Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang membedakan organisasi satu dengan lainnya. Unsur-unsur pembentuk budaya organisasi meliputi lingkungan usaha, nilai-nilai, pahlawan, ritual, dan jaringan budaya. Budaya organisasi dapat dipengaruhi oleh pendiri organisasi dan berdampak terhadap kinerja serta kepuasan karyawan."
Budaya organisasi berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan membentuk persepsi tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor seperti toleransi resiko dan dukungan tim. Persepsi ini membentuk budaya yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan secara signifikan, terutama jika budaya kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi, sumber-sumbernya, fungsi, ciri-ciri, tipologi, dan cara mempelajari budaya organisasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka. Sumber budaya organisasi antara lain pengaruh lingkungan luar dan faktor spesifik organisasi. Budaya organisasi berfungsi
Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang membedakan organisasi satu dengan lainnya. Unsur-unsur pembentuk budaya organisasi meliputi lingkungan usaha, nilai-nilai, pahlawan, ritual, dan jaringan budaya. Budaya organisasi dapat dipengaruhi oleh pendiri organisasi dan berdampak terhadap kinerja serta kepuasan karyawan."
Budaya organisasi berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan membentuk persepsi tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor seperti toleransi resiko dan dukungan tim. Persepsi ini membentuk budaya yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan secara signifikan, terutama jika budaya kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi, sumber-sumbernya, fungsi, ciri-ciri, tipologi, dan cara mempelajari budaya organisasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka. Sumber budaya organisasi antara lain pengaruh lingkungan luar dan faktor spesifik organisasi. Budaya organisasi berfungsi
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan kepemimpinan. Poin penting yang diangkat antara lain pengertian organisasi sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, hubungan antara organisasi, manajemen dan kepemimpinan, perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
1. Teori budaya organisasi menyatakan bahwa budaya adalah esensi kehidupan organisasi, yang mencakup iklim emosional dan psikologis serta simbol-simbol yang dipertukarkan antar anggota.
2. Teori ini mengadopsi pendekatan interpretasi simbolik Clifford Geertz dengan menekankan pentingnya simbol-simbol seperti ritual, kisah, dan bahasa dalam membentuk budaya organisasi.
3. Analisis kasus menunjukkan implementasi teori
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, meliputi definisi budaya organisasi, fungsi-fungsi budaya, budaya sebagai kewajiban, proses pembentukan dan pemeliharaan budaya, serta cara mengajarkan budaya organisasi kepada pegawai. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem makna bersama yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain. Fungsi budaya antara lain memberikan rasa identitas dan meningkatkan kemantapan sist
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya nilai-nilai dan budaya dalam keberhasilan kerja. Nilai-nilai dan budaya terbentuk dari adat, agama, norma dan kebiasaan yang menjadi pedoman perilaku kerja. Budaya organisasi menciptakan identitas dan komitmen bagi anggotanya.
Dokumen tersebut merangkum berbagai teori kepemimpinan seperti teori perilaku, kontingensi, situasional, pertukaran pemimpin-anggota, karismatik, transformasional, dan autentik. Juga membahas mentoring, tantangan membangun kepemimpinan efektif seperti atribusi kepemimpinan, dan cara membuat kepemimpinan efektif melalui seleksi dan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, tugas pokok, fungsi, tipe, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti komunikasi, motivasi, kerjasama, dan konflik. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, perubahan budaya organisasi, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk merubah budaya organisasi. Budaya organisasi dijelaskan sebagai norma dan kebiasaan yang diterima bersama di dalam suatu organisasi, sedangkan perubahan budaya organisasi memerlukan pemahaman terlebih dahulu tentang budaya yang ada, merencanakan budaya yang diinginkan, serta merubah perilaku individu
Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya
1) Machiavelli was an Italian diplomat and political philosopher during the Renaissance period who is widely considered the founder of modern political science.
2) He observed the political turmoil in Italy during his time, which was divided between several powers and regularly threatened by foreign powers.
