila tdk dilatih dan dididik secara khusus • ATR tdk dpt berbicara seperti org mendengar, baik suara, irama, dan tekanan suara terdengar monoton. Hal ini krn mereka sedikit sekali mendpt umban balik unt mengontrol suara atau ucapannya sendiri melalui pendengaran Gejala yg nampak pd ATR ringan sampai sedang di SD • Acuh tak acuh, kebingungan atau penurut • Menghayal secara berlebihan • Prestasinya rendah • Sedikit mengalami gangguan bicara • Malas • Nampak bodoh Deteksi ketunarunguan dgn cara tes a. Tes dgn alat sederhana, seperti bunyi pintu, tepukan tangan, dan sendok yg diketukkan pd piring atau gelas dibelakang anak b. Tes dgn uang logam, caranya dng mengadukan dua uang logam di belakang anak. Tes ini dpt dipakai unt mengetahui kehilangan pendengaran frekuensi tinggi c. Tes detik jam, jam dgn merk tertentu dpt dipakai unt mengetes pendengaran. Caranya dgn mendekatkan jam pd telinga yg di tes dgn sedikit demi sedikit dijauhkan. d. Tes dgn bisikan, caranya anak ditempatkan diruangan kedap suara dgn punggung menghadap tester. Anak disuruh mengulang apa ucapan tester pd jarak 6 m. Bila anak tdk mendengar tester mendekati anak sampai cukup dekat agar anak dpt mengulangi ucapan tester (jika mendengar pd jarak 6 m termasuk normal, 6-20 feet termasuk tunarungu ringan sekali, kalau kurang dr 3 feet termasuk kurang dengar) e. Tes percakapan, anak diajak bercakap-cakap pd jarak 20 feet. Jika anak tdk dpt menjawab tester semakin mendekat. Jika anak mengalami kesulitan pd jarak 10 feet perlu di tes dgn audiometer f. Audiometer adalah alat elektronik unt mengukur kehilangan kemampuan mendengar. Penggunaanya hrs di ruang yg kedap suara. Pengukuran mulai dr freq 125 Hz dan intensitas 5 dB. Apabila ia memberikan reaksi pd intensitas 20 dB, mk kehilangan kemampuan mendengar 20 dB. Tes dpt dilakukan melalui hantaran udara (air conduktion) dan hantaran tulang (bone conduction) Deteksi ketunarunguan dengan cara observasi a. Mendengarkan dan memahami pembicaraan - acuh terhadap suara - tdk ada respon thd kata - respon pd bunyi bkn kata b. Pembentukan vokal dan suara atau bunyi yg dihasilkan - monoton - tdk jelas - sedikit tertawa - miskin bunyi atau teriakan - berteriak dan memekik unt meminta sesuatu c. Perhatian secara visual dan pemahaman - visualnya lebih baik - lebh peka terhadap gerakan isyarat - mencontoh dan meniru permainan
  • 4. d. Tanda-tanda sosial dan penyesuaian sosial - permainan verbal kurang ada - tertarik benda dr pd org - bingung dlm situasi sosial - waspada dan curiga - bereaksi terhadap pujian dan perhatian e. Tingkah laku - mengarahkan telinga ke pembicara - membantu telinga dgn tangan - perhatian kurang - tdk segera menyahut jika dipanggil - tetap bingung sekalipun sdh dijelaskan - suara bicara aneh, kadang meninggi f. Tingkahlaku yg menyangkut emosi - unt minta perhatian dilakukan dgn marah - keras kepala dan cenderung mengejek - krn kurang phm sering melakukan penolakan - mdh tersinggung krn tdk dpt memahami diri sdr - eksplosif krn kesal thd diri sendiri Deteksi ketunarunguan dengan cara interview a. Riwayat anak b. Riwayat keluarga c. Riwayat kelahiran d. Kesehatan e. Riwayat perkembangan fisik f. Perkembangan bicara dan bahasa g. Sosial dan emosi h. Pendengaran anak Deteksi ketunarunguan dengan cara melihat dokumen • Dokter THT unt mengetahui sisa pendengaran anak • Psikolog unt mengetahui kecerdasan, emosi, bakat, dan minat • Dokter anak unt mengetahui penyakit yg pernah diderita anak