SlideShare a Scribd company logo
Pendekatan Kladistik
   Revolusi dunia biologi setelah Darwin
    timbul menggunakan dasar pemikiran
    bahwa proses alamiah akan selalu
    mengambil jalan yang paling singkat (
    Parsimonis atau ekonomis ).

   Proses perubahan atau tingkat yang
    terjadi harus mengikuti jalan yang paling
    singkat.
Lanjutan.....
   Atas dasar pemikiran tersebut
    memerlukan pendekatan yang
    memperhitungan proses paling singkat
    disebut pendekatan kladistik.

   Dasar pemikiran parismoni akan
    menghasilkan suatu hipotesis
    sederhana.
Alasan memilih pendekatan
kladistik
 Paling rasional
 Merupakan tolok ukur yang eksak bagi
  semua peneliti.
 Selalu dapat diuji.
 Memberikan informasi paling lengkap.
 Paling mudah dianalisis.
 Mudah diramalkan karena lebih natural.
 Umumnya betul, dan mendekati
  kebenaran
Alasan berdasarkan studi sistematik
dan evolusi
 1. Evolusi emang terjadi, meskipun kita
    tidak mengetahui dengan tepat
    mengenai proses yang terjadi, tetapi
    dapat ditelusuri.
 2. Hanya ada satu proses yang terjadi.
 3. Perubahan terus terjadi dari generasi
    ke generasi
Lanjutan...
 Dalam analisis kladistik akan selalu
  dihadapkan pada masalah tentang
  penentuan sifat suatu faktor.
 Contoh :
 kaki belakang tidak sama dengan kaki
  depan,
 Sayap serangga, sayap burung dan
  sayap kelelawar tidak sama
Beberapa pengertian, Persamaan
interpretasi untuk menyamakan persepsi:
  Homolog
  Tidak homolog:
 • Analog
 • Paralel
 • Konvergen
 • Evolusi reversal
  Paralog
Homolog
 Berasal dari bagian yang sama
 Struktur sama, asal usul sama
 Tetapi dapat mengalami perubahan
Tidak homolog
 Analog
• Fungsi ama, asal usul dan struktur tidak
  sama
• Contoh : sayap burung dan sayap
  serangga
 Paralel
• Fungsi dan strukturnya sama, asal usul
  beda, proses pembentukan mungkin
  mengikuti jalan sama.
Contoh paralel
 Pemakan semut yang merupakan suatu
  monotremata (Zaglossus, Tachyglossus)
 Kelompok marsupial ( Mymercobius )
 Mamalia modern ( Myrmecophaga ).
Konvergen
 Fungsi dan strukturnya sama
 Proses pembentukannya tidak mengikuti
  jalan yang sama.
 Contoh :
• Bentuk tubuh seperti ikan selain pada
  ikan, juga pada hiu (ikan), lumba-lumba
  (mamal) dan Ichthyosaurus (reptil)
Evolusi reversal
 Mempunyai asal usul,
 Fungsi dan struktur sama, tapi jalan
  yang dilalui tidak sama persis.
 Contoh:
• Mutasi asam nukleat
Paralog
 Tidak ada kepastian homolog atau tidak
 Kriteria buatan
 Untuk mengakomodasi penelitian
Istilah-istilah Analisis
kladistik
 MONOFILETIK : pengelompokan yang
  berasal dari sumber yang sama.
 HOLOFILETIK : kelompok yang semua
  anggotanya berasal dari nenek moyang
  yang sama.
 PARAFILETIK: kelompok yang semua
  anggota berasal dari nenek moyang
  yang tidak sama.
Penentuan faktor homolog
1. Analisis holomorfologi dengan
   menggunakan kelompok terdekat
   (outgroup)
2. Analisis ontogeni
3. Adanya petunjuk geologi
4. Adanya petunjuk biogeografi