3) Machiavelli's works like The Prince were informed by his experiences as a diplomat and aimed to provide leaders with pragmatic advice on how to maintain their power and strengthen their states.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan kepemimpinan. Poin penting yang diangkat antara lain pengertian organisasi sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, hubungan antara organisasi, manajemen dan kepemimpinan, perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
1. Teori budaya organisasi menyatakan bahwa budaya adalah esensi kehidupan organisasi, yang mencakup iklim emosional dan psikologis serta simbol-simbol yang dipertukarkan antar anggota.
2. Teori ini mengadopsi pendekatan interpretasi simbolik Clifford Geertz dengan menekankan pentingnya simbol-simbol seperti ritual, kisah, dan bahasa dalam membentuk budaya organisasi.
3. Analisis kasus menunjukkan implementasi teori
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, meliputi definisi budaya organisasi, fungsi-fungsi budaya, budaya sebagai kewajiban, proses pembentukan dan pemeliharaan budaya, serta cara mengajarkan budaya organisasi kepada pegawai. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem makna bersama yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain. Fungsi budaya antara lain memberikan rasa identitas dan meningkatkan kemantapan sist
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya nilai-nilai dan budaya dalam keberhasilan kerja. Nilai-nilai dan budaya terbentuk dari adat, agama, norma dan kebiasaan yang menjadi pedoman perilaku kerja. Budaya organisasi menciptakan identitas dan komitmen bagi anggotanya.
Dokumen tersebut merangkum berbagai teori kepemimpinan seperti teori perilaku, kontingensi, situasional, pertukaran pemimpin-anggota, karismatik, transformasional, dan autentik. Juga membahas mentoring, tantangan membangun kepemimpinan efektif seperti atribusi kepemimpinan, dan cara membuat kepemimpinan efektif melalui seleksi dan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, tugas pokok, fungsi, tipe, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti komunikasi, motivasi, kerjasama, dan konflik. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, perubahan budaya organisasi, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk merubah budaya organisasi. Budaya organisasi dijelaskan sebagai norma dan kebiasaan yang diterima bersama di dalam suatu organisasi, sedangkan perubahan budaya organisasi memerlukan pemahaman terlebih dahulu tentang budaya yang ada, merencanakan budaya yang diinginkan, serta merubah perilaku individu
Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya
1) Machiavelli was an Italian diplomat and political philosopher during the Renaissance period who is widely considered the founder of modern political science.
2) He observed the political turmoil in Italy during his time, which was divided between several powers and regularly threatened by foreign powers.
3) Machiavelli's works like The Prince were informed by his experiences as a diplomat and aimed to provide leaders with pragmatic advice on how to maintain their power and strengthen their states.
This document provides biographical information about Niccolo Machiavelli and summarizes the key periods of his life:
1. Machiavelli's youth was during the rule of Lorenzo de' Medici in Florence and he was influenced by the splendor of the Medici family.
2. During his official career from 1494-1512, Machiavelli served the Florentine republic and had interactions with important political figures of his time, including Catherina Sforza and Cesare Borgia, that informed his work The Prince.
3. After the Medici regained power in Florence in 1512, Machiavelli was dismissed from public office and turned to literature
Machiavelli lived during the Renaissance and witnessed the transition from medieval to modern politics. He believed that stable government requires recognizing human nature, which is inherently selfish. Politics should be separated from ethics and focus on what works based on human behavior, not ideals. To stay in power, a leader may need to act with virtue through both force and deception. Machiavelli analyzed different forms of government and argued the most stable are republics, while tyrannies require the ruler to do whatever is necessary to remain in power and ensure stability.
Membahas tentang pemikiran pilitik islam di indonesia mengenai pergulatan konsepsi wacana politik dalam Islam antara Islam Radikal versus Islam Liberal. Selain itu juga disajikan beberapa organisasinya.
Niccolò Machiavelli was an Italian diplomat and political philosopher during the Renaissance period in the 15th-16th centuries. He wrote The Prince in 1513 in an attempt to gain favor with the ruling Medici family in Florence. The Prince advocates for amoral and pragmatic political methods, advising rulers that the ends justify the means and that appearing morally good is more important than actually being good. It became infamous for seeming to promote deception, ruthlessness, and other immoral tactics to gain and maintain political power.