 Analisis yang sering digunakan adalah
  holomorfologi dan ontogeni
 Terdapat keberatan/ keraguan dalam
  menggunakan geologi dan biogeografi
Untuk menghindari kesalahan
digolongkan 4 faktor homolog:
1. Bersifat plesiomorfik, ciri yang dimiliki
   nenek moyang (biasa disebut primitif)
2. Apomorfik, (sudah mengalami
   perubahan)
3. Sinapomorfik, (berubah sebelum
   divergensi-percabangan)
4. Autopamorfik, (berubah secara
   autonom)
lanjut
 Dalam analisis kladistik hanya faktor
  sinamorfik yang dapat dipakai untuk
  menelusuri jalannya evolusi.
 Penggunaan karakter ontogoni sangat
  baik, karena semua embryo vertebrata;
  misalnya mempunyai bentuk yang sama.
  Hanya dalam perkembangannya hingga
  jadi fetus dan organisme dewasa, terjadi
  perbedaan yang pada dasarnya dapat
  ditelusuri secara nyata untuk mengetahui
  homologinya dan proses perubahan yang
  terjadi.
Cara menentukan sifat dari perbedaan
pada karakter ontogoni menggunakan
outgroup
 Kalau ada ciri serupa, ciri tersebut sudah ada
  sejak nenek moyang
 Kalau ciri berbeda, jika hanya 1 takson
  berbeda, perbedaan tersebut ciri spesifik dari
  taksoon tersebut.
 Hanya outgroup yang berbeda, ciri tersebut
  membedakan outgroup dari kelompok tadi.
 Semua yang dibandingkan berbeda, ciri
  tersebut tidak dapat dipakai dalam analisis
  kladistik
Lanjut..
 Beberapa anggotaa termasuk outgroup
  berbeda, kemungkinan termasuk
  plesimorf, sedangkan yang lain sinamorf
  atau automorf.
 Beberapa anggota tanpa outgroup
  serupa, ciri tersebut sinamorf.
Penyusun Pohon Kekerabatan
 Misalnya ada 5 macam organisme yang
  dipelajari.
 Dalam hal ini kita menganalisis 5 buah
  ciri utama.
 Dari analisis yang dilakukan diharapka
  dapat mengungkapkan hubungan
  kekerabatan dari kelima organisme yang
  ada
Tabel hubungan kekerabatan dengan menganalisis
ciri utama dari 5 organisme
                       Ciri yang dibandingkan
Takson    1       2      3       4        5     6   7

    A     0       0      0       0        0     0   0
    B     1       0      0       0        0     0   0
    C     1       1      0       0        0     0   0
    D     1       1      1       1        1     1   0
    E     1       1      1       1        1     1   1




   0= ciri bersifat plesiomorfik
   1= bersifat apomorfik
Lanjut.
 Data ini dapat dianalisis dengan
  pendekatan fenetik maupun pendekatan
  kladistik.
 Fenetik : membandingkan setiap 2
  takson, A B, A-C, A-D, A-E; B-C, B-D, B-
  E; C-D, C-E; D-E dan dihitung
  banyaknya ciri yang sama.
Penentuan hubungan kekerabatan secara kladistik


Takson   A       B        C       D          E

  A              0        0       0          0

  B      7                1       1          1

  C      6       7                1,2       1,2

  D      1       2        3             1,2,3,4,5,6,7

  E      0       1        2       7

More Related Content

What's hot

Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
robinsyah putra
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Makalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikMakalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikPutry Untari
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
Nana Citra
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Aliyah Purwanti
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
Sherlyn Sense
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
Affandi Arrizandy
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
Dian Luvia Adifaa
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
Singgih Azwar Anas
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
Yunita Sari
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
UNESA
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
Abulkhair Abdullah
 

What's hot (20)

Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
laporan praktikum anatomi hewan
laporan praktikum anatomi hewanlaporan praktikum anatomi hewan
laporan praktikum anatomi hewan
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Makalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikMakalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknik
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 

Similar to Pendekatan kladistik

3. petunjuk evolusi
3. petunjuk evolusi3. petunjuk evolusi
3. petunjuk evolusi
retnoprihantini
 
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
Nurhidayah456018
 
Pola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.pptPola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.ppt
icuntaribiya
 
Unit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaanUnit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaan
sherlyMintz
 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
ssusera169c01
 
Konsep Spesies.ppt
Konsep Spesies.pptKonsep Spesies.ppt
Konsep Spesies.ppt
zafrantigris
 
Pertanyaan 4
Pertanyaan 4Pertanyaan 4
Pertanyaan 4
Delsaade
 
SEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptxSEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptx
NabilatulAmiroh
 
klasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxklasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptx
Saharia5
 
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMAEVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
State Uiversity Of Medan (UNIMED)
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
massonie44
 