Niccolo Machiavelli was an Italian diplomat, politician, and political philosopher during the Renaissance. In his famous work The Prince, he argued that politics and ethics are separate realms, and that a ruler may need to act unethically, through means like deceit, terrorism, and force, in order to achieve and maintain political power. He believed leaders should appear religious to their people but did not need to be truly religious themselves. Machiavelli also emphasized the importance of a strong military and ending the use of mercenaries. The Prince broke from traditional political thought by arguing that effective politics requires understanding human nature and being prepared to act against ethical norms when necessary for state interests.
Niccolò Machiavelli was an Italian philosopher and writer during the Renaissance who is considered the founder of modern political science. His most famous work is The Prince, a political treatise that instructs rulers on how to gain and maintain power. The Prince recommends that a ruler be feared rather than loved by his people and should not hesitate to lie or use violence when necessary to achieve his goals. Scholars debate Machiavelli's true intentions in writing The Prince, with some arguing it was meant to expose the misdeeds of rulers while others believe it was an attempt to regain political office.
Niccolò Machiavelli was an Italian diplomat, politician, philosopher, musician, and poet during the Renaissance period who is known for his work The Prince. Some of his key contributions include establishing the political theory of realpolitik and the concept of pragmatism in politics. Though his philosophy was heavily criticized during his time, Machiavelli had a significant influence on political thought and remains an important figure in the study of political science and philosophy.
Niccolo Machiavelli was an Italian diplomat, politician, and political philosopher during the Renaissance. He is known for his book The Prince where he argued that politics and ethics are separate, and that a ruler may do whatever is necessary to maintain control of the state, including deceit, secret plotting, and other immoral acts. Some of Machiavelli's key contributions to early management thinking included emphasizing the importance of stability in organizations, allowing members to resolve conflicts internally, and having strong leadership to guide change while respecting existing customs. The term "Machiavellian" describes those who manipulate others to achieve their goals by any means necessary.
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxssuserad6bfd
Budaya organisasi adalah sistem arti yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya. Terdiri dari tujuh karakteristik utama seperti inovasi, orientasi pada orang, dan stabilitas. Memiliki tiga tingkat seperti budaya tampak, tidak tampak, dan keyakinan tersembunyi. Budaya berperan menciptakan iklim dan dapat mempengaruhi inovasi serta harus diciptakan dan dipertahankan dengan baik.
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxPanca Titis
Memahami peran budaya dalam kepemimpinan
Menjelaskan 3 level budaya
Mendiskusikan model dari budaya nasional
Mengidentifikasi pengaruh dari peran gender pada kepemimpinan
Mendiskusikan perbedaan cara peran dalam kepemimpinan
Budaya organisasi adalah sistem arti yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya. Dokumen ini menjelaskan tujuh karakteristik utama budaya organisasi, tiga tingkat budaya organisasi, dan bagaimana budaya organisasi dapat menciptakan iklim dan memengaruhi inovasi. Dokumen ini juga membahas tentang spiritualitas di tempat kerja dan bagaimana menciptakan budaya organisasi yang beretika dan positif.
Iklim organisasi adalah suasana internal yang dirasakan anggota organisasi ketika bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi adalah asumsi, nilai, dan perilaku yang ditunjukkan organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Model Schein menjelaskan budaya terdiri dari tiga level yaitu artefak, nilai-nilai, dan asumsi dasar.
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Budaya organisasi adalah sistem nilai yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi. Ada berbagai tipologi budaya seperti akademi, klub, tim bisbol, dan benteng. Fungsi budaya meliputi pembeda identitas, komitmen, dan pedoman perilaku. Kreativitas dan inovasi berbeda namun saling terkait, di mana inovasi memerlukan dukungan seluruh karyawan melalui pelatihan dan reward.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, komponen penting, faktor penentu, fungsi, dan bagaimana budaya ditanamkan dalam suatu organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, karakteristik, fungsi, dan bagaimana budaya ditransmisikan kepada karyawan melalui cerita, ritual, simbol, dan bahasa. Dokumen tersebut juga membahas tentang penciptaan budaya etis dan spiritual serta pengaruh budaya nasional terhadap budaya organisasi.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Pendekatan budaya dan kritisreview forum
1. Pendekatan
Budaya &
Kritis
Bedah Kasus:
Inovasi organisasi Thermos Corporate
Dan
Gender in Public Relations
2. Budaya ?
kombinasi kompleks dari simbol,
pengetahuan, adat, kebiasaan, bahasa,
pola pemrosesan informasi, ritual,
kebiasaan dan pola perilaku lainnya yang
dikaitkan dan memberikan identitas bagi
kelompok tertentu.