Versi cetak modul kuliah (revisi)
Versi cetak modul kuliah (revisi)Versi cetak modul kuliah (revisi)
Versi cetak modul kuliah (revisi)Alponsin Ce
 
Niki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdf
Niki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdfNiki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdf
Niki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdf
NikiPutriWijayaNikno
 
tutorial algoritma genetika bagian 1
tutorial algoritma genetika bagian 1tutorial algoritma genetika bagian 1
tutorial algoritma genetika bagian 1
softscients
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
Rizki Putrii
 
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMABab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
State Uiversity Of Medan (UNIMED)
 

Similar to Pendekatan kladistik (20)

3. petunjuk evolusi
3. petunjuk evolusi3. petunjuk evolusi
3. petunjuk evolusi
 
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
 
Pola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.pptPola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.ppt
 
Unit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaanUnit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaan
 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
 
Konsep Spesies.ppt
Konsep Spesies.pptKonsep Spesies.ppt
Konsep Spesies.ppt
 
Pertanyaan 4
Pertanyaan 4Pertanyaan 4
Pertanyaan 4
 
Petunjuk evolusi
Petunjuk evolusiPetunjuk evolusi
Petunjuk evolusi
 
SEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptxSEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptx
 
klasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxklasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptx
 
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMAEVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
 
Evolusi.pptx
Evolusi.pptxEvolusi.pptx
Evolusi.pptx
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Versi cetak modul kuliah (revisi)
Versi cetak modul kuliah (revisi)Versi cetak modul kuliah (revisi)
Versi cetak modul kuliah (revisi)
 
Niki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdf
Niki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdfNiki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdf
Niki Putri Wijaya_Media Ajar-Materi EVOLUSI.pdf
 
tutorial algoritma genetika bagian 1
tutorial algoritma genetika bagian 1tutorial algoritma genetika bagian 1
tutorial algoritma genetika bagian 1
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
 
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMABab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
 