3. Budaya Organisasi
budaya organisasi sebagai pola asumsi
dasar yang saling dibagikan dan
dipelajari oleh anggota atau kelompok
sebagai penyelesai masalah dengan
pihak luar organisasi maupun integrasi
dengan pihak internal. Schein dalam
Keyton (2005)
Nilai – nilai yang dianggap benar dan
dipertimbangkan sebagai yang valid dan
kemudian diajarkan kepada anggota
baru sebagai cara yang tepat untuk
diterima, dipikirkan dan dirasakan dalam
kaitannya dengan pemecahan masalah
4. Perbedaan Masing-Masing Perspektif tentang Budaya
• Perspektif tradisional melihat budaya sebagai
sesuatu yang dimiliki organisasi, sebagai suatu
karakteristik yang dimiliki organisasi “Culture as
Something Organization “Have”
• Perspektif interpretif dan interpretif kritis
melihat budaya sebagai organisasi itu sendiri,
sebagai hakikat dari kehidupan organisasi.
Something Organizations “Are “
– Interpretif murni melihat budaya dengan cara
menggambarkan isi atau budaya organisasi itu
sendiri
– interpretif kritis lebih menekankan pada
evaluasi budaya melalui pelaksanaan kekuasaan
yang terjadi antara kelompok dalam organisasi
6. Excellent Organization
Peters & Waterman
1. cepat bereaksi dan tdk menghabiskan waktu terlalu banyak
untuk perencanaan dan analisa
2. Keputusan organisasi disesuaikan dengan harapan konsumen
3. Memotivasi karyawan untuk berani mengambil resiko atas
tindakan inovatif
4. Mendukung hubungan yang positif antara pimpinan dan
karyawan
5. Pimpinan dan karyawan memiliki kesamaan nilai tentang
kinerja dan produktifitas
6. Fokus kepada apa yang terbaik yang dapat mereka lakukan,
menghindari diversifikasi radikal
7. Memiliki struktur yang tidak terlalu kompleks
8. Kesatuan tujuan dan diversiti yang diperlukan untuk inovasi
7. Budaya Kuat
• organisasi yang kohesif :anggotanya memiliki
komitmen penuh terhadap organisasi dan
tujuannya.
• dapat tercipta apabila setiap orang tahu apa
tujuan organisasi dan mereka bekerja untuk
mencapai tujuan tersebut
• Diciptakan melalui
– nilai yang dipagang teguh bersama, adanya
– role model dalam organisasi (heroes), ada
– media yang digunakan untuk menyatukan,
– jaringan budaya (sistem komunikasi untuk
membentuk budaya)
8. Dalam Kasus Thermos Corporate
• Inovasi adalah kunci, meskipun ada perubahan
yang tampaknya radikal tetapi masih sejalan
dengan kekuatan perusahaan
• Adanya penyesuaian dengan kebutuhan konsumen
tampak Pendekatan eksternal kepada konsumen
dan internal (mereka bukan hanya dipandang
sebagai karyawan tetapi juga sebagai konsumen)
dilakukan melalui Focus Group Discussion,
menanyakan apa yang mereka suka atau tidak
sukai dari produk yang lama, harapannya tentang
alat bakar di masa depan
9. • Gaya manajemen yang menekankan bekerja sebagai
kompetisi antar disiplin/antar departemen menjadi sebuah
tim yang kolaboratif.
• meyakinkan karyawan dengan secara supportive mengajak
mereka berdialog mengapa mereka menolak, dipilih
sebagai solusi awal. Selain itu program keterlibatan
karyawan juga dikembangkan.
• Adanya sosialisasi dan internalisasi ide
• Struktur organisasi dibuat seramping mungkin, sederhana
dengan jenjang pimpinan terbatas
• Inovasi didukung oleh beberapa ahli yang benar-benar tahu
tentang teknologi tersebut.
10. • Bukti – bukti tersebut menunjukkan bahwa selain
inovasi tersebut dilakukan dalam organisasi yang
excellent, mereka juga ada dalam budaya yang kuat
• meyakinkan dengan tulus bahwa program ini adalah
program untuk sukses dan bukan program untuk gagal
(visi), mereka diyakinkan atas langkah-langkah rasional
yang jelas dan mampu meyakinkan karyawan bahwa
dengan usaha dan saling dukung ini pasti akan terjadi,
dan ini dilakukan disetiap kesempatan (media dan
jaringan budaya) serta bonus yang besar bila program
ini terrealisasi (heroes)
12. Kaitan antara Isu Gender in PR, Kom Organisasi dan
Pendekatan Kritis
• Ide dasar pendekatan kritis:
– struktur sosial tertentu dan prosesnya membawa kepada
ketidakseimbangan fundamental terhadap power.
– ketidakseimbangan power tersebut membawa pada
keterasingan dan opresi /penindasan pada klas sosial dan grup
tertentu.
– peran dari teori kritis adalah untuk menelusuri dan membuka
ketidakseimbangan itu dan membawanya kepada mereka yang
tertindas sehingga mereka sadar atas keadaan tersebut.
• Hal ini dapat terjadi dimana saja, termasuk dalam
organisasi dan dapat terjadi pada profesi PR, maka proses
pengenalan nilai dan tindakan penyadaran adalah tindakan
komunikasi maka perlu dikaji dalam kom organisasi
13. • PR perempuan lebih banyak darpada
laki-laki? Yang terpenting bukan
masalah jumlah, tetapi isu dibelakang
kuantitas
– Kebanyakan berdasarkan pertimbangan
gender, perempuan menjadi PR dengan
memerankan peran teknisi komunikasi
– Karena laki-laki kurang berminat dengan
profesi ini maka wanita mengisi posisi itu
dengan incentive yg lebih rendah
– Wrigley (2002)
defined the glass ceiling as an invisible or
unspoken organizational barrier
that prevents women from excelling and
achieving equality in the workplace..tetapi
wanita tdk menyadari itu
14. • Glass ceiling studies
http://feminism.eserver.org/the-glass-
ceiling.txt
• Glass ceiling in Public Relations
http://www.scribd.com/doc/17866808/The-
Glass-Ceiling-in-Public-Relations-PR
http://contemporarypr.blogspot.com/2010/03
/has-pr-managed-to-break-glass-ceiling.html
15. • preseden bahwa women as “helpers” and men
as “managers”
• The double or triple shift :isu lama feminism, PR
perempuan menjadi breadwinner untuk keluarga dan
sekaligus caregiver utk pekerjaannya, sering “mencari
aman untuk hanya menerima tugas teknis”
• Lack of power. the degree of employee support, token
status among a male-dominated team, lack of
mentors, exclusion from networks, and lack of
respect and value, termasuk lemahnya structural
power di organisasi
The Glass Ceiling
at work
16. • Kepuasan kerja: ingin dihargai, ingin pekerjaan yang
menantang, lingkungan yang mendukung. Tetapi kondisi ini
tdk ditemukan dalam pekerjaan bahkan secara sexis
merkea dihadapkan dengan pria. Fungsinya sebagai
breadwinner dan caregiver spt di atas, membuatnya
“menyerah, ingin hidup yg lebih simpel”
• Ras:di beberapa negara, masalah bukan hanya dihadapkan
pada sexe tetapi juga ras (bukan hanya oleh kolega tetapi
juga klien dan stakeholders)
• Woman leadership: leadership traits spt keberanian untuk
berbicara, kemampuan untuk mengambil alih pekerjaan,
keberanian berbicara terbuka, empati, membantu orang
lain, kemampuan berbicara dan mendengarkan, semangat
untuk menggapai prestasi, seharusnya lebih dibangun,
dikembangkan dan diterapkan secara tepat sehingga tidak
menimbulkan persepsi yang salah.
17. …berdasarkan hal tersebut, langkah
penyadarannya…
• PR harus lebih sadar dengan masalah sexis
• Rethink masculine thics di organisasi
• Sadar terhadap marjinalisasi fungsi
• Membangun upaya strategis untuk
membangun profesi, melalui kajian tentang
gender, kampanye penyadaran terhadap
perempuan, advise kepada koalisi dominan
mengenai isu ini