Pendekatan kladistik

  • 1. Pendekatan Kladistik  Revolusi dunia biologi setelah Darwin timbul menggunakan dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil jalan yang paling singkat ( Parsimonis atau ekonomis ).  Proses perubahan atau tingkat yang terjadi harus mengikuti jalan yang paling singkat.
  • 2. Lanjutan.....  Atas dasar pemikiran tersebut memerlukan pendekatan yang memperhitungan proses paling singkat disebut pendekatan kladistik.  Dasar pemikiran parismoni akan menghasilkan suatu hipotesis sederhana.
  • 3. Alasan memilih pendekatan kladistik  Paling rasional  Merupakan tolok ukur yang eksak bagi semua peneliti.  Selalu dapat diuji.  Memberikan informasi paling lengkap.  Paling mudah dianalisis.  Mudah diramalkan karena lebih natural.  Umumnya betul, dan mendekati kebenaran
  • 4. Alasan berdasarkan studi sistematik dan evolusi 1. Evolusi emang terjadi, meskipun kita tidak mengetahui dengan tepat mengenai proses yang terjadi, tetapi dapat ditelusuri. 2. Hanya ada satu proses yang terjadi. 3. Perubahan terus terjadi dari generasi ke generasi
  • 5. Lanjutan...  Dalam analisis kladistik akan selalu dihadapkan pada masalah tentang penentuan sifat suatu faktor.  Contoh :  kaki belakang tidak sama dengan kaki depan,  Sayap serangga, sayap burung dan sayap kelelawar tidak sama
  • 6.
  • 7.
  • 8. Beberapa pengertian, Persamaan interpretasi untuk menyamakan persepsi:  Homolog  Tidak homolog: • Analog • Paralel • Konvergen • Evolusi reversal  Paralog
  • 9. Homolog  Berasal dari bagian yang sama  Struktur sama, asal usul sama  Tetapi dapat mengalami perubahan
  • 10. Tidak homolog  Analog • Fungsi ama, asal usul dan struktur tidak sama • Contoh : sayap burung dan sayap serangga  Paralel • Fungsi dan strukturnya sama, asal usul beda, proses pembentukan mungkin mengikuti jalan sama.
  • 11. Contoh paralel  Pemakan semut yang merupakan suatu monotremata (Zaglossus, Tachyglossus)  Kelompok marsupial ( Mymercobius )  Mamalia modern ( Myrmecophaga ).
  • 12. Konvergen  Fungsi dan strukturnya sama  Proses pembentukannya tidak mengikuti jalan yang sama.  Contoh : • Bentuk tubuh seperti ikan selain pada ikan, juga pada hiu (ikan), lumba-lumba (mamal) dan Ichthyosaurus (reptil)
  • 13. Evolusi reversal  Mempunyai asal usul,  Fungsi dan struktur sama, tapi jalan yang dilalui tidak sama persis.  Contoh: • Mutasi asam nukleat
  • 14. Paralog  Tidak ada kepastian homolog atau tidak  Kriteria buatan  Untuk mengakomodasi penelitian
  • 15. Istilah-istilah Analisis kladistik  MONOFILETIK : pengelompokan yang berasal dari sumber yang sama.  HOLOFILETIK : kelompok yang semua anggotanya berasal dari nenek moyang yang sama.  PARAFILETIK: kelompok yang semua anggota berasal dari nenek moyang yang tidak sama.
  • 16. Penentuan faktor homolog 1. Analisis holomorfologi dengan menggunakan kelompok terdekat (outgroup) 2. Analisis ontogeni 3. Adanya petunjuk geologi 4. Adanya petunjuk biogeografi  Analisis yang sering digunakan adalah holomorfologi dan ontogeni  Terdapat keberatan/ keraguan dalam menggunakan geologi dan biogeografi
  • 17. Untuk menghindari kesalahan digolongkan 4 faktor homolog: 1. Bersifat plesiomorfik, ciri yang dimiliki nenek moyang (biasa disebut primitif) 2. Apomorfik, (sudah mengalami perubahan) 3. Sinapomorfik, (berubah sebelum divergensi-percabangan) 4. Autopamorfik, (berubah secara autonom)
  • 18. lanjut  Dalam analisis kladistik hanya faktor sinamorfik yang dapat dipakai untuk menelusuri jalannya evolusi.  Penggunaan karakter ontogoni sangat baik, karena semua embryo vertebrata; misalnya mempunyai bentuk yang sama. Hanya dalam perkembangannya hingga jadi fetus dan organisme dewasa, terjadi perbedaan yang pada dasarnya dapat ditelusuri secara nyata untuk mengetahui homologinya dan proses perubahan yang terjadi.
  • 19. Cara menentukan sifat dari perbedaan pada karakter ontogoni menggunakan outgroup  Kalau ada ciri serupa, ciri tersebut sudah ada sejak nenek moyang  Kalau ciri berbeda, jika hanya 1 takson berbeda, perbedaan tersebut ciri spesifik dari taksoon tersebut.  Hanya outgroup yang berbeda, ciri tersebut membedakan outgroup dari kelompok tadi.  Semua yang dibandingkan berbeda, ciri tersebut tidak dapat dipakai dalam analisis kladistik
  • 20. Lanjut..  Beberapa anggotaa termasuk outgroup berbeda, kemungkinan termasuk plesimorf, sedangkan yang lain sinamorf atau automorf.  Beberapa anggota tanpa outgroup serupa, ciri tersebut sinamorf.
  • 21. Penyusun Pohon Kekerabatan  Misalnya ada 5 macam organisme yang dipelajari.  Dalam hal ini kita menganalisis 5 buah ciri utama.  Dari analisis yang dilakukan diharapka dapat mengungkapkan hubungan kekerabatan dari kelima organisme yang ada
  • 22. Tabel hubungan kekerabatan dengan menganalisis ciri utama dari 5 organisme Ciri yang dibandingkan Takson 1 2 3 4 5 6 7 A 0 0 0 0 0 0 0 B 1 0 0 0 0 0 0 C 1 1 0 0 0 0 0 D 1 1 1 1 1 1 0 E 1 1 1 1 1 1 1  0= ciri bersifat plesiomorfik  1= bersifat apomorfik
  • 23. Lanjut.  Data ini dapat dianalisis dengan pendekatan fenetik maupun pendekatan kladistik.  Fenetik : membandingkan setiap 2 takson, A B, A-C, A-D, A-E; B-C, B-D, B- E; C-D, C-E; D-E dan dihitung banyaknya ciri yang sama.
  • 24. Penentuan hubungan kekerabatan secara kladistik Takson A B C D E A 0 0 0 0 B 7 1 1 1 C 6 7 1,2 1,2 D 1 2 3 1,2,3,4,5,6,7 E 0 1 2 7